---------------------------------------------------------------------

WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP
Edisi: Bahasa Indonesia

Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh
Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir.

---------------------------------------------------------------------

Edisi ini diterbitkan pada:

Rabu 26 Juli 2000 15:30 UTC



** MASIH DITELITI SEBAB JATUHNYA PESAWAT CONCORDE DI PARIS

** PBB DESAK INDONESIA SUPAYA AWASI ULAH MILISIA TIMTIM

** SETELAH KTT CAMP DAVID MACET, ARAFAT CARI DUKUNGAN DUNIA ARAB

** GEMA WARTA: MESKI KTT CAMP DAVID MANDEG NAMUN LANGIT TIDAK TERLALU
KELABU

** TOPIK GEMA WARTA: PARTAI-PARTAI AGAMA TETAP INGIN MERUBAH DASAR
NEGARA



* MASIH DITELITI SEBAB JATUHNYA PESAWAT CONCORDE DI PARIS

Hingga hari ini masih diteliti sebab jatuhnya pesawat supersonik
Concorde milik Air France hari Selasa Selasa di atas Hotel Relais
Bleu, Gonesse, Paris Utara, Prancis, yang menewaskan 113 orang, di
antaranya 109 penumpang dan empat orang di sekitar hotel.
Sekitar 96 penumpangnya adalah warga Jerman yang mengikuti paket
liburan kapal pesiar perusahaan Jerman di Ekuador.
Semua mayat sudah berhasil ditemukan dari reruntuhan bangunan yang
hangus terbakar, termasuk dua kota hitam.
Pesawat naas produksi bersama Inggris-Prancis yang hendak menunju New
York, AS itu, jatuh dua menit setelah tinggal landas dari bandara
internasional Charles de Gaulle, Paris.
Beberapa saksi mata mengatakan, pesawat yang masih terbang rendah itu
tiba-tiba terbakar dan jatuh. "Pesawat terbang di atas beberapa
gedung perkantoran dan berusaha terbang lebih tinggi. Tetapi
tampaknya pesawat mengalami kesulitan," papar salah seorang pekerja
perusahaan dekat bandara, Stephane Prevost.
Hari ini keluarga korban dari Jerman sudah diterbangkan ke Paris
dengan bantuan Air France. Kanselir Jerman Gerhard Schroder,
kabinetnya dan keluarga korban pagi tadi mengadakan kebaktian
mengenang para arwah korban di salah satu paviliun Expo 2000
Hannover-Jerman. Schroder menyatakan turut berbelasungkawa kepada
para keluarga korban, atas nama seluruh warga Jerman dan solidaritas
internasional.


* PBB DESAK INDONESIA SUPAYA AWASI ULAH MILISIA TIMTIM

Dewan Keamanan PBB, Selasa  kemarin mendesak militer Indonesia agar
menindak tegas kelompok milisi yang dituduh membunuh seorang anggota
pasukan perdamaian PBB asal Selandia Baru di Timor Timur.
"Dewan mendesak militer Indonesia supaya bekerja sama dengan pasukan
PBB untuk mengakhiri serbuan dari Timor Barat, melucuti dan
membubarkan kelompok milisi dan menghukum anggota milisi yang
melakukan kejahatan," ujar Presiden Dewan yang juga Duta Besar
Jamaika untuk PBB, Patricia Durant.
Pasukan penjaga perdamaian PBB tertembak pada Senin (24/7) dalam
suatu bentrokan dengan kelompok bersenjata yang menentang kemerdekaan
Timor Timur. Itu merupakan peristiwa pertama kali seorang anggota
pasukan perdamaian PBB terbunuh di wilayah itu. Tentara yang
diidentifikasi bernama Leonard William Manning (24 tahun) adalah
seorang prajurit dari Resimen Infanteri Selandia Baru. Ketika
peristiwa itu terjadi, dia bersama pasukan lainnya sedang patroli
mencari kelompok bersenjata yang dilaporkan menyeberangi perbatasan
di Timor Barat.
Duta Besar AS untuk PBB, Richard Hoolbroke menyampaikan ucapan
belasungkawa atas tewasnya tentara Selandia Baru. Hoolbroke
mengingatkan, kematian Manning sebagai suatu risiko seorang anggota
pasukan penjaga perdamaian.
Sebagai tanggapan terhadap desakan itu, Menteri Luar Negeri Indonesia
Alwi Shihab berjanji akan meneliti sebab terjadinya insiden itu.


* SETELAH KTT CAMP DAVID MACET, ARAFAT CARI DUKUNGAN DUNIA ARAB

Presiden Palestina Yasser Arafat dan Perdana Menteri Israel Ehud
Barak akhirnya kembali dengan tangan hampa, menyusul mandegnya KTT
Timur Tengah Camp David. Arafat dalam perjalanan pulang singgah di
Kairo dan bertemu dengan Presiden Mesir Hosni Mubarak untuk
membicarakan situasi yang berlangsung. Arafat juga dilaporkan akan
menghadiri KTT negara-negara Arab, di mana dia akan mengusulkan
strategi bersama menghadapi Israel. Pemimpin Palestina itu tidak
mengeluarkan pernyataan apa-apa sewaktu meninggalkan Camp David,
Selasa kemarin.

Perdana Menteri Israel Ehud Barak menyalahkan Arafat sebagai sebab
mandegnya KTT itu. Namun dari kalangan Palestina diperoleh laporan
bahwa Barak tidak bersedia mengakui status kota Yerusalem.

Ketua juru runding Palestina, Saeb Erekat menyatakan rasa optimisnya
dan mengatakan, KTT Camp David berhasil meletakkan kerangka
kesepakatan damai. Dia berharap kesepakatan itu akan dicapai dalam
minggu-minggu mendatang.


* PERTEMUAN MENTERI LUAR NEGERI ASEAN BERAKHIR TANPA HASIL KONGKRIT

Seperti telah diduga sebelumnya, AMM (ASEAN Ministeral Meeting) ke-33
di Bangkok tidak mampu menghasilkan ide konkret pembentukan Asean
Human Rights Commission (AHRC- Komisi HAM ASEAN). Dalam pernyataan
bersamanya, ke 10 negara ASEAN hanya menyampaikan penghargaan atas
berlangsungnya pertemuan antara pejabat senior ASEAN dan anggota
Kelompok Kerja ASEAN Human Rights Mechanism (AHRM).

AMM ke -33 yang berakhir semalam menghasilkan 64 butir pernyataan
bersama yang mencakup masalah hubungan ekonomi, politik dan berbagai
isu keamanan.
Dari komunike bersama yang dibacakan Menlu Thailand, Surin Pitsuwan,
terlihat keberhasilan jajaran diplomat Indonesia untuk menjelaskan
berbagai upaya Indonesia menyelesaikan gejolak politik di daerah. Hal
tersebut nyata dalam isi komunike yang menyatakan ASEAN mendukung
upaya pemerintah untuk menyelesaikan masalah di Aceh dan Irian Jaya
sekaligus mempertahankan integrasi teritorial Indonesia.

Komunike bersama tersebut juga tidak menyebut sama sekali upaya ASEAN
untuk secara aktif ikut serta dalam penyelesaikan konflik horizontal
antar masyarakat di Maluku yang sempat diusulkan sejumlah akademisi
ASEAN pekan lalu.


* DARURAT SIPIL AKAN DIEVALUASI AGUSTUS MENDATANG

Ketua Komisi I DPRRI Yasril Ananta Baharuddin mengatakan,
pemberlakukan darurat sipil di Ambon dan Maluku Utara akan dievaluasi
bulan Agustus mendatang.
"Kalau kondisi keamanan sesuai hasil evaluasi belum menunjukkan
perbaikan, darurat sipil bisa diperpanjang dan kalau situasi malah
lebih buruk, berpeluang diberlakukan darurat militer," katanya dalam
pertemuan dengan Gubernur Sulawesi Tenggara di Kendari, hari ini.
Pemberlakukan darurat sipil di Ambon sesuai UU No.29 tahun 1957 itu
dilakukan karena kondisi keamanan di daerah penghasil rempah-rempah
sudah sangat meresahkan akibat kerusuhan berbau SARA yang terjadi
sejak tahun 1989.
Menurut Yasril Ananta, pemberlakukan darurat militer berpeluang
diterapkan karena sampai saat ini kondisi Ambon dan Maluku Utara
masih bergolak, sekalipun sudah beberapa batalyon aparat keamanan
diterjunkan.
Ia mengingatkan, kalau sudah diberlakukan darurat militer, jelas
semua oknum yang dicurigai menjadi pemicu kerusuhan akan ditangkap
dan diamankan sampai kondisi daerah itu benar-benar aman.
Pada kesempatan tersebut Ketua Komisi I DPR RI mengingatkan kepada
Gubernur Kaimoeddin agar masalah provokator ditangani serius
sekalipun UU Subversi sudah dicabut.


* AKBAR USUL PERTEMUAN EKS CIGANJUR BAHAS SITUASI POLITIK

Akbar Tandjung mengusulkan, agar dalam pertemuan para tokoh di Yogya
1 Agustus nanti, dibicarakan situasi politik akhir-akhir ini. Selain
itu, Akbar juga minta supaya ada  kelanjutan tentang pertemuan itu.
Usulan Akbar Tandjung tersebut dikemukakan kepada wartawan seusai
menghadiri acara pembukaan Konferensi Nasional Huria Kristen Batak
Protestan (HKBP) di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, hari
ini.
Akbar yang mengaku sudah mendapat undangan pertemuan dari adik Sri
Sultan, GPH Djojohadikusumo itu, menyatakan belum mengetahui agenda
pembicaraannya. "Saya usul supaya pembicaraan itu tidak lepas dari
perkembangan dan situasi akhir-akhir ini. Tapi, yang jelas, hasil
pertemuan itu ditindaklanjuti," kata dia.
Menurut Akbar, jika nanti ada permasalahan yang berhubungan dengan
DPR, maka nanti harus dibawa ke DPR dan biarkan nanti DPR yang
menyampaikannya. "Tapi, kalau masalahnya pemerintahan, biarlah
pemerintah yang menyelesaikan. jadi kita menggunakan mekanisme yang
sudah ada," kata Akbar.
Akbar menyatakan, dengan adanya pertemuan itu, masyarakat nanti bisa
melihat bahwa hubungan para pemimpin biasa saja, tidak ada
pertentangan yang cukup serius. "Hal itu penitng, agar ketenangan di
dalam negeri bisa terjadi," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Akbar juga menyatakan, bahwa Gus Dur juga sudah
mendapatkan undangan tersebut. Hal ini, berbeda dengan pernyataan
Sekretaris Kabinet Marsillam Simanjuntak yang menyatakan, Gus Dur
belum menerima undangan pertemuan itu.


* KAMBOJA MINTA BANTUAN INTERNASIONAL

Kamboja mendesak dunia internasional agar segera menyalurkan bantuan
bagi ratusan ribu warga yang terkena korban banjir. Akibat turunnya
hujan deras, tingkat kedataran Sungai Mekong naik mencapai titik
tertinggi dalam 40 tahun terakhir.
Sekurangnya 10 orang tewas dan puluhan ribu lainnya didesak segera
meninggalkan rumah mereka. Sementara itu ratusan ribu hektar lahan
pertanian porak poranda akibat dilanda banjir. Akibat banjir itu juga
terasa di negara tetangga, Vietnam. Dikhawatirkan situasi di Kamboja
akan lebih buruk pada musim hujan bulan Agustus dan September
mendatang.


* MESKI KTT CAMP DAVID MANDEG NAMUN LANGIT TIDAK TERLALU KELABU

Setelah KTT Timur Tengah yang diprakasai Amerika Serikat di Camp
David mandeg, Perdana Menteri Israel Ehud Barak dan Presiden
Palestina Yasser Arafat kini pulang dengan tangan hampa. Masa depan
menjelang 13 September yang mereka hadapi penuh ketidakpastian.
Tanggal 13 September adalah saat Arafat akan memproklamirkan negara
Palestina yang sudah lama dinanti-nantikan rakyatnya. Walaupun KKT
ini gagal, namun langit di atas mereka tidak terlalu kelabu, kata
redaktur Timur Tengah Bertus Hendriks dari Camp David. Berikut
laporan selengkapnya.

Tujuh hari lamanya bangsa Israel mengelilingi tembok Yerikho sambil
meniup sangkakala, dan pada hari ketujuh itu tembok itu roboh.
Demikian yang dapat kita ketahui dari Alkitab. Namun pada tahun 2000
ini, 14 hari tidak cukup untuk menumbangkan tembok politik yang
mengelilingi Yerusalem.

Gagalnya pembicaraan perdamaian ini disebabkan karena tidak adanya
kesepakatan mengenai siapa yang akan menguasai bagian tua kota
Yerusalem di mana terdapat banyak tempat suci, baik bagi Islam,
Kristen maupun Yahudi.

Sudah sejak awal, Palestina menuntut kekuasaan atas Yerusalem Timur,
sebagai ibukota negara Palestina yang akan didirikan. Palestina
mengatakan bahwa Israel menduduki daerah ini dan menganeksasinya
secara ilegal. Oleh karena itu harus dikembalikan sesuai dengan
Resolusi PBB 242 dan 338 menyangkut  azas sebidang tanah untuk
perdamaian. Yasser Arafat berulang kali menegaskan bahwa tidak satu
pun pemimpin Arab yang akan bersedia menyerahkan tempat-tempat suci
Haram as Sharif masjid Al Aqsa dan Qubbat as Sakhra.

Mustahil, kata Barak. "Yerusalem adalah hak keberadaan bangsa Yahudi.
Dan itu tidak akan pernah saya ingkari sebagai nilai tertinggi bangsa
Yahudi, " ujarnya. Dengan demikian, gagallah pembicaran perdamaian
ini, karena kedua belah pihak gigih mempertahankan nilai-nilai yang
mereka junjung tinggi.

Pada jumpa pers pada akhir pertemuan di Camp David itu, presiden Bill
Clinton mengatakan bangsa Yahudi dan Palestina ditakdirkan untuk
hidup berdampingan. Oleh karena itu tidak ada jalan lain bagi mereka
kecuali mencari jalan keluar dari pertikaian yang sudah lebih dari 52
tahun itu. Jika tidak, maka kawasan ini akan terjerumus lagi ke dalam
kubangan kekerasan. Oleh karena itu mereka berjanji, dengan bantuan
Amerika Serikat, akan tetap melanjutkan pembicaraan sampai dicapainya
perdamaian yang menyeluruh. Bahkan sudah ada pratanda mereka akan
kembali lagi ke Amerika Serikat, walaupun bukan ke Camp David.

Sementara itu seorang pejabat senior Amerika Serikat, kemungkinan
besar seorang pakar Timur Tengah Dennis Ross, dalam beberapa minggu
mendatang akan bertolak ke Timur Tengah untuk mengumpulkan
keping-keping permasalahan ini. Tapi sekarang mereka harus diberi
waktu untuk merenungkan kembali, untuk istirahat dan untuk tidur.
Walaupun akhirnya gagal, mereka telah bekerja berat dan kurang tidur.

Yang dikatakan oleh Presiden Clinton benar. Walaupun tidak membuahkan
hasil namum pembicaraan ini membawa kemajuan.  Untuk pertama kalinya,
butir-butir dulu tabu dibicarakan, sekarang dibahas. Pembagian
kekuasaan atas Yerusalem Timur dibicarakan. Sebelumnya itu adalah
butir yang mustahil dibicarakan bagi Israel.  Ketika itu dibicarakan,
ternyata pendapat umum di Israel lebih terbuka, lebih bersedia
berkompromi daripada diduga semula. Dan Palestina bersedia berbicara
mengenai kembalinya sebagian dari pengungsi-pengungsi
Palestina.Sebelumnya mereka bersumpah tetap akan menuntut hak mereka
semua kembali ke tempat asal.

Mungkin kegagalan ini perlu bagi kedua belah pihak untuk menyadari
betapa pedihnya pengorbanan kedua belah pihak untuk bisa mencapai
perdamaian.

Presiden Clinton memuji Perdana Menteri Israel Ehud Barak untuk
visinya yang perkasa dan hanya separuh hati memuji bahwa Presiden
Palestina Yasser Arafat pun berniat menjalin perdamaian. Dengan
menyatakan bahwa Barak lebih bersedia mengalah ketimbang Arrafat,
presiden Clinton meletakkan beban kegagalan pembicaraan ini pada
pundak Arrafat. Tapi salah-menyalahkan, dan tuding-menuding ini
adalah bagian dari permainan politik untuk membantu Barak memperkuat
kedudukannya di dalam negeri. Pemerintah koalisi Barak sudah
gembar-gembor sebelum pembicaraan di Camp David dimulai. Kompromi
yang ia sodorkan di sana pasti dikecam oleh golongan nasionalis dan
sayap kanan religius Israel. Dan mereka pasti akan menyudutkan Barak.
Dengan terus terang mendukung Ehud Barak, presiden Clinton berharap
bisa mempengaruhi pendapat umum di Israel.

Sementara Yasser Arafat tidak perlu dukungan semacam itu. Penganut
garis keras sering dituduh Arrafat terlalu mudah mengalah. Sekarang,
dengan anggun Arafat bisa mengatakan, ia tidak bisa ditundukkan di
Camp David. Hal ini memudahkannya menguasai rakyat Palestina dan
mencegah mereka melakukan kekerasan sampai saatnya ia memproklamirkan
negara Palestina. Amerika Serikat mendesak Arafat tidak melakukan hal
itu, dan ada tanda-tanda Arafat akan menunda proklamasi kemerdekaan
negaranya sampai bulan November. Dan ini adalah tambahan waktu bagi
para pemimpin di Camp David untuk mencapai penyelesaian.


* PARTAI-PARTAI AGAMA TETAP INGIN MERUBAH DASAR NEGARA

Meski sulit, Gus Dur harus bisa melaksanakan apa yang dicantumkan
dalam GBHN, kata pakar sejarah konstitusi Anhar Gonggong. Masalah
lain yang harus dihadapi Gus Dur adalah usul fraksi-fraksi soal
perubahan Bab XI pasal 29 UUD 1945 yang menyangkut dasar agama. Rekan
Syahrir mengirim laporan berikut dari Jakarta:

Pakar sejarah Dr. Anhar Gonggong kemarin mengkritik Presiden
Abdurrahman Wahid. Menurutnya, Gus Dur harus mampu menterjemahkan
GBHN. Ia menanggapi pernyataan Presiden Abdurrahman Wahid bahwa
Garis-garis Besar Haluan Negara tidak mungkin dilaksanakan, karena
dibuat sangat ideal. Menurut Anhar, selama ini dalam kerangka
reformasi, masyarakat melihat bahwa apa yang dikehendaki rakyat belum
berjalan semestinya. Artinya, demokratisasi dan pekerjaan lembaga
yang bersifat interaktif itu belum jalan. Karena itu Anhar berharap,
pemerintah dan masyarakat harus bisa mengembalikan fungsi kelembagaan
negara untuk menjalankan reformasi.

Menurut Anhar, sebenarnya agenda Gus Dur adalah menterjemahkan apa
yang tercantum di dalam GBHN. Berbicara dengan pers Jakarta kemarin
di Hotel Milineum, Anhar lebih lanjut mengatakan: "Meski sulit, Gus
Dur harus mengambil apa-apa yang ada dalam GBHN dan meminta kepada
semua departemen dan pembantunya menerjemahkan dan mewujudkannya
dalam bentuk program. Itu merupakan tugas presiden sebagai mandataris
MPR,"  kata Anhar. Menyinggung soal Sidang Tahunan MPR Agustus
mendatang, Anhar mengatakan, ST itu harus dilihat dari sisi bahwa MPR
telah melaksanakan tugasnya selama satu tahun. MPR mendengar laporan
pengawasan DPR terhadap pemerintah, serta bagaimana presiden
melakukan tugasnya. Demikian Anhar Gonggong.

Lembaga MPR selama setahun melalui PAH I dan PAH II Badan Pekerja
telah menelorkan beberapa Rantap atau Rancangan Ketetapan yang akan
dibahas pada Sidang Tahunan mendatang. Namun meski telah mencapai
kesepakatan atas sejumlah pasal UUD 45 yang akan diamandemen, masih
ada sejumlah pasal peka lain yang masih menggantung. Disebut
"menggantung" karena tidak tercapai kesepakatan antar fraksi.
Misalnya pasal yang menyangkut dasar negara, agama dan penjelasan UUD
45.

Ada beberapa usul perubahan Bab XI UUD 1945. Hingga kini naskah asli
Pasal 29 Bab XI berbunyi: Pertama, Negara berdasar atas Ketuhanan
Yang Maha Esa. Kedua, Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk
untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut
agamanya dan kepercayaannya. Pada pokoknya fraksi-fraksi seperti PDI
Perjuangan, Golkar, PDU, PDKB, TNI/Polri,dan utusan golongan tidak
mengusulkan perubahan pada bagian pertama pasal 29 tersebut. Yang
mengusulkan perubahan dasar negara itu antara lain adalah Fraksi PKB,
PPP dan KKI. Usulan yang dikemukakan Fraksi PKB berbunyi: Negara
berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa dengan kewajiban melaksanakan
ajaran agama bagi masing-masing pemeluknya.

Sedangkan Fraksi PPP lebih tegas lagi. Pertama. Negara berdasar atas
Ketuhanan Yang Maha Esa, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam
bagi pemeluk-pemeluknya. Kedua, Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat
menurut agamanya. Dan yang ketiga Negara melarang penyebaran
paham-paham yang bertentangan dengan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Demikian usul perubahan Fraksi PPP.

Sebaliknya fraksi kecil, KKI, mengusulkan perubahan bagian pertama
Pasal 29 menjadi: Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang Adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat permusyawaratan/perwakilan rakyat, dan
Keadilan sosial bagi seluruh Indonesia. Untuk bagian dua Pasal 29
tersebut Fraksi KKI mengusulkan: Negara menjamin kemerdekaan
tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk
beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu serta untuk
mendirikan tempat peribadatan masing-masing.

Tetapi sudah dapat diperkirakan jika dilakukan pemungutan suara, maka
Fraksi KKI yang kecil itu akan dikalahkan oleh pendukung Fraksi PPP
yang besar. Pada gilirannya PPP jelas akan didukung fraksi-fraksi di
Poros Tengah. Apalagi jika sebagian besar anggota MPR dari Fraksi
Golkar, PDI Perjuangan dan TNI Polri mendukung usulan PPP maka pada
akhirnya, setelah berjuang selama 55 tahun, Djakarta Charter masuk
juga dalam UUD 45. Sebagaimana dikatakan  Mohamad Iqbal, seorang
mantan tapol peristiwa pembajakan pesawat Garuda "Woyla" ketika
bertemu dengan para anggota DPR belum lama ini: "Perjuangan
mengembalikan Djakarta Charter ke UUD 45 sekarang ini sudah dapat
dilakukan secara demokratis. Dan itu adalah hak kami."


---------------------------------------------------------------------
Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
http://www.ranesi.nl/
http://www.rnw.nl/

Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda
peroleh melalui
[EMAIL PROTECTED]

Copyright Radio Nederland Wereldomroep.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke