---------------------------------------------------------------------

WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP
Edisi: Bahasa Indonesia

Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh
Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir.

---------------------------------------------------------------------

Edisi ini diterbitkan pada:

Jumat 01 Juni 2001 15:20 UTC



** GUS DUR KEMBALI RESHUFFLE KABINET, PECAT SBY

** PERTEMPURAN ANTARA PASUKAN FILIPINA DENGAN ANGGOTA ABU SAYYAF

** UNI EROPA JANJIKAN BANTUAN KEUANGAN UNTUK PALESTINA

** TOPIK GEMA WARTA: AGUM GUMELAR GARIS KERAS TNI DALAM KABINET

** TOPIK GEMA WARTA: GUS DUR BERUSAHA MERANGKUL MEGAWATI MELALUI AGUM
GUMELAR

** TOPIK GEMA WARTA: PRD DAN KAMBING HITAM LAGI



* GUS DUR KEMBALI RESHUFFLE KABINET, PECAT SBY

Presiden Abdurrahman Wahid Jumat ini memecat enam menteri kabinet dan
mengangkat lima menteri baru. Mereka yang dipecat termasuk Menko
Polsoskam Susilo Bambang Yudhoyono. Ia digantikan Menteri Perhubungan
Jenderal (purn) Agum Gumelar. Kemudian jabatan Menteri Perhubungan
dilimpahkan kepada Budi Mulyawan Suyitmo. Marsilam Simanjuntak
ditunjuk sebagai Menteri Kehakiman dan HAM menggantikan Baharuddin
Lopa, yang diangkat sebagai Jaksa Agung. Yang menjadi kejutan adalah
pengangkatan Rohmin Dauri sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan
menggantikan Sarwono Kusumaatmadja. Sementara Menmud Percepatan
Strukturisasi Ekonomi Cacuk Sudariyanto dicopot, dan belum ditunjuk
penggantinya. Kapolri Jenderal S. Bimantoro, juga dicopot dari
jabatan, tetapi ia menolak untuk mengundurkan diri. Bimantoro
menyatakan, pemecatan ini harus terlebih dulu disetujui DPR/MPR.
Susilo Bambang Yudhoyono memberikan alasan reshuffle, karena ada
desakan kuat dari rakyat dan pihak luar, serta demi meningkatkan
hubungan antara presiden dan Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri.
Pihak TNI dalam reaksinya menyatakan, tetap menentang rencana dekrit
presiden.

Jumat ini Presiden Wahid menerangkan mengapa ia menolak untuk
mengundurkan diri walaupun parlemen memutuskan untuk memulai proses
impeachment. Juga ditambahkan ia tidak segan-segan mengambil langkah
tegas apabila dibutuhkan.


* PERTEMPURAN ANTARA PASUKAN FILIPINA DENGAN ANGGOTA ABU SAYYAF

Pecah pertikaian antara pasukan Filipina dengan pemberontak gerakan
muslim Abu Sayyaf di Pulau Basilan, Filipina Selatan. Menurut juru
bicara pemerintah, dua tentara tewas dan 14 orang lainnya cedera.
Sementara juru bicara Abu Sayyaf menyatakan, dua dari 20 sandera
tewas dalam tembak menembak, tetapi berita ini belum diperkuat
sumber-sumber lainnya. Menurut Abu Sayyaf, pasukan pemerintah
melepaskan tembakan ketika para sandera sedang mandi di sungai.
Pemerintah Filipina menyatakan bersedia membayar uang tebusan kepada
Abu Sayyaf, tetapi menolak untuk merundingkan hal tersebut. Manila
mengirim 2000 tentara tambahan ke Pulau Basilan untuk mencegah agar
pemberontak Abu Sayyaf dan para sandera tidak bisa melarikan diri.
Operasi pembebasan ini dipersulit cuaca buruk di hutan Pulau Basilan.


* UNI EROPA JANJIKAN BANTUAN KEUANGAN UNTUK PALESTINA

Uni Eropa menjanjikan bantuan finansial kepada wilayah-wilayah
Palestina. Ketua Komisi Eropa Romano Prodi bersama dengan Pemimpin
Palestina Yasser Arafat menandatangani persetujuan Jumat ini di
Brussel, Belgia. Dalam enam bulan mendatang Uni Eropa akan memberikan
bantuan 132 juta gulden. Uni Eropa menetapkan persyaratan bahwa
Arafat harus membenahi administrasi pemerintahnya dan berinvestasi di
wilayah-wilayah otonomi. Selain itu Prodi juga mendesak Arafat untuk
mengakhiri rangkaian kekerasan. Uni eropa mengusulkan untuk mengirim
pengamat internasional dengan syarat pemerintah Israel juga harus
menyetujui hal ini. Selain itu Presiden Ameriika Serikat George Bush
meningkatkan tekanan politik untuk mengakhiri kekerasan. Bush saat
ini berbicara dengan Presiden Israel Moshe Katzav di Gedung Putih
mengenai kemungkinan dimulainya kembali proses perdamaian. Katzav
menyatakan, jalan keluar konflik sebagian besar ada di tangan Arafat.


* UPACARA PENGUBURAN JUBIR PLO FAISAL AL-HUSSAINI

Di wilayah Palestina juru runding Faisal al-Husssaini, yang meninggal
dunia Kamis kemarin dalam usia 60 tahun akibat serangan jantung di
Kuwait, dikuburkan. Jenazah Hussaini telah diterbangkan lewat
Yordania ke Ramallah di Tepi Barat Sungai Yordan. Ratusan orang
menyampaikan rasa hormat yang terakhir, termasuk pemimpin Palestina
Yasser Arafat. Ia menamakan Hussaini seorang pemimpin besar yang akan
selalu diingat oleh seluruh warga Palestina, antara lain karena
usahanya menjadikan Yerusalem ibukota negara Palestina. Jenazah
Hussaini dibawa dari Ramallah ke Yerusalem Timur di dampingi Arafat
dan dibawah pengawasan tentara. Faisal al-Hussaini dimakamkan di
sebelah ayahnya yang dikuburkan di dekat mesjid Al- Aqsa.


* MILISI TALIBAN MULAI OFENSIF BARU

Milisi Taliban memulai rangkaian ofensif baru melawan para
pemberontak oposisi di Afganistan Utara. Pertempuran berlangsung di
tiga tempat di sekitar ibukota Propinsi Takhar, Taloqan. September
lalu, ibukota propinsi ini jatuh ke tangan rejim Taliban, yang
perlahan-lahan berhasil mengambil alih wilayah di sekitar yang
diduduki pihak oposisi. Saat ini rejim Taliban mengusai 90% wilayah
Afganistan. Pihak oposisi masih menguasai sebagain wilayah Propinsi
Takhar dan Propinsi Badakhshan di Afganistan Timur. Ratusan ribu
warga Afganistan terpaksa melarikan diri akibat perang saudara yang
sudah berlangsung beberapa tahun.


* CILE TOLAK SERAHKAN PINOCHET KEPADA ARGENTINA

Pemerintah Cile menolak menyerahkan mantan diktator Augusto Pinochet
kepada Argentina. Demikian keputusan para hakim agung Cile, yang
masih harus dikuatkan oleh Mahkamah Agung. Argentina meminta
ekstradisi Pinochet, karena dianggap bertanggung jawab atas
pembunuhan Jenderal Carlos Prats, yang menjabat sebagai Pangab Cile
sebelum Pinochet. Prats dan istrinya tewas di Buenos Aires tahun
1974, ketika bom yang disembunyikan di mobil mereka meledak. Awal
minggu ini jaksa penuntut pengadilan kasasi Cile, Raul Rocha
memutuskan untuk menghentikan penyidikan hukum terhadap Pinochet.
Keputusan ini diambil atas desakan para pengacara mantan diktator
tersebut, dengan alasan keadaan kesehatan Pinochet yang semakin
memburuk.


* SIMBOL PERJUANGAN AIDS AFRIKA SELATAN MENINGGAL DUNIA

Di kota Yohannesburg, Afrika Selatan, Nkosi Johnson yang dikenal
dunia sebagai simbol perjuangan melawan AIDS, meninggal dunia dalam
usia 12 tahun. Gambar-gambar Nkosi yang berbicara di depan para
anggota konperensi AIDS dunia tahun lalu di Durban, disiarkan ke
seluruh dunia lewat televisi. ia menyerukan kepada Presiden Afrika
Selatan Thabo Mbeki untuk meningkatkan perjuangan melawan AIDS.
Sebelumnya Mbeki membantah adanya hubungan antara virus HIV dengan
penyakit AIDS. Nkosi telah tertular vitus HIV semenjak dilahirkan,
dan para dokter ketika itu memperkirakan, ia tidak akan mencapai usia
satu tahun. Setelah berbicara di Durban, ia juga diundang untuk
berpidato di berbagai konperensi internasional lainnya. Tetapi
keadaan kesehatan Nkosi semakin memburuk sejak akhir tahun lalu.


* AGUM GUMELAR GARIS KERAS TNI DALAM KABINET

Reshufle kabinet yang dilakukan Presiden Abdurrahman Wahid Jumat
kemarin  tidak banyak berarti karena legitimasi Gus Dur sudah sangat
lemah. Penggantian Menko Polsoskam Susilo Bambang Yudhoyono dengan
Agum Gumelar, mengangkat garis keras TNI duduk di kabinet Gus Dur.
Pertarungan politik Gus Dur-Megawati nampak akan dilakukan di jalanan
dan bukannya di kabinet atau di DPR. Berikut wawancara Radio
Nederland dengan Liem Soei Liong, dari LSM HAM Tapol di London ,
Inggris:

Liem Soei Liong [LSL]: Yah ini perubahan sebetulnya sudah tidak
banyak arti, karena kalau kita pakai definisi kekuasaan itu adalah
legitimasi. Legitimasinya Gus Dur ini sudah sangat lemah. Sudah bisa
dibilang power vacuum (kekosongan kekuasaan, red.), kekuasaan yang
mulai hampa. Kekuasaan di Indonesia sekarang ini di banyak tempat,
juga antara lain di DPR dan penggantian beberapa menteri itu tidak
akan memberikan suatu dampak yang positif atau negatif. Sama sajalah.
Ini kan kesalahan yang dibikin oleh SBY, beberapa bulan yang terakhir
ini, sebetulnya sudah berfungsi sebagai Perdana Menteri Indonesia.
Karena Megawati itu kelihatannya sudah ogah-ogahan memainkan
peranannya sebagai Wapres.

Dia waktu menerima maklumat itu dan mendadak menjadi orang penting di
Indonesia, SBY bilang, di atas saya masih ada dua orang Presiden dan
Wakil Presiden. itu kesalahan fatal. Karena kalu kita secara strikt
mengambil UUD '45 Wapres itu kan sekedar cuma pembantunya presiden.
Bahwa dia masih mengakui Mega sebagai atasannya, itu juga sudah aneh.
Karena sebetulnya fungsi saat itu yang dipegang oleh SBY, sebagai
pemegang maklumat, sebetulnya lebih tinggi daripada Megawati. Malah
bisa dinterpretasikan oleh orang-orang PKB sendiri, bahwa maklumat
yang dikeluarkan oleh Gus Dur minggu lalu itu, lebih jauh daripada
Super Semar-nya Soekarno terhadap Soeharto.

Radio Nederland [RN]: Tetapi sekarang SBY diganti oleh Agum Gumelar,
dan seperti dikatakan oleh SBY sendiri ketika dia memberikan jumpa
pers, menyusul pencopotannya, diharapkan presiden bisa lebih dekat
dengan wakil presiden. Karena Agum Gumelar ini orangnya Mega. Menurut
anda bagaimana?

LSL: Ini dilema yah. Saya sebetulnya tidak mau mengatakan ini. Tapi
manuver-manuver yang dilakukan kedua tokoh di atas ini, yang sedang
konflik, Gus Dur dan Megawati ini, kedua-duanya hanya menguntungkan
kelompok militer saat ini. dan itu saya agak ngeri. Tentara yang saat
ini masih ada di dalam kabinetnya Gus Dur, ini tentara yang Kopassus.
Agum Gumelar dan Luhut Panjaitan itu Kopassus. Kita jangan lupa
sejarah Kopassus di waktu lalu. Malah SBY ini bukan Kopassus, jadi
bisa dibilang bukan hard-liner (garis keras, Red.). Apakah Agum dulu
itu dekat dengan Mega, itu bagi saya tidak begitu penting. Kita juga
ingat waktu kelompok yang sebetulnya anti-Soeharto dulu, yang kita
sebut jenderal-jenderal hard liner permulaan Orde Baru, itu yang
namanya Dharsono, Sarwo Edhie, ketiga-tiganya itu, kalau saya mau
sebut jenderal yang baru-bau PSI. Sekarang ini Jenderal Agum Gumelar
dan Jenderal Luhut Panjaitan bisa dibilang dalam semangat tahun 2001.
Itu jenderal PSI. Di kabinet ini kabinet Fodem.

RN: Perubahan yang menonjol adalah diangkatnya Marsilam simanjuntak
sebagai Menteri Kehakiman dan juga diangkatnya Baharuddin lopa
sebagai Jaksa Agung.

LSL:  Mungkin itu langkah satu-satunya yang kita bisa lihat dalam
beberapa minggu yang terakhir ini. Masih bisa menyeret beberapa
koruptor atau beberapa jenderal ke pengadilan. Semogalah, itu harapan
saya. Tetapi sebetulnya ini sudah kadaluarsa, ini sudah terlambat
semua. Menurut saya strategi Gus Dur yang paling jelas, bahwa
pertarungan politik yang sedang dilaukan ini, sebetulnya pertarungan
yang akan dilakukan di jalanan. Tidak lagi di DPR, tidak lagi di
kabinet, tetapi di jalanan.


* GUS DUR BERUSAHA MERANGKUL MEGAWATI MELALUI AGUM GUMELAR

Meski presiden sudah melakukan reshuffle kabinet, namun Kapolri
Suroyo Bimantoro menyatakan menolak mengundurkan diri. Sementara
Susilo Bambang Yudhoyono dalam reaksi atas pencopotannya dari Jabatan
Menko Polsoskam menyatakan, salah satu alasan penggantiannya adalah
guna meningkatkan hubungan antara Gus Dur dengan Megawati. Tetapi
Susilo Bambang Yudhoyono yakin presiden tidak akan mengumumkan
keadaan darurat. Laporan koresponden Syahrir dari Jakarta:

Sebelum penggantian kabinet, Menko Polsoskom Susilo Bambang Yudhoyono
menanggapi berita simpang siur di luar. Tetapi akhirnya ia memberi
klarifikasi, "Tadi pagi Presiden telah mengambil keputusan untuk
mengganti saya sebagai Menko Polsoskam," katanya. Selanjutnya
presiden mengangkat Agum Gumelar sebagai Menko Polsoskam. Alasan
Presiden, katanya, pertama Presiden mendapat desakan yang amat kuat
dari  rakyat untuk menggantikannya sebagai Menko Polsoskam. Presiden
juga mengatakan bahwa Agum Gumelar bisa meningkatkan hubungan
Presiden dengan Wapres.Terhadap keputusan ini, SBY menerima
sepenuhnya apa yang telah diputuskan Gus Dur, bahkan ia juga
menyatakan loyal. Susilo juga menceritakan kepada pers bahwa ia
ditawar jabatan Mendagri dan Otda atau sebagai Menteri Perhubungan.
Tetapi ia telah menjawab tidak bisa menerima dan tidak bersedia untuk
memangku jabatan tersebut. Menurutnya, jika Presiden mengganti karena
desakan rakyat maka jika ia tetap masuk dalam kabinet ini akan
mengurangi kepercayaan rakyat kepada kabinet. Kalau keadaan di negeri
ini begitu rumit sehingga guncang, maka dengan otoritas yang ada ia
akan mengambil langkah-langkah khusus dan melaporkannya kepada
Presiden dan Wapres. Demikian SBY.

Indonesia kini menghadapi saat-saat yang menegangkan. Beranikah SBY
bergerak. Atau beranikah militer mengambil langkah-langkah? Dan
bagaimana pula sikap Megawati? Gus Dur nampaknya mau merangkul semua
perwira dan mantan perwira tinggi yang pro-Megawati. Mulai dari Agum
Gumelar, Hendropriyono, Kivlan Zen, Johny Lumintang sampai Prabowo.

Kalau  kemarin posisi Gus Dur versus parlemen masih dalam keadaan
status quo karena sama-sama takut, maka Jumat ini suasananya mulai
berubah. Gus Dur mulai offensif. Semula Gus Dur tidak berani
menggunakan senjata dekrit karena takut terhadap tentara dan polisi
yang tidak mau melaksanakan instruksinya. Sebaliknya DPR/MPR pun
tampak tidak berani mempercepat SI, meski tadinya Amien Rais sudah
mengatakan SI akan digelar dua pekan mendatang. Sedangkan hingga
siang tadi mayoritas partai-partai di DPR dan MPR masih berharap
adanya suatu solusi politik dalam dua bulan ini. "Masih ada celah
kompromi politik", kata Sutradara Ginting dari FKK. Fraksinya  yang
mendukung digelarnya SI masih minta Gus Dur memberi konsesi.

Ternyata Gus Dur maju terus, dan membentuk kabinet "perang". Harapan
lawan-lawan politiknya agar SI menjadi wahana untuk kompromi politik
tidak diperhatikan Wahid. Ia tahu mereka berharap ia menyerahkan
kewenangannya kepada Megawati. Baik kebijakan pelaksanaan
pemerintahan sehari-hari, pengangkatan pejabat-pejabat eksekutif dan
pengawasan eksekutif harus dilimpahkannya kepada Megawati. Ini
tentunya hampir sama seperti Soekarno yang menyerahkan kewenangannya
kepada Soeharto tahun 1966. Maka Gus Dur kemarin lagi-lagi menyatakan
bahwa ia akan tetap bertahan. Gus Dur pun dibantu oleh 11 partai
Islam yang menolak Megawati dan meminta pemilu digelar ulang. Hal ini
dikemukakan oleh Abdullah Hehamahua jurubicara 11 partai Islam
tersebut yang juga menjabat sebagai Ketua Partai Masyumi.

Bahwa lawan-lawan politik Gus dur mulai bersikap ragu-ragu dapat
dilihat sejak Kamis lalu. Amien Rais cs, Kamis kemarin, sepakat untuk
tidak mempercepat SI atau Sidang Istimewa MPR. Acara lembaga
tertinggi negara itu diperkirakan akan menjadi sidang pemecatan
Presiden Abdurrahman Wahid. Namun rapim hanya memutuskan akan
melaksanakannya pada 1 Agustus 2001, sekitar dua bulan dari Sidang
Paripurna DPR yang lalu. Amien semula berharap  percepatan SI bisa
mengakhiri krisis politik yang juga berimbas kepada ketidakstabilan
ekonomi dan sosial. Ia berharap secara otomatis, Wakil Presiden
Megawati Soekarnoputri akan menggantikan Abdurrahman Wahid jika MPR
setuju memberhentikan mantan Ketua Umum Nahdaltul Ulama itu. Tetapi
Amien nyatanya tidak berhasil. Soal dekrit ia mengatakan Menko
Polsoskam Susilo Bambang Yudhoyono sudah menegaskan dekrit itu tidak
akan pernah terjadi. Tetapi sekarang Gus Dur mencopot Susilo Bambang
Yudhoyono dan menggantikannya dengan Agum Gumelar, bekas Danjen
Kopassus. Melihat latar belakangnya bisa dipastikan bahwa Agum akan
bersikap lebih keras ketimbang Susilo Bambang Yudhoyono.

Bagaimana posisi Amien Rais yang juga sangat dekat dengan Susilo
Bambang Yudhoyono? Ia sekarang masih bisa bergembira karena nanti
bisa memimpin SI. Tetapi lebih dari itu tidak. Bahwa ia bisa menjadi
wapres atau bisa mencalonkan wapresnya belum jelas. Setelah Sidang
Paripurna DPR Rabu lalu, perkembangan politik memang berubah dengan
cepat.

Bagaimana pula sikap tentara? Tentara tampaknya melihat bahwa mereka
hanya bisa mendapat keuntungan dari kemelut politik saat ini, yang
bisa merugikan kubu-kubu politik yang lain. Tentara tidak akan
merugi. Tetapi yang berada pada medan yang licin sekarang ini justru
adalah kubu Gus Dur, Megawati, Amien Rais, Akbar Tandjung. SI itu
ibarat bola liar. Belum tentu Mega akan menang setelah sebagian PKB
ingin bergabung dengan Poros Tengah. Kelompok-kelompok politik lain
yang tadinya anti Gus Dur kini pun mulai meninjau kembali posisi
mereka. Mereka mulai ragu-ragu karena hingga saat ini belum ada
isyarat-isyarat yang pasti bahwa Mega akan merangkul mereka dalam
pusat kekuasaannya.

Menurut tokoh muda Islam Dr. Muslim Abdurrahman, Mega tampaknya mau
konstitusional. Yang menjadi persoalan saat ini ialah apakah PDI
Perjuangan bisa menawarkan pembagian kekuasaan yang  bisa diterima
orang banyak? Kalau tidak pada saatnya PPP bisa melakukan politicking
dengan mengatakan, partai itu terhalang keputusan muktamar yang tidak
membenarkan presiden seorang perempuan. Kongres Islam yang dahulu
digelar partai-partai Islam semasa Habibie, melarang seorang
perempuan mejabat sebagai presiden. Politicking, menurut Muslim,
terjadi kalau tidak terjadi pembagian. Sampai di mana kecerdasan PDI
kini sedang diuji. Kalau mengambil langkah-langkah yang salah, tentu
akan menguntungkan Gus Dur, ujar Muslim. Gus Dur pun harus
menunjukkan bahwa ia berani. Dengan demikian belum tentu Mega akan
menang, kata Muslim kepada Radio Nederland. Memang kalau Gus Dur
sudah berniat untuk bertahan dan mengambil sikap yang pasif, maka ia
akan kalah. Kini semua pihak sedang menunggu kabinetnya atau center
of powernya Megawati. Juga bagaimana bentuk kabinet ini. Sementara
kalau Gus Dur memang benar-benar mau bertahan, maka ia harus bersikap
pro-aktif.

Selanjutnya Golkar, biang kerok kondisi politik saat ini harus
dibubarkan, seperti dituntut oleh banyak kalangan. Dengan demikian
rantai partai-partai anti Gus Dur dapat diputus dan reformasi sejati
digelar. Anehnya seorang tokoh NU masih mengatakan, siapa yang mampu
merangkul TNI akan menang. Padahal Megawati yang kini justru  paling
dekat dengan TNI. Manuver Gus Dur dengan pergantian kabinet sekarang
ini jelas dimaksudkan untuk merangkul TNI yang pro Megawati. Kalangan
pendukung Gus Dur masih percaya bahwa SI punya dua kemungkinan:
impeachment atau solusi politik baru. Tetapi mereka tetap berharap
Gus Dur akan segera bersikap pro-aktif sehingga bisa mengubah
perimbangan politik, misalnya dengan membentuk front nasional baru
diluar kabinet saat ini.


* PRD DAN KAMBING HITAM LAGI

Bulan Juli lima tahun lalu, Jakarta memerah. Massa mengamuk dan
membakar apa saja di jalan-jalan. Ban, motor, mobil, gedung
perkantoran, apa saja. Amukan itu buntut dari serangan terhadap
markas Partai Demokrasi Indonesia. Serangan, pendudukan dan amukan
itu, pada gilirannya juga merupakan akibat kemelut dalam tubuh PDI
yang ditunggangi pemerintah. Waktu itu tentu saja pemerintah Orde
Baru. Anehnya, pemerintah saat itu menuding Partai Rakyat Demokratik
PRD berada di balik amuk massa.

Itulah awal mulanya PRD menjadi kambing hitam politik di Indonesia.
Walau pun akhirnya tak terbukti, toh PRD kerap dijadikan kambing
hitam dan dicap sebagai partai kiri beraliran komunis. Terutama oleh
sisa-sisa kelompok Orde Baru.

Pekan ini, Kepala Polisi Jakarta Sofyan Yacoeb mencurigai kelompok
Budiman Sudjatmiko sebagai kelompok ketiga yang bakal mengacaukan
Jakarta. Polisi memang disibukkan mengamankan dua acara penting pekan
ini. Sidang paripurna DPR dan Konperensi Tingkat Tinggi negara-negara
kelompok 15.

Sofyan Yacoeb:
Tidak, kelompok-kelompok ini dipimpin oleh Budiman Sudjatmiko. Jelas
ya? Kita akan coba mendekati dia. Saya akan bicara baik-baik dengan
mister Budiman Sudjatmiko. Tolonglah, jangan main-mainlah Bud. (kalau
dia main-main?) gua gebuk dia. Tadi barusan saja dia mendeklarasikan
dengan lima ribu massanya di Monas. Dia deklarasikan suatu gerakan
anti Orde Baru.

Sofyan mengaku sudah mendapat informasi akurat dari intelejen polisi,
yang mengikuti gerak-gerik kelompok Sudjatmiko. Polisi Jakarta
menilai kelompok Sudjatmiko ini kecil tapi sangat militan. Hobinya
membentur-benturkan aparat keamanan dengan demosntran.

Ketua PRD Budiman Sudjatmiko membantah tudingan polisi Jakarta.
Budiman menantang polisi untuk membuktikan tuduhannya.

Budiman Sudjatmiko:
Itu, itu adalah suatu rekayasa yang hanya untuk menciptakan
legitimasi bagi represi terhadap kelompok pro demokrasi. Kita tidak
merencanakan anarki apa pun dan tidak merencanakan bentrokan
horisontal apapun. Atau bentrokan vertikal dengan aparat keamanan.
Itu posisi kita. Dan tidak ada rencana untuk melakukan kekacauan apa
pun. Aksi kita aksi damai.

Budiman merasa sudah biasa dijadikan sasaran aparat keamanan dan
menjadi kambing hitam. Untunglah, sewaktu demonstrasi di Jakarta,
tidak terjadi bentrokan seperti dikhawatirkan polisi.

Terlepas dari tuduhan polisi, Budiman Sudjatmiko justru menuai teror.
Rumah orang tuanya di Bogor diteror dengan bom rakitan. Tapi polisi
malah menuduh orang-orang Budiman sendiri yang melakukannya. Polisi
mencap kelompok Budiman sebagai kelompok yang menggunakan cara-cara
komunis.

Beberapa waktu lalu di Jawa Timur, PRD juga menjadi kambing hitam
pembakaran kantor Golkar. Golkar menuduh PRD menjadi kompor aksi
massa pendukung Presiden Wahid. Sekretaris PKB Jawa Timur Fuad Anwar
tidak yakin dengan tuduhan itu. Walau pun PKB percaya, aksi massa di
Jawa Timur selalu disusupi kelompok lain.

Fuad Anwar:
Ya kita nggak bisa ngatakan seperti Kapolda DKI. Kapolda DKI ngatakan
itu sebelum aksi toh, setelah aksi kana yang bener kita nggak bisa
tahu, nggak bisa nyebut nama atau kelompok provokator. Kalau sampeyan
nyebut nama PRD ya gimana PRD yang kecil dikuyok-kuyok digitukan kan
susahkan. PRD anti orde baru gitu aja lah

Menurut Fuad, saat ini segala kemungkinan bisa saja terjadi. Berbagai
kelompok kepentingan politik bisa saja menjadi penyusup ke kelompok
lain. Pembakaran kantor Golkar misalnya kata Fuad bisa saja dilakukan
oleh mereka sendiri.

Pengamat politik dari CSIS Indra J. Piliang mengatakan aparat
keamanan terlalu berlebihan dalam mencap PRD sebagai gerakan kiri
atau komunis. Di mata Indra, kelompok Budiman Sudjatmiko tak lebih
dari gerakan perlawanan terhadap Orde Baru.

Indra J. Piliang:
Jadi sebetulnya ini menunjukkan bahwa kita belum beranjak dari
kekacauan dalam menerjemahkan aspirasi di kalangan publik. Kemudian
dominannya wacana yang sebenarnya milik militer cap-cap ini komunis
ini mau anarkis ini mau bakar orang yang mengaburkan aspirasi yang
berkembang sendiri. Kalau cuma sekedar aspirasi dan kemudian terjadi
bentrokkan dan sebagainya, mungkin itu lebih banyak karena
ketidaksigapan aparat keamanan atau lemahnya koordinasi diantara
aparat keamanan sendiri.

Menurut Indra Piliang, PRD sama sekali tidak melakukan gerakan
seperti orang komunis. Misalnya, aksi penggalangan kaum miskin untuk
mengangkat senjata, atau gerakan radikal lainnya. Lebih dari itu,
cara-cara mengkambinghitamkan jelas tidak berbeda dari cara Orde
Baru. Dan ini juga merupakan cara yang paling gampang untuk
mengalihkan masalah. Dan masyarakat yang sudah terbiasa dengan
cara-cara semacam ini pasti akan makin sulit mempercayai pihak aparat
keamanan.

Tim liputan 68H Jakarta melaporkan untuk Radio Nederland di
Hilversum.


---------------------------------------------------------------------
Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
http://www.ranesi.nl/
http://www.rnw.nl/

Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda
peroleh melalui
[EMAIL PROTECTED]

Copyright Radio Nederland Wereldomroep.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke