--- In Baraya_Sunda@yahoogroups.com, "Dian Nugraha" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Leres. Teu aya disebat "tulang iga" sacara eksplisit. Anu aya oge
> disebatkeun, "tina hiji nafs(jiwa)'.
> 
> --

http://id.wikipedia.org/wiki/Nabi_Adam

Adam
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
(Dialihkan dari Nabi Adam)
Langsung ke: navigasi, cari
Lukisan yang menggambarkan Adam dan Hawa.
Lukisan yang menggambarkan Adam dan Hawa.

Adam (dapat diartikan sebagai tanah, manusia, atau cokelat muda;
bahasa Ibrani: &#1488;&#1464;&#1491;&#1464;&#1501;; bahasa Arab: 
&#1570;&#1583;&#1605;) atau Nabi Adam a.s. dipercaya
oleh agama-agama Samawi sebagai manusia pertama, bersama dengan
istrinya, Hawa. Merekalah orang tua semua manusia di dunia. Rincian
kisah mengenai Adam dan Hawa berbeda-beda antara agama Islam, Yahudi,
Nasrani, maupun agama lain yang mempercayai Adam sebagai manusia pertama.
Daftar isi
[sembunyikan]

    * 1 Adam Menurut Islam
          o 1.1 Penciptaan Adam
          o 1.2 Kesombongan setan
          o 1.3 Pengetahuan Adam
          o 1.4 Adam menghuni surga
          o 1.5 Tipu daya setan
          o 1.6 Adam dan Hawa turun ke bumi
          o 1.7 Kisah Adam dalam Al-Quran
    * 2 Adam Menurut Yahudi dan Nasrani
    * 3 Adam Menurut Baha'i
    * 4 Referensi
    * 5 Pranala luar

[sunting] Adam Menurut Islam

[sunting] Penciptaan Adam

    !Artikel utama untuk bagian ini adalah: Penciptaan Adam

Setelah Allah SWT. menciptakan bumi, langit, dan malaikat, Allah
berkehendak untuk menciptakan makhluk lain yang nantinya akan
dipercaya menghuni, mengisi, serta memelihara bumi tempat tinggalnya.
Saat Allah mengabari para malaikat akan kehendak-Nya untuk menciptakan
manusia, mereka khawatir makhluk tersebut nantinya akan membangkang
terhadap ketentuan-Nya dan melakukan kerusakan di muka bumi.
Berkatalah para malaikat kepada Allah:

"Mengapa engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang
akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?"
(Q.S. Al-Baqarah [2]:30)

Allah kemudian berfirman untuk menghilangkan keraguan para malaikat-Nya:

"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (Q.S.
Al-Baqarah [2]:30)

Lalu diciptakanlah Adam oleh Allah dari segumpal tanah liat yang
kering dan lumpur hitam yang dibentuk sedemikian rupa. Setelah
disempurnakan bentuknya, maka ditiupkanlah roh ke dalamnya sehingga ia
dapat bergerak dan menjadi manusia yang sempurna. Awalnya Nabi Adam
a.s. ditempatkan di surga, tetapi diturunkan oleh Allah ke bumi
bersama istrinya karena mengingkari ketentuan Allah.

Adam diturunkan dibumi bukan karena mengingkari ketentuan, melainkan
dari sejak akan diciptakan, Allah sudah menunjuk Adam sebagai khalifah
di Muka Bumi. jadi meskipun tidak melanggar ketentuan (Allah) adam
akan tetap diturunkan kebumi sebagai khalifah pertama.

Adam merupakan nabi dan juga manusia pertama yang bergelar khalifah
Allah yang dimuliakan dan ditinggikan derajatnya. Beliau diutus untuk
memperingatkan anak cucunya agar menyembah Allah. Di antara sekian
banyak anak cucunya, ada yang taat dan ada pula yang membangkang.

[sunting] Kesombongan setan

Saat semua makhluk penghuni surga bersujud menyaksikan keagungan Allah
itu, hanya setan yang membangkang dan enggan mematuhi perintah Allah
karena merasa dirinya lebih mulia, lebih utama, dan lebih agung dari
Adam. Hal itu disebabkan karena setan merasa diciptakan dari unsur
api, sedangkan Adam hanyalah dari tanah dan lumpur. Kebanggaan akan
asal-usul menjadikannya sombong dan merasa enggan untuk bersujud
menghormati Adam seperti para makhluk surga yang lain.

Disebabkan oleh kesombongannya itulah, maka Allah menghukum setan
dengan mengusirnya dari surga dan mengeluarkannya dari barisan para
malaikat disertai kutukan dan laknat yang akan melekat pada dirinya
hingga kiamat kelak. Disamping itu, ia telah dijamin sebagai penghuni
neraka yang abadi.

Setan dengan sombong menerima hukuman itu dan ia hanya memohon
kepada-Nya untuk diberi kehidupan yang kekal hingga kiamat. Allah
memperkenankan permohonannya itu. Tanpa mengucapkan terima kasih dan
bersyukur atas pemberian jaminan itu, setan justru mengancam akan
menyesatkan Adam sehingga ia terusir dari surga. Ia juga bersumpah
akan membujuk anak cucunya dari segala arah untuk meninggalkan jalan
yang lurus dan menempuh jalan yang sesat bersamanya. Allah kemudian
berfirman bahwa setan tidak akan sanggup menyesatkan hamba-Nya yang
beriman dengan sepenuh hati.

[sunting] Pengetahuan Adam

Allah hendak menghilangkan pandangan miring dari para malaikat
terhadap Adam dan menyakinkan mereka akan kebenaran hikmah-Nya yang
menyatakan Adam sebagai penguasa bumi, maka diajarkanlah kepada Adam
nama-nama benda yang ada di alam semesta yang kemudian diperagakan di
hadapan para malaikat. Para malaikat tidak sanggup menjawab firman
Allah untuk menyebut nama-nama benda yang berada di depan mereka dan
mengakui ketidaksanggupan mereka dengan mengatakan bahwa mereka tidak
mengetahui sesuatupun kecuali apa yang diajarkan-Nya.

Adam lalu diperintahkan oleh Allah untuk memberitahukan nama-nama
benda itu kepada para malaikat dan setelah diberitahu oleh Adam,
berfirmanlah Allah kepada mereka bahwa hanya Dialah yang mengetahui
rahasia langit dan bumi serta mengetahui segala sesuatu yang tampak
maupun tidak tampak.

[sunting] Adam menghuni surga

Adam diberi tempat oleh Allah di surga dan baginya diciptakan Hawa
untuk mendampingi, menjadi teman hidup, menghilangkan rasa kesepian,
dan melengkapi fitrahnya untuk menghasilkan keturunan. Menurut cerita
para ulama, Hawa diciptakan oleh Allah dari salah satu tulang rusuk
Adam sebelah kiri sewaktu beliau masih tidur sehingga saat beliau
terjaga, Hawa sudah berada di sampingnya. Allah berfirman kepada Adam:

"Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu syurga ini, dan makanlah
makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai,
dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk
orang-orang yang zalim." (Q.S. Al-Baqarah [2]:35)

[sunting] Tipu daya setan

Sesuai dengan ancaman yang diucapkan saat diusir oleh Allah dari surga
akibat pembangkangannya, setan mulai merancang skenario untuk
menyesatkan Adam dan Hawa yang hidup bahagia di surga yang tenteram
dan damai.

Bujuk rayunya dimulai saat ia menyatakan kepada mereka bahwa ia adalah
kawan mereka yang ingin memberi nasihat dan petunjuk untuk kebaikan
dan kebahagiaan mereka. Segala cara dan kata-kata halus digunakan oleh
iblis untuk membuat Adam dan Hawa terbujuk. Ia membisikkan kepada
mereka bahwa larangan Allah kepada mereka untuk memakan buah dari
pohon terlarang adalah karena mereka akan hidup kekal sebagai malaikat
apabila memakannya. Bujukan itu terus menerus diberikan kepada Adam
dan Hawa sehingga akhirnya mereka terbujuk dan memakan buah dari pohon
terlarang tersebut. Jadilah mereka melanggar ketentuan Allah sehingga
Dia menurunkan mereka ke bumi. Allah berfirman:

"Turunlah kamu! Sebahagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi
kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu
yang ditentukan." (Q.S. Al-Baqarah [2]:36)

Mendengar firman Allah tersebut, sadarlah Adam dan Hawa bahwa mereka
telah terbujuk oleh rayuan setan sehingga mendapat dosa besar
karenanya. Setelah taubat mereka diterima, Allah berfirman:

"Turunlah kamu dari syurga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku
kepadamu, maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak
ada kekhawatiran atas mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati."

[sunting] Adam dan Hawa turun ke bumi

Turunlah mereka berdua ke bumi dan mempelajari cara hidup baru yang
berbeda jauh dengan keadaan hidup di surga. Mereka harus menempuh
kehidupan sementara dengan beragam suka dan duka sambil terus
menghasilkan keturunan yang beraneka ragam bentuknya.

[sunting] Kisah Adam dalam Al-Quran

Al-Quran memuat kisah Adam dalam beberapa surat, di antaranya
Al-Baqarah [2]:30-38 dan Al-A'raaf [7]:11-25.

Kirim email ke