--------------------------------------------------------------------- WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP Edisi: Bahasa Indonesia Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir. --------------------------------------------------------------------- Edisi ini diterbitkan pada: Senin 12 Februari 2001 14:50 UTC ** INDONESIA DAN GAM AKAN BICARAKAN PERPANJANGAN JEDA KEMANUSIAAN ** CINA ABAIKAN MASALAH PENGANIAYAAN ** ISRAEL BUKA BANDARA GAZA UNTUK PEMBERANGKATAN JEMAAH HAJI ** TOPIK GEMA WARTA: PENGUNGSI TIMOR LOROSAE AKAN DITERIMA BAIK KALAU DIADILI DULU TRIBUNAL INTERNASIONAL ** NU BERAKSI, GOLKAR SASARAN, DAN PRD DITANGKAP * INDONESIA DAN GAM AKAN BICARAKAN PERPANJANGAN JEDA KEMANUSIAAN Pemerintah Indonesia dan Gerakan Atjeh Merdeka, GAM, besar kemungkinan pekan ini membicarakan perpanjangan jeda kemanusiaan. Gencatan senjata yang diberlakukan bulan silam berakhir beberapa hari mendatang. Sementara itu kekerasan di Aceh masih tetap saja terjadi. Ahad kemarin, kerusuhan baru menewaskan lima orang. Sejak beberapa tahun Gerakan separatis Atjeh Merdeka memperjuangkan kemerdekaan Aceh. Pertikaian antara pejuang GAM dengan tentara sejak sebelas tahun ini telah menewaskan sedikitnya 5000 jiwa. * CINA ABAIKAN MASALAH PENGANIAYAAN Organisasi peduli hak asasi manusia Amnesty Internasional menuduh pemerintah Cina mengabaikan masalah penganiayaan di negara itu. Menurut Amnesty, para pejabat pemerintah Cina seringkali menggunakan kekerasan. Di Cina, pejabat yang menggunakan kekerasan fisik bukan hanya polisi saja tetapi juga pejabat dinas pajak, para hakim dan jaksa. Disiden politik merupakan kelompok yang hampir setiap hari menjadi korban penganiayaan demikian Amnesty Internasional dalam laporan khusus yang terbit hari ini. Meskipun pemerintah Cina sudah mengakui adanya praktek penganiayaan dan kekerasan di negara tersebut, namun di mata Amnesty Internasional Beijing terlalu mengabaikan masalah ini. * ISRAEL BUKA BANDARA GAZA UNTUK PEMBERANGKATAN JEMAAH HAJI Israel mengijinkan pembukaan sementara bandara Palestian di Jalur Gaza. Pihak penguasa militer Israel mengatakan bandara Gaza boleh dibuka beberapa jam, Senin ini. Dengan demikian para calon jemaah haji Palestina bisa berangkat menuju Mekkah Arab Saudi menggunakan pesawat. Sejak kekerasan di kawasan Palestina empat bulan belakangan, otoritas Israel menutup lapangan udara Gaza. Palestina memandang penutupan bandara itu sebagai sebuah hukuman. Sementara itu Senin ini tentara Israel menembak mati dua warga Palestina di Tepi Barat Sungai Yordan. Tiga orang Palestina lain mengalami luka-luka, seorang diantaranya remaja 13 tahun. Jumlah korban tewas kekerasan Timur Tengah bulan-bulan belakangan mencapai 400 jiwa. Di samping itu PM Israel Ariel Sharon tengah mengupayakan pembentukan pemerintahan persatuan nasional. Senin malam ini Sharon dijadwalkan kembali berunding denga partai buruhnya mantan PM Ehud Barak. Sehubungan pergantian perdana menteri di Israel, Presiden Palestina Yasser Arafat bertolak ke Mesir menemui Presiden Hosni Mubarak. Kedua pemimpin pemerintahan membicarakan strategi berunding menghadapi PM baru Israel Sharon, yang dari partai kanan itu. * SERANGAN MORTIR MYANMAR DI PERBATASAN THAILAND Ahad kemarin serangan mortir serdadu Myanmar di kawasan tapal batas Thailand menewaskan dua warga sipil dan melukai 20 lain. Tentara Myanmar berupaya mengejar pembangkang suku Shan sampai ke perbatasan dekat kota Mae San Thailand. Selanjutnya pasukan Thailand menjawab serangan Myanmar tersebut dengan mortir. Pemerintah di Bangkok menilai bahwa aksi tentara Myanmar itu hanya sebuah insiden belaka. Perdana Menteri Thailand yang baru, Thaksin Shinawatra mengatakan insiden ini tidak akan mengganggu hubungan bilateral dengan negara jiran. Kedua negara langsung menanggapi dengan pengumuman gencatan senjata. Suku Shan memperjuangkan kemerdekaan sebuah wilayah di Myanmar. Sejak beberapa tahun Thailand menampung seratusan ribu pengungsi Myanmar. * PRESIDEN TERSINGKIR FILIPINA, ESTRADA TIDAK DIIJINKAN BEROBAT KE AS Presiden tersingkir Filipina, Joseph Estrada tidak diperkenankan berobat mata ke Amerika Serikat. Demikian keputusan resmi pemerintah Manila, yang khawatir Estrada akan menggunakan kesempatan itu untuk menghindar dari proses hukum terhadap dirinya. Joseph Estrada dipaksa meletakkan jabatan tanggal 20 Januari silam karena tuduhan korupsi besar-besaran. Akhir Februari ini kementrian Kehakiman Filipina akan memutuskan apakah Estrada bisa diseret ke meja hijau. * PERSAINGAN KETAT PEMILU PRESIDEN TANJUNG VERDE Hasil penghitungan suara sementara pemilu presiden Tanjung Verde menunjukan persaingan ketat antara Pedro Pires dengan Carlos Veiga. Setelah tiga perempat suara terhitung, Pires berhasil meraih 47% suara sementara sainganya Viega memperoleh 45%. Hasil resmi pemilu presiden di Tanjung Verde ini baru diketahui beberapa jam mendatang. Kedua calon presiden tersebut kembali akan adu kekuatan pada pemilu putaran kedua 25 Februari yang akan datang. Baik Pires maupun Veiga sama-sama pernah menjabat perdana menteri Tanjung Verde. * KTT 11 NEGARA AFRIKA BARAT DAN UTARA DI SUDAN 11 kepala negara Afrika Barat dan Utara kawasan Sahel dan Sahara menghadiri konperensi tingkat tinggi ekonomi dua hari di Sudan. Mereka antara lain membahas pertukaran energi dan membentuk sebuah bandara bersama. Selanjutnya para kepala negara juga akan membicarakan sejumlah konflik di kawasan dan vonis warga Libya dalam kasus Lockrebie baru-baru ini. Pemimpin Libya Muamar Khadafi adalah pencetus organisasi negara-negara Sahel dan Sahara di Afrika Barat dan Utara pada tahun 1998. KTT di Khartoum ini juga akan menerima keanggotaan Mesir, Marokko, Nigeria dan Tunesia. Sementara itu keanggotaan Somalia masih akan dibicarakan. Pekan depan di Tripoli Libya berlangsung pertemuan Organisasi Persatuan Afrika yang antara lain membahas kerjasama dengan negara-negara Sahel dan Sahara. * PENGUNGSI TIMOR LOROSAE AKAN DITERIMA BAIK KALAU DIADILI DULU TRIBUNAL INTERNASIONAL Intro: Program repatriasi pengungsi Timor Lorosae di Timor Barat masih berlangsung. Sejumlah pengungsi merasa enggan pulang kampung karena merasa hidup mereka terancam kalau memulai lagi hidup di Timor Lorosae. Kami menghubungi Mgr Carlos Ximenes Belo, Uskup Dili, dan menanyakan kepadanya sejauh mana keikhlasan warga Timor Lorosae menerima kembali para pengungsi. Mgr Carlos Ximenes Belo [CB]: Ja, belum tahu ini kalau mereka semua sudah pulang, baru kita bisa menyatakan bahwa sudah baik. Tapi sebagian besar masih ada di sana walaupun ada niat yang baik dari semua pihak untuk pembicaraan, tapi kalau mereka sudah tiba di tempat, kita nanti berikan pendapat. Radio Nederland [RN]: Yang jelas warga Timor Timur sendiri, umat Katholik di Timor Timur bersedia untuk menerima kembali saudara-saudaranya yang sekarang di Timor Barat? CB: Ada di kalangan masyarakat bahwa ini ada pendapat yang sama, berarti semua bisa pulang karena mereka itu, ya dari warga Timor Lorosae bisa pulang. Hanya nanti kalau sudah tiba, mereka yang mempunyai tangan kotor mudah-mudahan ada institusi yang dapat meluruskan tindakan-tindakan yang menurut mereka melawan hak asasi manusia. Itulah pendapat umum, tapi pada umumnya masyarakat yang sederhana yang menderita di Timor Barat itu diharapkan semua pulang ke kampung halaman mereka. RN: Jadi ini harapan semua warga di Timor Timur ya? CB: Ya..ya RN: Kalau Mgr. Belo mengamati pengadilan orang-orang yang terlibat pelanggaran hak asasi manusia di Timor Timur, seperti Guiterres dan juga beberapa petinggi militer di Jakarta. Mgr. Belo bisa berkomentar apa? CB: Tentang Guiterres itu saya belum tahun sampai sekarang, hanya ada show itu. Kemudian tentang jendral-jendral yang namanya belum tahu apakah mereka akan dihadapkan atau tidak. Ini diharapkan bukan hanya orang-orang kecil, bawahan-bawahan yang diperintahkan. Tapi terutama yang ada di atas yang membuat rencana untuk menghancurkan Timor Lorosae ini. RN: Kalau orang-orang yang seperti Guiterres itu bersedia kembali ke Timor Timur, apakah warga Timtim bersedia dengan iklas dan jujur menerima kembali. CB: Bersedia hanya dengan satu tuntutan bahwa melalui Tribunal peradilan dahulu atau peradilan supaya ia mempertanggungjawabkan tindakan-tindakan dari milisi Aitarak, itu yang diharapkan. RN: Kita kembali ke pada pengungsi Timor Timur di Timor barat Mrg. Belo. Ini ada informasi yang kita terima bahwa para pengungsi enggan untuk kembali karena mereka merasa sepertinya kok mereka ditolak. Kalu mereka kembali. Apa benar kesan seperti itu? CB: Bukan, bukan ditolak bahwa masalahnya sebagai orang Timor Lorosae bisa datang nati orang-orang yang pernah membunuh, membakar rumah, memperkosa gadis-gadis itu harus menyampaikan kepada masyarakat kenapa mere berbuat seperti demikian. Tapi sesudah itu akan diterima dengan baik ya. Sudah ada beberapa orang yang pulang, tidak ada masalah, mereka bisa hidup di kalangan masyarakat di desa-desa, kampung-kampung, tidak ada masalah. RN: Nah setelah kurang lebih setahun lepas dari Indonesia. Bagaimana sekarang penilaian tentaang kehidupan sehari-hari di Timor Timur? CB: Penilaian saya bahwa ini sebuah proses yang normal bahwa sebuah bangsa yang lahir dari keadaan yang suram, berusaha memperbaiki kondisi sosial ekonomi. Jadi kita ya pelan-pelan akan belajar untuk berdiri sendiri. Memang sulit tapi kami sadar bahwa inilah risiko dari perjuangan dan bahwa memang ada kesulitan tapi toh itu tidak menutup kemungkinan bahwa orang-orang akan tetap senang dengan kemerdekaan dan kebebasan yang ada. RN: Apakah ada rasa dendam terhadap Indonesia? CB: Terhadap Indonesia tidak ada. Tapi selalu ada perasaan bahwa kita harus mempunyai hubungan yang baik dengan tetangga-tetangga kita dari Indonesia, dari Australia. Jadi masalahnya hanya militer-militer itu tapi pada umumnya terhadap bangsa Indonesia secara umum ya kita berharap ada hubungan yang baik, saling mendukung dan saling menghormati. Demikian wawancara dengan Uskup Dili, Mgr. Carlos Ximenes Belo. * NU BERAKSI, GOLKAR SASARAN, DAN PRD DITANGKAP Ibarat main bola, kini score kesebelasan Gus Dur lawan kesebelasan Akbar Tandjung sudah 2-2. Kalau Gus Dur mampu memmobilisasi satu juta massa ke Jakarta tanggal 18 Februari nanti, scorenya bisa berubah. Tetapi apakah Akbar, Fuad, Ginanjar dan Arifin akan berdiam diri? Koresponden Syahrir mengirim laporan berikut dari Jakarta: Sejumlah tokoh masyarakat Jawa Timur yang mewakili 35 elemen masyarakat menuntut Presiden Abdurrahman Wahid mempercepat proses reformasi total tanpa kompromi. Mereka juga mendesak agar Golkar dibubarkan dan diadili, serta meminta Amien-Akbar turun dari jabatannya. Pernyataan sikap itu disampaikan wakil ke-35 elemen masyarakat Jatim itu kepada Presiden Wahid di Bina Graha, Senin siang. Mereka juga menemui Akbar Tandjung di Gedung DPR/MPR. Mereka menuntut Akbar Tandjung turun dari jabatan Ketua DPR, karena gagal mengamankan lembaga legislatif yang seharusnya memihak kepada kepentingan rakyat, tetapi justru menjadi ladang preman politik. Amien Rais, kata dia, juga diminta turun dari kursi Ketua MPR karena setiap hari hanya melakukan konfrontasi dengan pemerintah akibat dari ketidakmampuannya menjadi presiden. Konflik politik akhir-akhir ini tidak bisa dilepaskan dari dosa-dosa Golkar selama 32 tahun yang merusak tatanan demokrasi di Indonesia. Ketua Umum DPP Partai Golkar Akbar Tandjung pada kesempatan itu menolak penyamaan Partai Golkar dengan PKI seperti yang ditudingkan oleh seorang anggota delegasi. Menurut Akbar, PKI jelas bekhianat terhadap Republik dan juga melakukan aksi pembunuhan terhadap ulama dan tokoh Islam. Namun delegasi tersebut mendesak Akbar untuk membubarkan Golkar. Dikemukakan pula bahwa Akbar tak bisa berlindung di balik argumen bahwa partainya masih dipercaya rakyat karena terbukti menjadi pemenang kedua pada Pemilu 1998. Pada 1955, PKI juga pemenang ketiga Pemilu di Indonesia, namun nyatanya bisa dibubarkan. Desakan-desakan pembubaran Golkar memang masih terus berjalan. Di Tuban Jawa Timur, hari Senen kemarin. Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Tuban, Hj Henny Relawati, "menyerahkan" kantornya kepada belasan ribu massa pro-Presiden Abdurrahman Wahid yang mengepung kantor Golkar tersebut. Di Jakarta, penjagaan kantor DPP Golkar di daerah Slipi pun ditingkatkan. Polisi dan para anggota preman menjaga tempat tersebut. Demikian pula dengan kantor DPD Golkar di Cikini. Peningkatan penjagaan kantor pusat Partai Golkar itu dilakukan menyusul banyak ancaman dan teror yang dialamatkan ke partai tersebut. Beberapa kantor Golkar di Jawa Timur dan Jawa Tengah sudah dirusak, disegel atau dibakar. Pengrusakan dan pembakaran kantor-kantor Golkar itu merupakan rangkaian aksi massa pendukung Presiden Gus Dur baik dari kalangan NU, PKB, PRD maupun elemen-elemen lain. Tetapi Golkar maupun pemerintah tidak berani menuduh massa NU yang bertanggungjawab. Massa NU yang tidak ingin bentrok dengan massa Poros Tengah dan PDI Perjuangan, menjadikan Golkar sebagai sasaran tembak. Kebetulan umumnya kasus-kasus KKN melibatkan orang-orang Golkar, seperti kasus Bank Bali, BLBI, Pertamina, dan Taperum. Sebaliknya Golkar dengan didukung PBB, TNI dan Polri menuduh PRD sebagai biang kerok pembakaran dan perusakan kantor-kantor Golkar. Ketua Fraksi PBB Achmad Sumargono, kemarin misalnya mengatakan kepada pers, kini gerakan neo Komunis itu mulai melakukan manuver dengan mencoba menyingkirkan Golkar, TNI dan Islam. Sementara pengacara pihak militer yaitu Adnan Buyung Nasution, meski menyetujui pembubaran Partai Golkar, namun berpendapat pembubaran itu saat ini tidak memiliki dasar moral dan dasar hukum. Kepada pers ibukota ia menjelaskan isu pembubaran Golkar, sebetulnya telah dikemukakan pada rapat tim sebelas pada tahun 1999. Tetapi saat itu hanya dia dan Adi Andoyo yang setuju Golkar dibubarkan. Yang tidak setuju antara lain ialah Nurcholis Madjid, dan Andi Malarangeng. Padahal Golkar seharusnya dibubarkan karena kesalahan dan dosanya di masa lalu yang telah mendukung dan melegitimasi demokrasi Pancasila Soeharto yang otoriter dan represif. Para mahasiswa yang berdemosntrasi di Solo beberapa hari terakhir ini juga menyatakan, "Seluruh istrumen hukum, birokrasi dan parlemen masih dikuasai Golkar yang menjadi pelindung Soeharto. Karena itu jangan harap pengadilan Soeharto akan berlangsung kalau Golkar masih ada," kata mereka. Namun pihak kepolisian yang masih dikuasai simpatisan-simpatisan Orde Baru sejak Minggu malam mulai menangkap angota-anggota PRD di Jawa Timur. PRD maupun LBH di Jawa Timur langsung memprotes langkah-langkah polisi itu. Solanya pada saat aksi pembakaran kantor DPD Golkar Jatim berlangsung, Heru dan Winuranto Adi yang ditahan itu berada di kawasan yang lain. Dedi Prihambudi, Direktur LBH Surabaya, mengatakan kepolisian sangat diskriminatif dan tindakan tersebut dapat dikatakan sebagai tindakan bar-bar. Pola penanganan seperti itu dan sikap elite politik yang selalu mencari kambing hitam mengingatkan pada peristiwa 27 Juli di Jakarta . Tuduhan bahwa Partai Rakyat Demokratik bertanggungjawab atas pembakaran kantor DPD Golkar di Jatim menunjukkan bahwa Golkar maupun Polisi masih menggunakan paradigma lama. Di belakang layar sebenarnya lobby-lobby yang intensif sedang dilakukan baik oleh Gus Dur, Akbar Tandjung maupun TNI/Polri. Sesungguhnya yang terjadi sekarang ini hanyalah soal pembagian kekuasaan saja. Gus Dur sudah tidak dianggap lagi oleh Golkar yang sudah merasa menang. Maka pembakaran di Jawa Timur perlu dilakukan agar pintu perundingan dapat dibuka kembali. Pada akhirnya PRD-lah yang akan menjadi korban pertengkaran Gus Dur dengan Akbar. Pada akhirnya Megawati dan Amien Rais bisa gigit jari. --------------------------------------------------------------------- Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum http://www.ranesi.nl/ http://www.rnw.nl/ Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda peroleh melalui [EMAIL PROTECTED] Copyright Radio Nederland Wereldomroep. ---------------------------------------------------------------------