---------------------------------------------------------------------

WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP
Edisi: Bahasa Indonesia

Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh
Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir.

---------------------------------------------------------------------

Edisi ini diterbitkan pada:

Jumat 02 Maret 2001 08:30 UTC



** KORBAN DI SAMPIT BERTAMBAH, WAPRES BERKUNJUNG KE KALTENG

** REJIM TALIBAN MUSNAHKAN SEMUA MONUMEN NON-MUSLIM

** VLADIMIR PUTIN MEMULAI KUNJUNGAN HISTORIS DUA HARI DI VIETNAM

** TOPIK GEMA WARTA: KASUS SAMPIT DAN KETIDAKADILAN SOSIAL YANG
KRONIS

** TOPIK GEMA WARTA: KRISIS RUPIAH ISYARAT KRISIS POLITIK TAK
TERATASI



* KORBAN DI SAMPIT BERTAMBAH, WAPRES BERKUNJUNG KE KALTENG

Sekitar pukul 15.00 polisi menemukan 9 bom rakitan dan 3 jeriken
minyak tanah di rumah kosong yang ditinggalkan pengungsi di Jalan Dr
Murjani, di belakang toko Karya Agung Sampit, Kalteng.
Hal ini disampaikan Kasubdipenum Kombes Pol Timbul Sianturi di Mabes
Polri, Kamis sore.Ia mengatakan bahwa sampai sekarang sudah ditemukan
21 bom rakitan di rumah penduduk di wilayah Sampit saat digerebek
polisi. Sementara 9 bom tersebut diamankan tim gegana Brimob.
Selain itu, dari data yang ada di kepolisian, sampai saat ini
kerugian materil di Kalteng adalah 974 rumah terbakar dan 482 rumah
dirusak. Sementara korban jiwa hingga saat ini berjumlah 469 orang.
Berkaitan dengan pengungsi, Timbul mengatakan, sampai sekarang sudah
dievakuasi sekitar 17.351 pengungsi. Di wilayah Sampit memang belum
ada aktivitas. Sampai saat ini di Sampit masih diberlakukan jam
malam.
Sementara itu, Wakil Presiden (Wapres) Megawati Soekarnoputri, hari
ini berkunjung ke beberapa tempat di Kalimantan Tengah (Kalteng) yang
dilanda kerusuhan etnis. Wapres akan melihat dari dekat keadaan di
tempat kerusuhan. Sekembalinya di bandara Halim Perdanakusumah sore
tadi, Megawati mengatakan darurat sipil belum perlu diberlakukan.


* REJIM TALIBAN MUSNAHKAN SEMUA MONUMEN NON-MUSLIM

Di Afghanistan, Menteri Penerangan dan Kebudayaan Qudratullah Jamal
mengumumkan, pemerintah Taliban mulai menghancurkan bangunan dan
monumen purbakala.
Semua monumen dan bangunan non-muslim akan dihancurkan, termasuk dua
buah patung raksasa Budha di propinsi Bamiyan.
Rejim Taliban mengumumkan Rabu kemarin bahwa rencana pemusnahan itu
akan berjalan terus meskipun dikecam oleh dunia internasional.


* VLADIMIR PUTIN MEMULAI KUNJUNGAN HISTORIS DUA HARI DI VIETNAM

Presiden Rusia Vladimir Putin memulai kunjungan bersejarah dua hari
di Vietnam. Inilah kunjungan pertama seorang pemimpin Rusia ke
Vietnam.
Putin disambut dengan upacara resmi yang lebih meriah ketimbang
penerimaan mantan presiden AS Bill Clinton tiga bulan lalu.
PM Vietnam Phan Van Khai menegaskan bahwa negaranya menilai Rusia
sebagai rekan yang paling penting. Hubungan bilateral kedua negara
menurun sejak runtuhnya Uni Soviet 10 tahun lalu.
Selama kunjungan dua harinya ini, Presiden Putin akan berbicara
tentang investasi baru Rusia di Vietnam, dan juga tentang status
pangkalan laut Rusia di negara itu.


* GEMPA BUMI MENGGUNCANG SEATTLE, AMERIKA SERIKAT

Gempa bumi berkekuatan 6,8 pada skala richter mengguncang kota
Seattle, Amerika Serikat.
Seorang dilaporkan tewas dan sekurangnya 60 orang cedera, empat
diantaranya cedera berat.
Kerusakan material diperkirakan senilai sekitar satu miliar dolar.
Pemerintah memberlakukan keadaan darurat di negara bagian Washington
itu.
Guncangan gempa terasa sampai radius sangat jauh. Pusat gempa
terdapat di dekat ibukota negara bagian Olympia, sekitar 50 kilometer
sebelah tenggara Seattle.


* HARGA DAN INFLASI TINGGI DI TURKI

Akibat krisis ekonomi di Turki, harga-harga melambung. Hari ini
pemerintah Turki menaikkan harga minyak sepuluh persen.
Dalam beberapa hari terakhir, harga bahan pangan dalam negeri
melonjak sementara barang-barang impor seperti rokok, alkohol dan
obat naik dua kali lipat.
Harga akan naik dan diperkirakan akan terus naik sampai 20 - 25
persen hingga akhir pekan ini.
Inflasi naik karena Turki mencabut sistem patokan kurs pada mata
uangnya lira dan memberlakukan sistem mengambang. Sejak pemberlakuan
sistem tersebut pekan lalu, nilai mata uang lira anjlok hingga 30
persen.
Banyak pemilik toko sekarang hanya menerima mata uang asing  dan
penjualan dolar Amerika Serikat di pasaran gelap sangat meningkat.
Untuk memerangi krisis itu, pemerintah Turki meminta bantuan dana
dari sejumlah bank asing. Diharapkan akan mendapat pinjaman 25 miliar
dolar untuk menanggulangi krisis tersebut.


* INGGRIS TERBITKAN 21 ORGANISASI TERLARANG

Pemerintah Inggris menerbitkan daftar yang memuat 21 nama organisasi
terlarang, yang dikeluarkan oleh Akte Terorisme 2000. Akte itu
diberlakukan pekan lalu. Hingga kini, undang-undang terorisme itu
hanya dimaksudkan untuk beberapa kelompok di Irlandia utara.
Di antara organisasi terlarang itu disebutkan antara lain Organisasi
Jihat Islam Palestina, Partai Buruh Kurdi, PKK dan Organisasi Tamil
Eelam.
Pemerintah Sri Lanka menyambut baik dimasukannya Organisasi Tamil
Eelam sebagai organisasi terlarang. Seorang jurubicara organisasi
Tamil Eelam mengatakan, larangan itu dapat menghambat perundingan
perdamaian antara organisasinya dengan pemerintah Sri Lanka, sambil
menambahkan bahwa pihaknya akan terus bekerjasama dengan Norwegia
untuk mengantarai konflik tersebut.


* KASUS SAMPIT DAN KETIDAKADILAN SOSIAL YANG KRONIS

Kasus Sampit yang menelan ratusan korban merupakan puncak dari
kenyataan dan perasaan ketidakadilan sosial sejak lama antara warga
Madura dan warga Daya.
Berikut penjelasan Prof K.Usop, sosiolog dari Universitas
Palangkaraya:

K.Usop [KU]: Ya sebaiknya mereka (warga Madura --Red) diungsikan
semuanya karena banyak sekali pola-pola itu kekerasan senjata,
pembunuhan gara-gara soal kecil, jangan terjadi lagi, tapi pola-pola
itu berjalan terus, perdamaian lagi dan seterusnya terjadi lagi
perdamaian, jadi mereka tidak ingin gitu. Mereka seakan-akan nggak
mampu lagi untuk hidup berdampingan dengan saudara-saudara mereka
orang-orang Madura ini.

Radio Nederland [RN]: Jadi batas toleransi orang Daya terhadap orang
Madura sudah mencpai batasnya?

KU: Ya sudah nggak ada lagi sehingga timbul suatu gerakan spontan
begitu ya.

RN: Saya mendengar bahwa dalam suatu pernyataan yang salah seorang
penandatangannya adalah Anda, yang mengatakan bahwa diminta pada
masyarakat Madura yang tidak bisa lagi menyesuaikan diri di mana bumi
dipijak di situ langit dijunjung, seyogyanya meninggalkan Kalimantan
Tengah, bukan semu orang Madura meninggalkan Kalimantan Tengah?

KU: Itu kan kita sebagai lembaga masyarakat 'kan. Tentu saja sifatnya
sangat ideal dan rasional ya, tapi tuntutan masyarakat bawah ini 'kan
lain lagi, yang tentu  lebih keras 'kan.

RN: Jadi kalau orang Madura menyesuaikan diri selama ini dengan
penduduk asli, mereka harus pergi dari Kalimantan?

KU: Ya karena tuntutan masyarakat 'kan, dan kenyataannya memang
demikian di lapangan. Mereka bersedia mengungsi. Ada semacam
persetujuan ya dengan Bupati Wahyudi bahwa mereka tentu saja
diungsikan semuanya.

RN: Tapi sementara ini masih cukup banyak warga Madura yang berada di
sekitar Sampit dan dikunjungi Wapres Megawati. Kemudian pada
kunjungan itu beliau ditemani Akhbar Tanjung yang mengatakan bahwa
tidak perlu mengevakuasikan orang-orang Madura ke Jawa. Anda setuju
atau tidak setuju dengan ucapan itu?

KU: Saya orang masyarakat ya. Ada mereka, tidak ada mereka, masih
terjadi lagi, jadi bagaimana?  Masyarakat itu, saya kira, merasa
toleransinya tidak ada lagi, karena puluhan tahun ya, pola-pola
begitu.

RN: Anda sebagai tokoh masyarakat Dayak dan cendekiawan,  apa yang
bisa Anda katakan, karena ucapan profesor pasti didengar oleh
masyarakat Dayak. Menurut profesor, apa jalan keluar dalam kondisi
semacam ini?

KU: Ya, dalam kondisi sudah normal, tentunya orang berpikir rasional
ya. Tapi dalam suasana sekarang itu sulit ya.

RN: Jadi sekarang  emosi lebih kuat dari pada rasio?

KU: Ya..ya.

RN: Tidak tertutup kemungkinan bahwa di masa depan, mereka akan
hiduip rukun lagi?

KU: Oh kemungkinan itu bisa saja, kalau kedaan normal ya, seperti
orang-orang Jawa Banjar, Bugis, dll, bisa hidup rukun dengan
orang-orang Daya.

RN: Jadi kemarahan itu hanya tertuju kepada orang-orang Madura?

KU: Ya.ya. Karena ada pola tertentu mereka itu, dalam memperjuangkan
kepentingannya, yaitu kekerasan, selurit, dan pembunuhan. Di kota
Sampit itu ya, masyarakat Daya itu didukung, mendapat simpati dari
orang-orang Banjar, Bugis dan lain-lain.

RN: Sebetulnya asal muasa bentrok ini apa?

KU: Kekerasan itu saja.

Demikian Prof K. Usop, ahli Daya dari Universitas Palangkaraya.


* KRISIS RUPIAH ISYARAT KRISIS POLITIK TAK TERATASI

Tanda-tanda memburuknya perekonomian Indonesia kini mulai nampak.
Selain ketidaksesuaian paham antara pemerintahan Gus Dur dengan Dana
Moneter Internasional, IMF, anjloknya rupiah terhadap kurs dollar
Amerika pun ikut memperburuk keadaan ekonomi negara yang terus
menerus dilanda kerusuhan. Berikut laporan koresponden Syahrir dari
Jakarta.

Level  Rp. 9.835 per dolar saat ini jelas akan menjadi semakin parah
bila kondisi politik memburuk. Para pelaku pasar umumnya berpandangan
pesimis melihat kondisi sosial politik Indonesia ke depan. Mereka pun
melihat bagaimana Megawati dalam beberapa hari terakhir ini sudah
memberikan sinyal-sinyal bahwa ia sudah tidak mendukung Gus Dur lagi.


Mereka kurang percaya atas penjelasan pendukung Gus Dur bahwa
keadaannya tidaklah begitu jelek sebagaimana dibayangkan orang
utamanya kalangan luar negeri. Seorang tokoh muda PKB misalnya ,
Khotibul Umam menyatakan, bahwa Megawati tidak mendukung Gus Dur
adalah sesuatu hal yang wajar. "Siapapun tahu, Megawati pada tahun
1999 tidak pernah mendukung Gus Dur untuk calon presiden. Ia melihat
ini sebagai isyu kalangan Muhammadiyah yang ingin merayu Megawati
menjatuhkan Gus Dur. Mereka tahu, presiden Gus Dur hanya bisa
dijatuhkan bila Wapres Megawati mau. Kalau Mega tidak mau akan
sulit," ujar wakil sekjen PKB itu kemarin.

Tetapi benarkah Megawati tidak mau? Meski Megawati pernah mengatakan
kepada orang-orang dekatnya bahwa ia ragu bisa bertahan lebih dari
enam bulan, kalau ia sampai menggantikan Gus Dur, namun akhir-akhir
ini pandangannya sudah berubah. Kalangan Poros Tengah nampaknya sudah
bisa meyakinkannya bahwa ia tidak akan dijatuhkan sebelum tahun 2004.
Taufik Kiemas, suami Megawati, yang selain pintar berdagang juga ahli
dalam bermanuver di bidang politik, sudah berbicara dengan Amien Rais
 dan tokoh-tokoh Poros Tengah lainnya. Hari ini menurut rencana ia
kembali akan bertemu dengan Amien Rais cs di Masjid Al Azhar Jakarta.


Orang-orangnya Megawati yang selama ini dikenal rajin membela Gus
Dur, juga mulai berbalik arah. Kelompok Megawati dari faksi Taufik
Kiemas berharap Gus Dur menyerah saja dan segera mengundurkan diri.
Suparlan, mantan Sekretaris Taufik Kiemas yang juga pernah menjabat
sebagai salah satu Ketua PDI Perjuangan berharap Gus Dur tidak
menunggu proses memorandum itu selesai. Sebab pada akhirnya ini hanya
akan tiba pada Sidang Istimewa MPR. Memang sudah bisa diperkirakan
bahwa Gus Dur tidak mungkin lagi menjalankan program-programnya
dengan dukungan 11% di DPR dan 7% di MPR. Sudah tidak selayaknya lagi
ia menjadi Presiden, meski diisyukan bahwa ia akan membentuk kabinet
baru dalam minggu-minggu mendatang ini.

Megawati sendiri kemarin berusaha menunjukkan bahwa ia mampu
memerintah. Sekembalinya dari daerah konflik Sampit dan Palangkaraya,
Megawati mengatakan suasana kini bisa dikendalikan meski masih banyak
yang perlu diperbaiki terutama masalah pengungsi yang perlu ditata
kembali. Ketika berangkat ke Kalimantan Tengah, Megawati yang
didampingi Panglima TNI beserta pengacara Adnan Buyung Nasution
melihat sekitara 40.000 pengungsi yang masih  menunggu bantuan
pemerintah di sana.


Selain Wakil Presiden, Menko Polsoskam Susilo Bambang Yudhoyono dan
Panglima
TNI Laksamana Widodo, tidak ada menteri yang terjun ke Palangkaraya
dan Sampit. Yang tidak ikut Gus Dur ke luar negeri sudah kurang
bergairah lagi. Mereka nampaknya sudah menyadari akan disingkirkan.
Namun yang masih bersemangat adalah Jaksa Agung Marzuki Darusman. Ia
diproyeksikan menjadi Menteri Luar Negeri. Karena itu Marzuki pun
sibuk memanggil puluhan anggota Pansus. Kantornya pun mengumumkan
Ginandjar Kartasasmita dan IB Sudjana resmi menjadi tersangka dalam
kasus Technical Assistance Contract (TAC).  Ada keterangan saksi dan
alat bukti bahwa kedua mantan menteri itu terlibat KKN.

Tersangka Faisal Abdaoe, mantan Dirut Pertamina sudah menyebut
keterlibatan mantan Menteri Pertambangan dan Energi Ginandjar
Kartasasmita yang juga sebagai Ketua DKPP (Dewan Komisaris Pemerintah
untuk Pertamina). Ginandjar terbukti menyetujui proyek TAC antara
Pertamina dengan PT Ustraindo Petro Gas yang mengakibatkan kerugian
negara 18 juta dolar AS. Jelas nampak bahwa Marzuki berusaha keras
menyenangkan hati komandannya yang kini sedang jalan-jalan ke Timur
Tengah. Meskipun dengan demikian ia mengorbankan bekas atasannya di
Golkar. Tetapi proses ini jelas akan memakan waktu yang lama.

Kini apa pun yang akan dilakukan Gus Dur maupun Marzuki untuk
menyenangkan hati rakyat tampaknya sudah terlambat. Langkah Wapres
Megawati Soekarnoputri menjadi Presiden sudah teramat terang. Ummat
Islam di luar NU kini mendukung Megawati sebagai presiden. Demikian
pula TNI yang  kemarin melakukan rekonsiliasi antar  faksi. KSAD
Jenderal  Endriartono Sutarto yang melakukan pertemuan rekonsiliasi
itu dengan 95 jenderal yang selama ini 'tersingkir'. Di antara yang
hadir ada faksi Prabowo, faksi Tyasno Sudarto dan Faksi  Agus
Wirahadikusumah yang dahulu pro-Gus Dur tetapi kini beralih ke
Megawati."Kita sepakat TNI AD harus benar-benar solid, tidak ada lagi
faksi-faksi dan hanya ada satu, yakni TNI AD, sehingga tindakan dan
perilaku para senior-senior itu hendaknya selalu sejalan dengan garis
komando struktural," ujar KSAD. Sekarang siapa lagi pendukung Gus
Dur? Kecuali Banser dan PRD?


---------------------------------------------------------------------
Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
http://www.ranesi.nl/
http://www.rnw.nl/

Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda
peroleh melalui
[EMAIL PROTECTED]

Copyright Radio Nederland Wereldomroep.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke