20 Juni, 2009 - Published 10:02 GMT

 
                
Email kepada teman              Versi cetak
Kelaparan dunia '1 milyar jiwa'
 
        

Sebagian besar kasus kekurangan gizi terjadi di negara berkembang
Satu milyar orang di seluruh dunia mengalami kelaparan, naik sekitar 100 juta 
karena krisis keuangan dunia, demikian menurut PBB.
Badan Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) mengatakan angka itu merupakan data 
tertinggi selama ini.

Naiknya harga bahan pangan juga menyebabkan krisis kelaparan.

Direktur jendral FAO mengatakan tingginya angka kelaparan, seperenam dari 
penduduk dunia, merupakan "resiko serius" bagi perdamaian dan keamanan dunia.

PBB mengatakan hampir semua kasus kekurangan gizi terjadi di negara berkembang, 
dan sebagian besar, sekitar 642 juta jiwa, tinggal di kawasan Asia-Pasifik.

Di kawasan su-Sahara Afrika, data kekurangan gizi mencapai 265 juta.

Di negara maju, angka kekurangan gizi mencapai 15 juta.

"Krisis kelaparan yang tidak terdengar, dan melanda seperenam penduduk dunia, 
merupakan resiko besar bagi perdamaian dan keamanan dunia," kata Jacques Diouf.

"Kai mendesak agar ada konsensus untuk menangani masalah kelaparan dunia ini 
segera".

'Kontradiksi'

Peningkatan jumlah orang yang kelaparan karena turunnya pendapatan, dan 
meningkatnya pengangguran, yang pada akhirnya mengurangi makan keluarga miskin, 
kata badan PBB itu.

Namun angka itu sangat kontras karena bukti menunjukkan sebagian besar negara 
maju justru bertambah kaya.

        
Kelaparan Dunia
Asia-Pasifik: 642 juta
Sub-Sahara Afrika: 265 juta
Amerika Latin dan Karibia: 53 juta
Timur Tengah dan Afrika Utara: 42 juta
Negara maju: 15 juta
FAO
"Inilah untuk pertamakalinya dalam sejarah manusia, begitu banyak orang yang 
kelaparan di dunia," kata jurubicara FAO Kostas Stamoulis, direktur bagian 
pembangunan.

Diouf mendesak agar pemerintah-pemerintah di seluruh dunia memberikan bantuan 
pembangunan untuk mendorong pertanian, khususnya petani kecil.

"Penanaman modal dalam pertanian harus ditingkatkan karena di sebagian besar 
negara miskin, sektor pertanian penting untuk mengatasi kemiskinan dan 
kelaparan, dan merupakan salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi," 
katanya.

 

Reply via email to