---------------------------------------------------------------------

WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP
Edisi: Bahasa Indonesia

Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh
Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir.

---------------------------------------------------------------------

Edisi ini diterbitkan pada:

Jumat 02 Maret 2001 14:10 UTC



** PEMERITAH INDONESIA BERMAKSUD MEMULANGKAN PENGUNGSI MADURA

** ANGKATAN DARAT PERINGATKAN LAWAN-LAWAN PRESIDEN WAHID

** AFGANISTAN MELANJUTKAN RENCANA MEMUSNAHKAN PATUNG BUDHA

** JEPANG TIDAK AKAN MEMULANGKAN MANTAN PRESIDEN PERU FUJIMORI

** TOPIK GEMA WARTA: KRISIS SAMPIT JALAN SIMPANG GUS DUR MEGA

** TOPIK GEMA WARTA: POSISI TAUFIK KIEMAS MAKIN MENGUAT, BAGAIMANA
POSISI MEGAWATI?



* PEMERINTAH INDONESIA BERMAKSUD MEMULANGKAN PENGUNGSI MADURA

Pemerintah Indonesia bermaksud memulangkan para pengungsi Madura
menyusul tragedi Sampit. Sejauh ini sekitar 22 ribu penduduk asal
Madura meninggalkan Kalimantan karena takut diburu oleh penduduk
Dayak. Menurut perkiraan masih terdapat 25 ribu penduduk menantikan
saat pengungsian. Paling sedikit 469 penduduk asal Madura dibunuh
oleh milisi milisi Dayak selama 10 hari belakangan. Pemerintah pusat
memerintahkan penguasa daerah agar memberi perlindungan kepada para
pengungsi kembali. Kebanyakan penduduk asal Madura bermukim di
Kalimantan sejak tahun 60an.

Sementara itu tentara tetap siaga di Sampit dan Palangkaraya. Dari
Jeddah dikabarkan Presiden Abdurrahman Wahid akan menuju Sampit
sekembalinya di tanah air. Sedianya Kepala Negara akan langsung
menuju Kalimantan setibanya pada tanggal 7 Maret. Menurut Menhan
Mahfud hal itu tidak mungkin, karena itu Presiden Wahid akan
berangkat esokharinya.


* MANTAN PRESIDEN SOEHARTO TIBA-TIBA MENINGGALKAN RUMAH SAKIT

Mantan Presiden Soeharto yang dirawat di Rumah Sakit Pertamina,
Jakarta, tiba tiba meninggalkan rumah sakit. Menurut pengacara
Soeharto, Assegaaf, Soeharto belum sepenuhnya pulih dan masih
terganggu ketika berbicara. Soeharto, hampir 80 tahun, akan diperiksa
tim kedokteran Kejaksaan Agung, meski pun dua pengadilan sebelumnya
menyatakan dia sakit untuk dapaat disidangkan.


* ANGKATAN DARAT PERINGATKAN LAWAN-LAWAN PRESIDEN WAHID

Para petinggi Angkatan Darat memperingatkan lawan-lawan politik
Presiden Abdurrahman Wahid agar tidak memanfaatkan peluang untuk
menjatuhkan presiden semasa presiden berada di luar negeri. Terserah
apakah rakyat menginginkan presiden Wahid turun atau tidak, namun
semua itu harus berlangsung secara konstitusional. Demikian KSAD
Jendral Endriartono Sutarto, seusai pertemuan dengan 95 perwira
tinggi Angkatan Darat tadi malam.

Semasa kunjungan di luar negeri Presiden Abdurrahman Wahid banyak
mendapat kritik dan didesak agar segera kembali sehubungan dengan
Peristiwa Sampit. Hubungan Angkatan Darat dan Presiden belakangan
agak tegang, setelah fraksi TNI/Polri mendukung memorandum peringatan
DPR kepada Presiden. Dan para politisi PDI, Golkar dan partai partai
Islam yang tergabung dalam apa yang disebut Koalisi Permanen
belakangan sibuk berrembug dan hari ini bertemu di Masjid al Azhar.

Pertemuan para pati Angkatan darat itu mencakup berbagai kelompok
yanmg pernah saling bertikai. KSAD Jendral Sutarto menolak menyebut
pertemuan itu sebagai rekonsiliasi.


* AFGANISTAN MELANJUTKAN RENCANA MEMUSNAHKAN PATUNG BUDHA

Pemerintahan Taliban di Afganistan tetap melanjutkan rencana
memusnahkan patung patung Budha di daerah Bamiyan dengan dinamit,
sekalipun banyak protes internasional terhadap rencana tsb.
Milisi-milisi Taliban telah menghancurkan patung-patung yang berusia
berabad-abad itu dengan tembakan tembakan. Semua monumen non-Islam
akan dimusnahkan. Menurut Menteri Penerangan dan Kebudayaan
Qudratullah Jamal, pemusnahan itu telah dilakukan di empat dari 30
propinsi Afganistan. Patung-patung peninggalan Budha di Afganistan
bernilai historis. Sebuah museum di New York menawarkan diri untuk
menyelamatkan patung patung tsb dengan mengangkutnya ke Amerika.
Namun tawaran ini ditolak.


* JEPANG TIDAK AKAN MEMULANGKAN MANTAN PRESIDEN PERU FUJIMORI

Pemerintah Jepang tidak bermaksud menyerahkan mantan Presiden Alberto
Fujimori ke Peru. Pemerintah Peru ingin menahan Fujimori atas tuduhan
melalaikan kewajibannya sebagai presiden. Menurut Tokyo, Fujimori
tidak dapat diserahkan karena dia memiliki kewarganegaraan Jepang dan
tidak melakukan pelanggaran hukum di Jepang. Selain itu Jepang dan
Peru tidak mempunyai persetujuan ekstradisi. Mahkamah Agung Peru
dalam waktu dekat akan mengeluarkan seruan internasional untuk
menangkap Fujimori.

Fujimori, 62 tahun, November yang lalu melakukan perjalanan luar
negeri dan singgah di Jepang, kemudian dari Jepang mengumumkan
pengunduran dirinya. Kemudian Parlemen Peru memecatnya. Pemerintahan
Fujimori terlibat skandal korupsi besar.


* LIMAPULUHAN RIBU PENDUDUK MENGUNGSI DI BURUNDI

Akibat gelombang kekerasan baru, sekitar 50an ribu penduduk Burundi
melarikan diri sejak beberapa hari belakangan. Demikian ungkap sebuah
sumber PBB. PBB prihatin tentang nasib para pengungsi ini. Selain
berjangkitnya wabah malaria, di Burundi pecah gelombang kekerasan
baru sejak milisi suku Hutu memulai serangan di ibukota Bujumbura.
Tentara pemerintah mengaku berhasil memulihkan keadaan. Dalam
pertempuran sekitar 40 warga setempat tewas. Sekjen PBB Kofi Annan
menyerukan agar pihak-pihak yang bertikai memberi peluang kepada tim
tim bantuan untuk membantu para pengungsi.


* PERADILAN PENJAHAT PERANG BRUNNER DIBUKA DI PARIS

Di Paris, untuk ketigakalinya, hari ini dibuka proses peradilan
terhadap Alois Brunner yang dituduh melakukan kejahatan perang selaku
perwira Nazi-Jerman. Pengadilan dilakukan secara in absentia. Brunner
adalah penjahat perang Nazi terbesar yang buron. Pada tahun 1954 dan
1956 Brunner dijatuhi hukuman mati in absentia di Prancis. Brunner,
sekarang hampir 89 tahun, dituduh bertanggungjawab atas deportasi dan
kematian paling sedikit 130 ribu orang asal Yahudi dari Prancis,
Austria, Yunani dan Balkan. Peradilan ketiga ini dimungkinkan karena
munculnya fakta-fakta baru tentang deportasi 241 kanak kanak Yahudi
dari Paris. Diduga Brunner masih hidup dan bersembunyi di Suriah.


* WABAH PENYAKIT MULUT DAN KUKU TERNAK MELUAS KE IRLANDIA DAN
SKOTLANDIA

Wabah penyakit mulut dan kuku ternak dari Inggris telah meluas ke
Skotlandia dan Irlandia. Pusat pusat penyebaran sekarang berjumlah
29. Semua kendaraan yang mengangkut ternak dari Inggris, setiba di
terowongan Euro, kini disemprot obat anti-infeksi. Dikhawatirkan
wabah tsb dapat menyebar ke daratan Eropa melalui Prancis. Di Belanda
Taman Nasional Hoge Veluwe dinyatakan tertutup bagi publik untuk
mencegah kemungkinan penularan penyakit tsb. Kementerian Pertanian
Belanda menyerukan kepada semua pengusaha taman dan cagar alam yang
memelihara rusa dan binatang lain, untuk menutup usaha untuk
sementara.


* KRISIS SAMPIT: JALAN SIMPANG GUS DUR MEGA


Suasana demonstrasi mahasiswa: (lagu)..jangan pulang Gus Durku yang
malang bawa saja semua kenangan Sampit, Aceh Papua Maluku tak pernah
sanggup kau selesaikana..


Lagu tadi sengaja dibuat oleh para mahasiswa khusus untuk Presiden
Abdurrahman Wahid. Lagu itu dinyanyikan dalam sebuah demonstrasi
menuntut Gus Dur mundur di depan Istana Negara Jakarta, Kamis lalu.
Para mahasiswa mengkritik Gus Dur yang tetap berada di luar negeri,
sementara situasi dalam negeri bergejolak, terutama akibat kerusuhan
etnis di Sampit, Kalimantan Tengah.


Mahasiswa di tengah demo: aTidak punya rasa kepemilikan, atau bahkan
tidak punya rasa kepedulian terhadap nasib bangsa ini di tengah
kondisi yang ssangat memprihatinakn ini berbagai nyawa manusia hilang
seakan-akan pemerintah a.lepas tanggung jawab sama sekalia.


Bukan hanya mahasiswa yang memprotes jalan-jalan Gus Dur ke luar
negeri. Sejumlah kalangan, mulai dari para politisi, anggota DPR dan
para pengamat politik juga  berseru agar presiden segera pulang. Gus
Dur, kata mereka harus pulang untuk menyelesaikan tragedi kemanusiaan
akibat kerusuhan antara suku Dayak dan suku Madura di Kalimantan
Tengah. Namun, menanggapi seruan itu, Gus Dur malah mengatakan
masalah Sampit terlalu dibesar-besarkan. Gus Dur mengaku telah
berkoordinasi dengan Menteri Koordinator Politik Sosial dan Keamanan
dan Kepala Polisi soal Sampit sehingga tidak perlu segera pulang ke
tanah air. Akibat sikapnya itu, Gus Dur dinilai oleh para
penentangnya  sebagai presiden yang tidak peka terhadap situasi
krisis.

Namun, petinggi  Partai Kebangkitan Bangsa, pendukung utama presiden
Wahid, Effendy Choirie mengatakan kerusuhan Sampit memang telah
dibesar-besarkan oleh kelompok tertentu dengan maksud menggusur Gus
Dur dari kursi kepresidenan.

Effendy Choirie: Kalau konfliknya memang kan konflika tapi kemudian
kan didramatisasi jadi seolah-olah presiden tidak bertanggungjawab,
seolah-olah presiden tidak peduli lagi tidak mampu lagi. Dengan kasus
seperti itu Indonesia segera kiamat dan segala macam. Kalau ada
kejadian seperti ini dan yang jadi presiden itu Mega atau yang lain,
apakah mau begitu saja kemudian mundur?

Effendy juga menambahkan dalam soal kerusuhan Sampit Gus Dur justru
memberi kesempatan bagi jajaran pemerintahannya untuk bekerja
menunjukkan kemampuan, termasuk terhadap Wakil Presiden Megawati
Soekarnoputri.

Sementara itu pengamat politik Arbi Sanit mengatakan, tidak salah
jika banyak orang menilai Gus Dur tidak peka terhadap keadaan krisis.
Menurut Arbi, gaya Gus Dur belum berubah. Dia lebih mengedepankan
tindakan tanpa dasar yang jelas. Sikap seperti ini membuat
tindakannya mengambang dan tidak didukung oleh data dan fakta yang
kuat.

Arbi Sanit: Ya stabilitas yang hendak dibangunnya itu tidak
didasarkan kepada dukungan yang cukup kukuh. Tapi hanya kepada
asumsi-asumsi saja. Misalnya  dia selalu mengatakann krisis politik
sudah berlalu, pada saatnya semua akan selesai, ekonomi sudah lebih
baik  keamanan sudah lebih baik. Itukan hanya konsep-konsep. Dari
satu dua data ya bisa diambil kesimpulan itu tapi tidak keseluruhan
fakta dan aspek kehidupan.

Kelemahan Gus Dur ini menurut Arbi sering dimanfaatkan oleh
lawan-lawan politiknya. Kengototannya berjalan-jalan ke luar negeri
di tengah-tengah situasi konflik dalam negeri kali ini membuat
lawan-lawan politiknya bersatu untuk menggulingkannya. Arbi menilai
saat ini kelangsungan kekuasaan Gus Dur hanya tergantung pada
Megawati. Beberapa partai yang dulunya menentang presiden perempuan
melalui isu agama dan gender, kini sedang mendekati Mega dan
mendukungnya untuk maju menggantikan Gus Dur.

Kunjungan wakil presiden ke Sampit dijadikan momen bagi lawan-lawan
politik Gus Dur untuk menunjukkan dukungannya kepada Mega. Ali Marwan
Hanan, anggota Fraksi Partai Persatuan Pembangunan PPP mengatakan
berkembangnya dukungan terhadap Mega memang wajar. Sebab Megawati
saat ini dinilai lebih bertanggungjawab kepada urusan negara
ketimbang Gus Dur

Ali Marwan Hanan: Kami memberikan dukungan kepada Mbak Mega melakukan
berbagai kebijaksanaan termasuk pada saat beliau berani untuk turun
ke Kalimantan ini. Dan pada masalah lain kami akan tangungjawab
mendukung secara konstitusional. Apapun yang terjadi sepanjang
menyangkut masalah konstitusional tidak ada pilihan lain.  Dukungan
konstitusional itu ialah apabila presiden berhalangan maka yang akan
menggantikan itu adalah wakil presiden. Tidak ada alternatif yang
lain.

Bagaimana nasib puluhan ribu pengungsi akibat kerusuhan suku di
Kalimantan Tengah? Masih belum jelas. Sama tak jelasnya dengan nasib
Gus Dur bila ia pulang dari lawatan ke luar negeri pekan depan. Saat
ini berbagai manuver politik dilakukan untuk menggusur Gus Dur,
kemungkinan besar melalui jalan Sidang Istimewa MPR. Megawati pun
dengan terbuka telah menyatakan sikapnya: ia tidak pernah mendukung
Abdurrahman Wahid dalam pemilihan presiden. Dalam situasi ini mau tak
mau orang kembali ingat pada Soeharto, tiga tahun lalu ia melawat ke
Mesir, ketika Indonesia sedang kacau. Begitu pulang, ia tergelincir
dari kekuasaannya.

Tim Liputan 68H Jakarta melaporkan untuk Radio Nederland.


* POSISI TAUFIK KIEMAS MAKIN MENGUAT, BAGAIMANA POSISI MEGAWATI?


Posisi politik Taufik Kiemas kini bertambah kuat setelah dirangkul
Poros Tengah. Jika Mega sampai bisa menjadi presiden, maka bisa
dipastikan Taufik akan memimpin PDI-Perjuangan. Pertanyaan besarnya,
kapan Megawati akan menjadi presiden, sesudah Gus Dur menyelesaikan
empat tahun jabatannya ataukah sebelum itu? Koresponden Syahrir
mengirim laporan berikut dari Jakarta:

Setelah dua kali bertemu dengan pimpinan-pimpinan partai Islam dalam
Poros Tengah, maka posisi Taufik Kiemas dan faksinya di
PDI-Perjuangan bertambah kuat. Kelompok Cendana pun terwakili dalam
pertemuan-pertemuan itu melalui Fuad Bawazier. Selama ini hanyalah
Gus Dur yang membesar-besarkan peranan Taufik dengan beberapa kali
mengatakan bahwa Taufik sudah menjamin akan mendukungnya sampai tahun
20004. Bagi Gus Dur ini berarti bahwa Megawati dan PDI-Perjuangan
akan tetap menopang kekuasaannya sampai periodenya berakhir. Dan
meski pentolan-pentolan PDI Perjuangan belakangan membantahnya, namun
Gus Dur tetap percaya pada jaminan Taufik itu. Tetapi itu semuanya
menjadi sirna ketika Gus Dur ditinggalkan PDI-Perjuangan saat DPR
melakukan pemungutan suara mengenai diterima tidaknya hasil Pansus
Buloggate dan Bruneigate sebulan yang lalu.

Taufik memang punya alibi tidak bisa mendukung Gus Dur, karena ia
saat itu sedang berobat di India. Tetapi sekembalinya dari India,
Taufik melalui orang-orang dekatnya justru meminta Gus Dur segera
menyerah dan mengundurkan diri secara terhormat. Maka terbukalah
kedoknya bahwa ia sesungguhnya setuju istrinya menggantikan Gus Dur,
asal konstitusional. Pendapatnya itu pun didukung Angkatan Darat. Ia
pun kemudian melakukan manuver-manuver politik untuk Megawati dengan
mendekatkan diri pada tokoh-tokoh keturunan Partai Masyumi lama yang
kini bersatu dalam Poros Tengah. Taufik juga keturunan anak tokoh
Muhamadiyah, Sumatera Selatan. Sama halnya seperti kakek Megawati,
yaitu ayahnya Fatmawati Soekarno yang merupakan warga Muhamadiyah
Bengkulu. Ini sudah merupakan alasan yang cukup bagi tokoh-tokoh
Poros Tengah seperti Amien Rais dan Yusril Ihza Mahendra untuk
menerima Taufik dan Mega dalam barisan mereka.

Bagi Amien Rais dan kawan-kawannya, langkah-langkah Taufik ibarat
orang kembali ke kampungnya yang asli. Taufik lagi-lagi menunjukkan
bahwa dialah orang penentu di PDI-Perjuangan. Baik Suparlan maupun
Royani Haminullah, anggota-anggota PDI-Perjuangan yang dekat dengan
Taufik pernah mengatakan kepada Radio Nederland bahwa Taufiklah yang
sesungguhnya menjadikan Megawati Wakil Presiden. Ketika Megawati
dikalahkan Poros Tengah di MPR, Taufiklah yang menggerakkan massa di
daerah-daerah seperti Solo dan Bali. Setelah terjadi penumbangan
pohon dan pembakaran gedung-gedung , Poros Tengah yang tadinya mau
mengangkat Hamzah Haz sebagai Wapres lalu mengalah dan mempersilakan
Megawati duduk di kursi orang kedua Republik. Tetapi berhasilkah
Amien Rais cs mendesak Megawati dan Taufik agar Sidang Istimewa MPR
dipercepat. Ternyata tidak. Soal Memorandum kedua pun tidak.

Sholat Jum'at bersama pimpinan politik dan membicarakan
masalah-masalah bersama. Secara tersirat kami sudah memahami bahwa
perlu pergantian pimpinan nasional, kata Amien Rais. PK dan PPP
langsung menyatakan akan menerima Mega sebagai Presiden jika Gus Dur
harus turun. Nur Wahid dan Hamzah Haz mengatakan demikian. Kita kan
bukan negara Islam, kata Hamzah jadi jika konstitusi menyatakan
Megawati menjadi Presiden, maka PPP akan mendukungnya, meski ia
perempuan. Baik militer maupun kalangan Poros Tengah sangat khawatir
jika Gus Dur bertahan lebih lama, merekalah yang akan terpojok. Kalau
Gus Dur bisa bertahan dua sampai tiga bulan dia memang bisa dianggap
hebat apalagi jika ia bisa melewati Sidang Istimewa.

KSAD Endriartono sudah mengaku kepada pers bahwa Gus Dur sudah minta
kepada TNI dan Polri agar diberlakukan Darurat Militer tetapi
perwira-perwira TNI dan Polri menolak. Kini, jika Gus Dur kembali, ia
bisa menunjukkan bahwa meski keadaan di Indonesia morat-marit ia bisa
meninggalkan tanah air tanpa khawatir dikudeta. Sebelum berangkat
menurut suatu sumber, ia sudah menganjurkan kepada beberapa perwira
yang dipanggilnya ke Istana agar melakukan saja kudeta yang mereka
rencanakan. Ia sudah pasrah. Tetapi para perwira itu meyakinkannya
bahwa mereka tidak akan melakukan kudeta. Maka kini setelah Gus Dur
kembali lawan-lawan politiknya sudah harus bersiap-siap untuk
menerima serangan balik Gus Dur. Ia jelas dapat mengatakan bahwa
selama ia meninggalkan tanah air, Wapres tidak mampu mengatasi
masalah Sampit. Megawati pun tidak berani mengangkat Ketua Mahkamah
Agung yang baru. Artinya ia sengaja mau melakukan uji coba, mentest
apakah Mega mampu memimpin negara. Ternyata ia belum mampu. Padahal
Gus Dur sudah berkali-kali jalan-jalan ke luar negeri untuk melihat
kemampuan Megawati. Kini, Gus Dur pun tahu bahwa lawan-lawan
politiknya dari Golkar dan Poros TRengah akan menggerakkan semua
elemen pendukungnya menyambutnya dengan demonstrasi besar ketika
pesawat yang membawa Gus Dur mendarat di lapangan udara yang hingga
kini belum jelas tempatnya. Apakah di Cengkareng, Halim Perdana
Kusumah ataupun di Juanda Surabaya. Jika ia mendarat di Jawa Timur,
ia tentu akan disambut massa pendukungnya.

Yang menjadi pertanyaan sekarang ini mengapa massa NU selama
kepergian Gus Dur tidak banyak bergerak? Ada yang mengatakan ini
disebabkan karena Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi mau diadu dengan Gus
Dur, karena itu Hasyim dan ulama-ulama NU lainnya diajak ke Arab
Saudi. Yang lainnya mengatakan, Gus Dur ingin menunggu hasil lobby
Taufik dengan kalangan Poros Tengah dan militer. Bagaimana pun ia
percaya pada Taufik karena mungkin Gus Dur pun menguasai data-datanya
Taufik. Dalam pelbagai pembicaraan dengan kelompok Poros Tengah, baik
Taufik dan Megawati tetap meminta fatwa MUI soal wanita tidak boleh
menjadi presiden, dicabut. Taufik menyadari bahwa hal itu merupakan
kartu truf  Poros Tengah. Begitu Megawati menjadi presiden bisa saja
kartu Fatwa MUI itu yang dimainkan oleh Poros Tengah. Fatwa itu jelas
tidak bisa dicabut seenaknya. Tetapi Mega tetap mendesak pihak
Muhamadiyah mau pun Poros Tengah agar fatwa itu ditiadakan. Ternyata
permintaan Megawati dan Taufik itu tidak dikabulkan Amein Rais, Dien
Syamsuddin maupun Hamzah Haz. Maka bisa diperkirakan bahwa Megawati
tidak akan segera melangkah meninggalkan Gus Dur tanpa jaminan
tersebut. Setidak-tidaknya NU tidak pernah mengeluarkan fatwa yang
malarang wanita menjadi presiden. Fatwa MUI lah yang menjadi halangan
Megawati bekerjasama dengan Poros Tengah. Fatwa itulah yang dahulu
dianggap massa PDI Perjuangan sebagai akal-akalan Poros Tengah, untuk
mencegah Megawati menjadi presiden. Kini bola lagi-lagi  ada di kaki
Gus Dur. Kemana bola itu akan ditendangnya?


---------------------------------------------------------------------
Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
http://www.ranesi.nl/
http://www.rnw.nl/

Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda
peroleh melalui
[EMAIL PROTECTED]

Copyright Radio Nederland Wereldomroep.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke