--------------------------------------------------------------------- WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP Edisi: Bahasa Indonesia Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir. --------------------------------------------------------------------- Edisi ini diterbitkan pada: Jumat 13 April 2001 14:50 UTC ** BANK DUNIA TUNDA PENCAIRAN HUTANG UNTUK INDONESIA ** EKONOMI JEPANG TERANCAM RESESI ** PERTAMBANGAN DAN PENEBANGAN HUTAN ANCAM KELESTARIAN ALAM INDONESIA ** KEBIJAKAN BELANDA MEMERANGI PMK PICU AKSI PROTES ** TOPIK GEMA WARTA: MASSA PENDUKUNG SIAP BELA GUS DUR ** TOPIK GEMA WARTA: KEAMANAN DAN PENEGAKAN HUKUM SEBABKAN TURUNYA INVESTASI ** TOPIK GEMA WARTA: DUA ORANG TEWAS AKIBAT SERBUAN GEROMBOLAN PENJAHAT TERHADAP KELOMPOK PAM SWAKARYA DI SINJAI, SULAWESI SELATAN * BANK DUNIA TUNDA PENCAIRAN HUTANG UNTUK INDONESIA Bank Dunia menunda pencairan dana pinjaman untuk Indonesia, dengan alasan Jakarta belum memenuhi prasyarat yang ditetapkan. Dana sebesar 300 juta dolar tersebut ditujukan untuk program memberantas kemiskinan. Program tersebut antara lain untuk mendanai pendidikan, sarana kesehatan dan menciptakan lapangan kerja baru. Awal tahun lalu Bank Dunia sudah mengucurkan sebagian pinjaman sebesar 300 juta dolar. Sementara pencairan separoh lainnya tergantung laju reformasi di Indonesia. Bank Dunia menunda pengucuran dengan alasan reformasi yang disepakati berjalan terlalu lamban. * EKONOMI JEPANG TERANCAM RESESI Perekonomian Jepang bisa terancam resesi. Demikian menteri Perekonomian Jepang, Taro Aso. Untuk pertama kali sejak lima tahun ekonomi Jepang kembali mulai melemah. Hal ini antara lain disebabkan merosotnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat. Bank Sentral Jepang menyatakan tidak akan lagi mengambil kebijakan intervensi. Bulan silam Bank Sentral Jepang menurunkan suku bunga menjadi 0%. Menurut para pengamat ekonomi, pemerintah Jepang hanya mampu menanggulangi masalah ini dengan memberlakukan segera sistim pajak baru. Namun kebijakan pajak baru bisa diterapkan setelah ada Perdan Menteri baru pengganti PM Yoshiro Mori yang mengundurkan diri. * PERTAMBANGAN DAN PENEBANGAN HUTAN ANCAM KELESTARIAN ALAM INDONESIA Pertambangan dan penebangan hutan di Indonesia merupakan ancaman besar terhadap kelestarian alam. Menurut Bank Dunia, hutan-hutan dataran rendah Indonesia gundul dalam tempo yang sangat cepat. Sumber alam terancam oleh kebakaran hutan, penebangan hutan secara liar serta aktivitas pertambangan. Pemerintahan Orde Barunya Soeharto, banyak menggantungkan pada sektor pertambangaan yang berdampak buruk terhadap lingkungan, sementara hasilnya hanya menguntungkan sekelompok kecil saja. Di samping itu krisis moneter Asia akhir tahun 90-an semakin memperburuk kondisi alam Indonesia, antara lain pembabatan hutan yang kian meningkat. Menurut Bank Dunia, pemulihan ekonomi Indonesia jangka panjang akan tercapai, apabila lebih memperhatikan kelestarian lingkungan. * KEBIJAKAN BELANDA MEMERANGI PMK PICU AKSI PROTES Kebijakan pemerintah Belanda dalam menanggulangi penyebaran penyakit Mulut dan Kuku (PMK), kembali memicu aksi protes baru. Penduduk desa Kootwijkerbroek, provinsi Gelderland menggelar aksi menentang pemusnahan hewan-hewan ternak mereka. Massa pengunjuk rasa menghalangi, para karyawan Dinas Pengawas Daging dan Ternak yang berencana memusnahkan hewan-hewan ternak. Sebelumnya para pengunjuk rasa juga memasang blokade di jalan-jalan dan menggantung binatang mati di papan-papan penunjuk jalan. Aparat anti kerusuhan dikerahkan mengakhiri aksi demonstrasi dan mereka melakukan sejumlah penangkapan. Dinas Pengawas Daging dan Ternak kini bisa mengawali tugas memusnahkan hewan-hewan ternak. Hingga Jum'at ini di Belanda sudah ditemukan 25 peternakan yang terjangkit penyakit Mulut dan Kuku Hewan. * AUSTRALIA TANGKAP NELAYAN YANG MENANGKAPI IKAN LANGKA DI KUTUB SELATAN Angkatan Laut Australia menangkap sebuah kapal nelayan yang menangkapi ikan langka berjumlah besar di kutub selatan. Setelah mengadakan pengejaran selama sepuluh hari, kapal nelayan tersebut akhirnya berhasil diringkus di perairan internasional, lepas pantai Afrika Selatan. Kapal berbendera Togo tersebut ketika ditangkap memuat ikan jenis Patagonian toothfish dengan nilai pasaran 750 ribu dolar. Ikan yang hidup di Antartika tersebut di Australia sangat dilindungi. Di Jepang dan Amerika, ikan tersebut dijual dengan harga tinggi. AL Australia menggiring kapal tersebut kembali ke Australia. Nakoda nelayan itu bisa dikenai denda hingga 250 ribu dolar dan besar kemungkinan kapalnya disita. * TOKOH CHECHNYA PRO-RUSIA TEWAS DALAM AKSI PEMBOMAN Seorang tokoh politik Chechnya pro-Rusia Khaz-Magomed Deniev tewas akibat aksi pemboman. Ledakan terjadi ketika Deniev sedang diwawancarai di sebuah studio televisi Chechnya timur, Avtoury. Ledakan itu juga melukai seorang juru kamera. Kendati belum ada pihak yang menyatakan diri bertanggungjawab, namun kelompok pembangkang muslim Chechnya dituduh berada dibelakang aksi itu. * AMERIKA JANJIKAN DANA BANTUAN BAGI MAKEDONIA Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Colin Powell menjanjikan bantuan ekonomi dan militer kepada Makedonia. Bantuan tersebut ditujukan untuk meningkatkan stabilitas dalam negeri Makedonia. Menteri Powell mengimbau Presiden Makedonia Boris Trajkovski agar berdialog dengan kelompok minoritas etnik Albania. Dialog tersebut seharusnya diikuti perwakilan seluruh faksi etnik Albania, dan bukan hanya perwakilan partai politik Albania saja, demikian Powell. Selanjutnya Menlu Amerika tersebut kembali menandaskan, negaranya tetap akan melibatkan diri dalam pemeliharaan perdamaian di Balkan. Selama ini sumbangan Amerika untuk operasi perdamaian di Balkan masih sangat minim. Sejumlah pejabat dekat Presiden AS George Bush pernah menyatakan bahwa masalah Balkan adalah murni urusan Eropa. * EMISI GAS RUMAH KACA SALAH SATU PEMICU MENINGKATNYA SUHU AIR LAUT Pencemaran udara oleh gas rumah kaca merupakan salah satu penyebab meningkatnya suhu air laut selama 50 tahun terakhir. Demikian kesimpulan penyelidikan dua tim Amerika yang diterbitkan di Majalah Ilmiah Science. Dua tim tersebut mengadakan penelitian secara terpisah. Setelah membandingkan perubahan iklim bumi dengan peningkatan suhu air laut di seluruh dunia, maka disimpulkan temperatur air laut meningkat sepersepuluh derajat Celsius. Para peneliti hampir dapat memastikan bahwa dampak rumah kaca memang benar-benar ada dan disebabkan oleh aktivitas manusia. Di samping itu dilaporkan bahwa dampaknya terhadap iklim masih dalam batas-batas yang bisa diterima, karena air laut dapat menyerap sebagian peningkatan suhu udara. Topik dampak rumah kaca kembali menjadi pusat perhatian, menyusul pengumuman Amerika Serikat menolak mematuhi Protokol Kyoto. Kesepakatan tersebut berisikan upaya penurunan pencemaran gas rumah kaca, seperti karbon dioksida. * MASSA PENDUKUNG SIAP BELA GUS DUR Intro: Kapolri Jenderal Bimantoro meminta agar istigotsah warga NU yang rencananya digelar 29 April 2001 di Parkir Timur Senayan ditunda atau dimajukan pelaksanaannya. Permintaan ini bertujuan menciptakan situasi kondusif menjelang tanggal 30 April 2001 saat pembacaan sikap fraksi terhadap jawaban presiden atas memorandum I DPR. "Namun kalangan NU menganggapnya sia-sia karena memang massa NU yang akan ke Jakarta bermaksud untuk mempengaruhi sidang DPR. Namun secara formal Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi sudah berjanji bahwa begitu acara istigotsah selesai, rombongan langsung akan membubarkan diri dan tidak akan kemana-mana. Sedangkan untuk kelompok besar akan dilakukan pengawalan dari aparat kepolisian. Berikut laporan koresponden Syahrir dari Jakarta. Saat ini, massa yang telah mendaftar sebagai relawan pembela Gus Dur dalam posisi siaga, menunggu fatwa dari PBNU. Mulai Jumat ini hingga hari Minggu sejumlah pengurus PBNU mengadakan rapat pleno di Cilegon Jawa Barat. Agendanya, membahas rekomendasi Bahsul Masail Ulama NU di Sukabumi pekan lalu soal fatwa makar atau bughot. Jika keputusan pleno nanti menganggap proses politik yang berakibat jatuhnya presiden dan aksi demo menentang pemerintahan yang sah dianggap makar, maka kemungkinan besar keberangkatan ribuan massa dari Jatim akan menjadi kenyataan. Namun kalangan lain menduga keputusannya tidak akan begitu radikal. Tidak akan ada resolusi jihad. Paling-paling para kyai hanya akan meredam kemarahan masa dibawah dengan menyusun daftar orang-orang yang halal darahnya karena mau menjatuhkan pemerintahan yang konstitusional. Pihak Ichwanul Muslimin melalui Presidennya, Habib Husein Alhabsyi , Kamis kemarin sudah mengancam akan mengerahkan 150.000 massanya ke Jakarta untuk menghadapi para pendukung Mr.Dur. Dari Surabaya diberitakan hingga hari Jumat ini, pendaftar "Pasukan Berani Mati" sudah mencapai 36.000 orang. Mereka siap tempur membela Presiden Abdurrahman Wahid. Sejumlah pasukan dikabarkan telah menguasai pelbagai ilmu kebal, "bisa menghilang dan menghancurkan benda besar, dan berjalan di atas air. Wiro Sugiman, pencetus ide Front Pembela Kebenaran menjelaskan bahwa hari Rabu 400 orang anggota Pasukan Berani Mati telah selesai mengikuti pelatihan strategi perjuangan dan pembekalan ilmu Kanuragan di Banyuwangi. Persiapan ini sebenarnya hanyalah merupakan reaksi atas limbah politik dari Jakarta, katanya. Memang bagi para pendukung Gus Dur langkah pembelaan mereka ini hanyalah merupakan respons atas cara-cara yang digunakan lawan-lawan politik Gus Dur di ibukota. Latihan militer yang kini mulai dilakukan para pendukung Gus Dur itu jelas hanyalah meniru-niru kelompok-kelompok jihad sebelumnya, yang sudah berlatih jauh-jauh hari. Menyerbu markas atau kampus pendukung Gus Dur di Jakarta, juga dimulai oleh pihak anti Gus Dur, kata mereka. Dalam pada itu sebagian massa Golkar utamanya yang di Yogyakarta dan Medan dikabarkan sudah memperoleh dana dari Mbak Tutut untuk memerangi anak-anak PRD yang dituduh komunis dan anti Golkar.Tetapi massa Aliansi Partai-partai Islam, Gerakan Rakyat Marhaen, HMI (MPO), Kelompok Petisi 50 dan Komite Waspada Orde Baru yang dipimpin alumni HMI Yudil Herry Rabu lalu sudah mengingatkan akan bahaya Orde Baru. Di di Gedung Joang Jakarta. Yudil Herry dan Deliar Noor mantan Ketua Umum HMI menyatakan, ":resiko besar jika Gus Dur dijatuhkan melalui Sidang Istimewa MPR. Kalau dia dijatuhkan tidak ada jaminan persoalan bisa selesai. Mereka tampaknya ingin menunjukkan bahwa yang menentang Golkar bukan hanya PRD, NU, dan PKB tetapi juga kekuatan-kekuatan marhaenis dan Islam lainnya. Maka bisa diperkirakan bahwa pada minggu-minggu depan gelombang kedua anti Golkar akan digulirkan kembali dengan lebih dahsyat lagi. Ditegaskan pula, dengan atau tanpa kompromi politik 4 tokoh nasional, penjahat-penjahat Orde Baru tetap harus ditahan dan diadili. Melihat bahwa pihak mahasiswa anti Gus Dur pun sudah mulai mengarahkan sasaran mereka kepada Golkar dan pelaku-pelaku KKN, nampaknya dibawah, sebagai kompromi, arah sebagian massa pro dan anti Gus Dur akan dialihkan kepada tokoh-tokoh Orde Baru yang selama ini mencurahkan banyak dana untuk mengadu domba pelbagai kekuatan pro-reformasi. * KEAMANAN DAN PENEGAKAN HUKUM SEBABKAN TURUNYA INVESTASI Menurut data statistik, penamaman modal di Indonesia kini menurun. Sejak tahun 1997 hingga tahun lalu jumlah penanaman modal asing yang disetujui pemerintah terus berkurang. Di tahun 1997 investasi asing yang masuk ke Indonesia bernilai 33 juta dolar. Namun di tahun 2000 hanya 9 juta dolar saja nilai investasi asing yang masuk ke negeri ini. Juru bicara Badan Pusat Statisatik (BPS) Slamet Mukeno memperkirakan sebab utama penurunan ini adalah keamanan yang tidak terjamin di Indonesia. Slamet Mukeno : Kalau saya bicara penanaman modal asing memang terjadi kecenderungan yang menurun sejak tahun 1997 sampai tahun 2000. Itu memang sejak 97 sampai sekarang terlihat yang paling utama di sektor industi manufaktur. Barangkali kalau kita perhatikan sejak 1998 ya itu kan awal krisis terus 98 kondisinya memang paling parah dan ya itulah PMA itu sangat turun dan barangkali juga situasi yang terjadi di negeri kita ini sangat mempengaruhi keberanian investor asing untuk masuk ke Indonesia. Namun bukan hanya masalah keamanan, lemahnya penegakan hukum juga menjadi pemicu turunnya modal asing di Indonesia. Kepala Bidang Penanaman Modal dari Kamar Dagang dan Industri Kadin, Bambang Sujagad menyatakan ketidakpastian hukum ini terbukti pada banyaknya kontrak bermasalah yang dihadapi investor. Contoh yang paling menonjol adalah proses pembelian kebun kelapa sawit oleh Guthrie Malaysia. Meski pihak Guthrie secara resmi telah menjadi pemilik areal kelapa sawit itu, pemerintah tidak memberi kepastian hukum pada status tanah tersebut. Akibatnya, kini pemilik barulah yang harus menghadapi tuntutan masyarakat. Kasus semacam ini menurut Bambang Sujagad yang akan membuat para investor lari dari Indonesia. Bambang Sujagad : Guthrie itu dulu kan di jamannya era Soeharto itu kan pembebasan itu mengabaikan hukum. Artinya gini ya tanah-tanah yang seharusnya milik rakyat itu diklaim milik pemerintah, dikapling langsung ditanami. Akhirnya sekarang rakyat menuntut karena merasa itu hak ulayat lah padahal itu sudah didaftarkan atau diakui oleh Salim sebagai assetnya. Nah sekarang datang pembeli baru. Pembeli baru menghadapi masalah itu. Jadi sekarang dibersihkan dulu di Indoneia ini baru dijual. Jangan orang asing yang harus menghadapi masalah. Kalau begitu ya orang asing tidak akan masuk ke Indonesia. Kasus lainnya adalah berhentinya operasi perusahaan tambang internasional, PT ExxonMobil di Aceh. Manajemen Exxon beralasan tidak ada jaminan keamanan pemerintah terhadap operasi perusahaan Amerika itu. Padahal selama ini, ExxonMobil merupakan salah satu penyumbang devisa negara terbesar. Anehnya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro justru menyatakan belum ada kesamaan persepsi tentang arti keamanan. Menurut Purnomo rasa aman yang diinginkan satu perusahaan belum tentu sama dengan kebijakan keamanan yang diterapkan pemerintah. Purnomo Yusgiantoro : Kita anu menyamakan persepsi mengenai perasaan aman itu yang seperti apa yang diminta oleh Exxon. Karena perasaan aman dari Exxon itu belum tentu sama dengan perasaan aman yang dijabarkan oleh aparat keamanan, oleh pemerintah, oleh kita departemen teknis. Jadi aman itu aman seperti apa kita mesti jelas dulu gitua Dan yang terakhir masih ada sengketa antara PT Telkom dengan PT Ariawest Internasional. Yang terakhir ini, melalu Mahkamah Niaga Internasional, menuntut ganti rugi dari PT Telkom sebesar 13 trilyun rupiah. Masalah ini terjadi gara-gara perbedaan harga pelayanan yang diberikan oleh PT Telkom. Keamanan dan penegakan hukum memang merupakan syarat penting yang harus diwujudkan pemerintah untuk menarik para penanam modal asing di Indonesia. Meski investasi di Indonesia cukup menjanjikan, pengamat ekonomi Bambang Sudibyo menilai, risiko investasi di Indonesia saat ini lebih besar dibanding hasil yang bisa diperoleh. Akibatnya, investor pun mulai berpikir-pikir untuk cabut dari Indonesia. Bambang Sudibyo: Dari segi potensi hasil sebetulnya investasi di Indonesia itu memang sangat menjanjikan. Permasalahannya adalah dari segi risiko. Jadi ekspektasi risiko untuk berinvestasi di Indonesia itu yang sampai sekarang memang pada persepsi investor itu tidak menguntungkan. Karena apa karena kenyataannya di Indonesia ini keamanan saja, suatu hal yang paling prinsip sekali tidak terjamin. Kemudian proteksi dan kepastian hukum yang memadai dari sisi kepentingan para investor sehingga ya Indonesia menjadi tempat yang tidak menarik bagi para investor. Mau tidak mau pemerintah memang harus mengutamakan masalah keamanan dan penegakan hukum bila masih berharap memperoleh banyak investor. Meski ini hanyalah salah satu jalan agar nilai investasi dapat kembali terdongkrak. Karena menurut data United Nations Conference on Trade and Development UNCTAD, Indonesia adalah satu-satunya negara yang mengalami Penanaman Modal Asing negatif di kawasan Asia Tenggara. Artinya, investasi atau investor, bukannya masuk tetapi justru keluar dari Indonesia. Tim Liputan 68H Jakarta melaporkan untuk Radio Nederland di Hilversum. * DUA ORANG TEWAS AKIBAT SERBUAN GEROMBOLAN PENJAHAT TERHADAP KELOMPOK PAM SWAKARYA DI SINJAI, SULAWESI SELATAN Intro:Dua orang tewas akibat serbuan oleh sekitar 50 anggota gerombolan penjahat terhadap markas FORBES, Forum Bersama, di Sinjai, Sulawesi Selatan. Sebelumnya FORBES, kelompok swakarsa yang dibentuk untuk memberantas kejahatan ini sudah lima kali terlibat bentrokan. Selain itu FORBES juga pernah terlibat bentrokan dengan aparat kepolisian, seperti yang dilaporkan oleh reporter SMART FM, Ujung Pandang, Husein Abdullah. Husein Abdullah [HA]: Masalah yang berkembang di lapangan karena sudah lima kali bentrok kemudian sebelum itu, kelompok Forbes ini juga pernah berseteru dengan pihak kepolisian waktu itu sampai Wakapolres Sinjai itu terluka. Mereka oleh Forbes dinilai membacking aksi-aksi perjudian kemudian kelompok-kelompok tertentu yang mereka tidak senangi. Saya ingin menyampaikan bahwa aparat kepolisian itu sebaiknya bertindak lebih tegas terhadap setiap yang dianggap melanggar hukum. Mungkin tehadap Forbes perlu mereka melakukan pendekatan-pendekatan sehingga aksi-aksi mereka tidak berjalan secara sepihak. Kemudian para penjahat ini, tindakan-tindakan kriminal yang mereka lakukan selama ini meresahkan masyarakat, itu juga polisi harus mengambil tindakan tegas. Sehingga masyarakat tidak perlu membentuk kelompok-kelompok Forbes yang justru bisa mengarah ke main hakim sendiri nantinya. Menurut Guru Besar Ilmu Sosial dan Politik Universitas Hasanuddin, Unjung Pandang, Profesor doktor Andi Muis, bentrokan semacam ini diakibatkan oleh semakin hilangnya rambu-rambu hukum. Andi Muis [AM]: Jadi sebenarnya ini masalahnya karena sudah tidak ada rambu-rambu hukum. Rambu-rambu etika itu semakin hari sudah semakin lemah, ini karena apa. Para elit politik itu tidak lagi memperhatikan kesejahteraan dan ketenangan masyarakat, kan disibukkan oleh perebutan kekuasaan sehingga aparat penegak hukum aparat keamanan juga bekerja setengah hati. Malah banyak yang terlibat yang disebut oknum polisi, oknum TNI. Terus begini pak , masalah lain kalau menurut pendapatan saya yang orang Inggris bilang violence culture itu kan sudah dimulai kira-kira paling sedikit lima sampai tujuh tahun yang lalu itu. Memuncak sesudah timbulnya euvoria kebebasan, euvoria demokrasi. Bangsa kit...eh bangsa saya, bangsa Indonesia ini secara mental dan kultural belum siap menerima ini perubahan. Belum siap menerima kebebasan dan demokrasi yang seperti sekarang ini. Karena sudah puluhan tahun tiarap tidak pernah merasakan demokrasi, nah begitu dibuka pintunya terus kaya bendungan yang bobol begitu. Tidak ada lagi rambu-rambu, jadi rambu-rambu etika, moral sama hukum itu hampir 100% dikesampingkan. Jadi yang ada hanya kebebasan. Kebebasan ini diartikan sebagai kebebasan dalam segala hal. Mengenai kasus di Sinjai itu hampir sama keadaanya di kabupaten lain. Dalam beberapa tahun terakhir meningkat kriminalitas dalam bentuk perampokan yang disertai pembunuhan. Radio Nederland [RN]: Prof, kalau menurut anda Forbes ini yang juga mengatas namakan agama tertentu, apakah situasi ini tidak membuat lebih susah lagi? AM : Betul itu juga, jadi kayaknya di Sinjai ini kasusnya sedikit lain dibandingkan dengan kabupaten Bone, kabupaten Wajo yang tidak memakai simbol-simbol religius..agama. Tapi di Sinjai barangkali kebetulan tidak ada kelompok lain yang mau bekerja seperti itu lalu inisiatif diambil oleh pesantren. Jadi memang kasusnya ini cenderung kepada antagonisme antara agama dan non-agama. Yang saya khawatir ini bisa di politiseren. Kan ini Islam juga yang 50 itu kan. Paling-paling ya banyak islam, jadi sini islam sana islam. Jadi sama modelnya ini antara presiden sama Amien Rais. RN : Perkembangan yang mencemaskan? AM : Iya, ini yang sulit, bisa nanti muncul isu-isu politik yang lebih luas sehingga yang tadinya usaha memberantas kriminalitas sudah terlupakan karena, bergeser ke kata orang politik : kalau didorong-dorong terus bisa muncul desintegrasi atau separatis, nah ini kita tunggu terus ini perkembangan dari Sinjai. Karena itu bisa meluas kok. Bisa dekat-dekat itu kan ada Bone, ada Bulukumba dan kayaknya begini cepat sekali meluas kaya api disiram bensin gitu. Jadi saya pikir solusinya: Pemerintah harus membagi perhatian dulu, tidak usah dulu pikir terlalu banyak Sidang Istimewa MPR, Memorandum, apa Megawati tapi ini dulu 50% dulu masalah keamanan, apalagi ini kan di luar jawa, nah di luar jawa tidak selalu diperhatikan, itu nanti bisa muncul negara-negara baru. Demikian penjelasan Prof. DR. Andi Muis kepada Radio Nederland. --------------------------------------------------------------------- Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum http://www.ranesi.nl/ http://www.rnw.nl/ Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda peroleh melalui [EMAIL PROTECTED] Copyright Radio Nederland Wereldomroep. ---------------------------------------------------------------------