---------------------------------------------------------------------

WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP
Edisi: Bahasa Indonesia

Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh
Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir.

---------------------------------------------------------------------

Edisi ini diterbitkan pada:

Kamis 27 Juli 2000 15:30 UTC



** TRAGEDI 27 JULI DIPERINGATI SEREMPAK

** JERMAN UMUMKAN HARI PERKABUNGAN NASIONAL

** PERUNDINGAN TIMUR TENGAH DILANJUTKAN

** TOPIK GEMA WARTA: DIDUGA KERAS SORONG JADI SASARAN DROPPING LASKAR
JIHAD

** TOPIK GEMA WARTA: BENARKAH AMIEN RAIS MEMANG TIDAK BERNIAT
MENJATUHKAN GUS DUR?



* TRAGEDI 27 JULI DIPERINGATI SEREMPAK


Tragedi berdarah 27 Juli 1996 yakni perebutan kantor DPP PDI di Jalan
Diponegoro 54 diperingati oleh berbagai pihak khususnya simpatisan
dan kader PDI Perjuangan (PDI-P)
Ratusan kader PDI-P sejak Kamis pagi, memenuhi depan gedung bekas
markas DPP PDI, melakukan tabur bunga dan menggelar orasi mengenang
kembali tragedi Sabtu kelabu empat tahun lalu.
Sementara itu di halaman Tugu Proklamasi juga dilakukan acara senada
tapi berbentuk seminar menyoal tragedi 27 Juli dalam perspektif
supremasi hukum.
Sejak pagi di depan jalan Diponegoro ditutup sejak pagi sehingga
kendaraan dari Bunderan Hotel Indonesia terpaksa harus memutar.
Dalam kesempatan tersebut juga disampaikan pernyataan sikap Forum
Komunikasi kerukunan 124 atau kelompok korban tragedi 27Juli yang
meminta agar kasus tersebut dituntaskan secepatnya.
Menurut Agus Siswantoro, ketua Forum Komunikasi 124, perlu segera
dibentuk KPP HAM untuk menindaklanjuti penyelidikan Mabes Polri yang
sempat menahan Soerjadi ketua Umum PDI.
Selain itu mereka mendesak agar pemerintah menangkap dan mengadili
Soeharto selaku mantan pemimpin rezim orde baru dan menonaktifkan dan
mengadili oknum TNI/Polri yang jelas-jelas terlibat dalam kasus 27
Juli 1996.


* JERMAN UMUMKAN HARI PERKABUNGAN NASIONAL

Di Jerman hari ini dinyatakan sebagai hari perkabungan nasional
dengan mengibarkan bendera setengah tiang untuk menghormati 96
warganya yang tewas dalam kecelakaan pesawat Concorde di Paris.
Hingga kini jatuhnya pesawat supersonik Concorde Air France itu
diduga keras karena sebuah ledakan kuat di dalam salah satu mesin
Rolls-Royce/Snecma Olympus yang memicu kobaran api dari tangki bahan
bakar.
Dugaan ini diperkuat oleh hasil foto warga Hongaria yang kebetulan
berada di halaman parkir bandara. Foto menunjukkan, pada sayap delta
bagian kiri terdapat lidah kobaran api yang panjangnya hampir sama
dengan badan pesawat.
Dari transkrip kotak hitam voice recorder yang berhasil ditemukan
pada reruntuhan pesawat, pilot melaporkan bahwa mesin nomor dua
mengalami kerusakan.
Secara terpisah, Air France menerangkan, beberapa komponen dari mesin
tersebut ada yang diganti sebelum pesawat mengudara dari Bandar Udara
Charles de Gaulle dengan 100 penumpang, mayoritas warga Jerman, serta
sembilan awak dalam penerbangan naas menuju New York.


* PERUNDINGAN TIMUR TENGAH DILANJUTKAN

Kegagalan KTT Camp David bukanlah titik akhir. Perundingan perdamaian
Timur Tengah diharapkan akan dimulai lagi hari Minggu ini. Hal ini
ditegaskan oleh juru runding Israel dan Palestina yang mengharapkan
agar kesepakan perdamaian akhir dapat dicapai tgl 13 September.
Sebelumnya, baik Perdana Menteri Israel Ehud Barak maupun Presiden
Palestina Yasser Arafat mengatakan akan melanjutkan perundingan
perdamaian. Meskipun Arafat akan terus mengklaim bagian Timur
Yerusalem, yang merupakan ganjalan utama dalam KTT Camp David.
Selain itu Arafat selalu menegaskan akan tetap secara sepihak
memproklamirkan kemerdekaan Palestina meskipun tidak dicapai
kesepakatan sebelum tgl 13 September.


* AUSTRALIA TAMBAH PASUKAN DAN HELI TEMPUR KE TIMTIM

Australia mengumumkan akan mengirim tambahan empat heli tempur
Blackhawk dan 100 prajurit ke Timtim, menyusul peristiwa penembakan
prajurit Selandia Baru di perbatasan Nusa Tenggara Timur.
Blackhawk tambahan itu akan meningkatkan kemampuan batalyon Australia
dalam misi di Timor Timur, demikian Menteri Pertahanan Australia John
Moore di Canberra hari ini dalam jumpa pers, usai bertemu dengan
Menteri Pertahanan Selandia Baru Mark Burton.
Moore menolak mengatakan bahwa penambahan peralatan tempur dan
personil Australia yang tergabung dalam Pasukan Penjaga Perdamaian
PBB itu sebagai tanggapan atas tewasnya anggota pasukan PBB asal
Selandia Baru di perbatasan Timor Barat Senin lalu.


* SEKITAR 1500 MASSA DEMO DI DEPAN KANTOR DPD GOLKAR DKI

Sekitar 1500 massa dari 16 Ormas yang tergabung dalam Front Rakyat
Anti Rezim Orde Baru (FRAROB) melakukan unjuk rasa di depan Kantor
DPD Golkar DKI di Cikini sore tadi.
FRAROB yang di antaranya terdiri dari Partai Rakyat Demokratik(PRD)
yang dipimpin langsung oleh ketuanya, Budiman Sudjatmiko, serta
Eksponen 27 Juli, Liga Mahasiswa Untuk Demokrasi, Jaringan Kerja
Kesenian Rakyat (JAKKER), Front Rakyat Anti Militerisme(FRAM),
Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia, dan Gerakan Tani Nasional(STN)
itu melakukan aksi yang mereka sebut sebagai Aksi 27 Juli 2000 guna
memperingati kekejaman Orde Baru dalam kasus 27 Juli 1996 saat
terjadi penyerangan terhadap kantor DPP PDI Jalan Diponegoro.
Dalam aksinya mereka menyerukan 5 tuntutan antara lain:  Diusut
tuntas kasus-kasus kejahatan politik dan HAM yang dilakukan Orde baru
yang menyangkut pembantaian massal tahun 1965-1966, kasus Tanjung
Priok, Tragedi 27 Juli, Penculikan aktivis, kasus Timtim, Aceh, dan
Papua, pembunuhan Marsinah, Peristiwa Lampung berdarah, kasus Haur
Koneng, dan lain-lain, dan kedua,  ditangkap dan diadilinya Soeharto,
aparat militer dan Golkar yang terlibat kasus-kasus kejahatan politik
dan HAM di Pengadilan HAM.


* KELOMPOK ABU SAYYAF BEBASKAN REPORTER JERMAN

Pejuang Muslim di Filipina Selatan membebaskan reporter majalah
Jerman  Der Spiegel, Andreas Lorenz, kemarin. Wartawan ini disekap 25
hari saat tertangkap sedang meliput penyanderaan yang dilakukan
kelompok tersebut.
Pejabat polisi di Jolo, 960 kilometer sebelah selatan Manila,
mengatakan Andreas Lorenz dibebaskan oleh kelompok itu dan kemudian
diantarkan ke rumah Gubernur Abdusakur Tan.
Robert Aventajado, pejabat tinggi Filipina yang bernegosiasi untuk
pembebasan para sandera, sebelumnya mengatakan bahwa pembebasan
Lorenz akan berlangsung beberapa saat lagi.
Lorenz, reporter Der Spiegel yang bertempat di Bangkok, akan
diterbangkan dari Jolo dengan menggunakan pesawat, kemungkinan
pertama ke kota terdekat dari Zamboanga untuk bisa segera bertemu
istrinya, ujar Aventajado.
Lorenz, dibawa ke Jolo ketika dia diculik pada 2 Juli. Saat itu ia
sedang meliput penculikan dan penyanderaan terhadap 21 wisatawan di
sebuah pulau di Malaysia yang dilakukan kelompok Abu Sayyaf.
Dari sejumlah korban yang disandera, kelompok tersebut telah
membebaskan seorang wanita Jerman dan enam warga Malaysia.


* BERKAS PERKASA KKN SOEHARTO DILIMPAHKAN KE PENGADILAN TINGGI
JAKARTA


Berkas perkara dugaan korupsi kolusi dan nepotisme (KKN) dengan
tersangka mantan Presiden Soeharto Rabu malam pukul 21.00 WIB telah
dilimpahkan kepada Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI
Jakarta.
Keterangan pelimpahan berkas perkara tersebut dikatakan Kepala Bidang
Hubungan Media Massa pada Pusat Penerangan Hukum Kejakgung Antasari
Azhar, di Jakarta.
Menurut Antasari, pihak Kejaksaan Tinggi DKI sesuai dengan Kitab
Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) mempunyai waktu 14 hari
untuk melakukan penelitian kelengkapan formil dan materiil berkas
perkara tersebut.
Diharapkan berkas perkara dugaan KKN tersangka mantan Presiden
Soeharto yang merugikan keuangan negara sekitar Rp1,4 trilyun itu
sudah dilimpahkan kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, sebelum
10 Agustus 2000.
Penetapan persidangan perkara ini di PN Jakarta Selatan, kata
Antasari, karena sebagian besar yaitu 76 orang dari 131 orang saksi
berdomisili di wilayah Jakarta Selatan.


* DIDUGA KERAS SORONG JADI SASARAAN DROPPING LASKAR JIHAD

Setelah ditemukan sejumlah bom rakitan dan senjata di Sorong, Papua,
maka kapal penumpang Dovon Solo yang membawa penumpang dari Ambon dan
tiba di Sorong tidak diijinkan merapat. Diduga keras Sorong menjadi
sasaran droping laskar jihad. Pihak berwenang setempat meningkatkan
kewaspadaan dan penumpang kapal diperiksa identitasnya. Menurut
keterangan PELNI perjalanan kapal ini tidak mulus karena ada sejumlah
penumpang yang mengamuk di kapal. Siapakah mereka ini sedang
diselidiki, yang jelas Sorong tidak bersedia menerima dan menampung
mereka sebagai pengungsi. Berikut penjelasan Agus Alua, Sekjen
Presidium Papua di Sorong:

Agus Alua [AA]: Sulit diidentifikasi. Ada sekitar 2000 penumpang dari

Ambon sedang menuju Sorong, dan itu tadi sudah 13.00 kapal itu sudah
ada di Sorong tapi belum sandar. Kami panel dewan Papua, kami menolak
itu. Tadi malam kita berunding dengan pemerintah dan tadi baru jam
13.00 ada pertemuan semua unsur pemerintah di sini dan kami nyatakan
menolak kapal itu menurunkan penumpang di Sorong. Jadi, kami tahan
kapal itu yang masih jauh dari pelabuhan. Sekarang ini, Satgas Papua
sedang merapat ke kapal untuk menurunkan penumpang yang betul-betul
dari Sorong. Penumpang yang tidak jelas identitasnya dari Ambon, kami
tolak dan  kapal akan diarahkan kembali ke Ambon atau ke Indonesia
lain, bukan ke Papua.

Radio Nederland [RN]: Bagaimana Satgas bisa bedakan, mana yang diduga
laskar jihad, mana yang tidak?

AA: Pertama, orang Papua yang ke Sorong, silakan. Kemudian beberapa
biarawan dari Keuskupan Sorong, karena kami mendapat catatan dari
keuskupan bahwa ada penumpang keuskupan, seorang suster, seorang
frater, dll. Kami sudah buat catatan itu. Satgas ke sana, kalau
mereka kenal, dengan KTP yang jelas, nanti mereka akan turunkan.

RN: Berapa jumlah penumpang, dan berapa yang diduga laskar jihad?

AA: Jumlah itu belum pasti ditentukan. Tapi jumlah penumpang yang mau
turun ke Sorong berjumlah 1814 orang. Sedangkan yang lain-lainnya ke
Manukwari, Biak dan Jayapura, jumlahnya 1930. Nah 1814 orang yang
turun Sorong ini sulit teridentifikasi tapi Satgas telah disiagakan
ke sana dengan kapal khusus merapat ke kapal Dovon Solo, supaya
menurunkan semua orang Papua dan orang non-Papua yang memang betul
dikenal. Kalau tidak, semuanya bisa dikembalikan, dan dengan jalur
lain mereka bisa masuk kapal lain tidak lewat Ambon, bisa masuk
Sorong.

RN: Mengapa ada dugaan droping laskar jihad di Sorong?

AA: Kita sulit pastikan berapa laskar jihad ini. Tapi kami dapat
laporan dari Pelni juga bahwa penumpang ini di tengah jalan mereka
mengamuk, dan pecahkan kaca-kaca kapal, karena mereka ribut, katanya.
Karena itu kami tidak berani menerima penumpang ini turun di Sorong.

RN: Kalau benar itu laskar jihad, apa yang akan mereka lakukan di
Sorong?

AA: Di Sorong ini kita tangkap banyak. Di dua gudang kecil dari
Satgas Papua penuh dengan alat-alat peledak, bom rakitan dan segala
macam senjata dan alat kekerasan. Sehingga kita menduga, mereka
pura-pura datang sebagai pengungsi tapi pengalaman dari pengungsi
yang ditampung ini, mereka arogan sekali , dan cukup dapat KTP
darurat dari sini.

RN: Bisa dijelaskan, milik siapa bom rakitan dan senjata yang
ditemukan di Sorong?

AA: Belum jelas. Yang temukan itu adalah orang-orang dari Ambon yang
baru pengungsi datang ke sini. Sehingga takut sekali, mereka ini
datang dan melakukan kekerasan.
Mereka ini sangat improvisasi. Mereka pandai sekali membuat bom
rakitan dan alat-alat molotov. Sehingga orang-orang yang turun ini,
apakah pasukan jihad atau ini orang kristen, semuanya tidak jelas
juga, belum ada data jelas dari Pelni. Di sini pemerintah mau
menerima mereka sebagai pengungsi, tapi kami bilang, tidak bisa. Kita
tolak. Nanti mereka bikin kacau di sini.

Demikian Agus Alua, Sekjen Presidium Papua di Sorong.


* BENARKAH AMIEN RAIS MEMANG TIDAK BERNIAT MENJATUHKAN GUS DUR?

Masalah terus tidaknya Gus Dur tidak akan disepakati di Yogyakarta.
Hal ini nyata dari keterangan Amien Rais di Jakarta kemarin.
Menariknya, Amien Rais yang sebelumnya meyatakan bahwa Sidang Tahunan
MPR tidak akan menjatuhkan Gus Dur, kini malah berubah lagi
pendapatnya. Sementara itu di beberapa kota kemarin Soeharto dan
Golkar kembali menjadi sasaran demontran. Laporan koresponden Syahrir
dari Jakarta:

Demonstrasi anti Golkar serantak marak di berbagai kota besar di
Jawa, Kamis kemarin. Tetapi di Yogyakarta, para pendukung Golkar
justru menyerang para demonstran. Bahkan di Jakarta, rencana Famred
dan Forbes yang semula mau membakar kantor Golkar Jakarta di
Pegangsaan Barat gagal karena massa Golkar yang mempertahankan kantor
tersebut nampak lebih banyak daripada para demosntran. Di Surabaya,
aliansi antara beberapa organisasi mahasiwa melakukan aksi
coret-coret di kantor Golkar. Sedangkan, di Semarang ratusan
pengunjuk rasa melakukan aksi pembakaran bendera Golkar.

Di Semarang, sekitar 300 mahasiswa dan pemuda yang menyebut dirinya
gerakan progresif melakukan aksi unjuk rasa di depan pintu masuk
Gedung DPRD Jateng dan menuntut dihancurkannya sisa-sisa kekuatan
Orde Baru serta reformis gandungan. Gerakan demonstrasi itu merupakan
gabungan beberapa kelompok yang menamakan dirinya ARAB (Aliansi
Rakyat Anti-Orde Baru), yang di dalamnya bergabung PRD, Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia, Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi,
Serikat Tani Nasional dan Front Nasional Perjuangan Buruh Indonesia.
Sebelum mengakhiri aksi demonstrasi para aktivis itu membakar bendera
Partai Golkar. Ketua Presidium Mahasiswa IAIN Semarang Abdul Gani
menyatakan, pembakaran bendera Golkar itu bukan merupakan tuntutan
pembubaran partai berlambang pohon beringin, melainkan sebuah protes
atas perilaku di masa lalu dan manuver politik Golkar belakangan ini.

Di Surabaya, Jawa Timur, sekitar seratus mahasiswa, dan pemuda
melakukan berdemosntrasi ke kantor sekretariat DPD Partai Golkar Jawa
Timur di Jalan Ahmad Yani Surabaya, Kamis siang. Mereka pun melakukan
aksi corat-coret terhadap kantor tersebut. Para demosntran  yang
berasal dari 12 gerakan mahasiswa dan pemuda itu diantaranya GMNI,
PRD, PMII dan FNPBI datang dengan berjalan dari kampus IAIN Sunan
Ampel Surabaya. Dari kampus menuju Kantor DPD Golkar Jatim itu, jarak
sekitar dua kilometer. Setibanya di kantor Golkar, mereka langsung
membakar spanduk berwarna kuning bertuliskan "Golkar Menjaga
Persatuan dan Kesatuan" yang terpampang di pagar kantor tersebut.
Selain menurunkan bendera merah putih didepan kantor Golkar mereka
juga menempelkan sejumlah poster. Isi poster berbunyi: "Awas Bahaya
Laten Orde Baru", "Golkar Perompak Pemerintah Demokrasi". Pohon
beringin yang berada di halaman depan kantor Golkar itu juga dirusak
dan dibakar para demosntran.

Di Jakarta patung bekas penguasa Orde Baru, Soeharto, dibakar di
depan kantor DPD Golkar DKI, di Cikini, Jakarta. Sekitar 500
demonstran beramai-ramai menyoraki pembakaran patung tersebut. Para
demonstran  berasal dari Front Rakyat Anti Rejim Baru. Di Yogyakarta
dalam pada itu Peristiwa 27 Juli diperingati oleh Komite Perjuangan
Rakyat untuk Demokrasi dengan melakukan aksi long march dari Kampus
UGM dan IAIN Yogyakarta menuju ke Gedung Agung Jalan Ahmad Yani. Di
depan Malioboro Mall, mendadak sekitar 100 orang itu diserang dari
belakang. Sebuah kendaraan Jeep serta empat buah sepeda motor
menerobos dari belakang rombongan. Dengan menggunakan pentungan kayu
dan besi mereka menyerbu dan memukul rombongan hingga untuk sesaat
mereka bubar. Sekitar 11 orang mengalami luka-luka. Menurut para
saksi mata para penyerang dibantru oleh pihak kepolisian. Sebelumnya
dalam orasi mereka, para demonstran menuntut pembongkaran kembali
peristiwa 27 Juli 1996. Mereka juga menyerukan kepada rakyat untuk
bersatu dan mengorganisir diri menjadi kekuatan untuk menghancurkan
sisa-sisa Orde Baru dan Reformis Gadungan.

Mereka umumnya dianggap sebagai pendukung pemerintahan Gus Dur. Namun
tidak semua mahasiswa dan pemuda mendukung Gus Dur. Di Jakarta,
sementara aksi-aksi demonstrasi berlangsung, Ketua MPR Amien Rais
menerima pemimpin-pemimpin mahasiswa yang mengkritik Gus Dur. Mereka
umumnya berasal dari universitas-universitas Islam. Amien Rais
mengatakan, rencana pertemuan tokoh-tokoh nasional di Yogyakarta
nanti dimaksudkan untuk meredam situasi politik saat ini. Amien
menganggap pertemuan yang direncanakan itu sebagai pertemuan biasa
yang bersifat silaturahmi. Menurut Amien tidak ada agenda tertentu
dan tidak terkait dengan Sidang Tahunan yang akan datang. Pertemuan
Yogya ini yang juga dinyatakan sebagai reuni kelompok Ciganjur akan
diikuti oleh Gus Dur, Megawati, Sultan, Akbar Tandjung dan Amien Rais
sendiri. Namun Amien menambahkan Panglima TNI Laksamana Widodo ,
Hamzah Haz dan Nurcholis Madjid pun bisa diikutsertakan.

Kepada para  mahasiswa yang datang ke  gedung DPR/MPR itu, Amien
mengatakan: MPR mungkin akan memberikan waktu dua atau tiga bulan
setelah Sidang Tahunan MPR agar Presiden dapat  memperbaiki kinerja
kepemimpinannya. "Rakyat Indonesia yang berjumlah 210 juta orang itu
tidak dapat disandera oleh orang yang bernama Abdurrahman Wahid.
Apakah Gus Dur nanti akan terus atau lengser, itu tergantung
sepenuhnya kepada 700 anggota MPR, sesuai dengan proses demokrasi,"
katanya. Ia menanggapi pernyataan para mahasiswa tersebut Kamis
kemarin.

Kelompok mahasiswa ini  yang menamakan diri Konsorsium Mahasiswa
Indonesia yang terdiri dari berbagai kampus di Jakarta, mengajukan
sikap bersama. Antara lain mereka menyatakan Presiden Gus Dur tak
mampu melaksanakan amanat reformasi yang tertuang dalam sejumlah
Ketetapan MPR 1999, sesuai dengan tuntutan rakyat dan mahasiswa.
Anggota konsorsium tersebut antara lain berasal dari Institut Sains
dan Teknologi Nasional, Universitas Nasional, ASMI, Universitas
Muhammadiyah Jakarta, Institut Ilmu Al-Qur'an, Universitas Ibnu
Chaldun, Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur'an, Universitas Azzahra, dan
STAI Al-Hikmah. Menurut para mahasiswa tersebut, mestinya Presiden
memiliki konsep yang jelas dengan batasan waktu tertentu yang
mengarah pada perubahan bidang kehidupan ke arah yang lebih baik,
bukan malah lebih buruk. Mereka mengatakan, Presiden Abdurrahman
Wahid selama ini memberikan kepada rakyat ketidakpastian ekonomi dan
iklim investasi, serta ketidakpastian keamanan dan politik. Ini
mengakibaytkan kebangkrutan ekonomi, KKN model baru dan disintegrasi
bangsa. Konsorsium Mahasiswa Indonesia khawatir, jika Presiden Gus
Dur masih dipercaya untuk mengemban tugas berat ini nasib Indonesia
ke depan akan lebih buruk.

Maka kalau dua hari yang lalu Amien Rais masih mengatakan, Sidang
Tahunan MPR tidak akan melengserkan Presiden, kini ia berubah lagi.
Ia berkata, bila ternyata Gus Dur belum mau mengkoreksi diri, belum
mampu memperbaiki diri dan memperbaiki ekonomi Indonesia, mandat
kepercayaan hendaknya dikembalikan kepada rakyat. "Dalam Sidang
Tahunan nanti saya sebagai Ketua MPR hanya dapat mengetok palu dari
proses demokrasi dan keinginan 700 anggota MPR," kata Amien Rais.

Sebelum menjawab pertanyaan mahasiswa, Amien sempat meminta spanduk
konsorsium itu dibuka untuk dibaca, yang isinya mempertanyakan
masalah Buloggate, Bolkiahgate, dan makin memburuknya perekonomian
serta ancaman disintegrasi bangsa.


---------------------------------------------------------------------
Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
http://www.ranesi.nl/
http://www.rnw.nl/

Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda
peroleh melalui
[EMAIL PROTECTED]

Copyright Radio Nederland Wereldomroep.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke