Angkutan Umum Harus Disubsidi Berbentuk Voucher BBM Bersubsidi JAKARTA, kompas - Masyarakat pengguna angkutan umum di Jakarta dan sekitarnya meminta pemerintah juga memikirkan pemberian bantuan untuk mengurangi pengeluaran biaya transportasi sebagai dampak kenaikan harga bahan bakar minyak. Pemerintah diminta untuk segera memberikan subsidi operasional angkutan umum.
Tuntutan yang disampaikan sejumlah pengguna angkutan umum di Jakarta, Jumat (11/11), itu rasanya tidak berlebihan. Sebab, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang mencapai 100 persen lebih mengakibatkan biaya transportasi sehari-hari naik sampai 50 persen. Bantuan yang diberikan pemerintah untuk kompensasi kenaikan BBM itu seharusnya bukan ditujukan kepada masyarakat miskin saja. Coba bayangkan, hanya untuk biaya transportasi dari rumah ke tempat kerja setiap hari saja sudah menghabiskan setengah gaji saya. Kalau begini terus, lama-lama makin banyak orang miskin di negara ini, ujar Mira (26) yang mengandalkan angkutan umum untuk bepergian. Andi (30), pengguna angkutan umum yang setiap hari pulang- pergi Bekasi-Jakarta untuk bekerja, mengatakan, setiap kali harga BBM naik, masyarakat tidak berdaya karena terpaksa menerima tarif baru yang diberlakukan awak bus. Meski pemerintah sudah mengeluarkan ketentuan besarnya tarif angkutan umum yang boleh diberlakukan kepada penumpang, nyatanya banyak penyimpangan. Penumpang mau gimana? Kalau tidak bayar sesuai tarif, ya tidak bisa sampai ke tempat kerja. Sekarang ini kalau bepergian benar-benar cuma ke tempat yang benar-benar diperlukan saja. Biaya transportasi terlalu berat, ujar Andi yang bekerja di kawasan Kota, Jakarta Barat. Beri subsidi Keberadaan angkutan umum belum dilihat sebagai bentuk pelayanan kepada publik. Padahal, angkutan umum itu merupakan hak warga, bukan sekadar kebutuhan. Sudah saatnya pemerintah mengubah pola pikir bahwa angkutan itu merupakan hak warga. Selain itu, kesinambungan angkutan umum juga harus diperhatikan. Untuk bisa menghubungkan dua hal itu, peran pemerintah di sini dengan memberi subsidi operasional, katanya. Menurut dia, subsidi yang cukup efektif supaya angkutan umum murah adalah pemberian subsidi BBM kepada pengusaha dan awak bus. Sebab, pengeluaran BBM untuk operasional angkutan umum sangat besar. Teknisnya bisa dalam bentuk voucher BBM bersubsidi. Kalau pengusaha yang tanggung BBM, voucher itu diberikan ke pengusaha. Jika sopir yang menanggung, voucher dipegang dia, ujarnya. Pemberian subsidi dalam bentuk voucher ini mudah diawasi. Pemerintah daerah sudah punya data semua jenis angkutan umum. Kebutuhan BBM per hari juga bisa dihitung. (ELN) ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> http://groups.yahoo.com/group/baraya_sunda/ [Ti urang, nu urang, ku urang jeung keur urang balarea] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Baraya_Sunda/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/