--------------------------------------------------------------------- WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP Edisi: Bahasa Indonesia
Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir. --------------------------------------------------------------------- Edisi ini diterbitkan pada: Kamis 19 Januari 2012 15:00 UTC ** KOMITE: KEJAKSAAN HARUS TINDAK PELAKU RAWAGEDE ** DPR KRITIK PEMBELIAN TANK BELANDA ** INDONESIA KONSERVASI SETENGAH WILAYAH KALIMANTAN ** ARTIKEL 1: ABK INDONESIA KAPOK BERLAYAR LAGI ** ARTIKEL 2: TANK LEOPARD: BUKAN SOAL HUBUNGAN DENGAN INDONESIA ** ARTIKEL 3: ZAMAN BERSIAP PEMICU PERISTIWA RAWAGEDE ** ARTIKEL 4: INDONESIA TAK LAGI BUNGKAM SOAL PKI ** ARTIKEL 5: TAHI ANJING, MUSUH UTAMA ORANG BELANDA * KOMITE: KEJAKSAAN HARUS TINDAK PELAKU RAWAGEDE HEEMSKERK (ANP) - Yayasan Komite Hutang Kehormatan Belanda (De Stichting Comite Nederlandse Ereschulden) dalam suratnya meminta Kejaksaaan Belanda mengambil tindakan terhadap para tentara yang terlibat dalam pembantaian berdarah di desa Rawagede tahun 1947. Demikian pernyataan yang dikeluarkan Rabu malam (18/01). "Inti pernyataan adalah jaksa penuntut umum harus mengambil tindakan. Mereka selalu menggunakan argumen bahwa tak ada tuntutan yang diajukan. Nah ini yang kita lakukan sekarang,'' kata Jeffrey Pondaag, presiden yayasan. Pondaag mengacu terhadap kesaksian dalam dua siaran televisi baru-baru ini. Siaran TV membahas tidak hanya tentang pembantaian 9 Desember saja, tetapi juga insiden lain dengan eksekusi 120 orang. Sebelumnya, pengacara Liesbeth Zegveld, yang mewakili sepuluh korban pembantaian, mengatakan Kejaksaan harus melakukan penelitian atas eksekusi. Kejaksaan mengatakan akan meninjau kasus, namun terus tertunda. Meninjau Tuntutan Menurut Pondaag, pihak Kejaksaan di Arnhem sudah mengatakan akan mempelajari surat tuntutan dan mengambil langkah lebih lanjut. Desember 2011 pemerintah Belanda mengajukan permintaan maaf atas pembantaian yang dilakukan tentara Belanda 9 Desember 1947 di Rawagede. Ratusan pria tewas. Sebuah penyelidikan PBB menyebut aksi militer Belanda itu sebagai tindakan 'yang disengaja dan kejam.' Para prajurit Belanda yang bertanggung jawab tidak pernah dituntut. Permintaan maaf adalah bagian dari penyelesaian kasus antara negara Belanda dengan keluarga korban. Para janda korban diberi kompensasi sebesar 20 ribu euro per orang. * DPR KRITIK PEMBELIAN TANK BELANDA JAKARTA (ANP) - Anggota DPR Indonesia mengecam keras rencana pembelian tank Leopard 2 tentara Indonesia. Demikian tulis surat kabar Jakarta Post hari Rabu (19/01). Komite pertahanan mengatakan Indonesia yang terdiri atas banyak pulau, lebih memerlukan kapal-kapal laut dan pesawat modern daripada tank. Tank berat Leopard juga dikatakan tidak cocok untuk alam Indonesia yang dipenuhi oleh hutan lebat. Komite juga mengkritik mahalnya harga tank. Menurut laporan media Indonesia, tank akan menghabiskan biaya beberapa juta euro. Sebagian besar penduduk Indonesia masih berada di bawah garis kemiskinan. Jakarta Post menuliskan militer Indonesia berencana membeli total 100 tank. Kementerian Pertahanan Belanda telah memutuskan akan menjual semua tank tempur Leopard sebagai bagian langkah penghematan. Partai Kiri Hijau (Groenlinks) hari Minggu (15/11) menanyakan apakah pemerintah Belanda masih berkompromi dengan pemerintah Indonesia mengenai kemungkinan transaksi. Sebelumnya, Parlemen Belanda sudah mengatakan menentang rencana pembelian karena angkatan bersenjata Indonesia terlibat dengan pelanggaran hak asasi manusia. * INDONESIA KONSERVASI SETENGAH WILAYAH KALIMANTAN JAKARTA (ANP) - Kamis (19/01), Kementerian Kehutanan Indonesia mengatakan akan mengkonservasi hampir setengah wilayah pulau Kalimantan bagiannya, yang ditutupi dengan hutan hujan lebat, dalam rangka memenuhi janji presiden untuk mengurangi emisi gas. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menandatangani keputusan otorisasi konservasi minimal 45 persen dari luas pulau Kalimantan, kata para pejabat dari negara emitor gas rumah kaca ketiga terburuk di dunia. Hadi Daryanto, Sekjen Kementerian Kehutanan mengatakan kawasan hutan lindung akan lebih besar dari luas "Heart of Borneo", perjanjian tahun 2007 yang ditandatangani oleh Indonesia, Malaysia dan Brunei untuk melindungi 220 ribu kilometer persegi hutan hujan khatulistiwa. Kalimantan bagian Indonesia mencakup sekitar 544 ribu kilometer persegi. Hutan merupakan rumah bagi beberapa satwa liar di dunia yang paling beragam, namun berada di bawah ancaman dari utamanya penanaman dan penebangan ilegal. Indonesia berbagi saham pulau Kalimantan dengan Malaysia dan Brunei. * WILDERS BANTAH LAKUKAN KESALAHAN HILVERSUM (RNW) - Pemimpin Partai Kebebasan Geert Wilders menyangkal laporan yang menyatakan ia telah mengakui kritiknya terhadap Ratu Beatrix awal bulan ini sebagai 'tidak bijaksana'. Dia juga membantah bahwa rekan anggota parlemen lain telah mengkritik tweet-nya yang mempertanyakan dikenakannnya jilbab oleh Ratu Belanda saat berkunjung ke Masjid Agung di Abu Dhabi sebagai bagian dari kunjungan kenegaraan ke emirat. Wilders juga sebelumnya menulis tweet dia akan mengajukan pertanyaan di parlemen. "Selama pertemuan partai parlemen, tidak ada yang mengkritik pertanyaan di parlemen. Kata ''tidak bijaksana" tidak pernah digunakan. Itu hanya celoteh orang-orang saja," kata Wilders hari Rabu (18/01). Dia bereaksi terhadap tayangan lembaga penyiaran publik nasional, NOS yang menyatakan Wilders telah mengakui kritiknya terhadap ratu adalah keliru. * KORBAN LONGSOR AFGHANISTAN MENINGKAT KABUL (ANP) - Longsoran salju yang terjadi di timur laut Afghanistan dalam beberapa hari terakhir telah memakan korban setidaknya 28 orang. Sekitar 45 orang terluka. Jumlah korban mungkin masih akan bertambah. Demikan pernyataan dewan provinsi Badakhshan hari Kamis (19/01). Sebelumnya, dikatakan terdapat 14 korban tewas. Tumpukan salju setinggi beberapa meter telah memblokir sebagian daerah Badakhshan dari dunia luar. Jalan-jalan tak bisa dilewati dan banyak rumah tertutup salju. Badakhshan terletak tidak jauh dari provinsi Kunduz, markas pasukan militer Belanda. * SERANGAN DI BANDARA KANDAHAR: ENAM TEWAS KANDAHAR (AFA) - Setidaknya enam orang tewas dalam serangan bunuh diri di bandara internasional Kandahar hari Kamis (19/01), kata polisi. "Enam warga sipil tewas dalam serangan bunuh diri di dekat dengan pintu gerbang bandara Kandahar hari ini," kata Jenderal Abdul Razeq, kepala polisi Kandahar. Seorang juru bicara dari pemberontak Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. * BIAYA S2 DI BELANDA AKAN LEBIH TINGGI DEN HAAG (ANP) - Mahasiswa Belanda jenjang S2 yang tidak tinggal di rumah orangtuanya lagi harus membayar 3200 euro lebih tinggi untuk studi mereka. Ini dibandingkan dengan kenaikan biaya pendidikan bagi mahasiswa S2 yang masih tinggal di rumah sebanyak 1200 euro. Kenaikan terlihat dari proposal legislatif untuk sistem pinjaman sosial dalam pendidikan jenjang s2 yang dikirim Halbe Zijlstra, menteri muda Pendidikan ke parlemen hari Kamis (19/01). Menurutnya, beasiswa pendidikan dasar dalam jenjang pendidikan master harus diberikan dalam bentuk pinjaman yang menguntungkan. Peraturan baru direncanakan diberlakukan tanggal 1 September. Perwakilan Mahasiswa Nasional (LSVb) mengatakan ini adalah pemotongan terbesar yang pernah terjadi dalam pendidikan. Mereka menentang rencana dan ingin parlemen menolak proposal tersebut. * ABK INDONESIA KAPOK BERLAYAR LAGI "Saya trauma, ini pelayaran saya terakhir,"demikian Teguh Haryono salah satu dari 170 Anak Buah Kapal ABK asal Indonesia yang selamat dari kapal yang karam Costa Concordia di lepas pantai Italia, Jumat pekan lalu. Keputusan itu dilontarkan Teguh kepada Radio Nederland, padahal ia sudah bekerja di perusahaan Costa selama sembilan tahun. Bagi Teguh, pelayaran tersebut sedianya akan berlangsung selama delapan bulan. Namun apa dikata ketika sudah di laut selama dua bulan kapal Costa Concordia karam. Ketika kejadian itu berlangsung, Teguh yang bekerja sebagai pelayan restoran di kapal itu sedang mengambil pesanan hidangan pasta penne pomodoro di dapur. Namun tiba-tiba kapal miring dan semua orang panik. Barang-barang di dapur berjatuhan. "Ketika saya kembali ke restoran semua tamu berteriak-teriak. Saya malah mengatakan kepada tamu jangan panik." Untungnya Teguh selamat, dan bersama ABK asal Indonesia lainnya, ia menerima bantuan dari KBRI di Roma dan masyarakat Indonesia yang tinggal di Italia. "Untung saya selamat, bisa berkumpul lagi, tapi ini jadi trauma buat saya." Menurut Teguh, kapal Costa Concordia yang mengangkut sekitar tiga ribu orang tersebut memiliki keamanan yang baik. Contohnya saja, kata Teguh, di kamar larangan merokok diawasi dengan ketat. Digaji lebih rendah Kendati menerima perlakuan manusiawi dari perusahaan Costa tempatnya bekerja, Teguh yang sedianya sebelum kecelakaan akan berlayar selama delapan bulan mengakui menerima gaji yang lebih rendah. "Awalnya bulan Februari tahun 2010. Ketika itu menurut pengakuan direksi Costa, sedang ada krisis. Makanya sejak itu, saya dibayar dolar. Tadinya dibayar dengan mata uang euro. Jadi saya menerima untuk satu euro di kurs kan sama dengan satu dolar. Padahal kan euro lebih tinggi dibanding dolar. Semuanya dibayar ke kami dalam dolar, termasuk uang tip dari tamu. Padahal tamu memberikannya dalam mata uang euro." Menurut Teguh, perusahaan Costa berjanji kalau kondisi ekonomi Eropa membaik maka gaji mereka akan dikembalikan dalam bentuk euro. Namun sampai kapan, masih menjadi tanda tanya. Karena kapalnya mengalami kecelakaan, dan ia sudah dibayar selama dua bulan maka sisa gajinya selama enam bulan akan ditransfer ke rekeningnya. Kesalahan kapten Lain lagi pengalaman Aryanto Sunarso atau akrab dipanggil Ary. Ia sudah bekerja di perusahaan Costa selama tigabelas tahun. Kejadian naas yang menimpa kapalnya Costa Concordia tak akan membuatnya kapok untuk berlayar. Ia benar-benar pelaut sejati. Saat kejadian berlangsung, tutur Ari kepada Radio Nederland, ia sedang melayani tamu. Tugasnya di kapal itu adalah sebagai buffet supervisor di restoran. Kebetulan sebelum kejadian ia sempat berfoto dengan sang kapten dan beberapa rekan-rekannya. "Terus terang itu kesalahan kapten hingga kapal bernasib naas. Kapal keluar dari navigasi yang seharusnya." Ary bersama istrinya Jenny Rahayu yang juga bekerja di kapal tersebut sebagai pelayan restoran, berhasil selamat dengan menggunakan sekoci. Sementara, menurutnya ada satu ABK asal Indonesia yang meloncat ke laut karena sekocinya tertimpa badan kapal. Akibatnya ia dirawat di rumah sakit. ABK Indonesia ramah ABK Indonesia di kapal Costa Concordia merupakan salah satu yang terbanyak. Hanya ABK asal Filipina dan India yang jumlahnya masing-masing mencapai tiga ratus orang. Namun menurut pengakuan perusahaan Costa, tambah Ary, ABK asal Indonesia termasuk yang paling ramah di antara ABK dari negara-negara lainnya. "Makanya perusahaan itu senang memakai orang Indonesia. Sementara, menurut pengakuan bagian HR (personalia), ABK dari negara lain susah diatur dan arogan," tambahnya. Seluruh 170 ABK asal Indonesia yang selamat itu diterbangkan ke Indonesia dan dibagi menurut beberapa kelompok. Selain pihak KBRI Roma, maka petugas KBRI Belgia dan Belanda juga turut membantu mereka. Selain ada pula beberapa sumbangan dari masyarakat Indonesia yang tinggal di Italia. Seperti misalnya Gusmang Oka Mayura yang bersama masyarakat Indonesia lainnya membeli barang-barang keperluan sehari-hari ketika para ABK itu ditampung di hotel di Roma. Barang itu berupa antara lain pakaian dalam, charger untuk telepon genggam, serta alat cukur. Kendati ada berita-berita negatif soal terlambatnya pihak KBRI memberi bantuan, namun baik Teguh maupun Ary menyatakan salut dengan kesigapan pihak KBRI. * TANK LEOPARD: BUKAN SOAL HUBUNGAN DENGAN INDONESIA Niat pemerintah Belanda menjual peralatan militernya ke Indonesia menghadapi mosi parlemen yang meminta supaya transaksi itu tidak dilakukan. Indonesia dinilai belum juga menghormati hak-hak asasi manusia, terutama di Papua. Dikhawatirkan, kalau dibeli Indonesia, tank Leopard yang diobral itu akan digunakan untuk menghajar rakyat sendiri. Mosi tidak melakukan penjualan senjata itu diajukan oleh Arjan El Fassed, anggota parlemen fraksi GroenLinks, keturunan Palestina Belanda. Alasannya tidak ada yang baru: Indonesia pernah melanggar hak-hak asasi manusia di Aceh, Timor Timur dan sekarang masih terus Papua. Bermusuhan dengan parlemen Belakangan pers Belanda memang ramai memberitakan pelanggaran hak-hak asasi manusia di Indonesia. Misalnya kekerasan di Papua Oktober silam ketika berlangsung Kongres Papua. Apa yang oleh Jakarta disebut langkah separatisme itu menewaskan enam orang. Begitu pula pengejaran kalangan Ahmadiyah yang disebut sebagai tidak bebas di negeri yang sudah merdeka. Akankah pemerintah Belanda mengikuti kemauan parlemen? Kalau mosi ini dituruti, dalam arti penjualan tank Leopard batal, hubungan Belanda Indonesia akan terganggu. Sebaliknya kalau mosi ini tidak dituruti maka hubungan dengan Indonesia memang akan lancar, tapi pemerintah Belanda akan bermusuhan dengan parlemennya sendiri. Bisa-bisa muncul ketegangan yang akan mengganggu stabilitas pemerintahan minoritas Perdana Menteri Mark Rutte. Mosi tidak melarang Bagi profesor Nico Schulte Nordholt, pengamat hubungan Indonesia Belanda, yang penting walaupun menentang, mosi parlemen ini sebenarnya tidak melarang. Artinya pemerintah tetap bisa menjual tank Leopard kepada Indonesia. Dan kalau kelak pemerintah Belanda bertransaksi dengan pemerintah Indonesia, maka partai-partai yang tetap mendukung koalisi ini tidak akan menentang pemerintah. Diakuinya, hal ini tidak terlalu sering terjadi. Pemerintah Belanda sekarang terdiri dari dua partai, partai kristen demokrat CDA dan partai liberal konservatif VVD. Keduanya berkoalisi dan mendukung penjualan tank Leopard ke Indonesia. Tetapi masih ada partai ketiga yang tidak resmi mendukung koalisi, sehingga kabinet minoritas ini memerintah. Itulah PVV pimpinan Geert Wilders. Menariknya, PVV mendukung mosi yang menentang penjualan tank kepada Indonesia. Tapi kalau kelak tank Leopard itu jadi dijual, maka menurut perhitungan prof. Nico Schulte Nordholt, PVV tidak akan menjatuhkan kabinet. Dengan demikian diduga keras penjualan ini tetap akan berlangsung. Bagi Den Haag, dalam kondisi perekonomian seret sekarang, sangat penting untuk menjual sebanyak mungkin perlengkapan militer. Kementerian Pertahanan Belanda harus menghemat sampai 1 milyar euro, sehingga setiap euro tentu akan disambut baik. Musim Semi Arab Menariknya mosi parlemen ini memperoleh dukungan mayoritas. Padahal mereka tahu bagi Indonesia tank itu sebenarnya tidak terlalu bermanfaat. NULLBenarkah negara kepulauan seperti Indonesia butuh tank-tank untuk mempertahankan diri dari ancaman dari luar negeri? Tanya Nico Schulte Nordholt. Belum lagi kalau melihat keadaan alam Indonesia yang bergunung-gunung yang jelas tidak cocok untuk tank Leopard. Dengan demikian, kalau memang dibutuhkan, maka tampaknya Indonesia akan mengerahkan tank itu menghadapi para demonstran di jalan-jalan protokol kota-kota besar di Jawa. Di sinilah makna mosi parlemen itu. Dikhawatirkan tank itu akan digunakan untuk melanggar hak-hak asasi manusia. Pertimbangan dalam negeri Tapi menurut penilaian Nico Schulte Nordholt, masalah hak-hak asasi manusia ini tidak hidup terlalu kuat dalam opini publik Belanda. Andaikata pemerintah Belanda berani menentang mosi parlemen, dan kemungkinan ini ada, menurut perhitungan Nico paling banter hanya akan ada protes selama sehari, tidak akan lama. Opini publik Belanda sekarang lebih mengkhawatirkan euro dan kesempatan kerja. Ini artinya masalah lain seperti hak-hak asasi manusia tidak memperoleh perhatian khusus. Pendapat seperti inilah yang ditentang oleh Arjan El Fassed. Dalam menjelaskan mosinya, anggota parlemen ini menekankan bahwa penjualan tank Belanda ke Bahrein dan Mesir serta suku cadang ke Saudi Arabia telah dipermalukan dengan musim semi Arab. Rejim-rejim pelanggar hak asasi telah berjatuhan, padahal sebelumnya mereka menghadapi kaum demonstran dengan panser yang dibeli di Barat. Juklak ekspor Eropa Indonesia sudah terlebih dahulu mengalami demokratisasi. Ini memberi kesempatan bagi pemerintah Den Haag menjual senjata dan terus memperbaiki hubungan dengan Indonesia. Tapi profesor Nico Schulte Nordholt berpendapat penjualan tank ini sebenarnya bukan soal hubungan baik dengan Indonesia. NULLAda satu hal yang lebih mendesak lagi, kata gurubesar ini, NULLyaitu keadaan keuangan dan ekonomi Belanda. Kebutuhan Belanda yang mendesak adalah menjual sebanyak mungkin peralatan militernya dengan harga baik. NULLSaya kira dalam hal ini kepentingan sendiri lebih kuat daripada keinginan memelihara hubungan baik dengan negara seperti Indonesia. Menurut profesor Nico Schulte Nordholt pemerintah Belanda sudah memperhitungkan kalau perlengkapan militer ini tidak terjual, maka akan lebih banyak orang harus diPHK, sehingga pengangguran meningkat. Yang jelas parlemen Belanda tidak tinggal diam. Begitu tahu terus berlangsung perundingan dengan Indonesia, bahkan konon kedua negara saling kunjung mengenai rencana penjualan ini, Arjan El Fassed melayangkan pertanyaan tertulis. Tidak tanggung-tanggung lagi, dua menteri jadi sasaran surat itu, Menteri Pertahanan Hans Hillen dan Menteri Luar Negeri Uri Rosenthal. Salah satu pertanyaan yang diajukannya adalah, sudahkah Indonesia diberitahu bahwa menurut Juklak Ekspor Senjata Uni Eropa, sebenarnya Belanda tidak boleh mengekspor senjata ke Indonesia? Dalam juklak ini memang tertera negara-negara anggota Uni Eropa, jadi termasuk Belanda, dilarang mengekspor senjata ke negara yang tidak menghormati hak-hak asasi manusia dan beresiko konflik bersenjata di negara tujuan. * ZAMAN BERSIAP PEMICU PERISTIWA RAWAGEDE NULLKekerasan yang terjadi pada zaman Bersiap memicu kekerasan di Rawagede, ungkap Sjef Franken dari organisasi veteran Belanda VOMI, menanggapi tuntutan Komite Utang Kehormatan Belanda (K.U.K.B.) agar Kejaksaan Belanda menyelidiki pelaku pembantaian di desa yang kini bernama Balongsari itu. K.U.K.B. berharap Kejaksaan Belanda menyelidiki kesaksian pelaku kasus Rawagede yang ditayangkan televisi Belanda tahun silam. NULLAda seorang militer yang mengatakan dia membunuh warga desa tapi tidak menyesal. Kemudian ada yang menyatakan mengeksekusi 120 orang, kata Jeffry Pondaag, Ketua K.U.K.B. Aneh Setelah acara ini ditayangkan di televisi Belanda, pihak Kejaksaan menyatakan tidak menyelidiki kasus ini karena tidak ada yang melaporkan. NULLKami merasa agak aneh. Kan jaksa sebenarnya harus menyelidiki apa yang terjadi, tutur Jeffry Pondaag kepada Radio Nederland. Ketua K.U.K.B. pernah mendengar masih ada delapan pelaku kasus Rawagede 9 Desember 1947, yang masih hidup. Walaupun demikian, ia juga mengakui tidak punya bukti akan hal itu. NULLBelum tentu delapan orang itu yang menembak. Itu harus dibuktikan dulu. Itu pekerjaan Jaksa untuk menyelidiki. Tidak tepat Langkah yang diambil K.U.K.B., menurut Sjef Franken dari organisasi veteran Belanda VOMI, tidak tepat. NULLSemua pelanggaran HAM yang terjadi zaman itu ada penyebabnya. Siapa yang harus diminta pertanggungjawaban setelah sekian lama? Ini hanya upaya mengejar untung saja. Pembunuhan di Rawagede memang tidak bisa dibenarkan. Tapi orang juga tidak boleh melupakan apa yang terjadi pada zaman Bersiap, mulai 17 Agustus 1945 hingga awal 1946. NULLSetelah tahun 1945 angkatan bersenjata Indonesia dan kelompok-kelompok gerilyawan membunuh secara massal setiap orang Belanda yang mereka temukan, apakah itu perempuan, laki-laki atau anak-anak. Itu pun tidak bisa dibenarkan, tutur Franken kepada Radio Nederland. Menurutnya, satu peristiwa terkait dengan peristiwa lain. NULLAda aksi dan reaksi. Permintaan maaf Belanda Sjef Franken juga mengkritik permintaan maaf Belanda 9 Desember 1947 kepada para keluarga korban kasus Rawagede. NULLSaya tidak setuju. Menurutnya Franken pemerintah Indonesia pun harus meminta maaf atas kekerasan yang dilakukan pada zaman Bersiap. Sementara itu pihak Kejaksaan Belanda di Arnhem, Belanda tengah, telah memberikan tanggapan dan menyatakan akan mempelajari permohonan K.U.K.B. * INDONESIA TAK LAGI BUNGKAM SOAL PKI Pembersihan Partai Anti Komunis (PKI) di Indonesia kembali dipelajari dalam napas penuh keterbukaan. Begitu bunyi kalimat pembuka dalam sebuah artikel di International Herald Tribune edisi Kamis (19/01). Sebuah pertunjukan yang menggambarkan penumpasan "para petani" digelar dalam peluncuran Breaking the Silence, sebuah memoar kolektif dari 15 pria dan wanita yang mengalami pembersihan anti komunis tahun 1965-1966, peristiwa yang menewaskan sedikitnya 500 ribu orang dan mengawali 32 tahun era Orde Baru pimpinan mantan presiden Soeharto. Masa pembersihan adalah salah satu periode tergelap namun jarang dibahas dalam sejarah Indonesia modern. Tapi buku hanya sebagian dari rangkaian penelitian yang muncul atas subjek yang telah lama ditekan ini. Bulan November film "Sang Penari" sudah lebih dulu dirilis. Film menggambarkan kisah cinta dengan latar belakang masa penuh gejolak tersebut. Majalah mingguan Tempo baru-baru ini juga menerbitkan laporan khusus mengenai seorang komandan tentara yang memimpin upaya pemberantasan Partai Komunis Indonesia, tulis International Herald Tribune. Komnas HAM Minggu ini, anggota komisi hak asasi manusia Indonesia, Komnas HAM, bertemu dengan puluhan korban dari pelanggaran aksi 1965-66 untuk membahas penyelidikan berkelanjutan atas pembunuhan massal. Wakil ketua komisi, Nur Kholis, mengatakan Komnas HAM telah mengumpulkan kesaksian dari 350 korban tapi kesulitan menemukan bukti kuat dalam bentuk dokumen dan foto, sebelum dapat mengirimkan laporannya kepada Jaksa Agung. Selama beberapa dekade, peristiwa 1965-66 terselubung dalam apa yang dikatakan Geoffrey Robinson, seorang sejarawan di University of California, Los Angeles sebagai "keheningan yang dipaksakan". Belajar masa lalu Publikasi Breaking the Silence memenuhi tingginya permintaan rakyat Indonesia yang ingin belajar tentang masa lalu mereka. Namun seperti dikatakan Robinson, penganiayaan yang terjadi puluhan tahun kepada siapa saja yang terkait dengan partai terlarang PKI telah sukses membungkam banyak orang yang selamat. Namun Putu Oka Sukanta, editor Breaking the Silence, mengatakan buku ini memberikan kesempatan bersuara bagi para korban. "Ini adalah ekspresi perlawanan agar dapat menjadi manusia lagi," tukas Putu (72), yang tahun 1966 ditahan selama 10 tahun tanpa pengadilan karena menjadi anggota Institut Kebudayaan Rakyat, sebuah gerakan sastra dan sosial yang terkait dengan PKI. Menebus kesalahan Taris Zakira Alam (17), keponakan buyut Itji Tarmizi, seorang pelukis yang dituduh sebagai simpatisan komunis dan menghabiskan sebagian besar hidupnya dalam persembunyian, mengatakan kehadiran buku ini penting sekali agar orang tidak hanya membahas pembersihan tetapi juga untuk menebus kesalahan ke para korban. "Sebagai generasi muda, kita harus berjuang untuk ini," katanya. * TAHI ANJING, MUSUH UTAMA ORANG BELANDA Tahi anjing yang berserakan di jalan atau di taman sudah bertahun-tahun menjengkelkan orang Belanda. Kamis (19/01) berlangsung simposium yang membahas tindakan pemerintah dalam menangani masalah ini. Simposium diselenggarakan kelompok pencinta anjing. Di Belanda, pencinta dan pembenci anjing saling berselisih soal masalah tersebut. Kelompok pembenci anjing mengeluh tentang kotoran yang ditinggalkan hewan yang satu ini serta majikan yang tidak membersihkannya. Kewajiban membersihkan kotoran anjing, merantai anjing, membawa tas plastik untuk memasukkan kotoran yang ditinggalkan hewan tersebut serta denda besar jika semua ketentuan itu dilanggar, tampaknya tidak berhasil membawa perubahan. Sebaliknya tindakan pemerintah justru memicu kemarahan banyak pemilik anjing. Saat ini Belanda memiliki sekitar dua juta anjing. Para pemilik anjing menyebut soal ketidaksamaan hak dan stigmatisasi. Tahun-tahun belakangan mereka mendirikan perkumpulan yang mewakili hak mereka. Perkumpulan itu didirikan di beberapa kota Belanda. Dan sekarang mereka menyelenggarakan simposium nasional. Kebijakan 20 tahun Iaira Boissevain adalah salah satu pembicara pada simposium. Ia adalah pengacara dan penasihat. Selain itu dia juga ketua organisasi yang mewakili hak pemilik anjing. NULLBelanda sudah selama 20 tahun punya kebijakan yang mengatur soal kotoran anjing. Kebijakan pertama berasal dari tahun 1992. Tapi hingga sekarang orang masih tetap merasa tahi anjing sebagai menjengkelkan. Kalau begitu, perlu dipertanyakan apakah pendapat itu benar? Dan jika benar, maka itu berarti kebijakan yang diterapkan hingga sekarang tidak bagus, atau penelitian tentang kejengkelan nomor satu orang Belanda, tidaklah benar. Atau mungkin dua-duanya tidak benar. Boissevain mempertanyakan cara-cara yang digunakan dalam menanyai warga mengenai hal-hal yang menjengkelkan mereka. "Anda juga menjadi bertanya-tanya apa masalah yang dihadapi pemerintah daerah kalau kotoran anjing saja menjadi masalah besar," kata Boissevain. Kalau masalahnya memang benar-benar besar, maka pertanyaannya apakah langkah-langkah seperti denda dan pajak anjing akan bisa mengubah sikap para pemilik anjing seperti diharapkan? "Setiap psikolog bisa menjelaskan bahwa hukuman berdampak terbatas bagi perubahan sikap, terlebih perubahan sikap yang permanen. Pajak anjing jelas memainkan peran dalam hal ini. Dengan membayar denda, maka dampaknya justru menghalangi perubahan sikap.'' Para pemilik anjing berpendapat mereka tidak perlu membersihkan kotoran anjing karena mereka sudah bayar pajak anjing. Pemerintah daerahlah yang harus melakukannya. Di samping itu banyak pemilik anjing yang merasa didiskriminasi; pengguna tempat-tempat umum lainnya juga tidak diminta membayar pajak khusus. Kesehatan masyarakat Lidia van Oostveen, pemilik anjing di Amsterdam, sangat menentang kebijakan denda yang diberlakukan sekarang ini. ''Pemilik harus dibelajari untuk memungut kotoran anjing, melalui cara positip. Anda bisa memberlakukan berbagai macam peraturan, tapi kalau orang tidak menyadari bahwa membersihkan kotoran anjing itu perlu, maka mereka tidak akan melakukannya.'' Van Oostveen berpendapat perhatian lebih besar harus difokuskan pada peran positif anjing dalam masyarakat Belanda. Banyak orang yang merasa tidak kesepian lagi dengan keberadaan anjing mereka. "Mereka berjalan-jalan dengan anjing beberapa kali sehari, yang tentu saja bagus bagi kesehatan." --------------------------------------------------------------------- Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum http://www.rnw.nl/id/bahasa-indonesia Anda bisa berhenti berlangganan dengan mengirim email ke: berita-sign...@listserv.rnw.nl Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda peroleh melalui ran...@rnw.nl Copyright Radio Nederland Wereldomroep. ---------------------------------------------------------------------