25 Oktober, 2009 - Published 12:55 GMT

 
                
Email kepada teman              Versi cetak
Bentrok di kompleks Al Aqsa
 
        

Kawasan ini merupakan tempat suci bagi Islam dan Yahudi
Polisi Israel dan jemaah warga Palestina bentrok di salah satu tempat suci 
keagamaan yang paling sensitif di Yerusalem.
Polisi menahan warga yang melemparkan batu ke kompleks Temple Mount yang bagi 
umat Muslim dikenal nama nama Haram al-Sharif.

Kawasan itu berisi baik Mesjid Al-Aqsa dan tempat suci bagi warga Yahudi, 
Dinding Barat.

Seorang juru bicara mengatakan polisi tidak memasuki mesjid Al Aqsa tersebut.

Bentrokan terjadi di tengah meningkatnya ketegangan dalam beberapa pekan 
terakhir mengenai wilayah tersebut.

Hari Sabtu, polisi Yerusalem mengumumkan mereka akan memperkuat penjagaan di 
sekitar Haram Al-Sharif setelah para pemimpin Muslim mendesak warga Palestina, 
guna mempertahankan Yerusalem dari apa yang mereka sebut "penaklukan oleh 
Yahudi."

Sudah lama beredar rumor di kalangan Palestina bahwa kelompok ekstrimis Yahudi 
berencana menghancurkan mesjid Al-Aqsa, walau tidak ada bukti-bukti bahwa hal 
tersebut akan dilakukan.

Bulan lalu, polisi menggunakan gas air mata dan granat kejut guna membubarkan 
150 pengunjuk rasa Palestina, yang sebelumnya melempar batu ke arah warga non 
Muslim yang memasuki kompleks mesjid Al-Aqsa.

Polisi Israel mengatakan pengunjung itu adalah turis asing, namun Palestina 
mengatakan mereka adalah ekstrimis Yahudi.

Dalam insiden terakhir baru-baru ini, polisi mengatakan mereka memasuki kawasan 
mejsid, setelah para pengunjuk rasa melempar baru dan bom molotov ke arah 
polisi.

Juru bicara polisi Yerusalem Shmuel Ben-Ruby mengatakan pasukan keamanan 
menggunakan granat kejut guna membubarkan pengunjuk rasa, dan mereka tetap 
dalam keadaan siaga di daerah tersebut.

Polisi juga mengatakan mereka telah menahan menteri Palestina untuk Urusan 
Yerusalem, Hatem Abdel Qader, dengan tuduhan penghasutan.

Pejabat Palestina mengatakan polisi telah menutup kompleks mesjid, dan sekitar 
100 warga Palestina masih terjebak di dalamnya.

Kirim email ke