---------------------------------------------------------------------

WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP
Edisi: Bahasa Indonesia

Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh
Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir.

---------------------------------------------------------------------

Edisi ini diterbitkan pada:

Jumat 04 Agustus 2000 14:50 UTC



** RIBUAN WARGA KRISTEN MALUKU DIUNGSIKAN

** PEMIMPIN PEMBERONTAK FIJI KE PENGADILAN SABTU

** GEORGE W. BUSH BERJANJI KEMBALIKAN KESOPANAN DALAM POLITIK

** TOPIK GEMA WARTA: PERUBAHAN DASAR NEGARA: SIAPA BERHAK
MELAKUKANNYA?

** TOPIK GEMA WARTA: DELEGASI PAPUA TOLAK BERTEMU GUS DUR, APA
DAMPAKNYA BAGI PERJUANGAN TANAH PAPUA?



* RIBUAN WARGA KRISTEN MALUKU DIUNGSIKAN

Ribuan warga kristen Ambon yang melarikan diri dari kekerasan
ekstrimis muslim, diungsikan ke tempat yang lebih aman oleh polisi
hari ini. Sekitar 4000 penduduk desa Waai yang masih tinggal sesudah
serangan kelompok mulsim, melarikan diri ke hutan-hutan Ahad lalu
menyusul serangan baru. Di pulau Seram, ribuan warga kristen juga
melarikan diri ke hutan sesudah desa-desa mereka diserang oleh milisi
muslim. Kota Ambon sendiri dalam keadaan tenang tapi mencekam.
Sementara, daerah-daerah lain bersikap sangat hati-hati dalam
menerima para pengungsi dari Maluku. Di samping masalah kekurangan
fasilitas penampungan, mereka juga mengkhawatirkan bahwa kekerasan
akan menjalar ke daerah mereka.


* PEMIMPIN PEMBERONTAK FIJI KE PENGADILAN SABTU

Tentara Fiji pekan lalu telah menahan sedikitnya seratus pengikut
pemimpin pemberontak George Speight. Kelompok pemberontak pribumi itu
sampai sekarang menolak untuk menyerahkan diri kepada penguasa
militer, walaupun pemimpin mereka telah ditahan 10 hari yang lalu.
Operasi militer terhadap para pemberontak ini dimaksudkan untuk
mengakhiri teror terhadap para pemilik perkebunan tebu yang
kebanyakan adalah minoritas India. Speight yang mendekam di sebuah
penjara di pulau itu, telah dibawa ke ibukota Suva untuk menghadap ke
pengadilan Sabtu besok. Pertengahan Mei lalu Speight dan para
pendukungnya menyandera sejumlah menteri dan anggota parlemen sebagai
protes terhadap besarnya peran minoritas India dalam politik.
Tentara, yang kemudian mengambil alih kekuasaan menjanjikan amnesti
bagi Speight tapi menangkapnya sesudah aksi penyanderaan berakhir.
Pemimpin pemberontak itu menyatakan bahwa dirinya disiksa selama di
penjara.


* GEORGE W. BUSH BERJANJI KEMBALIKAN KESOPANAN DALAM POLITIK


Gubernur Negar Bagian Texas George W. Bush, dalam pidatonya di depan
konvensi Partai Republik di Philadelphia resmi menerima pencalonannya
sebagai presiden Amerika. Dalam pidato tersebut, Bush mengatakan
dialah orang yang akan memulihkan kesopanan dalam politik Amerika.
Bush menyebut perlunya awal baru sesudah berbagai skandal dan
kegetiran selama delapan tahun di bawah Presiden Bill Clinton. Bush
mengatakan bahwa kalau terpilih, ia akan memperhatikan masalah
pendidikan, kesehatan, penurunan pajak, dan memperkuat pertahanan.
Dengan pidato tersebut, Bush mengakhiri konvensi empat hari Partai
Republik. Dalam dua pekan lagi tibalah giliran Partai Demokrat untuk
menggelar Kongresnya di Los Angeles.


* KASUS PENYAKIT RADANG OTAK MENINGKAT DI INGGRIS

Semakin banyak warga Inggris yang meninggal karena penyakit radang
otak Creutzfeldt-Jacob, yaitu versi penyakit sapi gila pada manusia.
Dari penelitian nampak bahwa jumlah korban meninggal setiap tahunnya
bertambah sebanyak sepertiga sejak tahun 1995. Secara angka mutlak,
jumlah kasus tersebut di Inggris masih rendah. Sejak ditemukannya
penyakit itu enam tahun lalu, sebanyak 69 orang telah meninggal. Para
peneliti menyatakan bahwa laju peningkatan yang  cukup besar tersebut
menjadi alasan untuk prihatin. Walaupun secara ilmu pengetahuan masih
belum bisa dibuktikan, tapi penyakit radang otak Creutzfeldt-Jacob
itu diduga ada kaitnnya dengan konsumsi daging sapi yang telah
tercemar.


* INGGRIS PROTES KERAS PENAHANAN WARGANYA OLEH YUGOSLAVIA

Inggris bereaksi keras terhadap penahanan dua warganya oleh tentara
Yugoslavia. Bersama dengan dua warga Kanada, keduanya ditangkap di
Montenegro. Menurut pemerintah Beograd ke empat orang itu memiliki
senjata dan bahan peledak dan dicurigai sebagai anggota satuan
teroris khusus. Pemerintah London segera memanggil kuasa usaha
Yugoslavia di Inggris. Kementrian Luar Negeri menyebut penahanan itu
tidak bisa diterima karena  kedua warga Inggris itu dipertontonkan
kepada media internasional sebagai teroris atau mata-mata tanpa
adanya bukti. Sementara Kanada juga menyampaikan rasa prihatinnya
terhadap penahanan warganya kepada duta besar Yugoslavia di Ottawa.
Ke dua warga Inggris itu adalah instruktur polisi yang bekerja pada
Organisasi Kerjasama dan Keamanan Eropa. Sedangkan kedua warga Kanada
itu adalah prajurit KFOR di Kosovo. Dua pekan lalu, sebanyak empat
warga Belanda juga ditahan oleh tentara Yugoslavia dengan tuduhan
berencana membunuh Presiden Slobodan Milosevic.


* AKSI MOGOK LUMPUHKAN KOLOMBIA

Hari ini, hampir seluruh kehidupan sehari-hari di Kolombia lumpuh
akibat aksi mogok memprotes kebijakan politik ekonomi Presiden Andres
Pastrana. Sekitar 700 ribu warga Kolombia termasuk pegawai negeri,
guru, dan karyawan kesehatan, mogok kerja selam satu hari. Di
berbagai kota, pecah kerusuhan antara para demonstran melawan polisi
anti huru hara. Kolombia memiliki jumlah penganggur paling banyak di
Amerika Latin. Jumlah itu mencapai lebih dari 20% di kota-kota.
Serikat-serikat buruh menyatakan bahwa aksi mogok ini sekedar
peringatan kepada pemerintah. Minggu depan, mereka akan bertemu dan
mengumumkan tanggal aksi mogok nasional selama waktu tak tebatas.


* PERUBAHAN DASAR NEGARA: SIAPA BERHAK MELAKUKANNYA?

Setiap kali menjelang perhelatan penting seperti Sidang Istimewa,
Sidang Umum dan Sidang Tahunan militer yang pensiun maupun yang masih
bertugas berkumpul untuk membulatkan tekad mereka. Militer kembali
ingin muncul sebagai pembawa panji Pancasila dalam menghadapi kubu
Islam. Berikut laporan koresponden Syahrir dari Jakarta.

Pengamat politik dan sejumlah pemerhati menyesalkan dan menilai
sebagai langkah mundur kesepakatan yang dicapai oleh Panitia Ad Hoc I
Badan Pekerja MPR dalam melakukan amendemen UUD 1945. Alasannya masih
mengakomodasi TNI dalam MPR dan menghidupkan kembali pasal-pasal yang
bisa menjadi titik rawan perpecahan bangsa. Demikian kesimpulan
pengamat politik Mochtar Pabottingi dan pernyataan bersama Koalisi
Ornop untuk Amendemen UUD 1945 di Jakarta. Kelemahan amendemen
tersebut, kata Mochtar, tidak terlepas dari peran Ketua MPR Amien
Rais.

Ketua MPR itu dinilai tidak dapat menjalankan fungsinya sebagai
pimpinan lembaga tertinggi negara, terbukti dia tidak memberikan
pengarahan dalam melakukan amandemen terhadap UUD 45. "Saya kecewa
dan sangat menyayangkan mengapa tidak ada konsentrasi ke situ,
konsentrasi pada upaya menghasilkan konstitusi yang berkualitas dan
bukan mahal," katanya kepada pers seusai berbicara dalam sebuah
seminar di Jakarta. Menurut dia, Ketua Umum PAN terlalu banyak
mengurusi orang lain, terutama Gus Dur, dan melupakan tugas dan
tanggung jawabnya yang utama. "Paling tidak dengan adanya pengarahan
itu itu tidak akan muncul lagi pasal-pasal UUD yang masih
mengakomodasi TNI di MPR. Jadi apa artinya kedaulatan rakyat?
Reformasi ini kan tujuannya untuk mengembalikan kedaulatan rakyat,"
katanya.

Selain itu, dalam proses amandemen juga ada upaya menghidupkan
kembali Piagam Jakarta ke dalam UUD 45. Padahal, menurut Mochtar,
titik itu bisa menjadi awal dari perpecahan di kalangan umat
beragama. Berkaitan dengan itu, upaya pertama yang bisa dilakukan
adalah menebar jaringan lobi di antara kekuatan-kekuatan yang ada di
tengah masyarakat seperti komunitas atau lembaga keagamaan atau
kelompok mahasiswa yang masih mempunyai idealisme dan motivasi untuk
bergerak.

Sedangkan Koalisi Ornop dalam siaran persnya tadi malam mengatakan
sangat prihatin dan gusar dengan masuknya rumusan Pasal 2 serta
Peraturan Peralihan yang memberi peluang bagi keanggotaan TNI/Polri
dalam MPR. Hasil ini, kata mereka, bertentangan dengan agenda
reformasi untuk menghapus dwifungsi TNI dan memberikan legitimasi
bagi keterlibatan militer dalam urusan sosial politik. Selain itu
disebutkan pula rumusan pasal-pasal mengenai HAM tidak konsisten,
tidak mewajibkan negara memberikan jaminan atau perlindungan HAM.
Pasal-pasal mengenai HAM hanya mencantumkan tanggung jawab pemerintah
dan bukan negara. Artinya pasal-pasal HAM yang ada tidak bisa
ditegakkan.

Dalam pada itu, partai-partai Islam meminta agar Piagam Jakarta masuk
dalam amandemen pasal 29 ayat 2 UUD 1945. Dalam pasal 29 ayat 2 UUD
1945 disebutkan, "negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk
untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut
agamanya dan kepercayaannya." Sementara dalam Piagam Jakarta
disebutkan "negara berdasarkan atas Ketuhanan dengan kewajiban
menjalankan Syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya". Demikian salah
satu bunyi pernyataan sikap partai-partai Islam dalam acara Sarasehan
dan Silaturahmi Partai-partai Islam di Masjid Al-Azhar, kemarin. Yang
ikut menandatangani pernyataan sikap adalah Ketua Umum DPP PPP Hamzah
Haz, Yusril Ihza Mahendra (PBB), Hidayat Nur Wahid (PK), Abdullah
Hehamahua (Masyumi), Asnawi Latif (PKU), Imam Syafii (PNU), Deliar
Noer (PUI) dan Ohan Sudjana (PSII 1905). Menurut mereka hal ini
penting sebab ada kecenderungan elite politik telah kehilangan akhlak
dalam beragama. Agama hanya dijadikan kendaraan untuk kepentingan
sesaat. Mereka juga mengecam acara-acara yang berbau mistik dan
irrasional yang bertentangan dengan ajaran agama, seperti acara
ruwatan yang menurut mereka dikatagorikan sebagai perbuatan musyrik.

Pernyataan sikap  itu juga mengkritik kinerja pemerintahan
Abdurrahman Wahid. "Abdurrahman Wahid bukan hanya tidak berdaya
melakukan perbaikan, tapi juga tidak berdaya mempertahankan apa yang
sudah dicapai pada masa-masa lalu," tulis mereka. Misalnya, dalam
bidang ekonomi dan penegakan hukum, budaya korupsi bukan berkurang
tapi justru semakin merajalela di tingkat elite kekuasaan seperti
dalam kasus Buloggate dan Bruneigate. "Kami sangat sedih dengan
rusaknya citra dan wibawa elite terutama lembaga kepresidenan dan
jajaran eksekutif lainnya," tulis mereka.

Oleh karena itu partai-partai Islam mengimbau agar MPR secara tajam,
adil dan obyektif memgevaluasi kerja lembaga-lembaga negara,
khususnya presiden. Partai-partai Islam mencatat tidak ada kemajuan
yang berarti selama Abdurrahman Wahid memegang kekuasaan. Selain
pernyataan partai-partai Islam ini, sesuai rencana hari Sabtu ini di
Yogyakarta akan dikeluarkan pula pernyataan yang hampir sama 50
mantan tapol dan napol Islam. Mereka sering dianggap sebagai
tokoh-tokoh keras gerakan-gerakan Islam. Diantara yang akan
menghadiri pertemuan tersebut antara lain ialah Rani Yunsih dan
Mawardi Noor, kasus Mubalig Tanjung Priok, Chaerul Alim dan Irfan
Muslimin, kasus Komando Jihad, Habib Husein Al Habsyi, kasus
peledakkan candi Borobudur, Iqbal, kasus Imron dan lain-lain. Sekitar
1000 jamaah pimpinan Eggy Sudjana juga ikut meramaikan pertemuan yang
akan mendeklarasikan kembali Piagam Jakarta yang dahulu dicoret oleh
Bung Karno dan Bung Hatta.

Sehubungan dengan itu, kemarin pihak TNI dan purnawirawan TNI yang
diwakili Sekjen Forum Perwira Purnawirawan TNI/Polri telah
mengeluarkan sikap mereka. Dalam suatu wawancara televisi Syaiful
Sulun menyatakan perlu dibentuk Komite Nasional yang khusus untuk
mengkaji amandemen UUD 45. Undang-undang dasar punya nilai integrasi
bangsa, katanya. "Boleh saja dirubah tetapi harus ada aturan mainya,"
kata Syaiful yang menjelaskan pertremuan para perwira  pensiunan
dengan perwira effektif yang diselenggarakan oleh Mabes TNI-AD
kemarin pagi. Negara ini milik kita bersama . Sehingga TNI/Polri pun
harus diajak serta, katanya.

Dia mengemukakan bahwa didaerah-daerah sudah muncul reaksi-reaksi
yang mendukung sikap militer dan polisi. KSAD Jenderal Tyasno Sudarto
sudah membaca saran-saran yang dikemukakan para perwira punawiran
itu. Dan ia meminta agar pokok-pokok pikiran para perwira senior itu
disebarluaskan. Fraksi KKI pun sudah menerima pokok-pokok gagasan
tersebut. Fraksi KKI sendiri sudah menyatakan jika menyangkut hal-hal
penting yang bisa membahayakan bangsa dan negara maka perlu diadakan
referendum bagi amandemen pasal-pasal UUD 45 yang mendasar. Fraksi
PDI Perjuangan dan beberapa fraksi lain menginginkan agar pembahasan
Pasal 29 ditunda sampai tahun 2004.

Bagi TNI-Polri perlu ditegaskan siapa yang berhak menilai lemah
tidaknya UUD. Yang berhak haruslah seluruh rakyat dan bukan hanya
MPR. Haruslah ditanya pada yang  berhak yaitu rakyat, kata Syaiful.
Kita tidak perlu cepat-cepat. Situasi bangsa yang terkoyak-koyak
sekarang belum memungkinkan mengamandemen pasal-pasal yang bisa
menimbulkan perpecahan. Sikap arogan MPR/DPR tidak tepat untuk
persatuan dan kesatuan. Melihat pelbagai aktivitas golongan-golongan
masyarakat baik sipil maupun militer akhir-akhir ini, maka tidak
sulit untuk memperkirakan bahwa militer atas nama persatuan dan
kesatuan akan menempuh jalan lintas "Pakistan".


* DELEGASI PAPUA TOLAK BERTEMU GUS DUR, APA DAMPAKNYA BAGI PERJUANGAN
TANAH PAPUA?

Di luar dugaan, delegasi Papua yang sudah tiba di Jakarta menolak
bertemu Presiden Abdurrahman Wahid. Hingga berita ini diturunkan, Gus
Dur tetap menunggu, namun presidium Papua memutuskan untuk tetap
menolak bertemu. Kami menghubungi Sekjen Presidium Dewan Papua, Toha
Alhamid, dan menanyakan mengapa pertemuan itu dibatalkan?

Toha Alhamid [TA]: Sebenarnya sampai pada detik ini, Presiden sedang
dalam keadaan siap karena istana tadi juga tadi baru 30 menit yang
lalu, saya mendapat klarifikasi yang terakhir dengan ibu Sri, itu
staf dari sekretaris kepresidenan menjelaskan bahwa delegasi yang
akan diterima berjumlah 51 orang. Akan tetapi satu jam yang lalu itu
ada rapat di tingkat presidium dan delegasi. Saya baru saja menerima
klarifikasi bahwa pertemuan itu dibatalkan. Kenapa dibatalkan karena
kita melihat ada banyak sekali kepentingan yang mau merekayasa
pertemuan ini, yang ikut menitipkan kepentingan-kepentingan dia.

Radio Nederland [RN]: Siapa yang  membatalkan pertemuan ini
sebenarnya, delegasi Papua atau Presiden Gus Dur?

TA: Saya melihat ini rapat presidium dewan Papua, rapat yang sekarang
ini sedang berlangsung. Saya sebenarnya dalam perjalanan menuju ke
rapat itu.

RN: Mungkin boleh bisa dipastikan keputusan presidium nanti apakah
terus bertemu Gus Dur atau tidak?

TA: Saya mendapat berita, dalam perjalanan ini juga, kurang lebih
lima menit sebelum anda menelpon saya, bahwa pertemuan itu tidak
jadi. Artinya akan segera ada moderator presidium yang mengkonfirmasi
 ke istana bahwa kita keberatan melakukan pertemuan itu.

RN: Siapa yang membatalkan pertemuan ini terlebih dahulu, Gus Dur
ataukah delegasi Papua?

TA: Yang pasti bukan Gus Dur, pasti delegasi Papua. Delegasi Papua
karena delegasi Papua baru mengetahui bahwa ada sejumlah
nama....begini kongres telah menetapkan presidium maupun panel yang
sah sehingga mandat kongres itu ada di tangan presidium. Maka
presidiumlah yang berwenang mewakili rakyat Papua. Tiba-tiba kami
mendapatkan ada satu daftar yang melibatkan begitu banyak orang yang
tidak representatif dan kami pandang bahwav karena itu adalah lebih
baik kami tidak datang bertemu dengan bapak presiden jika kami berada
pada komposisi yang tidak legitime. Kami mau datang bicara tentang
kehendak rakyat, maka kami harus datang sebagai wakil-wakil sah yang
memiliki mandat dari rakyat.

RN: Daftar-daftar yang di luar yang dikehendaki oleh delegasi yang
sah itu siapa yang susun, Pak Toha?

TA: Ya, ini yang jadi pertanyaan juga bagi kami. Tetapi yang pasti,
jam 12 tadi siang. Ini kan  presidium, kami khusunya ketua presidium,
kemudian dua moderator dan sekjen baru dari perjalanan dari Vanuatu.
Kami dari Port Villa dari Papua Nugini, sehingga begitu kami tiba di
Jakarta, kami mendapat konfirmasi bahwa ada daftar itu. Terus terang
saja kami agak khawatir bahwa daftar itu yang terlalu naif apabila
harus duduk bersama dengan presidium di hadapan presiden.

RN: Dengan gagalnya bertemu Gus Dur, apakah ini punya dampak negatif
besar terhadap perjuangan Papua?

TA: Saya kira tidak. Saya tidak melihat itu sebagai sesuatu yang akan
memberikan dampak luar biasa. Tetapi ini menunjukkan bahwa sebaiknya
proses demokrasi dilaksanakan secara transparan. Tidak boleh lagi ada
rekayasa-rekayasa. Kita mau berdemokrasi, kita mau proses demokrasi
dalam penyelesaian masalah Papua, maka mari kita bicara secara
terbuka dan transparan. Tetapi kalau ada intervensi lain yang
bertujuan mengarahkan aspirasi itu ke mana-mana maka hasilnya bisa
seperti ini.

RN: Kebetulan hari ini adalah hari ulang tahun Gus Dur. Delegasi
Papua sudah mengirimkan ucapan selamat buat Gus Dur?

TA: Sudah. Kami sudah mengirimkan ucapan selamat dan sebenarnya hari
ini kami  menyiapkan satu doa kepada Gus Dur, akan tetapi pertemuan
itu gagal.

Demikian Toha Alhamid, Sekjen Presidium Dewan Papua.


---------------------------------------------------------------------
Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
http://www.ranesi.nl/
http://www.rnw.nl/

Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda
peroleh melalui
[EMAIL PROTECTED]

Copyright Radio Nederland Wereldomroep.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke