Maksadna..media pornografi...atanapi Pornografi kasaluruhan ? Raraosan
Jepang nagri anu pinuh ku kapornoan mah....cobi...tiasa
dibuktoskeun...sagala anu porno paling aneh2 aya diditu...Tapi dina media na
mah malah henteu...tingal wae TV NHK....

On 6/27/08, gusaeni <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>
> Dinagara sekuler samodel Indonesia hal ieu tos teu aneh kang, ditambih
> ku sistem perundang-ungdangan anu kacow samodel ayeuna pornografi
> tiasa hirup kalayan subur di urang.
> Rengking na oge lumayan, dina perkawis pornografi Indonesia ka-2
> sadunya.
>
> wassalam
> -gusaeni-
>
> Friday, June 27, 2008, 1:05:04 PM, you wrote:
>
> >
> > Punten teu diserat dina basa Sunda,
> > Dua malam lalu, sebelum ditelepon ambu Richa untuk suatu urusan,
> > saya sempat menonton suatu acara di TVOne yang mengupas pornografi
> > yang sudah merambah anak-anak SMA di Jakarta. Yang membawakan acara
> > tersebut adalah Pongki (bukan Pongki penyanyi). Untuk menyelidiki
> > bagaimana anak-anak SMA sudah mempunya akses ke bahan pornografi,
> > Pongki mendatangi suatu sekolah di Jakarta dan mengumpulkan beberapa
> > anak laki-laki sekolah tersebut dan berpura-pura mengajak mereka
> > main game berhadiah dengan sarat mereka menyerahkan handphone
> > mereka. Dan saat handphone anak-anak tersebut dibuka galeri
> > multimedianya, massya Alloh, mereka menyimpan video porno. Saat
> > ditanyakan darimana gambar-gambar bergerak tersebut diperoleh,
> > anak-anak menjawab paling mudah mendapatkan dari temannya; sumbernya bisa
> juga dari Internet.
> > Yang lebih menghebohkannya lagi, anak perempuan juga menyimpan
> > gambar-gambar serupa pada handphone mereka. Waktu ditanya pada
> > seorang anak perempuan yang tidak terbawa arus untuk menyimpan
> > gambar tersebut, "apakah ada beda perilaku antara anak yang
> > mempunyai akses ke bahan pornografi dengan yang tidak", dia menjawab
> > ada. Perbedaannya adalah bahwa anak yang mempunyai akses ke gambar
> > porno lebih berani menyampaikan kata-kata / ajakan yang menyerempet.
> > Saya ini punya dua anak perempuan masih kecil yang masih duduk di
> > kelas 3 SD dan TK. Malam itu sampai sekarang juga, saya berpikir
> > bagaimana cara melindungi anak saya dari bahan-bahan seperti itu
> > berapa tahun ke depan saat mereka menjadi remaja dimana kemungkinan
> > arus informasi semacam itu sangat cepat dan sangat banyak. Tidak
> > mustahil ke depan banyak yang menganggap pornografi soal biasa dan
> > mentolerirnya karena itu mah urusan rasa.
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
>
> 
>


[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to