Perpustakaan Daerah
Dari Taman Bacaan Anak Hingga Multimedia

Perpustakaan daerah itu berada di Jalan Soekarno-Hatta Nomor 629, Kota
Bandung. Meski letaknya kurang strategis, jauh dari pusat kota, tidak
kurang sekitar 1.500 pengunjung per hari datang ke tempat ini.
Pengunjung yang datang beragam, dari anak-anak balita, remaja
tanggung, hingga usia lanjut.

Lembaga yang bernama Kantor Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Barat
ini satu-satunya perpustakaan pemerintah besar di Tatar Priangan.
Hingga kini lembaga yang ikut mengoordinasi ratusan perpustakaan desa
di daerah ini memiliki 185.861 koleksi buku.

Menurut Kepala Subbidang Bahan Pustaka Umi S Fauziah, dari kolekasi
yang ada, "Pojok Jabar" merupakan katalog unggulan perpustakaan ini.

"Karena langka, buku-buku ini disendirikan dan tidak bisa dipinjamkan.
Hanya bisa dibaca dan difotokopi. Kami tidak menyimpan manuskrip dalam
dokumen asli dari daun papirus. Ini hanya ada di Perpustakaan
Nasional. Soalnya, perawatannya rumit dan mahal," tuturnya di Bandung,
Selasa (2/1).

Sebagai perpustakaan umum, lembaga yang beranggotakan 61.375 orang per
31 Desember 2006 ini memiliki koleksi yang beragam. Sesuai klasifikasi
Dewey Decimal Classification (DDC), koleksi yang dimiliki
dikelompokkan dalam sembilan jenis ilmu pengetahuan, mulai dari
pertanian, teknologi, hingga kedokteran.Untuk memudahkan pelayanan,
buku koleksi dibagi dalam sedikitnya empat unit layanan, yaitu
referensi, dewasa, anak-anak, dan remaja.

Untuk menumbuhkan minat pengunjung, pengelola perpustakaan menampilkan
program membaca dongeng di bagian layanan anak-anak.

Dari beberapa unit, layanan anak-anak merupakan salah satu yang paling
ramai dikunjungi. Sejak pukul 09.00 ratusan anak dan remaja, baik
didampingi orangtua maupun sendiri, terus berdatangan. Beberapa di
antaranya ada yang mengenakan seragam sekolah.

Menurut Yanti (16), siswa SMK 13 Kota Bandung, perpustakaan ini salah
satu tempat favoritnya dalam menghabiskan waktu luang. Setiap akhir
pekan, atau usai pulang sekolah, ia menyempatkan diri mampir sekadar
untuk mengerjakan tugas atau membaca novel dan komik kesayangannya.

"Yang saya sukai dari perpustakaan ini, salah satuya koleksi buku
referensi umumnya. Buku-buku semacam sejarah dan IPS di sini lebih
komplet dari perpustakaan sekolah. Belum lagi komiknya," katanya.

Salah satu bagian paling menonjol adalah layanan multimedia dan
informasi teknologi. Fasilitas ruang multimedia menjadi salah satu
"pojok" favorit bagi anak-anak.

Di tempat ini, mereka bisa menikmati berbagai film dokumenter hingga
sinema terkenal semacam Harry Potter. Televisi 50 inci, perangkat
audio, dan ruang kedap suara menambah keasyikan dari layanan cuma-cuma
ini.

Di sebelah ruangan tersedia tujuh unit perangkat komputer yang
terkoneksi internet berkecepatan 64 kbps. Layanan ini dapat diakses
dengan biaya Rp 2.400 per jam.

Segala fasilitas tersebut, menurut Kepala Perpustakaan Daerah Provinsi
Jabar Dedi Junaedi, adalah upaya menumbuhkembangkan budaya literasi di
masyarakat. (Yulvianus Harjono) 

Kirim email ke