---------------------------------------------------------------------

WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP
Edisi: Bahasa Indonesia

Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh
Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir.

---------------------------------------------------------------------

Edisi ini diterbitkan pada:

Senin 13 November 2000 14:50 UTC



** MABES POLRI MEMANGGIL KUASA HUKUM TOMMY SOEHARTO

** PARA MENTERI APEC GAGAL CAPAI KESEPAKATAN

** SENAT FILIPINA MULAI MENGIMPEACH PRESIDEN JOSEPH ESTRADA

** TOPIK GEMA WARTA: GILIRAN MAHASISWA TUNTUT GUS DUR SUPAYA MUNDUR

** TOPIK GEMA WARTA: GAM TANGGUHKAN PEMBICARAAN DENGAN JAKARTA DAN
DESAK CAMPUR TANGAN INTERNASIONAL



* MABES POLRI MEMANGGIL KUASA HUKUM TOMMY SOEHARTO

Jaksa Agung Marzuki Darusman mengharapkan pihak kepolisian sudah bisa
melakukan pemanggilan terhadap para pengacara Tommy Soeharto, untuk
mencari keterangan sejauh mana kuasa hukum Tommy mengetahui
keberadaan putra bungsu mantan Presiden Soeharto.
Darusman mengatakan, tidak tertutup kemungkinan anggota keluarga
Soeharto yang lain juga dipanggil.
Menurutnya, pihak kepolisian berada di garis depan untuk
menyelesaikan penangkapan. Marzuki juga membenarkan bahwa di kawasan
Cendana di mana keluarga Soeharto tinggal, terdapat bunker atau ruang
bawah tanah, dan polisi sudah melakukan penggeledahan di tempat
tersebut.
Jaksa Agung berharap ada operasi lanjutan di seluruh Indonesia,
termasuk di luar negeri. "Tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan
penggeledahan kembali di Cendana dan sampai saat ini tidak ada
rintangan yang berarti dari pihak keluarga," tuturnya.
Marzuki juga menjelaskan, sejak seminggu yang lalu, sudah dilakukan
proses administrasi dan sekarang ini Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan
sedang menginventarisasi aset berkaitan dengan ganti rugi yang harus
dibayar Tommy Soeharto sesuai dengan putusan MA. Sementara mengenai
pelaksanannya sendiri, ungkap Marzuki, tidak perlu menunggu sampai
Tommy Soeharto tertangkap.


* PARA MENTERI APEC GAGAL CAPAI KESEPAKATAN

Konferensi tingkat menteri APEC di Brunei belum mencapai kesepakatan
mengenai beberapa kendala perdagangan di kawasan Pasifik.
Para menteri luar negeri dan menteri perdagangan dari 21 negara APEC
mengadakan konferensi dua hari di Brunei.
Mereka juga tidak mencapai kesepakatan mengenai usul pertemuan baru
Organisasi Perdangan Dunia menyusul kegagalan KTT organisasi itu di
Seattle.
Para kepala negara APEC akan mengadakan KTT di Brunei hari Rabu dan
Kamis ini. Para pengamat pesimis bahwa KTT ini akan mencapai suatu
kesepakatan perdagangan.
Presiden AS, Rusia dan Cina diharapkan tiba di Brunei Selasa besok.


* SENAT FILIPINA MULAI MENGIMPEACH PRESIDEN JOSEPH ESTRADA

Senat Filipina mulai mengadakan sidang impeachment atau pemecatan
terhadap Presiden Joseph Estrada. Nasib Estrada sekarang berada di
tangan para anggota senat, yang akan mengadilinya karena tuduhan
korupsi.
Seperti dilaporkan, Estrada dituduh menerima suap jutaan dolar dari
bandar- bandar judi Filipina.
Estrada sendiri mengatakan siap menghadapi pengadilan apa pun.
Menurutnya, biarlah pengadilan yang akan membuktikan bahwa dirinya
tidak bersalah.


* PRESIDEN CINA JIANG ZEMIN TIBA DI PHNOM PENH

Presiden Cina Jiang Zemin tiba di ibukota Kamboja Phnom Penh dalam
rangka kunjungan dua hari. Di bandara Phnom Penh Jiang Zemin disambut
meriah, dan langsung diterima oleh Raja Norodom Sihanouk dan PM Hun
Sen.
Inilah kunjungan pertama kepala negara Cina sejak kunjungan terakhir
tahun 1963.
Para pengamat menilai kunjungan ini sebagai upaya memperbaiki
hubungan bilateral dan untuk menunjukkan bahwa Cina ingin menebarkan
pengaruhnya di kawasan itu.
Kalangan nasionalis dan intelektual Kamboja memprotes kunjungan ini.
Kelompok ini menuntut Presiden Jiang meminta maaf terhadap Kamboja
karena Cina mendukung rejim Khmer Merah Pol Pot. Rejim ini membunuh
jutaan warga antara tahun 1975 hingga 1979.


* PERTEMUAN BILL CLINTON DAN EHUD BARAK GAGAL CAPAI TEROBOSAN

Pertemuan PM Israel Ehud Barak dan Presiden AS Bill Clinton tidak
mencapai terobosan, setelah kemarin kedua kepala negara berunding
mengenai kekerasan di kawasan Palestina dan kemungkinan melanjutkan
proses perundingan.
Kamis lalu pemimpin Palestina Yasser Arafat mengadakan pertemuan
terpisah dengan Presiden Clinton.
Sementara itu, pada KTT negara-negara Islam di Qatar, Arafat
mengatakan, Palestina akan terus mengadakan perlawanan.
Iran dan negara-negara islam lainnya menyerukan sikap keras terhadap
Israel.
Kabinet Israel menganjurkan kepada Arafat agar menarik kembali seruan
konfrontasinya.
Sementara itu kekerasan di kawasan Palestina tak terbendung.
Di Tepi Barat, tentara Israel menutup banyak kawasan Arab setelah
mobil dan bis Israel diberondong peluru di dekat Yerusalem.


* REGU PENYELAMAT TERUS MENCARI KORBAN KERETA LAYANG DI KAPRUN

Regu penyelamat kembali melakukan upaya menemukan korban kereta
layang di kawasan ski Austria, Kaprun.
Dua mayat baru saja ditemukan dari reruntuhan salju.
Sebelumnya tidak mungkin mencapai kawasan jatuhnya kereta layang
karena asap tebal. Kebakaran terjadi ketika kereta layang itu berada
di dalam terowongan sepanjang 600 meter.
155 orang tewas. Para korban terdiri dari 52 warga Austria, 42 warrga
Jerman, 10 warga Jepang dan 8 warga Amerika.
12 penumpangnya luput. Dan masih sejumlah penumpang lainnya
dinyatakan hilang.


* KTT EFEK GAS RUMAH KACA DI DEN HAAG

Sekitar 160 negara mengadakan konferensi efek rumah kaca di Den Haag
selama dua hari. Tujuan utama konferensi ini adalah membahas protokol
Kyoto yang disepakati tiga tahun lalu.
Kesepakatan Kyoto menyebutkan, emisi gas rumah kaca seperti karbon
dioksida harus dikurangi sampai dibawah 1990 hingga tahun 2012.
Hingga saat ini, hampir tidak ada kemajuan dari kesepakatan itu.
Para peserta KTT ini akan membahas cara menghukum negara-negara yang
tidak berhasil menurunkan efek gas rumah kacanya.
KTT ini tidak bakal menghasilkan kesepakatan istimewa. Sebagiannya
karena krisis pemilu di AS yang merupakan penghasil terbesar karbon
dioksida sedunia. Al Gore mendukung protokol Kyoto sementara calon
dari partai Republik Bush menilai protokol Kyoto bertentangan dengan
kepentingan AS.


* GILIRAN MAHASISWA TUNTUT GUS DUR SUPAYA MUNDUR

Ribuan mahasiswa, Senen kemarin, berkumpul di depan kampus Atmajaya,
Jalan Sudirman. Di sanalah, dua tahun lalu, terjadi Tragedi Semanggi
I ketika pasukan TNI/Polri yang dipimpin Wiranto menembaki para
mahasiswa. Wiranto ketika itu berusaha keras mempertahankan
pemerintahan Habibie karena ia berharap bisa  menjadi Wapres setelah
pemilu. Ironisnya sekarang, perwira-perwira pro-Wiranto justru
kembali menguasai TNI-AD. Lebih lanjut, berikut laporan koresponden
Syahrir dari Jakarta:

Kemarin, selain memperingati Tragedi Semanggi para mahasiswa juga
menuntut pengadilan Soeharto. Sehingga malam hari Jalan Sudirman
macet total. Kelompok-kelompok mahasiswa yang bergerak itu terdiri
dari FAMRED, LMND, GEMPUR, FORKOT, dan Forum Mahasiswa Sejabotabek.
Aksi mereka membuat jalan dari arah Thamrin menuju Blok M yang
melalui Jalan Sudirman, depan kampus Atmajaya, macet total. Kendaraan
mobil dan motor harus bersabar hingga selesainya aksi jalan mahasiswa
ini. Aksi mahasiswa ini diikuti juga oleh puluhan pelajar yang
bergabung dalam Aliansi Pelajar Indonesia. Para pelajar ini menuntut
peningkatan anggaran APBN untuk pendidikan.

Pada pagi harinya, sekitar seribu orang massa yang tergabung dalam
dua kelompok yaitu Komite Reformasi Nasional dan Aliansi Umat Islam
Anti Anarki dan Kekerasan (Almanak) melakukan aksi demonstrasi di
depan Gedung DPR/MPR. Dalam aksinya, mereka meminta supaya Presiden
Abdurrahman Wahid segera mengundurkan diri. Dalam pernyataan sikap
ditegaskan, saat ini, bangsa Indonesia, semakin terpuruk dalam
berbagai sektor kehidupan. Konsep yang telah disusun oleh rakyat
melalui perwakilannya di DPR, seolah tidak mampu menanggulangi
kesengsaraan. Bahkan, kian hari krisis semakin parah dan membuat
masyarakat semakin bingung akibat terjepit krisis multi dimensi itu.
Sementara pada sektor ekonomi moneter, disebutkan fluktuasi rupiah
juga belum dikendalikan. Rupiah cenderung melemah. Kegagalan Gus Dur
untuk menangani sektor ekonomi, telah menghancurkan mata rantai
perekonomian bangsa. Akibat munculnya kesengsaraan masyarakat dan
kegagalan di sektor ekonomi ini, bangsa Indonesia telah menjadi
bangsa kerdil. Sementara, saat mengatasi gelombang krisis ini, Gus
Dur hanya mampu mengemis pada IMF serta mendekati konglomerat
bermasalah.

Senada dengan KRM, pemimpin Almanak, Hendra Tubagus mengatakan dalam
kehidupan politik, stabilitas belum juga tercapai. Sementara itu,
supremasi hukum yang merupakan tonggak gerakan reformasi juga gagal
dilaksanakan oleh Gus Dur. Atas pertimbangan itulah, kedua kelompok
ini secara tegas meminta Gus Dur mengundurkan diri. Jika tidak mau,
mereka minta MPR segera mengambil langkah untuk melakukan Sidang
Istimewa. Mereka juga meminta Megawati yang saat ini menjabat Wapres
bersedia menduduki jabatan Presiden yang ditinggalkan Abdurrahman
Wahid. Berbagai Spanduk, dan yel yel yang meminta Gus Dur mundur
serta daftar kesalahan yang dibuat Gus Dur turut memeriahkan aksi
demonstrasi.

Pada sore harinya, Forum Kota (Forkot) dan Aliansi Pemuda Pelajar
Indonesia (APPI) berunjuk rasa di gedung MPR/DPR . Mereka juga
menuntut Presiden KH Abdurrahman Wahid mundur dari jabatannya. Selain
itu, para mahasiswa juga menurunkan bendera merah putih setengah
tiang sebagai simbol peringatan Tragedi Semanggi I yang jatuh 12
November. Belakangan masa Forkot bergabung dengan massa mahasiswa
lainnya di kampus Unika Atmajaya, untuk memperingati Tragedi Semanggi
I. Sebelumnya mereka melakukan aksi 'penyegelan' atas Hotel Mulia dan
Plaza Senayan. Kedua tempat itu merupakan milik keluarga Soeharto.
Forkot melakukan itu sebagai wujud sikap protes atas perbuatan
keluarga tersebut kepada rakyat Indonesia. Mereka juga melakukan
penyisiran secara simbolik. Ini, katanya, bertujuan mencari Tommy
Soeharto yang menghilang setelah divonis 18 bulan. Sasaran diarahkan
ke hotel itu, karena sumber-sumber Forkot menyimpulkan, Tommy saat
ini berada di sana. Hotel tersebut memang sering digunakan ex-tokoh
Golkar seperti Harmoko dan tokoh Golkar saat ini seperti Akbar
Tandjung dan Marzuki Darusman. Tommy dan kroni-kroninya pun sering
mengadakan pertemuan dengan mereka di sana.

Dalam pada itu penyair Rendra dalam suatu diskusi lingkaran bersama
pekerja seni dan LSM di Palembang mengatakan, pemerintahan sekarang
ini tidak akan membawa perubahan yang signifikan bagi Indonesia ke
depan. Bahkan bila terus dibiarkan akan mengulangi rezim Orde Lama
maupun Orde Baru. Maka, kaum muda harus melakukan rekonsiliasi
kekuatan untuk 'mengepung' dan mengambilalih kekusaan, serta
menyerahkan kedaulatan kepada rakyat. Penyebabnya, Rendra menilai,
pemerintahan yang dipimpin Gus Dur ini masih percaya dengan ekonomi
pertumbuhan, dan tidak mengubah posisi dan fungsi militerisme.
Ekonomi pertumbuhan yang masih dipakai Indonesia, menyebabkan negara
ini bergantung pada utang. Dan patuh kepada kekuatan kapitalisme
seperti WTO, Bank Dunia maupun Dana Moneter Internasional atau IMF.
Dampak jauh dari ketergantungan ini, selain menyebabkan adanya
penghisapan terhadap rakyat, juga memungkinkan berlangsungnya
disintegrasi bangsa, yang sangat menguntungkan kapitalisme.

Militerisme yang sudah menggerogoti Indonesia sejak tahun 1959, tidak
mengalami pergeseran yang berarti. Perilaku politik kelompok gaek,
seperti Gus Dur, Amien Rais, Megawati, dan Akbar Tandjung, tidak
memberikan harapan yang berarti, "Sidang Tahunan MPR kemarin
membuktikan bahwa militerisme tetap diperlukan pemerintahan saat
ini," tuturnya. Pencabutan dwi-fungsi ABRI, sebetulnya mendapat
halangan dari 'kelompok jenderal' yang ketakutan akan hilangnya
kekuatan bisnis dan politiknya. Sementara para prajurit, sangat
menginginkan pencabutan dwi-fungsi, karena akan membawa perubahaan
pada diri mereka seperti peningkatan tunjangan hidup dan kesetaraan
profesionalisme. Jadi, "Kalau para elite mau melakukan perubahaan itu
bisa, sebab cuma berhadapan dengan kelompok jenderal. Tapi kemauan
politik itu tidak ada karena dikendalikan kelompok modal."

Menghadapi situasi seperti ini, kata Rendra, diperlukan kemauan
politik yang radikal. Dan, Rendra percaya hanya kelompok muda yang
bisa melakukan kemauan politik tersebut. Katanya, "Kelompok muda
memiliki modal yang kuat yakni hati nurani." Kemauan politik ini
tentunya memiliki dukungan yang kuat dari masyarakat Islam yang
menginginkan tidak adanya ketergantungan pada Amerika Serikat beserta
negara kapitalis lainnya. "Kalau kemauan politik itu bergantung pada
kelompok gaek, seperti Gus Dur, Megawati, Akbar dan Amien saya tidak
percaya. Mereka itu tidak mempunyai kemauan politik lagi." Demikian
penyair Rendra.


* GAM TANGGUHKAN PEMBICARAAN DENGAN JAKARTA DAN DESAK CAMPUR TANGAN
INTERNASIONAL

Gerakan Atjeh Merdeka, GAM, menangguhkan pembicaraan dengan Jakarta
di Jenewa, Swiss, yang dijadwalkan Kamis ini. Jeda kemanusiaan
dinilainya gagal dan GAM meminta campur tangan pasukan internasional
kalau pihak LSM Henri Dunant di Swiss tidak berhasil sebagai penengah
konflik Aceh. Berikut penjelasan Zaini Abdullah, Menteri Kesehatan
Atjeh Merdeka:

Zaini Abdullah [ZA]: Kami mentaati peraturan dalam keputusan bersama
sejak penanganan jeda kemanusiaan Mei yang lalu. Tapi kami lihat
tidak ada perubahan apa yang disebut jeda kemanusiaan itu. Jadi, kami
lihat, mereka menambah tentara ke Aceh, dan terus membunuh bangsa
Aceh tidak bersalah. Jadi kami menganggap jeda kemanusiaan tidak
berlangsung dengan baik. Kami juga telah memperpanjang jeda jangka
kedua, dalam masa yang kedua, sampai dengan pertengahan bulan Januari
tahun depan, kami mau sekali mengadakan perpanjangan itu, tapi kami
tangguhkan. Pembicaraannya minggu ini sebenarnya dilangsungkan kalau
kami menyetuju. Tapi kami meminta supaya ditangguhkan karena apa yang
terjadi sekarang itu, tidak kami inginkan, seperti ini kami lihat
unjuk rasa oleh bangsa Aceh sejak 8 November, itu kami lihat secara
brutal, mereka telah membunuh manusia bangsa Aceh yang tidak
bersalah. Mereka bermonstrasi itu untuk menunjukkan cara demokrasi,
tapi di bawah pemerintahan Indonesia telah membunuh bangsa Aceh yang
ingin menunjukkan unjuk rasa tersebut.

Radio Nederland [RN]: Tapi, Deplu justru masih optimis bahwa
pertemuan Kamis ini akan berlangsung?

[ZA]: Tidak. Kami telah menyatakan kepada pihak Henri Dunant, kami
minta ditangguhkan. Kami sekarang tidak bersedia untuk duduk
berbicara dengan mereka, di mana jenderal-jenderal mereka terus
membunuh bangsa kami. Itu tidak kami setujui.

[RN]: Ditangguhkan sampai kapan?

[ZA]: Sampai dengan mereka berhenti membunuh bangsa Aceh yang tidak
bersalah. Kami minta pihak-pihak internasional, Human Rights, Palang
Merah misalnya, tentu sekali pihak Henri Dunant sendiri, untuk
mengatakan apa yang kami katakan, supaya menghentikan pembunuhannya
yang tidak bermanfaat bagi bangsa Aceh.

[RN]: GAM menghendaki intervensi internasional, semacam tentara
perdamaian internasional, begitu?

[ZA]: Iya, sudah barang tentu, kalau pihak Henri Dunant sendiri tidak
bisa menjadi penengah dalam hal ini. Karena ini juga adalah soal
kemerdekaan bangsa Aceh, yang oleh GAM sejak 1976 kami telah
memproklamirkan negara Aceh. Kami ada hak seperti negara lain.
Sebetulnya yang juga bertanggungjawab dalam hal ini adalah Belanda
yang telah menyerahkan kedaulatan yang tidak sah kepada Indonesia.
Sudah barang tentu pihak PBB harus bertanggungjawab hal tersebut,
seperti juga pemerintah Belanda sendiri.

Demikian tadi Anda ikuti wawancara dengan Zaini Abdullah, Menteri
Kesehatan Atjeh Merdeka.


---------------------------------------------------------------------
Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
http://www.ranesi.nl/
http://www.rnw.nl/

Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda
peroleh melalui
[EMAIL PROTECTED]

Copyright Radio Nederland Wereldomroep.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke