--------------------------------------------------------------------- WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP Edisi: Bahasa Indonesia Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir. --------------------------------------------------------------------- Edisi ini diterbitkan pada: Selasa 15 Agustus 2000 14:20 UTC ** KEDUA KOREA RAYAKAN KAPITULASI JEPANG DALAM PEKAN RUJUK ** JEPANG PERINGATI PARA KORBAN PERANG DUNIA KEDUA ** AKSI PENYELAMATAN AWAK KAPAL SELAM RUSIA DIMULAI ** TOPIK GEMA WARTA: PENDUKUNG PIAGAM JAKARTA BANJIRI GEDUNG DPR/MPR ** TOPIK GEMA WARTA: KABINET BARU DISUSUN, TETAPI KENAPA ANGGOTA MAJELIS TERHORMAT TIDAK BERSIKAP KERAS LAGI? * KEDUA KOREA RAYAKAN KAPITULASI JEPANG DALAM PEKAN RUJUK Korea Utara dan Korea Selatan untuk pertama kalinya bersama-sama merayakan kapitulasi Jepang tahun 1945. Di samping itu kedua Korea melakukan pendekatan-pendekatan lebih lanjut melalui sejumlah peristiwa lainnya pada apa yang disebut Pekan Rujuk yang dimulai Senin kemarin. Hari ini sebuah pesawat menerbangkan seratus penduduk Korea Utara ke Selatan untuk dipersatukan dengan sanak saudara mereka yang hidup terpisah sejak Korea dibagi dua. Pesawat yang sama kemudian terbang kembali ke Korea Utara dengan membawa 100 orang Korea Selatan yang akan bertemu kembali dengan sanak saudara mereka. Penyatuan ini adalah hasil KTT bersejarah antara pemimpin kedua Korea Juni lalu. Korea dibagi dua menyusul kapitulasi Jepang tahun 1945. Zona Amerika di Selatan dan zona Rusia di Utara masing-masing memproklamasikan kemerdekaan tahun 1948. Tahun 1950 Korea Utara berupaya mewujudkan penyatuan dengan kekerasan. Perang dahsyat antara kedua Korea yang berlangsung sampai 1953 menewaskan lima juta orang. * JEPANG PERINGATI PARA KORBAN PERANG DUNIA KEDUA Jepang memperingati para korban Perang Dunia Kedua dalam rangka kapitulasinya 55 tahun lalu hari ini. Pada upacara peringatan di Tokyo, Perdana Menteri Yoshiro Mori mengatakan sangat menyesali kelakuan Jepang di Asia yang menurutnya menimbulkan banyak kesengsaraan dan kesedihan. Ia menyatakan turut berdukacita dengan sanak saudara para korban. Upacara peringatan dihadiri oleh 7000an orang, termasuk 1000 orang pegawai negeri dan politisi. * AKSI PENYELAMATAN AWAK KAPAL SELAM RUSIA DIMULAI Aksi penyelamatan ke 116 awak kapal selam Rusia yang tenggelam di dasar Laut Barentsz dimulai. Sejauh ini regu penyelamat tidak bisa melakukan tugas mereka karena badai dahsyat. Tetapi diperkirakan badai akan mereda dalam waktu dekat. Sementara ini nasib awak kapal selam, yang tenggelam di dasar laut Senin kemarin pada kedalaman 100 meter, sangat memprihatinkan. Ke 116 awak kapal dalam keadaan kritis karena kekurangan zat asam. Upaya menyelamatkan awak dengan menggunakan sebuah alat penyalur listrik dan zat asam ternyata gagal. Para pakar Rusia berasumsi kapal selam itu tenggelam menyusul sebuah ledakan di haluan kapal. Menurut Wakil Perdana Menteri Rusia Ilya Klebanov kapal selam itu kemungkinan menabrak ranjau, sisa Perang Dunia Kedua. * DRAMA PENYANDERAAN PULAU JOLO HAMPIR BERAKHIR Drama penyanderaan di pulau Jolo, Filipina Selatan, hampir berakhir. Hal ini diumumkan oleh juru runding terpenting pemerintah Filipina. Menurut juru runding Robert Aventajado gerakan pembangkang muslim Abu Sayyaf kemungkinan akan membebaskan ke 12 orang sandera Barat Rabu besok. Lima orang Filipina dan Malaysia kemungkinan akan dibebaskan akhir pekan ini. Terobosan dalam drama penyanderaan yang berlangsung selama empat bulan tercapai berkat penengah mantan Duta Besar Libya untuk Filipina, Rajab Azzarouk. Libya mengirim sebuah pesawat yang akan menerbangkan para sandera ke Tripoli. Dari sana mereka bisa pulang ke negara masing-masing. Menurut pemerintah Filipina penyandera menerima uang tebusan, tetapi nilainya tidak diumumkan. Sementara ini dinas rahasia Filipina mengatakan mempunyai indikasi bahwa Abu Sayyaf kembali mencari sandera Barat baru. Dengan demikian Abu Sayyaf bermaksud mencegah aksi-aksi balasan tentara. * KONVENSI PARTAI DEMOKRAT JUGA TIDAK LEPAS DARI DEMONSTRASI Konvensi partai Demokrat Amerika dimulai di Los Angeles, Kalifornia, dengan pidato Pembukaan Presiden Bill Clinton. Clinton mengatakan bahwa perekonomian Amerika mencatat kemajuan besar, pada masa jabatannya bersama Wakil Presiden Al Gore. Sekitar 4300 wakil partai Demokrat akan resmi mengangkat Gore sebagai calon presiden pada konvensi yang berjalan selama empat hari. Sebagaimana halnya Partai Republik pada konvensinya awal bulan ini, Partai Demokrat pun ingin menggambarkan dirinya sebagai sebuah partai yang membela orang Amerika biasa. Diperkirakan berbagai demonstrasi akan digelar di seputar gedung konvensi itu. Polisi sudah turun tangan pada sebuah konser pop di hari pertama konvensi. Para pengunjung konser melempari polisi yang hadir secara massal di sana dengan botol dan rambu-rambu lalulintas. Polisi kemudian menembakkan peluru karet dan mengosongkan lapangan. Polisi menangkap 10 orang. 35 orang dikabarkan luka-luka. * KTT PROSES PERDAMAIAN KONGO DI ZAMBIA GAGAL KTT mengenai proses perdamaian Kongo yang macet, gagal. Menurut para peserta KTT di Zambia itu, Presiden Kongo Laurent Desire Kabila menolak menanggapi topik-topik penting yang dibahas di sana. Topik-topik tersebut antara lain adalah penempatan pasukan PBB di Kongo dan pengangkatan seorang penengah dalam konflik. Negara-negara Masyarakat Pembangunan Afrika Selatan yang menggelar KTT itu, mendesak Kabila agar merubah sikapnya yang keras itu. Tahun lalu pemerintah Kongo menyepakati perjanjian perdamaian dengan pembangkang, tetapi pelaksanaan perjanjian itu sejauh ini masih gagal. * PENDUKUNG PIAGAM JAKARTA BANJIRI GEDUNG DPR/MPR Berbagai kelompok islam siang tadi membanjiri Gedung DPR/MPR Senayan, Jakarta, menuntut dimasukkannya tujuh kata Piagam Jakarta dalam Amandemen pasal 29 UUD 1945. Kelompok pengunjuk rasa itu di antaranya Front Pembela Islam (FPI) dan Himpunan Mahasiswa Muslim Antar Kampus (Hammas). Berikut penjelasan Sekretaris Majelis Syuroh Front Pembela Islam, Habib Muksim Achmad Alatas. Habib Muksim Achmad Alatas [HMAA]: Jadi tuntutan kita kepada Majelis supaya mereka mengembalikan kembali Piagam Jakarta dalam Undang-Undang. Tujuh butir yaitu kewajiban untuk menjalankan Syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya. Radio Nederland [RN]: Siapa saja yang anda temui di DPR/MPR tadi? HMAA: Kita ketemu dengan wakil ketua MPR karena Pak Amien Rais mungkin kesibukan atau apa, sehingga kita ditemui oleh salah satu wakilnya dari Fraksi Bulan Bintang itu. RN: Dan apa tanggapan beliau? HMAA: Yang jelas kita ini kan ketika datang ke DPR/MPR ini kan dalam rangka pertama long march, jalan dalam rangka peringatan HUT RI ke 55, ya. Kemudian yang kedua adalah kebetulan dengan Hari Ulang Tahun FPI ke dua tahunnya, begitu. Kemudian di samping itu kita menyampaikan aspirasi ke MPR, jadi kita bukan demo sebenarnya acaranya, gitu. RN: Katanya Ketua MPR Amien Rais menolak bertemu anda? HMAA:Ya memang kita tidak ketemu, karena memang peraturannya untuk menyampaikan surat itu kan dua hari sebelumnya. Ternyata kita baru satu hari setengah, jadi mungkin surat itu belum masuk ke meja beliau gitu. Sehingga diwakilkan oleh wakil daripada beliau untuk menemui kita, gitu. RN: Ada kekhawatiran bahwa nanti dengan diberlakukannya kembali Piagam Jakarta, bangsa Indonesia akan mengalami kemunduran yang jauh ke belakang lagi. Tanggapan anda? HMAA: Tidak, tidak ada. Justru karena kita ingin mengembalikan Piagam Jakarta itu karena itu memang sudah sesuatu yang disepakati oleh tokoh-tokoh negara ini. Walaupun itu non-muslim ataupun orang Buda ataupun orang Katolik ataupun orang Marksisme ataupun orang yang sekuler, pada tahun '45 itu sudah disepakati dan ternyata karena itu dikhianati oleh Presiden Soekarno sendiri, sehingga terjadi disintegrasi bangsa. Timbulnya DITII, timbulnya pemberontakan-pemberontakan, itu sebabnya. Maka menurut versi kita justru dengan dikembalikannya Piagam Jakarta itu kita akan kembali kepada persatuan umat gitu. Karena sekarang ini terjadi disintegrasi bangsa, terjadi perpecahan itu karena memang umat islam ini tidak dikasih kesempatan untuk menjalankan Syariat Islam. Karena kalau Syariat Islam itu dijalankan untuk umat islam mereka akan selamat. Minoritas akan selamat, akan dilindungi, begitu. RN: Jadi sebetulnya tidak benar tanggapan orang bahwa dengan kembalinya Piagam Jakarta itu akan terjadi semacam konservatisme atau semacam fundamentalisme islam di Indonesia? HMAA: Justru kita melihat bagaimana Nabi kita Rasulullah Mohamad di Madina itu, di situ ada orang Yahudi, ada orang Nasrani, ada orang yang animisme ada yang dinamisme itu mereka bisa hidup, kita lindungi gitu dengan di bawah Syariat Islam. Tidak ada pemaksaan, gitu. Justru karena umat islam tidak diberi kesempatan untuk menjalankan Syariat yang terjadi adalah tidak faham terhadap Syariat, akhirnya terjadi disintegrasi bangsa. Timbulnya DITII itu dan lain-lain itu bukti bahwasanya karena Piagam Jakarta itu ditiadakan. Dikhianati oleh Presiden Soekarno, gitu. RN: Bagaimana jawaban anda kalau kelompok anda ini FPI dicap sebagai kelompok fundamentalis? HMAA: Kelompok fundamentalis ini kan satu kelompok yang ingin kembali kepada dasar-dasar islam yang benar. Keyakinan kita bahwasanya kalau Syariat Islam ini adalah suatu peraturan bukan cetakan manusia, tetapi cetakan daripada Tuhan Yang Maha Esa. Karena yang menciptakan manusia dan dunia ini adalah Tuhan Yang Maha Esa, maka yang tahu terbaik untuk manusia adalah Tuhan Yang Maha Esa. Maka ketika kita dicap ''fundamentalisme", kita senang, karena itu memang ingin menjalankan Syariat Islam. Dan kita kembali kepada Tuhan begitu. Tapi karena fundamentalisme itu biasanya oleh orang Barat sudah dikonotasikan kepada suatu teroris, kepada orang Timur Tengah dan lain sebagainya sehingga itu merupakan black term yang dipakai oleh orang-orang Barat untuk mendiskreditkan umat islam. Sementara itu, Sekretaris FPI Achmad Hartono mengatakan, pemberlakuan Piagam Jakarta karena mayoritas warga Indonesia beragama islam. Achmad Hartono [AH]: Mayoritas bangsa kita ini kan 87,5% beragama Islam. Wajar toh kalau seandainya umat islam menuntut untuk diberlakukannya Syariat Islam di Indonesia. Kenyataannya yang bersatu di lapangan justru orang-orang non-muslim, ini ikut-ikut intervensi urusan umat islam. RN: Tuntutan ini didukung oleh seluruh umat islam di Indonesia? AH: Saya rasa itu kalau memang dirinya merasa sebagai umat islam, tentu mendukung. Cuma di sini saya ketemu dengan beberapa orang kyai itu justru sangat keberatan. RN: Alasan mereka keberatan itu kenapa Pak? AH: Karena akan mengundang disintegrasi. RN: Jadi menurut bapak Piagam Jakarta ini bisa menyatukan lagi seluruh umat islam di Indonesia? AH: Insya Allah begitu, walaupun itu bukan orang muslim, wajib kita jaga kehormatannya. Kita jaga harga dirinya. Tapi kenyataannya oleh orang-orang yang tidak suka dengan islam ini diplintir, seakan-akan islam itu selalu identik dengan kekerasan. RN: NU dan Muhammadiyah sudah menolak tuntutan ini. AH: Saya dengar memang begitu. Kan kalau NU dan Muhamadiyah menolak tuntutan itu ini kan nggak etis. Padahal dua-duanya adalah organisasi islam yang terbesar di Indonesia. Tapi secara person kan belum tentu. Kan banyak tokoh-tokoh atau alim ulama yang duduk di luar struktural organisasi. RN: Alasan mereka katanya bisa membahayakan kebebasan beragama. AH: Saya nggak setuju. Karena apa? Pada dasarnya kalau islam mayoritas buktinya kita aman-aman aja. Islam minoritas kita kan dibantai habis-habisan. Contoh kasus Bosnia, Maluku. Bagaimana awal-awalnya. Kami dibantai HAM nggak berteriak. Tapi begitu islam sekarang melakukan rekonsolidasi HAM berteriak, apalagi itu diterapkan darurat sipil. Padahal kami minta kepada pemerintah untuk menerapkan darurat militer. Nah ini ada apa koq baru sekarang diterapkan darurat sipil itu. Demikian sekretaris FPI Achmad Hartono. * KABINET BARU DISUSUN, TETAPI KENAPA ANGGOTA MAJELIS TERHORMAT TIDAK BERSIKAP KERAS LAGI? Setelah masalah-masalah krusial diselesaikan di MPR, maka aksi-aksi demonstrasi pun merebak di luar gedung. Tetapi para anggota MPR umumnya sudah terkena "demam menteri" sehingga perhatian mereka sudah tidak terfokus lagi. Memang sejak Gus Dur mengumumkan akan merombak kabinetnya maka banyak anggota MPR yang tergolong garis keras dalam menentang Gus Dur, tiba-tiba berbalik mendukung Presiden dalam pelbagai lobbi. Bahkan daftar calon menteri terpanjang berasal dari partai yang paling keras menyerang Gus Dur. Koresponden Syahrir mengirim laporan berikut dari Jakarta: Pintu gerbang kompleks DPR/MPR Selasa kemarin sore roboh didorong sekitar 150 demonstran dari FKPI, Forum Kebangsaan Pemuda Indonesia. Setelah merobohkan pintu gerbang puluhan botol bekas air mineral beterbangan ke arah aparat keamanan yang berjaga-jaga di dalam. Meskipun demikian, aparat tidak terpancing dan tetap tidak bergeming. Ini membuat para pengunjuk rasa tidak berani masuk menerobos pagar yang roboh. Sementara itu, ratusan petugas PHH tampak bersiaga dengan tameng dan senjata di tangan. Entah mengapa, pengerahan massa justru berlangsung setelah masalah-masalah yang krusial bagi Gus Dur telah lewat. Ada yang menduga demo-demo itu sudah dipersiapkan jauh-jauh hari, tanpa memperhitungkan bahwa di gedung MPR sendiri fraksi-fraksi yang bertikai bisa berkompromi dengan cepat begitu mengetahui bahwa Gus Dur akan merombak kabinetnya. Memang politik di Indonesia berkisar pada kedudukan di kabinet. Anggota-anggota MPR umumnya harus menunggu satu tahun sebelum mereka bisa berperan. Sedangkan kalau sampai bisa duduk dalam kabinet, maka mereka berkesempatan menggalang dana untuk partai masing-masing, selama satu tahun menunggu Sidang Tahunan berikut. Kemarin ribuan massa gerakan-gerakan Islam, di antaranya FPI, mendatangi gedung MPR/DPR. Mereka menuntut diberlakukannya Piagam Jakarta. Tetapi MPR sudah memutuskan untuk tidak membahas masalah tersebut saat ini. Piagam Jakarta yang ingin dikembalikan dalam Pasal 29 UUD 45 baru akan dibahas tahun depan. Sementara itu pers ibukota memberitakan, dua kelompok pengunjuk rasa Selasa petang nyaris bentrok di depan pintu gerbang kompleks DPR/MPR Senayan, Jakarta. Sekitar 200 pengunjuk rasa dari HMI dan Front Kota sempat saling berhadap-hadapan sebelum akhirnya berhasil dipisahkan aparat. Ketegangan terjadi ketika HMI akan meninggalkan gerbang DPR/MPR dan harus melewati para pengunjuk rasa dari Front Kota. Kedua kelompok sempat saling meledek. Untungnya, ketegangan tidak berlanjut setelah wakil masing-masing kelompok dan aparat keamanan melakukan negosiasi. Para pengunjuk rasa HMI yang berjumlah sekitar 100 orang akhirnya meninggalkan tempat dan lewat di sela-sela kerumunan anggota Front Kota. Setelah HMI bubar, Front Kota melanjutkan aksinya menuntut anggota majelis menolak tegas upaya kompromi dengan pihak-pihak yang pernah menjadi bagian dari Orde Baru. Mereka juga menyesalkan masih diizinkannya perwakilan TNI dan Polri duduk di majelis. Mereka menilai hal tersebut tidak sesuai dengan cita-cita reformasi. Front Kota menuduh para deklarator Ciganjur telah mengkhianati kepercayaan yang diberikan para mahasiswa. Aksi Front Kota makin meriah menyusul bergabungnya para pengunjuk rasa yang menamakan diri Solidaritas Pemuda Pelajar Jakarta (SPPJ). Dalam pada itu ketika berdemonstrasi, HMI menuntut supaya pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid segera merombak kabinetnya yang dianggap sudah tidak layak untuk memerintah kembali. Sedangkan Fraksi Partai Bulan Bintang (F-PBB) menyatakan akan terus memperjuangkan "Piagam Jakarta" dalam Amendemen UUD 1945 Pasal 29. Juru bicara F-PBB MS Ka'ban menilai bahwa pembahasan amendemen UUD 45 dalam sidang Komisi A tidak berjalan maksimal. Bab-bab yang mendasar termasuk pasal 29 tidak disentuh sama sekali. Karena itu, Fraksi PBB berharap bahwa dalam Sidang Tahunan MPR akan menugaskan kembali pada Badan Pekerja MPR agar amandemen UUD 1945 dilanjutkan terus. Dan tetap disahkan selambat-lambatnya pada Sidang Tahunan MPR mendatang. Fraksi PBB juga melihat ada sekelompok tertentu dengan sengaja tidak membahas atau menghambat pembahasan tentang masalah pemilihan presiden langsung, pembentukan dewan perwakilan daerah dan agama pasal 29. Menurut Fraksi PBB Piagam Jakarta itu dalam Dekrit Presiden 5 Juli 1959 telah mengatakan UUD 1945 dijiwai oleh Piagam Jakarta. Maka bila Batang Tubuh itu masuk dalam kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Fraksi PBB menolak bila dianggap Piagam Jakarta itu dapat menyebabkan disintegrasi nasional. Menurut Ka'ban anggapan seperti itu adalah merupakan pembodohan terhadap rakyat, karena tidak pernah Piagam Jakarta itu menyebakan disintergasi. "Saya melihat ada upaya sistimatis yang dilakukan sejak jaman Belanda sampai saat ini untuk menyebarkan opini di masyarakat bahwa seolah-olah Syariat Islam itu kejam. Padahal justru Syariat Islam itu menjamin ketentraman, keamanan dan keadilan bagi masyarakat." Demikian Ka'ban. Sementara Ka'ban berpidato, para elit anggota MPR sibuk berbicara di luar ruangan sidang paripurna. Umumnya yang dibahas adalah keterangan Presiden. Gus Dur sebelumnya menyebutkan pembentukan kabinet mendatang sudah diserahkan pada Tim. Tim itu terdiri tiga orang menteri yang sekarang masih duduk di kabinet. Semua perombakan dan restrukturisasi kabinet diserahkan sepenuhnya kepada tim tersebut, katanya. "Apakah kabinet itu jumlah departemennya berkurang dan siapa orang-orangnya, saya serahkan kepada mereka. Setelah kajiannya selesai saya bertemu dengan mereka," kata Gus Dur dalam jumpa pers di Bina Graha Jakarta, Selasa kemarin. Disebutkan oleh Gus Dur, bentuk kabinet mendatang akan di umumkan setelah ST MPR. Nama-nama yang akan duduk di kabinet akan dibicarakan dengan Wapres Megawati. Dari hasil kajian tim kecil itu paling tidak sudah diketahui bahwa kabinet baru nanti akan terdiri dari dua Menko dan tidak ada Menteri Utama. Menurut Gus Dur, pemberian tugas sehari-hari kepada Mega, seperti yang dibicarakan di sidang MPR lalu meliputi kajian penyusunan kabinet. Dua Menko tersebut diperkirakan adalah Susilo Bambang Yudhoyono dan Kwik Kian Gie atau Rizal Ramli. Hingga kini diketahui bahwa Dorodjatun Kuntjoro Jakti, Dubes RI di Washington menolak tawaran kursi Menko Ekuin. Sedangkan untuk mengetahui personalia menteri baru lainnya tampaknya masih membutuhkan waktu beberapa hari lagi untuk mengetahuinya mengingat hingga kemarin Gus Dur maupun Megawati masih melakukan pertemuan-pertemuan dengan sejumlah calon menteri. --------------------------------------------------------------------- Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum http://www.ranesi.nl/ http://www.rnw.nl/ Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda peroleh melalui [EMAIL PROTECTED] Copyright Radio Nederland Wereldomroep. ---------------------------------------------------------------------