---------------------------------------------------------------------

WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP
Edisi: Bahasa Indonesia

Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh
Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir.

---------------------------------------------------------------------

Edisi ini diterbitkan pada:

Rabu 22 November 2000 15:10 UTC



** JAKARTA ANCAM AKAN BERLAKUKAN  DARURAT SIPIL DI ACEH

** PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG FLORIDA ADALAH KEMENANGAN BAGI KUBU
DEMOKRAT

** INSIDEN PEMUKULAN DUTA BESAR MCCARTHY TIMBULKAN KEMARAHAN
AUSTRALIA

** TOPIK GEMA WARTA: PEMERINTAH KONON AKAN MEMBERLAKUKAN DARURAT
SIPIL DI ACEH DAN PAPUA BARAT

** TOPIK GEMA WARTA: KINI GILIRAN KETUA UMUM PKB MENUDING FUAD
BAWAZIER KORUP

** TOPIK GEMA WARTA: KONFERENSI IKLIM DI DEN HAAG MEMASUKI MINGGU
MENENTUKAN



* JAKARTA ANCAM AKAN BERLAKUKAN DARURAT SIPIL DI ACEH

Pemerintah di Jakarta mengancam akan memberlakukan darurat sipil di
Aceh kalau Gerakan Atjeh Merdeka GAM tetap menolak bekerjasama dalam
proses perdamaian. Pertemuan pemerintah Indonesia dan GAM seharusnya
dimulai lagi di Jenewa, Swiss, pekan lalu. Tetapi pertemuan itu
dibatalkan menyusul gelombang kekerasan baru di wilayah itu.
Sedikitnya 10 orang ditembakmati oleh TNI ketika mereka menuju Banda
Atjeh untuk melakukan demonstrasi menuntut kemerdekaan. Jakarta
bersedia memberikan otonomi luas kepada Aceh, tetapi menolak
kemerdekaannya. Organisasi urusan hak-hak asasi manusia, Amnesty
International, pekan lalu menyatakan prihatin akan keadaan hak asasi
manusia di Aceh. Baik TNI maupun GAM, demikian Amnesty, turut
bertanggungjawab atas pelanggaran-pelanggaran hak asasi manusia.


* PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG FLORIDA ADALAH KEMENANGAN BAGI KUBU DEMOKRAT

Mahkamah Agung Florida secara unanim memutuskan bahwa penghitungan
ulang suara dengan menggunakan tangan harus dimasukkan dalam hasil
akhir pemilu kalau hasil penghitungan ulang itu diserahkan
selambatnya hari Minggu mendatang. Ke tujuh hakim berpendapat bahwa
kepentingan para pemilih agar suara mereka dihitung, harus diutamakan
dari segalanya. Putusan Mahkamah ini positif bagi calon presiden kubu
Demokrat Al Gore. Kini keunggulan calon Republik George W. Bush agak
berkurang. Gore berharap penghitungan ulang di tiga distrik yang
mayoritas penduduknya tergolong demokrat bisa memberikannya
keunggulan terhadap saingannya. Gore mengatakan putusan Mahkamah
Agung itu adalah kemenangan bagi demokrasi. Kubu Republik menilai
putusan Mahkamah tidak adil karena menyimpang dari
peraturan-peraturan pemilu. Para penasehat hukum Bush mempelajari
kemungkinan untuk meniadakan putusan Mahkamah tersebut.


* INSIDEN PEMUKILAN DUTA BESAR MCCARTHY TIMBULKAN KEMARAHAN AUSTRALIA

Sebuah insiden yang mengakibatkan duta besar Australia untuk
Indonesia luka-luka ringan, menimbulkan kemarahan Australia.
Pemukulan duta besar, John McCarthy, berlangsung Selasa kemarin
ketika ia bersama beberapa warga Australia lainnya menghadiri
pembukaan sebuah gedung Australia di Sulawesi Selatan. Mereka diserbu
oleh 20an orang Timor Timur. Menurut para saksi mata polisi tidak
turun tangan. Presiden Abdurrahman Wahid sementara ini meminta maaf
kepada Australia atas insiden tersebut. Hubungan kedua negara tegang
sejak satuan perdamaian internasional ditempatkan di Timor Timur
menyusul referendum seputar kemerdekaan wilayah tersebut. Pasukan
perdamaian internasional itu dipimpin oleh Australia.


* MUBARAK DAN ARAFAT BICARAKAN KEKERASAN DI ISRAEL

Presiden Mesir Hosni Mubarak hari ini bertemu dengan pemimpin
Palestina Yasser Arafat untuk membicarakan kekerasan di Israel yang
berkelanjutan terus. Mubarak mengatakan akan tetap berupaya bagi
proses perdamaian. Selasa kemarin Mubarak menarik duta besarnya dari
Israel sebagai tanggapan atas serangan-serangan rudal yang
dilancarkan Israel terhadap sasaran Palestina di Jalur Gaza. Korban
kembali berjatuhan di Jalur Gaza hari ini. Menurut para saksi mata
sebuah tank Israel melancarkan tembakan terhadap dua mobil Palestina.
Setelah Mesir kini giliran Yordania mengecam keras serangan-serangan
rudal Israel Senin lalu. Menurut Raja Yordania Abdallah Israel
merongrong proses perdamaian di Timur Tengah. Yordania untuk
sementara waktu tidak akan mengirim duta besarnya ke Israel.


* KONGRES PERU ANGKAT PRESIDEN INTERIM HARI INI

Kongres Peru menuntaskan prosedur impeachment atau pencopotan
terhadap Presiden Alberto Fujimori yang telah mengundurkan diri Senin
lalu. Kongres memilih mencopot Fujimori yang secara moril dinilai
tidak mampu mengemban jabatan presiden, ketimbang menyetujui surat
pengunduran diri yang dikirim Fujimori dari Tokio. Hari ini Kongres
memutuskan siapa yang mengambilalih tugas-tugas presiden sampai
pemilu yang dipercepat digelar April tahun depan. Besar kemungkinan
ketua parlemen Valentin Paniagua akan ditunjuk sebagai presiden
interim. Ahli hukum Paniagua, 64 tahun, dinilai seorang demokrat yang
dihormati oleh berbagai kalangan oposisi. Sedianya kedua wakil
presiden harus mengambilalih tugas-tugas Fujimori, tetapi keduanya
telah mundur.


* AMERIKA SERIKAT MEMBERLAKUKAN SANKSI TERHADAP IRAN DAN PAKISTAN

Amerika Serikat akan memberlakukan sanksi terhadap Iran dan Pakistan
karena kedua negara itu membeli rudal atau onderdilnya diCina.
Washington tidak akan memberlakukan sanksi terhadap Cina, karena
pemerintah di Beijing berjanji akan merevisi ekspor senjata.
Negara-negara yang memproduksi rudal jarak panjang yang bisa
mentranspor moncong nuklir tidak bisa lagi menggunakan teknologi
Cina. Hal ini terutama penting bagi Iran, karena dengan demikian
pemerintah di Washington memperkirakan program rudal Iran bisa sangat
terhambat.


* SEORANG BEKAS MENTERI KESEHATAN SPANYOL DILIKUIDASI

Mantan Menteri Kesehatan Spanyol, Ernest Lluch, dibunuh di Barcelona
Selasa kemarin. Pelakunya kemungkinan adalah anggota gerakan
separatis Baskia ETA. Para saksi mata mengatakan tokoh politik
sosialis itu ditembak dua kali di kepala di garasi rumahnya di
Barcelona. Gerakan separatis ETA dinyatakan bertanggungjawab atas 20
pembunuhan yang bersifat politis di Spanyol tahun ini.


* PEMERINTAH KONON AKAN MEMBERLAKUKAN DARURAT SIPIL DI ACEH DAN PAPUA
BARAT

Sementara darurat sipil di Maluku belum dicabut, kini pemerintah
konon akan memberlakukan darurat sipil di Aceh dan Papua Barat.
Bagaimana tanggapan masyarakat di dua kawasan yang bergejolak itu?
Pertama Radio Nederland menghubungi Suraya Kumaruzzaman dari lsm
Flower Atjeh di Banda Aceh:

Suraya Kumaruzzaman [SK]:  Ketika isyu pertama itu diluncurkan
beberapa bulan lalu, itu teman-teman, bukan cuma NGO, tapi juga pihak
dari organisasi massa dan lain-lain mulai  mempersoalkan ini. Tapi
kemudian waktu itu Korem mengatakan bahwa tidak akan pernah
diberlakukan darurat sipil waktu itu jawabannya. Jadi ada protes, ada
kampanya untuk menolak darurat sipil. Tapi kemudian dikatakan tidak
akan diberlakukan. Tapi sekarang kita mulai dengar lagi isyu itu.
Saya pikir, ya memang dilematis buat pemerintah juga melihat kondisi
hari ini. Tetapi sejauhmana kalau darurat sipil diberlakukan bahwa
kemudian itu tidak akan melanggar hak-hak asasi manusia lagi. Ini
yang jadi pertanyaan saya. Saya bukan soal bahwa boleh atau tidak.
Tapi sejauhmana kalau misalnya darurat sipil itu diberlakukan aparat
yang dikirim pihak-pihak di tingkat bawah ini bisa betul-betul
konsisten memegang aturan yang mereka mainkan. Ini yang sering sekali
tidak terjadi.

Dari pengalaman selalu apa yang menjadi kesepakatan di atas kertas
itu, di lapangan nggak seperti itu. Itu yang terjadi di sini. Orang
boleh bilang Gus Dur sudah melakukan beberapa perubahan di Indonesia,
misalnya ya mulai dari penggantian Wiranto dulu dan hal-hal lain.
Tapi realita di lapangan sekarang di akar rumputnya tidak ada
perubahan apapun sampai hari ini terhadap kondisi pelanggaran HAM
yang terjadi di Indonesia khususnya di Aceh. Nah, jadi ketika
kemudian ada rencana darurat sipil lagi, untuk tingkat janji mungkin
sebelum Gus Dur Habibie bilang bahwa tidak akan ada lagi kekerasan di
Aceh, pada saat yang sama detik yang sama hanya sekitar 15 meter dari
tempat dia berbicara ratusan massa digebuk. Itu hal-hal yang sudah
dilihat oleh rakyat.

Lalu jeda kemanusiaan ya. Selain katakan saja pihak GAM juga
melanggar, tetapi dari pihak RI, TNI juga melakukan kekerasan padahal
kesepakatan jeda kemanusiaan sudah ditandatangani. Nah, ini hal-hal
yang selalu dilihat oleh rakyat. Sehingga ketika ada upaya lain yang
sekarang modelnya represif, orang sudah takut duluan. Tingkat yang
model jeda kemanusiaan, tingkat  janji-janji yang manis-manis itu aja
nggak bisa dipenuhi, tetap aja dengan peluru dan pukulan dan tahanan,
apalagi dengan darurat sipil. Saya nggak yakin banget. Karena saya
lihat di pihak TNI ada dualisme, artinya ada kebijakan di atas kertas
itu disepakati. Di lapangan nggak. Nah jadi saya kembali kepada
pemerintah ataupun aparat sendiri sejauhmana sekarang mereka akan
benar-benar memegang janji atau kesepakatan yang mereka bangun gitu
lho. Tidak melanggar dari aturan-aturan yang sudah disepakati. Itu
saja.

Radio Nederland [RN]: Anda bilang dualisme, tapi apakah tidak
demikian bahwa mungkin karena memang TNI di pusat itu tidak bisa
mengendalikan mereka yang di daerah?

SK: Yang di daerah itu kan yang mereka kirim. Artinya saya pernah
dengar bahwa ada pengakuan dari pihak mereka bahwa mereka memang
tidak bisa ngontrol. Ada pasukan yang di luar kontrol mereka. Jadi
ini yang menjadi problim besar sebenarnya. Dan saya lupa siapa yang
pernah mengaku hal itu. Tetapi memang pernah saya dengar hal itu
bahwa mereka nggak bisa mengontrol. Nah, kalau memang mereka sudah
paham dan sadar, lalu mereka melakukan darurat sipil dan mereka tidak
bisa mengontrol pasukannya, yang akan jadi korban rakyat lagi, gitu
lho. Kalau misalnya dari kacamata Indonesia menganggap bahwa GAM itu
adalah bagian dari separatis yang merongrong kewibawaan Indonesia dan
lain-lain, ya mereka tempuh jalur hukum misalnya, tapi tidak kemudian
yang sering dibilang dengan imbas itu akan melukai seluruh rakyat
Aceh.

Sekarang mereka melihat rakyat Aceh semuanya separatis. Ini kan
mengerikan. Dan kalau pun misalnya memang separatis, itu kenapa?
Kembali lagi ke akar persoalan, soal ketidakadilan. Nah, kenapa ini
tidak diselesaikan soal ketidakadilannya. Jangan hanya melihat bahwa
ada pemberontak. Tapi kenapa mereka melakukan ini. Itu yang harus
dilihat sehingga penyelesaian persoalan tidak dengan menumpas yang
memberontak, tetapi memberikan keadilan kepada mereka yang
diperlakukan tidak adil di Aceh, gitu lho. Kalau pendekatannya
melihat bahwa ini adalah separatis, harus ditumpas. Saya sih lihat
mereka kirim pasukan ribuan atau puluhan ribu pun ke Aceh itu nggak
akan pernah selesai. Mati satu besok akan muncul yang lain. Karena
yang akan ada di sini adalah soal dendam yang menjadi semakin besar.
Jadi kalau itu pendekatan dilakukan, rakyat lama-lama kan akhirnya
berpikir begini 'kita nggak berontak, kita juga dibunuh koq', nah ini
yang saya khawatir sekali gitu lho.

Demikian Suraya Kumaruzzaman dari lsm Flower Aceh.

Lalu Bagaimana tanggapan Papua Barat. Berikut Tom Beanal dari
Presidium Dewan Papua.

Tom Beanal [TB]: Saya rasa Jakarta tidak fair terhadap Papua. Di
Papua tidak ada apa-apa, hanya Jakarta gara-gara untuk menyatakan
bahwa di Papua ada sesuatu. Kami mau supaya dialog dan dialog secara
damai untuk memperoleh hasil yang jelas. Ternyata Jakarta takut
berdialog. Dan kalau adakan satu darurat sipil, kami rasa tidak
tepat. Sebab di sana tidak ada orang Papua yang menentang mereka. Ini
hanya kelihatan bahwa mereka cari gara-gara karena tekelan politik.

RN: Kalau Jakarta benar-benar menerapkan darurat sipil di Papua,
sikap tegas apa yang akan diambil oleh Dewan Presidium Papua?

TB: Kami menentang itu. Itu tidak benar. Kami tidak menggunakan
kekuatan senjata. Kami selalu mau yang damai dan kami rasa ini tidak
benar. Kalau seandainya terjadi kami rasa ini hanya Jakarta cari-cari
alasan.

RN: Kalau kita melihat posisi masing-masing,ya. Jakarta tidak ingin
melakukan dialog sementara Presidium Papua ingin melakukan dialog,
bagaimana titik temunya?

TB: Ya saya pikir Jakarta tidak boleh terlalu takut akan dialog.
Kalau dialog dan dialog menghasilkan sesuatu yang benar, ya kebenaran
itu yang patut diterima.

RN: Kebenaran itu bahwa warga Papua ingin merdeka begitu?

TB: Memang warga Papua benar kami mau dialog itu pelurusan sejarah.
Dari pelurusan sejarah ini kalau orang Papua benar, harus diakui oleh
Jakarta. Jangan memaksakan kehendak Jakarta. Kalau orang Papua salah,
sudah, kami akan tetap jadi warga Indonesia yang baik.

RN: Sebetulnya dari dialog ini ujung-ujungnya bukan referendum untuk
kemerdekaan Papua saja ya, tapi pelurusan sejarah?

TB:  Ya kalau ndak, apa artinya dialog itu. Perlu suatu referendum ya
baik juga. Serahkan kepada rakyat, tidak boleh dari elit politik itu
menentukan apa yang elit politik mau. Semua diserahkan ke rakyat.

RN: Beberapa kali anda dan juga rekan-rekan dari Dewan Presidium
Papua mengadakan pertemuan dengan Gus Dur. Sikapnya sendiri bagaimana
sebenarnya terhadap masalah Papua?

TB: Saya lihat kalau Pak Gus Dur sendiri, dia punya kemanusiaan cukup
tinggi. Hanya kelihatan bahwa ada dualisme di dalam pemerintahan
antara Presiden Gus Dur dengan Wakil Presiden. Wakil Presiden lebih
suka pakai metode Orde Baru yang lebih mau tekan rakyat supaya rakyat
mengikuti kehendak yang memerintah. Sedangkan kalau Pak Gus Dur lebih
demokratis. Mau supaya rakyat menentukan apa yang paling baik untuk
rakyat. Itu yang kami lihat. Di dalam pemerintahan kami lihat ada
dualisme.

RN: Padahal Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri mendapat dukungan
lebih banyak dari Papua kemarin itu ya. Tetapi koq sampai begitu
sikapnya. Kenapa?

TB: Iya itu yang kami sendiri heran. Kami sendiri lihat bahwa
Megawati itu seorang tokoh demokratis, tapi pada saat ini kami lihat
bahwa dia lebih pada penekanan. Keinginan atasan itu yang harus
didukung, sedangkan suara rakyat itu tidak terlalu diperhatikan. Itu
kami heran.

Demikian Tom Beanal dari Dewan Presidium Papua.


* KINI GILIRAN KETUA UMUM PKB MENUDING FUAD BAWAZIER KORUP

PKB tampaknya bersatu dalam menyerang Fuad Bawazier. Setelah anggota
FKB Fuad Amin, menuding Fuad Bawazier membiayai sejumlah demo anti
Gus Dur, kini giliran Ketua Umum PKB Matori Abdul Djalil menuding
Fuad telah korupsi uang negara triliunan rupiah melalui BLBI. Setelah
Fuad Amin digugat, lalu Matori yang digugat Fuad Bawazier. Laporan
koresponden Syahrir dari Jakarta:

Fuad Bawazier mantan Menteri Keuangannya Soeharto, akhir-akhir ini
menjadi bulan-bulanan para pengikut Gus Dur, baik di DPR maupun di
jalanan. Sebagaimana halnya saat-saat menjelang Sidang Tahunan MPR
yang lalu, kini pun Fuad dituduh sebagai salah satu donatur demo
massa untuk menggulingkan Gus Dur. Padahal sejumlah sumber lain,
misalnya kalangan mahasiswa Jakarta, sudah mengaku bahwa mereka
sebenarnya dibiayai Probosutedjo, adik tiri mantan Presiden Soeharto.
Tetapi secara lihai Probo diberitakan akan masuk PKB, partainya Gus
Dur. Kemarin Kyai Haji Fuad Amien Imron tokoh PKB di Komisi I DPR
menantang Fuad Bawazier untuk menggugatnya di pengadilan. Soalnya
mantan Menteri Keuangan zaman Soeharto itu merencanakan untuk membawa
kasus Fuad Amien ke pengadilan. Fuad Bawazier yang dikenal rajin
menyumbang itu, merasa dirinya kuat kembali karena sudah memimpin
KAHMI.

Ketua Dewan Nasional KAHMI itu berencana menggugat KH Fuad Amin Imron
karena Fuad yang satu ini menuduh dirinya sebagai orang yang berada
di balik aksi-aksi demo penggulingan Gus dur. "Saya akan menuntut
Fuad Amin", katanya kepada pers. "Fuad Amin telah memfitnah saya
sebagai motor gerakan anti Gus Dur," jelasnya. Fuad Amin memang
menuding Fuad Bawazier bersama Ginandjar Kartasasmita menggerakkan
demo anti Gus Dur, agar dengan demikian kasus Orba tidak terungkap.
Ginandjar yang selama puluhan tahun mengabdi kepada keluarga Cendana,
dan berkali-kali menjadi menteri, kini entah bagaimana, menduduki
jabatan Wakil Ketua MPR.

Selama satu tahun terakhir ini setiap kali ada demonstrasi anti Gus
dur di ibukota, maka kalangan NU dan PKB langsung saja menuduh kedua
orang itu bersama Arifin Panigoro sebagai donatur gerakan-gerakan
anti Gus Dur. Arifin Panigoro adalah salah satu dari tiga pengusaha
Orde Baru yang dahulu dibesarkan oleh Ginandjar. Beberapa saat
sebelum Soeharto jatuh Arifin ikut-ikutan berpolitik. Dan kini dengan
dukungan dananya sebagaimana halnya dengan Fuad Bawazier ia pun aktif
menguasai sebagian besar anggota DPR yang kurang mampu. Pada zaman
Soeharto orang pun takut kepada para pengusaha semacam Bob Hasan dan
Probosutedjo yang punya jalur politik dan dana yang kuat. Sekarang
banyak tokoh mahasiswa dan anggota parlemen yang tunduk pada
pengusaha-pengusaha berpolitik semacam Arifin Panigoro dan  Fuad
Bawazier. Tetapi anggota DPR Fuad Amien Imron sudah menyatakan tidak
gentar pada Fuad Bawazier yang banyak dananya itu. Tokoh ulama asal
Madura itu yang juga salah satu Ketua Dewan Suro PKB ini justru
bermaksud memberi perlawanan. "Saya siap dengan data-data dan
saksi-saksi," katanya kemarin. Ada 40 saksi yang bersedia memberikan
kesaksian keterlibatan Fuad dalam menggerakkan aksi demo penggulingan
Gus Dur, ujarnya. Pemimpin pondok pesantren di Jawa Timur ini
menegaskan kepada pers di Jakarta bahwa ia tidak pernah akan mencabut
keterangannya. Dan ia tidak akan berdamai jika kasusnya masuk ke
pengadilan.

Ketua Pengurus Wilayah NU Jakarta Raya Abdul Wahid Azis Bisri
menyatakan kalau sudah ada bukti-bukti maka NU akan meminta pihak
kepolisian agar menangkap Fuad Bawazier. Sebagai pembina Banser
Nasional kyai muda ini mengatakan, "Kami dan kawan-kawan di Banser
dan di GP Ansor sebetulnya sudah banyak tahu tentang kegiatan Fuad
Bawazier selama ini." Selain kegiatannya di KAHMI (Korps Alumni HMI)
saya memperoleh informasi bagaimana kegiatan Fuad di Amerika Serikat
dahulu. "Kawan-kawan sedang mencari bukti-bukti atau informasi
tambahan mengenai Fuad Bawazir," katanya. Kalau sudah diperoleh akan
diserahkan ke aparat hukum karena Banser dan Ansor tidak akan
mengambil tindakan. Dari keterangan kedua kyai ini nampak bahwa
orang-orang NU mulai kebingungan melihat masuknya ribuan demonstran
ke Jakarta. Mereka yang berdemonstrasi di gedung DPR meminta Gus Dur
turun jelas mempunyai dukungan dana yang kuat. Sedangkan NU sendiri
tidak mampu mengerahkan massanya dari Jawa Timur karena kekurangan
dana.

Menurut seorang asisten menteri, jika para pemimpin PKB dan NU mau
menjual mobil-mobil dan rumah baru mereka yang dibeli dalam satu
tahun terakhir ini, maka masalah dana itu gampang dapat diatasi.
Tetapi mereka tidak mau melakukan hal itu karena khawatir jika Gus
Dur tiba-tiba lengser maka mereka tidak sempat menikmati kekuasaan
yang diperoleh di luar perkiraan mereka itu. Namun demikian harus
diakui pula bahwa para mantan menteri dan pejabat Soeharto berusaha
keras menggulingkan Gus Dur agar dapat terbebas dari segala jeratan
hukum atas perilaku mereka selama puluhan tahun memerintah. Munculnya
kasus tuntutan merdeka di beberapa daerah di Indonesia seperti Aceh,
Riau, Papua, dan lainnya, ditengarai dibidani oleh tokoh-tokoh Orde
Baru yang kini beroposisi. Demikian pun pelbagai pembentukan laskar
dan satgas baik di daerah basis Islam maupun Kristen. Maka wajarlah
jika orang pun percaya bahwa gerakan-gerakan demonstrasi menjatuhkan
Gus Dur pun didalangi tokoh-tokoh Orde Baru yang sama.


* KONFERENSI IKLIM DI DEN HAAG MEMASUKI MINGGU MENENTUKAN

INTRO: Pada minggu kedua konperensi perubahan iklim COP (Conference
of the Parties) keenam di Den Haag, suasana pembicaraan makin bernada
keras. Presiden Jacques Chirac dari Prancis yang adalah ketua Uni
Eropa, pada pidatonya menuding Amerika Serikat karena adalah emitor,
atau penghasil gas rumah kaca paling besar di dunia. Pola pemakaian
energi satu orang Amerika sama dengan tiga orang Prancis, katanya.
Nada pidato ini pada gilirannya bikin Amerika jengkel. Ketua delegasi
Amerika Serikat Frank Loy menangkis tudingan Prancis dengan
mengatakan bahwa Amerika Serikat melakukan banyak hal untuk menghemat
penggunaan energi, tapi barangkali Presiden Chirac tidak tahu
mengenai hal itu. Walaupun demikian, setelah kata-kata tajam itu,
Frank Loy sebagai ketua delegasi dari Amerika Serikat sudah berbicara
lagi dengan Dominique Voynet, Menteri Lingkungan Hidup Prancis yang
sekarang adalah ketua Uni Eropa. Laporan Yanti Mualim dari Den Haag.

Minggu kedua ini adalah minggu yang menentukan. Menteri-menteri
lingkungan hidup dari sekitar seratusenampuluh negara hadir di Den
Haag untuk menentukan nasib Kyoto Protokol yang disepakati pada COP
ketiga pada tahun 1997 di Jepang. Ketika itu disepakati negara-negara
industri kaya Amerika Serikat, Uni Eropa dan Jepang mengurangi gas
rumah kaca mereka untuk anggaran tahun 2008-2012 masing-masing dengan
delapan persen, tujuh persen dan enam persen kurang dari taraf emisi
tahun 1990. Ada enam jenis gas penyebab dampak rumah kaca yang
mengakibatkan pemanasan bumi. Salah satu di antaranya adalah CO2 yang
dihasilkan oleh penggunaan bahan bakar fosil. Untuk mengurangi gas
penyebab dampak rumah kaca itu Kyoto Protokol menyebut beberapa cara
antara lain Clean Development Mechanism atau disingkat menjadi CDM,
Joint Implementation dan Emissions Trading. Mekanisme-mekanisme ini
memungkinkan negara industri yang harus mengurangi gas rumah kaca
mendanai pembangunan industri dengan teknologi bersih di negara lain
untuk melunasi kewajibannya mengurangi gas rumah kaca. Sedang yang
disebut Emissions Trading adalah membeli jatah membuang gas rumah
kaca dari negara lain. Ini terutama menyangkut bekas Uni Sovyet yang
setelah ambruknya ekonomi di sana banyak pabrik tidak bekerja lagi,
maka mereka tidak menghasilkan gas rumah kaca. Itulah yang disebut
hot air. Udara goreng ini dengan senang hati ingin dijual oleh Rusia
pada Amerika Serikat.

Pada COP 6 di Den Haag inilah harus ditentukan bagaimana penerapan
mekanisme itu. Dan penafsiran cara penerapan inilah menjadi pangkal
pertentangan di antara terutama negara-negara industri kaya Amerika
Serikat, Jepang, Kanada dan Uni Eropa.

Amerika Serikat didukung Jepang dan Kanada serta Australia,
mengatakan hutan-hutan harus dihitung sebagai pengisap CO2. Hal ini
disebut sebagai sinks. Kalau hutan-hutan ikut dihitung, maka
kewajiban Amerika Serikat mengurangi CO2 mereka berkurang karena gas
itu sudah diisap oleh hutan. Hal ini sangat ditentang oleh Uni Eropa
dan organisasi-organisasi lingkungan hidup yang sudah sejak awal
mengatakan bahwa memasukkan hutan dalam mekanisme ini adalah
menghancurkan integritas konperensi ini. Di dalam Uni Eropa sendiri
ada sedikit perpecahan karena negara-negara anggota seperti Finlandia
dan Swedia yang punya banyak hutan cukup tergiur dengan cara berpikir
Amerika Serikat. Memang benar pohon-pohon mengisap CO2, tapi
bagaimana menghitung berapa ton CO2 yang diisap oleh hutan tertentu,
belum ada kejelasan. Lalu bagaimana dengan Indonesia yang punya
kepentingan kalau hutan masuk dalam sinks atau dihitung sebagai
penyerap CO2? Dengarkan pidato menteri lingkungan hidup Sony Keraf.

"Bagi Indonesia Clean Development Mechanism adalah cara pertama yang
sangat penting untuk mempercepat perkembangan sistematis. Namun cara
ini perlu dianggap sebagai tambahan dalam usaha mengurangi emisi gas
rumah kaca. Kami berpendapat bahwa sinks bisa membantu mengurangi
emisi gas rumah kaca."

Indonesia terbuka menerima dimasukkannya sinks atau daya isap CO2
oleh hutan-hutan ke dalam CDM atau Clean Development Mechanism. Namun
harus ada persyaratan dan penghitungan yang jelas. Memasukkan hutan
harus dilihat sebagai usaha tambahan untuk mengurangi gas rumah kaca,
dan bukan sebagai usaha utama. Masuknya hutan dalam penghitungan dan
mengurangi gas rumah kaca tidak boleh bertentangan dengan
perjanjian-perjanjian lain seperti keaneka ragaman hayati dan
kelestarian hutan.


---------------------------------------------------------------------
Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
http://www.ranesi.nl/
http://www.rnw.nl/

Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda
peroleh melalui
[EMAIL PROTECTED]

Copyright Radio Nederland Wereldomroep.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke