--- On Wed, 3/18/09, dani pin <dani_...@yahoo.com> wrote:
From: dani pin <dani_...@yahoo.com> Subject: Re: tulisan To: "Setya Dharma PKB S.Pelawi" <setya_dharma_...@yahoo.com> Date: Wednesday, March 18, 2009, 9:31 PM Kamis, 19 Maret 2009 ARTIKEL EFEK LOKOMOTIF KERETA API Oleh : SETYA DHARMA PELAWI Beberapa hari yang lalu saya berkunjung ke suatu daerah di perbatasan Bogor-Sukabumi. Disitu saya melihat suatu hal yang ingin saya katakan dan kupas dalam tulisan ini. Singkat kata, di daerah itu saya melihat suatu pabrik dimana di halaman pabrik itu banyak pedagang penjaja makanan berjualan. Dan ketika saat istirahat, para buruh berhamburan keluar lalu membeli makan di para pedagang makanan itu. Dari mulai mie baso, batagor, kupat sayur dan makanan-makanan lain yang merupakan fenomena makanan rakyat. Hati saya tergetar melihat hal itu. Saya berpikir apa jadinya kalau para buruh disediakan makanan catering yang disediakan oleh pabrik, maka pasti yang mengeruk keuntungan dan kemakmuran adalah segelintir pengusaha catering yang menang tender di perusahaan itu. Jelas yang menikmati keuntungan bukan si bapa atau si ibu para pedagang itu. Tapi pada pabrik itu tidak terjadi hal itu. Saya tidak perlu sebutkan nama pabrik itu. Namun yang jelas pabrik itu telah memberi dampak sosial ekonomi yang berarti buat masyarakat pedagang disekelilingnya. Dengan lakunya para pedagang makanan itu, maka pedagang atau paberik mie kecil yang menyuplai mie ke tukang baso menjadi laku. Maka berikutnya pedagang terigu menjadi laku dan angkutan terigupun berjalan makin deras dan ahirnya pabrik terigu bergulir berproduksi. Hal yang sama pun terjadi pada tukang batagor dan siomay, maka pedagang tahu, sagu, kol dan kentang menjadi laku. Pada giliranpun pabrik tahu menjadi tidak sepi order dan terus berlanjut ke hulu. SELENGKAPNYA BACA DI SINI [Non-text portions of this message have been removed]