---------------------------------------------------------------------

WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP
Edisi: Bahasa Indonesia

Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh
Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir.

---------------------------------------------------------------------

Edisi ini diterbitkan pada:

Rabu 02 Agustus 2000 14:10 UTC



** MUSLIM MILITAN KASHMIR BUNUH 80 ORANG TERUTAMA WARGA HINDU

** DEMONSTRASI MASSAL LUMPUHKAN ZIMBABWE

** MENTERI LUAR NEGERI ISRAEL DAVID LEVY MUNDUR

** TOPIK GEMA WARTA: LEDAKAN BOM DI JAKARTA MEMBUAT CITRA BURUK DI
DUNIA

** TOPIK GEMA WARTA: DUKUNGAN UNTUK GUS DUR MENIPIS, BAGAIMANA POSISI
TENTARA?

** TOPIK GEMA WARTA: AMERIKA PERINGATKAN SUPAYA INDONESIA SELESAIKAN
MASALAH PENGUNGSI TIMOR TIMUR



* MUSLIM MILITAN KASHMIR BUNUH 80 ORANG TERUTAMA WARGA HINDU

Kelompok muslim militan di negara bagian India Kashmir membunuh lebih
dari 80 orang, terutama warga hindu, Rabu dinihari. Hal ini diumumkan
oleh polisi India. Kebanyakan korban jatuh di sebuah pasar di kota
Pahalgam, tempat ziarah penting bagi warga hindu. Dengan pembunuhan
itu kelompok muslim bermaksud merongrong perundingan perdamaian
antara India dan Pakistan. Kedua negara itu mempersengketakan negara
bagian Kashmir selama 50 tahun lebih. Perdana Menteri India Atal
Behari Vajpayee dalam tanggapannya mengatakan akan tetap melanjutkan
perundingan perdamaian kendati adanya aksi-aksi teror. Tetapi
Vajpayee memperingatkan Pakistan agar mengendalikan muslim militan
kalau proses perdamaian ingin dipertahankan.


* DEMONSTRASI MASSAL LUMPUHKAN ZIMBABWE

Hari ini demonstrasi massal digelar di Zimbabwe untuk memprotes
penindasan dan kekerasan yang disahkan pemerintah. Toko-toko dan
pabrik-pabrik tutup dan jalanan di ibukota Harare sebagian besar
kosong. Aksi demonstrasi ini diselenggarakan oleh serikat buruh
terpenting ZCTU, Zimbabwe Congress Trade Union, serikat petani kulit
putih CFU, Commercial Farmers' Union dan partai oposisi terbesar MDC,
Movement for Democratic Change. Dengan aksi ini para demonstran
hendak memaksa Presiden Robert Mugabe mengakhiri praktek-praktek
intimidasi, penjarahan dan aksi pendudukan lahan petani kulit putih
yang dibarengi kekerasan. Kebijakan pengambilalihan lahan petani yang
dijalankan Presiden Mugabe menimbulkan banyak protes di Zimbabwe.
Perekonomian Zimbabwe saat ini terpuruk. Angka inflasi dan suku bunga
mencapai 60%, cadangan devisa nyaris habis dan separo rakyat Zimbabwe
tidak memiliki pekerjaan.


* MENTERI LUAR NEGERI ISRAEL DAVID LEVY MUNDUR

Perdana Menteri Israel Ehud Barak kembali mendapat dua tamparan baru.
Menteri Luar Negeri David Levy hari ini mengumumkan akan mengajukan
permintaan pengunduran diri. Sesaat kemudian parlemen Israel Knesset
menyetujui penyelenggaraan pemilu yang dipercepat. Menteri Levy
mundur karena ia berpendapat Barak terlalu banyak berkonsesi terhadap
Palestina pada perundingan perdamaian di Camp David bulan lalu.
Parlemen dengan 61 suara lawan 51 hari ini menyetujui usulan
mempercepat pemilu. Hal ini terjadi pada putaran pertama pemungutan
suara. Masih dibutuhkan tiga putaran lagi sebelum usulan itu akhirnya
diterima, suatu hal yang bisa menghabiskan waktu berbulan-bulan.
Bulan lalu, kabinet koalisi Perdana Menteri Ehud Barak kehilangan
mayoritasnya di parlemen.


* 300AN ORANG DITANGKAP PADA DEMONSTRASI SEPUTAR KONVENSI PARTAI
REPUBLIK

Pada demonstrasi seputar konvensi partai Republik di kota
Philadelphia, Amerika Serikat, hampir 300 orang ditangkap.
Demonstrasi yang antara lain memprotes hukuman mati sedianya berjalan
damai, tetapi polisi turun tangan ketika kaum demonstran mulai
memblokir lalu lintas. Empat agen polisi luka-luka. Dua di antaranya
kena semprotan cairan di wajahnya. Sebanyak 20 buah mobil polisi dan
kendaraan lain dihancurkan. Sejumlah kaca juga pecah. Konvensi partai
Republik berfokus pada kerukunan. Para peserta kongres Selasa kemarin
mendengarkan pidato pahlawan perang Teluk Jenderal Norman Schwarzkopf
dan 'running mate' calon presiden George W. Bush, Dick Cheney. Kamis
besok Bush akan berpidato pada konvensi tersebut.


* PENCABUTAN KEKEBALAN HUKUM PINOCHET BELUM DIUMUMKAN

Mahkamah Agung Chile menunda pengumuman keputusan tentang pencabutan
kekebalan hukum mantan diktator Agusto Pinochet. Khalayak umum
memperkirakan Mahkamah akan mengumumkan keputusannya Selasa kemarin.
Menurut seorang jurubicara Mahkamah keputusan akan diumumkan dalam
beberapa hari mendatang. Belum jelas apakah ke 20 hakim yang
mempelajari kasus ini mencapai kesepakatan. Beberapa bulan lalu
sebuah pengadilan Chile memutuskan kekebalan hukum Pinochet harus
dicabut. Mantan diktator Pinochet pada akhir jabatannya diangkat
sebagai senator seumur hidup. Apabila kekebalan hukum itu dicabut,
maka Pinochet bisa diadili atas tuduhan melakukan pelanggaran hak-hak
asasi manusia di masa rejimnya.


* XTC PRIORITAS UTAMA KEBIJAKAN OBAT BIUS AMERIKA

Pemberantasan obat narkotik XTC mendapat prioritas utama dalam
kebijakan obat bius Amerika. Menurut seorang pejabat tim anti obat
bius, Barry McCaffrey, pasar obat bius Amerika Serikat kini dibanjiri
pil-pil XTC. Diperkirakan jumlah pil XTC yang disita tahun ini akan
meningkat lima kali lipat ketimbang tahun lalu. Jumlah XTC yang
disita tahun lalu meningkat dengan 450%. Menurut McCaffrey biang
keroknya adalah Belanda yang memproduksi 80% dari semua pil-pil XTC.
Pekan lalu dua juta pil XTC disita di bandar udara Los Angeles.
Diduga keras XTC itu berasal dari Belanda.


* BELANDA PROTES PENANGKAPAN EMPAT ORANG WARGANYA

Belanda mengajukan protes resmi kepada pemerintah Yugoslavia atas
penangkapan empat orang warganya. Utusan Yugoslavia di Den Haag,
Belanda, hari ini dimintai penjelasan mengenai penangkapan ke-empat
warga Belanda itu. Hal ini diumumkan oleh Departemen Luar Negeri
Belanda. Selasa kemarin pemerintah Yugoslavia menolak permintaan
utusan Belanda di Beograd untuk bertemu dengan ke-empat pria
tersebut. Mereka itu didakwa merencanakan serangan antara lain
terhadap Presiden Yugoslavia Slobodan Milosevic. Penangkapan ke-empat
pria itu dua pekan lalu tidak resmi diberitahukan kepada Belanda.
Menurut Departemen Luar Negeri Belanda hal itu berlawanan dengan
Konvensi Wina. Pasukan keamanan Serbia Selasa kemarin menangkap
delapan orang pria atas tuduhan menculik warga Serbia Bosnia Stevan
Todorovic tahun 1998. Todorovic dicari oleh Tribunal Yugoslavia di
Den Haag karena melalukan kejahatan-kejahatan perang. Menurut
pemerintah di Beograd delapan pria itu menerima bayaran untuk
menyerahkan Todorovic kepada pasukan internasional SFOR, yang
kemudian membawanya ke Den Haag, Belanda.


* TIGA WARGA BELANDA TEWAS AKIBAT KECELAKAAN BIS DI PRANCIS SELATAN

Dikabarkan tiga warga Belanda tewas akibat kecelakaan bis di Prancis
Selatan, Rabu dinihari. Menurut sumber-sumber yang belum dibenarkan
jumlah korban tewas empat orang. 21 orang dikabarkan luka-luka, empat
di antaranya dalam keadaan kritis. Korban tewas kemungkinan adalah
dua orang gadis dan salah satu sopir bis yang ketika itu tidur.
Pengemudi bis dikabarkan tidak apa-apa. Regu penyelamat setelah
beberapa jam berhasil menyelamatkan penumpang dari sisa-sisa bis.
Para penumpang yang dalam perjalanan pulang ke Belanda setelah
berliburan di Lloret de Mar, Spanyol, ditampung di sebuah tangsi di
sekitar lokasi kecelakaan. Kecelakaan terjadi di jalan raya antara
Marseille dan Lyon, di dekat Valence.


* LEDAKAN BOM DI JAKARTA MEMBUAT CITRA BURUK DI DUNIA

Peristiwa pemboman yang terjadi di depan rumah dinas Dubes Filipina
Selasa kemarin dilatarbelakangi pihak tertentu untuk memperburuk
citra Indonesia di dunia internasional. Menurut pengamat hukum dari
Universitas Indonesia, Harkristuti Harkrisnowo, citra para penegak
hukum juga rusak di mata masyarakat Indonesia.

Harkristuti Harkrisnowo [HH]: Ya, yang pertama kan keresahan
masyarakat ya yang saya lihat. Ini dari segi sosial dulu ya. Yang
kemudian dampaknya bisa macam-macam, karena kemudian masyarakat
merasa sangat tidak aman, walaupun ada di kota Jakarta misalnya
dengan polisi yang sekian banyak, dengan lembaga sekian banyak
ternyata juga tidak bisa aman. Ini dampaknya sangat memprihatinkan.
Kemudian yang kedua juga dari segi ekonomi itu yang kemarin saya
dengar, karena berdampak besar ya apa yang diprediksikan dengan
adanya pertemuan Yogya ternyata kemudian dampaknya dihilangkan atau
dinetralisir dengan adanya pemboman ini, sehingga kemudian nampaknya
Indonesia menjadi satu negara yang sudah mulai kena kegiatan-kegiatan
terorisme yang selama ini memang jarang sekali kita dengar. Sehingga
ini pertama membuat citra kita di masyarakat internasional tidak
baik, tapi yang lebih penting adalah di mata nasional sendiri kita
sudah mendapat nama  yang kurang bagus ini ya. Seakan-akan apa yang
kita lakukan ini kemudian tidak berkenanlah di mata sebagian orang.
Yang meresahkan saya itu sebenarnya.

Radio Nederland [RN]: Sebagian orang mengatakan bahwa sebetulnya di
balik rangkaian ledakan ini adalah sebuah teror politik yang sangat
dahsyat ya. Mbak Tuti juga berpendapat yang sama?

HH: Nampaknya begitu ya. Walaupun ada yang spekulasi bahwa ini kan
sebenarnya masalah Filipin. Tapi terus terang saya pribadi tidak
begitu yakin apakah memang benar masalah Filipin ya. Dan saya pikir
memang kita dan Filipin adalah dua negara yang berbeda, karena kita
selama ini tidak terlampau terkena dengan dampak macam-macam seperti
terorisme semacam ini. Tapi sekarang sudah masuk ke dalam jadi memang
kemudian para elit politik kita juga saya setuju-setuju saja dengan
apa yang diomongin di Yogya itu walaupun tidak beda dengan apa yang
diikrarkan oleh 11 fraksi di MPR/DPR sana ya. Tapi memang kita harus
lebih  bersungguh-sungguh untuk memperbaiki kondisi Indonesia yang
morat-marit sekarang ini.

RN: Kalau kita melihat rangkaian ledakan bom di Jakarta di Kejaksaan
Agung atau di beberapa tempat lain selama ini dalam beberapa tahun
terakhir, kelihatannya koq pengusutannya tidak sampai tuntas. Artinya
dari segi hukum itu tidak pernah memuaskan masyarakat. Apakah dengan
ledakan bom dahsyat ini juga akan menimbulkan keresahan hukum di mata
masyarakat?

HH: Ya pertama memang saya setuju dengan anda, tapi tidak tuntasnya
itu menurut pendapat saya pribadi karena orang yang memasang bom ini
kan bukan orang yang melakukan pembunuhan di pinggir jalan, melakukan
perampokan yang mudah dideteksi dan ada saksi-saksinya. Saya menduga
keras ya bahwa pelaku pemboman ini adalah orang-orang yang
benar-benar memiliki satu ketrampilan yang canggih di dalam bidang
pemboman dan kemudian dia juga sangat memahami bagaimana situasi
masyarakat kita, sehingga dampaknya ini yang dia inginkan kan, adanya
keresahan masyarakat apalagi banyak korban. Sehingga dengan demikian
memang menurut pendapat saya antara lain juga untuk membuat para
penegak hukum kita kelimpungan ya karena yang di Kejaksaan Agung saja
sudah tidak terdeteksi. Apalagi ini dalam satu area yang merupakan
rumah dari satu orang duta besar. Dan saya rasa masyarakat lebih
banyak akan menuntut para penegak hukum. Hanya masalahnya yang saya
akui sendiri juga memang hal seperti ini karena pelakunya sangat
canggih dan sangat terampil dan sangat mengetahui kondisi ini makin
tidak mudah untuk para penegak hukum kita untuk mendeteksi. Tapi
bukan berarti bahwa mereka bisa leha-leha melakukannya ya, tidak
boleh berduduk-duduk saja, tapi harus jauh lebih giat untuk bisa
membuka kasus ini supaya masyarakat memang mempercayai bahwa kita
punya satu lembaga keamanan yaitu kepolisian yang punya kemampuan
untuk melindungi masyarakatnya sendiri.

Demikian tadi Harkristuti Harkrisnowo


* DUKUNGAN UNTUK GUS DUR MENIPIS, BAGAIMANA POSISI TENTARA?


Setelah pertikaian para elit politik tidak bisa diselesaikan di
Yogyakarta, maka Gus Dur kini konon merangkul militer arus utama,
bukan lagi militer reformis dan bukan pula militer status quo. Tapi
patut dipertanyakan apakah upaya ini akan bermanfaat bagi militer
arus utama, terutama karena ternyata pendukung Gus Dur makin tipis
saja.
Kalau begitu ke mana Gus Dur harus menggapai-gapai dukungan? Lebih
dari itu, apa sebenarnya agenda kalangan militer arus utama ini?
Koresponden Syahrir mengirim laporan berikut dari Jakarta:

Pertemuan elit politik yang diadakan di Yogyakarta dinilai telah
melecehkan lembaga kepresidenan, dalam hal ini istana. Karena, setiap
pertemuan elit politik yang resmi mestinya dilakukan di istana, bukan
di tempat lain. Demikian penilaian pengamat politik, Affan Gaffar,
usai berbicara dalam seminar 'Restrukturisasi Kabinet'  di hotel
Borobudur, Lapangan Banteng, Jakarta. Affan berharap pertemuan
seperti pertemuan Yogya cukup merupakan pertemuan yang terakhir kali.

Affan kurang begitu setuju dengan Gus Dur yang bersedia menghadiri
pertemuan Yogya. "Ini kesannya seorang gubernur malah mengundang
presiden", kata dia. Sedang substansi pertemuan Yogya, menurut Affan
lebih pada pendinginan suasana saja menjelang Sidang Tahunan (ST)
MPR. Sementara mengomentari pembentukan kabinet, Affan menyarankan
agar dibentuk zaken kabinet yang didasarkan profesionalitas. Untuk
anggota kabinet bisa berasal dari mana saja asal berkualitas.
"Setelah menjadi menteri loyalitas partai harus ditinggalkan diubah
menjadi loyalitas kepada negara", kata dia.

Dia mengusulkan agar departemen yang akan datang dirampingkan.
Katanya, cukup ada beberapa departemen berikut, seperti departemen
dalam negeri, (termasuk Otonomi Daerah dan Pertanahan), Departemen
Luar Negeri, Departemen Pertahanan dan Keamanan, Departemen Agama,
Departemen Sosial, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Departemen
Tenaga Kerja, Departemen Umum, Departemen Transmigrasi. Juga,
Departemen Pembangunan Perkotaan dan Perumahan Departemen Pertanian
(termasuk Perkebunan dan Kehutanan), Departemen Keuangan, Departemen
Perindustrian dan Perdagangan, Departemen Perhubungan, Departemen
Pertambangan dan Energi, Departemen Kehakiman (Kejagung), dan
Departemen Eksplorasi Kelautan. Sedangkan badan tertentu yang
merupakan program atau gerakan nasional yang perlu dibentuk yaitu
cukup Badan Pariwisata Nasional, Badan Keluarga Berencana, Badan
Lingkungan Hidup, dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Affan
berharap agar jabatan Menko dihapuskan dan selanjutnya pekerjaan para
Menko itu dilaksanakan oleh Wapres Megawati.

Kalangan lain melihat bahwa Gus Dur sendiri menginginkan agar
pekerjaan para Menko dikendalikan oleh seorang Menteri Utama. Dan
jabatan Menteri Utama itu yang paling  tepat dipegang oleh Susilo
Bambang Yudhoyono atau Sarwono Kusumaatmadja.Tetapi kalangan militer
maupun PDI Perjuangan dan sebagian Poros Tengah lebih condong pada
Dorojatun Kuntjoro Jakti yang dinilai lebih mampu dan bersih.
Bagaimana pun posisi Gus Dur kini sudah di ujung tanduk. Nasibnya
sekarang sudah di tangan Megawati. Yang mendukung Gus Dur sekarang
tinggal Fraksi PKB. Pada sidang kabinet hari Rabu kemarin para
menteri pun tidak berani menentukan sikap soal perkembangan politik
mutakhir. Semua menteri bersikap wait and see.Tidak ada yang bekerja.
Seharusnya para menteri memberikan komentar soal kasus bom dan
membela Gus Dur, tetapi ternyata kebanyakan berdiam diri.

Di parlemen sendiri selain PDIP, dan Golkar, fraksi-fraksi lainpun
pecah dua. Ada yang masih mau mendukung Gus Dur dan yang lain
mendukung Megawati. Gus Dur nampaknya mendukung fraksi Golkar yang
setia kepadanya. Bagaimana posisi tentara saat ini? Menurut Indro
Cahyono, seorang pengamat politik dan militer, TNI sekarang punya
kesan bahwa ternyata urusan persatuan dan kesatuan tidak bisa
diserahkan pada elit politik. Kalangan Mabes TNI melihat bahwa
fenomena tahun 1955 yaitu saat konstituante sudah muncul kembali.
Ketika itupun muncul dua kubu: Kubu Pancasila dan Kubu Islam. Karena
itu TNI melihat Urusan Kesatuan dan Persatuan hanya dapat dijamin
oleh TNI.

Di luar TNI pun sudah ada yang berpikir perlunya penegakan hukum yang
ditunjang militer yang tangguh. Mereka melihat bagaimana di Pakistan
saat ini gejolak politik mereda dan militer bersikap sangat
demokratis. Kecuali membubarkan parlemen tidak ada kalangan sipil
yang ditahan oleh tentara. Oleh karena itu militer bisa membenarkan
jika Gus Dur membubarkan parlemen dan menyelenggarakan pemilu yang
baru. Indro sendiri berpendapat, dewasa ini harus ada inisiatif dari
kalangan sipil dan militer. Harus ada suatu kekuatan informal dan
ekstra parlementer untuk mengatasi kemelut saat ini.


* AMERIKA PERINGATKAN SUPAYA INDONESIA SELESAIKAN MASALAH PENGUNGSI
TIMOR TIMUR

Duta Besar Amerikat Serikat untuk Indonesia Robert Gelbard mengecam
kegagalan Indonesia mengatasi masalah pengungsi asal Timor Timur yang
berada di Timor Barat. Kegagalan itu "patut disesalkan dan tak dapat
dimaafkan," ujar Gelbard, dengan nada keras yang tidak lazim dalam
percaturan diplomasi. Tewasnya prajurit PBB asal Selandia Baru
baru-baru ini memicu ketegangan baru seputar Timor Timur. Celakanya,
soal yang peka bagi TNI ini terjadi tepat di saat Presiden
Abdurrahman Wahid membangun dukungan para jenderal setelah
hengkangnya Pangkostrad Letjen Agus Wirahadikusumah. Apa sebenarnya
yang dibidik oleh Dubes Gelbard ini? Ulasan redaksi di Hilversum.

Duta Besar Robert Gelbard berbicara lantang, dan secara jelas
menuding ada konspirasi di balik tewasnya prajurit Leonard Manning.
Yang sangat mencemaskan, katanya, adalah serangan terhadap pasukan
PBB dari Australia yang menewaskan Manning, 21 Juni yang lalu itu,
merupakan aksi yang dirancang dengan baik, dengan menggunakan senjata
otomatis. Diplomat Amerika itu bahkan menyerukan agar batalyon 744
dan 745 segera ditarik dari propinsi Nusa Tenggara Timur. Kedua
batalyon itu dituduhnya bertanggung jawab atas kemelut di perbatasan
dan melakukan intimidasi di kamp-kamp pengungsi TimTim di NTT.
Menteri Luar Negeri Amerika Madeleine Albright kemudian
melanjutkannya dengan mengungkap keresahan Amerika kepada Menteri
Luar Negeri Alwi Shihab di Bangkok.

Sebenarnya reaksi keras Amerika ini tidak perlu mengejutkan. Soalnya
pengungsi TimTim sudah merupakan bagian aksi kemarahan tentara
Indonesia dan milisi TimTim menyusul kemenangan kelompok
pro-kemerdekaan dalam referendum tahun lalu. Ratusan ribu orang
ketika itu lari ke gunung di dalam TimTim dan hampir seperempat juta
warga TimTim diangkut ke perbatasan NTT, membuat masyarakat
internasional marah. Sejak itu, penyelesaian soal pengungsi TimTim di
NTT, di samping pengadilan para jenderal Indonesia yang bertanggung
jawab dalam kekerasan di TimTim, menjadi tuntutan Washington yang tak
dapat ditawar-tawar lagi, sebelum Amerika memulihkan hubungan
militernya dengan Jakarta.

Menyusul naiknya Gus Dur ke kursi presiden bulan Oktober tahun lalu,
datanglah Duta Besar Amerika untuk PBB Richard Holbrooke, bulan
Desember, ke Jakarta. Holbrooke yang dulu pernah bertugas di
Indonesia dan dikenal lugas dan galak terhadap penguasa Serbia,
Milosevic, menuding tentara Indonesia, dan meminta mereka yang
bertanggung jawab di TimTim diadili. Gus Dur dengan cepat memakai
momentum Holbrooke dan hasil KPP-HAM untuk menendang Jenderal
Wiranto, Panglima TNI semasa referendum TimTim dan kemudian Menko
Polkam di bawah Gus Dur.

Gelbard yang kabarnya dekat dengan Gus Dur, sekarang mengulangi
momentum serupa pada momen yang berbeda. Sekarang Gus Dur justru lagi
defensif, dan gebrakan diplomasi Amerika itu malah memperkuat jajaran
militer yang Februari lalu dalam posisi terdesak, dan sekarang mulai
bangkit kembali.

Sementara itu batalyon 744 dan 745 yang dianggap cemar selama
pendudukan Indonesia di TimTim (dengan antara lain dituduh membunuh
wartawan Belanda Sander Thoenes) memang masih banyak bertugas di
kawasan kamp-kamp pengungsi. Betapa peka sikon mereka ini tampak
ketika kota Kupang pekan lalu lumpuh sama sekali karena kemarahan
batalyon 744 gara-gara salah satu anggotanya dibunuh di jalanan.
Kemelut perbatasan yang berkepanjangan juga mengesankan bahwa pihak
aparat di Indonesia tampaknya tak kuasa, bahkan ogah menyelesaikan
soal pengungsi TimTim, dan membiarkan milisi milisi pro-integrasi
terus berulah. Eurico Guteres yang sejak dulu menyandang senjata
otomatis secara terbuka, baru-baru ini dibebaskan oleh pengadilan
Kupang dengan alasan tidak jelas apakah dia anggota tentara atau
bukan.

Namun para pengamat pada umumnya tidak menutup kemungkinan, Dubes
Robert Gelbard ini sengaja menggebrak untuk membidik sasaran yang
lebih penting. Gus Dur memang lagi diguncang dan dikepung oleh
lawan-lawan politiknya, bahkan setelah pertemuan Yogya pun, beberapa
kalangan Golkar dan PDI-P mulai sepakat untuk mempertahankan Gus Dur
tetapi mencopotnya dari roda pemerintahan sehari-hari. Biar Megawati
naik, dan Gus Dur menjadi semacam Ratu Inggris, ujar Ade Komaruddin
dari Golkar yang diamini oleh Herry Akhmadi dari PDI-P.

Masalahnya, sementara Amerika meneruskan dukungan pada Gus Dur
ketimbang alternatif yang tidak jelas, Amerika juga berkepentingan
untuk buru-buru memulihkan perdagangan senjata dengan Indonesia yang
pada prinsipnya sudah disetujui Gus Dur dan TNI. Tetapi sulit bagi
Amerika untuk menggolkan ini selama pengadilan tentang kasus
kekerasan September di TimTim Indonesia belum dimulai. Tewasnya
Manning dan soal pengungsi hanya memicu desakan Amerika yang utama
ini. Marzuki Darusman berjanji penyidikan Kejagung berakhir bulan
Juli, tapi ini pun sekarang belum tuntas. Malah, ada pertanda,
pengadilan soal ini akan tertunda di tengah gonjang ganjing politik
dan menguatnya tentara status quo dewasa ini.


---------------------------------------------------------------------
Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
http://www.ranesi.nl/
http://www.rnw.nl/

Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda
peroleh melalui
[EMAIL PROTECTED]

Copyright Radio Nederland Wereldomroep.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke