---------------------------------------------------------------------

WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP
Edisi: Bahasa Indonesia

Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh
Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir.

---------------------------------------------------------------------

Edisi ini diterbitkan pada:

Selasa 13 Februari 2001 14:50 UTC



** MASSA PENDUKUNG PRESIDEN WAHID KEMBALI TURUN KE JALAN

** FALUN GONG JUGA AKAN DITINDAKI DI LUAR NEGERI

** TOPIK GEMA WARTA: UUD HARUS DIKONGKRITKAN UNTUK MENCEGAH
KASUS-KASUS SEPERTI BULOGGATE DAN BRUNEIGATE

** TOPIK GEMA WARTA: PEMBICARAAN SITUASI LAPANGAN MENDAHULUI
PERUNDINGAN MASA DEPAN ACEH

** TOPIK GEMA WARTA: PANSUS TRISAKTI-SEMANGGI AKAN MENGGOYANG SIAPA?

** TOPIK GEMA WARTA: ELIT POLITIK LALUKAN JEDA, TAPI MENGAPA MEGA
TETAP BERSIA-SIAP?



* MASSA PENDUKUNG PRESIDEN WAHID KEMBALI TURUN KE JALAN


Di Jawa Timur sekitar 10.000 orang turun ke jalan mendukung Presiden
Abdurrahman Wahid. Demonstrasi di Jember berjalan tenang. Hari-hari
belakangan kekerasan sering terjadi di Jawa Timur pada aksi-aksi
unjuk rasa pendukung Wahid. Pekan lalu Presiden berseru kepada
pendukungnya agar tetap tenang. Pemicu kerusuhan adalah Memorandum
yang dikeluarkan DPR terhadap Presiden Wahid berkaitan dengan
Buloggate dan Bruneigate.


* FALUN GONG JUGA AKAN DITINDAKI DI LUAR NEGERI


Pemerintah Cina juga akan menindaki gerakan spiritual Falun Gong di
luar negeri. Tetapi bagaimana pelaksanaannya masih belum diketahui.
Semua pemerintahan lokal di seluruh Cina diperintahkan mengisolasi
pendukung Falun Gong yang dicurigai, dari semua hubungan luar negeri.
Sementara ini pemerintah Cina mendesak Muangthai agar melarang
pertemuan sekitar 500 pendukung Falun Gong dari Muangthai dan luar
negeri akhir April mendatang. Proses pengadilan terhadap seorang
disiden sekaligus insinyur komputer Huang Qi, dimulai di Chengdu,
Cina Baratdaya, hari ini. Pria berusia 26 tahun itu dituduh
menyebarluaskan informasi lewat internet ke seluruh dunia mengenai
gerakan pro-demokrasi di Cina dan gerakan Falun Gong. Huang Qi
terancam hukuman penjara seumur hidup.


* SANKSI-SANKSI TERHADAP LIBERIA HARUS DIPERKETAT, DEMIKIAN LUBBERS

Komisaris Tinggi PBB urusan pengungsi Ruud Lubbers berseru kepada
dunia interansional agar memberlakukan sanksi-sanksi yang lebih ketat
terhadap Liberia. Dengan demikian negara Afrika Barat itu bisa
dihukum karena perannya pada krisis pengungsi yang terparah saat ini,
di negara jiran Guinee. Lubbers mengatakan bahwa gagasan PBB saat ini
soal boikot terhadap Liberia harus diperluas. Lubbers mengutarakan
semuanya ini pada kunjunganya di Guinee. Hampir setengah juta
pengungsi dari Liberia dan Sierra Leone berlindung di Guinee. Mereka
melarikan diri dari perang saudara di negeri sendiri tahun 90an. Kini
mereka menjadi korban pertempuran antara tentara Guinee dan
kelompok-kelompok pembangkang. Menurut Guinee kelompok pembangkang
didukung oleh gerilyawan dari Sierra Leone dan Liberia. Lubbers
sementara ini mencapai kesepakatan dengan otoritas Guinee mengenai
pembentukan apa yang disebut koridor keamanan untuk mengungsikan para
pengungsi ke daerah-daerah yang lebih aman.


* KONFERENSI IKLIM INTERNASIONAL DILANJUTKAN JUNI-JULI MENDATANG

Konferensi iklim internasional mengenai pencegahan dampak gas rumah
kaca akan dilanjutkan dalam empat sampai lima bulan lagi. Hal ini
dinyatakan Jan Pronk, Menteri Lingkungan Belanda sekaligus ketua
konferensi, di PBB di New York. Menurut Pronk konferensi iklim dua
minggu itu dijadwalkan antara pertengahan Juni dan akhir Juli.
Lokasinya masih belum diketahui. November lalu konferensi iklim yang
digelar di Den Haag, Belanda, gagal. Sedianya konferensi akan
dilanjutkan bulan Mei di Bonn, Jerman, tetapi Presiden Amerika George
Bush meminta agar konferensi ditangguhkan. Washington membutuhkan
waktu lebih banyak untuk mempersiapkan diri. Konferensi di Den Haag
gagal terutama karena adanya perselisihan pendapat antara Amerika
Serikat dan Eropa dan antara negara-negara Eropa sendiri. Mereka
berselisih pendapat soal bagaimana mengurangi emisi gas rumah kaca,
dan apa sanksinya terhadap negara-negara yang tidak mentaati
perjanjian.


* PEMERINTAHAN KESATUAN NASIONAL ISRAEL NAMPAK MAKIN NYATA

Pembentukan pemerintahan kesatuan nasional Israel nampak makin nyata
saja. Kubu Likud pimpinan Perdana Menteri Ariel Sharon dan Partai
Buruh pimpinan Perdana Menteri demisioner Ehud Barak mecapai
kesepakatan dalam garis besar mengenai hal itu. Demikian pemberitaan
radio Israel. Sebuah pemerintah baru yang terdiri dari partai Likud
dan partai Buruh menghendaki perjanjian interim dengan Palestina, dan
bukannya perjanjian perdamaian langgeng yang dikehendaki Barak di
masa pemerintahannya. Kedua partai selanjutnya sepakat tidak lagi
akan membangun daerah pemukiman Yahudi baru di wilayah Palestina.
Tetapi daerah pemukiman yang sekarang ini bisa saja diperluas untuk
mengatasi jumlah penduduk yang meningkat terus. Kerusuhan kembali
pecah di Tepi Barat Sungai Yordan Senin kemarin. Dua warga Palestina
ditembakmati oleh tentara Israel.


* SEORANG PERWIRA PALESTINA DIELIMINASI ISRAEL

Seorang perwira Palestina tewas akibat penembakan rudal Israel di
bagian Utara Jalur Gaza.  Menurut sumber-sumber Palestina ia adalah
pengawal pribadi pemimpin Palestina Yasser Arafat. Mobil yang
dikemudi korban diserang empat buah rudal yang diluncurkan dari
sebuah helikopter tempur Israel. Pihak Palestina menyebut hal ini
pembunuhan yang direncanakan oleh tentara Israel. Menurut Israel
perwira Palestina itu bertanggungjawab atas serangkaian aksi-aksi
teror yang diperintahkan gerilyawan Hezbollah. Perdana Menteri
demisioner Israel Ehud Barak mengatakan bahwa eliminasi warga
Palestina yang dicurigai melakukan aksi teror,  sah-sah saja. Untuk
pertama kalinya Barak secara blak-blakan membela kebijakan itu.


* AMERIKA SERIKAT DAN JEPANG KIRIM KAPAL SELAM TANPA AWAK KE HAWAII

Baik Amerika Serikat maupun Jepang akan mengirim sebuah kapal selam
tanpa awak ke Hawaii untuk mencari kapal nelayan Jepang yang
tenggelam ke dasar laut Jum'at lalu. Kapal Jepang itu tenggelam
setelah ditabrak oleh kapal selam amerika yang mendadak naik ke
permukaan air laut. Sembilan penumpang kapal Jepang masih belum
ditemukan. Diduga keras jenazah mereka masih berada didalam kapal. Di
Jepang kecalakaan itu menimbulkan kecaman keras yang berkelanjutan
terhadap Perdana Menteri Yoshiro Mori, yang lamban menanggapi
kecelakaan tersebut. Menteri Luar Negeri Jepang Yohei Kono menghargai
sikap Amerika Serikat menyusul tenggelamnya kapal nelayan. Pada
sebuah upacara di Georgia Presiden Bush mengheningkan cipta beberapa
saat bagi sanak saudara mereka yang hilang.


* DUA HELIKOPTER TENTARA AMERIKA BERTABRAKAN DI HAWAII

Dua helikopter tentara Amerika bertabrakan dan jatuh di pulau Hawaii
Oahu. Tujuh orang tentara dipastikan tewas. Sejumlah tentara
dikabarkan luka-luka. Kedua helikopter melakukan latihan terbang di
malam hari.


* UUD HARUS DIKONGKRITKAN UNTUK MENCEGAH KASUS-KASUS SEPERTI
BULOGGATE DAN BRUNEIGATE

Ketua DPR Akbar Tandjung ingin agar Presiden  berbagi kekuasan dengan
DPR. Ketua MPR Amien Rais juga mendukung gagasan DPA agar Presiden
menyerahkan tugas-tugas pemerintahan kepada Wakil Presiden. Gagasan
untuk mengurangi kekuasaan presiden ini bertujuan untuk mencari
penyelesaian bagi percekcokan antara lembaga kepresidenan dengan
lembaga legislatif DPR belakangan ini, sehubungan dengan kasus dana
Bulog dan dana Brunei.

Dalam kasus ini Presiden dan DPR saling menuduh melanggar hukum. Lalu
mana yang benar? Kenapa bisa terjadi perbedaan penafsiran hukum
ketatanegaraan? Menurut Profesor Satjipto Rahardjo, pakar sosiologi
hukum Universitas Diponegoro, Semarang,  ini semua disebabkan karena
UUD tidak menjelaskan secara konkrit pembagian tugas antara DPR,
pemerintah, Mahkamah Agung, DPA dan lembaga-lembaga tinggi lainnya.
Berikut keterangannya.

Satjipto Rahardjo [SR]: Di dalam konteks...memang tidak ada
rumus-rumus yang jelas. Kita hanya mengatakan ada teori Trias
politika, tetapi setiap kali di dalam proses pengalaman sejarah suatu
bangsa seperti Amerika dan lain-lain itu bisa saja terjadi penumpukan
kekuatan itu pada institusi-institusi yang sebetulnya tidak boleh
melakukan kekuasaan itu.

Tapi itu pengalaman sejarah, jadi kita tidak bisa mengatakan semua
bangsa itu harus mengikuti satu pola yang sama. Seperti di Amerika
itu muncul Government by the Judiciary. Itu kan sudah jelas
bertentangan dengan prinsip-prinsip di mana government itu
memerintah, judiciary itu memutus perkara, tapi di sini justru yang
terjadi adalah judiciary itu juga melakukan governance. Kemudian ada
istilah judicial dictatorship.

Nah, itu berarti bahwa kekuasaan lembaga pengadilan sudah sedemikian
rupa seperti di dalam judicial review sehingga dia memegang monopoli
kekuasaan untuk menerjemahkan, untuk memberikan arti apa yang harus
diartikan, apa yang harus dilakukan menurut konstitusi. Jadi ini
pengalaman sejarah.

Dan sekarang saya lihat bangsa Indonesia, apalagi UUD hanya
menyebutkan secara singkat bahwa lembaga-lembaga tinggi negara itu
adalah neben- geordnet, tidak untergeordnet. Nah, ini seberapa jauh
itu neben itu ya.

Radio Nederland [RN]: Bisa dijelaskan sedikit apa maksudnya neben
geordnet itu?

SR: Kemitraan. Jadi antara DPR, antara pemerintah, kemudian Mahkamah
Agung, kemudian DPA dan lembaga tinggi yang lain, keuangan. Posisinya
itu adalah kemitraan. Misalnya konkrit saja, tidak bisa pemerintah
membubarkan DPR. DPR juga tidak bisa begitu saja menjatuhkan
pemerintah. Tapi ini bagaimana persisnya porsi dari masing-masing
itu, kita masih membentuk itu tadi.

Demikian Profesor Satjipto Rahardjo, pakar Sosiologi Hukum,
Universitas Diponegoro, Semarang.


* PEMBICARAAN SITUASI LAPANGAN MENDAHULUI PERUNDINGAN MASA DEPAN ACEH

Menteri Luar Negeri RI Alwi Shihab mengatakan di Jakarta, bahwa
moratorium atau penangguhan kekerasan selama bulan Januari di Aceh
cukup berhasil. Karena itu, pihak Indonesia akan mengusulkan
perpanjangan peredaan-ketegangan yang baru, meski bukan dalam bentuk
moratorium atau jeda. Apa bentuk atau kerangka kesepakatan baru itu
belum dapat dijelaskan. Demikian kata Menlu Shihab seusai bertemu
Presiden Abdurrahman Wahid di Istana.

Sebuah catatan redaksi di Hilversum.

Suara Menlu Alwi Shihab bahwa moratorium selama sebulan itu berhasil,
tampak agak optimistis, apalagi pembicaraan di Bavois, Swiss,
sendiri, masih akan dimulai. Lagi pula sulit untuk mengatakan
ketegangan dan kekerasan telah berkurang secara signifikan seperti
diisyaratkan oleh Menlu RI tersebut. Sembilan bulan masa Jeda
Kemanusiaan, dari Mei 2000 sampai pertengahan Januari yang lalu, oleh
para pengamat independen disimpulkan tidak efektif, bahkan lebih
merugikan posisi Jakarta ketimbang pemberontak Gerakan Aceh Merdeka
GAM. Bahkan angka korban tewas selama 9 bulan itu paling sedikit 11
tewas per bulan, sedangkan semasa sebulan moratorium telah menuntut
150 jiwa.

Memang ada sisi positif yang perlu dicatat dari lapangan, yaitu
tercapainya kesepakatan pengurangan ketegangan dan moratorium
kekerasan selama 10 hari sejak Sabtu lalu. Semula gagasan
mempertemukan para komandan lapangan dari RI dan GAM itu berasal dari
Gubernur Aceh Abdullah Puteh, tetapi Puteh bermaksud sekaligus
mempertemukan para komandan tertingginya, yaitu Panglima TNI
Laksamana Widodo dan Panglima AGAM Tengku Abdullah Syafei'i.

Menurut LSM HAM Kontras di Aceh, kegagalan itu sebenarnya karena
pihak GAM khawatir pertemuan itu dimanfaatkan untuk mengetahui
identitas dan merekam gambar-gambar para komandan lapangan GAM yang
sesungguhnya. Selama ini puncak gunung salju GAM di Aceh yang
diketahui hanyalah Tengku Syafei'i, sedangkan yang berunding di Hotel
Kuala Tripa adalah politisi sipil yang mewakili RI dan GAM. Dengan
gagalnya gagasan Puteh, maka HDC, Henry Dunant Center, selaku
fasilitator mengupayakan pertemuan yang lebih sederhana dan ini
ternyata berhasil.

Bagi HDC yang Sabtu lalu memprakarsai jumpa-pers, ini jelas merupakan
sebuah credit point, keberhasilan yang dapat memperkuat posisinya
justru di saat Jakarta tengah menimbang akan mengurangi, bahkan
mungkin meniadakan peran HDC selaku fasilitator.

Sementara itu, celakanya, baru saja moratorium di lapangan
disepakati, sudah terjadi pembunuhan keji yang menewaskan anggota GAM
maupun warga masyarakat. Peristiwa inilah yang membuat babak
perundingan di Bavois kali ini tidak langsung menuju masalah
substansi, melainkan besar kemungkinan akan membahas situasi lapangan
lebih dulu. Di satu pihak, adalah hal penting bahwa pertama kali
disepakati moratorium langsung oleh subyek-subyek di lapangan, namun
di lain pihak, kredibilitas kesepakatan itu langsung sudah teruji
pula.

Baik wakil GAM Tengku Amni Marzuki di Banda Aceh maupun wakil GAM
dari Swedia Zaini Abdullah yang kami hubungi kemarin mengatakan,
peristiwa pembunuhan itu sensitif. Menurut Amni, ini berarti
pengingkaran terhadap kesepakatan lapangan yang baru itu, sedangkan
Zaini belum bersedia memberi komentar resmi sebelum pembicaraan
dimulai.

Betapapun, dapat diperkirakan, mengingat rawannya moreatorium
lapangan dan desakan di Aceh sendiri, maka peredaan ketegangan akan
diperpanjang, yaitu, seperti dikesankan oleh Menlu Shihab, dalam
suatu bentuk atau kerangka baru. Namun sekarang, situasi lapangan
akan memberi bobot baru yang lebih mendesak.

Pendeknya, babak pembicaraan di Bavois kali ini, pada gilirannya,
akan memberi masukan ke Jakarta yang bermaksud mengumumkan format
pendekatan baru pekan depan. Siapa sajakah yang akan diajak ikut
berunding dengan Jakarta selain GAM? Di mana perundingan dengan
format baru akan dilakukan? Bagaimana peran fasilitator selanjutnya,
akan dikurangi, ditiadakan atau diteruskan? Dan, terpenting,
bagaimana mengatur mekanisme keamanan yang baru, yang handal? Itulah
ketiga pertanyaan pokok yang dinantikan jawabannya dari Bavois, Swiss
dan dari Jakarta, menjelang atau selepas akhir pekan ini.


* PANSUS TRISAKTI-SEMANGGI AKAN MENGGOYANG SIAPA?

Ketua Pansus atau Panitia Khusus DPR untuk kasus Trisakti dan
Semanggi, tahun 98, Panda Nababan, membantah bahwa Pansus ini
bermaksud menggoyang sejumlah perwira TNI dan Polri di balik kedua
kasus itu. Namun dia mengakui, ada indikasi bahwa mantan Pangdam Jaya
Mayjen Syafrie Syamsuddin dan mantan Kapolda Brigjen Pol. Hamami Nata
menyembunyikan sesuatu.
Berikut ini, keterangan Panda Nababan.

Panda Nababan: Justru kita lihat di sini bagaimana ambil contoh yang
paling signifikan begitu banyak pasukan satuan yang waktu itu
menangani Trisakti yang kemudian ternyata komandan yang di lapangan
itu yang bertanggungjawab sentralisitik itu jelas. Itu menarik sekali
itu. Artinya jajaran polisi dan TNI yang ada tidak jelas, gitu lho.
Siapa yang mengatakan komando ini.

Radio Nederland [RN]: Tapi bagaimana mantan Pangdam Jaya Mayjen
Syafrie Syamsuddin dan mantan KapoldaMetro Jaya Hamami Nata bisa
mengatakan tidak tahu persis apa yang terjadi?

PN: Justru dengan statement mereka itu menarik sekali. Mereka itu
logikanya sudah harus mengetahui. Aneh ini kalau mereka tidak tahu.
Artinya ada sesuatu yang apakah disembunyikan atau bagaimana atau
kebijakan policy dari atas. Jadi ambil contoh satu proyek kecil itu
baru setahun kemudian diserahkan kepada penyidik. Kemudian juga tidak
ada pernah dilakukan kontrol waktu pasukan satuan-satuan itu keluar
dari markasnya, katakanlah membawa 50 peluru tajam kemudian
kembalinya setelah operasi itu tidak dicek itu 50 peluru itu kepakai
atau nggak gitu lho. Jadi bagaimana amburadulnya waktu itu tidak
ditangani itu makin mendorong kita bahwa ini cara-cara penanganannya
sebenarnya bagaimana, gitu lho.

RN: Jadi penyangkalan mereka merupakan suatu indikasi bahwa mereka
menyembunyikan, ya. Tapi anda memperoleh kesimpulan itu dari data
darimana?

PN: Ada keterangan-keterangan yang saya jadikan contoh seperti
keterangan mereka itu. Bahwa kita juga ingin tahu siapa yang
melakukan penembakan, kita juga ingin ini terbongkar tuntas. Itu
statement resmi mereka. Kapolda seminggu kemudian kan terus minta
berhenti Hamami Nata. Kemudian juga yang menarik itu masalah
penanganan perkara ini. Kenapa mesti bertele-tele. Sebenarnya bisa
sederhana.

RN: Tapi tujuan Pansus ini hendak mengungkap siapa penembak ya?

PN: Bicara secara spesifik begitu juga, kita mau mengungkap data dan
fakta dan kemudian kita mau lihat kenapa persoalan tragedi kemanusian
ini sudah tiga tahun tidak pernah diselesaikan serius oleh penegak
hukum. Nah, kita memberikan tekanan tekanan politis kepada penegak
hukum untuk membongkar ini. Apa kesulitannya dan kemudian apa
halangannya. Yang kemudian menarik itu adalah permintaan dari
keluarga mahasiswa, keluarga korban. Mereka ingin tahu siapa yang
menembak. Kemudian ingin tahu kebijakan siapa ini aksi damai harus
dihadapi secara brutal dengan peluru tajam.

RN: Dan siapa aktor intelektualnya, ya?

PN: Ya itu resmi mereka desak itu ke kita.

RN: Ya, tapi apakah Pansus yang akan menjawab itu ataukah proses
lanjutnya?

PN: Bukan, proses selanjutnya dong. Itu kan secara bertahap kita
lakukan dulu pertemuan dengan keluarga korban baik Trisakti-Semanggi,
kemudian secara formal standar kita minta Kapolda dan jajarannya,
kemudian habis itu Pangdam dengan jajarannya. Nah, kemudian sekarang
kita kepada yang bertanggungjawab pada waktu peristiwa itu terjadi.
Demikian juga kita akan panggil Mayor Jenderal Jaja Suparman. Dia
Panglima waktu terjadi tragedi Semanggi. Dan kemudian Nugroho
Jayusman, dia Kapolda waktu Semanggi.

RN: Lantas apa tindak lanjutnya siapa yang akan menangani?

PN: Kita kan akan dorong nati penegak-penegak hukum. Kenapa Jaksa
Agung, kenapa Kapolri, kenapa Kapuspom, ada apa gitu lho. Masih
terlampau dini kita untuk mengatakan si ini dalangnya.

RN:Saudara Panda ini Pansus ini semakin penting saja ya. Ada Pansus
Bruneigate dan Buloggate mampu menggoyang seorang Presiden. Dan
sekarang Pansus ini, seolah-olah udah mengambilalih peran KPP-HAM.

PN: Ndak juga. Ndak juga. Ini sebenarnya Pansus ini desakan daripada
keluarga mahasiswa dan korban itu minta ini dipansuskan. Itu sudah
cukup lama mereka minta. Jauh sebelum ada cerita Pansus Buloggate
segala macam.

RN: Tapi kalau Pansus Buloggate dan Bruneigate bisa mengguncang
Presiden, Pansus Trisakti dan Semanggi ini siapa yang bisa
diguncangnya secara politiknya?

PN: Belum tentu juga itu akan mengguncang Presiden. Presidennya
terguncang kali.

RN: Ya, tapi sudah seperti perang saja ini Presiden dan parlemen.

PN: Ndak juga. Ndak juga.Itu oknum-oknum aja di parlemen. Orang-orang
tertentu aja itu.Jangan pikir parlemen ini sudah kuat. Parlemen ini
juga penuh dengan banyak kelemahan.

RN: Tapi betapapun fraksi anda PDIP sudah memimpin suatu kekuatan
yang makin kompak ya dengan Golkar, PAN,Poros Tengah, TNI-Polri. Jadi
mau diapain ini Presiden Gus Dur menurut anda?

PN: Ndak mau diapa-apain. Kita lihat aja tiga bulan ini.

Demikian Panda Nababan Ketua Pansus DPR soal tragedi
Trisakti-Semanggi.


* ELIT POLITIK LALUKAN JEDA, TAPI MENGAPA MEGA TETAP BERSIA-SIAP?

Meski aksi-aksi anti Golkar di sepanjang Pantura terus berlanjut dan
ada aksi-aksi kecil pro Golkar di Indonesia Timur, namun secara
keseluruhan situasi keamanan di Indonesia cukup baik. Para pengamat
menduga ada semacam gencatan senjata di kalangan elit politik di
Jakarta. Lobby-lobby ke arah pembagian kekuasaan masih terus
berlanjut. Koresponden Syahrir mengirim laporan berikut dari Jakarta:

Mahasiswa dari Jaringan Rakyat sore kemarin memutuskan untuk mundur
dari depan kantor DPD Golkar DKI Jakarta, setelah sempat bertahan
untuk melakukan aksi meminta pembubaran Partai Golkar. Suasana di
depan Gedung Golkar itu sempat memanas, ketika sekitar 300 mahasiswa
dari Jaringan Rakyat (Jarak) kemarin mendatangi kantor DPD Golkar
tersebut. Sekitar 150 orang simpatisan Golkar sempat bersiap-siap di
bagian dalam lingkungan kantor DPD Golkar membawa tongkat-tongkat
kayu. Meski di Jakarta tidak terjadi insiden, namun di Medan secara
kebetulan terjadi suatu insiden. Para mahasiswa menyerbu pos Pemuda
Pancasila setempat karena para preman menusuk seorang mahasiswa
sedangkan pihak kepolisian tidak menggubris laporan para mahasiswa
itu. Meski masih banyak aksi lain di beberapa propinsi baik yang pro
mau pun anti Golkar, namun nampaknya aksi-aksi kekerasan seperti di
Surabaya untuk sementara tidak akan berlanjut lagi.

Massa pro Gus Dur sudah lebih tenang setelah diredakan oleh Gus Dur
sendiri. Bahkan rencana pengiriman satu juta massa ke Jakarta tanggal
18 Februari mendatang kemungkinan besar akan ditunda. Massa pro Gus
Dur sudah puas dengan janji kyai khos itu bahwa 10 penjahat Orde Baru
akan ditahan. Entah mengapa, pihak kelompok anti-Gus Dur pun
seolah-olah mengerem aksi-aksi massal mereka di Jakarta. Sangat
terasa adanya semacam moratorium atau jedah di daerah khusus ibukota.
Gus Dur sendiri santer dikabarkan ingin pergi ke Arab Saudi tanggal
22 Februari mendatang untuk menunaikan ibadah haji. Menurut seorang
anggota generasi muda NU, "Pak Dur tidak peduli jika ada yang mau
ambil alih kepemimpinan negara". Silahkan saja, katanya.

Benarkah demikian? Kalangan penentang Gus Dur merasa yakin bahwa
kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid sudah menjelang saat-saat
akhirnya. Selain tidak punya legitimasi lagi, Gus Dur pun dinilai
tidak mungkin bisa memperbaiki kinerjanya lagi dalam waktu dua
setengah bulan yang masih tersisa. Selama 16 bulan ia tidak berhasil
memberantas ataupun mengurangi KKN. Apalagi dalam 10 minggu ini. Gus
Dur tidak mampu mengubah gaya kepemimpinannya. Baru sekarang ini ia
benar-benar mau membuka kupingnya dan mendengar apa yang dikatakan
atau disarankan para pembantunya. Dari sekian banyak menterinya pun
hanya Menteri Pertahanan Machfud yang setiap hari membela kebijakan
Gus Dur. Menteri-menteri yang lain, yang dahulu berlomba-lomba
mendekatkan diri pada Gus Dur kini pura-pura bingung. Tidak banyak
yang mau membela Gus Dur pada saat-saatnya yang sulit, termasuk
Susilo Bambang Yudhoyono, Menko Polsoskam yang merupakan putra
mahkota Gus Dur. Ia kini lebih sibuk mengejar PRD, partai anak
muda,musuh bebuyutan tentara Orba.

Pada masa Sukarno, Soeharto maupun Habibie, Mendagri biasanya yang
menjadi mata tombak pembela kebijakan Presiden. Tetapi sekarang ini
Soeryadi Soedirdja, seorang jenderal pensiunan yang disebut amat
loyal pada Gus Dur, sebagai Mendagri lebih suka menunjukkan
loyalitasnya dengan berdiam diri. Agaknya dengan berdiam diri para
menteri ini berharap masih akan dipakai Megawati jika Gus Dur
mengundurkan diri atau dilengserkan. Gus Dur kini sangat tergantung
pada orang-orang kepercayaannya yang umumnya, kecuali Marsillam
Simandjuntak, tidak tahu banyak soal liku-liku politik. Misalnya Alwi
Shihab, Dr. Umar Wahid, putrinya Yenny dan adiknya Ny Lili.
Orang-orang lain seperti Matori Abdul Djalil dan Said Agil Siradj,
termasuk beberapa kemenakannya, sudah siap-siap masuk kabinetnya
Megawati.

Maka dapat dikatakan jika putri Bung Karno ini ingin menampung semua
calon menteri itu, termasuk dari militer, Poros Tengah, dan PKB,
personalia kabinetnya akan lebih besar ketimbang kabinet 100
menterinya mendiang Bung Karno. Jadi banyak yang menduga  presiden
kyai ini akan jatuh dalam beberapa bulan mendatang ini, meski ia
berjanji tidak akan berkompromi lagi. Koran Business News dalam induk
karangannya menulis: "tidak ada pemerintah, apa dan siapa pun, dalam
jangka pendek dan menengah, bisa memberantas KKN secara memuaskan
untuk masyarakat, utamanya generasi muda dan mahasiswa". Sebabnya
sederhana: yang masih pegang kekuasaan, yakni di birokrasi, DPR,
tentara, parpol besar serta aparat peradilan, semuanya masih
orang-orang yang menjadi setengah tua di zaman Orde Baru. Maka
reformasi total mustahil bisa dicapai dalam jangka pendek dan
menengah.

Harian Media Indonesia juga mengatakan hal yang hampir sama,
"Bagaimana mungkin dalam tiga bulan bisa meringkus 10 koruptor?
Inilah janji yang bakal berbuah petaka," tulis Media Indonesia.
Tetapi seorang sesepuh PMKRI mengatakan, selalu ada saja factor X
yang jarang diperhitungkan di Indonesia, yang bisa merubah keadaan
politik secara radikal. Tuhan sudah berkali-kali menunjukkan hal itu
katanya. Ini pernah terjadi pada saat revolusi 45, pada peristiwa
G-30-S dan menjelang jatuhnya Soeharto. Siapa yang menduga akan ada
badai krisis ekonomi yang pertama. Kini mungkinkah krisis ekonomi
kedua akan muncul kembali dalam waktu dekat ini? Atau akankah
goro-goro yang ditunggu-tunggu itu  muncul?

Sementara itu dikalangan pendukung Gus Dur masih ada optimisme bahwa
ia akan membongkar kabinetnya dan melakukan pembersihan. Orang-orang
Golkar semacam Marzuki Darusman yang selama ini dianggap penghambat
penangkapan orang-orang Golkar dan Orde Baru lainnya, katanya akan
diganti. Tetapi tampaknya bukan orang Golkar yang akan ditahan atau
diganti Gus Dur. Justru orang Partai Keadilan. Menteri  Kehutanan
Nurmahmudi dikabarkan akan diganti pada tanggal 22 Februari nanti.
Langkah catenaccio Gus Dur memang aneh-aneh. Sulit ditebak. Sementara
itu hal-hal yang pokok seperti kemelaratan dan pengangguran tidak
ditanganinya secara langsung. Yang penting adalah mempertahankan
kekuasaan dengan bagi-bagi kekuasaan. Maka mungkin tepatlah apa yang
dikatakan para demonstran dari HMI MPO  di bunderan Hotel Indonesia
kemarin. "Gus Dur, Megawati, Amien Rais dan Akbar Tandjung sudah
gagal. Yang dibutuhkan sekarang adalah pemimpin-pemimpin baru yang
muda-muda dan bersih dan punya konsep yang jelas dan kerakyatan".


---------------------------------------------------------------------
Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
http://www.ranesi.nl/
http://www.rnw.nl/

Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda
peroleh melalui
[EMAIL PROTECTED]

Copyright Radio Nederland Wereldomroep.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke