29 Juni, 2009 - Published 05:19 GMT Email kepada teman Versi cetak Polisi Asia tangani budak seks Phil Mercer Wartawan BBC di Sydney
Korban perdagangan manusia selalu wanita muda Para pejabat polisi di Asia memutuskan untuk membuat operasi bersama terhadap perdagangan budak seks dalam pertemuan di Australia Konferensi tersebut mengamati bahwa perdagangan wanita muda jauh lebih terorganisasi daripada diperkirakan semula. Pihak berwenang yakin sebagian besar korban penyelundupan ke Australia adalah wanita dari Asia Tenggara. Korban perdagangan manusia sering dipaksa dengan ancaman kekerasan untuk masuk ke Australia. Setelah sampai, mereka dipaksa bekerja di industri seks. Banyak dari mereka disandera karena utang besar kepada organisasi kriminal. Pendekatan baru Dalam pertemuan di Sydney, para pejabat keamanan dari negara-negara Asia setuju untuk mengintensifkan upaya memerangi perdagangan manusia yang canggih ini. Investigasi bersama di perbatasan akan dilakukan dan komandan polisi Australia Ramzi Jabbour yakin bahwa meningkatnya kerja sama regional akan menghasilkan perbedaan. "Dengan bekerja sama semua dinas intelejen di satu titik, kita mampu secara potensial mengidentiikasi pelaku dan fasilitator yang biasa terjadi dalam berbagai perdagangan manusia ini," katanya. Belum ada informasi yang dapat dipercaya mengenai jumlah yang diselundupkan ke Australia tiap tahun meskipun beberbagai perkiraan menyebutkan sekitar 1.000 orang. Penuntutan yang berhasil jarang terjadi namun pihak berwenang Australia telah membentuk unit untuk menyelidiki tuduhan perbudakan itu. Sejumlah lembaga amal menyebutkan, korban perdagangan lainnya dipaksa bekerja dalam kondisi mengenaskan sebagai pembantu rumah tangga, buruh pertanian dan buruh di tempat konstruksi.