----------------------------------------------------------------------

WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP
Edisi: Bahasa Indonesia

Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh Radio 
Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir.

----------------------------------------------------------------------

Edisi ini diterbitkan pada:

Kamis 15 Maret 2012 14:09 UTC


** Indonesia: "No Problem" Dengan Rencana AL AS

** Lima Universitas Belanda Masuk Top 100

** Epidemi Flu di Belanda

** Artikel 1: Peluang LGBT Masuk Komnas HAM Bisa Kandas di DPR

** Artikel 2: Hukum Pidana Internasional Semakin Disorot Lewat Media Sosial

** Artikel 3: Game Online Antisemitis Bikin Heboh di Belanda



* Indonesia: "No Problem" Dengan Rencana AL AS

JAKARTA (AFA) -  Indonesia mengatakan pihaknya tidak keberatan dengan rencana 
AS untuk menempatkan angkatan lautnya di bagian utara Australia selagi Canberra 
mengisyaratkan kemungkinan diadakannya latihan militer empat-negara dengan Cina.
Rencana untuk menempatkan 2.500 angkatan laut ke Darwin pada tahun 2016-17 
awalnya menerbitkan beberapa "pertanyaan" ketika rencana diresmikan oleh 
Presiden AS Barack Obama di Australia November lalu, kata Menteri Luar Negeri 
Indonesia, Marty Natalegawa.
Tapi "pertanyaan-pertanyaan itu telah dijawab" dan sekarang dikenali sebagai 
kesempatan berharga untuk meningkatkan upaya bantuan kemanusiaan dan bencana, 
tegas Natelegawa setelah pembicaraan pertahanan bilateral dan diplomasi di 
Canberra.
Gerakan menempatkan Marinir di Australia telah dilihat oleh beberapa orang 
sebagai pernyataan lugas Washington bahwa mereka berniat untuk membela 
kepentingannya di kawasan itu di tengah kekhawatiran akan melesatnya 
pertumbuhan Cina.


* Lima Universitas Belanda Masuk Top 100

London (ANP) - Lima Universitas Belanda termasuk dalam daftar 100 universitas 
terkemuka dunia. Demikian laporan Peringkat Reputasi Dunia (World Reputation 
Rankings) yang dipresentasikan Kamis (15/03) oleh majalah Inggris Times Higher 
Education.
TU Delft berada pada posisi 51. Universitas dari Amsterdam (71), Utrecht (78), 
Leiden (87) dan Wageningen (100) juga berada dalam daftar Top 100. Amerika 
Serikat dan Inggris mengisi daftar sebanyak masing-masing 44 dan 10 tempat. 
Tempat pertama diduduki oleh Harvard University. Bersama dengan Jepang, Belanda 
berbagi tempat ketiga, di atas negara-negara seperti Jerman, Australia dan 
Perancis.


* Epidemi Flu di Belanda

HILVERSUM (RNW) - Belanda secara resmi terserang wabah flu. Demikian kata Carl 
Koppeschaar dari degrotegriepmeting.nl.
Pada minggu pertama tahun 2011, jumlah orang yang terkena flu naik menjadi 87 
per 100 ribu penduduk. Ini sekitar 51 kasus di atas standar yang digunakan para 
dokter untuk bisa mengeluarkan pernyataan epidemi. Menurut Koppeschaar, sulit 
untuk mengetahui berapa banyak dari kasus tersebut yang merupakan flu babi.
Situs Pengukuran Influenza Besar (De grote griepmeting) sejak tahun 2003 
memantau ukuran gelombang flu di Belanda. Situs, yang didirikan oleh para 
dokter umum, ahli matematika dan biolog tidak dapat memprediksi berapa lama 
epidemi flu akan berlangsung di Belanda. Walaupun jumlah kasus flu meningkat di 
negara-negara Eropa, tingkat epidemi justru mengalami penurunan di Belgia 
Flanders.


* Penduduk Suriah Mengungsi ke Turki

ANKARA (ANP) - Sekitar 1.000 penduduk Suriah dalam 24 jam terakhir melarikan 
diri ke negara tetangga Turki. Laju pengungsi meningkat pesat karena tentara 
pemerintah Suriah melakukan penyerangan di perbatasan Idlib. Demikian seorang 
pejabat Turki mengatakan, Kamis (15/03).
Turki telah memperkirakan kedatangan para pengungsi dan sudah membangun 
tenda-tenda pengungsian besar. Tenda mampu memuat sekitar 20 ribu.
Hari Kamis merupakan tepat setahun sejak protes pecah pertama kalinya di 
Suriah. Sejak itu, sekitar 14 ribu orang melarikan diri ke Turki.


* Utang Nasional Italia Tembus Rekor

ROMA (ANP) - Utang nasional Italia bulan Januari menembus rekor baru. Demikian 
lapor Bank of Italy, bank sentral negara, Kamis (15/03).
Italia di bulan pertama 2012 memiliki utang sebesar 1,94 miliar euro. Itu naik 
37,9 milyar euro dibandingkan bulan Desember. Menurut bank sentral meningkatnya 
utang terjadi bersamaan dengan naiknya biaya reinvestasi dan kontribusi untuk 
dana darurat Eropa.
Defisit anggaran Italia bulan Januari mencapai 4 miliar euro, dibandingkan 1,5 
miliar euro pada tahun sebelumnya.


* Shell Digugat Atas Perubahan Iklim

LONDON (ANP) - Peusahaan minyak Inggris-Belanda Shell dituntut karena 
menyebabkan perubahan iklim. Demikian pernyataan perusahaan hari Kamis (15/03) 
dalam laporan tahunannya.
Laporan menyatakan "Shell, bersama dengan perusahaan energi lainnya, terkait 
dengan sengketa yang berkaitan dengan perubahan iklim." Shell menganggap 
tuntutan hukum tidak berdasar. Perusahaan tidak bersedia memberi informasi 
tambahan.
Tahun lalu pengadilan AS menolak gugatan terhadap lima perusahaan energi utama. 
Gugatan bertujuan memaksa para pihak untuk mengurangi emisi CO2 mereka.


* Dua Sandera Wisatawan Swiss Bebas

MIRANSHAH (ANP) - Dua wisatawan Swiss yang diculik tahun lalu oleh pasukan 
Taliban Pakistan, Kamis (15/03) dibebaskan. Mereka berhasil melarikan diri 
menurut pengakuan mereka. Militer Pakistan kemudian menyelamatkan pria berusia 
31 tahun dan wanita berusia 28 tahun ini.
Keduanya disandera bulan Juli tahun lalu di sebelah timur kota Quetta, ibukota 
Taliban. Bulan Oktober beredar rekaman video mengenai pasangan. Tayangan 
memperlihatkan mereka dikelilingi oleh empat pria bertopeng yang mengarahkan 
senjata di kepala mereka.


* Artikel 1: Peluang LGBT Masuk Komnas HAM Bisa Kandas di DPR

Sebanyak 120 orang lolos dalam seleksi tahap kedua calon komisaris Komisi 
Nasional Hak Azasi Manusia (Komnas HAM) periode 2012-2017 pada Rabu (14/03). 
Dua di antara mereka adalah aktivis LGBT, yaitu Dede Oetomo dan Yulianus 
Rettoblaut. Nama yang belakangan ini pernah mengikuti seleksi serupa pada tahun 
2007 tapi kandas pada fit and proper test di DPR. Bagaimana peluangnya kali ini?
Yulianus Rettoblaut mengatakan ia berpikir positif kali ini. Menurutnya sudah 
banyak terjadi kemajuan sikap dalam masyarakat terhadap kelompok-kelompok 
marjinal seperti dirinya. Dalam seleksi tahap pertama dan kedua, Yulianus tidak 
menghadapi komentar atau isu negatif tentang pencalonannya.
Bahkan dari pengalaman dialog dengan publik, mereka positip terhadap pencalonan 
itu. "Aku merasa kesadaran masyarakat sudah lebih baik," demikian Yulianus 
membandingkan dengan saat pertama kali mengikuti seleksi tahun 2007, juga untuk 
posisi yang sama.
Kelompok marjinal
Selama lima tahun belakangan, Yulianus bersama dengan teman-teman aktivis LGBT 
lainnya banyak melakukan kampanye serta mendorong pemerintah untuk 
memberlakukan affirmative action dalam arti label sebagai transgender tidak 
perlu dipermasalahkan. Demikian jelas Yulianus.
"Terlebih lagi karena Indonesia juga sudah meratifikasi konvensi Hak Hak Azasi 
Manusia."
Di samping membela hak-hak kelompok marjinal, Yulianus juga memiliki visi 
sebagai warga negara, ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa kelompok 
marjinalpun bisa turut menyumbang pada pembangunan negara.
"Kami ingin tunjukkan pada masyarakat bahwa kami memiliki intelektual dan 
kemauan keras. Selama ini mereka melihat waria atau transgender tidak lepas 
dari pelacuran atau pengamen."
Yulianus, sementara ini telah menggondol gelar sarjana hukum dari sebuah 
universitas Islam di Jakarta. Baginya, kenyataan ini semakin meyakinkan dirinya 
bahwa perubahan telah terjadi. "Saya sebagai waria dapat diterima dan kuliah di 
sebuah perguruan tinggi yang fanatik dan lulus dari sana."
Fit and proper test
Pada pencalonan tahun 2007, Yulianus gagal dalam seleksi terakhir fit and 
proper di DPR. Profesor Siti Musdah Mulia, yang kala itu bertindak sebagai 
sekretaris Komite Independen Pemilihan Anggota Komisioner Komnas HAM periode 
2007-2012, mengatakan kala itu banyak protes dan kemarahan dari berbagai 
kelompok, bahkan dari orang-orang yang dikenal sebagai pembela HAM dan pejuang 
demokrasi. Demikian katanya kepada Ourvoice, LSM pejuang hak LGBT.
Menanggapi tes di DPR ini, Hartoyo, pimpinan Ourvoice juga menyuarakan 
keraguannya. "Kita tahu DPR adalah lembaga politik, maka kepentingan politiknya 
banyak."
Walau demikian, Hartoyo berharap DPR bisa obyektif dalam menilai dan 
mendasarkan penilaian pada kompetensi mereka dalam menegakkan hak azasi manusia 
terlepas apakah mereka gay atau waria. "Paling tidak dari dua calon itu, salah 
satunya bisa lolos," demikian harap Hartoyo.
Seleksi selanjutnya, tahap ketiga akan berlangsung 13 April yang akan 
menyisakan 60 dari 120 calon saat ini.


* Artikel 2: Hukum Pidana Internasional Semakin Disorot Lewat Media Sosial

Kampanye internet KONY2012 menjadi hype di seluruh dunia. Puluhan juta orang 
melihat film tentang Joseph Kony, pemimpin pemberontak Uganda yang menjadi 
buronan Mahkamah Pidana Internasional, ICC, Den Haag, Belanda.
Mungkin Kony sekarang bisa ditangkap lebih cepat. Tapi proses pengadilan akan 
makan waktu bertahun-tahun. Kecepatan jejaring sosial memberi kesan seolah-olah 
kenyataan bisa direkayasa.
Lubanga sebagai contoh
Proses pidana terhadap Thomas Lubanga di ICC di Den Haag, menunjukkan betapa 
uletnya penerapan hukum ini. Enam tahun lalu, dimulailah proses pengadilan 
terhadap Lubanga dan baru Rabu kemarin (14/03) warga asal Kongo ini dinyatakan 
bersalah melakukan kejahatan-kejahatan perang.
Inilah vonis pertama yang dijatuhkan ICC sejak pembentukannya 10 tahun lalu.
Kinerja ICC yang ternyata begitu bertele-tele, sangat berlawanan dengan 
kecepatan jejaring sosial yang berperan utama dalam kampanye KONY2012.
Organisasi Amerika Serikat Invisible Children memasukkan film di YouTube 
mengenai kejahatan perang yang diduga dilakukan oleh Joseph Kony, pemimpin 
Tentara Perlawanan Allah di di Uganda, Afrika. Film ini sudah 75 juta kali 
dilihat. Tujuannya adalah menangkap dan menyeret Kony ke ICC tahun ini juga.
Masih tanda tanya apakah perhatian terhadap Kony ini akan mempercepat 
menggiringnya ke Den Haag, kata Göran Sluiter, Guru Besar Hukum Pidana 
Internasional di Amsterdam: "ICC sudah sejak lama ingin menangkap Kony, tapi 
masalahnya dia tidak bisa ditemukan dan hal itu tidak bisa berubah sekejap mata 
melalui film ini."
Mengapa Kony?
Sluiter positif mengenai kampanye ini: "Perhatian atas kejahatan terhadap 
kemanusiaan dan mereka yang diduga oleh ICC melakukan kejahatan tapi belum 
ditangkap, selalu bagus, karena itu bisa menolong kami. Tapi bisa 
dipertanyakan: mengapa justru Kony? Kan masih banyak yang dicari ICC."
Belum jelas apakah kampanye-kampanye berikutnya akan mendapat perhatian yang 
sama. Biasanya hype itu berturut-turut silih berganti dengan cepat sekali. 
Menurut Invisible Children prakarsa-prakarsa serupa KONY2012 akan semakin 
penting perannya bagi hukum pidana internasional.
Perhatian lebih banyak
Menurut Göran Sluiter perkembangan harus mengarah ke situ. "Kami lihat bahwa 
hukum pidana internasional semakin disorot lewat social media atau jejaring 
sosial. Di samping itu, bukti-bukti lebih banyak dan lebih cepat muncul melalui 
jejaring sosial dan telepon genggam. Di Suriah misalnya, HP-HP merekam pelbagai 
kekejian dan semuanya itu mudah dan cepat diakses seluruh dunia, termasuk oleh 
ICC."
Film mengenai Joseph Kony adalah prakarsa partikelir/swasta. "ICC tidak 
mengurus isi. Film serupa itu adalah penafsiran seseorang dan Kony belum bisa 
menanggapinya melalui proses pidana," kata Sluiter.
Karena Kony pun berhak mendapat proses yang adil, tegas Sluiter: 
"Tuduhan-tuduhan tersebut cukup berat dan jaksa penuntut pasti beranggapan dia 
punya cukup bukti untuk memulai proses. Tapi ICC harus beranjak dari asas 
praduga tak bersalah.... Sosok seperti Kony pun harus diberi jaminan dan 
garansi bahwa dia akan mendapat proses peradilan yang jujur dan adil dan dia 
bisa sepenuhnya membela diri."
Berarti proses serupa itu bakal berjalan sealot proses terhadap Thomas Lubanga. 
Kecepatan jejaring sosial memberikan kesan seolah-olah kenyataan bisa 
direkayasa. Tapi kenyataan selalu lebih alot daripada bayangan kita.


* Artikel 3: Game Online Antisemitis Bikin Heboh di Belanda

Ironis atau antisemitis? Itulah pertanyaan utama sewaktu diskusi soal permainan 
online di situs web siaran radio dan televisi Belanda VPRO. Permainan ini 
mencontoh permaianan Settlers of Catan, permainan papan yang dikenal 
internasional. Namun dalam versi online VPRO, para peserta diajak membangun 
pemukiman di Tepi Barat Sungai Yordan.
VPRO telah mencabut permainan dari situs webnya. Lembaga publik Belanda itu 
menyatakan game ini bersifat menyindir. Tapi sekarang sudah tidak jelas lagi 
apa sebenarnya tujuannya.
Redaksi VPRO yang terdiri dari orang-orang dewasa muda merancang permainan ini 
akhir 2010. Para pemain memerankan kolonis Yahudi yang harus membangun sebanyak 
mungkin pemukiman di wilayah Palestina.
Anne Frank
Dengan "kartu Rumah Anne-Frank" dan "kartu Tembok Ratapan", para peserta bisa 
mendapatkan poin ekstra. Pemain juga harus memanfaatkan "jiwa dagang khas" 
orang Yahudi dan bisa berdagang intan.
Game ini tidak lucu dan tidak bersifat menyindir, melainkan antisemitis. 
Demikian pendapat Simon Wiesenthal Center di Los Angeles serta organisasi 
pemuda dari Pusat Informasi dan Dokumentasi Israel (CIDI).
Pemerintah menebar kebencian
Simon Wiesenthal Center, organisasi yang berupaya melawan antisemitisme, bahkan 
mengirim surat kepada Komisaris Eropa Viviane Reding, dengan harapan dia bisa 
menekan Belanda mencabut permaianan online tersebut.
Menurut Shimon Samuels dari Simon Wiesenthal Center permainan itu juga bersifat 
rasis. Dan karena VPRO adalah lembaga publik, negara Belanda, demikian Samuels, 
menebar kebencian dengan memakai uang rakyat.
Tidak semudah itu, kata Menteri Budaya Belanda, Marja van Bijsterveldt yang 
tidak mau mencampuri kasus ini. VPRO memang lembaga publik, tapi itu tidak 
berarti pemerintah mencampuri urusan internalnya.
Antisemitisme
Ketua organisasi pro Israel CIDI Joël Serphos menentang bahwa permainan online 
VPRO hanya bersifat menyindir. "Game berisi pendapat tradisional antisemitis," 
katanya kepada media Belanda. Menurut Serphos pendapat-pendapat seperti itu 
lebih pantas dicantumkan di Stormfront, situs web ekstrim kanan.
Sementara itu pihak VPRO mengatakan game – yang sudah satu tahun online itu - 
dimaksud sebagai  sindiran atas konflik di Timur Tengah. Menurut pihak 
perancang, permainan tersebut sebenarnya tidak dimaksud sebagai game. 
"Melainkan bisa dipandang sebagai kolom visual penuh sindiran."
VPRO adalah lembaga penyiaran yang memang sudah dikenal kontroversial. Berkat 
sikap itu, mereka punya banyak anggota setia. Tapi kadang-kadang VPRO melampaui 
apa yang diinginkan anggotanya. Tweet Joël Serphos misalnya berbunyi: "Banyak 
anggota VPRO telah mengatakan ingin membatalkan keanggotaannya karena game yang 
tidak pantas ini. Was it worth it, VPRO?"


* Artikel 4: Mutu Rendah, Ijazah Luar Negeri Tak Sah

Tidak hanya di Belanda, sekolah tinggi di luar negeri juga banyak melakukan 
kekeliruan.
Dalam beberapa tahun terakhir, 259 mahasiswa asing dari Stenden Hogeschool yang 
menikmati pendidikan di berbagai negara, dinyatakan menerima ijazah tidak sah. 
Demikian tulis situs Punt, media independen dari Avand Hogeschool atau sekolah 
tinggi Avand di Belanda.
Stenden Hogeschool memiliki cabang di Qatar, Afrika Selatan, Thailand dan 
Indonesia, di mana jurusan pariwisata dan perhotelan ditawarkan. Hampir setahun 
lalu, harian Belanda de Volkskrant menulis bahwa pendidikan di sana akan 
sia-sia saja: bahasa Inggris para dosen di sana sebegitu jeleknya dan program 
studi tidak akan diakui.
Penelitian
Nada miring semacam ini telah terdeteksi sebelumnya oleh Inspektorat Pendidikan 
Belanda sehingga mereka memutuskan akan mengadakan investigasi. Kesimpulan: 
isi, bimbingan dan penilaian praktek kerja dan tugas akhir tidak memenuhi 
standar, lapor Inspektorat. Walaupun Sekolah Tinggi telah berupaya maksimal 
menaikkan mutu mereka dalam delapan belas bulan terakhir, tapi cabang di luar 
negerinya tetap saja belum sepenuhnya memenuhi persyaratan Belanda, tulis Punt.
Di samping itu, Stenden juga telah bertindak mendahului RUU Belanda mengenai 
pemberian ijazah pendidikan Belanda untuk program yang sepenuhnya diikuti di 
luar negeri. RUU ini memang akhirnya batal diterapkan dan Menteri Muda 
Pendidikan Zijlstra juga mengatakan RUU tersebut tidak akan diberlakukan dalam 
waktu dekat. Kampus harus memusatkan perhatian mereka pada sekolah yang berada 
di Belanda terlebih dahulu, katanya.
Sertifikat
Punt lebih jauh menulis secara keseluruhan, 259 orang mahasiswa asing telah 
mendapat ijazah antara 2005 dan 2011. Inspektorat Pendidikan Belanda tidak bisa 
begitu saja membatalkan ijazah tersebut. Juru bicara mereka menandaskan, 
"inspeksi tidak mengurusi hal semacam ini."
Juru bicara dari Stenden Hogeschool mengatakan ijazah para lulusan ini tidak 
dapat diperdebatkan. Ditekankan menteri Zijlstra juga tidak menanyakan 
ketentuan khusus bagi para mahasiswa ini. "Tidak ada alasan bagi inspeksi untuk 
menyelidiki lebih lanjut kualitas tugas akhir para mahasiswa."
Untuk yang masih berstatus mahasiswa masalahnya berbeda. Mereka diharuskan oleh 
menteri muda untuk mengikuti seperempat dari pendidikan mereka (60 sks) di 
Belanda. Sekolah tinggi juga harus meningkatkan kualitasnya. Stenden telah 
mengusulkan untuk mengontrol ekstra ketat kualitas program tahun terakhir 
pendidikan oleh para ahli eksternal. Usul ini disetujui oleh Zijlstra.
Bukan kualitas tapi sistem
Para inspektur ternyata hanya menyelidiki sistem pendidikan dan bukan kualitas 
dari program tersebut. Namun mereka juga melihat gelagat bahwa kualitas 
pendidikan di luar negeri kadang lebih rendah daripada di Belanda. Hal ini juga 
sudah dimaklumi, kata Inspektorat.
Stenden menyesalkan bahwa pemeriksaan tidak mencakup sampai ke mata kuliah 
tugas akhir. Padahal program ini cukup baik, kata Sekolah Tinggi tersebut. 
Namun Stenden tidak akan bertindak lebih jauh menentang laporan tersebut.
Sekolah tinggi Stenden akan terus menawarkan pendidikan di luar negeri, namun 
memastikan bahwa program pendidikan mereka memenuhi persyaratan formal. 
Demikian situs Punt.



----------------------------------------------------------------------

Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
http://www.rnw.nl/bahasa-indonesia

Anda bisa berhenti berlangganan dengan mengirim email ke:
berita-sign...@listserv.rnw.nl

Anda terdaftar dengan alamat: arch...@jab.org 

Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda peroleh melalui
ran...@rnw.nl

Copyright Radio Nederland Wereldomroep

----------------------------------------------------------------------

Reply via email to