---------------------------------------------------------------------

WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP
Edisi: Bahasa Indonesia

Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh
Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir.

---------------------------------------------------------------------

Edisi ini diterbitkan pada:

Senin 06 November 2000 15:50 UTC





* TOMMY SOEHARTO MASIH BELUM DIKETAHUI RIMBANYA

TOMMY SOEHARTO MASIH BELUM DIKETAHUI RIMBANYA

Terpidana Hutomo Mandala Putra, anak laki-laki termuda mantan
Presiden Soeharto masih belum diketahui rimbanya. Tommy Soeharto 37
tahun, Jum'at lalu  tidak ada di kediamannya. Ia harus mendekam di
penjara satu setengah tahun sehubungan kasus ruilslag Goro dan Bulog.
 Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan masih akan mencari Tommy Soeharto,
hingga Senin malam pukul 12. Sebelumnya Presiden Abdurahman Wahid
menolak permohonan grasi Tomy Soeharto.


* MESKIPUN MASIH ADA SANKSI, IRAK BUKA KEMBALI PENERBANGAN DOMESTIK

MESKIPUN MASIH ADA SANKSI, IRAK BUKA KEMBALI PENERBANGAN DOMESTIK

Meski masih berlaku larangan terbang, Irak tetap membuka kembali
penerbangan pesawat penumpang ke Selatan dan Utara negara tersebut.
Demikian Menteri Luar Negeri Irak Mohammad Said al-Sahhaf.  Ahad
kemarin, dua pesawat penumpang Irak mengawali jalur penerbangan ke
Basra di Selatan dan Mosul di Utara. Di kawasan tersebut sesungguhnya
masih berlaku larangan terbang yang diawasi Inggris dan Amerika
Serikat. Sanksi ini ditujukan melindungi suku Kurdi di Utara dan
Si'ah di Selatan dari serangan pesawat Irak. Menlu Irak
menggarisbawahi bahwa sanksi larangan terbang di 'no-fly zones' ini
bukan keputusan Dewan Keamanan PBB.  Washington dan London
mengijinkan pengunaan kembali jalur penerbangan sipil, namun tetap
melarang penerbangan militer. Sejak pekan-pekan belakangan Irak juga
sudah mengawali beberapa penerbangan internasionalnya.


* AMERIKA  KEMBALI BUKA KEDUTAAN DI JAKARTA

AMERIKA  KEMBALI BUKA KEDUTAAN DI JAKARTA

Selasa besok, Amerika Serikat kembali membuka kedutaan besarnya di
Jakarta. Sejak dua pekan silam gedung  kedutaan besar AS ditutup
untuk umum. Langkah  tersebut memicu ketegangan antara Indonesia dan
Amerika Serikat. Belakangan kedutaan besar Amerika menjadi sasaran
protes sehubungan dukungan negara tersebut kepada Israel. Sejumlah
pejabat Indonesia menyayangkan penutupan itu dan menuduh Washington
mencampuri urusan dalam negeri Indonesia. Sejumlah politikus sempat
menuntut agar dubes Robert Gelbard ditarik. Gelbarg dituduh terlalu
kritis terhadap pemerintahan Presiden Abdurahman Wahid.


* BUSH DAN GORE BERSAING KETAT DI JAJAK PENDAPAT

Calon presiden Amerika Serikat George Bush dan Al Gore bersaing ketat
menjelang pemilu. Kurang sehari menjelang pemilu presiden AS, jajak
pendapat terakhir menunjukan keunggulan Bush hanya 1%. Inilah pertama
kali sejak beberapa dasa warsa, perbedaan antara dua calon presiden
begitu tipis di jajak pendapat. Saat ini kedua calon presiden
memusatkan kampanye mereka di negara-negara bagian dengan mayoritas
elektorat yang masih ragu. George Bush melancarkan kampanye hari-hari
terakhir di Florida, Arkansas, Tenesse dan menutup di Texas.
Sementara calon partai Demoktrat Al Gore mengunjungi Missouri,
Michigan dan Florida.


* AUSTRALIA DAN SELANDIA BARU KIRIM POLISI KE KEPULAUAN SOLOMON

Australia dan Selandia Baru mengirim puluhan polisi ke kepulauan
Solomon. Aparat keamanan ini bertugas memantau kesepakatan damai
bulan silam. Di pulau Guadacanal mereka akan mengawasi penyerahan
senjata kelompok-kelompok bertikai. Awal tahun ini sekelompok warga
pribumi betrok dengan pendatang dari pulau seberang Mailata.
Kerusuhan Juni silam menewaskan puluhan jiwa dan memicu aksi-aksi
penjarahan di ibukota Hoinara.


* BANK SENTRAL EROPA KEMBALI BERUPAYA DONGKRAK EURO

Bank Sentaral Eropa kembali berupaya mendongkrak nilai tukar mata
uang tunggal Euro. Seperti halnya Jum'at lalu, Bank Sentral Eropa
membeli Euro di pasar-pasar valuta tanpa bantuan G-7. September silam
Eropa mengupayakan hal serupa dengan bantuan sejumlah bank. Menyusul
langkah tersebut nilai tukar Euro terhadap dolar, Senin pagi tadi
naik 0,5 sen dolar.


* PARLEMEN FILIPINA BAHAS PROSEDUR PENCOPOTAN PRESIDEN ESTRADA

Parlemen Filipina membahas kemungkinan mengawali prosedur pemecatan
Presiden Joseph Estrada. Sebuah komisi parlemen akan memeriksa
sejauhmana mosi menjatuhkan Estrada mendapat dukungan mayoritas
parlemen. Pihak oposisi menuduh Presiden Yoseph Estrada menerima uang
suap dari sejumlah bandar judi. Belakangan mulai terbukti para
pendukung Estrada membelot ke pihak oposisi. Saat ini sang presiden
tengah mencari jalan terbaik untuk mengundurkan diri tanpa kehilangan
muka. Jumlah anggota parlemen yang menghendaki Presiden Estrada
mundur diduga semakin meningkat.


* PARTAI BERKUASA AZERBEIJAN UMUMKAN DIRI PEMENANG PEMILU

Partai berkuasa di Azerbeijan, negara pecahan bekas Uni Sovyet,
mengumumkan diri sebagai pemenang pemilu Ahad kemarin. Menurut jajak
pendapat indipenden,  partai Azerbeijan Baru nya Presiden Haydar
Aliyev meraih 56% suara. Sementara partai oposisi Front Rakyat diduga
hanya meraih 8% suara saja. Menurut pihak oposisi, pemilu Azerbeijan
ini tidak jurdil karena banyak calon oposisi yang dicoret dari
daftar. Beberapa pengamat barat melaporkan adanya kecurangan di
sejumlah tempat pemungutan suara. Hasil resmi pemilu Azerbeijan
diumumkan Senin malam ini.


* WALAU MENDERITA MANTAN TAPOL ORBA TIDAK SUDI BERTUKAR NASIB DENGAN
TOMMY SOEHARTO

WALAU MENDERITA MANTAN TAPOL ORBA TIDAK SUDI BERTUKAR NASIB DENGAN
TOMMY SOEHARTO

Ketika Tommy Soeharto masih berkelit supaya tidak mau penjara,
sangatlah menarik untuk mengetahui bagaimana pendapat para eks tapol,
mereka yang menjadi korban ayahnya. Tentang reaksi para tapol itu,
berikut laporan koresponden Syahrir dari Jakarta:

Pada saat tulisan ini diturunkan, belum ada kepastian apakah Tommy
akan menyerahkan diri kepada pihak Kejaksaan. Kepala Kejaksaan Negeri
Jakarta Selatan, Antasari Azhar, kemarin sudah memberi waktu sampai
pukul 12 malam, kepada Tommy Soeharto untuk menyerahkan diri. Kemarin
sore Tommy nampak di kawasan Pondok Indah tempat mertuanya. Menurut
Antasari, jika Tommy belum datang maka pihak kejaksaan akan mengambil
tindakan. Ketika didesak Antasari tidak bersedia menjelaskan tindakan
apa yang dimaksudnya itu. "Itu taktis kami bersama aparat yang lain,"
katanya singkat.

Kapolri S. Bimantoro menjawab pertanyaan wartawan mengatakan Polri
sudah mengetahui keberadaan Tommy. Tetapi hingga kemarin pihak
kejaksaan belum meminta bantuan Polri. Kapolri menjelaskan bahwa bagi
kepolisian tidak sulit untuk menahan Tommy. Bilamana perlu dengan
upaya paksa. Pihak kejaksaan bermaksud memasukkan Tommy ke daftar
pencarian orang atau DPO. Berkaitan dengan rencana tersebut, seorang
aktivis LSM yang pernah tiga kali masuk daftar DPO kala Soeharto
berkuasa; pertama tahun 1991 kasus Santa Cruz, TimTim, lalu 1992
kasus lompat pagar sejumlah aktivis TimTim, dan terakhir kasus 27
Juli 1996, mengomentari soal DPO yang dikenakan pada Tommy. "Putra
Soeharto ini justru akan nampak lebih ksatria kalau ia melawan
keputusan yang dikenakan padanya. Sebab, keputusan MA ini bagi Tommy
lebih bersifat politis. Dengan menentang keputusan pemerintahan Gus
Dur yang telah menolak permohonan grasinya, maka Tommy bisa menjadi
pusat perlawan kelompok-kelompok anti Gus Dur".

Senada dengan komentar aktivis yang enggan disebutkan namanya itu,
seorang Letjen Purnawirawan berharap Siti Hardijanti Rukmana, mbak
Tututlah, yang bisa menghimpun kekuatan Soehartois. Memang mantan
KSAD Hartono, sudah ditugaskan Tutut untuk menyusun kekuatan berjuang
secara parlementer. Menurut Letjen tersebut, jangan kaget jika di
tahun 2004 nanti, mBak Tutut akan muncul dengan jumlah massa yang
jauh lebih besar ketimbang massa Gus Dur maupun Megawati. Dana untuk
pemilu sudah tersedia. Namun, kini dengan munculnya kasus Tommy, adik
bungsu mBak Tutut itu dapat dijadikan simbol perlawanan bagi kelompok
tersebut. Kalangan lain mengatakan dahulu putra-putri Ali Bhutto,
mantan presiden Pakistan, juga melakukan perlawanan terhadap rejim
yang menjatuhkan ayah mereka.

Masyarakat Indonesia memang cepat lupa dan mengampuni kesalahan di
masa lalu. Apalagi ternyata pemerintahan baru, Gus Dur juga banyak
melakukan kesalahan yang dahulu dilakukan oleh Soeharto. Dan bila
dilihat bahwa di Rumania dan Hongaria,  hanya dalam waktu beberapa
tahun saja Partai Komunis yang tadinya dibenci rakyat bisa berkuasa
kembali. Maka wajarlah, jika Akbar Tandjung mengatakan Golkar akan
merebut kembali kekuasaan di tahun 2004. Tetapi bila Tommy harus
masuk penjara, ia tetap dapat dijadikan martir para pendukung
Soeharto, yang dibesarkan oleh Soeharto. Sedangkan mengenai nasib
Tommy di dalam penjara sudah dapat diramalkan, sesuai UU yang
berlaku, setelah 50% menjalankan masa hukuman, ia bisa mengajukan
asimilasi. Artinya di pagi hari, ia bekerja di luar penjara dan malam
hari, ia masuk penjara kembali. Dan pada bulan Agustus 2001, ia akan
mendapat remisi/potongan masa hukuman.

Menurut Markus Giroth, mantan hukuman mati rejim Orde Baru, Tommy
dapat mengambil jalan pintas bagi proses hukumannya. Banyak celah
yang dapat digunakan untuk mendapatkan keringanan. Jalan pintas yang
dimaksud mantan narapidana politik kasus G30S ini adalah
membagi-bagikan uang rokok, baik kepada petugas Lembaga
Pemasyarakatan maupun sesama narapidana agar tutup mulut, "bunui
kaluruk-na" (ambil saja rokoknya). Mujiman Djumakir, yang juga mantan
tahanan politik yang oleh rejim Suharto ditahan selama 24 tahun,
mengatakan semua persoalan di dalam penjara akan selesai dengan KUHP
(Keluar Uang Habis Perkara). Beberapa orang ex Pulau Buru memberikan
tanggapan seputar sikap penolakan Tommy untuk memenuhi panggilan
kejaksaan. "Tommy benar-benar menunjukan sikap arogan dan melecehkan
wibawa hukum. Karenanya, tak ada pilihan lain, penegak hukum harus
mengambil sikap tegas", jelas Suganda.

Selanjutnya Stefanus, yang di tahan selama tujuh tahun di kamp
penyiksaan tersebut, "tidak ada kata kompromi, Tommy harus dipaksa
masuk dalam penjara untuk menjalankan hukuman. Ia harus membayar
kesalahan yang telah ia lakukan". Pemerintah tidak boleh memberikan
konsesi atau toleransi, meskipun Tommy anak bekas orang nomor satu di
Republik ini. Mengomentari lebih jauh, menurut mantan tahanan politik
Orde Baru, Isnanto, sebagai putra seorang mantan presiden, Tommy
pasti mendapat perlakukan khusus di penjara.
Isnanto lebih jauh mengatakan:"Tapi batin dia sendiri sudah terhukum,
baik itu batin si Tommy, si Soeharto, si anu itu sudah terhukum
batinnya itu. Dan meskipun saya menderita begini kalau tukar nasib
dengan Tommy dan Soeharto yang kaya raya nggak mau saya".


* TANDA TANYA SEKITAR PERAN WAKASAD BARU DALAM PELANGGARAN HAM TIMTIM

TANDA TANYA SEKITAR PERAN WAKASAD BARU DALAM PELANGGARAN HAM TIMTIM

Intro: Pangdam IX Udayana, Mayjen TNI Kiki Syahnakri, dimutasikan
untuk memegang jabatan Wakil Kasad. Kiki Syahnakri pernah menjabat
penguasa darurat militer di Timor Timur sesudah pengumuman jajak
pendapat 6 September 1999. Nama Kiki Syahnakri tidak disebut-sebut
dalam daftar tersangka pelanggar HAM di Timtim baik oleh Kejasaan
Agung maupun dalam rekomendasi Komnas HAM. Berikut tanggapan Asmara
Nababan dari Komnas HAM.

Asmara Nababan [AN] : Pertama saya bukan pengamat masalah militer ya,
tetapi kalau dihubungkan dengan berbagai pelanggaran hak asasi
manusia yang terjadi di Timor Timur tahun yang lalu itu yang telah
diselidiki oleh Komnasham dan hasilnya telah diserahkan pada Jaksa
Agung, memang nama Kiki Syahnakri itu tidak terdapat di dalam nama
individu-individu yang diduga melakukan kejahatan terhadap
kemanusiaan. Mengingat bahwa sebagai penguasa darurat militer dia
masuk ke Timor Timur itu sebenarnya setelah terjadinya berbagai
atrocities di Timor Timur, segera setelah pengumuman hasil jajak
pendapat tanggal 2 September tahun 1999. Namun demikian tergantung
kepada Kejaksaan Agung sebenarnya apakah penyelidikan mereka itu bisa
sampai kepada meminta pertanggungjawaban dari Kiki Syahnakri, itu
kita di Komnasham sudah menyerahkan sepenuhnya ke Kejaksaan Agung.

Radio Nederland [RN] :  Pak Asmara, memang Kiki Syahnakri pada waktu
itu baru menerima jabatan sebagai penguasa darurat militer itu pada
tanggal 9 September ya, sesudah pengumuman referendum tersebut.
Tetapi menurut laporan dan saksi-saksi mata justru antara tanggal 9
dan seterusnya ia menjabat pada tanggal 27 September, justru pada
saat-saat itu banyak sekali terjadi adanya pembunuhan dan hal-hal
yang bisa dikatakan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan. Itu
bagaimana nama dia tidak masuk di dalam rekomendasi?

AN : Ini kan sesuai dengan apa kita ya, penyelidikan kita pada waktu
itu, itu memang bahagian terbesar itu sebelum dia masuk Timor Timur.
Kalau kita lihat peristiwa-peristiwa yang kita selidiki memang
sebelum ia masuk. Namun demikian seperti yang saya katakan tadi,
memang kami secara sengaja di dalam kesimpulan laporan kami dan
rekomendasi, kami secara eksplisit mengatakan nama-nama yang diduga
terlibat namun tidak terbatas individu sebagai berikut. Kita sebut
nama Adam Damiri ada, Timbul Silaen dan seterusnya kan.

RN : Apakah nama Kiki juga?

AN : Tidak. Tidak. Tidak ada. Karena memang pengetahuan kami di dalam
penyelidikan yang lampau itu tidak begitu banyak setelah dia
mengambil alih kekuasaan militer di Timor Timur. Nah kalau kita lihat
berbagai peristiwa yang kami selidiki ya, penyerangan kompleks Gereja
Suae itu kan terjadi tanggal 4 September, pembunuhan di Polres
Paliana itu juga terjadi sebelum dia masuk 8 September gitu kan.
Sehingga memang mungkin memang ada kekurangan dari laporan kami di
dalam hal ini tetapi tidak berarti bahwa nama-nama yang kami sebut
itu membatasi kewenangan Kejaksaan Agung untuk melakukan penyelidikan
lebih luas dari apa yang di dapat oleh Komnasham.

Sementara itu Anicetto Guterres dari lsm Hukum Asasi dan Keadilan,
HAK, mengatakan memang belum terbukti bahwa Kiki Syahnakri terlibat,
tetapi paling tidak ia telah membenarkan ulah milisi:

Anicetto Guterres [AG] : Sebelum itu pembentukan milisi-milisi dia
pernah menjadi Wanaren Timor Loro Sae. Waktu itu memang sudah ada
satuan-satuan milisi seperti Alpha, Sierra, Halilintar itu sudah ada
dan beroperasi sebelumnya. Mahidi dan Aitarak itu kan baru belakangan
bulan Januari dan kalau Mahidi bulan November tahun 1998. Jadi saya
belum tahun persis keterlibatan langsung secara pribadi dari seorang
Kiki Syahnakri dalam pembentukan milisi-milisi itu. Tetapi paling
tidak ada justifikasi dari Kiki Syahnakri sebagai salah seorang
komandan di dalam tubuh-tubuh ABRI. Kita sedang melacak itu
keterlibatan jendral-jendral itu, jadi kita tidak bisa pukul rata
bahwa semua itu seolah-olah tanggungjawab Wiranto, tapi kan kita akan
melihat semacam tanggung jawab dari unit atau bagian-bagian yang
punya tugas khusus untuk melakukan operasi di sini. Terakhirpun ia
memimpin itu darurat militer di sini dan justru itu tidak berhasil
itu, setelah keadaan darurat itu diumumkan dan dia pimpin tentara
darurat di sini justru penghancuran semakin manjadi dan sampai
pengungsian besar-besaran juga pada saat keadaan darurat sudah
diumumkan malah.

Radio Nederland [RN] : Tapi di masa itupun penghancuran besar-besaran
setelah diberlakukan darurat militer, tidak ada bukti bahwa dia
terlibat ya?

AG : Ya Kalau kita melihat sistim komando ya dia tidak mampu. Kalau
sekarang dia naik Kasad itu berdasarkan apa gitu lo. Memimpin pasukan
militer yang begitu banyak ditambah lagi unit-unit yang dari polisi
dan lain sebagainya, dia tidak mampu kendalikan. Timtim ini terlalu
kecil, jadi bagi seorang jendral seperti Kiki Syahnakri seharusnya.

RN : Maksudnya bagaimana pk?

AG : Maksudnya dia harus bisa mengendalikan itu. Kalau kita melihat
sedikit ke belakang milisi-milisi yang mengamuk pada saat itu juga
bentukan tentara. Lalu bagaimana mungkin dia bisa mengatasi
milisi-milisi yang di back up oleh tentara. Tentara yang lain
walaupun ia adalh komandan darurat militer di sini. Sama dengan dia
secara hirarkis, dari segi komando dia tidak mampu gitu. Lalu
mendapat promosi Kasad ya bukan persoalan saya kalau dia mau jadi
Kasad, tetapi kan kalau promosi Kasad itu kan karena dia pernah
berjasa, jasa apa kan?

Demikian Anicetto Guterres dari lsm Hukum Asasi dan Keadilan, HAK.


---------------------------------------------------------------------
Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
http://www.ranesi.nl/
http://www.rnw.nl/

Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda
peroleh melalui
[EMAIL PROTECTED]

Copyright Radio Nederland Wereldomroep.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke