--------------------------------------------------------------------- WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP Edisi: Bahasa Indonesia Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir. --------------------------------------------------------------------- Edisi ini diterbitkan pada: Kamis 07 September 2000 15:00 UTC ** SEKITAR 100 ORANG KARYAWAN UNHCR DIUNGSIKAN DARI TIMOR BARAT ** KTT MILLENNIUM DI NEW YORK MENGHENDAKI MODERNISASI PBB ** CLINTON GAGAL BUAT TEROBOSAN BARU DALAM PERUNDINGAN PERDAMAIAN TIMUR TENGAH ** TOPIK GEMA WARTA: SETELAH DISERANG MILISIA, AKANKAH UNHCR MENGAKHIRI OPERASINYA DI TIMOR BARAT? ** TOPIK GEMA WARTA: KENAPA GUS DUR TIDAK MENANGKAP SAJA PERWIRA TINGGI DALANG KERUSUHAN? ** TOPIK GEMA WARTA: KEMATIAN JAFFAR SIDDIQ HAMZAH BERARTI PERAN POLISI DI ACEH TIDAK JELAS * SEKITAR 100 ORANG KARYAWAN UNHCR DIUNGSIKAN DARI TIMOR BARAT Sekitar seratus orang karyawan UNHCR dari Timor Barat, tiba di Bali dengan menggunakan dua pesawat terbang. Mereka diungsikan oleh organisasi pengungsi PBB tersebut, setelah terjadi pembunuhan atas tiga pekerja PBB yang dilakukan milisi pro-Indonesia. Di Atambua, kota perbatasan dengan Timor Lorosae, masih terdapat 90 karyawan UNHCR yang menantikan pengungsian mereka. Dewan Keamanan PBB mengutuk keras serangan terhadap para pekerja PBB tersebut. Pemerintah Indonesia sementara itu mengirimkan tambahan pasukan ke Timor Barat, dan telah melakukan penangkapan. Menurut para pekerja bantuan, keadaan di sana sekarang tenang namun mencekam. Di Timor Barat dewasa ini masih terdapat lebih dari 100.000 pengungsi, yang melarikan diri dari bentrok kekerasan di Timor Tomur tahun lalu. Kantor perwakilan UNHCR di Atambua khusus didirikan untuk membantu para pengungsi yang berniat kembali ke negeri mereka, Timor Lorosae. * KTT MILLENNIUM DI NEW YORK MENGHENDAKI MODERNISASI PBB Dalam upacara pembukaan KTT Milinium di New York, sejumlah besar kepala negara dan pemimpin pemerintahan mengungkapkan perlunya moderisasi PBB. Dalam pidatonya, Presiden Amerika Serikat Bill Clinton mendesak rekannya dari Prancis, Jacques Chirac dan Perdana Menteri Inggris Tony Blair untuk memperbesar kemampuannya demi misi-misi perdamaian. Presiden Rusia Vladimir Putin juga menyinggung masalah keamanan di dunia. Putin mengusulkan diadakannya KTT di Moskow tahun depan, tentang langkah-langkah untuk mencegah digunakannya antariksa bagi tujuan-tujuan militer. Rusia dengan tegas menentang rencana Amerika untuk membangun perisai-rudal antariksa. Keputusan meneruskan rencana membangun perisai itu akan diambil oleh pengganti Clinton nanti. Sementara itu, Perdana Menteri Belanda Wim Kok berseru kepada negara-negara anggota agar memberikan sumbangan lebih besar kepada organisasi itu. Ia berpendapat, PBB hanya bisa memainkan peranan kuat terhadap ketertiban dunia, kalau negara-negara anggotanya bersedia memberikan sumbangan besar di bidang politik dan keuangan. * CLINTON GAGAL BUAT TEROBOSAN BARU DALAM PERUNDINGAN PERDAMAIAN TIMUR TENGAH Presiden Amerika Serikat Bill Clinton tidak berhasil membuat terobosan baru dalam perundingan perdamaian antara Israel dan Palestina. Demikian diumumkan jurubicara Gedung Putih, seusai perundingan Clinton dengan Perdana Menteri Israel Ehud Barak dan Presiden Palestina Yasser Arafat, di sela-sela berlangsungnya KTT Milinium. Dalam perundingan sebelumnya, Barak berseru kepada Arafat untuk bersama-sama mengambil keputusan sulit yang diperlukan untuk mencapai perdamaian. Dalam kesempatan itu ia juga menyinggung masalah Yerusalem, yang menjadi kendala terbesar pedamaian. Barak mengatakan, Yerusalem tetap tidak bisa dibagi, tetapi akan terbuka bagi semua orang. Dengan demikian Barak sekali lagi menolak menyetujui kedaulatan Palestina atas Yerusalem Timur. Arafat pada gilirannya mengatakan, ketetapannya akan berdirinya negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya. * DOUANE AUSTRALIA TEMUKAN HORMON PENUMBUH TERLARANG PADA KONTINGEN USBEKISTAN Sepekan menjelang dibukanya pesta olahraga internasional Olympiade, douane Australia memergoki hormon penumbuh terlarang yang dibawa oleh seorang official Uzbekistan. Hormon-hormon yang bisa digunakan untuk doping tersebut, disita di bandara Sydney. Menurut Komite Olympiade Internasional, hormon itu hanya sejumlah kecil hormon penumbuh yang bisa menaikkan prestasi. Jatidiri oficial warga Uzbekistan tersebut tidak diumumkan. Rabu kemarin diberitakan, Cina menangguhkan pengiriman puluhan atlit dan oficialnya, yang diduga menggunakan doping. Pada darah tujuh atlit pendayung Cina ditemukan obat terlarang. Pesta olahraga Olympiade secara resmi akan dibuka sepekan lagi, pada hari Jum'at 15 September mendatang. * PERJANJIAN PELANGGARAN RANJAU DARAT DINYATAKAN BERHASIL Perjanjian internasional tentang pelarangan penggunaan ranjau darat mencapai sukses besar. Demikian dilaporkan organisasi anti-ranjau darat ICBL. Menurut ICBL, sejak dicapainya perjanjian tiga tahun silam, sebanyak 22 juta ranjau berhasil dimusnahkan. Sampai sekarang hampir 140 negara menandatangani perjanjian tersebut. Di 21 negara penanadatangan perjanjian, di antaranya Belanda, semua ranjau sudah dimusnahkan. Jumlah negara yang membuat ranjau menurun drastis. Di sisi lain, dalam konflik-konflik yang terjadi di banyak bagian dunia ini, masih banyak digunakan ranjau. Misalnya, oleh tentara pemerntah di Rusia dan Israel, dan juga oleh kelompok-kelompok pemberontak, seperti di Kolumbia dan Georgia. * PERUSAHAAN MUSIK-INTERNET MP3.COM KENA DENDA JUTAAN DOLLAR Sebuah pengadilan Amerika mengenakan denda jutaan dolar kepada perusahaan musik-internet MP3.com, karena melanggar hak cipta. Para pemakai internet melalui MP3.com bisa menikmati musik, tanpa perlu membeli cd lagi. Perasahaan rekaman terbesar Amerika - Universal Music Group, merasa dirugikan dan mengadukannya kepada pengadilan. Perusahaan itu menuduh MP3.com dengan sengaja melanggar hak cipta, dengan cara meng-copy cd-cd musik. Oleh karena itu ia dijatuhi hukuman pembayaran uang ganti rugi seiktar 30.000 dolar untik setiap cd, yang bisa didengar lewat computer. Jumlah seluruh denda itu akan ditentukan akhir tahun ini, yang bisa mencapai beberapa ratus juta dolar. MP3.com menyatakan akan naik banding. * BRASILIA KEMBALI DIKEJUTAN OLEH SURAT BOM KELOMPOK NEO NAZI Brasilia dikejutkan lagi oleh surat-bom dari kelompok-kelompok neo-nazi yang dikirimkan kepada sebuah organisasi bantuan umum. Polisi membongkar kasus bahan peledak di dalam sebuah paket pos yang ditujukan kepada para pekerja organisasi kaum homoseksual. Rabu kemarin Ketua Amnesty Internasional Brasilia menerima paket serupa. Selanjutnya diberitakan, skinheads, demikian si pengirim paket menyebut dirinya, mulai melancarkan kampanye anti-Yahudi, homoseksual, orang kulit hitam dan orang asing. Polisi menyikapi hal itu dengan serius, terlebih lagi awal tahun ini terjadi sejumlah insiden akibat olah neo-nazi. Dinas keamanan Brasilia berunding dengan polisi untuk memperketat tindakan-tindakan keamanan. * SETELAH DISERANG MILISIA, AKANKAH UNHCR MENGAKHIRI OPERASINYA DI TIMOR BARAT? Intro: Laporan-laporan yang belum dikorfirmasikan mengatakan bahwa sekitar 20 truk yang mengangkut milisia asal Timor Timur bergerak dari Atambua menuju Kupang. Dikhawatirkan inilah langkah lebih lanjut milisia pro Indonesia, setelah mereka menyerang organisasi pengungsi PBB, UNHCR di Atambua kemarin. UNCHR sendiri mengungsikan hampir semua stafnya ke Bali, kecuali dua orang yang bertugas membereskan segala sesuatunya, untuk kemudian meninggalkan Kupang. Lebih lanjut, berikut ulasan redaksi di Hilversum: Kamis pagi, tepatnya pukul 5.30 Waktu Indonesia Bagian Tengah, 91 orang staf UNHCR, baik asal Indonesia maupun internasional berangkat meninggalkan Kupang, menuju Den Pasar, Bali. Mereka diangkut oleh dua penerbangan, 75 orang ikut penerbangan pertama dan 26 orang penerbangan kedua. DI Kupang, masih ada dua orang staf UNHCR yang tinggal mengawasi semua yang ditinggalkan oleh badan pengungsi PBB ini. Apakah ini berarti bahwa UNHCR akan meninggalkan Kupang? Dari Den Pasar, jurubicara UNCHR, Jake Moreland mengatakan masih terlalu pagi untuk memikirkan masa depan, sekarang pusat perhatian UNHCR adalah mengurusi dulu jenazah tiga orang stafnya yang dibunuh kemarin. I think it's too early to say that. What we need to do now is to sit down. Go through what has happened. Look at what we might be capable of in the future, and take it from there. But obviously our priority at the moment is to get the bodies of our collegues to their families around the world. Also to ensure the well being of those staff who witness these horrific scene in Atambua yesterday. These are the priorities now. The priority is not to plan for the future, just to get pass today and tomorrow. Terjemahan: Saya kira masih terlalu pagi untuk menyatakan hal itu. Kami masih harus duduk dan membicarakan apa yang telah terjadi. Melihat apa yang bisa kami lakukan, dan berangkat dari itu. Tetapi jelas untuk sekarang prioritas kami adalah membawa jenazah rekan-rekan kami yang terbunuh kemarin kepada keluarga mereka di mana saja. Selain itu, setelah kejadian keji di Atambua kemarin, kami sekarang harus bisa memastikan bahwa staf kami terlindungi. Itulah prioritas kami, kami tidak akan merencanakan masa depan, tetapi untuk hari ini dan besok dulu. Yang menonjol adalah saat terjadinya serangan itu. Ini terjadi tidak berapa lama setelah Timor Lorosae merayakan setahun referendum yang mengarah kepada kemerdekaan, dan juga pada saat Presiden Abdurrahman Wahid berada di New York, menghadiri KTT Millennium PBB. Adakah, seperti disuarakan dari Jakarta, serangan ini disengaja untuk mempermalukan Wahid? Jurubicara UNHCR di Kupang, Jake Moreland memang setuju bahwa kejadian ini muncul di tengah banyak peristiwa penting, tetapi menurutnya tidak satupun bisa disebut menjadi penyebab utama. Karena selain berbagai peristiwa penting tadi, seorang pemimpin milisia, Olivio Mendosa Moruk juga terbunuh Selasa lalu. Kalangan milisa yang kemudian menyerang UNHCR sebenarnya sedang mengarak jenazah Olivio Mendosa Moruk menuju pemakaman. Kalau begitu, yang patut dipertanyakan adalah mengapa sasaran serangan para milisia itu adalah UNHCR? Menurut Jake Moreland, bukan pertama kali ini UNHCR diserang, karena di mata para milisia, organisasi pengungsi PBB ini sama dengan UNTAET atau UNAMET yang sekarang bertugas di Timor Lorosae. Kembali Jake Moreland: We are often thought to be part of UNTAET or part UNAMET. Obviously, UNHCR is a separate UN organization. We have our own mandate to find durable solutions for refugees, to assist voluntary repatriation, and help them locally integrated into the community here in Indonesia. Unfortunately we're misunderstood by these militia groups, perhaps intentionally. Terjemahan: Kami selalu dianggap bagian UNTAET atau bagian UNAMET. Jelas, UNHCR adalah organisasi PBB yang terpisah dan berdiri sendiri. Kami memiliki mandat sendiri untuk memecahkan masalah pengungsian, membantu mereka pulang kampung dengan sukarela, dan membantu mereka berintegrasi dengan masyarakat Indonesia di mana mereka berada. Sayangnya kelompok-kelompok milisia ini selalu salah mengerti kami, mungkin dengan sengaja. Walaupun dari New York, Presiden Wahid sudah berjanji akan mengirim pasukan tambahan, UNHCR masih bertanya-tanya apa sebenarnya yang dikerjakan oleh TNI/Polri ketika kemarin milisia melancarkan aksinya. Kini, UNCHR berusaha mencari tahu apa yang dikerjakan oleh polisi dan tentara. Staf UNHCR yang berhasil selamat dari serangan kemarin masih sulit berbicara karena mereka masih syok dan trauma. Maklum banyak di antara mereka melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana rekan-rekan mereka dibunuh. Dari Bali, jurubicara UNHCR Kupang, Jake Moreland menyimpulkan bahwa kalaupun aparat kemanan sudah bekerja, maka kerja mereka masih kurang. Whatever protection there was in the ground, it obviously was not sufficient. Particularly since the police and the TNI did predict there was going to be a demonstration of some sort, however they were not wel prepared for it. Terjemahan: Apapun perlindungan yang kemarin ada, jelas itu tidak cukup. Khususnya karena polisi dan tentara memang meramalkan akan ada demonstrasi, ternyata mereka tidak siap menghadapinya. Ditinggal oleh UNHCR, organisasi pengurusnya, kini banyak kalangan mengkhawatirkan nasib pengungsi Timor Timur, yaitu mereka yang benar-benar mengungsi di Kupang. Bagi makanan sehari-hari mereka masih tergantung pada UNHCR, demikian pula bagi pelayanan kesehatan dan pemulangan ke Timor Lorosae. Jelas UNCHR tidak bisa melayani para pengungsi ini lagi. Walau begitu, UNHCR mendesak pemerintah Indonesia supaya mengambil tanggung jawab penuh menangani para pengungsi. Yang juga dikhawatirkan adalah para pengungsi akan menjadi sasaran serangan milisia. * KENAPA GUS DUR TIDAK MENANGKAP SAJA PERWIRA TINGGI DALANG KERUSUHAN? Sekretaris Komnas HAM Asmara Nababan melihat ada motif lain yang lebih dari sekedar balas dendam dibalik tragedi Atambua. Menurutnya, agak aneh bila ribuan orang turun membalas dendam kematian pentolan milisi Laksaur mengingat kecilnya pengaruh milisi Laksaur. Konon, ada yang berpendapat, seorang mantan perwira tinggi berada di balik pelbagai aksi kekerasan itu. Rekan Syahrir mengirim laporan berikut dari Jakarta: "Tewasnya Olivio Moruk pimpinan milisi Laksaur tidak akan bisa menggerakkan ribuan massa. Laksaur itu tidak terlalu besar dibandingkan milisi-milisi lain seperti Besi Merah Putih dan Aitarak," kata Asmara Nababan kepada wartawan di Gedung Komnas HAM Jalan Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis kemarin. Menurut Asmara, seharusnya milisi Laksaur hanya protes terhadap pemerintah dan polisi di Atambua, bukannya menyerbu kantor UNHCR. "Jadi banyak hal yang masih tanda tanya," kata Asmara. Ia melihat banyak kemungkinan tentang kejadian di Atambua. Menurutnya, bisa saja musuh-musuh politik Gus Dur di dalam negeri melakukannya. "Kalau jaringan internasional tidak masuk akal karena concern internasional adalah bagaimana badan kemanusiaan dapat beroperasi dengan aman," kata Asmara. Untuk mengatasi citra jelek Indonesia di mata internasional, Asmara mengatakan pemerintah perlu mengambil beberapa langkah tegas. Antara lain, ungkap Asmara, adalah melakukan damage control dan pemulihan kepercayaan internasional. "Semua itu dapat ditempuh dengan cara mengurangi mobilitas milisi," kata Asmara. Pengusutan tuntas, ungkapnya tetap dengan jalan menahan para pelaku atau penanggungjawab. "Jangan lagi kita mengatakan bahwa pelakunya ribuan. Investigasi yang dilakukan juga harus memiliki kredibilitas. Kalau perlu pihak UNHCR dilibatkan sehingga transparan," tegas Asmara. Seorang pejabat pemerintah yang tidak mau disebut namanya mengatakan jalan pintas untuk menjaga citra Gus Dur di luar negeri sebenarnya adalah dengan menahan jenderal-jenderal yang diduga kuat berada di belakang aksi-aksi di perbatasan Timor Timur, Aceh dan Maluku. Gus Dur sebenarnya sudah tahu siapa mantan Panglima TNI yang harus ditahan tetapi dia tidak berani melangkah, ujarnya kesal. Kalau mantan perwira-perwira militer ini ditahan, pasti kerusuhan-kerusuhan akan terhenti, jelasnya. Jika mereka tetap dibiarkan beroperasi secara klandestin maka sudah dapat dipastikan bahwa kredibilitas pemerintah di luar negeri akan hancur, jelasnya pula. Kalau setiap hari ada prajurit atau pejabat PBB yang tewas sudah pasti nama Gus Dur akan terpuruk. Siapa sesungguhnya perwira utama yang dimaksudkannya itu. Pejabat tersebut tidak mau menyebutkannya. Tetapi Letjen Purnawirawan Hasnan Habib yang oleh pihak Mabes ABRI disebut sebagai perwira yang sudah ketinggalan jaman atau "out of date" secara tidak langsung menyebut nama perwira tersebut. Tidak dicantumkannya nama Jenderal Wiranto sebagai salah satu tersangka dari 19 tersangka kasus pelanggaran HAM di Timtim, bukan jaminan Wiranto bakal lolos, katanya. Bagaimanapun Wiranto adalah penaggungjawab tertinggi selaku Panglima TNI waktu itu dan sudah masuk rekomendasi KPP HAM Timtim. Demikian dikatakan pengamat militer Letjen (Purn) Hasnan Habib usai mengikuti diskusi di kantor CSIS, hari ini. "Belum tentu Wiranto benar-benar lolos karena dia salah satu nama yang direkomendasikan KPP HAM Timtim," katanya. Selaku Panglima TNI waktu itu, menurut Hasnan, Wiranto pasti mengetahui apa yang terjadi di Bumi Lorosae itu. Lantas kenapa dia tidak mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya pelanggaran HAM. Dan setelah terbukti ada pelanggaran HAM di sana, dia tidak menindak anak buahnya. Jadi, Wiranto bisa diminta tanggung jawabnya kenapa dia tidak mengambil sikap apa-apa, meski dia tidak perlu mengeluarkan perintah pemberangusan kota Dili," jelas Hasnan. Menurutnya, 19 tersangka itu bisa jadi akan bertambah. Dia mengungkapkan ada beberapa strategi untuk mengusut pelanggaran HAM yang melibatkan institusi militer. "Ada dari atas, dari komandan tapi juga ada dari bawah. Baru diangkat ke atas sampai tingkat panglima," katanya seraya mencontohkan kasus di Rwanda. Kenapa hingga sekarang tidak ada tuntutan tribunal internasional, Hasnan menjawab karena Presiden Abdurrahman Wahid dan Menlu Alwi Shihab sudah berjanji kepada pihak luar akan mampu mengadili pelanggar HAM secara benar. Tetapi kalau Indonesia bermain-main dan menjadikan pengadilan kasus Timtim sandiwara saja maka dunia internasional akan memaksakan tribunal internasional tersebut, jelas Hasnan kepada pers. Sebelumnya pengacara Todung Mulya Lubis dalam suatu wawancara dengan harian Jakarta Post menyatakan kekecewaannya bahwa Wiranto tidak disebut sebagai tersangka oleh pihak Kejaksaan Agung. Todung juga menyatakan karena bagi Indonesia sulit untuk menerapkan pengadilan HAM internasional, maka kita dapat belajar ndari Kamboja. Negara itu berhasil mencapai kompromi dengan PBB dengan menyelenggarakan tribunal nasional bagi para pelanggar HAM di Kamboja. Namun hakim-hakim dan jaksa berasal dari masyarakat internasional dan juga dari dalam negeri. Sementara itu seolah mau menegaskan kepada masyarkat internasional bahwa Indonesia tidak aman dibawah kepemimpinan Gus Dur, maka Asrama Kodim 0103 Aceh Utara dan Asrama Polres Lancang Garam, Aceh Utara, Kamis siang digranat. Sampai saat ini belum ada pihak yang mengaku bertanggungjawab atas kejadian tersebut. Meski demikian, pihak aparat menduga kuat pelaku penggranatan adalah kelompok GBPK (gerombolan bersenjata pengacau keamanan). Kasubsatgas Penerangan Operasi Cinta Meunasah I, senior Superintendent Kusbini Imbar menyatakan kemarin, "Yang jelas penggranatan itu dilakukan oleh GBPK," kata Kusbini. Pihak GAM sendiri sampai saat ini belum mengeluarkan pernyataan reasi tentang kejadian ini. "Kita belum mendapat laporan," jawab salah satu perwakilan GAM yang duduk di tim Komite Bersama Modalitalitas Keamanan (KBMK), Amni bin Ahmad Marzuki pada pers. Amni menjelaskan sejak Kamis pagi pukul 07.00 wib sejumlah panser dan puluhan truk aparat mendatangi kawasan Desa Kandang, Nisam, Aceh Utara. "Mereka melakukan penyisiran dan sangat ofensif sekali, sehingga penduduk lari ketakutan," jelas dia. Bahkan kata Amni pasukan-pasukan gabungan TNI/Polri itu sampai sekarang masih bertahan di lokasi tersebut. Seorang perwira angkatan laut memberi komentar, "Jangan kaget jika nanti terbukti bahwa orang-orang dari Jakarta yang melakukan penggranatan itu." Keadaaan tidak aman seperti ini nampaknya masih akan tetap berlanjut hingga akhir pemerintahan Gus Dur nanti. Padahal Gus Dur pikir dengan mengangkat Jenderal Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Menko Polsoskam keadaaan akan aman. Ternyata Susilo kurang laku di jajaran bawah TNI. * KEMATIAN JAFFAR SIDDIQ HAMZAH BERARTI PERAN POLISI DI ACEH TIDAK JELAS Dipastikan salah satu diantara lima jenazah yang diketemukan di Medan beberapa hari lalu adalah Jafar Siddiq Hamzah. Penegasan ini diberikan oleh adik kandungnya. Jaffar Siddiq Hamzah adalah aktifis HAM Aceh yang giat berkampanye di New York, mengadakan pertemuan-pertemuan di Bangkok dan di Aceh. Dipastikan kelima jenazah itu dianiaya kemudian dibunuh. Siapa pelakunya dan siapa ke empat mayat lainnya, kami tanyakan pada ketua dewan pengurus Koalisi NGO HAM Aceh Abdurachman Jakub di Banda Aceh. Abdurachman Jakub [AJ] Itu belum pasti. Sampai hari ini menurut catatan kami, setiap harinya di Aceh itu, rata-ratanya lima sampai tujuh orang yang hilang. Tetapi setelah diketemukan kebanyakan berluka tembak, atau digorok dengan senjata tajam. Limapuluh persen kebanyakan tidak ditemukan. Terus penangkapan yang setiap hari dilakukan di Aceh, tempat penahanannya sampai hari ini tidak jelas. Banyak lembaga kemasyarakatan sudah tidak aktif lagidi Aceh dan tempat tahanan di kantor polisi itu tidak memungkinkan untuk menahan orang begitu banyak setiap hari. Seperti kita ketahui kemarin di Sigli atau Pidie itu ada penahanan lima orang, yang dituduh sebagai anggota GAM. Tetapi setelah diumumkan oleh kepala polisi di Pidie dan Polres diumumkan mereka menahan lima orang, dan hari ini dia mengatakan empat. Yang empat itu sudah dipulangkan, satu lagi ia merasa tidak bertanggung-jawab. Nah, sebenarnya cara-cara begini yang banyak dilakukan aparat keamanan di Aceh. Radio Nederland [RN]: Apakah anda tahu siapa yang telah menganiaya dan membunuh Jaffar Siddiq? AJ: Sampai hari in pihak yang berwenang sekalipun tidak bisa mengatakan. Seperti kepolisian Sumatra Utara. Apakah persoalan berani atau tidak punya data itu, kami tidak tahu persis. Tetapi pihak kepolisian tetap mengatakan tidak bisa menduga. Karena penghilangan orang dari Aceh ke Sumatra Utara cukup banyak. Seperti pembunuhan salah seorang anggota DPR asal Aceh di kota Medan, juga penghilangan seorang pentolan GAM Ismail Syahputra, sampai hari ini kana tidak terungkap. Belum lagi yang bukan tokoh-tokoh Aceh, atau bukan figur-figur penuang Hak Azasi ataupun penjuang GAM di Medan yang hilang. RN: Ya, bahwa seorang akivis seperti Jaffar Siddiq bisa hilang dan dibunuh, apakah itu berarti bahwa semua aktivis di Aceh bisa terancam nasib sama? AJ: Saya pikir kecenderungan itu sudah terbuka sejak beberapa waktu yang lalu. Tidak hanya di luar Aceh ia dihilangkan, di dalam wilayah Aceh juga sudah ada yang dihilangkan. Setelah itu mayatnya ditemukan dalam keadaan terbunuh. RN: Siapa pelakunya tidak diketahui sampai saat ini, ya? AJ: Sebenarnya indikasi ke arah pelaku sudah jelas waktu itu. Tetapi pihak kepolisian tidak melakukan tugas-tugas polisionilnya secara pro aktif. Salah satu contoh itu kasus kematian Sukardi. Dia hanya sembilan jam hilang dan ditemukan menjadi mayat dalam keadaan luka bekas tembak. Pada di jarak antara dia hilang waktu itu hanya tujuh kilometer, di jarak tujuh kilometer, di rentang tujuh kilometer itu ada dua pos polisi. Satu pos polisi Brigmob satu pos polisi sektor. Dan mereka tidak bisa mengungkap sampai sekarang. Sampai kepolisian Deaerah Istimewa juga tidak bisa mengungkap. RN: Tidak bisa mengungkap atau tidak mau mengungkap? AJ: Saya pikir tidak mau. Kita bisa membantu, kita bisa bekerjasama komitmennya apa. Mau mengungkap atau menghilangkan lagi orangorang yang mengetahui. Jadi sebenarnya polisi tidak punya komitmen untuk berdiri pada sisi keadilan. RN: Apakah anda juga mengetahui, kapan sebenarnya Jaffar Siddiq dibunuh, jarak waktu antara hilangnya Jaffar Siddiq dan diketemukannya mayat itu, cukup lama, ya? AJ: Ya, betul. Jaffar Siddiq hilang kan tanggal lima Agustus, pukul sebelas pagi. Kehilangan kotak keluarganya di kota Medan. Kalau melihat kondisi mayatnya yang sudah tidak bisa dikenali lagi, tiga hari setelah hilang, dia sudah dihabisi. Itu hitung-hitungan dari pembicaraan saya dengan seorang dokter. Jadi terpulang pada pihak kepolisian. Kita tidak mau melihat lagi TNI. Karena TNI itu sudah Clear, mereka tidak melakukan apa-apa selama ini. Selama sepuluh tahun tidak melakukan pembersihan terhadap gerakan sparatis, tetapi mereka melakukan pembunuhan-pembunuhan.Sekaran kita berhadapan dengan pihak kepolisian yang melakukan tugas sebenar-benarnya, sebagaimana diamanatkan oleh negara. RN: Jadi peran polisi sekarang di Aceh tidak jelas? AJ: Soalnya tidak jelas. Artinya kalau kiita menghimbau, ya kembalilah polisi pada porsi keadilan dan kebanaran. Nah itulah yang polisi tidak mau. Mereka tetap pada posisi kekuasaan. Demikian Abdurachman Jakub, ketua dewn pengurus Koalisi NGO HAM Aceh , di Banda Aceh. --------------------------------------------------------------------- Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum http://www.ranesi.nl/ http://www.rnw.nl/ Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda peroleh melalui [EMAIL PROTECTED] Copyright Radio Nederland Wereldomroep. ---------------------------------------------------------------------