---------------------------------------------------------------------

WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP
Edisi: Bahasa Indonesia

Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh
Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir.

---------------------------------------------------------------------

Edisi ini diterbitkan pada:

Rabu 25 April 2001 14:00 UTC



** GELAR PASUKAN TNI/POLRI DI SILANG MONAS UNTUK HADAPI ISTIGHOTSAH

** PENGIBARAN BENDERA RMS DI AMBON BERLANGSUNG TANPA INSIDEN

** MANTAN PRESIDEN FILIPINA JOSEPH ESTRADA DITANGKAP DI RUMAHNYA

** TOPIK GEMA WARTA: MASSA PENDUKUNG GUS DUR BERTEKAD DATANG KE
JAKARTA

** TOPIK GEMA WARTA: DILEMA GUS DUR ANTARA CGI DAN POLITIK



* GELAR PASUKAN TNI/POLRI DI SILANG MONAS JAKARTA UNTUK HADAPI
ISTIGHOTSAH

Rabu ini 8000 anggota TNI/Polri mengikuti gelar pasukan di Silang
Monas Jakarta dipimpin Kapolri Bimantoro. Upacara juga dihadiri oleh
pimpinan MPR-RI. Gelar pasukan ini bertujuan melatih polisi dan
tentara menghadapi kemungkinan pecahnya kerusuhan sehubungan rencana
Istighotsah Nahdlatul Ulama Ahad mendatang. Seperti diketahui Senin
30 April, DPR akan melaksanakan Sidang Paripurna tentang Memorandum
II, yang memungkinkan dimulainya proses pemecatan Presiden
Abdurrahman Wahid. Sementara itu Panglima tertinggi Pasukan Berani
Mati Nur Arifin telah bertemu dengan Komandan Staf Garnisun Brigjen
TB Hasanuddin di kantor Makogar, Rabu ini. Dalam pertemuan kedua
belah pihak sepakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan Jakarta,
terutama selama kegiatan Istighotsah. Menurut Nur Arifin sekitar
350.000 orang akan datang dalam acara akbar tersebut.


* PENGIBARAN BENDERA RMS DI AMBON BERLANGSUNG TANPA INSIDEN

Pengibaran bendera Republik Maluku Selatan RMS di Ambon berlangsung
tanpa insiden. Rabu ini tepat 51 tahun lalu diumumkan berdirinya RMS.
Menurut pemimpin Front Kemerdekaan Maluku, FKM, Alex Manuputty,
upacara dihadiri sekitar seribu orang, sementara polisi setempat
hanya menyebutkan 10 atau 20 orang. Polisi kemudian menurunkan
bendera tersebut setelah dikibarkan selama setengah jam. Situasi di
dalam dan di luar kota Ambon diberitakan tenang. Sebelumnya banyak
warga yang khawatir pengibaran bendera RMS akan menyebabkan rangkaian
kerusuhan baru.


* MANTAN PRESIDEN FILIPINA JOSEPH ESTRADA DITANGKAP DI RUMAHNYA

Di ibukota Filipina, Manila, mantan Presiden Joseph Estrada ditangkap
di rumahnya. Beberapa ratus pendukung Estrada mencoba menghalangi
penangkapan tersebut, tetapi tidak berdaya menghadapi sejumlah besar
polisi. Joseph Estrada dituduh menghabiskan kas negara atau korupsi,
yang menyebabkan Filipina sekarang dilanda krisis ekonomi. Mantan
Presiden ini dituduh menggelapkan hampir 80 juta dolar, dan karena
itu bisa mendapat hukuman mati. Sebelumnya awal bulan ini Estrada
juga sempat ditahan, tetapi dengan tuduhan yang jauh lebih ringan. Ia
kemudian dibebaskan pada hari yang sama setelah membayar uang
jaminan. Joseph Estrada dipaksa mengundurkan diri awal tahun ini,
setelah rangkaian protes massal di Filipina.


* MENLU ISRAEL SHIMON PERES AKAN BERANGKAT KE MESIR MINGGU INI

Menteri Luar Negeri Israel Shimon Peres, minggu ini akan berangkat ke
ibukota Mesir, Kairo, untuk memberikan reaksi terhadap rencana
perdamaian wilayah Palestina yang diusulkan Mesir dan Yordania.
Usulan tersebut terutama ditujukan untuk mengembalikan kepercayaan
antara Israel dan Palestina. Di dalam usulan dicantumkan antara lain
penarikan mundur pasukan Israel dari Jalur Gaza serta Tepi Barat
Sungai Yordan, dan sebagai gantinya pemerintah Palestina memberikan
jaminan keamanan. Sementara ini pihak Palestina menyatakan, mereka
tidak setuju apabila Israel mengubah usulan Mesir dan Yordania.
Hubungan antara Israel dan Palestina semakin hari semakin tegang.
Selasa kemarin Perdana Menteri Israel Ariel Sharon menuduh Pemimpin
Palestina Yasser Arafat bertanggung jawab atas rangkaian kerusuhan
berdarah selama tujuh bulan terakhir.


* OFENSI BARU PASUKAN SRILANGKA TERHADAP MACAN TAMIL

Pasukan pemerintah Srilangka kembali memulai rangkaian ofensi melawan
pemberontak Macan Tamil. Di Srilangka Utara pasukan tersebut
menyerang salah satu pusat pertahanan terbesar Macan Tamil. Ofensi
ini dilakukan tidak lama setelah para pemberontak mencabut pernyataan
gencatan senjata sepihak, yang diumumkan empat bulan lalu. Menurut
juru bicara Macan Tamil, mereka mengakhiri gencatan senjata karena
tidak ada reaksi positif dari pihak pemerintah Srilangka.


* PERTUMBUHAN EKONIMI UNI EROPA DIBAWAH 3%

Pertumbuhan ekonomi di negara-negara Uni Eropa tahun ini tidak
mencapai 3%. Komisi Eropa menurunkan prakiraan untuk 2001 dari 3,1%
menjadi 2,8%. Ditambahkan Eropa juga tidak bisa menghindari
dampak-dampak krisis ekonomi di Amerika Serikat. Komisi Eropa juga
memperingatkan Belanda akan bahaya pertumbuhan inflasi. Angka inflasi
di Belanda diperkirakan 4,3%, jauh di atas rata-rata Uni Eropa yang
hanya 2%. Turunnya nilai mata uang Belanda tahun ini juga diakibatkan
peninggian tarif PPN menjadi 19%. Tetapi Komisi Eropa menyebutkan,
kenaikan gaji pegawai yang terlalu cepat menjadi salah satu penyebab
inflasi. Karena itu Brussel meminta pemerintah Belanda untuk
membatasi kenaikan gaji.


* KOLOMBIA SERAHKAN MAFIA NARKOBA TERPENTING KEPADA BRAZIL

Kolombia menyerahkan boss mafia narkoba terpenting di Amerika Latin
kepada pemerintah Brazil. Luis Fernando da Costa ditangkap Sabtu
lalu, setelah aksi perburuan selama dua bulan di hutan rimba di dekat
perbatasan dengan Brazil. Boss mafia yang berusia 33 tahun ini
diperkirakan menguasai tiga perempat perdagangan kokaine di negara
asalnya, Brazil. Da Costa mengakui, bahwa tiap bulan ia membayar
puluhan juta dolar hasil penjualan narkoba kepada gerakan pemberontak
kiri Kolombia FARC. Di Kolombia Selatan FARC menguasai ratusan hektar
kebun koka dan puluhan laboratorium. Penahanan Da Costa bisa
mengacaukan politik perdamaian yang dijalankan Presiden Kolombia
Andres Pastrana, yang saat ini sedang melakukan perundingan
perdamaian dengan pihak pemberontak FARC dan ELN.


* HAKIM GUATEMALA MEMBEBASKAN MANTAN DIKTATOR RIOS MONTT

Seorang hakim pengadilan Guatemala menolak tuduhan yang diajukan
jaksa penuntut terhadap mantan diktator Efrain Rios Montt. Menurut
tuduhan yang diajukan mantan diktator ini mengubah rancangan
undang-undang mengenai cukai alkohol, setelah sebelumnya disetujui
oleh Kongres. Karena itu tingginya cukai lebih rendah dari yang
direncanakan.  Dengan penolakan hakim ini berarti Rios Montt kembali
mendapat hak imunitas, dan karena itu  tidak dapat diadili dengan
tuduhan pelanggaran hak asasi manusia selama masa pemerintahannya, 20
tahun lalu. Para aktivis HAM, termasuk pemenang hadiah Nobel
perdamaian Rigoberto Menchu, menamakan keputusan hakim sangat
memalukan. Mantan diktator Rios Montt saat ini menjabat sebagai ketua
parlemen Guatemala, dan dianggap sebagai mentor dari Presiden yang
sekarang berkuasa, Alfonso Portillo.


* MASSA PENDUKUNG GUS DUR BERTEKAD DATANG KE JAKARTA

Jakarta bersiap-siap menjelang 30 April ini. Berita kedatangan massa
pendukung Presiden Wahid tidak bisa diabaikan, tapi apakah beralasan?
Koresponden kami Michael Chandra berada di Indramayu dan menjumpai
Haji Asep Junaria, sesepuh dan tokoh masyarakat Indramayu yang
mengatakan sampai hari Rabu ini jumlah yang mendaftarkan diri dan
akan berangkat ke Jakarta, sekitar 3000 orang. Mereka itu berasal
dari berbagai lapisan masyarakat. Mengapa mereka datang ke Jakarta?
Apakah khusus untuk menghadiri acara Istighosah atau untuk mendukung
Presiden Wahid pada Sidang Paripurna 30 April mendatang?:


Asep Junaria [AJ]: Itu untuk berdoa bersama-sama, atau Istighotsah
istilahnya. Meminta dan memohon kepada Allah SWT, agar dan supaya
bangsa kita sebagai Bangsa Indonesia, cepat lepas dari
himpitan-himpitan atau krisis yang sedang diderita sekarang ini, dan
segala macam pertikaian. Kami juga akan mendoakan para pemimpin semua
yang di atas agar berdamailah. Namun sebagian besar dari kami juga
akan tinggal hingga rapat di DPR selesai.

Radio Nederland [RN]: Fanatisme warga Jawa Barat, khususnya di
Indramayu ini kepada Presiden Wahid, sampai di mana sebetulnya?

AJ: Warga Indramayu khususnya tidak fanatik. Sebagai rakyat biasa
kami itu jangan diombang-ambing oleh para pemimpin di atas. Dulu kan
mereka memilih Abdurrahman Wahid sebagai Presiden hingga 2004. Kok
sekarang disuruh turun? Nanti seandainya Bapak Abdurrahman turun,
Mbak Mega naik menjadi pemimpin bangsa. Nanti akan terjadi, disuruh
turun lagi. Yang kena dampaknya, baik itu ekonomi maupun sosial atau
keamanan, mereka di Jakarta mana kerepotan?

RN: Seandainya ini rombongan ke Jakarta, kan ada juga massa yang
anti- atau kontra-Gus Dur. Apakah tidak terjadi bentrokan massa di
Jakarta nantinya?

AJ: Buat kami datangnya ke Jakarta itu bukan untuk bertanding atau
perang. Tapi kami datang ke Jakarta itu untuk berdoa. Mendoakan
seluruh bangsa dan para pemimpin di atas, seperti tadi kami sudah
katakan. Mendoakan para pemimpin dan elit politik supaya berdamai dan
bermusyawarah. Tapi seandainya dari pihak orang lain, yang akan
mendahului atau boleh dikatakan menjual, yah apa boleh buat. Dari
pihak kami akan membelinya. Begitu.

RN: Ya, tapi kan bisa terjadi pertumbahan darahlah nantinya. Apakah
tidak ada jalan lain, misalnya berdoa di daerah masing-masing, tidak
perlu datang ke Jakarta, bagaimana?

AJ: Ini kan saya datangnya ke Jakarta bukan untuk memanaskan situasi.
Tapi uhntuk berdoa. Lihat saja nanti.

RN: Kalau boleh tahu, warga Indramayu yang khususnya akan berangkat
ke Jakarta apakah memang dibiayai oleh NU Pusat atau PBNU, atau
memang dari kantong atau kocek masing-masing?

AJ: Yang setahu saya, semuanya itu tidak ada yang membiayai. Itu
dengan kesenangan hati dan partisipasi semua warga kami, untuk
meredam atau menenangkan daerah, khususnya Jakarta, umumnya Bangsa
Indonesia dan negara Indonesia ini. Jangan sampai terjadi. Jadi
biayanya itu otomatis kita tanggung masing-masing. Jadi tidak ada
yang mengatakan biaya dari sana, atau biaya dari sini. Aslilah dari
keringat sendiri. Dan partisipasi daya pikir kita sendiri.

Demikian Haji Asep Junaria kepada Michael Chandra.


* DILEMA GUS DUR ANTARA CGI DAN POLITIK

Presiden Abdurrahman Wahid kemarin memanggil menteri-menteri bidang
ekonomi dan meminta mereka untuk memperbaiki kinerja sehingga
berbagai persoalan termasuk pemulihan ekonomi bisa berjalan lancar.
Mereka antara lain
melaporkan hasil pertemuan pra-CGI ,Consultative Group on Indonesia,
yang
berlangsung dua hari, dari 23 sampai 24 April. Laporan koresponden
Syahrir dari Jakarta:

Dalam sidang pra-CGI itu sejumlah negara donor telah menghasilkan
kesepakatan antara lain dukungan CGI agar pemerintah Indonesia
melakukan revisi APBN 2001, guna menghindari pembengkakan defisit
anggaran. Menko Perekonomian Rizal Ramli menyatakan delegasi CGI puas
atas upaya pemulihan ekonomi yang dilakukan pemerintah Indonesia.
Menurut Rizal, dalam pertemuan antara tim ekonomi Indonesia dan CGI,
pemerintah menegaskan, akibat krisis yang berkelanjutan beban
pemerintah sudah sangat berat.

Kalangan pengamat di Jakarta menyoroti penjadwalan utang atau
re-scheduling sehubungan krisis utang Indonesia sebagai negara
berkembang. Apakah utang tersebut merupakan beban rakyat atau beban
kreditor? Seorang pengamat melihat Indonesia yang kini sedang
mengalami krisis ekonomi seharusnya meminta debt relief atau
penghapusan utang luar negeri, bukannya penjadwalan utang kembali.
Janganlah Indonesia berpura-pura menyatakan sanggup membayar, padahal
kantong yang dimiliki telah menipis.

Penghapusan utang luar negeri ini adalah penyelesaian terbaik yang
dapat memuaskan seluruh rakyat Indonesia. Dalam pengajuan penghapusan
utang ini, pemerintah dan rakyat Indonesia harus memiliki suatu sikap
yang jelas dan menyatakan keadaan dan posisi Indonesia yang
sebenarnya. Penjadwalan kembali utang, terbukti tidak memadai suatu
modal dari permulaan proses pemulihan ekonomi dan sosial Indonesia.
Menurut Benny Sukadis,dari Lespersi, Indonesia saat ini bukan saja
mengalami ketiadaan dana,atau cash drain, akan tetapi justru
ketiadaan membayar atau insolvency. Karena itu pemecahan beban utang
ini adalah penghapusan utang dan bukannya penjadwalan kembali.

Sementara Mantan Ketua Dewan Ekonomi Nasional Emil Salim menyoroti
IMF dari sisi lain. Ia menilai sikap IMF dalam menangani krisis
perekonomian internasional tidak dilakukan secara adil. Seluruh
intervensi yang dilakukan IMF hanya menyangkut masalah ekonomi
negara-negara berkembang. Sementara negara-negara maju yang juga
mengalami krisis seperti Amerika dan Jepang, IMF sama sekali tidak
melakukan tindakan apa-apa. Padahal, kata Emil Salim, krisis ekonomi
yang terjadi di negara-negara maju berdampak lebih luas ketimbang
dampak krisis yang terjadi di negara berkembang. Lebih lanjut arsitek
pembangunan ekonomi Orde Baru itu bertanya mengapa tidak ada ikhtiar
dari IMF untuk menangani negara-negara maju. Misalnya supaya negara
maju tidak menjalankan kebijakan yang memberi dampak global.

Mengomentari pandangan Emil Salim itu  pengamat ekonomi Sarbini
Sumawinata mengatakan, Emil Salim dengan keterangan itu seolah-olah
ingin menyalahkan IMF. Padahal yang punya masalah adalah negara
berkembang seperti Indonesia yang perlu bantuan dari IMF. Bantuan
dana untuk orang-orang miskin misalnya disalah-gunakan Indonesia. Ini
jelas kesalahan Indonesia sendiri. Pemerintah bisa menyetujuinya atau
tidak. Namun ini merupakan tanggungjawab Indonesia sendiri karena
sebelumnya syarat-syarat IMF sudah disetujui Indonesia. Karena itu,
Sarbini menganggap sikap Emil Salim yang mempersalahkan IMF suatu
sikap yang cengeng. Dan ini menunjukkan betapa lemahnya Indonesia.
Sejak pertama pemerintah sudah mengetahui siapa IMF.Dan bahwa IMF
akan memasukkan kepentingan-kepentingannya dalam kerjasamanya dengan
Indonesia. Pemerintah pun menerima persyaratan IMF dan menandatangani
persetujuan dengan mata terbuka. Maka tanggungjawab ada pada
Indonesia dan bukannya IMF. Memang yang dikatakan Sarbini benar. IMF
pun jelas tidak bermaksud untuk menjerumuskan Indonesia.


---------------------------------------------------------------------
Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
http://www.ranesi.nl/
http://www.rnw.nl/

Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda
peroleh melalui
[EMAIL PROTECTED]

Copyright Radio Nederland Wereldomroep.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke