---------------------------------------------------------------------

WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP
Edisi: Bahasa Indonesia

Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh
Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir.

---------------------------------------------------------------------

Edisi ini diterbitkan pada:

Kamis 03 Mei 2001 14:30 UTC



** PERTEMUAN PIMPINAN PARPOL DILAKUKAN SEBELUM AKHIR BATAS WAKTU
MEMORANDUM II

** PRESIDEN FILIPINA KUNJUNGI ESTRADA DI PENJARA

** AMERIKA SERIKAT BATALKAN SEMUA KERJA SAMA DAN HUBUNGAN MILITER
DENGAN CINA

** TOPIK GEMA WARTA: KEPPRES NO 53 LENYAPKAN HARAPAN KAUM PENCARI
KEADILAN

** TOPIK GEMA WARTA: APA SEBENARNYA AKAR PERMASALAHAN ANTARA SURIPTO
DAN GUS DUR ?



* PERTEMUAN PIMPINAN PARPOL DILAKUKAN SEBELUM AKHIR BATAS WAKTU
MEMORANDUM II

Pertemuan pimpinan partai politik yang digagas Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan (PDIP) tetap akan dilakukan dan mengenai waktu
pelaksanaannya diadakan sebelum habis masa berlakunya memorandum II
DPR.
Hal itu dikemukakan Sekjen PDIP Sutjipto di ruang kerjanya, gedung
DPR/MPR, hari ini. Menurut Wakil Ketua MPR itu, penyelenggaraan
pertemuan pimpinan partai politik tersebut, masih menunggu
perkembangan atau respon dari Presiden Abdurrahman Wahid terhadap
memorandum II yang dijatuhkan DPR pada Senin lalu.
Menurut Sutjipto, pihaknya belum bisa memastikan tanggal pertemuan
tersebut, karena harus berdasarkan kesepakatan dengan partai politik
lain. Ditambahkannya, salah satu agenda yang akan diajukan PDIP,
seandainya pertemuan itu jadi dilakukan, adalah bagaimana mencegah
konflik horizontal yang bisa timbul akibat situai politik yang
terjadi saat ini.
Sementara itu, dalam menanggapi adanya keinginan atau rekomendasi
para menteri agar Presiden Abdurrahman Wahid bersama Wapres Megawati
Soekarnoputri mereshuffle kabinet dengan memperhatikan perolehan
kursi pada pemilu lalu, Sutjipto dengan tegas menyatakan tidak
setuju, karena permasalahannya bukan terletak pada anggota kabinet.
Ia berpendapat, dalam respon memorandum II ini semuanya berpulang
kepada Presiden sendiri, sebab bila memorandum II diindahkan
Presiden, maka kemungkinan tidak akan terjadi Sidang Istimewa MPR.
Usul reshuffle juga ditolak oleh Sekretaris Fraksi PDIP, Heri
Akhmadi, di mana yang perlu diatasi adalah problem manajemen
pemerintahan yang sampai saat ini tidak terselesaikan.


* PRESIDEN FILIPINA KUNJUNGI ESTRADA DI PENJARA

Presiden Filipina Gloria Arroyo secara mengejutkan mengunjungi
pendahulunya Joseph Estrada yang kini disekap dalam penjara di bagian
selatan ibukota Manila. Kunjungan ini diadakan dua hari setelah
terjadi bentrok kekerasan antara pendukung Estrada dengan pihak
keamanan. Insiden itu menewaskan tiga orang.
Pemerintah Filipina menegaskan bahwa kunjungan Gloria Arroyo itu
tidak punya kaitan dengan kerusuhan yang dilakukan pendukung Estrada.
Arroyo hanya ingin melihat dari dekat apakah Estrada diperlakukan
secara wajar. Juga tidak terjadi negosiasi apa pun selama pertemuan
singkat itu.
Estrada dipaksa lengser Januari lalu karena revolusi rakyat. Pekan
lalu dia ditahan karena tuduhan korupsi dan penyelewengan dana
publik. Kalau terbukti, Estrada terancam hukuman mati. Pengadilan
terhadap Estrada akan dimulai tgl 27 Juni.


* AMERIKA SERIKAT BATALKAN SEMUA KERJA SAMA DAN HUBUNGAN MILITER
DENGAN CINA

Amerika Serikat menunda dengan batas waktu tak terbatas semua kerja
sama militer dengan Cina.
Keputusan yang diambil pekan ini dan yang belum diumumkan itu
mengisyaratkan bahwa kedua negara tidak akan melakukan pertukaran
kerjasama militer.
Pentagon tidak menjelaskan rinci atas keputusan itu. Bagaimana pun,
keputusan ini memiliki kaitan dengan konflik pesawat pengintai
Amerika Serikat, yang hingga kini masih ditahan di Pulau Hainan.
Ketegangan antara Cina dan Amerika Serikat semakin meningkat ketika
Presiden Bush baru-baru ini mengatakan bahwa Amerika Serikat akan
menjual senjata canggih ke Taiwan.


* PRESIDEN KOREA UTARA SETUJU BICARA TENTANG HAK ASASI

Seusai pembicaraan dengan delegasi Uni Eropa, Presiden Korea Utara
Kim Jong-Il akhirnya setuju berbicara tentang situasi hak asasi di
negaranya.
Korea Utara juga dilaporkan sepakat mempertahankan uji coba senjata
nuklirnya hingga paling lambat 2003. Kim Jong-Il juga berniat
mengunjungi Korea Selatan guna melanjutkan perundingan perdamaian.
Presiden Amerika Serikat George W Bush menginginkan agar posisi Kim
Jong-Il harus jelas. Upaya mendekatkan kedua Korea hampir rampung
sejak Bush menjadi presiden Amerika Serikat.
Pertemuan delegasi Uni Eropa dengan Presiden Kim dimaksudkan untuk
menggairahkan kembali proses pendekatan antara kedua Korea.


* PARLEMEN AMERIKA SERIKAT BERUSAHA GAGALKAN LARANGAN BANTUAN DANA
BAGI ORGANISASI PENDUKUNG ABORSI

Di Amerika Serikat, komisi hubungan internasional di parlemen
berusaha menggagalkan larangan Presiden Bush untuk memberikan dana
kepada semua organisasi pendukung aborsi di luar negeri.
Komisi itu menentang larangan itu setelah tiga anggota parlemen dari
partai Republik bergabung dengan anggota parlemen dari partai
Demokrat bersama-sama menentang larangan itu.
Semua anggota parlemen diharapkan pekan depan akan sepakat menentang
larangan tersebut.
Pernyataan presiden Bush Januari lalu bahwa dia melarang sumber dana
Amerika Serikat memberikan bantuan kepada semua organisasi pendukung
aborsi, telah memancing gelombang kritik, baik di Amerika Serikat
maupun di luar negeri.
Uni Eropa juga menyatakan keprihatinannya. Menteri Kerjasama
Pembangunan Belanda Eveline Herfkens menganjurkan kepada
negara-negara Eropa lain untuk memprotes keputusan itu.


* PANAMA TIDAK MENGEKSTRADISI EMPAT TERSANGKA TERORIS KUBA

Kuba mengecam pemerintah Panama karena tidak mengekstradisi empat
orang pengungsi anti Castro. Keempat orang tersebut dituduh sebagai
komplotan teroris.
Empat orang tersebut ditahan selama KTT regional di Panama City bulan
November lalu setelah Presiden Kuba Fidel Castro menuduh mereka
berkomplot membunuhnya.
Panama dilaporkan menolak mengekstradisi keempat orang itu karena
mereka memiliki bahan peledak dan karena Kuba tidak memiliki bukti
yang kuat.
Salah seorang tersangka Luis Posada Carriles, berusia 72 tahun,
dianggap oleh Kuba sebagai musuh negara nomor satu.
Kuba mengklaim bahwa Carriler berusaha membom sebuah pesawat
penerbangan Kuba tahun 1976, dengan bantuan dinas rahasia Amerika
Serikat, CIA.


* DUA ORANG TENTARA MACEDONIA TEWAS DISERANG PEMBERONTAK ALBANIA

Tentara Macedonia melaporkan, dua orang tentaranya tewas diserang
para pemberontak Albania di bagian utara negara itu.
Enam orang tentara pasukan elit Macedonia tewas pekan lalu karena
diserang oleh pemberontak etnis Albania. Insiden ini menyulut
berbagai aksi kekerasan warga Slavia-macedonia terhadap warga etnis
Albania.
Lebih dari 20 ribu warga mengungsi sejak terjadinya pertempuran
Pebruari lalu.


* AIR MINERAL BOTOL MAHAL DAN MERUSAK LINGKUNGAN

Penelitian yang dilakukan Dana Cagar Alama Dunia menunjukkan bahwa
air minum mineral dari botol mahal dan tidak ramah lingkungan.
Meskipun kualitas air minum di negara kaya hampir sama dengan air
minum dari botol, perbedaan harga tetap besar. Penggunaan botol
plastik merusak lingkungan. Setiap tahun, satu setengah juta ton
plastik digunakan untuk menabung air minum mineral.
Karena banyak orang lebih suka meminum air mineral dari botol, Dana
Cagar Alam menganjurkan kepada perusahaan air minum agar meningkatkan
mutu air minum.


* KEPPRES NO 53 LENYAPKAN HARAPAN KAUM PENCARI KEADILAN

Keppres nomor 53 yang mengijinkan pembentukan pengadilan ad hoc untuk
mengadili para pelanggar HAM di Timor Timur  menimbulkan banyak
pertanyaan dan kritik baik di luar maupun di dalam negeri, karena
melarang pengadilan para pelanggar HAM di Timor Timur pra referendum
30 Agustus 1999. Kenapa Presiden mengeluarkan keputusan kontroversial
ini dan apa dampaknya bagi penegakan hukum di Indonesia. Berikut
Bonar Tigor Naipospos dari LSM  Solidamor di Jakarta:

Bonar Tigor Naipospos [BTN]: Ini 'kan Keppres No 53 tahun 2001 ya,
salah satu bunyi Keppres itu adalah merencanakan untuk melakukan
pengadilan ad hoc HAM di Jakarta,  jadi melalui Pengadilan Negeri
pusat,  tapi yang jadi banyak kritikan adalah bahwa Keppres tersebut
menjelaskan perkara yang akan digelar dalam pengadilan tersebut
adalah perkara atau pelanggaran HAM yang terjadi sesudah jajak
pendapat. Jadi, sesudah tgl 31 Agustus 1999. Itu yang menjadi kecaman
baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Karena dengan demikian,
banyak pelanggaran HAM yang terjadi sebelum pelaksanaan jajak
pendapat tersebut tidak akan diajukan ke pengadilan. Pihak Kejaksaan
Agung sendiri pun juga dalam pertemuannya dengan Solidamor juga
menyesalkan keluarnya Keppres tersebut. Mereka sendiri mengatakan
bahwa pada tgl 19 Januari 2001, mereka telah mengirim surat kepada
Sekretaris Negara sebagai masukan bahwa perkara yang mereka ajukan
adalah perkara yang terjadi sebelum dan sesudah jajak pendapat. Jadi,
ini betul-betul mengherankan, dari mana pihak Sekretaris Negara bisa
mengambil kesimpulan bahwa pelanggaran HAM yang akan diajukan ke
pengadilan adalah yang terjadi sesudah jajak pendapat. Ini yang
menimbulkan banyak pertanyaan.

Radio Nederland [RN]: Jadi, akibat Keppres ini, hanya 12 dari 18
kasus yang telah dipersiapkan Komnas HAM itu akan diproses ya ?

[BTN]: Dalam berkas yang dipersiapkan Kejakgung itu mencakup
pelanggaran HAM yang terjadi sebelum dan sesudah jajak pendapat.
Hanya saja pihak Kejakgung mengalami kesulitan,  pertama, untuk
melakukan penyidikan terhadap empat orang pemimpin milisi.
Diantaranya Maximus Bere, dan Maturnus. Sementara di pihak lain,
Kejakgung mengatakan bahwa mereka belum berhasil menemukan
bukti-bukti valid untuk membawa beberapa jenderal seperti Wiranto,
Adam Damiri dan Makarim ke pengadilan karena belum bukti cukup untuk
membawa mereka ke pengadilan.
Undang-undang No 26 tahun 2000 mengenai Pengadilan HAM di situ juga
memungkinkan diadili mereka melakukan crime by omission, yaitu mereka
yang tidak melakukan tindakan efektif untuk mencegah terjadinya
kejahatan terhadap kemanusiaan. Tapi Kejakgung mengatakan kita
berharap dalam pengadilan nanti akan ditemukan bukti-bukti baru yang
memungkinkan mereka diajukan sebagai tersangka.

[RN]: Menurut Anda, kenapa presiden mengeluarkan Keppres ini?

[BTN]: Ini yang menjadi pertanyaan kita semua ya. Kita sendiri dalam
waktu dekat akan bertemu dengan pihak Sekretariat Negara untuk
membicarakan hal ini. Dan hal ini juga didukung pihak Kejakgung.

[RN]: Ada kalangan mengatakan, presiden mengeluarkan Keppres ini atas
desakan tentara?

[BTN]: Mungkin saja. Karena keluarnya Keppres ini 'kan menjelang
keluarnya memorandum kedua. Dan kita tahu bahwa sekarang ini ada
oportunisme di kalangan partai politik untuk mencoba menarik militer
ke posisi yang mendukung mereka. Jadi mungkin saja ini salah satu
bargaining tool (Red: alat tawar menawar) terhadap militer.

[RN]: Dengan demikian kredibilitas presiden semakin merosot?

[BTN]: Tentu saja, dalam arti, di pihak lain kita melihat bahwa DPR
mengalami kemerosotan citranya di depan publik, presiden juga jauh
lebih merosot lagi citranya, jadi ini memang persoalan khusus bagi
kaum reformis murni ya.

[RN]: Apa dampak bagi penegakan hukum di Indonesia?

[BTN]: Saya melihat bahwa di Indonesia ini, hukum dipergunakan pihak
tertentu untuk melindungi mereka. Dan hukum sendiri ternyata penuh
manipulasi dan dibuat berdasarkan kepentingan mereka. Jadi, saya
betul-betul hopeloss terhadap penegakkan hukum di Indonesia.

[RN]: Jadi Indonesia memang membutuhkan Tribunal Timor Timur?

[BTN]: Saya pikir iya, walaupun kita berpendirian bahwa seharusnya
keadilan ditegakkan di hukum nasional, di mana rakyat ikut
menyaksikan dan terlibat dan juga membangun civil society yang kuat.
Tapi melihat perkembangan seperti ini, pesimis muncul dan
kelihatannya memang Tribunal Internasional akan jauh memberikan rasa
keadilan kepada para korban.

Demikian Bonar Tigor Naipospos dari LSM Solidamor.


* APA SEBENARNYA AKAR PERMASALAHAN ANTARA SURIPTO DAN GUS DUR ?

Dakwaan terhadap Suripto ternyata berubah-ubah. Ini membuat
masyarakat makin yakin saja bahwa tokoh ini tidak bersalah. Dan
memang simpati masyarakat terhadap Suripto terus bertambah, dan makin
banyak tokoh yang ingin membelanya. Koresponden Syahrir mengirim
laporan berikut dari Jakarta:

Meski sudah dibebaskan dari tahanan, Suripto masih bernasib di ujung
tanduk. Pemburu konglomerat hitam di bidang kehutanan seperti Bob
Hasan dan Prayogo Pangestu, masih tetap diincar Gus Dur. Memang
sebagaimana dikatakan seorang tokoh AJI, Jus Sumadipraja: "Bagaimana
mungkin Sekjen bisa menang dari seorang Presiden". Tetapi jika
seorang Presiden membela yang bathil bisa saja seorang mantan Sekjen
yang pada akhirnya menang. Saat ini pun Suripto dari hari ke hari
bertambah populer saja. Apalagi Habib Husein Al Habsyi yang juga
dikenal sangat menentang Mr. Dur sudah menyatakan bersedia membela
Suripto. Ironisnya orang-orang semacam Suripto dan Habib Husein
semula merupakan pendukung Gus Dur. Tetapi karena ulahnya sendiri
akhirnya Gus Dur ditinggalkan simpatisan-simpatisannya, termasuk
Ketua PDI Perjuangan Megawati, kata seorang pengamat.

Apa sebenarnya latarbelakang konflik Gus Dur-Suripto? Suripto sempat
memegang buku cek Dephutbun sebesar Rp. 7,8 trilyun. Suatu angka yang
sangat menggiurkan bagi mereka yang ingin berkuasa terus di Republik
ini. Kalau Bakin misalnya hanya mengeluarkan Rp. 20 milyar setahun,
maka Sekjen Dephutbun mengelola Rp. 20 milyar sebulan. Tidaklah
mengherankan jika orang-orang Gus Dur kini duduk dalam posisi-posisi
penting di Dephutbun. Memang ada beberapa departemen penting yang
perlu dikuasai parpol-parpol, jika mau menang dalam pemilu berikut.
Nurmahmudi yang berasal dari Partai Keadilan sebenarnya telah diberi
kesempatan oleh Gus Dur tetapi tidak dimanfaatkannya. Ia pun menolak
untuk masuk ke PKB ketika ditawari Gus Dur. Malah Partai Keadilan
diketahui sempat menggerakkan massanya    mengepung istana belum lama
ini.

Menurut suatu sumber, setelah Nurmahmudi digeser dari Dephutbun,
sebenarnya Gus Dur sudah tidak berminat lagi menggeser Suripto.
Karena dianggapnya sudah tidak punya becking menteri lagi.Tetapi
ternyata Suripto masih nekad juga. Digugatnyalah Gus Dur di
kepolisian. Maka Presiden pun langsung memerintahkan menteri
Dephutbun yang baru Marzuki Usman untuk menggusur Suripto. Padahal
ketika dilantik Marzuki sempat mengatakan kepada Suripto bahwa dalam
benaknya tidak ada pikiran untuk menggeser Suripto. Kalaupun ada, itu
pasti di kepalanya presiden, ujar Marzuki ketika itu. Ternyata tidak
sampai seminggu Suripto sudah digeser sebagai Sekjen dan beberapa
hari kemudian dicopot pula dari Dewan Pengawas Perhutani. Gus Dur
menurut kalangan NU memang marah besar karena ada Sekjen yang berani
melawan Presiden. Di kalangan Dephutbun sendiri beredar isyu bahwa
Prayogo Pangestu sempat menghimpun sejumlah pengusaha kayu di
Kalimantan untuk mengumpulkan dana agar Suripto bisa digeser.

Menurut seorang teman Suripto , konflik Gus Dur dan Suripto itu
bermula sejak awal Suripto bekerja sebagai Sekjen. Dari pelbagai
departemen yang ada hanya Dephutbun yang sempat menggiring pelaku KKN
ke Kejaksaan Agung ,di antaranya raja kayu Bob Hassan. Ada 14 kasus
konglomerat kayu yang diserahkan oleh Suripto kepada Jaksa Agung
Marzuki Darusman. Tetapi Jaksa Agung dari Golkar ini berkali-kali
mengembalikan kasus-kasus itu. Suripto berkali-kali didekati
orang-orang yang bermasalah itu.Tetapi ia selalu menolak tawaran
mereka. Menurut Suripto kepada Radio Nederland, ia pernah ditawari
satu juta dolar. Tetapi ia tidak mau menerimanya. Menariknya orang
itu mengira ia mau jual mahal dan menawarkan 2 juta dolar. Akhirnya
ia pun diintimidasi. "Buat saya apakah ada intimidasi atau terror
kepada saya, tidak pernah saya rasakan", katanya dalam suatu
wawancara dengan Metro TV kemarin. Tetapi yang paling berat tentu
adalah ketika Presiden memanggilnya mendampingi Menthutbun dan
menanyakan soal kasus Prayogo Pangestu, teman dagang Gus Dur. Suripto
dan Nurmahmudi langsung menanyakan apakah perlu penyidikan terhadap
Prayogo Pangestu dihentikan. Gus Dur  tentu tidak berani menyuruh
menghentikan pengumpulan data KKN Prayogo. "Jelas tidak ada presiden
yang akan berani melarang", kata Suripto.Tetapi tak lama kemudian Gus
Dur meminta Nurmahmudi untuk memberhentikan Suripto. Ini dilakukan
presiden berkali-kali, bahkan juga lewat instruksi per telpon. Namun
Nurmahmudi tetap bertahan dan akhirnya kedua-duanya digeser. Gus Dur
ternyata lebih senang menggeser orang non-Orde Baru ketimbang para
pejabat KKN Golkar. Konglomerat Prayogo lebih penting ketimbang
pemeberantasan korupsi.

Sementara itu diberitakan bahwa setelah dituduh menjual rahasia
negara ke pihak lain, polisi mengembangkannya dengan meminta saran
Lembaga Sandi Negara (LSN) dan Lembaga Kearsipan Nasional (LKN)
tentang klasifikasi dokumen yang dinilai sebagai rahasia negara.
Selain itu, kemungkinan pihak kepolisian akan membentuk tim
konsultasi, untuk bisa menjebak Suripto. Hal ini dilakukan terkait
kasus yang dituduh menjual rahasia negara ke pihak lain, sekaligus
untuk mengetahui sejauh mana informasi dan sumber informasi itu
didapat secara sah. Sebab, "selama ini kriteria dokumen rahasia
negara atau bukan masih menjadi polemik, dan Polda meminta Mabes
Polri untuk memback up hal itu. Untuk itu kemungkinan Polri akan
membentuk semacam tim konsultasi," kata Kapuspen Mabes Polri Irjen
Pol Didi Widayadi, kemarin. Setelah itu, Polri akan memberikan
bantuan saksi ahli kearsipan dan lembaga sandi negara kepada Polda.
Tujuannya, untuk menilai berita atau informasi sejauhmana
sumber-sumber tersebut didapat, apakah sah atau tidak. Kapolri
memberikan kepercayaan penuh kepada pihak penyidik Polda Metro Jaya
untuk menangani kasus tersebut dengan profesional sesuai prosedur
yang berlaku," ujar Didi.

Masyarakat sempat mempertanyakan mengapa telah terjadi pergeseran
tuduhan dari perakitan bom hingga penjualan rahasia negara. Namun
pihak kepolisian menyatakan polisi berangkat dari bukti awal di Hotel
Cemara Lt. 3 tentang tiga orang yang diduga akan merakit bom. Kasus
ini berlanjut dengan ditemukannya bahan-bahan intelijen Polri, dan
terus berkembang hingga akhirnya melibatkan Soeripto, jelas
penerangan kepolisian. Suripto sendiri kemarin membantah dirinya
menjual informasi kepada pihak luar negeri, seperti yang dituduhkan
oleh pihak kepolisian beberapa waktu yang lalu. Lembaga yang
dipimpinya, Lesspersi juga sering melakukan observasi lapangan.
Karena itu ia menempatkan tiga orang di Hotel Cemara karena menduga
akan terjadi konflik horizontal saat itu. Lembaganya pada waktu
lampau pun sering melakukan observasi lapangan, misalnya di
Banyuwangi pada peristiwa pembunuhan-pembunuhan dukun santet. Menurut
Suripto, informasi yang ia himpun sebagai laporan berkala dari hasil
penelitian lembaga yang dipimpinnya, Lespersi, Lembaga Studi
Pertahanan dan Strategi Indonesia diberikan kepada pihak-pihak yang
membutuhkan. "Yang saya lakukan adalah menganalisa data ilmiah yang
juga berasal dari data-data lama, tapi sebagian juga berasal dari
suatu lembaga studi yang mengumpulkan informasi dari kajian seminar
dan literatur," tandasnya.

Yang menarik, kemarin ia diperiksa sebagai saksi pelapor dalam kasus
dugaan tindak pidana korupsi PT Musi Hutan Persada milik pengusaha
Prajogo Pangestu. Menurut Suripto, pihak Kejagung cukup serius
menangani dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh Prajogo
Pangestu.


---------------------------------------------------------------------
Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
http://www.ranesi.nl/
http://www.rnw.nl/

Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda
peroleh melalui
[EMAIL PROTECTED]

Copyright Radio Nederland Wereldomroep.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke