---------------------------------------------------------------------

WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP
Edisi: Bahasa Indonesia

Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh
Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir.

---------------------------------------------------------------------

Edisi ini diterbitkan pada:

Kamis 19 Oktober 2000 14:00 UTC



** INDONESIA AKAN BENTUK BADAN INTELIJEN BARU

** INGGRIS SEDIA BUKA HUBUNGAN DILPOMATIK DENGAN KOREA UTARA

** MENLU AMERIKA SERIKAT AKAN BERKUNJUNG KE KOREA UTARA

** TOPIK GEMA WARTA: KENAPA RAKYAT PAPUA PERCAYA TAHUN INI AKAN
MERDEKA?

** TOPIK GEMA WARTA: INTEL-INTEL INDONESIA KINI MENDAPAT GILIRAN
DIINTELI



* INDONESIA AKAN BENTUK BADAN INTELIJEN BARU

Pemerintah Indonesia akan membentuk badan intelijen baru di bawah
Departemen Pertahanan. Demikian Menteri Pertahanan Mahfud MD sewaktu
rapat dengan Komisi I DPR Rabu kemarin. Yang pasti badan intelijen
ini akan bertanggung jawab langsung kepada Menteri Pertahanan dan
memberikan informasi langsung kepada Presiden Abdurrahman Wahid. Hal
tersebut juga diperkuat Menko Polkam Susilo Bambang Yudhoyono usai
rapat kabinet, Kamis ini. Ditambahkan perombakan bertujuan
meningkatkan kualitas badan intelijen, sehingga diharapkan pemerintah
akan mengambil keputusan berdasarkan data yang akurat.


* INGGRIS SEDIA BUKA HUBUNGAN DIPLOMATIK DENGAN KOREA UTARA

Inggris bersedia membuka hubungan diplomatik dengan Korea Utara.
Demikian Menteri Luar Negeri Inggris Robin Cook, yang sekarang berada
di Seoul, Korea Selatan. Cook sedang menghadiri pertemuan tahunan
antara negara-negara Eropa dan Asia, yang akan dimulai Jumat besok.
Bulan lalu Korea Utara menyatakan bersedia memulai hubungan
diplomatik dengan sembilan negara Uni Eropa, termasuk Inggris dan
Belanda. Menurut Menteri Cook, sudah sewajarnya pertama-tama
dilakukan pertukaran diplomat. Setelah itu ada kemungkinan untuk
meningkatkan hubungan, misalnya dengan membuka kedutaan besar. Masih
belum jelas kapan hal ini akan dilakukan. Korea Utara, yang
bertahun-tahun memilih hidup terisolasi, beberapa bulan terakhir
membuka pintu bagi masyarakat internasional. Misalnya dengan negara
tetangga Korea Selatan.


* MENLU AMERIKA SERIKAT AKAN BERKUNJUNG KE KOREA UTARA

Menteri Dalam Negeri Amerika Serikat Madeleine Albright Ahad
mendatang akan melakukan kunjungan bersejarah ke Korea Utara. Ini
adalah kunjungan pejabat pemerintah Amerika pertama ke Korea Utara
setelah akhir Perang Korea, awal tahun 50-an. Di ibukota Pyongyang,
Albright antara lain akan berbicara dengan Pemimpin Korea Utara Kim
Jong-Il. Tujuan kunjungan adalah mempersiapkan kemungkinan kedatangan
Presiden Bill Clinton di negara komunis itu. Albright menekankan,
kunjungan akan dilakukan jika pemerintah Pyongyang memperlihatkan
kemajuan yang positif. Minggu lalu di Washington, orang kedua dalam
pemerintahan Korea Utara, Wakil Panglima Jo Myong-Rok menyatakan,
negaranya ingin mengakhiri konflik dan rasa tidak percaya dengan
pemerintah Amerika Serikat.


* LEDAKAN BOM DI IBUKOTA SRILANGKA KOLOMBO

Sedikitnya 15 orang tewas akibat ledakan bom di ibukota Srilangka,
Kolombo. Kemungkinan pelaku pemboman juga tewas akibat ledakan.
Polisi menduga ini adalah aksi bunuh diri pemberontak Tamil. Bom
tersebut meledak di pusat kota Kolombo, di dekat gedung yang akan
digunakan untuk upacara pengambilan sumpah kabinet baru Srilangka.
Setelah pemilu parlemen minggu lalu, dibentuk sebuah pemerintah
koalisi, yang terdiri atas partai pemerintah terbesar, Partai Tamil
dan juga Partai Islam. Hingga sekarang belum ada pihak yang
menyatakan diri bertanggung jawab.


* PALESTINA TANGKAP 25 ANGGOTA HAMAS

Pemerintah Palestina menangkap 25 anggota Hamas, yang sebelum
rangkaian kerusuhan berdarah di wilayah Palestina, dibebaskan.
Demikian salah satu pemimpin gerakan muslim radikal ini. Sewaktu
pertikaian antara pasukan Israel dengan warga Palestina, sekitar 85
anggota Hamas yang meringkuk di penjara melarikan diri atau
dibebaskan. Israel berulangkali menyatakan pemerintah Arafat harus
menangkap kembali para anggota Hamas ini. Gerakan tersebut memang
sangat menentang persetujuan yang dibuat Pemimpin Palestina Yasser
Arafat di Syarm al-Syeikh. Karena itu Hamas menyerukan para
pendukungnya untuk melanjutkan aksi menentang Israel.

Sewaktu sidang khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa, kembali pihak
Palestina dan Israel saling menuduh satu sama lain menjadi biang
kerusuhan. Pemerintah Palestina meminta PBB untuk mengadakan sidang
khusus, karena ingin agar PBB mengecam aksi-aksi kekerasan yang
digunakan pemerintah Israel terhadap para demonstran Palestina.
Sidang ini terpaksa diakhiri setelah satu setengah jam, dan akan
dilanjutkan Jumat besok.


* BANDARA PALESTINA KEMBALI DIGUNAKAN

Lalu lintas penerbangan dari bandara udara Palestina di Jalur Gaza,
dimulai kembali Kamis ini. Kamis pagi tadi, setelah dua minggu
ditutup, berangkat sebuah pesawat dari Gaza. Pemerintah Israel
menutup bandara tersebut 8 Oktober lalu, sehubungan kerusuhan
berdarah dengan Palestina. Sesuai dengan persetujuan Syarm al-Syeikh,
Israel wajib untuk menormalisasi hubungan dengan Palestina, dan
membuka kembali wilayah-wilayah yang ditutup. Sementara itu pos-pos
perbatasan antara Israel dengan Jalur Gaza juga kembali dibuka.

Saat ini masih diberitakan ada pertikaian baru. Rabu malam kemarin di
Hebron, seorang tentara Israel cedera setelah dilempari batu oleh
para demonstran Palestina. Di dekat Yerusalem, sebuah tank Israel
dihujani tembakan, sementara di Gaza pecah tembak menembaki antara
pasukan Israel dengan warga Palestina.


* YUGOSLAVIA DIMINTA MENJADI ANGGOTA OSCE

Kamis kemarin Yugoslavia diminta untuk kembali menjadi anggota
Organisasi Keamanan dan Kerjasama Eropa, OSCE. Austria yang saat ini
ketua bergilir OSCE, mengundang pemerintah Beograd untuk hadir dalam
sidang berikut, akhir bulan depan di ibukota Wina. Menurut OSCE,
sudah tiba waktunya untuk memulihkan hubungan, karena rakyat
Yugoslavia telah memilih jalan reformasi demokrasi. Yugoslavia
diskors sebagai anggota OSCE tahun 1992, karena terlibat dalam perang
di Kroasia dan Bosnia.


* AMERIKA SERIKAT PERLUNAK EMBARGO PERDAGANGAN DENGAN KUBA

Amerika Serikat akan perlunak embargo perdagangan dengan Kuba.
Setelah Kongres, sekarang anggota Senat Amerika dengan suara
mayoritas menyetujui pencabutan sebagian sanksi terhadap Kuba.
Undang-undang yang masih harus ditandatangani oleh Presiden Bill
Clinton, membuka jalan bagi perdagangan bebas bahan-bahan pangan dan
obat-obatan ke Kuba. Embargo perdagangan ini diberlakukan sejak 1962.
Sementara di ibukota Havana, ratusan ribu warga turun ke jalan
memprotes keputusan Amerika Serikat, yang dianggap hanya mencari
publisitas. Menurut Kuba, dengan ini embargo tersebut justru
dipersulit, karena sejumlah persyaratan yang ditetapkan atas desakan
Partai Republik. Misalnya peraturan mengenai cara pembayaran
produk-produk Amerika, yang menurut pemerintah Havana, secara praktis
tidak memungkinkan Kuba membeli bahan pangan dan obat-obatan dari
Amerika.


* KENAPA RAKYAT PAPUA PERCAYA TAHUN INI AKAN MERDEKA?

Intro: Warga Papua bernapas lega karena kerusuhan yang ditakutkan
akan terjadi hari ini, tidaklah terjadi. Kemarin disepakati bahwa
penurunan bendera bintang kejora menunggu sampai pertemuan antara
Presiden Abdurrahman Wahid dengan  Dewan Presidium Papua. Berikut
penjelasan Uskup Jayapura Monseigneur Leo Labaladjar mengenai situasi
hari ini.

M. LEO LABALADJAR [LL]: Tempo hari ditetapkan hari ini tanggal 19
sebagai hari terakhir untuk menurunkan bendera. Tetapi kemarin ada
kesepakatan antara polisi dengan Dewan Papua, bahwa penurunan bendera
ditunda sampai Dewan Papua bertemu dengan Presiden Abdurrahman Wahid.
Kalau mereka sudah bertemu, baru soal penurunan bendera itu
dilaksanakan. Jadi sampai sekarang keadaan tenang. Tadinya orang
khawatir bahwa hari ini, hari terakhir mungkin, polisi mengambil
tindakan paksa menurunkan bendera. Tapi itu tidak dibuat, maka
keadaan tenang.

RADIO NEDERLAND [RN]: Kalau bapak mengamati, di sana memang banyak
berkibar itu bendera-bendera Bintang Kejora?

LL: Di lembah Baliem, seperti beberapa hari waktu 6 Oktober itu lagi
ribut, memang di cukup banyak tempat ada posko-posko di mana ada
Satgas berjaga. Dan di situ ada bendera Merah-Putih dan Bintang
Kejora bersama-sama. Nah itu yang di Lembah Baliem dipaksakan oleh
polisi, Brimob, untuk turunkan pada 6 Oktober. Dengan keributan itu
yah, kekacauan karena reaksi keras. Di kota Jayapura hanya ada satu,
di pusat kebudayaan, dan di pinggir-pinggir saya kurang tahu. Mungkin
ada tetapi tidak begitu banyak.

RN:  Bagaimana  dengan sikap kepolisian setempat mengenai hal ini.
Karena ada juga suara-suara yang mengatakan bahwa itu sudah keputusan
final, bahwa bendera Bintang Kejora itu tidak boleh dikibarkan?

LL: Ya itu pendirian yang dikemukakan. Bahwa ini memang keputusan
final. Hanya kapan diturunkan ini yang waktunya diulur. Tetapi
dikatakan harus turun karena sudah keputusan final, karena bendera
ini merupakan simbol keinginan untuk mendirikan negara sendiri. Itu
yang dikemukakan polisi.

RN: Sikap rakyat bagaimana?

LL: Rakyat itu yah ada memang sekelompok yang antusias membela
bendera itu macam kelompok Stagas di Baliem. Di sini juga
kelompok-kelompok satgas yang memang mau supaya bendera itu berkibar.
Ada juga yang hidup biasa, tidak mau ambil pusing banyak. Yah
terbagilah masyarakat biasa itu. Ada yang tetap kerja biasa, tidak
banyak ambil pusing, ada juga yang memang lebih bersemangat,
lebih-lebih satgas, yaitu bersemangat untuk mempertahankan bendera
itu.


Sementara itu John Rumbiak, dari LSM Elsam Papua, bertanya-tanya
siapa sebenarnya yang meyakinkan rakyat Papua bahwa tahun ini juga
mereka akan merdeka?

JOHN RUMBIAK [JR]: Sebenarnya tidak usah menerjemahkan tuntutan
masyarakat itu begitu keras. Represif tidak akan menjawab masalah,
peluru tidak akan menjawab masalah, justru menimbulkan masalah baru.
Yang sekarang dibutuhkan adalah memampukan diri kita sendiri untuk
mengedepankan dialog dan meninggalkan senjata serta bedil. Sekarang
kita gunakan otak dan berbicara, untuk secara damai menyelesaikan
persoalan.

RN:  Tetapi lalu bagaimana kalau Dewan mengatakan akan menerima semua
langkah Gus Dur, sedangkan rakyat yakin bahwa mereka akan menerima
kemerdekaan tahun ini juga? Bagaimana menyampaikan pesan Gus Dur
kepada rakyat?

JR: Nah ini kesulitannya. Sehingga dalam kondisi yang sangat terjepit
dari Presidium Dewan Papua, mestinya ada pihak yang netral. Misalnya
gereja tampil ke depan untuk menengahi situasi ini. Karena rakyat
sudah terkondisi dengan kristalisasi keyakinan bahwa mereka akan
merdeka. Nah padahal dalam kenyataannya masyarakat internasional
masih mendukung Papua bagian integral dari Indonesia. Jadi jelas
sekali, entah Masyarakat Ekonomi Eropa, pemerintah Amerika Serikat
atau Australia dan sebagainya. Lepas dari tuntutan masyarakat soal
sejarah yang tidak benar dan lain-lain. Tapi kalau sikap masyarakat
internasional sudah jelas sekali.

Pihak yang paling netral, yang masih bisa diterima oleh penguasa
maupun rakyat, mesti tampil sekarang. Terutama pihak gereja, yang
masih cukup punya pengaruh di Papua. Mungkin juga bisa bekerjasama
dengan gereja-gereja di tingkat nasional. Juga kelompok-kelompok
agama mislanya PBNU dan lain-lain, untuk mencari terobosan dan
semacam itu. Sebelum semuanya terlambat.

RN: Dari mana rakyat Papua mendapat keyakinan bahwa Papua akan
memperoleh kemerdekaan tahun ini?

JR: Itu pertanyaannya. Siapa sih yang menghembuskan informasi begitu
kuat di dalam Kongres II bulan Juni lalu. itu pertanyaannya. Dan saya
lihat itu dari Jakarta. Konspirasi apa sih yang ada di Jakarta sampai
ke Papua, mengkondisikan rakyat Papua begitu yakin, sementara
masyarakat internasional begitu jelas sekali mendukung integritas
Indonesia.

RN: Jadi Jakarta ingin menciptakan konflik horizontal di Papua,
begitu?

JR: Persis sekali. Saya melihat bahwa potensi-potensi konflik di
Papua, seperti hubungan antara Papua dengan migran, isyu antar agama,
masyarakat pantai dengan gunung di Papua sendiri, itu merupakan
potensi-potensi konflik yang dikelola oleh elit-elit politik tertentu
untuk kemudian bisa menciptakan konflik antar masyarakat sendiri.
Tapi juga kasus Papua menjadi komoditi politik kalangan elit di
Jakarta untuk meniupkan isyu disintegrasi yang begitu kuat menghantam
Gus Dur yang pro-demokrasi.


* INTEL-INTEL INDONESIA KINI MENDAPAT GILIRAN DIINTELI

Badan-badan intelijen sekarang menjadi sorotan, maklum kenyataan
Jakarta berkali-kali digocang bom berarti bahwa pekerjaan
intel-intelan mereka tidak beres. Intel-menginteli memang pekerjaan
pemerintahan represif a la Orde Baru. Kalau jaman sudah berganti,
maka intel menginteli nampaknya tidak perlu lagi dibudidayakan.
Apalagi, karena intel-intelan Orde Baru yang diarsiteki oleh Ali
Moertopo dan Benny Moerdani itu jelas sudah ketinggalan jaman.
Koresponden Syahrir mengirim laporan berikut dari Jakarta:

Badan Intelijen lama seperti BIA, Badan Intelijen ABRI, dan Bakin,
Badan Koordinasi Intelijen Negara, sudah tidak dipercaya. Jadi, wajar
jika pemerintah berencana akan membentuk sebuah badan intelijen baru.
Hal ini dikemukakan oleh seorang pengamat politik LIPI, Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia, Syamsuddin Haris hari Kamis kemarin. Berbicara
dengan pers Jakarta, Syamsuddin lebih lanjut mengatakan, tidak
dipercayanya badan-badan intelijen itu karena organisasi-organisasi
itu merupakan produk lama peninggalan Orde Baru. "Kalaupun
pimpinannya diganti, sementara yang dibawahinya tidak patuh, sulit
juga", kata Haris. Lembaga intelijen yang baru nanti bisa jadi
dipimpin Rachman Tolleng. Tokoh Fordem ini sebelumnya santer disebut
sebagai calon Wakabakin, untuk selanjutnya diproyeksikan menjadi
Kabakin menggantikan Letjen Arie Kumaat. Namun Haris tidak melihat
pembentukan lembaga intelijen baru sebagaimana diumumkan Menteri
Pertahanan Mahfud MD sebagai cerminan rasa frustrasi Gus Dur terhadap
TNI yang sudah tidak patuh padanya.

Bakin, sebagaimana halnya Bais selama Orde Baru dikendalikan Angkatan
Darat. Dengan payung undang-undang subversi, kedua lembaga itu selama
puluhan tahun bebas memata-matai, menakut-nakuti, menyadap telpon,
menggerebeg, menahan dan menyiksa orang-orang yang dianggap
membahayakan Soeharto dan pengusaha-pengusaha kroninya. Yang menarik
ialah bahwa Rachman Tolleng termasuk di antara tokoh-tokoh oposisi
yang pada tahun-tahun 70an sering dibuntuti Bakin dan intelijen
militer. Rachman ketika itu sempat ditahan selama hampir dua tahun
bersama Marsillam Simandjuntak, Sekretaris Kabinet saat ini. Yang
juga sempat diteror oleh Bakin dan Bais pada tahun 80an ialah AM
Fatwa, wakil ketua DPR/MPR. Ia ditahan sebagai aktivis pada tahun 78
dan 84. Kelompok aktivis 78 kini banyak duduk dalam pemerintahan. Di
antaranya Menko Perekonomian Rizal Ramli, Menteri Alhilal Hamdi, dan
Menteri Pertahanan Mahfud MD yang kemarin dulu mengumumkan
pembentukan lembaga intel baru tersebut. Ir. Indro Tjahyono, mantan
aktivis 78, yang sangat dekat dengan ketiga menteri tadi,
disebut-sebut sebagai salah satu calon pemimpin Badan Intelijen baru
itu.

Badan intelijen baru di bawah Departemen Hankam tersebut direncanakan
akan diberi nama Lembaga Intelijen Nasional atau LIN. LIN akan
mengkoordinasi semua badan intelijen, termasuk Bakin dan Bais.
Sebaliknya Letjen Arie Kumaat, Kabakin yang akan diganti mengatakan
Bakin akan dirubah menjadi Badan Intelijen Negara atau BIN. Lembaga
inilah yang akan melakukan koordinasi intelijen dan melapor langsung
kepada Presiden. Kepala BIN selanjutnya akan membawahi lima orang
deputi. Arie Kumaat tampaknya mendapat dukungan Menko Polsoskam
Susilo Bambang Yudhoyono yang menyetujui Bakin dan Bais dipertahankan
selain pembentukan lembaga intelijen baru di bawah Departemen Hankam.
Dalam hal ini nampaknya para jenderal punya visi yang sama, yaitu
visi lama.

Tetapi mantan Deputi Kabakin Manulang dalam suatu wawancara televisi
mengatakan bahwa segala sesuatu yang baru biasanya lebih baik. Memang
perlu direkrut orang-orang baru yang berwawasan internasional,
katanya. Sedangkan Indro Tjahyono menyatakan lembaga-lembaga lama
harus dibubarkan. Karena ada sisa-sisa rekayasa politik lama di
kalangan intelijen, sehingga kalau bekerja bias. Mereka bergerak
sebagai unit kepentingan bisnis atau politik orang-orang tertentu.
Pada masa Orde Baru itulah inisiatif utama mereka. Kalau
lembaga-lembaga intelijen lama itu sampai tidak dibubarkan, maka itu
akan membahayakan negara. Pembubaran Bakin dan Bia sekarang menjadi
syarat utama, ujar Indro. Mereka tidak boleh berbisnis. Di waktu
lampau intelijen bergerak di bidang perhutanan, perikanan,
perhubungan, penentuan kuota perdaganga ke luar negeri dan lain-lain.
Intel itu seharusnya bukan kekuatan eksklusif. Dia adalah bagian
masyarakat itu sendiri. Intel hanya memberi informasi dan tidak
bersifat struktural. Mereka pun harus loyal kepada rakyat. Di
negara-negara lain informan itu bisa saja tidak dibayar. Ia bekerja
karena kesetiaannya kepada negara. Intel-intel di luar negeri bisa
merupakan bisnismen yang tidak perlu digaji. Di negara-negara barat
banyak doktor yang menjadi narasumber. Memperoleh informasi dari
masyarakat tidak perlu lewat provokasi intelijen. Di Indonesia
acapkali intelijen menciptakan kerusuhan agar bisa mendapat uang
operasi. Demikian Indro Tjahyono.

Sebaliknya para pakar yang pada waktu lampau sempat mendukung rejim
Orde Baru berpendapat lain. Pengamat politik CSIS yang dahulu
dibentuk biang intel Orde Baru Ali Moertopo, J. Kristiadi menilai
usulan pembentukan badan intelijen baru akan merusak sistem intelijen
Indonesia. Pasalnya, kata dia, pembentukan badan intelijen baru akan
membuat koordinasi intelijen jadi kacau. Pengamat masalah militer
yang lama dekat dengan Mabes ABRI, Dr. Salim Said mengemukakan,
rencana pembentukan badan intelijen baru di bawah Departemen
Pertahanan menggantikan Badan Intelejen Strategis (BAIS) akan menjadi
rancu kalau tidak diatur dengan baik. Sedangkan pengamat militer
Letjen Purnawirawan Hasnan Habib menyatakan, pembentukan badan baru
intelijen harus mempertimbangkan tingkat kewenangan yang akan diemban
badan itu agar tidak menimbulkan kerancuan operasionalisasi di
lapangan. "Apakah informasi dan pengolahannya ditujukan untuk
tingkatan negara, daerah, atau bagaimana? Jangan asal bentuk,"
katanya kepada pers hari Kamis kemarin.


---------------------------------------------------------------------
Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
http://www.ranesi.nl/
http://www.rnw.nl/

Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda
peroleh melalui
[EMAIL PROTECTED]

Copyright Radio Nederland Wereldomroep.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke