--------------------------------------------------------------------- WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP Edisi: Bahasa Indonesia Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir. --------------------------------------------------------------------- Edisi ini diterbitkan pada: Jumat 01 Juni 2001 15:20 UTC ** GUS DUR KEMBALI RESHUFFLE KABINET, PECAT SBY ** PERTEMPURAN ANTARA PASUKAN FILIPINA DENGAN ANGGOTA ABU SAYYAF ** UNI EROPA JANJIKAN BANTUAN KEUANGAN UNTUK PALESTINA ** TOPIK GEMA WARTA: AGUM GUMELAR GARIS KERAS TNI DALAM KABINET ** TOPIK GEMA WARTA: GUS DUR BERUSAHA MERANGKUL MEGAWATI MELALUI AGUM GUMELAR ** TOPIK GEMA WARTA: PRD DAN KAMBING HITAM LAGI * GUS DUR KEMBALI RESHUFFLE KABINET, PECAT SBY Presiden Abdurrahman Wahid Jumat ini memecat enam menteri kabinet dan mengangkat lima menteri baru. Mereka yang dipecat termasuk Menko Polsoskam Susilo Bambang Yudhoyono. Ia digantikan Menteri Perhubungan Jenderal (purn) Agum Gumelar. Kemudian jabatan Menteri Perhubungan dilimpahkan kepada Budi Mulyawan Suyitmo. Marsilam Simanjuntak ditunjuk sebagai Menteri Kehakiman dan HAM menggantikan Baharuddin Lopa, yang diangkat sebagai Jaksa Agung. Yang menjadi kejutan adalah pengangkatan Rohmin Dauri sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan menggantikan Sarwono Kusumaatmadja. Sementara Menmud Percepatan Strukturisasi Ekonomi Cacuk Sudariyanto dicopot, dan belum ditunjuk penggantinya. Kapolri Jenderal S. Bimantoro, juga dicopot dari jabatan, tetapi ia menolak untuk mengundurkan diri. Bimantoro menyatakan, pemecatan ini harus terlebih dulu disetujui DPR/MPR. Susilo Bambang Yudhoyono memberikan alasan reshuffle, karena ada desakan kuat dari rakyat dan pihak luar, serta demi meningkatkan hubungan antara presiden dan Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri. Pihak TNI dalam reaksinya menyatakan, tetap menentang rencana dekrit presiden. Jumat ini Presiden Wahid menerangkan mengapa ia menolak untuk mengundurkan diri walaupun parlemen memutuskan untuk memulai proses impeachment. Juga ditambahkan ia tidak segan-segan mengambil langkah tegas apabila dibutuhkan. * PERTEMPURAN ANTARA PASUKAN FILIPINA DENGAN ANGGOTA ABU SAYYAF Pecah pertikaian antara pasukan Filipina dengan pemberontak gerakan muslim Abu Sayyaf di Pulau Basilan, Filipina Selatan. Menurut juru bicara pemerintah, dua tentara tewas dan 14 orang lainnya cedera. Sementara juru bicara Abu Sayyaf menyatakan, dua dari 20 sandera tewas dalam tembak menembak, tetapi berita ini belum diperkuat sumber-sumber lainnya. Menurut Abu Sayyaf, pasukan pemerintah melepaskan tembakan ketika para sandera sedang mandi di sungai. Pemerintah Filipina menyatakan bersedia membayar uang tebusan kepada Abu Sayyaf, tetapi menolak untuk merundingkan hal tersebut. Manila mengirim 2000 tentara tambahan ke Pulau Basilan untuk mencegah agar pemberontak Abu Sayyaf dan para sandera tidak bisa melarikan diri. Operasi pembebasan ini dipersulit cuaca buruk di hutan Pulau Basilan. * UNI EROPA JANJIKAN BANTUAN KEUANGAN UNTUK PALESTINA Uni Eropa menjanjikan bantuan finansial kepada wilayah-wilayah Palestina. Ketua Komisi Eropa Romano Prodi bersama dengan Pemimpin Palestina Yasser Arafat menandatangani persetujuan Jumat ini di Brussel, Belgia. Dalam enam bulan mendatang Uni Eropa akan memberikan bantuan 132 juta gulden. Uni Eropa menetapkan persyaratan bahwa Arafat harus membenahi administrasi pemerintahnya dan berinvestasi di wilayah-wilayah otonomi. Selain itu Prodi juga mendesak Arafat untuk mengakhiri rangkaian kekerasan. Uni eropa mengusulkan untuk mengirim pengamat internasional dengan syarat pemerintah Israel juga harus menyetujui hal ini. Selain itu Presiden Ameriika Serikat George Bush meningkatkan tekanan politik untuk mengakhiri kekerasan. Bush saat ini berbicara dengan Presiden Israel Moshe Katzav di Gedung Putih mengenai kemungkinan dimulainya kembali proses perdamaian. Katzav menyatakan, jalan keluar konflik sebagian besar ada di tangan Arafat. * UPACARA PENGUBURAN JUBIR PLO FAISAL AL-HUSSAINI Di wilayah Palestina juru runding Faisal al-Husssaini, yang meninggal dunia Kamis kemarin dalam usia 60 tahun akibat serangan jantung di Kuwait, dikuburkan. Jenazah Hussaini telah diterbangkan lewat Yordania ke Ramallah di Tepi Barat Sungai Yordan. Ratusan orang menyampaikan rasa hormat yang terakhir, termasuk pemimpin Palestina Yasser Arafat. Ia menamakan Hussaini seorang pemimpin besar yang akan selalu diingat oleh seluruh warga Palestina, antara lain karena usahanya menjadikan Yerusalem ibukota negara Palestina. Jenazah Hussaini dibawa dari Ramallah ke Yerusalem Timur di dampingi Arafat dan dibawah pengawasan tentara. Faisal al-Hussaini dimakamkan di sebelah ayahnya yang dikuburkan di dekat mesjid Al- Aqsa. * MILISI TALIBAN MULAI OFENSIF BARU Milisi Taliban memulai rangkaian ofensif baru melawan para pemberontak oposisi di Afganistan Utara. Pertempuran berlangsung di tiga tempat di sekitar ibukota Propinsi Takhar, Taloqan. September lalu, ibukota propinsi ini jatuh ke tangan rejim Taliban, yang perlahan-lahan berhasil mengambil alih wilayah di sekitar yang diduduki pihak oposisi. Saat ini rejim Taliban mengusai 90% wilayah Afganistan. Pihak oposisi masih menguasai sebagain wilayah Propinsi Takhar dan Propinsi Badakhshan di Afganistan Timur. Ratusan ribu warga Afganistan terpaksa melarikan diri akibat perang saudara yang sudah berlangsung beberapa tahun. * CILE TOLAK SERAHKAN PINOCHET KEPADA ARGENTINA Pemerintah Cile menolak menyerahkan mantan diktator Augusto Pinochet kepada Argentina. Demikian keputusan para hakim agung Cile, yang masih harus dikuatkan oleh Mahkamah Agung. Argentina meminta ekstradisi Pinochet, karena dianggap bertanggung jawab atas pembunuhan Jenderal Carlos Prats, yang menjabat sebagai Pangab Cile sebelum Pinochet. Prats dan istrinya tewas di Buenos Aires tahun 1974, ketika bom yang disembunyikan di mobil mereka meledak. Awal minggu ini jaksa penuntut pengadilan kasasi Cile, Raul Rocha memutuskan untuk menghentikan penyidikan hukum terhadap Pinochet. Keputusan ini diambil atas desakan para pengacara mantan diktator tersebut, dengan alasan keadaan kesehatan Pinochet yang semakin memburuk. * SIMBOL PERJUANGAN AIDS AFRIKA SELATAN MENINGGAL DUNIA Di kota Yohannesburg, Afrika Selatan, Nkosi Johnson yang dikenal dunia sebagai simbol perjuangan melawan AIDS, meninggal dunia dalam usia 12 tahun. Gambar-gambar Nkosi yang berbicara di depan para anggota konperensi AIDS dunia tahun lalu di Durban, disiarkan ke seluruh dunia lewat televisi. ia menyerukan kepada Presiden Afrika Selatan Thabo Mbeki untuk meningkatkan perjuangan melawan AIDS. Sebelumnya Mbeki membantah adanya hubungan antara virus HIV dengan penyakit AIDS. Nkosi telah tertular vitus HIV semenjak dilahirkan, dan para dokter ketika itu memperkirakan, ia tidak akan mencapai usia satu tahun. Setelah berbicara di Durban, ia juga diundang untuk berpidato di berbagai konperensi internasional lainnya. Tetapi keadaan kesehatan Nkosi semakin memburuk sejak akhir tahun lalu. * AGUM GUMELAR GARIS KERAS TNI DALAM KABINET Reshufle kabinet yang dilakukan Presiden Abdurrahman Wahid Jumat kemarin tidak banyak berarti karena legitimasi Gus Dur sudah sangat lemah. Penggantian Menko Polsoskam Susilo Bambang Yudhoyono dengan Agum Gumelar, mengangkat garis keras TNI duduk di kabinet Gus Dur. Pertarungan politik Gus Dur-Megawati nampak akan dilakukan di jalanan dan bukannya di kabinet atau di DPR. Berikut wawancara Radio Nederland dengan Liem Soei Liong, dari LSM HAM Tapol di London , Inggris: Liem Soei Liong [LSL]: Yah ini perubahan sebetulnya sudah tidak banyak arti, karena kalau kita pakai definisi kekuasaan itu adalah legitimasi. Legitimasinya Gus Dur ini sudah sangat lemah. Sudah bisa dibilang power vacuum (kekosongan kekuasaan, red.), kekuasaan yang mulai hampa. Kekuasaan di Indonesia sekarang ini di banyak tempat, juga antara lain di DPR dan penggantian beberapa menteri itu tidak akan memberikan suatu dampak yang positif atau negatif. Sama sajalah. Ini kan kesalahan yang dibikin oleh SBY, beberapa bulan yang terakhir ini, sebetulnya sudah berfungsi sebagai Perdana Menteri Indonesia. Karena Megawati itu kelihatannya sudah ogah-ogahan memainkan peranannya sebagai Wapres. Dia waktu menerima maklumat itu dan mendadak menjadi orang penting di Indonesia, SBY bilang, di atas saya masih ada dua orang Presiden dan Wakil Presiden. itu kesalahan fatal. Karena kalu kita secara strikt mengambil UUD '45 Wapres itu kan sekedar cuma pembantunya presiden. Bahwa dia masih mengakui Mega sebagai atasannya, itu juga sudah aneh. Karena sebetulnya fungsi saat itu yang dipegang oleh SBY, sebagai pemegang maklumat, sebetulnya lebih tinggi daripada Megawati. Malah bisa dinterpretasikan oleh orang-orang PKB sendiri, bahwa maklumat yang dikeluarkan oleh Gus Dur minggu lalu itu, lebih jauh daripada Super Semar-nya Soekarno terhadap Soeharto. Radio Nederland [RN]: Tetapi sekarang SBY diganti oleh Agum Gumelar, dan seperti dikatakan oleh SBY sendiri ketika dia memberikan jumpa pers, menyusul pencopotannya, diharapkan presiden bisa lebih dekat dengan wakil presiden. Karena Agum Gumelar ini orangnya Mega. Menurut anda bagaimana? LSL: Ini dilema yah. Saya sebetulnya tidak mau mengatakan ini. Tapi manuver-manuver yang dilakukan kedua tokoh di atas ini, yang sedang konflik, Gus Dur dan Megawati ini, kedua-duanya hanya menguntungkan kelompok militer saat ini. dan itu saya agak ngeri. Tentara yang saat ini masih ada di dalam kabinetnya Gus Dur, ini tentara yang Kopassus. Agum Gumelar dan Luhut Panjaitan itu Kopassus. Kita jangan lupa sejarah Kopassus di waktu lalu. Malah SBY ini bukan Kopassus, jadi bisa dibilang bukan hard-liner (garis keras, Red.). Apakah Agum dulu itu dekat dengan Mega, itu bagi saya tidak begitu penting. Kita juga ingat waktu kelompok yang sebetulnya anti-Soeharto dulu, yang kita sebut jenderal-jenderal hard liner permulaan Orde Baru, itu yang namanya Dharsono, Sarwo Edhie, ketiga-tiganya itu, kalau saya mau sebut jenderal yang baru-bau PSI. Sekarang ini Jenderal Agum Gumelar dan Jenderal Luhut Panjaitan bisa dibilang dalam semangat tahun 2001. Itu jenderal PSI. Di kabinet ini kabinet Fodem. RN: Perubahan yang menonjol adalah diangkatnya Marsilam simanjuntak sebagai Menteri Kehakiman dan juga diangkatnya Baharuddin lopa sebagai Jaksa Agung. LSL: Mungkin itu langkah satu-satunya yang kita bisa lihat dalam beberapa minggu yang terakhir ini. Masih bisa menyeret beberapa koruptor atau beberapa jenderal ke pengadilan. Semogalah, itu harapan saya. Tetapi sebetulnya ini sudah kadaluarsa, ini sudah terlambat semua. Menurut saya strategi Gus Dur yang paling jelas, bahwa pertarungan politik yang sedang dilaukan ini, sebetulnya pertarungan yang akan dilakukan di jalanan. Tidak lagi di DPR, tidak lagi di kabinet, tetapi di jalanan. * GUS DUR BERUSAHA MERANGKUL MEGAWATI MELALUI AGUM GUMELAR Meski presiden sudah melakukan reshuffle kabinet, namun Kapolri Suroyo Bimantoro menyatakan menolak mengundurkan diri. Sementara Susilo Bambang Yudhoyono dalam reaksi atas pencopotannya dari Jabatan Menko Polsoskam menyatakan, salah satu alasan penggantiannya adalah guna meningkatkan hubungan antara Gus Dur dengan Megawati. Tetapi Susilo Bambang Yudhoyono yakin presiden tidak akan mengumumkan keadaan darurat. Laporan koresponden Syahrir dari Jakarta: Sebelum penggantian kabinet, Menko Polsoskom Susilo Bambang Yudhoyono menanggapi berita simpang siur di luar. Tetapi akhirnya ia memberi klarifikasi, "Tadi pagi Presiden telah mengambil keputusan untuk mengganti saya sebagai Menko Polsoskam," katanya. Selanjutnya presiden mengangkat Agum Gumelar sebagai Menko Polsoskam. Alasan Presiden, katanya, pertama Presiden mendapat desakan yang amat kuat dari rakyat untuk menggantikannya sebagai Menko Polsoskam. Presiden juga mengatakan bahwa Agum Gumelar bisa meningkatkan hubungan Presiden dengan Wapres.Terhadap keputusan ini, SBY menerima sepenuhnya apa yang telah diputuskan Gus Dur, bahkan ia juga menyatakan loyal. Susilo juga menceritakan kepada pers bahwa ia ditawar jabatan Mendagri dan Otda atau sebagai Menteri Perhubungan. Tetapi ia telah menjawab tidak bisa menerima dan tidak bersedia untuk memangku jabatan tersebut. Menurutnya, jika Presiden mengganti karena desakan rakyat maka jika ia tetap masuk dalam kabinet ini akan mengurangi kepercayaan rakyat kepada kabinet. Kalau keadaan di negeri ini begitu rumit sehingga guncang, maka dengan otoritas yang ada ia akan mengambil langkah-langkah khusus dan melaporkannya kepada Presiden dan Wapres. Demikian SBY. Indonesia kini menghadapi saat-saat yang menegangkan. Beranikah SBY bergerak. Atau beranikah militer mengambil langkah-langkah? Dan bagaimana pula sikap Megawati? Gus Dur nampaknya mau merangkul semua perwira dan mantan perwira tinggi yang pro-Megawati. Mulai dari Agum Gumelar, Hendropriyono, Kivlan Zen, Johny Lumintang sampai Prabowo. Kalau kemarin posisi Gus Dur versus parlemen masih dalam keadaan status quo karena sama-sama takut, maka Jumat ini suasananya mulai berubah. Gus Dur mulai offensif. Semula Gus Dur tidak berani menggunakan senjata dekrit karena takut terhadap tentara dan polisi yang tidak mau melaksanakan instruksinya. Sebaliknya DPR/MPR pun tampak tidak berani mempercepat SI, meski tadinya Amien Rais sudah mengatakan SI akan digelar dua pekan mendatang. Sedangkan hingga siang tadi mayoritas partai-partai di DPR dan MPR masih berharap adanya suatu solusi politik dalam dua bulan ini. "Masih ada celah kompromi politik", kata Sutradara Ginting dari FKK. Fraksinya yang mendukung digelarnya SI masih minta Gus Dur memberi konsesi. Ternyata Gus Dur maju terus, dan membentuk kabinet "perang". Harapan lawan-lawan politiknya agar SI menjadi wahana untuk kompromi politik tidak diperhatikan Wahid. Ia tahu mereka berharap ia menyerahkan kewenangannya kepada Megawati. Baik kebijakan pelaksanaan pemerintahan sehari-hari, pengangkatan pejabat-pejabat eksekutif dan pengawasan eksekutif harus dilimpahkannya kepada Megawati. Ini tentunya hampir sama seperti Soekarno yang menyerahkan kewenangannya kepada Soeharto tahun 1966. Maka Gus Dur kemarin lagi-lagi menyatakan bahwa ia akan tetap bertahan. Gus Dur pun dibantu oleh 11 partai Islam yang menolak Megawati dan meminta pemilu digelar ulang. Hal ini dikemukakan oleh Abdullah Hehamahua jurubicara 11 partai Islam tersebut yang juga menjabat sebagai Ketua Partai Masyumi. Bahwa lawan-lawan politik Gus dur mulai bersikap ragu-ragu dapat dilihat sejak Kamis lalu. Amien Rais cs, Kamis kemarin, sepakat untuk tidak mempercepat SI atau Sidang Istimewa MPR. Acara lembaga tertinggi negara itu diperkirakan akan menjadi sidang pemecatan Presiden Abdurrahman Wahid. Namun rapim hanya memutuskan akan melaksanakannya pada 1 Agustus 2001, sekitar dua bulan dari Sidang Paripurna DPR yang lalu. Amien semula berharap percepatan SI bisa mengakhiri krisis politik yang juga berimbas kepada ketidakstabilan ekonomi dan sosial. Ia berharap secara otomatis, Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri akan menggantikan Abdurrahman Wahid jika MPR setuju memberhentikan mantan Ketua Umum Nahdaltul Ulama itu. Tetapi Amien nyatanya tidak berhasil. Soal dekrit ia mengatakan Menko Polsoskam Susilo Bambang Yudhoyono sudah menegaskan dekrit itu tidak akan pernah terjadi. Tetapi sekarang Gus Dur mencopot Susilo Bambang Yudhoyono dan menggantikannya dengan Agum Gumelar, bekas Danjen Kopassus. Melihat latar belakangnya bisa dipastikan bahwa Agum akan bersikap lebih keras ketimbang Susilo Bambang Yudhoyono. Bagaimana posisi Amien Rais yang juga sangat dekat dengan Susilo Bambang Yudhoyono? Ia sekarang masih bisa bergembira karena nanti bisa memimpin SI. Tetapi lebih dari itu tidak. Bahwa ia bisa menjadi wapres atau bisa mencalonkan wapresnya belum jelas. Setelah Sidang Paripurna DPR Rabu lalu, perkembangan politik memang berubah dengan cepat. Bagaimana pula sikap tentara? Tentara tampaknya melihat bahwa mereka hanya bisa mendapat keuntungan dari kemelut politik saat ini, yang bisa merugikan kubu-kubu politik yang lain. Tentara tidak akan merugi. Tetapi yang berada pada medan yang licin sekarang ini justru adalah kubu Gus Dur, Megawati, Amien Rais, Akbar Tandjung. SI itu ibarat bola liar. Belum tentu Mega akan menang setelah sebagian PKB ingin bergabung dengan Poros Tengah. Kelompok-kelompok politik lain yang tadinya anti Gus Dur kini pun mulai meninjau kembali posisi mereka. Mereka mulai ragu-ragu karena hingga saat ini belum ada isyarat-isyarat yang pasti bahwa Mega akan merangkul mereka dalam pusat kekuasaannya. Menurut tokoh muda Islam Dr. Muslim Abdurrahman, Mega tampaknya mau konstitusional. Yang menjadi persoalan saat ini ialah apakah PDI Perjuangan bisa menawarkan pembagian kekuasaan yang bisa diterima orang banyak? Kalau tidak pada saatnya PPP bisa melakukan politicking dengan mengatakan, partai itu terhalang keputusan muktamar yang tidak membenarkan presiden seorang perempuan. Kongres Islam yang dahulu digelar partai-partai Islam semasa Habibie, melarang seorang perempuan mejabat sebagai presiden. Politicking, menurut Muslim, terjadi kalau tidak terjadi pembagian. Sampai di mana kecerdasan PDI kini sedang diuji. Kalau mengambil langkah-langkah yang salah, tentu akan menguntungkan Gus Dur, ujar Muslim. Gus Dur pun harus menunjukkan bahwa ia berani. Dengan demikian belum tentu Mega akan menang, kata Muslim kepada Radio Nederland. Memang kalau Gus Dur sudah berniat untuk bertahan dan mengambil sikap yang pasif, maka ia akan kalah. Kini semua pihak sedang menunggu kabinetnya atau center of powernya Megawati. Juga bagaimana bentuk kabinet ini. Sementara kalau Gus Dur memang benar-benar mau bertahan, maka ia harus bersikap pro-aktif. Selanjutnya Golkar, biang kerok kondisi politik saat ini harus dibubarkan, seperti dituntut oleh banyak kalangan. Dengan demikian rantai partai-partai anti Gus Dur dapat diputus dan reformasi sejati digelar. Anehnya seorang tokoh NU masih mengatakan, siapa yang mampu merangkul TNI akan menang. Padahal Megawati yang kini justru paling dekat dengan TNI. Manuver Gus Dur dengan pergantian kabinet sekarang ini jelas dimaksudkan untuk merangkul TNI yang pro Megawati. Kalangan pendukung Gus Dur masih percaya bahwa SI punya dua kemungkinan: impeachment atau solusi politik baru. Tetapi mereka tetap berharap Gus Dur akan segera bersikap pro-aktif sehingga bisa mengubah perimbangan politik, misalnya dengan membentuk front nasional baru diluar kabinet saat ini. * PRD DAN KAMBING HITAM LAGI Bulan Juli lima tahun lalu, Jakarta memerah. Massa mengamuk dan membakar apa saja di jalan-jalan. Ban, motor, mobil, gedung perkantoran, apa saja. Amukan itu buntut dari serangan terhadap markas Partai Demokrasi Indonesia. Serangan, pendudukan dan amukan itu, pada gilirannya juga merupakan akibat kemelut dalam tubuh PDI yang ditunggangi pemerintah. Waktu itu tentu saja pemerintah Orde Baru. Anehnya, pemerintah saat itu menuding Partai Rakyat Demokratik PRD berada di balik amuk massa. Itulah awal mulanya PRD menjadi kambing hitam politik di Indonesia. Walau pun akhirnya tak terbukti, toh PRD kerap dijadikan kambing hitam dan dicap sebagai partai kiri beraliran komunis. Terutama oleh sisa-sisa kelompok Orde Baru. Pekan ini, Kepala Polisi Jakarta Sofyan Yacoeb mencurigai kelompok Budiman Sudjatmiko sebagai kelompok ketiga yang bakal mengacaukan Jakarta. Polisi memang disibukkan mengamankan dua acara penting pekan ini. Sidang paripurna DPR dan Konperensi Tingkat Tinggi negara-negara kelompok 15. Sofyan Yacoeb: Tidak, kelompok-kelompok ini dipimpin oleh Budiman Sudjatmiko. Jelas ya? Kita akan coba mendekati dia. Saya akan bicara baik-baik dengan mister Budiman Sudjatmiko. Tolonglah, jangan main-mainlah Bud. (kalau dia main-main?) gua gebuk dia. Tadi barusan saja dia mendeklarasikan dengan lima ribu massanya di Monas. Dia deklarasikan suatu gerakan anti Orde Baru. Sofyan mengaku sudah mendapat informasi akurat dari intelejen polisi, yang mengikuti gerak-gerik kelompok Sudjatmiko. Polisi Jakarta menilai kelompok Sudjatmiko ini kecil tapi sangat militan. Hobinya membentur-benturkan aparat keamanan dengan demosntran. Ketua PRD Budiman Sudjatmiko membantah tudingan polisi Jakarta. Budiman menantang polisi untuk membuktikan tuduhannya. Budiman Sudjatmiko: Itu, itu adalah suatu rekayasa yang hanya untuk menciptakan legitimasi bagi represi terhadap kelompok pro demokrasi. Kita tidak merencanakan anarki apa pun dan tidak merencanakan bentrokan horisontal apapun. Atau bentrokan vertikal dengan aparat keamanan. Itu posisi kita. Dan tidak ada rencana untuk melakukan kekacauan apa pun. Aksi kita aksi damai. Budiman merasa sudah biasa dijadikan sasaran aparat keamanan dan menjadi kambing hitam. Untunglah, sewaktu demonstrasi di Jakarta, tidak terjadi bentrokan seperti dikhawatirkan polisi. Terlepas dari tuduhan polisi, Budiman Sudjatmiko justru menuai teror. Rumah orang tuanya di Bogor diteror dengan bom rakitan. Tapi polisi malah menuduh orang-orang Budiman sendiri yang melakukannya. Polisi mencap kelompok Budiman sebagai kelompok yang menggunakan cara-cara komunis. Beberapa waktu lalu di Jawa Timur, PRD juga menjadi kambing hitam pembakaran kantor Golkar. Golkar menuduh PRD menjadi kompor aksi massa pendukung Presiden Wahid. Sekretaris PKB Jawa Timur Fuad Anwar tidak yakin dengan tuduhan itu. Walau pun PKB percaya, aksi massa di Jawa Timur selalu disusupi kelompok lain. Fuad Anwar: Ya kita nggak bisa ngatakan seperti Kapolda DKI. Kapolda DKI ngatakan itu sebelum aksi toh, setelah aksi kana yang bener kita nggak bisa tahu, nggak bisa nyebut nama atau kelompok provokator. Kalau sampeyan nyebut nama PRD ya gimana PRD yang kecil dikuyok-kuyok digitukan kan susahkan. PRD anti orde baru gitu aja lah Menurut Fuad, saat ini segala kemungkinan bisa saja terjadi. Berbagai kelompok kepentingan politik bisa saja menjadi penyusup ke kelompok lain. Pembakaran kantor Golkar misalnya kata Fuad bisa saja dilakukan oleh mereka sendiri. Pengamat politik dari CSIS Indra J. Piliang mengatakan aparat keamanan terlalu berlebihan dalam mencap PRD sebagai gerakan kiri atau komunis. Di mata Indra, kelompok Budiman Sudjatmiko tak lebih dari gerakan perlawanan terhadap Orde Baru. Indra J. Piliang: Jadi sebetulnya ini menunjukkan bahwa kita belum beranjak dari kekacauan dalam menerjemahkan aspirasi di kalangan publik. Kemudian dominannya wacana yang sebenarnya milik militer cap-cap ini komunis ini mau anarkis ini mau bakar orang yang mengaburkan aspirasi yang berkembang sendiri. Kalau cuma sekedar aspirasi dan kemudian terjadi bentrokkan dan sebagainya, mungkin itu lebih banyak karena ketidaksigapan aparat keamanan atau lemahnya koordinasi diantara aparat keamanan sendiri. Menurut Indra Piliang, PRD sama sekali tidak melakukan gerakan seperti orang komunis. Misalnya, aksi penggalangan kaum miskin untuk mengangkat senjata, atau gerakan radikal lainnya. Lebih dari itu, cara-cara mengkambinghitamkan jelas tidak berbeda dari cara Orde Baru. Dan ini juga merupakan cara yang paling gampang untuk mengalihkan masalah. Dan masyarakat yang sudah terbiasa dengan cara-cara semacam ini pasti akan makin sulit mempercayai pihak aparat keamanan. Tim liputan 68H Jakarta melaporkan untuk Radio Nederland di Hilversum. --------------------------------------------------------------------- Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum http://www.ranesi.nl/ http://www.rnw.nl/ Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda peroleh melalui [EMAIL PROTECTED] Copyright Radio Nederland Wereldomroep. ---------------------------------------------------------------------