---------------------------------------------------------------------

WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP
Edisi: Bahasa Indonesia

Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh
Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir.

---------------------------------------------------------------------

Edisi ini diterbitkan pada:

Rabu 14 Maret 2001 14:40 UTC



** MAHASISWA TUNTUT MEGAWATI AMBIL-ALIH KEKUASAAN

** PRESIDEN BUSH TOLAK KURANGI LIMBAH CO2

** AUSTRALIA DAN SELANDIA BARU TOLAK PRODUK EROPA

** TOPIK GEMA WARTA: PANSUS TEMUKAN KEJANGGALAN-KEJANGGALAN PERISTIWA
PENEMBAKAN TRISAKTI

** TOPIK GEMA WARTA: TNI/POLRI NETRAL DI DPR, TAPI BAGAIMANA DI
LAPANGAN?

** TOPIK GEMA WARTA: PENGADILAN TOKOH SIRA DINILAI TIDAK WAJAR



* MAHASISWA TUNTUT MEGAWATI AMBIL-ALIH KEKUASAAN

Ratusan mahasiswa Rabu ini kembali berdemonstrasi di berbagai tempat
di Jakarta. Sekelompok mahasiswa berdemo di depan kediaman Wakil
Presiden Megawati Soekarnoputri di Jakarta Pusat, dan menuntut agar
Mega mengambil alih kepemimpinan dari tangan Presiden Abdurrahman
Wahid. Sementara ratusan pendukung Front Kota atau Forkot berdemo di
depan kantor LBH Jakarta dan di depan kampus Universitas Bung Karno,
UBK. Mereka menuntut agar Partai Golkar dibubarkan, dan tolak segala
macam kompromi dengan kekuatan lama Orde Baru.


* KERUSUHAN DI LP CIPINANG, JAKARTA

Polisi menembak mati seorang tahanan di Lembaga Pemasyarakatan
Cipinang, Jakarta, dan mencederai tiga orang lainnya. Sebelumnya para
tahanan sempat menyandera para penjaga dan membakar sejumlah sel.
Polisi memberitakan telah berhasil menguasai keadaan. Penyebab
kerusuhan adalah rencana pemindahan sekitar 50 orang tahanan ke rutan
di luar kota Jakarta. Menurut pejabat Departemen Kehakiman,
pemindahan ini harus dilakukan, karena LP Cipinang sudah penuh sesak.
Saat ini lebih dari 2300 orang dipenjara di rutan Cipinang. Menurut
pihak direksi sebenarnya rutan tersebut hanya menyediakan tempat
untuk 1800 orang tahanan.


* PERDANA MENTERI JEPANG SELAMAT DARI MOSI TIDAK PERCAYA

Perdana Menteri Jepang Yoshiro Mori selamat dari tuntutan mosi tidak
percaya yang diajukan partai-partai oposisi kepada parlemen. Dengan
mosi ini pihak oposisi ingin mendesak Mori untuk meletakkan jabatan.
Beberapa minggu belakangan popularitas Mori mencapai titik terendah,
dan ia dituduh menjalankan kebijakan politik yang terlalu lemah.
Selain itu muncul berbagai kritik, setelah Mori menolak untuk
memberikan penjelasan kepada umum mengenai masa depan politiknya.
Selasa kemarin perdana menteri Jepang ini menyatakan akan
melangsungkan pemilihan umum yang dimajukan sehubungan jabatannya
sebagai ketua Partai Demokratis Liberal. Diperkirakan Mori sendiri
tidak akan mencalonkan diri, tetapi hingga sekarang ia menolak untuk
memberikan pernyataan.


* PRESIDEN BUSH TOLAK KURANGI LIMBAH CO2

Presiden Amerika Serikat George W. Bush tidak memenuhi janji yang
dibuatnya sewaktu kampanye pemilu, untuk mendesak pusat-pusat
pembangkit tenaga listrik mengurangi limbah CO2 atau karbon dioksida.
CO2 dianggap sebagai salah satu penyebab efek rumah kaca. Menurut
Bush saat ini CO2 tidak terdaftar dalam daftar resmi gas-gas yang
membahayakan. Selain itu kebijakan tersebut dapat menaikkan tarif
enerji yang cukup tinggi.

Berbagai organisasi lingkungan hidup menyatakan Presiden Bush sengaja
tidak menghiraukan hasil-hasil penyidikan efek rumah kaca yang
semakin membahayakan. Jepang juga menyatakan kecewa atas keputusan
Bush, karena bertentangan dengan persetujuan Kyoto 1997, di mana
disetujui untuk mengurangi limbah gas CO2. Sewaktu Konperensi Iklim
November tahun lalu di Den Haag Belanda, berakhir dengan pertikaian
antara Amerika Serikau dengan Uni Eropa mengenai langkah-langkah yang
harus diambil untuk mengurangi limbah tersebut.


* AUSTRALIA DAN SELANDIA BARU TOLAK PRODUK EROPA

Setelah Amerika Serikat, maka sekarang giliran Australia dan Selandia
Baru menutup perbatasan mereka untuk produk-produk daging dan susu
Eropa, setelah ditemukannya penyakit mulut dan kuku hewan di Prancis.
Uni Eropa juga menetapkan sejumlah kebijakan, antara lain larangan
ekspor ternak Prancis. Selain itu Uni Eropa juga melarang impor
daging Argentina, di mana kemarin ditemukan hewan yang menderita PMK.
Organisasi Pangan PBB, FAO menyerukan untuk memperketat kontrol
terhadap para imigran dan turis. Selanjutnya pemerintah Emirat Arab
juga menemukan delapan sapi yang tertular PMK. Sapi-sapi baru saja
diimpor dari Eropa.


* PASUKAN YUGOSLAVIA MASUK KE ZONA PENYANGGA DI KOSOVO

Penugasan pasukan Yugoslavia di zone penyangga di Kosovo dan di
Serbia hingga sekarang berlangsung tanpa insiden. Menurut Kepala Staf
Yugoslavia, Jenderal Nebosja Pavkovic, semua berjalan sesuai rencana.
Minggu ini Pakta Pertahanan NATO memberikan ijin kepada Yugoslavia
untuk menugaskan tentara mereka. NATO mengharapkan hal ini dapat
mengakhiri serangan-serangan gerilya pemberontak etnis-Albania, baik
di wilayah Yugoslavia maupun Makedonia. Pasukan Yugoslavia ditugaskan
di wilayah paling Selatan zona penyangga, di perbatasan dengan
Makedonia. Zona yang lebarnya 5 km ini ditetapkan oleh NATO Juni
1999, setelah akhir perang Kosovo.

Sementara itu di kota Mitrovica, Kosovo sekitar 150 orang Serbia
menyerang kantor polisi. Satu orang polisi PBB serta seorang tentara
perdamaian PBB cedera. Penyebab kerusuhan adalah penahanan dua warga
Serbia. Pemerintah setempat menutup berbagai jembatan di kota
tersebut, untuk mencegah pertikaian antara warga etnis serbia dengan
etnis Albania di Mitrovica.


* 56 CEDERA SEWAKTU PERTANDINGAN BOLA PSG LAWAN GALATASARAY

Selasa kemarin di kota Paris, 56 orang cedera akibat baku hantam
sewaktu pertandingan antara kesebelasan Paris St Germain dengan
kesebelasan Turki Galatasaray. 17 di antaranya dirawat di rumah
sakit. Di antara para korban terdapat empat penjaga stadion.
Pertandingan babak penyisihan Champions League ini terpaksa
dihentikan 20 menit. Tahun lalu para supporter Galatasaray berulang
kali bentok dengan supporter kesebelasan lawan. Dua supporter
kesebelasan Inggris Leeds United tewas di Istambul, sebelumnya
dimulainya pertandingan final piala UEFA. Persatuan Sepakbola Eropa,
UEFA menyatakan akan memulai penyidikan insiden di Paris dan
merundingkannya dalam pertemuan 21 Maret mendatang.


* WHO AKAN SELIDIKI MASALAH TROMBOSE SEWAKTU PENERBANGAN

Organisasi kesehatan dunia WHO akan mengadakan penyidikan menyeluruh
mengenai timbulnya gangguan trombose sewaktu penerbangan jarak jauh.
Demikian diumumkan sewaktu pertemuan WHO di Jenewa. Para peserta
kongres sepakat bahwa mungkin ada hubungan antara lamanya penerbangan
dengan timbulnya penggumpalan darah di kaki penumpang. Bentuk
trombose ini, yang dikenal sebagai sindrom kelas ekonomi, tidak hanya
dialami para penumpang pesawat terbang, tetapi juga para penumpang
bis atau mobil dan pegawai kantor. Dalam beberapa bulan mendatang WHO
akan menyelidiki 100.000 penumpang pesawat. Penyidikan baru akan
selesai dua tahun mendatang.


* ZAPATISTA TOLAK USULAN KONGRES MEKSIKO

Pemimpin gerakan Zapatista, Marcos, mengecam keras rencana para
anggota Kongres Meksiko. Kongres mengusulkan agar pemimpin Zapatista
ini hanya berbicara dengan beberapa wakil parlemen Meksiko mengenai
hak-hak warga asli Indian. Marcos tetap mempertahankan tuntutannya
untuk merundingkan masalah tersebut dengan seluruh anggota Kongres.
Tuntutan ini juga didukung oleh Presiden Meksiko Vicente Fox.
Pemimpin Zapatista membutuhkan dukungan dari kedua majelis Meksiko
untuk menetapkan dalam undang-undang hak-hak dari 10 juta warga India
Meksiko. Perundingan antara pemerintah dan Zapatista berakhir di
jalan buntu tahun 1996, setelah parlemen menolak menyetujui peraturan
undang-undang sepihak.


* TURIS JERMAN DI SANDERA DI MESIR

Seorang pramuwisata Mesir yang menyandera empat orang turis Jerman
Selasa kemarin, mengancam akan membunuh keempat orang ini, apabila
mantan istrinya tidak bersedia menyerahkan anak-anaknya kepadanya.
Para turis tersebut disandera di sebuah tempat di dekat Luxor. Polisi
mengatakan tahu persis lokasi penahanan, tetapi tidak mau memberikan
informasi lebih lanjut. Mantan istri pramuwisata yang berasal dari
Jerman, ditunjuk untuk membesarkan dua anak laki-laki mereka yang
berusia tujuh dan tiga tahun. Ketiganya berencana untuk datang ke
Mesir, tetapi akhirnya dibatalkan. Jerman menawarkan polisi Mesir
untuk mengirim satuan komando mereka.


* PANSUS TEMUKAN KEJANGGALAN-KEJANGGALA PERISTIWA PENEMBAKAN TRISAKTI


Kebetulan atau kesengajaan. Pada 13 Mei 1998, saat Jakarta mulai
terbakar Polri memutuskan menarik mundur 130 SSK (Satuan Setingkat
Kompi). Penembakan empat orang mahasiswa Universitas Trisakti 12 Mei
1998 tidak dilakukan oleh anggota kepolisian, demikian disimpulkan
dalam rapat dengar pendapat dengan mantan Kapolda Metro Jaya Hamami
Nata dan Mantan Kapolres Jakarta Barat Timbul Pradopo, Rabu ini.
Ketua Pansus Trisakti Panda Nababan menjelaskan kini mulai terungkap
banyak kejanggalan:


Panda Nababan [PN]: Kita tadi pagi masih melakukan pertemuan dengar
pendapat dengan bekas Kapolda sama Kapolres yang bertugas di
Trisakti, tiga tahun yang lalu. Yaitu Hamaminata dengan Timur
Pradopo. Itu juga menjadi diskusi yang cukup serius, karena dia juga
mengambil satu kesimpulan, itu bisa dilakukan oleh "sniper" atau
penembak gelap. Tapi dia bilang itu konklusi. Karena keempat korban
ini semua hanya punya luka tembak satu-satu per orang. Tidak ada
cedera yang lain. Nah kemudian juga kemarin Dokter Mukmim Idris, dia
ahli forensik menceritakan bagaimana yang tertembak di dahi, belakang
kepala, di leher, yang kena tembak punggung, yang kena tembak dada.
Tapi kalau untuk mencari kenyataan fakta bahwa itu dilakukan oleh
"sniper", Pansus ini hanya mengumpulkan data dan fakta yang kami
terima dari nara-nara sumber dan dokumen-dokumen yang ada. Baru nanti
kemudian kami mengambil satu konklusi, yang kemudian kami akan
mendesak penegak hukum melakukan penyidikan yang lebih intensif.
Karena DPR ini bukan Badan Penyidik seperti Kongres di Amerika,
begitu

Radio Nederland [RN]: Anda bukan Badan Penyidik, tapi ada beberapa
hal yang mencolok. Misalnya kebijakan untuk menarik mundur 130 SSK
pada waktu Jakarta mulai terbakar. Apakah mungkin ada hubungannya
dengan penembakan, kalau benar penembakan itu dilakukan oleh seorang
"sniper"?

AN: Karena itu ini, juga sangat menggoda kita. Bahwa ada serangkaian,
katakanlah dengan tewasnya empat orang mahasiswa itu, kemudian
tanggal 13 Mei jam 14.00, Wiranto mengumpul Panglima Kodam, Kapolda
dan Komando-Komando lain, kemudian memerintahkan menarik polisi dari
lapangan. Kemudian jam 16.00 atau 17.00 Jakarta rusuh, itu alasan
polisi kena teror dan macam-macam. Kemudian yang aneh lagi tanggal
15, Wiranto dengan KSAD, dengan panglima-panglima lain pergi ke
Malang untuk satu acara yang kecil. Acara intern Kostrad Divisi di
Malang. Jadi artinya kita justru melihat rangkaian ini termasuk juga
rangkaian terjadinya Semanggi I dan Semanggi II. Semanggi I ada
sembilan orang yang meninggal, kemudian Semanggi II ada 10 orang yang
meninggal.

RN: Hal-hal yang jatuhnya bersamaan waktu itu menggoda bagi Pansus?

AN: Betul, betul. Apalagi tanggal 12 itu Komnasham telah mengirim
surat, menjawab surat yang saya kirim tiga minggu lalu, bahwa menurut
Komnasham, peristiwa Trisakti, Semanggi I dan Semanggi II, adalah
pelanggaran berat HAM.  Minggu depan kami akan memanggil Komnashan
untuk memberikan penjelasan detil apa yang dimaksud dengan
pelanggaran berat HAM. Konsekuensinya dengan pelanggaran berat HAM
itu tentu harus ada satu penyidikan pro-justisia yang menurut UU itu
dilakukan oleh Komnasham. Karena Komnasham sekarang sudah menjadi
lembaga penyidik dalam urusan HAM.

RN: Saya ingin kembali pada kebijakan menarik mundur 130 SSK.
Keputusan itu diambil pada suatu rapat yang diikuti oleh Wiranto
ketika itu. Bahkan dipimpin oleh Wiranto.

AN: Tapi nanti kita juga akan tanya dia. Dia kan belum kena
gilirannya untuk dipanggil.

RN: Jadi anda juga akan memanggil Wiranto?

AN: Ya. Kita nanti juga akan memanggil Kapolri, pada waktu itu Dibyo
Widodo. Jadi karena ini ada hal-hal yang sangat sederhana sekali
sebenarnya dan tak masuk di akal, kenapa tidak ditangani secara
serius. Ini kan tidak terjadi di rimba raya Irian atau rimba raya
Kalimantan. Dan mereka punya power waktu itu, punya intel, punya
provoost, punya CPM, polisi militer, begitulah. Ada apa?

RN: Yah memang aneh sekali.

AN: Karena keanehan itulah lahir Pansus. Dan ini juga buat bangsa
Indonesia menjadi satu pelajaran. Hal-hal seperti ini tidak bisa
diabaikan, dilewatkan begitu saja walaupun sudah terjadi tiga tahun
atau dua tahun yang lalu.

RN: Menurut perkiraan anda, Pansus akan bisa menguak tabir
keanehan-keanehan ini?

AN: Paling tidak kita mencoba menjelaskan dalam logika sederhana, ada
ini, ada ini, ada ini. Kenapa tuan-tuan tidak buka, begitu lho.
Kenapa tuan-tuan tutup? Apa maksudnya? Nah selanjutnya dalam rangka
hukum, nanti kita minta kepada penyidik, sidik ini, sidik ini, begitu
lah. Dan kita awasi, kita ikuti. Nah tentupenyidik yang sekarang
dengan atmosfir yang baru, kita harapkan tidak terulang seperti
cerita dua tiga tahun yang lalu. Di mana hampir semua tidak perduli.


* TNI/POLRI NETRAL DI DPR, TAPI BAGAIMANA DI LAPANGAN?

Intro: Sikap Tni/Polri kini menarik perhatian banyak kalangan. Kalau
di DPR mereka nampak bersikap netral terhadap pemerintahan Presiden
Abdurrahman Wahid, maka di lapangan kenetralan mereka tidak lagi
nampak. Dalam menghadapi demonstran-demonstran anti Golkar, baik TNI
mau pun Polri nampak bersikap keras dan tegas. Koresponden Syahrir
mengirim laporan berikut dari Jakarta:

Golkar yang selama ini berhasil mengadu domba fraksi-fraksi di
parlemen sejak dua hari terakhir ini mulai disasar ribuan demonstran.
Ribuan massa Aliansi Bubarkan Golkar semalam bergerak ke gedung
DPR/MPR untuk mendesak agar Golkar dibubarkan. Di sana sudah terdapat
ribuan petani Pasundan yang ingin memperjuangkan nasib petani.

Sehari sebelumnya gedung DPR/MPR dikuasai massa anti Gus Dur. Tetapi
sejak kemarin siang massa BEM itu kembali ke kampus UI Salemba.
Mereka sempat menyerang kampus Universitas Bung Karno, Universitas
Kristen Indonesia dan YAI. Perkembangan politik di Indonesia
tampaknya saat ini bergerak dengan cepat. Namun harapan Amien Rais
agar Gus Dur lengser pekan ini nampaknya belum akan bisa terealisir.
Gus Dur sudah bertekad akan bertahan. Maka Golkar dan TNI kini cari
jalan aman dan konstitusional, meskipun sebenarnya setuju Gus Dur
dilengserkan.

"TNI mau bergerak tetapi menunggu instruksi DPR atau situasi khaos,"
ujar KSAD Jenderal Endriartono Sutarto. Gus Dur yang sangat
membutuhkan TNI  dikabarkan akan mengangkat Endriartono sebagai
Panglima TNI. Dan Ryamizard Ryacudu otomatis menjadi KSAD. Megawati
yang menjadi faktor yang paling menentukan, tetap saja bersikap
sangat hati-hati. Ia menyadari harus memperhitungkan arus bawah
partainya yang umumnya berasal dari PNI Ali Sastroamidojo dan sangat
anti Golkar, TNI dan Poros Tengah. Dengan latarbelakang ini bisa
disimak perkembangan di MPR kemarin.

Meski semua fraksi di MPR kemarin sudah sepakat agar Sidang Istimewa
MPR digelar, namun yang masih menjadi persoalan adalah mekanisme yang
akan ditempuh. Fraksi-fraksi berbeda pendapat soal waktu Sidang
Istimewa. Umumnya fraksi-fraksi Poros Tengah mau agar SI diadakan
sekarang juga. Kondisi bangsa, kata mereka, saat ini sudah
memungkinkan diadakannya Sidang Istimewa. Sebagai pimpinan pemerintah
dan DPR, jika melihat kedua pihak itu terus bertengkar, maka MPR
wajib memanggil Sidang Istimewa. Selain itu PPP juga bertanya mengapa
pada 1998 bisa segera diadakan SI tanpa melalui memorandum.

Berbeda dengan Poros Tengah, fraksi-fraksi lain seperti PDI
Perjuangan dan Golkar ingin agar SI diadakan  melalui memorandum
kedua. Yang menarik Fraksi TNI/Polri meski menyetujui diadakan SI
melalui memorandum, namun menyatakan bahwa sikap TNI ini bisa
berubah. TNI melihat tingkat kepercayaan rakyat sekarang semakin
melemah. Maka Fraksi TNI/Polri ingin negara ini selamat meski negara
dalam keadaan yang sulit. Meski setuju Gus Dur digusur, namun TNI
nampaknya ingin menunjukkan seolah-olah masih netral. Tetapi di
lapangan, TNI/Polri menggenjot kelompok mahasiswa dan pemuda yang
anti Golkar sambil menghindari bentrokan dengan massa NU. Ini nampak
dari sikap aparat menghadapi demonstran ABG, atau Aliansi Bubarkan
Golkar, yang menyerang kantor DPD Golkar di Cikini kemarin dulu.

Kalangan pengamat politik dalam pada itu melihat jika Megawati naik
menggantikan Abdurrahman Wahid sebagai presiden, hal itu akan
merugikan Megawati mau pun PDI Perjuangan. Megawati akan menghadapi
banyak musuh dan kendala. Dengan menerima tawaran Poros Tengah untuk
menggantikan Wahid, maka Mega telah masuk perangkap. Menurutnya jika
Mega nekad bergabung dengan barisan pendongkel Gus Dur, dikhawatirkan
ia akan berhadapan dengan massa NU. Massa NU akan merasa dikhianati
oleh manuver Mega tersebut. Mereka kemungkinan besar akan marah, ujar
pengamat tersebut. Ia juga mengatakan, Mega berisiko menghadapi
tantangan dari partainya sendiri jika berkoalisi dengan Amien Rais.
Banyak anggota PDI Perjuangan tidak percaya terhadap Amien Rais.
Apalagi jika Mega berkoalisi dengan Golkar.

Yang pasti saat ini nasib Gus Dur ada di tangan Mega. Pemimpin NU ini
tidak bisa diturunkan selama PDI-Perjuangan masih berada di
belakangnya. Dan saat ini meski sementara kader PDIP sudah bergabung
dalam gerakan pendongkelan Gus Dur, sehingga Gus Dur nampak semakin
terpojok, namun sikap PDIP sebagai partai itu belum final terhadap
Gus Dur.


* PENGADILAN TOKOH SIRA DINILAI TIDAK WAJAR

Anggota DPR asal Aceh, Profesor Nazaruddin Syamsuddin menilai
pengadilan ketua SIRA, Sentra Informasi Referendum Aceh, Muhammad
Nazar, sebagai tidak wajar. Berikut penjelasan Profesor Nazaruddin
Syamsuddin.

Nazaruddin Syamsuddin [NS]: Saya kira, yang pertama-tama perlu saya
katakan bahwa pengadilan Saudara Nazar itu tidak wajar, tidak pada
tempatnya. Karena tuduhan yang diajukan kepada SIRA adalah mengganggu
ketertiban umum. Nah, kalau itu tuduhannya, di Jakarta ini banyak
sekali demonstran-demonstran yang mengganggu ketertiban umum. Kenapa
para demonstran itu tidak pernah diadili?

Ini masalahnya. Jadi terhadap kasus seperti itu, Muhammad Nazar itu
yang dikenakan tuduhan. Sementara orang-orang lain seperti misalnya
pemimpin-pemimpin mahasiswa, pemimpin-pemimpin LSM yang mengerahkan
begitu banyak massa ke Jakarta dan juga mengganggu ketertiban umum.
Mereka tidak diapa-apakan oleh polisi.

Jadi di sini saya melihat ada semacam pelanggaran hak asasi manusia.
Ini berarti bahwa warga negara Indonesia tidak diperlakukan sama di
depan hukum.

Radio Nederland [RN]: Jadi ada kesan bahwa pengadilan terhadap Nazar
ini seolah diada-adakan saja ya, direkayasa begitu?

NS: Ya

RN: Tapi kalau begitu, apa tujuan politik di balik itu?

NS: Saya kira ini hanya untuk mematahkan salah satu gerakan mahasiswa
dalam rangka memprotes Jakarta terhadap pelakuan tidak adil terhadap
masyarakat Aceh. Ini yang saya lihat. Jadi sebenarnya tuduhan-tuduhan
terhadap dia itu hanya satu upaya untuk memutuskan hubungan Muhammad
Nazar itu dengan massa.

RN: Dengan kata lain ini suatu pengadilan politik untuk mematahkan
semangat Aceh?

NS: Betul.

RN: Secara implisit ini berarti Jakarta kewalahan ya?

NS: Jakarta memang kewalahan menghadapi protes-protes yang
berlangsung di Aceh. Pada masa itu dan pada masa selanjutnya.

RN: Tapi kalau kewalahan, kenapa menantang dengan memberi cap resmi
sekarang kepada GAM, kepada Gerakan Atjeh Merdeka yang notabene sudah
diajak berunding? Mengapa memberi cap resmi sebagai separatis?

NS: Ini yang juga habis saya pikir. Padahal GAM itu melakukan
separatisme itu kan bukan hanya sekarang. Sejak tahun 1976 kan. Tapi
baru sekarang dituduh sebagai gerakan separatis. Saya kira kita ini
sedang bingung menghadapi gerakan GAM itu, hingga pada akhirnya
keluar berbagai statement dari pusat.

Saya kira tidak perlu pemerintah menyatakan GAM itu gerakan
separatis. Karena dari dulu pun dia sudah merupakan gerakan
separatis. Nah, ini hanya untuk menutupi kelemahan-kelemahan Jakarta
dalam menghadapi GAM. Terutama di dalam kaitannya dengan
perundingan-perundingan yang pernah dilakukan oleh pemerintah dengan
GAM.

Jadi, dalam kata lain, seakan-akan pemerintah mengatakan itu pada
waktu kami berunding dengan GAM dulu, mereka itu belum separatis.
Baru sekarang ini mereka separatis sehingga perlu dibasmi dengan
kekuatan militer.

RN: Tapi kalau Bapak mengatakan begitu, berarti ini ada paralelnya
ya? Perlakuan atau pandangan Jakarta terhadap pengadilan saudara
Nazar dengan mengecap Gerakan Atjeh Merdeka sebagai separatis.
Artinya memberi baju hukum yang manis gitu? Landasan hukum untuk satu
gebrakan represif, sarung tangan beludru untuk tangan besi begitu?

NS: Ya, saya kira seperti itu.

Demikian Prof. Nazaruddin Syamsuddin, anggota DPR asal Aceh.


---------------------------------------------------------------------
Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
http://www.ranesi.nl/
http://www.rnw.nl/

Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda
peroleh melalui
[EMAIL PROTECTED]

Copyright Radio Nederland Wereldomroep.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke