---------------------------------------------------------------------

WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP
Edisi: Bahasa Indonesia

Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh
Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir.

---------------------------------------------------------------------

Edisi ini diterbitkan pada:

Jumat 24 November 2000 14:50 UTC



** MASSA NU JAWA TIMUR SIAP KE  JAKARTA MEMBELA GUS DUR

** USULAN KOMPROMIS DI KONFERENSI IKLIM DI DEN HAAG

** CINA JEPANG DAN KOREA SELATAN TINGKATKAN KERJASAMA EKONOMI

** TOPIK GEMA WARTA: MASALAH TRANSMIGRAN AKAN BISA MENYULITKAN
JAKARTA

** PAPUA TETAP AKAN PERINGATI HUT KE-39 KEMERDEKAAN 1 DESEMBER



* MASSA NU JAWA TIMUR SIAP KE JAKARTA MEMBELA GUS DUR

Keberangkatan ribuan massa NU Jawa Timur pendukung Gus Dur ke
Jakarta, masih menunggu ijin dari Ketua Umum Nahdlatul Ulama (NU) KH
Hasyim Muzadi. "Keberangkatan mereka harus menunggu ijin dari saya",
kata Muzadi siang tadi. Menurut Ketua NU Cabang Jatim, Chairul Anang,
ribuan massa pendukung Gus Dur dari JawaTimur siap diberangkatkan ke
Jakarta, jika para elit politik benar-benar ingin menurunkan Gus Dur
dari kursi kepresidenan. Aksi pro dan kontra atas desakanmundur
terhadap Gus Dur terus belanjut, dipicu adanya pengajuan memorandum I
DPR kepada Presiden karena dinilai gagal dalam menjalankan tugasnya.
Menurut Muzadi, adanya memorandum I DPR kepada Presiden belum bisa
serta merta untuk dilaksanakan Sidang Istimewa, sebab masih harus
melalui proses yang panjang. Namun sepanjang hal itu masih sesuai
dengan konstitusi tidak menjadi masalah, tetapi kalau sudah dilangar
tentunya massa di bawah tidak akan tinggal diam. Sebelumnya Hasyim
Muzadi juga telah memperingatkan Gus Dur untuk memperbaiki kinerja
yang selama ini masih dirasakan belum optimal. Sementara Ketua DPR
Akbar Tanjung menegaskan bahwa Sidang Istimewa bisa digelar jika
memang Presiden benar-benar telah melanggar UUD 45 dan TAP MPR. Namun
Akbar menegaskan, Partai Golkar akan tetap mendukung Gus Dur hingga
akhir masa jabatannya tahun 2004, jika ia segera mengubah sikap
pribadinya dan mau membenahi kinerja pemerintahannya.


* USULAN KOMPROMIS DI KONFERENSI IKLIM DI DEN HAAG

Uni Eropa kecewa terhadap usulan kompromis yang diajukan kepada
negara-negara peserta Konferensi Iklim di Den Haag. Ketua Konferensi
PBB di Den Haag, yakni Menteri Lingkungan Hidup Belanda, Jan Pronk,
Kamis malam kemarin mengajukan usulan kompromis, dengan harapan
Konferensi Iklim bisa ditutup dengan kesepakatan. Tetapi Menteri
Lingkungan Hidup Prancis, Dominique Voynet, yang berbicara atas nama
Uni Eropa, menganggap usulan tersebut tidak bisa diterima. Menurut
Pronk, negara-negara peserta tak terelakkan harus mengambil keputusan
yang pahit. Ia antara lain mengusulkan, negara-negara kaya tidak
boleh membangun Pusat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di dunia
ketiga, sebagai ganti kurang  dilakukannya tindakan-tindakan
kelestarian lingkungan di negaranya sendiri. Negara-negara itu boleh
melakukan penghijauan kawasan sebagai tindakan untuk mengurangi emisi
CO2, tetapi angka tersebut tidak lebih dari tiga persen. Pronk lebih
lanjut mengusulkan kepada negara-negara industri, pertama-tama harus
bertindak dalam batas wilayahnya sendiri. Untuk bisa membuahkan hasil
positif dalam perundingan,  Konferensi Iklim diperpanjang sehari,
sampai Saptu besok.


* CINA JEPANG DAN KOREA SELATAN TINGKATKAN KERJASAMA EKONOMI

Cina, Jepang dan Korea Selatan mencapai kesepakatan untuk menjalin
kerjasama ekonomi yang lebih erat lagi. Ketiga negara akan saling
bertukar informasi dalam bidang jasa layanan keuangan, informasi dan
teknologi lingkungan hidup serta penelitian ekonomi. Selain itu,
bersamaan dengan pertemuan puncak ASEAN, yang kini tengah
berlangsung, ketiga negara juga menyelenggarakan pertemuan puncak
tahunan. Perdana Menteri Singapura Goh Chok Tong, menyatakan positif
terhadap perkembangan ini. Di Singapura saat ini berlangsung
pertemuan puncak ASEAN. Menurut Perdana Menteri Goh, dengan kerjasama
Cina, Jepang dan Korea Selatan ini, maka negara-negara ASEAN kini
dipaksa untuk mempererat kerjasama ekonominya. Lebih dari itu,
demikian Perdana Menteri Goh, negara-negara ASEAN juga akan mengambil
manfaat dari pertumbuhan ekonomi tinggi di Cina, Jepang dan Korea
Selatan.


* THAILAND DAN MALAYSIA DILANDA BANJIR BESAR

Hujan lebat di Thailand Selatan telah menyebabkan banjir besar, yang
dipastikan telah menewaskan lima orang. Khususnya kota Hat Yai, yang
terletak di sebuah lembah, menjadi sasaran banjir hebat itu. Listik
di kota Hat Yai sudah padam, dan sekarang warganya terancam
kekurangan pangan. Sementara itu, sekitar 7000 orang sudah mengungsi
ke tempat-tempat yang tinggi letaknya. Ribuan turis yang mengunjungi
kota Hat Yai, tidak bisa lagi meninggalkan kota itu. Selain Thailand,
Malaysia juga dilanda banjir. Hujan lebat di Malaysia mengancam bisa
melumpuhkan industri minyak kelapa sawit.


* TUJUH ORANG TEWAS AKIBAT BAKU TEMBAK DI KAMBOJA

Tujuh orang tewas di Kamboja menyusul baku tembak antara polisi
dengan gerombolan penjahat bersenjata. Baku tembak itu muncul ketika
sekitar 50 orang bersenjata menyerbu sebuah kantor polisi di ibukota
Phnom Penh. Di wilayah ibukota lain, sebuah barak militer ditembaki
oleh gerombolan penjahat lain yang lebih kecil. Dalam tembak menembak
ini tidak jatuh korban tewas. Konon yang beraksi ini adalah kelompok
Cambodian Freedom Fighters yang anti komunis. Polisi menyatakan telah
menangkap sekitar 30 orang, dan tujuh orang yang tewas itu dikabarkan
merupakan anggota pemberontak.


* ISRAEL MEMUTUSKAN SEMENTARA TIDAK LAKUKAN TINDAK PEMBALASAN

Pemerintah Israel memutuskan untuks sementara tidak akan mengambil
tindakan pembalasan terhadap peledakan bom oleh pihak Palestina di
kota Hadera Rabu lalu, yang menewaskan dua warga Israel. Menurut
Wakil Menteri Pertahanan Israel, Ephraim Sneh, Israel akan meneruskan
operasinya untuk secepatnya pengakhiri tindak kekerasan. Kabinet
Israel memberikan wewenang kepada Perdana Menteri Ehud Barak, untuk
menanggapi  tindak kekerasan Palestina. --- Awal pakan ini Israel
dihujani kritik internasional, setelah menembakkan rudal-rudalnya di
kota Gaza, sebagai tindak balasan atas peledakan bom terhadap sebuah
bis sekolah Israel. --- Sementara itu Israel dan Palestina, setelah
dalam waktu lama diam, mengadakan perundingan tingkat tinggi lagi,
yang membahas bagaimana bentrok kekerasan itu bisa diakhiri.


* KASUS PENGHITUNGAN ULANG PEMILIHAN PRESIDEN AMERIKA MASIH BERLANJUT

Masih belum jelas apakah Mahkamah Agung Amerika akan menangani
pengaduan Partai Republik tentang perhitungan ulang dengan tangan di
Florida. Partai Republik menghendaki penghitungan ulang suara tidak
dimasukkan dalam hasil penghitungan suara pemilihan presiden yang
lalu. Yang berarti calon partainya, George W Bush akan menjadi
presiden baru. Sementara itu kubu Demokrat pimpinan Al Gore meminta
Mahkamah Agung agar tidak menyatakan tidak berhak memutuskan kasus
tersebut. Mahkamah Agung memiliki reputasi sebagai tidak melibatkan
diri dalam konflik politik. --- Kaum Demokrat mengalami kekalahan
jurudis di Florida. Mahkamah Agung negara bagian itu memutuskan,
daerah pemilihan Miami-Dade tidak perlu melakukan penghitungan suara
ulang dengan tangan. Karenanya tim kampanye Gore menyatakan, akan
memperjuangkan hasil akhir pemilihan di Miami-Dade, yang pada saat
ini masih menguntungkan Bush. Hal itu akan dilakukan kalau ternyata
memang ribuan kartu suara dalam perhitungan pertama dengan mesin
dinyatakan tidak sah. Selain Miami-Dade, di dua daerah pemilihan lain
di Florida dilakukan perhitungan suara ulang dengan tangan.


* MASALAH TRANSMIGRAN AKAN BISA MENYULITKAN JAKARTA

Pemerintahan Gus Dur hingga saat ini belum sepenuhnya berusaha untuk
mengatasi permasalahan pengungsi di Indonesia yang dikabarkan  secara
akumulatif mencapai angka dua juta orang. Koresponden Syahrir
mengirim laporan berikut dari Jakarta:

Satgas penyelesaian masalah pengungsi Timtim di Nusa Tenggara Timur
yang dibentuk kantor Menko Polsoskam Susilo Bambang Yudhoyono memberi
kebebasan kepada para pengungsi Timtim yang akan pulang ke Timor
Timur untuk berhari raya natal, tahun baru dan lebaran. Kami akan
membantu pengangkutan mereka dari kamp pengungsi ke perbatasan. Di
perbatasan mereka akan diterima oleh UNTAET, kata ketua Satgas PMP
Timtim Basiruddin Yusuf kepada pers di Kupang. Eskalasi konflik yang
terjadi di daerah-daerah belakangan telah melahirkan banyak masalah
baru yang salah satunya adalah masalah pengungsian. Menurut
keterangan Menko Perekonomian Rizal Ramli dalam suatu wawancara
televisi, dewasa ini pemerintah mencatat sekitar 2.000.000 orang yang
menjadi pengungsi akibat persoalan di daerah-daerah. Angka tersebut
cukup fantastis, hampir sama dengan 50% jumlah penduduk Belgia.
Menurut Indro Tjahyono Asisten Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi,
angka yang ada di departemennya, berkisar pada 1,6 juta pengungsi.
Para pengungsi ini umumnya tinggal di kota-kota dan ditampung
keluarga atau kenalan mereka.

Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi hanya mengurus para
pengungsi yang masuk ke kamp-kamp pengungsian dan yang melapor ke
perwakilan-perwakilan departemen ini. Masalah pengungsian memang
bukanlah masalah yang mudah untuk ditangani. Aluan, mahasiswa
prodemokrasi yang tergabung dalam Wakampas Aceh, organisasi yang
membantu puluhan ribu pengungsi di Aceh, mengatakan kepada Radio
Nederland, salah satu cara mengatasi masalah pengungsian adalah
dengan segera menuntaskan persoalan keamanan. Dengan demikian para
pengungsi bisa segera kembali ke kampung halaman mereka. Seorang
aktivis LSM di Lampung mengatakan, pemerintahan Gus Dur seharusnya
belajar dari kesalahan yang telah dilakukan oleh Orde Baru. Ketika
itu program pemerataan penduduk dilakukan dengan transmigrasi yang
bersifat instant dan pragmatis. Maka banyak persoalan yang muncul
akibat penanganan program transmigrasi yang salah itu.

Persoalan-persoalan itu yang antara lain ialah pertikaian yang
terjadi di Lampung belum lama ini. Para penduduk asli di sana
membakar perkampungan transmigran. Demikian pula kasus di Aceh yang
baru-baru saja terjadi. Sebanyak 83 unit rumah yang berada di Unit
Pemukiman Transmigrasi I Kecamatan Teunom, Aceh Barat dibakar sejak
tanggal 1 hingga 3 November 2000. Akibatnya 113 Kepala Keluarga
terpaksa mengungsi karena takut keselamatan jiwa mereka terancam.
Sejumlah warga yang menjadi korban dalam aksi pembakaran tersebut
mengaku sangat trauma. Mereka kehilangan segalanya, baik rumah maupun
harta benda lainnya.

Nasib yang sama juga dialami oleh para transmigran yang berada di
Papua. Hingga saat ini masih ada sekitar 100 KK yang memilih
mengungsi di kantor-kantor pemerintah daerah bahkan juga di penjara
karena mengalami trauma akibat peristiwa kerusuhan yang baru saja
terjadi di Wamena. Mereka menolak untuk kembali ke daerah penghunian
karena sebagian penduduk asli Papua tak segan-segan menghabisi
mereka. Penduduk asli Papua selama ini merasa dianaktirikan, mereka
dipaksa belajar atau disebut juga sebagai  alih teknologi pertanian a
la Jawa. Teknologi yang dikembangkan bukanlah teknologi yang berakar
dari teknologi setempat, namun pemda telah memaksa penduduk asli
Papua menerima mentah-mentah teknologi baru yang sangat asing bagi
penduduk asli papua.

Demikian halnya dengan kesepakatan yang telah diambil oleh RI, UNTAET
dan CNRT. Ketiga pihak ini menyepakati langkah-langkah bersama dalam
menyelesaikan masalah pengungsian Tim-Tim di perbatasan. Intinya
disepakati bahwa penyelesaian akan ditempuh melalui program
resettlement (penempatan kembali di wilayah Indonesia) dan program
repatriasi atau pemulangan ke Tim-Tim. Penandatanganan nota
kesepakatan tersebut dilakukan Menlu Ad Interim, Susilo Bambang
Yudhoyono dan kepala UNTAET, Sergio Viera De Mello. Dalam kesepakatan
tersebut tertuang bahwa sejumlah konflik termasuk masalah pengungsi
di sekitar wilayah perbatasan NTT TimTim merupakan tanggung jawab
bersama antara Pemerintah RI, UNTAET, CNRT, UNTAS dan seluruh lembaga
internasional terkait.

Soal resettlement atau pemukiman kembali, Yudhoyono ketika itu
mengungkapkan, bahwa pemerintah akan melakukan kajian mendalam dengan
melihat kesediaan daerah, pulau atau tempat penampungan lain yang
lebih manusiawi. Belakangan sebagian pengungsi asal TimTim ini telah
diberangkatkan ke Mamuju, Sulawesi Selatan. Tanpa berbekal
pengetahuan tentang bercocok tanam di wilayah yang beribukotakan
Makassar itu, mereka diberangkatkan. Menurut seorang pengamat,
pernyataan dan penanganan yang sama antara pemerintahan saat ini
dengan pemerintahan Soeharto tentang penanganan masalah transmigran,
sesungguhnya menunjukkan pemerintahan yang baru ini kembali sedang
menebar bibit konflik. Pemerintah lagi-lagi menebar bibit konflik
yang memiliki potensi untuk setiap saat meledakan sebuah masalah baru
dalam masyarakat Indonesia.

Seorang aktivis LSM Purnama Parhusip, menyatakan, menyoal masalah
pengungsi tidaklah sesederhana yang diungkapkan oleh Yudhoyono. Sebab
masalah transmigran tidak sekedar menolak atau tidaknya masyarakat
setempat menerima sejumlah penduduk yang berbeda latar belakang
budaya dan lainnya. Tapi juga bagaimana para transmigran mampu
beradaptasi dengan aspek kehidupan di tempat baru mereka. Karena
perbedaan budaya seringkali menjadi pemicu utama terjadinya konflik
di daerah-daerah, seperti kasus Sambas. Memang pemerintah cenderung
memilih menyelesaikan permasalahan dengan cepat tanpa memikirkan
persoalan yang kelak akan muncul di kemudian hari.

Sementara itu dalam jangka pendek dan menengah ini pemerintah sulit
memperoleh dana dari PBB. Lembaga-lembaga PBB yang mengurus pengungsi
seperti UNHCR tidak mengakui para pengungsi di Indonesia sebagai
pengungsi. Sesuai kategori UNHCR, yang dianggap sebagai pengungsi dan
patut dibantu adalah mereka yang melarikan diri dan melintas batas
satu negara ke negara lain. Maka tampaknya untuk saat ini
masyarakatlah yang harus mengatasi sendiri permasalahan pengungsi di
Indonesia tanpa bisa berharap banyak dari pemerintah pusat maupun
PBB.


* PAPUA AKAN TETAP PERINGATI HUT KE-39 KEMERDEKAAN 1 DESEMBER

INTRO: Satu desember mendatang rakyat Papua akan memperingati HUT
ke-39 kemerdekaan dengan mengibarkan bendera Bintang Kejora.
Sebelumnya Dewan Presidium Papua akan mengevaluasi hasil kongres
rakyat papua yang disepakati lima bulan lalu. Berikut keterangan Tom
Beanal dari Dewan Presidium Papua:

Tom Beanal [TB]: Kami evaluasi mulai tanggal 28 Nopember sampai
puncaknya kita akan naikkan bendera pada tanggal 1, dan sore akan
kami turunkan.

Radio Nederland [RN]: Berarti hanya setengah hari saja ya?

TB: Ya. Dari pagi dinaikkan dan sore diturunkan. Setelah itu di
seluruh Tanah Papua hanya bisa nanti berkibar empat belas bendera,
sesuai dengan hasil keputusan bersama antara Dewan Presidium Papua
dengan Muspida Propinsi Papua.

RN: Karena hanya setengah hari saja itu, pak Tom? Gimana ini? Warga
Papua sudah mulai takut sama Jakarta atau bagaimana?

TB: Ah bukan. Bukan takut. Sebenarnya kita supaya terarah. Jangan di
Papua juga sembarang saja mengangkat bendera. Dan supaya ada aturan
di situ. Di beberapa tempat itu tiga empat bendera sekali tiba. Kalau
itu kurang baik.

RN: Yang menjadi intinya dari seminar itu apa saja?  Evaluasai Dewan
Pekerjaan  Presidium menyangkut pokok apa-apa saja?

TB: Bukan seminar. Evaluasi terhadap tugas presidium, terhadap hasil
kongres yang lalu. Kan hasil kongres lalu memberikan tugas supaya
adakan suatu perjuangan politik mencapai Papua merdeka, sudah
berjalan selama lima bulan. Dan itu yang nanti dievaluasi.

RN: Kira-kira ancang-ancangnya apa saja evaluasinya? Apakah positif?
Maju atau mundur? Apa gagal atau bagaimana?

TB: Kami lihat bahwa selama lima bulan tidak kita buat terlalu
banyak, tapi dari hasil beberapa yang kita lihat bahwa kelihatan maju
betu.

RN: Kendalanya kira-kira terletak di mana, sehingga kurang begitu
maju atau seret begitu perjuangan Papua merdekanya?

TB: Karena keinginan pemerintah untuk dialog tidak ada.

RN: Jadi lebih banyak faktor dari Jakarta, bukan dari Papua sendiri?

TB: Betul.

Sementara itu Theys Eluway mengatakan yakin tanggal 1 Desember akan
berjalan damai.

Thyes Eluway [TE]: Sudah ada kesepakatan dengan Muspida Propinsi
bahwa salah satu acara syukuran dalam rangka memperingati hari ulang
tahun ke 39 kemerdekaan Papua. Dan tidak akan terjadi apa-apa. Sudah
sepakat bendera berkibar, sorenya turun.

RN: Tetapi sementara ini Jakarta sudah mengirim pasukan tambahan ke
Papua?

TE: Kami dengar berita begitu, tapi karena sudah ada kesepakatan
dengan pemerintah Presidium Papua, maka itu tetap berjalan.

RN: Jadi bapak yakin semuanya akan berjalan damai?

TB: Ya berjalan damai.

Demikian Theys Eluay.


---------------------------------------------------------------------
Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
http://www.ranesi.nl/
http://www.rnw.nl/

Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda
peroleh melalui
[EMAIL PROTECTED]

Copyright Radio Nederland Wereldomroep.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke