---------------------------------------------------------------------

WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP
Edisi: Bahasa Indonesia

Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh
Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir.

---------------------------------------------------------------------

Edisi ini diterbitkan pada:

Jumat 13 April 2001 14:50 UTC



** BANK DUNIA TUNDA PENCAIRAN HUTANG UNTUK INDONESIA

** EKONOMI JEPANG TERANCAM RESESI

** PERTAMBANGAN DAN PENEBANGAN HUTAN ANCAM KELESTARIAN ALAM INDONESIA

** KEBIJAKAN BELANDA MEMERANGI PMK PICU AKSI PROTES

** TOPIK GEMA WARTA: MASSA PENDUKUNG SIAP BELA GUS DUR

** TOPIK GEMA WARTA: KEAMANAN DAN PENEGAKAN HUKUM SEBABKAN TURUNYA
INVESTASI

** TOPIK GEMA WARTA: DUA ORANG TEWAS AKIBAT SERBUAN GEROMBOLAN
PENJAHAT TERHADAP KELOMPOK PAM SWAKARYA DI SINJAI, SULAWESI SELATAN



* BANK DUNIA TUNDA PENCAIRAN HUTANG UNTUK INDONESIA

Bank Dunia menunda pencairan dana pinjaman untuk Indonesia, dengan
alasan Jakarta belum memenuhi prasyarat yang ditetapkan. Dana sebesar
300 juta dolar tersebut ditujukan untuk program memberantas
kemiskinan. Program tersebut antara lain untuk mendanai pendidikan,
sarana kesehatan dan menciptakan lapangan kerja baru.

Awal tahun lalu Bank Dunia sudah mengucurkan sebagian pinjaman
sebesar 300 juta dolar. Sementara pencairan separoh lainnya
tergantung laju reformasi di Indonesia. Bank Dunia menunda pengucuran
dengan alasan reformasi yang disepakati berjalan terlalu lamban.


* EKONOMI JEPANG TERANCAM RESESI

Perekonomian Jepang bisa terancam resesi. Demikian menteri
Perekonomian Jepang, Taro Aso. Untuk pertama kali sejak lima tahun
ekonomi Jepang kembali mulai melemah. Hal ini antara lain disebabkan
merosotnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat. Bank Sentral Jepang
menyatakan tidak akan lagi mengambil kebijakan intervensi. Bulan
silam Bank Sentral Jepang menurunkan suku bunga menjadi 0%. Menurut
para pengamat ekonomi, pemerintah Jepang hanya mampu menanggulangi
masalah ini dengan memberlakukan segera sistim pajak baru. Namun
kebijakan pajak baru bisa diterapkan setelah ada Perdan Menteri baru
pengganti PM Yoshiro Mori yang mengundurkan diri.


* PERTAMBANGAN DAN PENEBANGAN HUTAN ANCAM KELESTARIAN ALAM INDONESIA

Pertambangan dan penebangan hutan di Indonesia merupakan ancaman
besar terhadap kelestarian alam. Menurut Bank Dunia, hutan-hutan
dataran rendah Indonesia gundul dalam tempo yang sangat cepat. Sumber
alam terancam oleh kebakaran hutan, penebangan hutan secara liar
serta aktivitas pertambangan. Pemerintahan Orde Barunya Soeharto,
banyak menggantungkan pada sektor pertambangaan yang berdampak buruk
terhadap lingkungan, sementara hasilnya hanya menguntungkan
sekelompok kecil saja. Di samping itu krisis moneter Asia akhir tahun
90-an semakin memperburuk kondisi alam Indonesia, antara lain
pembabatan hutan yang kian meningkat. Menurut Bank Dunia,  pemulihan
ekonomi Indonesia jangka panjang akan tercapai, apabila lebih
memperhatikan kelestarian lingkungan.


* KEBIJAKAN BELANDA MEMERANGI PMK PICU AKSI PROTES

Kebijakan pemerintah Belanda dalam menanggulangi penyebaran penyakit
Mulut dan Kuku (PMK), kembali memicu aksi protes baru. Penduduk desa
Kootwijkerbroek, provinsi Gelderland menggelar aksi menentang
pemusnahan hewan-hewan ternak mereka. Massa pengunjuk rasa
menghalangi, para karyawan Dinas Pengawas Daging dan Ternak yang
berencana memusnahkan hewan-hewan ternak.

Sebelumnya para pengunjuk rasa juga memasang blokade di jalan-jalan
dan menggantung binatang mati di papan-papan penunjuk jalan. Aparat
anti kerusuhan dikerahkan mengakhiri aksi demonstrasi dan mereka
melakukan sejumlah penangkapan. Dinas Pengawas Daging dan Ternak kini
bisa mengawali tugas memusnahkan hewan-hewan ternak. Hingga Jum'at
ini di Belanda sudah ditemukan 25 peternakan yang terjangkit penyakit
Mulut dan Kuku Hewan.


* AUSTRALIA TANGKAP NELAYAN YANG MENANGKAPI IKAN LANGKA DI KUTUB
SELATAN

Angkatan Laut Australia menangkap sebuah kapal nelayan yang
menangkapi ikan langka berjumlah besar di kutub selatan. Setelah
mengadakan pengejaran selama sepuluh hari, kapal nelayan tersebut
akhirnya berhasil diringkus di perairan internasional, lepas pantai
Afrika Selatan. Kapal berbendera Togo tersebut ketika ditangkap
memuat ikan jenis Patagonian toothfish dengan nilai pasaran 750 ribu
dolar.

Ikan yang hidup di Antartika tersebut di Australia sangat dilindungi.
Di Jepang dan Amerika, ikan tersebut dijual dengan harga tinggi. AL
Australia menggiring kapal tersebut kembali ke Australia. Nakoda
nelayan itu bisa dikenai denda hingga 250 ribu dolar dan besar
kemungkinan kapalnya disita.


* TOKOH CHECHNYA PRO-RUSIA TEWAS DALAM AKSI PEMBOMAN

Seorang tokoh politik Chechnya pro-Rusia Khaz-Magomed Deniev tewas
akibat aksi pemboman. Ledakan terjadi ketika Deniev sedang
diwawancarai di sebuah studio televisi Chechnya timur, Avtoury.
Ledakan itu juga melukai seorang juru kamera. Kendati belum ada pihak
yang menyatakan diri bertanggungjawab, namun kelompok pembangkang
muslim Chechnya dituduh berada dibelakang aksi itu.


* AMERIKA JANJIKAN DANA BANTUAN BAGI MAKEDONIA

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Colin Powell menjanjikan bantuan
ekonomi dan militer kepada Makedonia. Bantuan tersebut ditujukan
untuk meningkatkan stabilitas dalam negeri Makedonia. Menteri Powell
mengimbau Presiden Makedonia Boris Trajkovski agar berdialog dengan
kelompok minoritas etnik Albania. Dialog tersebut seharusnya diikuti
perwakilan seluruh faksi etnik Albania, dan bukan hanya perwakilan
partai politik Albania saja, demikian Powell.

Selanjutnya Menlu Amerika tersebut kembali menandaskan, negaranya
tetap akan melibatkan diri dalam pemeliharaan perdamaian di Balkan.
Selama ini sumbangan Amerika untuk operasi perdamaian di Balkan masih
sangat minim. Sejumlah pejabat dekat Presiden AS George Bush pernah
menyatakan bahwa masalah Balkan adalah murni urusan Eropa.


* EMISI GAS RUMAH KACA SALAH SATU PEMICU MENINGKATNYA SUHU AIR LAUT

Pencemaran udara oleh gas rumah kaca merupakan salah satu penyebab
meningkatnya suhu air laut selama 50 tahun terakhir. Demikian
kesimpulan penyelidikan dua tim Amerika yang diterbitkan di Majalah
Ilmiah Science. Dua tim tersebut mengadakan penelitian secara
terpisah. Setelah membandingkan perubahan iklim bumi dengan
peningkatan suhu air laut di seluruh dunia, maka disimpulkan
temperatur air laut meningkat sepersepuluh derajat Celsius.

Para peneliti hampir dapat memastikan bahwa dampak rumah kaca memang
benar-benar ada dan disebabkan oleh aktivitas manusia. Di samping itu
dilaporkan bahwa dampaknya terhadap iklim masih dalam batas-batas
yang bisa diterima, karena air laut dapat menyerap sebagian
peningkatan suhu udara.
Topik dampak rumah kaca kembali menjadi pusat perhatian, menyusul
pengumuman Amerika Serikat menolak mematuhi Protokol Kyoto.
Kesepakatan tersebut berisikan upaya penurunan pencemaran gas rumah
kaca, seperti karbon dioksida.


* MASSA PENDUKUNG SIAP BELA GUS DUR

Intro: Kapolri Jenderal Bimantoro meminta agar istigotsah warga NU
yang rencananya digelar 29 April 2001 di Parkir Timur Senayan ditunda
atau dimajukan pelaksanaannya. Permintaan ini bertujuan menciptakan
situasi kondusif menjelang tanggal 30 April 2001 saat pembacaan sikap
fraksi terhadap jawaban presiden atas memorandum I DPR. "Namun
kalangan NU menganggapnya sia-sia karena memang massa NU yang akan ke
Jakarta bermaksud untuk mempengaruhi sidang  DPR. Namun secara formal
Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi sudah berjanji bahwa begitu acara
istigotsah selesai, rombongan langsung akan membubarkan diri dan
tidak akan kemana-mana. Sedangkan untuk kelompok besar akan dilakukan
pengawalan dari aparat kepolisian. Berikut laporan koresponden
Syahrir dari Jakarta.

Saat ini, massa yang telah mendaftar sebagai relawan pembela Gus Dur
dalam posisi siaga, menunggu fatwa dari PBNU. Mulai Jumat ini hingga
hari Minggu  sejumlah pengurus PBNU mengadakan rapat pleno di Cilegon
Jawa Barat. Agendanya, membahas rekomendasi Bahsul Masail Ulama NU di
Sukabumi pekan lalu soal fatwa makar atau bughot. Jika keputusan
pleno nanti menganggap proses politik yang berakibat jatuhnya
presiden dan aksi demo menentang pemerintahan yang sah dianggap
makar, maka kemungkinan besar keberangkatan ribuan massa dari Jatim
akan menjadi kenyataan. Namun kalangan lain menduga keputusannya
tidak akan begitu radikal. Tidak akan ada resolusi jihad.
Paling-paling  para kyai hanya akan meredam kemarahan masa dibawah
dengan menyusun daftar orang-orang yang halal darahnya karena mau
menjatuhkan pemerintahan yang konstitusional. Pihak Ichwanul Muslimin
melalui Presidennya, Habib Husein Alhabsyi , Kamis kemarin sudah
mengancam akan mengerahkan 150.000 massanya ke Jakarta untuk
menghadapi para pendukung Mr.Dur.

Dari Surabaya  diberitakan hingga hari Jumat ini,  pendaftar "Pasukan
Berani Mati" sudah mencapai 36.000 orang. Mereka siap tempur  membela
Presiden Abdurrahman  Wahid. Sejumlah pasukan dikabarkan telah
menguasai pelbagai ilmu kebal, "bisa menghilang dan menghancurkan
benda besar, dan berjalan di atas air.  Wiro Sugiman, pencetus ide
Front Pembela Kebenaran  menjelaskan bahwa hari Rabu 400 orang
anggota Pasukan Berani Mati telah selesai mengikuti pelatihan
strategi perjuangan  dan pembekalan ilmu Kanuragan di Banyuwangi.
Persiapan ini sebenarnya hanyalah merupakan reaksi atas  limbah
politik dari Jakarta, katanya. Memang bagi para pendukung Gus Dur
langkah pembelaan mereka ini hanyalah merupakan respons atas
cara-cara yang digunakan  lawan-lawan politik Gus Dur di ibukota.
Latihan militer yang kini mulai dilakukan para pendukung Gus Dur itu
jelas hanyalah meniru-niru  kelompok-kelompok jihad sebelumnya, yang
sudah berlatih jauh-jauh hari. Menyerbu markas atau kampus pendukung
Gus Dur di Jakarta, juga dimulai oleh pihak anti Gus Dur, kata
mereka.

Dalam pada itu sebagian massa Golkar utamanya yang di Yogyakarta dan
Medan dikabarkan sudah memperoleh dana dari Mbak Tutut untuk
memerangi anak-anak PRD yang dituduh komunis dan anti Golkar.Tetapi
massa Aliansi Partai-partai Islam, Gerakan Rakyat Marhaen, HMI (MPO),
Kelompok Petisi 50 dan Komite Waspada Orde Baru yang dipimpin alumni
HMI Yudil Herry  Rabu lalu sudah  mengingatkan akan bahaya Orde Baru.
Di di Gedung Joang Jakarta. Yudil Herry dan Deliar Noor mantan Ketua
Umum HMI  menyatakan, ":resiko besar jika Gus Dur dijatuhkan melalui
Sidang Istimewa MPR. Kalau dia dijatuhkan tidak ada jaminan persoalan
bisa selesai. Mereka tampaknya ingin menunjukkan bahwa yang menentang
Golkar bukan hanya PRD, NU, dan PKB tetapi juga kekuatan-kekuatan
marhaenis dan Islam lainnya. Maka bisa diperkirakan bahwa pada
minggu-minggu depan gelombang kedua anti Golkar akan digulirkan
kembali dengan lebih dahsyat lagi.

Ditegaskan pula, dengan atau tanpa kompromi politik 4 tokoh nasional,
penjahat-penjahat Orde Baru tetap harus ditahan dan diadili.
Melihat bahwa pihak mahasiswa anti Gus Dur pun sudah mulai
mengarahkan sasaran mereka kepada Golkar dan pelaku-pelaku KKN,
nampaknya dibawah, sebagai kompromi, arah sebagian massa pro dan anti
Gus Dur akan dialihkan kepada tokoh-tokoh Orde Baru yang selama ini
mencurahkan banyak dana untuk mengadu domba pelbagai kekuatan
pro-reformasi.


* KEAMANAN DAN PENEGAKAN HUKUM SEBABKAN TURUNYA INVESTASI

Menurut data statistik,  penamaman modal di Indonesia kini menurun.
Sejak tahun 1997 hingga tahun lalu jumlah penanaman modal asing yang
disetujui pemerintah terus berkurang. Di tahun 1997   investasi asing
yang masuk  ke Indonesia bernilai 33 juta dolar.  Namun di tahun 2000
hanya 9 juta dolar saja nilai investasi asing yang masuk ke negeri
ini. Juru bicara Badan Pusat Statisatik (BPS) Slamet Mukeno
memperkirakan sebab utama penurunan ini adalah  keamanan yang tidak
terjamin di  Indonesia.

Slamet Mukeno :
Kalau saya bicara penanaman modal asing memang terjadi kecenderungan
yang menurun sejak tahun 1997 sampai tahun 2000. Itu memang sejak 97
sampai sekarang terlihat yang paling utama di sektor industi
manufaktur. Barangkali kalau kita perhatikan sejak 1998 ya itu kan
awal krisis terus 98 kondisinya memang paling parah dan ya itulah PMA
itu sangat turun dan barangkali juga situasi yang terjadi di negeri
kita ini sangat mempengaruhi keberanian investor asing untuk masuk ke
Indonesia.

Namun bukan hanya masalah keamanan,  lemahnya penegakan hukum juga
menjadi pemicu turunnya modal asing di Indonesia.  Kepala Bidang
Penanaman Modal dari Kamar Dagang dan Industri Kadin, Bambang Sujagad
menyatakan ketidakpastian hukum ini  terbukti pada banyaknya kontrak
bermasalah yang dihadapi investor. Contoh yang paling menonjol adalah
proses pembelian kebun kelapa sawit oleh Guthrie Malaysia. Meski
pihak Guthrie secara resmi telah menjadi pemilik areal kelapa sawit
itu, pemerintah tidak memberi kepastian hukum pada status tanah
tersebut. Akibatnya, kini pemilik barulah yang harus menghadapi
tuntutan masyarakat. Kasus semacam ini menurut Bambang Sujagad yang
akan membuat para investor lari dari Indonesia.

Bambang Sujagad  :
Guthrie itu dulu kan di jamannya era Soeharto itu kan pembebasan itu
mengabaikan hukum. Artinya gini ya tanah-tanah yang seharusnya milik
rakyat itu diklaim milik pemerintah, dikapling langsung ditanami.
Akhirnya  sekarang rakyat menuntut karena merasa itu hak ulayat lah
padahal itu sudah didaftarkan atau diakui oleh Salim sebagai
assetnya. Nah sekarang datang pembeli baru. Pembeli baru menghadapi
masalah itu. Jadi sekarang dibersihkan dulu di Indoneia ini baru
dijual. Jangan orang asing yang harus menghadapi masalah. Kalau
begitu ya orang asing tidak akan masuk ke Indonesia.

Kasus lainnya  adalah berhentinya operasi perusahaan tambang
internasional, PT ExxonMobil di Aceh. Manajemen Exxon beralasan tidak
ada jaminan keamanan   pemerintah terhadap operasi perusahaan Amerika
itu. Padahal selama ini, ExxonMobil merupakan salah satu penyumbang
devisa negara terbesar. Anehnya Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral Purnomo Yusgiantoro justru menyatakan belum ada kesamaan
persepsi tentang arti keamanan. Menurut Purnomo rasa aman yang
diinginkan satu perusahaan belum tentu sama dengan kebijakan keamanan
yang diterapkan pemerintah.

Purnomo Yusgiantoro :
Kita anu menyamakan persepsi mengenai perasaan aman itu yang seperti
apa yang diminta oleh Exxon. Karena perasaan aman dari Exxon itu
belum tentu sama dengan perasaan aman yang dijabarkan oleh aparat
keamanan, oleh pemerintah, oleh kita departemen teknis. Jadi aman itu
aman seperti apa kita mesti jelas dulu gitua


Dan yang terakhir masih ada sengketa antara PT Telkom dengan PT
Ariawest Internasional. Yang terakhir ini, melalu Mahkamah Niaga
Internasional, menuntut ganti rugi dari PT Telkom sebesar 13 trilyun
rupiah. Masalah ini terjadi gara-gara    perbedaan  harga  pelayanan
yang diberikan oleh PT Telkom.

Keamanan dan penegakan hukum memang merupakan syarat penting yang
harus diwujudkan pemerintah untuk menarik para penanam modal asing di
Indonesia. Meski investasi di Indonesia cukup menjanjikan, pengamat
ekonomi Bambang Sudibyo menilai, risiko investasi di Indonesia saat
ini lebih besar dibanding hasil yang bisa diperoleh. Akibatnya,
investor pun mulai berpikir-pikir untuk cabut dari Indonesia.

Bambang Sudibyo:
Dari segi potensi hasil sebetulnya investasi di Indonesia itu memang
sangat menjanjikan. Permasalahannya adalah dari segi risiko. Jadi
ekspektasi risiko untuk berinvestasi di Indonesia itu yang sampai
sekarang memang pada persepsi investor itu tidak menguntungkan.
Karena apa karena kenyataannya di Indonesia ini keamanan saja, suatu
hal yang paling prinsip sekali tidak terjamin. Kemudian proteksi dan
kepastian hukum yang memadai dari sisi kepentingan para investor
sehingga ya Indonesia menjadi tempat yang tidak menarik bagi para
investor.

Mau tidak mau pemerintah memang harus mengutamakan masalah keamanan
dan penegakan hukum bila masih berharap memperoleh banyak investor.
Meski ini hanyalah salah satu jalan agar nilai investasi dapat
kembali terdongkrak. Karena menurut data United Nations Conference on
Trade and Development UNCTAD, Indonesia adalah satu-satunya negara
yang mengalami Penanaman Modal Asing negatif di kawasan Asia
Tenggara. Artinya, investasi atau investor, bukannya masuk tetapi
justru keluar dari Indonesia.

Tim Liputan 68H Jakarta melaporkan untuk Radio Nederland di
Hilversum.


* DUA ORANG TEWAS AKIBAT SERBUAN GEROMBOLAN PENJAHAT TERHADAP
KELOMPOK PAM SWAKARYA DI SINJAI, SULAWESI SELATAN

Intro:Dua orang tewas akibat serbuan oleh sekitar 50 anggota
gerombolan penjahat terhadap markas FORBES, Forum Bersama, di Sinjai,
Sulawesi Selatan. Sebelumnya FORBES, kelompok swakarsa yang dibentuk
untuk memberantas kejahatan ini sudah lima kali terlibat bentrokan.
Selain itu FORBES juga pernah terlibat bentrokan dengan aparat
kepolisian, seperti yang dilaporkan oleh reporter SMART FM, Ujung
Pandang, Husein Abdullah.

Husein Abdullah [HA]: Masalah yang berkembang di lapangan karena
sudah lima kali bentrok kemudian sebelum itu, kelompok Forbes ini
juga pernah berseteru dengan pihak kepolisian waktu itu sampai
Wakapolres Sinjai itu terluka. Mereka oleh Forbes dinilai membacking
aksi-aksi perjudian kemudian kelompok-kelompok tertentu yang mereka
tidak senangi. Saya ingin menyampaikan bahwa aparat kepolisian itu
sebaiknya bertindak lebih tegas terhadap setiap yang dianggap
melanggar hukum. Mungkin tehadap Forbes perlu mereka melakukan
pendekatan-pendekatan sehingga aksi-aksi mereka  tidak berjalan
secara sepihak. Kemudian para penjahat ini, tindakan-tindakan
kriminal yang mereka lakukan selama ini meresahkan masyarakat, itu
juga polisi harus mengambil tindakan tegas. Sehingga masyarakat tidak
perlu membentuk kelompok-kelompok Forbes yang justru bisa mengarah ke
main hakim sendiri nantinya.

Menurut Guru Besar Ilmu Sosial dan Politik Universitas Hasanuddin,
Unjung Pandang, Profesor doktor Andi Muis, bentrokan semacam ini
diakibatkan oleh semakin hilangnya rambu-rambu hukum.

Andi Muis [AM]: Jadi sebenarnya ini masalahnya karena sudah tidak ada
rambu-rambu hukum. Rambu-rambu etika  itu semakin hari sudah semakin
lemah, ini karena apa. Para elit politik itu tidak lagi memperhatikan
kesejahteraan dan ketenangan masyarakat, kan disibukkan oleh
perebutan kekuasaan sehingga aparat penegak hukum aparat keamanan
juga bekerja setengah hati. Malah banyak yang terlibat yang disebut
oknum polisi, oknum TNI. Terus begini pak , masalah lain kalau
menurut pendapatan saya yang orang Inggris bilang violence culture
itu kan sudah dimulai kira-kira paling sedikit lima sampai tujuh
tahun yang lalu itu. Memuncak sesudah timbulnya euvoria kebebasan,
euvoria demokrasi. Bangsa kit...eh bangsa saya, bangsa Indonesia ini
secara mental dan kultural belum siap menerima ini perubahan. Belum
siap menerima kebebasan dan demokrasi yang seperti sekarang ini.
Karena sudah puluhan tahun tiarap tidak pernah merasakan demokrasi,
nah begitu dibuka pintunya terus kaya bendungan yang bobol begitu.
Tidak ada lagi rambu-rambu, jadi rambu-rambu etika, moral sama hukum
itu hampir 100% dikesampingkan. Jadi yang ada hanya kebebasan.
Kebebasan ini diartikan sebagai kebebasan dalam segala hal. Mengenai
kasus di Sinjai itu hampir sama keadaanya di kabupaten lain. Dalam
beberapa tahun terakhir meningkat kriminalitas dalam bentuk
perampokan yang disertai pembunuhan.

Radio Nederland [RN]: Prof, kalau menurut anda Forbes ini yang juga
mengatas namakan agama tertentu, apakah situasi ini tidak membuat
lebih susah lagi?

AM : Betul itu juga, jadi kayaknya di Sinjai ini kasusnya sedikit
lain dibandingkan dengan kabupaten Bone,  kabupaten Wajo yang tidak
memakai simbol-simbol religius..agama. Tapi di Sinjai barangkali
kebetulan tidak ada kelompok lain yang mau bekerja seperti itu lalu
inisiatif diambil oleh pesantren. Jadi memang kasusnya ini cenderung
kepada antagonisme antara agama dan non-agama. Yang saya khawatir ini
bisa di politiseren. Kan ini Islam juga yang 50 itu kan.
Paling-paling ya banyak islam, jadi sini islam sana islam. Jadi sama
modelnya ini antara presiden sama Amien Rais.

RN : Perkembangan yang mencemaskan?

AM : Iya, ini yang sulit, bisa nanti muncul isu-isu politik yang
lebih luas sehingga yang tadinya usaha memberantas kriminalitas sudah
terlupakan karena, bergeser ke kata orang politik : kalau
didorong-dorong terus bisa muncul desintegrasi atau separatis, nah
ini kita tunggu terus ini perkembangan dari Sinjai. Karena itu bisa
meluas kok. Bisa dekat-dekat itu kan ada Bone, ada Bulukumba dan
kayaknya begini cepat sekali meluas kaya api disiram bensin gitu.
Jadi saya pikir solusinya: Pemerintah harus membagi perhatian dulu,
tidak usah dulu pikir terlalu banyak Sidang Istimewa MPR, Memorandum,
apa Megawati tapi ini dulu 50% dulu masalah keamanan, apalagi ini kan
di luar jawa, nah di luar jawa tidak selalu diperhatikan, itu nanti
bisa muncul negara-negara baru.

Demikian penjelasan Prof. DR. Andi Muis kepada Radio Nederland.


---------------------------------------------------------------------
Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
http://www.ranesi.nl/
http://www.rnw.nl/

Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda
peroleh melalui
[EMAIL PROTECTED]

Copyright Radio Nederland Wereldomroep.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke