--------------------------------------------------------------------- WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP Edisi: Bahasa Indonesia Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir. --------------------------------------------------------------------- Edisi ini diterbitkan pada: Selasa 06 Maret 2001 14:00 UTC ** FILIPINA HARAPKAN PERUNDINGAN BARU DENGAN PEMBERONTAK KOMUNIS ** CINA PERBESAR PENGELUARAN MILITER ** UEFA, FIFA DAN KOMISI EROPA SEPAKATI SISTEM TRANSFER BARU ** TOPIK GEMA WARTA: KONFLIK ETNIK DAYAK MADURA MUSTAHIL BERUBAH MENJADI KONFLIK AGAMA ** TOPIK GEMA WARTA: PERSEKUTUAN GOLKAR-MUHAMMADIYAH BENCANA BAGI GUS DUR? * FILIPINA HARAPKAN PERUNDINGAN BARU DENGAN PEMBERONTAK KOMUNIS Pemerintah Filipina mengharapkan dalam waktu dekat dapat memulai kembali perundingan perdamaian dengan pihak pemberontak komunis. Pembicaraan ini kemungkinan akan dimulai akhir Maret di Belanda, tempat tinggal sementara pemimpin Partai Komunis Filipina, Jose Maria Sison. Manila mengirim dua pejabat pemerintah ke Belanda untuk mempersiapkan perundingan yang mandek akhir Mei tahun lalu. Langkah pertama perdamaian diambil pemimpin Partai Komunis Sison, setelah pengangkatan Presiden Filipina yang baru, Gloria Arroyo. Berlainan dengan pendahulunya, mantan Presiden Joseph Estrada, Arroyo mengambil sikap berdamai dengan berbagai pihak yang memberontak di Filipina. Senin kemarin sebagai tanda itikad baik, pemerintah Manila membebaskan 73 tahanan politik. * CINA PERBESAR PENGELUARAN MILITER Cina akan memperbesar jumlah pengeluaran militernya. Demikian diputuskan pada hari kedua Kongres Raya Rakyat Nasional, atau parlemen Cina. Anggaran pertahanan ditambah sebesar 18% hingga menjadi 17 milyar dolar. Menurut Beijing pengeluaran tambahan ini dibutuhkan pada tahun-tahun mendatang, karena perbedaan kekuatan negara-negara dunia berubah drastis. Selain itu pengembangan dan pembuatan senjata modern memakan banyak biaya. Sebagian dari anggaran tambahan ini juga digunakan untuk menaikkan gaji prajurit. Para anggota parlemen Cina akan bersidang selama 11 hari untuk membicarakan reformasi ekonomi, pemberantasan korupsi dan kejahatan terorganisasi. * PORTUGAL SELIDIKI KECELAKAAN DI CASTELO DE PAIVA Pihak kehakiman Portugal memulai penyidikan hukum sehubungan runtuhnya jembatan di Castelo de Paiva. Juru bicara Departemen Kehakiman menyatakan, pihaknya akan menyelidiki apakah kecelakaan ini disebabkan kelalaian, yang menyebabkan tewasnya 80 orang. Selain itu muncul berbagai kritik tajam ke arah pemerintah. Perdana Menteri Antonio Guterres, sewaktu mengunjungi tempat kecelakaan diejek oleh anggota keluarga korban dan penduduk setempat. Pada saat kecelakaan para korban berada di sebuah bis dan dua kendaraan pribadi lainnya, dan kemudian jatuh di Sungai Douro yang dalamnya 50 meter. Menurut walikota Castelo, pemerintah pusat sudah berulang kali diperingatkan akan keadaan jembatan yang membahayakan, tetapi hingga sekarang tidak memberikan reaksi. Pemerintah Portugal menyatakan bertanggung jawab sepenuhnya dan karena itu akan memberikan ganti rugi kepada keluarga para korban. Selasa ini proses pencarian dibantu sejumlah peralatan milik angkatan laut Portugal. * UEFA, FIFA DAN KOMISI EROPA SEPAKATI SISTEM TRANSFER BARU Komisi Eropa dan Persatuan Sepak Bola Internasional, akhirnya menyetujui sistem transfer baru, setelah berunding selama berbulan-bulan. UEFA, FIFA dan Komisi Eropa antara lain menyetujui bahwa kontrak para pemain harus diberikan paling sedikit satu tahun dan paling lama lima tahun. Apabila kontrak dibatalkan secara sepihak, maka klub atau pemain yang bersangkutan harus membayar ganti rugi. Dan bila muncul persoalan maka kedua belah pihak boleh meminta bantuan komisi arbitrase. Selanjutnya disetujui bahwa hanya diperbolehkan satu transfer per musim pertandingan, dan terutama bagi klub-klub kecil hal ini berarti kompensasi untuk membina pemain-pemain muda berbakat. Hal terakhir merupakan kendala terbesar sewaktu perundingan. Komisi Eropa memang berulang kali menuntut UEFA dan FIFA untuk mengatur sistem transfer baru. Menurut Komisi, sistem yang lama menghalangi kebebasan para pemain di Uni Eropa. * PENDUDUK BELANDA MENCAPAI 16 JUTA ORANG Mulai Rabu besok, penduduk Belanda melewati batas 16 juta orang. Saat ini belum dapat ditetapkan siapa bayi ke-16 juta, karena Biro Pusat Statistik Belanda CBS, hanya meregistrasi jumlah bayi yang lahir. Dalam 10 tahun terakhir jumlah penduduk di Belanda meningkat sebanyak satu juta orang. CBS memperkirakan penduduk yang ke-17 juta akan dilahirkan tahun 2012 mendatang. Baru setelah tahun 2030 jumlah penduduk negara ini kembali menurun, kemungkinan karena besarnya jumlah penduduk yang berusia di atas 50 tahun. * WAKIL PRESIDEN AS DIRAWAT DI RUMAH SAKIT Wakil Presiden Amerika Serikat Dick Cheney kembali dirawat di rumah sakit sehubungan penyakit jantung yang diderita. Sebuah urat nadi yang juga menjadi penyebab keluhan tahun lalu, berhasil diperbesar oleh para dokter. Beberapa waktu belakangan, Cheney yang berusia 60 tahun berulang kali merasakan sakit di dadanya. Sebelumnya Wakil Presiden ini sudah empat kali mendapat serangan jantung, tetapi menurut para dokter ini bukan serangan jantung yang kelima. Dick Cheney boleh meninggalkan rumah sakit Selasa ini. * POLISI SPANYOL TANGKAP 15 ANGGOTA ETA Selasa subuh ini polisi Spanyol menahan 15 orang yang diduga anggota Gerakan Separatis Baskia, ETA. Para tahanan antara lain anggota sayap pemuda ETA, Haika, yang bertugas untuk melatih para teroris. 300 orang polisi ditugaskan dalam operasi besar di berbagai tempat di Baskia dan di perbatasan dengan Propinsi Navarra. Akhir bulan lalu polisi Spanyol menahan 20 orang lainnya dengan tuduhan yang sama, setelah aksi pemboman di San Sebastian yang menewaskan dua orang. * KONFLIK ETNIK DAYAK MADURA MUSTAHIL BERUBAH MENJADI KONFLIK AGAMA Keadaan di Sampit dan Palangkaraya sudah terkendali walaupun di sana-sini, masih terdapat konsentrasi orang Madura, konon kerusuhan kecil-kecilan masih terjadi. Diberitakan selebaran yang bernada menghasut ingin mengubah konflik etnik Dayak Madura menjadi konflik agama. Tetapi hal itu tidak akan terjadi, demikian Prof. Usop pakar Dayak pada Universitas Palangkaraya, karena orang Dayak tidak mudah terpancing hal itu. Berikut keterangan Prof. Usop yang pertama-tama menyinggung masalah pengungsi: Prof Usop [US]: Masyarakat bawah itu memang menghendaki evakuasi secara sukarela dari Kalimantan Tengah. Kemudian artiannya itu untuk mendinginkan suasana, sehingga ada semacam jeda kemanusiaan yang cukup waktu. Kemudian arti kedua dari evakuasi itu adalah menyelamatkan para pengungsi agar tidak menimbulkan korban lebih banyak. Karena resikonya sangat besar terhadap keamanan mereka kalau masih bertahan. Dan memang masyarakat warga Madura di Sampit, sudah menyatakan kepada Bupati Sampit, bahwa mereka bersedia diungsikan. Jadi tidak ada pengusiran. Radio Nederland [RN]: Jadi tidak ada pemindahan paksa juga? US: Tidak ada. Mereka sukarela, mereka ingin diungsikan. Fungsi pemerintah memang menagtur pemulangan itu. Menurut Menko Polsoskam, pemulangan itu jangan tergesa-gesa, karena memerlukan waktu dan proses. Persiapan mental dan fisik dari masyarakat juga dibutuhkan. Kalau tidak siap mental dan fisik, malah menimbulkan kekacauan dan penderitaan lagi. RN: Jadi pemindahan ini bersifat sementara, sampai kondisi dan situasi memungkinkan untuk warga Madura yang sementara ini diungsikan, kembali lagi ke Kalimantan Tengah? US: Boleh saja ditafsirkan demikian, tetapi mereka tidak memakai istilah sementara. Dalam keadaan panas sekarang ini tidak sementara pun mungkin mereka akan menentang. Jadi evakuasi saja. Yah itulah, pendirian mereka begitu, bukan pendirian saya. RN: Pemerintah menghendaki agar tokoh-tokoh masyarakat, termasuk juga gubernur, mempertemukan kedua belah pihak yang bertikai, supaya mencapai suatu solusi agar keduanya bisa hidup berdampingan lagi secara damai. Bagaimana mencari solusi itu? US: Ya harus ada kesepakatan dengan masyarakat setempat. Kita sebagai penyalur aspirasi masyarakat, saya kira termasuk juga Pemerintah Daerah dan DPRD, tidak dapat memaksakan konsep dari atas kepada masyarakat. Nah kita harus mengadakan berbagai macam diskusi, pertemuan dan lain-lain untuk menyatukan persepsi dari masyarakat bawah ini. RN: Jadi bapak sekarang merupakan corong masyarakat bawah yang menyampaikan aspirasi masyarakat bawah dan masyarakat luas? US: Ya, lewat bicara yah, sekaligus menterjemahkannya ke dalam bahasa yang dapat dimengerti, begitu. RN: Lalu bagaimana sikap masyarakat bawah itu sekarang ini terhadap orang Madura. Bapak memperoleh kesan apa dari mereka? US: Mereka itu sebenarnya sudah jenuh. Artinya mereka itu kasarnya, yang diungkapkan, mereka tidak bersedia lagi. RN: Tidak bersedia lagi hidup berdampingan dengan orang Madura? US: Tidak mampu lagi begitu. Itu saja yang kita tampung dari masyarakat. Tetapi dalam bahasa yang ini, tentu saja evakuasi dan lain-lain. Nah ini yang sulit, karena dalam keadaan panas. Suku-suku etnis yang lain juga mendukung kita. Di Palangkaraya sudah ada Forum Lintas Etnik Non-Madura. Itu mereka mendukung Dayak. RN: Pak, Kami mendapat berita bahwa katanya sekarang di sana sedang dibagi-bagikan selebaran-selebaran yang nadanya menghasut, yang mengajak etnis Dayak itu mengubah konflik etnis ini menjadi konflik agama. Apakah itu benar? US: Itu dihembuskan dari Jakarta, dan memang selalu mudah sekali dihasut demikian. Tetapi untung di masyarakat Kalimantan Tengah itu tidak efektif. Karena orang Dayak banyak juga yang muslim. Terutama di kota Sampit. Dan kita biasa dalam satu keluarga itu memeluk berbagai macam agama, tidak menjadi masalah untuk kita. Jadi konflik itu tetap konflik antar etnik, bukan konflik agama. RN: Bapak kurang optimis bahwa masyarakat bawah akan menerima kembali warga Madura? US: Yah sulit sekali. Kita sendiri kalau kita berbicara macam-macam itu kepala kita sendiri menjadi korban mereka. Itu keadaannya. Jadi kita juga susah. Sampai terjadi begitu kan karena keluapan kemarahan, toleransi habis. Pada saat sekarang tidak mungkin. Saya kira untuk waktu yang cukup lama saya kira sulit sekali. Karena sudah jenuh itu. * PERSEKUTUAN GOLKAR-MUHAMMADIYAH: BENCANA BAGI GUS DUR? Muhammadiyah lagi-lagi menunjukkan hubungan eratnya dengan Golkar dengan mengunjungi Ketua Umum Golkar Akbar Tandjung yang juga disebut sebagai pemimpin HMI conection. Pimpinan Pusat Muhammadiyah memandang kepemimpinan nasional yang ada saat ini sudah tidak lagi memiliki legitimasi moral dan sosial yang diperlukan untuk melaksanakan pemerintahan yang efektif dan amanah. Koresponden Syahrir mengirim laporan berikut dari Jakarta: "Kita menghadapi masalah kehormatan bangsa," ujar Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri di depan para gubernur seIndonesia di kantor Wapres Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, kemarin. Kata Megawati, banyak reaksi dan penilaian luar negeri menyangkut bentuk dan cara penanganan terhadap peristiwa-peristiwa di tanah air. Menyangkut sejumlah kerusuhan dan bencana. Megawati mengatakan hal itu dalam pertemuan Bakornas Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi yang dihadiri para gubernur. Sementara Megawati berusaha menangani masalah pengungsi dan korban bencana alam, di gedung DPR/MPR, Ketua DPR Akbar Tandjung sibuk melayani beberapa anggota pengurus PP Muhammadiyah yang datang mengunjunginya menyatakan dukungan mereka pada Megawati. Di antaranya terdapat Dien Syamsuddin yang juga orang Golkar dan Prof. Ismail Suny yang pernah dipenjarakan semasa rejim Soeharto. Di hadapan Akbar Tandjung, Wakil Ketua PP Muhammadiyah Prof. Dr. Malik Fadjar, membacakan pernyataan organisasi tersebut. Pada pokoknya Muhammadiyah menilai bahwa pemerintahan Abdurrahman Wahid tidak memiliki lagi legitimasi moral dan sosial yang diperlukan untuk pemerintahan yang efektif dan amanah. Untuk itu PP Muhammadiyah mendukung Megawati Soekarnoputri untuk menjadi presiden, dan meminta agar Gus Dur mengundurkan diri secara legowo dan ikhlas. PP Muhammadiyah juga menyatakan secara resmi tidak pernah membuat pernyataan menolak presiden perempuan. Dalam pernyataannya Malik Fadjar menegaskan bahwa Muhammadiyah bukan organisasi politik praktis. Bila menghendaki Gus Dur mundur bukan berarti Muhammadiyah memusuhi NU, katanya. Meski Malik Fajar menegaskan hal itu, tetapi dalam kenyataan sosiologis hubungan antara Muhammadiyah dan NU sudah banyak diliputi ketegangan. Bahkan sejak NU keluar dari Masyumi yang ketika itu dikendalikan oleh Islam Modernis yaitu Muhammadiyah dan Persis. Benih ketegangan itu berlanjut saat NU menerima azas tunggal. Beberapa tokoh radikal dalam link Muhammadiyah seperti AM Fatwa termasuk Amien Rais dan Ismail Sunny, menolak tegas azas tunggal. Saat bandul berubah, dan NU mengalami marginalisasi di lingkungan kekuasaan dan beberapa orang Muhammadiyah masuk gerbong kekuasasan melalui ICMI. Ketegangan ini juga memuncak, antara lain ditunjukkan dengan berdirinya Forum Demokrasi yang diketuai Abdurrahman Wahid. Salah satu orang Muhammadiyah yang masuk kekuasaan lewat ICMI adalah Prof. Dr. Malik Fadjar yang juga Rektor Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam karier politiknya Malik Fadjar sempat menjabat Menteri Agama dalam kabinet Habibie. Karena tinggal di Malang, Malik Fadjar juga dikenal dekat dengan orang-orang NU. Tidak sedikit pegawai dan stafnya di UMM adalah orang-orang NU. Tokoh ini dikenal moderat. Dalam beberapa pandangan yang dipublikasikan, Malik Fadjar mendukung kenyataan sosiologis bangsa Indonesia yang plural. Oleh karenanya dia juga dikenal dekat dengan Arief Budiman. Terakhir kali, selain di Muhammadiyah, Malik Fadjar bersama Hariman Siregar, Adnan Buyung Nasution, Mulyana W. Kusumah dan Muslim Abdurrahman, pada 15 Januari 2000 mendirikan Indonesian Democracy Monitor (Indemo) yang dalam visi dan misi organisasinya, berniat melakukan pendidikan politik. Sedang Dien Syamsuddin, sebelumnya adalah Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah dan tokoh muda Golkar yang dikenal dekat dengan orang-orang Central Policy Development Strategy CPDS) seperti Amir Santoso dan Fadly Zon. Lembaga ini sempat secara intensif melakukan kontra-publikasi terhadap menguatnya kepemimpinan Megawati Soekarnoputri, bahkan dicurigai sebagai think-tank penyerbuan 27 Juli 1996. Sedang orang kuat di balik lembaga ini saat itu adalah Letjen Prabowo Subianto dan Jenderal Hartono. Lembaga ini tadinya dimaksudkan untuk mengimbangi kiprah Cidesnya Adi Sasono yang dilindungi Habibie. Kini Dien Syamsuddin aktif di PP Muhammadiyah, dan lembaga-lembaga kajian ketenaga-kerjaan. Bersama Fuad Bawazier, Arifin Panigoro, Ginandjar Kartasasmita dan Fahmi Idris orang-orang yang dahulu dibesarkan oleh Soeharto, Dien Syamsuddin kini giat menggoyang kursi Gus Dur sambil mendukung Megawati. Maka jatuhnya Gus Dur nanti bisa diramalkan akan disebabkan oleh orang-orang Orde Baru di Golkar dan partai-partai besar lainnya. Mereka pun nampaknya akan didukung militer Orde Baru, yang kini sudah mendapat lampu hijau dari Amerika. --------------------------------------------------------------------- Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum http://www.ranesi.nl/ http://www.rnw.nl/ Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda peroleh melalui [EMAIL PROTECTED] Copyright Radio Nederland Wereldomroep. ---------------------------------------------------------------------