24 Juni, 2009 - Published 09:34 GMT Email kepada teman Versi cetak Siapakah kelompok Taliban?
Taliban kini aktif di wilayah Afghanistan dan Pakistan Dalam beberapa tahun ini gerakan Islam garis keras Taliban kembali muncul sebagai kekuatan di Afghanistan. Taliban kembali muncul sebagai angkatan perang dan merupakan ancaman terbesar pemerintah negara itu. Kelompok ini juga mengancam untuk merusak stabilitas Pakistan, di saat kelompok ini mengendalikan wilayah barat daya negara itu dan dituduh bertanggungjawab atas serangan bom bunuh diri dan serangan lain. Taliban muncul awal tahun 1990an di Pakistan Utara stelah tentara Uni Soviet ditarik mundur dari Afghanistan. Sebagai gerakan yang didominasi oleh suku Pashtun, Taliban mulai dikenal di Afghanistan tahun 1994. Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa kelompok ini pertama muncul dalam seminar keagamaan - yang dibiayai oleh dana dari Arab Saudi - yang mengkotbahkan aliran Islam Sunni garis keras. Janji Taliban - di wilayah Pasthun yang terletak antara Pakistan dan Afghanistan - adalah jika berkuasa akan menciptakan kembali perdamaian dan keamanan dan menerapkan Shariah Islam versi yang lebih keras. Di kedua negara itu, kelompok inti memperkenalkan atau mendukung hukuman gaya Islam - seperti eksekusi mati pembunuh dan pelaku jinah di depan umum dan amputasi bagi mereka yang dinyatakan bersalah mencuri. Kaum pria diwajibkan memelihara janggut dan kaum wanita harus mengenakan burka yang menutup seluruh tubuh mereka. Madrasah Taliban juga tidak menyukai televisi, musik dan bioskop, kelompok ini menentang anak perempuan berusia 10 tahun ke atas bersekolah. Taliban mengajarkan Islam Sunni versi garis kerasPakistan berulangkali membantah menjadi arsitek kerajaan Taliban. Namun tidak diragukan bahwa banyak warga Afghanistan yang pertama bergabung dalam gerakan ini mendapat pendidikan di madrasah Pakistan. Pakistan juga satu dari tiga negara, bersama Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UAE), yang mengakui Taliban saat berkuasa di Afghanistan dari pertengahan tahun 1990 hingga 2001. Negara itu juga menjadi yang terakhir yang memutuskan hubungan diplomatik dengan Taliban. Perhatian dunia mengarah ke Taliban di Afghanistan setelah serangan ke gedung World Trade Centre di New York, bulan September 2001. Taliban di Afghanistan dituduh memberi perlindungan kepada Osama Bin Laden dan gerakan al Qaeda yang dituduh bertanggungjawab atas serangan itu. Tidak lama setelah serangan September 2001 itu Taliban disingkirkan dari kekuasaan di Afghanistan oleh koalisi pimpinan Amerika Serikat, meski pemimpinnya Mullah Mohammad Omar lolos, demikian juga dengan Osama Bin Laden. Dalam beberapa tahun terakhir Taliban kembali muncul di Afghanistan dan tumbuh lebih kuat di Pakistan, yang menurut para pengamat merupakan jaringan lepas antara berbagai faksi Taliban dan kelompok militan. Faksi terbesar di Pakistan dipimpin oleh Baitullah Mehsud, organisasinya Tehrik Taliban Pakistan (TTP) dituduh bertanggungjawab atas puluhan serangan bom bunuh diri dan serangan lain. Meski demikian para pengamat memperingatkan agar tidak terlalu menekankan keberadaan satu gerakan pemberontakan terhadap pemerintah Pakistan. Taliban Afghanistan dipimpin oleh Mullah Omar hingga kini Taliban di AFghanistan diyakini masih dipimpin oleh Mullah Omar, seorang ulama desa yang kehilangan mata kanannya dalam pertempuran melawan penjajah Uni Soviet tahun 1980 an. Warga Afghanistan, yang khawatir dengan kejayaan Mujahidin dan perpecahan yang terjadi setelah Uni Soviet dipukul mundur, secara umum menyambut Taliban saat mereka pertama kali muncul. Popularitas awal mereka ini lebih disebabkan oleh keberhasilan mereka mengatasi korupsi, menegakkan hukum dan membuat jalan serta wilayah yang mereka kendalikan aman bagi perdagangan. Dari Afganistan barat daya, Taliban dengan cepat memperluas pengaruhnya. Mereka merebut propinsi Herat yang berbatasan dengan Iran pada bulan September 1995. Satu tahun kemudian, mereka merebut ibukota Afghanistan Kabul, setelah menyingkirkan rejim Presiden Burhanuddin Rabani dan menteri pertahanan Ahmed Shah Masood. Di tahun 1998 kelompok ini menguasai hampir 90% wilayah Afghanistan. Mereka dituduh melakukan berbagai pelanggaran hak asasi manusia dan kebudayaan. Salah satu contohnya adalah ketika Taliban menghancurkan patung Bamiyan Budha di Afghanistan tengah meski dunia internasional amrah. Serangan AS Pada bulan Oktober 2001, koalisi militer pimpinan Amerika Serikat menginvansi Afghanistan dan di minggu pertama bulan Desember rejim Taliban pun jatuh. Mullah Omar dan sebagian besar pemimpin senior Taliban, bersama dengan Bin Laden dan sejumlah rekan senior al-Qaeda, selamat dari serangan Amerika itu. Mullah Omar dan rekan-rekannya berhasil lolos dari penangkapan meski ada salah satu operasi pencarian operasi terbesar di dunia, dan dia diyakini memimpin kebangkitan Taliban. Sejak saat itu mereka memperkuat diri di Pakistan dan Afghanistan tetapi mendapat tekanan di kedua wilayah itu, dari militer Pakistan dan NATO. Kekerasan di Afghanistan kini telah kembali ke tingkat yang tidak pernah terjadi sejak tahun 2001. Langkah mundur yang dilakukan Taliban awal dekade ini membatasi jumlah korban dan kerugian material dan membaut mereka bisa kembali dengan lebih kuat lagi.