---------------------------------------------------------------------

WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP
Edisi: Bahasa Indonesia

Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh
Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir.

---------------------------------------------------------------------

Edisi ini diterbitkan pada:

Jumat 11 Mei 2001 14:00 UTC



** GUS DUR TIDAK AKAN MENJAWAB MEMORANDUM II DPR

** POLISI MENAHAN 4 ORANG SEHUBUNGAN BOM DI ASRAMA DI JAKARTA

** POLISI MUANGTHAI SITA SENJATA UNTUK ACEH

** TOPIK GEMA WARTA: POLITIK JAKARTA SUDAH MULAI BAGI-BAGI KEKUASAAN

** TOPIK GEMA WARTA: SECARA MEDIS, GUS DUR KONON TIDAK LAYAK MENJABAT
PRESIDEN



* GUS DUR TIDAK AKAN MENJAWAB MEMORANDUM II DPR

Presiden Abdurrahman Wahid menyatakan tidak akan menjawab Memorandum
II yang dikeluarkan DPR ataupun menyerahkan kekuasaan kepada Wakil
Presiden Megawati Soekarnoputri. Dalam konperensi pers di Istana
Merdeka Wahid menyatakan, apabila ada jawaban maka itu berarti
bencana bagi DPR/MPR. Selain itu menurutnya ia sudah cukup membagi
kekuasaan dengan Wapres, sehingga tidak perlu lagi dilakukan. Para
anggota DPR akan bersidang 31 Mei mendatang untuk menentukan apakah
akan dilangsungkan Sidang Istimewa MPR guna memulai proses pemecatan
presiden.


* POLISI MENAHAN 4 ORANG SEHUBUNGAN BOM DI ASRAMA DI JAKARTA

Polisi menahan 4 orang sehubungan ledakan bom yang menewaskan tiga
orang, dan mencederai dua orang, Kamis kemarin di Jakarta. Kedua
orang yang cedera juga dianggap sebagai tersangka. Jumat siang tadi
Pasukan Gegana mengamankan bom kedua yang tidak meledak dan ditemukan
di tempat kejadian. Pakar forensik masih harus menentukan jenis bom
pertama di asrama mahasiswa asal Aceh ini. Sebelumnya pihak
kepolisian menyatakan, kemungkinan asrama tersebut digunakan sebagai
tempat pembuatan bom. Sementara Gerakan Atjeh Merdeka, GAM,
menyatakan tidak terlibat dalam peledakan tersebut.


* POLISI MUANGTHAI SITA SENJATA UNTUK ACEH

Di kota pelabuhan Songkhla, polisi Muangthai menyita sejumlah besar
senjata yang kemungkinan ditujukan untuk pihak separatis di Aceh.
Perdana Menteri Muangthai, Thaksin Shinawatra memerintahkan
penyidikan mendalam mengenai kemungkinan keterlibatan anggota tentara
Muangthai dalam penyelundupan senjata ini. Masih belum diketahui dari
mana senjata tersebut berasal. Menurut Pangab Muangthai Jenderal
Surayud Chulanont, para penyelundup termasuk anggota kelompok teroris
yang sudah lama aktif di wilayah tersebut.


* AS TIDAK BERHASIL YAKINKAN RUSIA MENGENAI PERISAI ANGKASA

Amerika Serikat tidak berhasil meyakinkan Rusia mengenai pentingnya
pembangunan perisai anti-rudal angkasa. Delegasi pejabat tinggi
Amerika Serikat dipimpina Wakil Menlu Paul Wolfowitz, berbicara dua
jam lamanya dengan para wakil pemerintah Moskow. Tetapi pembicaraan
tidak membuahkan hasil. Sebaliknya Rusia menyatakan, dari pembicaraan
semakin banyak pertanyaan yang harus dijawab Amerika. Menteri Luar
Negeri Rusia Igor Ivanov menekankan, diskusi mengenai perisai angkasa
tetap akan dilanjutkan. Untuk itu Ivanonv akan terbang ke Washington
minggu depan, dan antara lain akan berbicara dengan rekannya Menlu
Colin Powell.


* PM CINA MEMULAI KUNJUNGAN KELILING DI LIMA NEGARA ASIA

Perdana Menteri Cina Zhu Rongji, Jumat ini memulai kunjungan keliling
di lima negara Asia. Pertama-tama ia akan mengunjungi  Pakistan,
sekutu setia Cina. Pemimpin rejim militer Pakistan, Jenderal Pervez
Musharraf yakin, kunjungan perdana menteri Cina akan memperkuat
hubungan bersejarah kedua negara. Setelah itu Zhu Rongji akan
mengunjungi Nepal, Maladewa, Srilangka dan Muangthai. Kunjungan
keliling di Asia Selatan ini, merupakan yang pertama bagi Zhu Rongji
setelah berkuasa 12 tahun, dan akan berlangsung selama 11 hari.


* FIDEL CASTRO BERTEMU DENGAN MAHATHIR MUHAMMAD

Presiden Kuba Fidel Castro bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia
Mahathir Muhammad di ibukota Kuala Lumpur. Presiden Castro mengadakan
kunjungan resmi tiga hari di Malaysia, dan didampingi delegasi yang
terdiria atas 200 orang. Para menteri luar negeri kedua negara, Jumat
ini akan menandatangani persetujuan perdagangan, yang antara lain
mencakup ekspor obat-obatan Kuba ke Malaysia. Sebagai gantinya
Malaysia memberikan persyaratan perdagangan yang menguntungkan untuk
Kuba. Sebelumnya Presiden Kuba yang berusia 74 tahun ini juga singgah
di Iran.


* PELAKSANAAN HUKUMAN MATI TIMOTHY MCVEIGH MUNGKIN DITUNDA

Biro Investigasi Federal Amerika Serikat FBI, membuat kesalahan
menyakitkan dalam kasus teroris Timothy McVeigh, yang meledakkan
gedung pemerintah di kota Oklahoma tahun 1995. FBI menemukan berkas
bukti sebanyak 200 buah, yang sebelumnya tidak pernah dibaca pihak
pembela. Berkas ini berisi pernyataan saksi mata tidak lama setelah
ledakan terjadi. Akibat kesalahan tersebut, tidak jelas apakah
pelaksanaan hukuman mati terhadap McVeigh yang rencananya Rabu depan
akan tetap dilaksanakan. Pihak kehakiman Amerika menyatakan, penemuan
ini tidak mempengaruhi hukuman yang telah ditetapkan, tetapi hakim
harus menentukan hal tersebut. Sementara pihak pembela berniat
mengajukan penundaan ekseskusi. McVeigh sendiri sebelumnya
menyatakan, tidak akan mengajukan naik banding.


* AMERIKA TOLAK BAYAR SEBAGIAN UTANG KEPADA PBB

Para anggota DPR Amerika serikat memutuskan, untuk sementara tidak
membayar sebgaian dari utang negara tersebut kepada PBB. DPR AS
mengecam keras keputusan PBB baru-baru ini, yang mengeluarkan Amerika
dari Komisi Hak Asasi Manusia, sementara negara-negara seperti Sudan,
Libya dan Kuba boleh duduk dalam sidang. Karena itu Amerika menunda
pembayaran 244 juta dolar, yang rencananya akan dilunasi tahun depan.
Apabila Amerika kembali menjadi anggota Komisi HAM PBB, maka utang
itu akan dibayar. Presiden George Bush, sebelumnya menasihatkan DPR
AS untuk menolak mosi tersebut.


* PEMERINTAH JEPANG HARUS BAYAR GANTI RUGI KEPADA PENDERITA LEPRA

Pemerintah Jepang harus membayar ganti rugi kepada 127 orang warganya
yang menderita lepra, dengan alasan mereka diperlakukan sebagai warga
kelas dua. Menurut pengadilan di ibukota Tokyo, pemerintah terbukti
bersalah melanggar hak asasi manusia, dengan mewajibkan para
penderita lepra untuk tinggal di pusat-pusat perawatan khusus. Selain
itu penderita wanita yang mengandung, dipaksa untuk menggugurkan bayi
mereka. Politik isolasi ini dilakukan hingga tahun 90-an, dan
bertentangan dengan UUD. Selain itu sejak tahun 60-an, dibuktikan
bahwa para penderita lepra tidak perlu dipisahkan dari masyarakat,
karena tidak ada lagi ancaman penularan. Menurut keputusan hakim,
ke-127 orang ini berhak menerima ganti rugi sebesar 1 juta dolar
Amerika.


* DUA TERTUDUH UTAMA KASUS DOVER DIJATUHI HUKUMAN 9 TAHUN PENJARA

Pengadilan kota Rotterdam, Belanda menjatuhkan hukuman penjara 9
tahun kepada dua orang tertuduh utama, kasus penyelundupan manusia di
Dover. Keduanya dinyatakan terbukti memperdagangkan manusia, memimpin
organisasi kriminal dan melakukan pembunuhan. Tetapi hukuman ini jauh
lebih rendah dari yang dituntut jaksa umum. Jaksa sebelumnya
mengajukan hukuman penjara 20 tahun. Kasus Dover dimulai ketika
polisi perbatasan Inggris menemukan 58 mayat imigran gelap Cina di
dalam sebuah truk pengangkut Belanda, Juni tahun lalu. Supir truk
Belanda ini sebelumnya oleh pengadilan Inggris telah dijatuhi hukuman
penjara 14 tahun.


* POLITIK JAKARTA SUDAH MULAI BAGI-BAGI KEKUASAAN

Pelimpahan wewenang harus diperkuat putusan MPR, demikian Ketua DPR
Akbar Tandjung. Tetapi opsi ini tidak disetujui Yusril Ihza Mahendra
karena tidak mempunyai landasan hukum yang kuat.

Partai Amanat Nasional menolak usulan pelimpahan wewenang presiden
kepada wakil presiden. "Pelimpahan wewenang itu justru malah dapat
menimbulkan kompleksitas yang baru. Bahkan bisa jadi, meruwetkan
sistem ketatanegaraan kita," jelas Sekjen PAN Hatta Radjasa di DPR,
Senayan, Jakarta siang tadi. Hatta Radjasa menyampaikan hal ini
menanggapi pernyataan Ketua Umum Golkar Akbar Tandjung dan tim tujuh
menteri yang mengusulkan Presiden Abdurrahman Wahid mendelegasikan
wewenangnya kepada Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri.

Akbar Tanjung menganggap opsi ini resikonya kecil. Hatta, yang
nampaknya membawa garis Amien Rais berpendapat, yang lebih baik
proses yang ada diserahkan ke MPR, yaitu lewat Sidang Istimewa. "Jadi
resiko paling kecil itu adalah bila semua pihak menjadikan konstitusi
ini sebagai dasarnya," kata Hatta. Ketua Umum PAN Amien Rais
dikabarkan berbeda pendapat dengan Akbar Tanjung dan tim tujuh
menteri yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono. Amien lebih suka
Megawati langsung menjadi Presiden. Pendapat Amien Rais dan Hatta
Rajasa didukung Fuad Bawazier, BJ Habibie dan Wiranto. Sementara
jenderal Orde Baru bahkan menginginkan Gus Dur dan sejumlah tokoh NU
dipenjarakan setelah Sidang Istimewa.

Bukan hanya Amien Rais cs yang tidak puas dengan usulan Golkar dan
Tim Tujuh. Juga sebagian tokoh PPP. Dan yang menarik, juga
tokoh-tokoh partai pendukung Gus Dur dari PKB. Wakil Ketua DPR dari
PKB Muhaimin Iskandar mengingatkan bahwa pembagian kekuasaan antara
presiden dan wapres, termasuk komposisi kabinet, seperti usulan Tim
Tujuh bukanlah jalan penyelesaian terbaik untuk menuntaskan kemelut
politik saat ini. Muhaimin menilai pembagian kekuasaan hanyalah
bagian kecil dalam upaya menyelesaikan masalah bangsa. "Terbukti,
power sharing yang selama ini sudah dilakukan pun memperlihatkan
tidak adanya koordinasi antara presiden, wapres dan anggota kabinet,"
katanya. Menurut Muhaimin, substansi yang sebetulnya bukan pada
pembagian kekuasaan tapi pada persamaan wawasan pada agenda reformasi
antara parpol. Sebagai pilihan lain ia mengemukakan ide partainya
yaitu pemilu yang dipercepat.

Tahapannya bisa melalui dekrit pembubaran parlemen. Presiden bisa
mengeluarkan dekrit jika sudah terjadi krisis konstitusional, di mana
ada perbedaan pendapat yang sangat runcing antara DPR dan presiden.
Ia yakin rekomendasi DPR kepada MPR untuk menggelar Sidang Istimewa
bertujuan untuk menjatuhkan Presiden, walau banyak kalangan yang
berpendapat sebaliknya. Apabila rapat paripurna DPR pada tanggal 30
Mei mendatang melanjutkan Memorandum II dengan mengusulkan SI maka
hal itu berarti mengupayakan jatuhnya pemerintahan Presiden Wahid.

Dalam pada itu kelompok-kelompok anti Orde Baru yang dahulu menentang
rejim Soeharto ketika Megawati masih mendukung Soeharto di DPR RI,
meminta agar Megawati tidak memasukkan orang-orang Golkar dalam
kabinet yang akan datang. Mereka mengatakan, keberadaan orang-orang
Orde Baru menghambat reformasi total. Yang menuntut hal ini ialah
Pokja Petisi 50, Forum Aliansi Partai-Partai Islam yang dipimpin Dr
Deliar Noer, Komite Waspada Orde Baru yang diketuai Yudil Herry
Justam, Gerakan Rakyat Marhaen dibawah kepemimpinan Sunardi SH, dan
Pengurus Besar HMI-MPO. Bagi mereka terhambatnya pencapaian reformasi
total itu merupakan ulah partai Golkar. Oleh sebab itu, mereka
meminta kepada PDI Perjuangan, khususnya Megawati Soekarnoputri agar
membubarkan Golkar.

Memang kendala utama dalam mewujudkan reformasi total adalah masih
bercokolnya kekuatan Orde Baru yang terutama diwakili Golkar yang
berada di Eksekutif, Judikatif, Legislatif mau pun di kalangan
masyarakat tingkat elitnya. Kelompok anti Orde Baru ini, menurut
seorang pengamat, bisa menjadi embrio front anti Megawati setelah
putri Bung Karno ini duduk di kursi RI satu dan merangkul Akbar
Tandjung cs. Selama ini memang Megawati nampak sangat akrab dengan
Akbar Tandjung, Bambang Kesowo, Murdiono, Arifin Panigoro, Theo
Syafei dan tokoh-tokoh Orde Baru lainnya. Kekuatan-kekuatan anti Orde
Baru yang selama ini berdiam diri nampaknya dalam waktu singkat akan
mampu mengorganisir diri dengan dukungan sebagian massa NU pro-Gus
Dur dan arus utama PDI-Perjuangan yang dahulu bersimpati dengan
PNI-ASU. Megawati pun harus siap menghadapi bekas teman-temanya jika
ia memilih berkawan dengan mantan antek-antek Soeharto.


* SECARA MEDIS, GUS DUR KONON TIDAK LAYAK MENJABAT PRESIDEN

Empat dokter dari bidang kejiwaan, syaraf, mata dan umum membuat
kejutan pekan ini. Mereka adalah Soeharko Kasran, Suryanto, Rahman
Saman dan Hadiwitarto. Keempatnya merupakan dokter-dokter senior.
Mereka mengatakan Presiden Abdurrahman Wahid tidak layak lagi menjadi
presiden, dengan alasan kesehatan. Menurut dokter khusus kejiwaan
Soeharko Kasran, kondisi Presiden Wahid saat ini sudah
mengkhawatirkan apalagi pernah dua kali stroke.

Soeharko: Yaitu bahwa beliau itu mengalami apa yang disebut sindroma
otak bagian depan. Di samping itu yang kedua beliau mengalami apa
yang disebut "personal disorder", ganguan kepribadian. Yang ketiga
mata buta. Tiga ini menurut saya sudah tidak bisa. Wong namanya
stroke dua kali itu mesti membuat kecacatan. Cacat otak, cacat pikir,
cacat tindakan, ditambah cacat buta kan repot toh? Orang barat tahu
itu, orang stroke nggak mungkin bisa bekerja dengan baik. Tidak
mungkin itu sudah ...

Soeharko dan tiga dokter lainnya, sudah dua kali melaporkan
kesimpulan mereka kepada DPR. Soeharko juga sudah bertemu dengan
keluarga Presiden Abdurrahman dan telah meminta mereka menyadari
kondisi Gus Dur. Akibat laporan ini, DPR berencana memanggil dokter
kepresiden untuk memberi penjelasan mengenai kondisi Presiden Wahid.

Wakil Ketua DPR dari Fraksi Reformasi AM Fatwa menilai kondisi
kesehatan seperti yang dilaporkan empat dokter cukup untuk meminta
Wahihd mundur. Menurut Fatwa, sudah banyak bukti bagaimana
tindak-tanduk Wahid yang tidak konsisten dan tidak punya rasa empati.


AM Fatwa: Setiap hari kan AbdurrahmanWahid ini mengeluarkan
ancaman-ancaman, terus pembubaran DPR, nanti sebentar tidak diakui
lagi. Dia tidak ada konsistensi, sekarang pers diancam lagi.
Kerjaannya itu bikin kacau saja bikin bingung suasana di masyarakat,
tidak membikin ketenangan. Padahal, tugas pokok seorang presiden ya
mengayomi ketenangan perasaan ketenangan jiwa. Tapi dia sendiri yang
menimbulkan masalah. Dia menjadi sumber masalah besar di negeri ini.

Tentu saja kesimpulan empat orang dokter itu menjadi peluru baru bagi
anggota DPR untuk menyerang Wahid. Apalagi saat ini, DPR sedang
menggodok rencana Sidang Istimewa untuk menggusur Abdurrahman Wahid.

Namun, Ikatan Dokter Indonesia kemarin menilai tindakan ke-empat
dokter itu sudah melanggar kode etik kedokteran. Sekretaris jenderal
IDI Fahmi Idris mengatakan, seharusnya untuk menyimpulkan kesehatan
seseorang tidak cukup hanya dengan pengamatan atau observasi.

Fahmi Idris: Intinya begini sajaa kalau permeriksaan medis yang etis
dan valid itu harus memenuhi standar "operating procedure" tertentu.
Nah tinggal dilihat saja apakah keempat dokter itu sudah melakukan
sesuai standar tersebut. Kemudian observasi semata bukanlah prosedur
baku kedokteran yang sempurna. Apakah dengan mengamati saja sudah
cukup?

Ikatan Dokter Indonesia juga menyayangkan sikap keempat dokter yang
menyatakan tindakan mereka sudah direstui IDI.

Sementara itu, dokter kepresidenan Umar Wahid tidak terlalu serius
menanggapi pendapat empat dokter itu. Menurutnya, Presiden Wahid
sehat-sehat saja dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Umar Wahid: Saya tidak akan mengomentari hal-hal yang tidak jelas
itu. Saya katakan tadi, saya bekerja berdasarkan profesi saya,
berdasarkan profesi kedokteran. Jadi kalau saya bekerja berdasarkan
profesi kedokteran, yah saya juga mengikuti etika profesi kedokteran.
Jadi saya hanya katakan, ayo teman-teman dokter, mari kita bekerja
berdasarkan kaidah profesi kita masing-masing.

Dokter kepresidenan itu mengatakan memang Gus Dur tidak sholat Jum'at
kemarin, tapi bukan karena sakit. Presiden Wahid sendiri kepada
wartawan menegaskan kondisinya baik-baik saja.

Gus Dur: Ini perlu penjelasan kepada masyarakat bahwa tidak ada
apa-apa. Saya tadi pagi itu jalan-jalan seperti biasa, lalu saya
kerja seperti biasa. Tidak ada apa-apa. Jadi ini menunjukkan bahwa
puncak dari upaya untuk menyudutkan saya ini, adalah menyatakan saya
ini sakit di rumah sakit. Pada pokoknya bagi saya, saya sehat. Biar
saja orang yang melakukan upaya seperti itu malu sendiri.

Sebenarnya, dokter Soeharko dan tiga rekannya menyarankan agar
dilakukan pemeriksaan lebih jauh terhadap Presiden Wahid. Mereka
menyadari pengamatan yang mereka lakukan belum cukup. Keempat dokter
itu juga mendesak DPR agar membuat undang-undang yang mengatur tes
kesehatan sebelum seseorang menduduki jabatan publik. Agar tidak ada
pro dan kontra seperti kesehatan Presiden Wahid saat ini.

Tim Liputan 68H melaporkan untuk Radio Nederland di Hilversum


---------------------------------------------------------------------
Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
http://www.ranesi.nl/
http://www.rnw.nl/

Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda
peroleh melalui
[EMAIL PROTECTED]

Copyright Radio Nederland Wereldomroep.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke