---------------------------------------------------------------------

WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP
Edisi: Bahasa Indonesia

Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh
Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir.

---------------------------------------------------------------------

Edisi ini diterbitkan pada:

Rabu 07 Maret 2001 16:30 UTC



** PARA PENGUNGSI SAMPIT BERTOLAK KE SURABAYA

** PULUHAN TEWAS AKIBAT LEDAKAN DI CINA TENGGARA

** PEMERINTAH FIJI DUKUNGAN MILITER AKAN MUNDUR

** TOPIK GEMA WARTA: PRO-KONTRA PEMBERLAKUAN AFTA ANTARA MENPERINDAG
DAN KADIN

** TOPIK GEMA WARTA: SEBAGIAN BESAR PENGUNGSI MADURA INGIN KEMBALI KE
SAMPIT



* PARA PENGUNGSI SAMPIT BERTOLAK KE SURABAYA

Hari ini, kamp-kamp yang didirikan untuk menampung para pengungsi
Madura di Sampit telah dikosongkan, tapi pengungsi dari
wilayah-wilayah lain diperkirakan masih akan berdatangan. Sekitar
4536 warga Madura telah diangkut dengan kapal meninggalkan Sampit
menuju Surabaya. Tetapi upaya mencari para pengungsi yang kemungkinan
masih berada di hutan-hutan, terus dilakukan. Demikian dikatakan
pejabat setempat. Sementara, salah satu dari tiga orang yang disebut
provokator Sampit, mengaku mendapatkan dana sebesar 15 juta Rupiah
untuk mengorganisasikan penyerangan terhadap warga Madura.  Lebih
dari 100 orang telah ditahan sehubungan dengan kerusuhan ini. Menurut
polisi, kerusuhan di Sampit telah menelan korban jiwa sebanyak  371
orang. Tetapi para pemimpin masyarakat Dayak menyebut angka 3000
jiwa. Kamis besok, Presiden Abdurrahman Wahid akan mengunjungi
Sampit.


* PULUHAN TEWAS AKIBAT LEDAKAN DI CINA TENGGARA

Dipastikan 41 orang tewas di Cina Tenggara,  ketika sebuah gedung
sekolah ambruk sesudah terjadinya ledakan. Sebagian besar korban
adalah anak sekolah. Dikhawatirkan, jumlah korban masih akan
bertambah. Pada saat ledakan terjadi, sedikitnya 60 orang berada di
gedung tersebut. Ledakan itu kemungkinan disebabkan oleh petasan.
Menurut saksi mata, sekolah tersebut dijadikan pabrik pembuat petasan
ilegal, tempat anak-anak sekolah bekerja seusai sekolah.


* PEMERINTAH FIJI DUKUNGAN MILITER AKAN MUNDUR

Pemerintah Fiji dukungan militer tampaknya akan mundur sesudah
keputusan Pengadilan Banding  yang menyatakan bahwa kabinet sementara
itu tidak sah. Pemerintah Perdana Menteri Laisenia Qarase mengambil
alih kekuasaan setahun yang lalu melalui kudeta. Presiden Ratu Josefa
Iloilo sekarang akan bertemu Dewan Tetua Adat yang berpengaruh guna
membicarakan masa depan kepulauan itu. Perdana Menteri Mahendra
Chaudry yang disingkirkan dalam kudeta tahun lalu, mengimbau
digelarnya pemilu baru.


* PASUKAN KFOR KENDALIKAN SITUASI PERBATASAN KOSOVO-MAKEDONIA

Pasukan Perdamaian NATO K-FOR berhasil mengendalikan situasi di
perbatasan antara Kosovo dengan Makedonia. Demikian dinyatakan
komandan KFOR Carlo Cabigiosu sesudah datangnya pasukan tambahan di
wilayah itu. NATO, yang memimpin pasukan perdamaian, juga
mempertimbangkan untuk membolehkan masuknya militer Yugoslavia ke
wilayah perbatasan. Menurut Sekjen NATO, George Robertson, hal itu
akan diputuskan pekan ini. Kemarin, pasukan KFOR menangkap enam
pemberontak Albania yang dilaporkan memata-matai pasukan perdamaian.
Di Makedonia, pihak pemberontak menyatakan untuk melancarkan perang
kemerdekaan seperti halnya di Kosovo. Ketegangan di perbatasan
Kosovo-Makedonia meningkat sesudah pemberontak menduduki desa
Tanusevci di Makedonia sekitar sebulan yang lalu. Sementara pihak
Makedonia telah mulai memobilisasikan tentara dan polisi cadangnanya.


* PUTRA MAHKOTA:PERS BELANDA HARUS LEBIH HATI-HATI

Putra Mahkota Belanda, Pangeran Willem-Alexander mengatakan bahwa
pers harus lebih hati-hati dalam mengangkat berita mengenai Jorge
Zorreguieta, ayah pacarnya Maxima. Demikian dikatakan pangeran kepada
wartawan Belanda semasa kunjungannya di New York. Ucapan putra
mahkota itu ditujukan pada berita terbaru mengenai peran Zorreguieta
dalam kudeta militer tahun 1976. Menurut berita tersebut peran
Zorreguieta jauh lebih besar katimbang yang sejauh ini diakui.
Menurut Willem-Alexander, bulan lalu muncul sebuah surat dalam koran
Argentina yang isinya menyangsikan sumber berita mengenai peran
Zorreguieta. Namun putra mahkota menyatakan sama sekali tidak
keberatan apabila masa lalu Jorge Zorreguieta didiskusikan.


* GUGATAN BARU TERHADAP REJIM MILITER ARGENTINA

Kelompok-kelompok hak asasi manusia di Argentina akan mengajukan
gugatan baru terhadap rejim militer yang melakukan pelanggaran HAM
antara tahun 1976 sampai 1983. Para aktivis berharap bahwa ratusan
mantan perwira yang mengabdi  pada diktator Videla dulu masih akan
bisa diseret ke pengadilan. Pengumuman tersebut dikeluarkan menyusul
keputusan hakim Argentina untuk tidak mensahkan dua undang-undang
amnesti. Undang-undang tersebut diberlakukan pada tahun 80an sesudah
demokarsi dipulihkan. Undang-undang itu membebaskan tentara dari
pengadilan terhadap kejahatan yang dilakukan semasa apa yang disebut
perang kotor. Antara tahun 1976 sampai 1983, sekitar 15 sampai 30
ribu orang dibunuh atau hilang. Berbagai  pemimpin junta militer
telah diadili pada akhir tahun 80an tapi mendapatkan pengampunan pada
tahun 1990.


* SHARON DILANTIK SEBAGAI PERDANA MENTERI BARU ISRAEL

Hari ini Parlemen Israel Knesset, akan memberikan persetujuannya
terhadap kabinet Ariel Sharon yang baru. Sharon dilantik menjadi
perdana menteri baru sebulan sesudah kemenangan telaknya atas Ehud
Barak. Kemarin, Sharon telah mengirim daftar nama kabinetnya kepada
Knesset. Pemerintahan kesatuan nasional ini terdiri dari koalisi
tujuh partai yang dipimpin oleh partai Likud-nya Ariel Sharon.
Perdana Menteri bisa mengharapkan mayoritas 70 dari 120 kursi dalam
Knesset.


* PRO-KONTRA PEMBERLAKUAN AFTA ANTARA MENPERINDAG DAN KADIN

Pengusaha Indonesia yang tergabung dalam KADIN meminta supaya
pembukaan pasar Indonesia dalam rangka AFTA ditunda, alasan mereka,
pengusaha Indonesia belum siap. Banyak kalangan meragukan
ketidaksiapan ini. Terutama karena banyak pengusaha KADIN itu dulu
dibesarkan oleh Soeharto. Koresponden Syahrir mengirim laporan
berikut dari Jakarta:

Menperindag Luhut B Panjaitan kemarin menjawab pertanyaan wartawan,
mengaku belum bertemu dengan Ketua Kadin Indonesia Aburizal Bakrie
untuk membahas permintaan Kadin untuk memundurkan AFTA (ASEAN Free
Trade Area) yang sudah ditetapkan pada 2002. Namun menurut  Luhut
Panjaitan, biarpun ada kekhawatiran dari KADIN, persoalannya
pemberlakuan AFTA atau Perjanjian Pedagangan Bebas ASEAN ini sudah
menjadi perjanjian internasional. Jadi tidak mudah untuk mengubah
atau menarik kembali perjanjian itu. Malaysia saja yang meminta untuk
menunda perdagangan bebas bagi produk
mobilnya harus melalui perjuangan berat selama 1,5 tahun. "Apalagi
Indonesia yang meminta pembatalan pemberlakuan AFTA," ujar Luhut.

Pada pemerintahan sebelumnya ada permintaan supaya AFTA diberlakukan
mulai tahun 2005, kemudian dimajukan menjadi 2002. Lalu sekarang
tiba-tiba ada permintaan untuk menunda lagi, padahal pemberlakuannya
tinggal 10 bulan lagi. Jelas ini tidak mungkin, kata pensiunan
perwira Kopassus itu. Pada pertemuan terakhir Asean di Chiang May
disepakati pada 2002  AFTA diberlakukan. "Untuk itu sekarang sudah
saatnya kita memikirkan bersama kepentingan nasional untuk menghadapi
AFTA," ungkapnya.

Bagi Luhut, Indonesia harus berusaha menata perdagangannya supaya
kompetitif menghadapi AFTA. Kalau ada orang yang berpikir aneh,
dengan meminta mengundurkan lagi selama dua tahun, ia memastikan
kepentingan nakal orang itulah  yang terganggu. Sebelumnya memang
pengusaha Aburizal Bakrie yang menjabat Ketua Umum KADIN, sudah
mengusulkan agar Indonesia mundur dua tahun masuk AFTA. Alasan yang
dikemukakan pengusaha yang dibesarkan Soeharto dan Ginandjar ini:
dunia usaha Indonesia belum siap. Yang menarik, Komisi V DPR pun ikut
menyetujuinya.

Pandangan ini jelas ditentang oleh sejumlah pakar di Jakarta yang
melihat elit bisnis dan politik di Indonesia yang kurang mementingkan
kepentingan nasional. Belum siap berarti takut bersaing. Para
pengusaha semasa Soeharto oleh para teknokrat Orde Baru juga disebut
para entrepreneur tidak pernah siap untuk berkiprah di luar negeri.
Mereka oleh pelbagai perlindungan dan kemudahan yang diberikan
Soeharto hanya siap menjadi "jago" kampung. Tetapi kini pun mereka
merasa tidak mampu bertahan di "kampung" sendiri. Perasaan takut
lebih menonjol ketimbang kepercayaan diri serta pikiran sehat.
Padahal jika ditinjau perkembangan ekonomi di negara-negara lain bisa
disimpulkan bahwa laju pertumbuhan ekonomi akan lebih besar kalau
ditarik oleh ekspor.

Negara-negara yang berorientasi pada ekspor seperti Cina, Malaysia,
Muangthai dan Korea Selatan sudah membuktikan hal itu. Mereka
mengalami pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Sebaliknya negara-negara
Asean yang bersifat serba proteksionis seperti Myanmar dan Kamboja,
pertumbuhan ekonominya rendah. Mereka tidak terlalu mementingkan
ekspor. Pertumbuhan ekonomi Indonesia sesudah krisis 1997 juga
menunjukkan bagaimana cerahnya pertumbuhan ekspor non-migas. Di
samping itu,  jika Indonesia menuntut agar pasar di luar negeri lebih
terbuka baginya, maka jelas negara-negara lain pun ingin agar ekspor
mereka pun diterima di Indonesia.

Sementara itu AFTA pun hanyalah perjanjian perdagangan bebas antar
negara Asean. Jadi para pengusaha Indonesia tidak perlu takut
persaingan bebas dari Korea,Cina, Taiwan dan sebagainya. KADIN dan
Komisi V DPR khawatir pedagang eceran dari Singapura, Malaysia dan
Muangthai akan menyerbu kota kabupaten. Dikhawatirkan pengecer lokal
tidak siap sehingga kalah persaingan. Sebenarnya kekhawatiran itu
tidak perlu ada karena pengecer kecil Asean tidak akan ke kota-kota
kabupaten. Pengusaha mereka pun sesungguhnya kuatir akan pengusaha
Indonesia yang akan membawa produk-produk Indonesia yang terkenal
murah. Yang perlu ditakutkan adalah justru persaingan supermarket
asing seperti Carrefour, Makro dll, tulis Bisnis News.

Konsumen Indonesia sampai saat ini senang dengan harga-harga barang
supermarket tersebut karena harga barang menjadi murah. Supermarket
nasional seperti Hero ternyata tidak mati. Hero terpaksa melakukan
renovasi dan meningkatkan pelayanannya dan menjadi lebih tangguh.
Maka konsumen Indonesia yang selalu dikorbankan oleh para teknokrat
Soeharto, karena harus melindungi pengusaha-pengusaha Orde Baru, kali
ini tidak boleh mengalah dengan usaha Kadin dan DPR. Apalagi jika
diingat bahwa Komisi V DPR masih disusupi sisa-sisa Orde Baru yang
punya hubungan erat dengan para konglomerat Golkar Orde Baru.
Konsumen Indonesia selalu dikorbankan demi proteksi para pengusaha
Golkar yang manja dan takut persaingan. Proteksi ala Orde Baru
terhadap para pengusaha KADIN tertentu, ternyata hanya menumbuhkan
ekonomi biaya tinggi yang memberatkan konsumen Indonesia.


* SEBAGIAN BESAR PENGUNGSI MADURA INGIN KEMBALI KE SAMPIT

Saat ini sekitar 40.000 orang pengungsi Madura asal Kalimantan Tengah
ditampung di rumah-rumah sanak saudara dan penduduk di desa-desa di
Madura. Walaupun menurut pakar Dayak prof Usop, orang Dayak tidak mau
menerima kembali kedatangan  orang Madura ke Kalimantan, namun
menurut Chairul Saleh, wartawan harian Jawa Pos di Bangkalan,
sebagian besar di antara pengungsi Madura dari Sampit tetap ingin
kembali, bila pemerintah menjamin keamanan mereka. Karena itu mereka
menunggu hasil rekonsiliasi antara kedua belah pihak dan berharap
keadaan berangsur baik. Ikuti keterangan putra Madura kepada Radio
Nederland:

Chairul Saleh [CS]: Pengungsi Sampit saat ini ditampung di
rumah-rumah penduduk desa, antara lain Batuporo Barat, Kedundung,
desa Bantun barat Ketapang. Sedangkan di Bangkalan adalah desa
Sepuluh. Saat ini pengungsi banyak yang diserang diare. Lima
diantaranya meninggal, 279 diantaranya kritis.

Radio Nederland [RN]: Berapa besar jumlah mereka hingga sekarang,
Pak?

CS: Hingga sekarang,  40 ribu pengungsi.

RN: Mereka datang dengan kapal atau cara-cara lain?

CS: Mereka datang dengan kapal. Jadi sampai di pelabuhan kita jemput.
Transitnya di Bangkalan. Di situ kita evakuasi. Jadi yang dari
Bangkalan kita antarkan ke Bangkalan. Yang Sampang kita antar ke
Sampang.

RN: Kemudian mereka ditampung oleh keluarga?

CS: Ya, oleh keluarga yang di sana. Sedangkan yang belum memiliki
famili, kita tampung di rumah-rumah penduduk yang ada di sana,
bekerjasama dengan kepala desa setempat. Selama ini warga tidak ada
yang bayar, cuma terima bantuan-bantuan dari pemerintah.

RN: Lalu bagaimana mengenai persoalan sembako?

CS: Sembako selama ini ya dibantu ada yang dari pemerintah, LSM, dan
penduduk setempat. Tetapi banyak pengungsi yang ngomong minta bantuan
pemerintah itu adalah pekerjaan. Katanya, kalau hanya bantuan sembako
saja, tiga hari sudah habis. Jadi para  pengungsi itu meminta bantuan
pekerjaan atau dikembalikan ke Sampit.

RN: Lalu ada pernyataan dari orang Dayak bahwa orang Madura tidak
boleh kembali. Bagaimana reaksi mereka?

CS: Ya, kita tunggu kebijaksanaan pemerintah saja. Kita kan hidup di
sana sudah lama, sudah bertahun-tahun. Ya tergantung pemerintah.
Kalau pemerintah menjamin keselamatan pengungsi, mereka mau balik.

RN: Banyak yang mau kembali?

CS: Ya, banyak. Di sini kan tidak ada tempat untuk dikerjakan. Tidak
ada lahan untuk dikerjakan.

RN: Apakah menurut mereka aman. Apakah jaminan pemerintah itu cukup?

CS: Kan kemarin Kapolda memberi deadline (batas waktu, Red) sepuluh
hari, dan PKB tiga bulan. Kita tunggu saja perkembangan di Sampit.
Kalau memang benar-benar aman, ya mereka akan balik. Ini di sini,
mereka menganggur. Tidak ada tempat untuk dikerjakan. Sedangkan di
sana kan sudah ada pekerjaan, kehidupan sudah enak. Di sini hanya
menunggu bantuan saja.

RN: Lalu ada isu balas dendam orang Madura terhadap orang Dayak.
Bagaimana ini?

CS: Selama ini tidak ada. Saya dengar wawancara kemarin dengan
pengungsi. Kalau memang ada itu, justru mempersulit keadaan. Kalau
ada pembalasan, takutnya ada keributan terus sampai merembet ke
wilayah Kalimantan lainnya.

RN: Adakah usaha rekonsiliasi dari kedua pihak hingga saat ini?

CS: Kemarin kan sudah ada itu. Tokoh-tokoh Madura dengan tokoh-tokoh
Kalimantan yang ada di Suarabaya. Jadi kita  tunggu hasilnya saja.

RN: Apakah mereka mengerti apa sebab atau dasar dari pecahnya
kerusuhan kali ini?

CS: Selama ini mereka tidak ada yang tahu. Kebanyakan sosial, begitu.

RN: Jadi unsur kesenjangan sosial yang merupakan masalah utama dari
kerusuhan tersebut. Lalu arus pengungsi sampai saat ini masih ada?

CS: Mulai agak menurun dari minggu-minggu kemarinnya. Jadi kemarin
saya pantau, tadi cuma ada tiga truk yang transit di Pendopo
Bangkalan. Menurut informasi, nanti ada lagi pengungsi dari Sampit
mungkin tiga truk lagi. Kalau kemarin-kemarin, sampai 15 truk, 21
bis. Sekarang sudah agak lumayan.

RN: Lalu lebih banyak pengungsi perempuan dan anak-anak atau
laki-laki?

CS: Selama ini saya pantau, kebanyakan yang ngungsi itu adalah
ibu-ibu dan anak-anak katimbang yang laki-laki.

Demikian Chairul Saleh, wartawan Harian Jawa Pos di Bangkalan,
Madura.


---------------------------------------------------------------------
Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
http://www.ranesi.nl/
http://www.rnw.nl/

Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda
peroleh melalui
[EMAIL PROTECTED]

Copyright Radio Nederland Wereldomroep.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke