--------------------------------------------------------------------- WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP Edisi: Bahasa Indonesia Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir. --------------------------------------------------------------------- Edisi ini diterbitkan pada: Rabu 02 Agustus 2000 14:10 UTC ** MUSLIM MILITAN KASHMIR BUNUH 80 ORANG TERUTAMA WARGA HINDU ** DEMONSTRASI MASSAL LUMPUHKAN ZIMBABWE ** MENTERI LUAR NEGERI ISRAEL DAVID LEVY MUNDUR ** TOPIK GEMA WARTA: LEDAKAN BOM DI JAKARTA MEMBUAT CITRA BURUK DI DUNIA ** TOPIK GEMA WARTA: DUKUNGAN UNTUK GUS DUR MENIPIS, BAGAIMANA POSISI TENTARA? ** TOPIK GEMA WARTA: AMERIKA PERINGATKAN SUPAYA INDONESIA SELESAIKAN MASALAH PENGUNGSI TIMOR TIMUR * MUSLIM MILITAN KASHMIR BUNUH 80 ORANG TERUTAMA WARGA HINDU Kelompok muslim militan di negara bagian India Kashmir membunuh lebih dari 80 orang, terutama warga hindu, Rabu dinihari. Hal ini diumumkan oleh polisi India. Kebanyakan korban jatuh di sebuah pasar di kota Pahalgam, tempat ziarah penting bagi warga hindu. Dengan pembunuhan itu kelompok muslim bermaksud merongrong perundingan perdamaian antara India dan Pakistan. Kedua negara itu mempersengketakan negara bagian Kashmir selama 50 tahun lebih. Perdana Menteri India Atal Behari Vajpayee dalam tanggapannya mengatakan akan tetap melanjutkan perundingan perdamaian kendati adanya aksi-aksi teror. Tetapi Vajpayee memperingatkan Pakistan agar mengendalikan muslim militan kalau proses perdamaian ingin dipertahankan. * DEMONSTRASI MASSAL LUMPUHKAN ZIMBABWE Hari ini demonstrasi massal digelar di Zimbabwe untuk memprotes penindasan dan kekerasan yang disahkan pemerintah. Toko-toko dan pabrik-pabrik tutup dan jalanan di ibukota Harare sebagian besar kosong. Aksi demonstrasi ini diselenggarakan oleh serikat buruh terpenting ZCTU, Zimbabwe Congress Trade Union, serikat petani kulit putih CFU, Commercial Farmers' Union dan partai oposisi terbesar MDC, Movement for Democratic Change. Dengan aksi ini para demonstran hendak memaksa Presiden Robert Mugabe mengakhiri praktek-praktek intimidasi, penjarahan dan aksi pendudukan lahan petani kulit putih yang dibarengi kekerasan. Kebijakan pengambilalihan lahan petani yang dijalankan Presiden Mugabe menimbulkan banyak protes di Zimbabwe. Perekonomian Zimbabwe saat ini terpuruk. Angka inflasi dan suku bunga mencapai 60%, cadangan devisa nyaris habis dan separo rakyat Zimbabwe tidak memiliki pekerjaan. * MENTERI LUAR NEGERI ISRAEL DAVID LEVY MUNDUR Perdana Menteri Israel Ehud Barak kembali mendapat dua tamparan baru. Menteri Luar Negeri David Levy hari ini mengumumkan akan mengajukan permintaan pengunduran diri. Sesaat kemudian parlemen Israel Knesset menyetujui penyelenggaraan pemilu yang dipercepat. Menteri Levy mundur karena ia berpendapat Barak terlalu banyak berkonsesi terhadap Palestina pada perundingan perdamaian di Camp David bulan lalu. Parlemen dengan 61 suara lawan 51 hari ini menyetujui usulan mempercepat pemilu. Hal ini terjadi pada putaran pertama pemungutan suara. Masih dibutuhkan tiga putaran lagi sebelum usulan itu akhirnya diterima, suatu hal yang bisa menghabiskan waktu berbulan-bulan. Bulan lalu, kabinet koalisi Perdana Menteri Ehud Barak kehilangan mayoritasnya di parlemen. * 300AN ORANG DITANGKAP PADA DEMONSTRASI SEPUTAR KONVENSI PARTAI REPUBLIK Pada demonstrasi seputar konvensi partai Republik di kota Philadelphia, Amerika Serikat, hampir 300 orang ditangkap. Demonstrasi yang antara lain memprotes hukuman mati sedianya berjalan damai, tetapi polisi turun tangan ketika kaum demonstran mulai memblokir lalu lintas. Empat agen polisi luka-luka. Dua di antaranya kena semprotan cairan di wajahnya. Sebanyak 20 buah mobil polisi dan kendaraan lain dihancurkan. Sejumlah kaca juga pecah. Konvensi partai Republik berfokus pada kerukunan. Para peserta kongres Selasa kemarin mendengarkan pidato pahlawan perang Teluk Jenderal Norman Schwarzkopf dan 'running mate' calon presiden George W. Bush, Dick Cheney. Kamis besok Bush akan berpidato pada konvensi tersebut. * PENCABUTAN KEKEBALAN HUKUM PINOCHET BELUM DIUMUMKAN Mahkamah Agung Chile menunda pengumuman keputusan tentang pencabutan kekebalan hukum mantan diktator Agusto Pinochet. Khalayak umum memperkirakan Mahkamah akan mengumumkan keputusannya Selasa kemarin. Menurut seorang jurubicara Mahkamah keputusan akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang. Belum jelas apakah ke 20 hakim yang mempelajari kasus ini mencapai kesepakatan. Beberapa bulan lalu sebuah pengadilan Chile memutuskan kekebalan hukum Pinochet harus dicabut. Mantan diktator Pinochet pada akhir jabatannya diangkat sebagai senator seumur hidup. Apabila kekebalan hukum itu dicabut, maka Pinochet bisa diadili atas tuduhan melakukan pelanggaran hak-hak asasi manusia di masa rejimnya. * XTC PRIORITAS UTAMA KEBIJAKAN OBAT BIUS AMERIKA Pemberantasan obat narkotik XTC mendapat prioritas utama dalam kebijakan obat bius Amerika. Menurut seorang pejabat tim anti obat bius, Barry McCaffrey, pasar obat bius Amerika Serikat kini dibanjiri pil-pil XTC. Diperkirakan jumlah pil XTC yang disita tahun ini akan meningkat lima kali lipat ketimbang tahun lalu. Jumlah XTC yang disita tahun lalu meningkat dengan 450%. Menurut McCaffrey biang keroknya adalah Belanda yang memproduksi 80% dari semua pil-pil XTC. Pekan lalu dua juta pil XTC disita di bandar udara Los Angeles. Diduga keras XTC itu berasal dari Belanda. * BELANDA PROTES PENANGKAPAN EMPAT ORANG WARGANYA Belanda mengajukan protes resmi kepada pemerintah Yugoslavia atas penangkapan empat orang warganya. Utusan Yugoslavia di Den Haag, Belanda, hari ini dimintai penjelasan mengenai penangkapan ke-empat warga Belanda itu. Hal ini diumumkan oleh Departemen Luar Negeri Belanda. Selasa kemarin pemerintah Yugoslavia menolak permintaan utusan Belanda di Beograd untuk bertemu dengan ke-empat pria tersebut. Mereka itu didakwa merencanakan serangan antara lain terhadap Presiden Yugoslavia Slobodan Milosevic. Penangkapan ke-empat pria itu dua pekan lalu tidak resmi diberitahukan kepada Belanda. Menurut Departemen Luar Negeri Belanda hal itu berlawanan dengan Konvensi Wina. Pasukan keamanan Serbia Selasa kemarin menangkap delapan orang pria atas tuduhan menculik warga Serbia Bosnia Stevan Todorovic tahun 1998. Todorovic dicari oleh Tribunal Yugoslavia di Den Haag karena melalukan kejahatan-kejahatan perang. Menurut pemerintah di Beograd delapan pria itu menerima bayaran untuk menyerahkan Todorovic kepada pasukan internasional SFOR, yang kemudian membawanya ke Den Haag, Belanda. * TIGA WARGA BELANDA TEWAS AKIBAT KECELAKAAN BIS DI PRANCIS SELATAN Dikabarkan tiga warga Belanda tewas akibat kecelakaan bis di Prancis Selatan, Rabu dinihari. Menurut sumber-sumber yang belum dibenarkan jumlah korban tewas empat orang. 21 orang dikabarkan luka-luka, empat di antaranya dalam keadaan kritis. Korban tewas kemungkinan adalah dua orang gadis dan salah satu sopir bis yang ketika itu tidur. Pengemudi bis dikabarkan tidak apa-apa. Regu penyelamat setelah beberapa jam berhasil menyelamatkan penumpang dari sisa-sisa bis. Para penumpang yang dalam perjalanan pulang ke Belanda setelah berliburan di Lloret de Mar, Spanyol, ditampung di sebuah tangsi di sekitar lokasi kecelakaan. Kecelakaan terjadi di jalan raya antara Marseille dan Lyon, di dekat Valence. * LEDAKAN BOM DI JAKARTA MEMBUAT CITRA BURUK DI DUNIA Peristiwa pemboman yang terjadi di depan rumah dinas Dubes Filipina Selasa kemarin dilatarbelakangi pihak tertentu untuk memperburuk citra Indonesia di dunia internasional. Menurut pengamat hukum dari Universitas Indonesia, Harkristuti Harkrisnowo, citra para penegak hukum juga rusak di mata masyarakat Indonesia. Harkristuti Harkrisnowo [HH]: Ya, yang pertama kan keresahan masyarakat ya yang saya lihat. Ini dari segi sosial dulu ya. Yang kemudian dampaknya bisa macam-macam, karena kemudian masyarakat merasa sangat tidak aman, walaupun ada di kota Jakarta misalnya dengan polisi yang sekian banyak, dengan lembaga sekian banyak ternyata juga tidak bisa aman. Ini dampaknya sangat memprihatinkan. Kemudian yang kedua juga dari segi ekonomi itu yang kemarin saya dengar, karena berdampak besar ya apa yang diprediksikan dengan adanya pertemuan Yogya ternyata kemudian dampaknya dihilangkan atau dinetralisir dengan adanya pemboman ini, sehingga kemudian nampaknya Indonesia menjadi satu negara yang sudah mulai kena kegiatan-kegiatan terorisme yang selama ini memang jarang sekali kita dengar. Sehingga ini pertama membuat citra kita di masyarakat internasional tidak baik, tapi yang lebih penting adalah di mata nasional sendiri kita sudah mendapat nama yang kurang bagus ini ya. Seakan-akan apa yang kita lakukan ini kemudian tidak berkenanlah di mata sebagian orang. Yang meresahkan saya itu sebenarnya. Radio Nederland [RN]: Sebagian orang mengatakan bahwa sebetulnya di balik rangkaian ledakan ini adalah sebuah teror politik yang sangat dahsyat ya. Mbak Tuti juga berpendapat yang sama? HH: Nampaknya begitu ya. Walaupun ada yang spekulasi bahwa ini kan sebenarnya masalah Filipin. Tapi terus terang saya pribadi tidak begitu yakin apakah memang benar masalah Filipin ya. Dan saya pikir memang kita dan Filipin adalah dua negara yang berbeda, karena kita selama ini tidak terlampau terkena dengan dampak macam-macam seperti terorisme semacam ini. Tapi sekarang sudah masuk ke dalam jadi memang kemudian para elit politik kita juga saya setuju-setuju saja dengan apa yang diomongin di Yogya itu walaupun tidak beda dengan apa yang diikrarkan oleh 11 fraksi di MPR/DPR sana ya. Tapi memang kita harus lebih bersungguh-sungguh untuk memperbaiki kondisi Indonesia yang morat-marit sekarang ini. RN: Kalau kita melihat rangkaian ledakan bom di Jakarta di Kejaksaan Agung atau di beberapa tempat lain selama ini dalam beberapa tahun terakhir, kelihatannya koq pengusutannya tidak sampai tuntas. Artinya dari segi hukum itu tidak pernah memuaskan masyarakat. Apakah dengan ledakan bom dahsyat ini juga akan menimbulkan keresahan hukum di mata masyarakat? HH: Ya pertama memang saya setuju dengan anda, tapi tidak tuntasnya itu menurut pendapat saya pribadi karena orang yang memasang bom ini kan bukan orang yang melakukan pembunuhan di pinggir jalan, melakukan perampokan yang mudah dideteksi dan ada saksi-saksinya. Saya menduga keras ya bahwa pelaku pemboman ini adalah orang-orang yang benar-benar memiliki satu ketrampilan yang canggih di dalam bidang pemboman dan kemudian dia juga sangat memahami bagaimana situasi masyarakat kita, sehingga dampaknya ini yang dia inginkan kan, adanya keresahan masyarakat apalagi banyak korban. Sehingga dengan demikian memang menurut pendapat saya antara lain juga untuk membuat para penegak hukum kita kelimpungan ya karena yang di Kejaksaan Agung saja sudah tidak terdeteksi. Apalagi ini dalam satu area yang merupakan rumah dari satu orang duta besar. Dan saya rasa masyarakat lebih banyak akan menuntut para penegak hukum. Hanya masalahnya yang saya akui sendiri juga memang hal seperti ini karena pelakunya sangat canggih dan sangat terampil dan sangat mengetahui kondisi ini makin tidak mudah untuk para penegak hukum kita untuk mendeteksi. Tapi bukan berarti bahwa mereka bisa leha-leha melakukannya ya, tidak boleh berduduk-duduk saja, tapi harus jauh lebih giat untuk bisa membuka kasus ini supaya masyarakat memang mempercayai bahwa kita punya satu lembaga keamanan yaitu kepolisian yang punya kemampuan untuk melindungi masyarakatnya sendiri. Demikian tadi Harkristuti Harkrisnowo * DUKUNGAN UNTUK GUS DUR MENIPIS, BAGAIMANA POSISI TENTARA? Setelah pertikaian para elit politik tidak bisa diselesaikan di Yogyakarta, maka Gus Dur kini konon merangkul militer arus utama, bukan lagi militer reformis dan bukan pula militer status quo. Tapi patut dipertanyakan apakah upaya ini akan bermanfaat bagi militer arus utama, terutama karena ternyata pendukung Gus Dur makin tipis saja. Kalau begitu ke mana Gus Dur harus menggapai-gapai dukungan? Lebih dari itu, apa sebenarnya agenda kalangan militer arus utama ini? Koresponden Syahrir mengirim laporan berikut dari Jakarta: Pertemuan elit politik yang diadakan di Yogyakarta dinilai telah melecehkan lembaga kepresidenan, dalam hal ini istana. Karena, setiap pertemuan elit politik yang resmi mestinya dilakukan di istana, bukan di tempat lain. Demikian penilaian pengamat politik, Affan Gaffar, usai berbicara dalam seminar 'Restrukturisasi Kabinet' di hotel Borobudur, Lapangan Banteng, Jakarta. Affan berharap pertemuan seperti pertemuan Yogya cukup merupakan pertemuan yang terakhir kali. Affan kurang begitu setuju dengan Gus Dur yang bersedia menghadiri pertemuan Yogya. "Ini kesannya seorang gubernur malah mengundang presiden", kata dia. Sedang substansi pertemuan Yogya, menurut Affan lebih pada pendinginan suasana saja menjelang Sidang Tahunan (ST) MPR. Sementara mengomentari pembentukan kabinet, Affan menyarankan agar dibentuk zaken kabinet yang didasarkan profesionalitas. Untuk anggota kabinet bisa berasal dari mana saja asal berkualitas. "Setelah menjadi menteri loyalitas partai harus ditinggalkan diubah menjadi loyalitas kepada negara", kata dia. Dia mengusulkan agar departemen yang akan datang dirampingkan. Katanya, cukup ada beberapa departemen berikut, seperti departemen dalam negeri, (termasuk Otonomi Daerah dan Pertanahan), Departemen Luar Negeri, Departemen Pertahanan dan Keamanan, Departemen Agama, Departemen Sosial, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Departemen Tenaga Kerja, Departemen Umum, Departemen Transmigrasi. Juga, Departemen Pembangunan Perkotaan dan Perumahan Departemen Pertanian (termasuk Perkebunan dan Kehutanan), Departemen Keuangan, Departemen Perindustrian dan Perdagangan, Departemen Perhubungan, Departemen Pertambangan dan Energi, Departemen Kehakiman (Kejagung), dan Departemen Eksplorasi Kelautan. Sedangkan badan tertentu yang merupakan program atau gerakan nasional yang perlu dibentuk yaitu cukup Badan Pariwisata Nasional, Badan Keluarga Berencana, Badan Lingkungan Hidup, dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Affan berharap agar jabatan Menko dihapuskan dan selanjutnya pekerjaan para Menko itu dilaksanakan oleh Wapres Megawati. Kalangan lain melihat bahwa Gus Dur sendiri menginginkan agar pekerjaan para Menko dikendalikan oleh seorang Menteri Utama. Dan jabatan Menteri Utama itu yang paling tepat dipegang oleh Susilo Bambang Yudhoyono atau Sarwono Kusumaatmadja.Tetapi kalangan militer maupun PDI Perjuangan dan sebagian Poros Tengah lebih condong pada Dorojatun Kuntjoro Jakti yang dinilai lebih mampu dan bersih. Bagaimana pun posisi Gus Dur kini sudah di ujung tanduk. Nasibnya sekarang sudah di tangan Megawati. Yang mendukung Gus Dur sekarang tinggal Fraksi PKB. Pada sidang kabinet hari Rabu kemarin para menteri pun tidak berani menentukan sikap soal perkembangan politik mutakhir. Semua menteri bersikap wait and see.Tidak ada yang bekerja. Seharusnya para menteri memberikan komentar soal kasus bom dan membela Gus Dur, tetapi ternyata kebanyakan berdiam diri. Di parlemen sendiri selain PDIP, dan Golkar, fraksi-fraksi lainpun pecah dua. Ada yang masih mau mendukung Gus Dur dan yang lain mendukung Megawati. Gus Dur nampaknya mendukung fraksi Golkar yang setia kepadanya. Bagaimana posisi tentara saat ini? Menurut Indro Cahyono, seorang pengamat politik dan militer, TNI sekarang punya kesan bahwa ternyata urusan persatuan dan kesatuan tidak bisa diserahkan pada elit politik. Kalangan Mabes TNI melihat bahwa fenomena tahun 1955 yaitu saat konstituante sudah muncul kembali. Ketika itupun muncul dua kubu: Kubu Pancasila dan Kubu Islam. Karena itu TNI melihat Urusan Kesatuan dan Persatuan hanya dapat dijamin oleh TNI. Di luar TNI pun sudah ada yang berpikir perlunya penegakan hukum yang ditunjang militer yang tangguh. Mereka melihat bagaimana di Pakistan saat ini gejolak politik mereda dan militer bersikap sangat demokratis. Kecuali membubarkan parlemen tidak ada kalangan sipil yang ditahan oleh tentara. Oleh karena itu militer bisa membenarkan jika Gus Dur membubarkan parlemen dan menyelenggarakan pemilu yang baru. Indro sendiri berpendapat, dewasa ini harus ada inisiatif dari kalangan sipil dan militer. Harus ada suatu kekuatan informal dan ekstra parlementer untuk mengatasi kemelut saat ini. * AMERIKA PERINGATKAN SUPAYA INDONESIA SELESAIKAN MASALAH PENGUNGSI TIMOR TIMUR Duta Besar Amerikat Serikat untuk Indonesia Robert Gelbard mengecam kegagalan Indonesia mengatasi masalah pengungsi asal Timor Timur yang berada di Timor Barat. Kegagalan itu "patut disesalkan dan tak dapat dimaafkan," ujar Gelbard, dengan nada keras yang tidak lazim dalam percaturan diplomasi. Tewasnya prajurit PBB asal Selandia Baru baru-baru ini memicu ketegangan baru seputar Timor Timur. Celakanya, soal yang peka bagi TNI ini terjadi tepat di saat Presiden Abdurrahman Wahid membangun dukungan para jenderal setelah hengkangnya Pangkostrad Letjen Agus Wirahadikusumah. Apa sebenarnya yang dibidik oleh Dubes Gelbard ini? Ulasan redaksi di Hilversum. Duta Besar Robert Gelbard berbicara lantang, dan secara jelas menuding ada konspirasi di balik tewasnya prajurit Leonard Manning. Yang sangat mencemaskan, katanya, adalah serangan terhadap pasukan PBB dari Australia yang menewaskan Manning, 21 Juni yang lalu itu, merupakan aksi yang dirancang dengan baik, dengan menggunakan senjata otomatis. Diplomat Amerika itu bahkan menyerukan agar batalyon 744 dan 745 segera ditarik dari propinsi Nusa Tenggara Timur. Kedua batalyon itu dituduhnya bertanggung jawab atas kemelut di perbatasan dan melakukan intimidasi di kamp-kamp pengungsi TimTim di NTT. Menteri Luar Negeri Amerika Madeleine Albright kemudian melanjutkannya dengan mengungkap keresahan Amerika kepada Menteri Luar Negeri Alwi Shihab di Bangkok. Sebenarnya reaksi keras Amerika ini tidak perlu mengejutkan. Soalnya pengungsi TimTim sudah merupakan bagian aksi kemarahan tentara Indonesia dan milisi TimTim menyusul kemenangan kelompok pro-kemerdekaan dalam referendum tahun lalu. Ratusan ribu orang ketika itu lari ke gunung di dalam TimTim dan hampir seperempat juta warga TimTim diangkut ke perbatasan NTT, membuat masyarakat internasional marah. Sejak itu, penyelesaian soal pengungsi TimTim di NTT, di samping pengadilan para jenderal Indonesia yang bertanggung jawab dalam kekerasan di TimTim, menjadi tuntutan Washington yang tak dapat ditawar-tawar lagi, sebelum Amerika memulihkan hubungan militernya dengan Jakarta. Menyusul naiknya Gus Dur ke kursi presiden bulan Oktober tahun lalu, datanglah Duta Besar Amerika untuk PBB Richard Holbrooke, bulan Desember, ke Jakarta. Holbrooke yang dulu pernah bertugas di Indonesia dan dikenal lugas dan galak terhadap penguasa Serbia, Milosevic, menuding tentara Indonesia, dan meminta mereka yang bertanggung jawab di TimTim diadili. Gus Dur dengan cepat memakai momentum Holbrooke dan hasil KPP-HAM untuk menendang Jenderal Wiranto, Panglima TNI semasa referendum TimTim dan kemudian Menko Polkam di bawah Gus Dur. Gelbard yang kabarnya dekat dengan Gus Dur, sekarang mengulangi momentum serupa pada momen yang berbeda. Sekarang Gus Dur justru lagi defensif, dan gebrakan diplomasi Amerika itu malah memperkuat jajaran militer yang Februari lalu dalam posisi terdesak, dan sekarang mulai bangkit kembali. Sementara itu batalyon 744 dan 745 yang dianggap cemar selama pendudukan Indonesia di TimTim (dengan antara lain dituduh membunuh wartawan Belanda Sander Thoenes) memang masih banyak bertugas di kawasan kamp-kamp pengungsi. Betapa peka sikon mereka ini tampak ketika kota Kupang pekan lalu lumpuh sama sekali karena kemarahan batalyon 744 gara-gara salah satu anggotanya dibunuh di jalanan. Kemelut perbatasan yang berkepanjangan juga mengesankan bahwa pihak aparat di Indonesia tampaknya tak kuasa, bahkan ogah menyelesaikan soal pengungsi TimTim, dan membiarkan milisi milisi pro-integrasi terus berulah. Eurico Guteres yang sejak dulu menyandang senjata otomatis secara terbuka, baru-baru ini dibebaskan oleh pengadilan Kupang dengan alasan tidak jelas apakah dia anggota tentara atau bukan. Namun para pengamat pada umumnya tidak menutup kemungkinan, Dubes Robert Gelbard ini sengaja menggebrak untuk membidik sasaran yang lebih penting. Gus Dur memang lagi diguncang dan dikepung oleh lawan-lawan politiknya, bahkan setelah pertemuan Yogya pun, beberapa kalangan Golkar dan PDI-P mulai sepakat untuk mempertahankan Gus Dur tetapi mencopotnya dari roda pemerintahan sehari-hari. Biar Megawati naik, dan Gus Dur menjadi semacam Ratu Inggris, ujar Ade Komaruddin dari Golkar yang diamini oleh Herry Akhmadi dari PDI-P. Masalahnya, sementara Amerika meneruskan dukungan pada Gus Dur ketimbang alternatif yang tidak jelas, Amerika juga berkepentingan untuk buru-buru memulihkan perdagangan senjata dengan Indonesia yang pada prinsipnya sudah disetujui Gus Dur dan TNI. Tetapi sulit bagi Amerika untuk menggolkan ini selama pengadilan tentang kasus kekerasan September di TimTim Indonesia belum dimulai. Tewasnya Manning dan soal pengungsi hanya memicu desakan Amerika yang utama ini. Marzuki Darusman berjanji penyidikan Kejagung berakhir bulan Juli, tapi ini pun sekarang belum tuntas. Malah, ada pertanda, pengadilan soal ini akan tertunda di tengah gonjang ganjing politik dan menguatnya tentara status quo dewasa ini. --------------------------------------------------------------------- Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum http://www.ranesi.nl/ http://www.rnw.nl/ Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda peroleh melalui [EMAIL PROTECTED] Copyright Radio Nederland Wereldomroep. ---------------------------------------------------------------------