---------------------------------------------------------------------

WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP
Edisi: Bahasa Indonesia

Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh
Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir.

---------------------------------------------------------------------

Edisi ini diterbitkan pada:

Jumat 13 Juli 2001 13:30 UTC



** AMIEN RAIS ANCAM, KALAU DEKRIT PRESIDEN DIKELUARKAN, SI MPR AKAN
DIGELAR PADA HARI BERIKUTNYA

** DI INDONESIA TERDAPAT LEBIH SEJUTA PENGUNGSI, AKIBAT KONFLIK ETNIS
DAN KONFLIK BERSENJATA

** FILIPINA MENINGKATKAN PENGEJARAN TERHADAP PEMBERONTAK ABU SAYYAF

** TOPIK GEMA WARTA: MASIH ADAKAH PERWIRA TNI/POLRI YANG SETIA
MENDUKUNG GUS DUR?

** TOPIK GEMA WARTA: PEMILHAN GUBERNUR MALUKU UTARA, AJANG AWAL
TAMPIL KEMBALINYA GOLKAR



* AMIEN RAIS ANCAM, KALAU DEKRIT PRESIDEN DIKELUARKAN, SI MPR AKAN
DIGELAR PADA HARI BERKUTNYA

Dalam  pertemuan dengan eksponen 45 dan 66 di Cirebon, Presiden
Abdurrahman Wahid mengatakan, solusi politik yang dilakukan Akbar
Tandjung, Hamzah Haz dan Marzuki Darusman harus selesai dalam
seminggu. Jika tidak, Dekrit negara dalam keadaan darurat terpaksa
harus dikeluarkan. Sementara itu Ketua MPR RI, Amien Rais
mengungkapkan, kalau presiden mengeluarkan Dekrit itu, maka hari
berikutnya kami akan menggelar Sidang Istimewa MPR untuk melakukan
prosedur impeachment. Solusi  politik yang dilakukan Akbar Tandjung,
Hamzah Haz dan Marzuki Darusman adalah mengumpulkan semacam tanda
tangan agari tidak ada pertanggungjawaban presiden dalam Sidang
Istimewa nanti. Menurut Wahid ada tiga hal penting dalam situati
negara dalam keadaan darurat, yakni DPR/MPR akan dibekukan.
Percepatan pemilu dengan sistem proporsional dan pemerintah akan
dimesioner, jadi pemerintah tidak bisa mengambil keputusan-keputusan
penting, dan hanya melakukan kegiatan teknis, kecuali presiden.


* DI iNDONESIA TERDAPAT LEBIH SEJUTA PENGUNGSI, AKIBAT KONFLIK ETNIS
DAN KONFLIK BERSENJATA

Di Indonesia terdapat lebih sejuta pengungsi akibat konflik kekerasan
etnis dan konflik bersenjata. Separoh dari jumlah itu adalah
anak-anak. Demikian angka yang diumumkan pihak Palang Merah
Indonesia. Organisasi tersebut menyatakan, hanya memiliki sarana
terbatas, dan sulit untuk mencapai seluruh kaum pengungsi tersebut.
Di samping itu para pekerja bantuan Palang Merah juga sering
dihadapkan pada bahaya kekerasan. Terutama di kawasan konflik seperti
Aceh, para petugas Palang Merah selalu menjadi sasaran dalam
pertempuran yang terjadi antara TNI dan kaum pemberontak GAM.


* FILIPINA MENINGKATKAN PENGEJARAN TERHADAP PEMBERONTAK ABU SAYYAF

Presiden Filipina Gloria Arroyo meningkatkan operasi pengejaran
terhadap gerakan pemberontak Abu Sayyaf. Pemberontak Abu Sayyaf
sudah selama dua bulan menyandera sekitar 20 warga Filipina dan
Amerika di Pulau Basilan. Angkatan Bersenjata Filipina mendapat
wewenang lebih luas dari presiden, antara lain untuk menangkap para
simpatisan gerakan pemberontakan tersebut. Dengan demikian Arroyo
berharap bisa mengisolir kaum pemberontak itu.


* SEORANG KOLONIS YAHUDI TEWAS DI TEPI BARAT SUNGAI YORDAN

Dalam bentrokan sengit di Tepi Barat Sungai Yordan, seorang kolonis
Yahudi tewas. Puluhan lainnya menderita luka-luka, yang sebagian
besar adalah warga Palestina. Pertempuran sengit terjadi Kamis malam
kemarin di kota Hebron, yang menurut Walikota setempat, berubah
penjadi 'kancah pertempuran'. Tank-tank Israel menembaki rumah-rumah
warga Palestina dengan arteleri berat. Dua pos penjagaan kesatuan
elite Presiden Palestina Yasser Arafat juga dihancurkan. Menurut
Radio Israel, serangan tersebut merupakan tindak pembalasan terhadap
serangan Palestina, yang melukai tiga kolonis Yahudi.
Kelompok-kelompok kolonis Yahudi  melakukan perusakan di bagian kota
Hebron yang berpenduduk Palestina. Bentrokan terbaru itu sekali lagi
membuktikan tidak ditaatinya gencatan senjata yang dicapai sebulah
lalu, setelah adanya campur tangan  pihak Amerika. Sejak
berlangsungnya perjanjian gencatan senjata, sebanyak 20 warga
Palestina dan 12 warga Israel tewas.


* PULUHAN ORANG CIDEA SEUSAI MARES ORANYE DI BELFAST

Di ibukota Irlandia Utara, Belfast, puluhan orang menderita cidera
seusai mares oranya penduduk Protestan. Lebih 50 anggota polisi
menderita luka-luka, di antaranya akibat serangan dengan kapak atau
molotovcocktrail. Polisi menggunakan tembakan peluru karet dan
semprotan air. Bentrokan terjadi ketika sekitar 200 peuda katholik di
Belfast Utara menerobos rintangan-rintangan jalan yang dipasang,
untuk melindungi penduduk protestan yang kembali dari mares oranye
mereka. Sebelumnya di Belfast jatuh sejumlah korban akibat baku
hantam di antara kelompok-kelompok  protestan yang bersaing. Di
seluruh Irlandia Utara Kamis kemarin berlangsung mares oranye, untuk
memperingati Perang  Boyne di tahun 1690. Ketika itu Raja Belanda,
Williem Ketiga mengalahkan mertuanya Jacobus Kedua yang beragama
katholik. Kaum protestan menganggap hari tersebut sebagai puncak masa
mares oranye.


* RUDAL PENDORONG ARIANE GAGAL MENGORBITKAN DUA SATELIT KE
LINTASANNYA YANG TEPAT

Rudal pendorong Eropa, Ariane, mengorbitkan dua satelit pada lintasan
yang salah mengelilingi bumi. Akibat  kerusakan  teknis pada rudal
pengemudi, sebuah satelit telekomunikasi Eropa ARTEMIS  dan sebuah
satelit  televisi Jepang mengorbit pada lintasan yang lebih rendah
dari yang direncanakan. Pada saat tinggal landas dari pusat
peluncuran Kourou di Guyana Prancis,  tampaknya semua berlangsung
mulus. Sekarang sedang diupayakan  agar kedua  satelit itu berada
kembali  pada lintasanya yang benar. Namun menurut para pakar
penerbangan antariksa, satelit-satelit itu juga  akan berada di
lintasannya lebih pendek ketimbang waktu sepuluh tahun yang
direncanakan.


* PARLEMEN RUSIA SETUJUI UNDANG-UNDANG BARU MELAWAN PRAKTEK PEMUTIHAN
UANG

Parlemen Rusia, Duma menyetujui undang-undang  baru untuk memberantas
 praktek pemutihan uang. Dengan itu Rusia  berhadap, bisa menghindari
sanksi  yang diperingatkan  komisi kontrol internasional. Komisi
tersebut berpendapat, Moskow tidak  serius menindak
transaksi-transaksi keuangan gelap.  Pemerintah Rusia antara lain
bisa  mencegah adanya tindakan sanksi internasional, kalau keadaan
bisa diperbaiki sebelum Oktober mendatang.


* MASIH ADAKAH PERWIRA TNI/POLRI YANG SETIA MENDUKUNG GUS DUR?

Intro: Presiden Kyai Haji Abdurrahman Wahid hari Jum'at ini kembali
mengulang ancamannya untuk memberlakukan keadaan darurat dan
mempercepat pemilihan umum. Untuk bisa melaksanakan rencananya itu
Gus Dur jelas membutuhkan dukungan TNI dan terutama Polri. Ada
tanda-tanda bahwa Gus Dur sendiri masih didukung oleh kalangan TNI
dan Polri. Dengan kata lain, tidak semua perwira TNI dan Polri
memihak Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri. Bagaimana ini mungkin?
Berikut laporan koresponden Syahrir dari Jakarta:

Pengamat politik Rizal Malaranggeng memperkirakan Megawati akan
menjadi presiden baru pada akhir Sidang Istimewa MPR, jika konstelasi
politik tidak berubah. Dengan kondisi sekarang, menurut Rizal
Malaranggeng, Megawati sudah 95% akan mulus menjadi presiden kecuali
muncul kondisi yang dahsyat. Tetapi hari ini, Presiden Abdurrahman
Wahid merasa yakin bisa lolos dari Sidang Istimewa MPR dan tetap
bertahan sebagai kepala negara sampai dilaksanakannya pemilu yang
dipercepat. Kepada televisi Amerika, CNN, Kamis lalu ia menyatakan
keyakinannya itu. Ia juga menunjuk pada uasaha-usahanya melakukan
kompromi, sebisa mungkin. Jum'at ini kembali ia mengumumkan akan
mengeluarkan dekrit pembekuan parlemen dan penetapan keadaan bahaya
hari Jum'at tanggal 20 Juli pukul 18.00 WIB, jika MPR tetap
bersikeras meminta Laporan Pertanggung Jawaban Presiden pada SI
mendatang. Penegasan ini disampaikan Gus Dur di hadapan para ulama di
Masjid At Taqwa, Cirebon.

Ancaman Presiden ini merupakan jawabannya atas rencana MPR
mempercepat SI dengan mengikutsertakan laporan pertanggungjawaban
presiden. Parlemen menilai Presiden telah melanggar konstitusi dan
Tap MPR No VII/MPR/2000 tentang peran TNI/Polri. SI MPR menurut Wahid
tidak boleh meminta laporan pertanggungjawaban Presiden, apalagi
menyinggung hubungan antar lembaga tinggi dan tertinggi negara,
melainkan SI berisi pidato Presiden bukan laporan jangka panjang.
Rencana Gus Dur ini dijawab Ketua MPR Amien Rais bahwa pimpinan MPR
akan langsung menyetujui permintaan tujuh fraksi DPR untuk
mempercepat SI, bilamana Presiden Wahid benar-benar mengumumkan
dekrit pada tanggal 20 Juli mendatang. Amien sudah memanggil semua
anggota MPR untuk segera berkumpul di Jakarta. SI akan digelar satu
atau dua jam setelah dekrit Presiden diumumkan. Namun para pengamat
melihat berhasil tidaknya dekrit presiden itu tergantung pada TNI dan
Polri.

Dalam hubungan itu menarik untuk melihat acara olahraga TNI AD di
Taman Bunga Cibubur, kemarin. Para Perwira Tinggi dijajaran TNI AD
yang di antaranya tampak Panglima Kostrad Letjen  Ryamizard Ryacudu,
KSAD Jenderal Endriartono Sutarto, Wakil KSAD Letjen Kiki Syahnakri,
Staf Ahli AD Mayjen Syahrir MS, mantan Danjen Kopassus, dan Danjen
Kopasus Mayjen Amirul Isnaeni. Yang menarik adalah kehadiran Letjen
Agus Wirahadikusumah, Mayjen Kivlan Zein, dan Mayjen Saurip Kadi.
Ketiga-tiganya dikenal dekat dengan Gus Dur, meski Kivlan berasal
dari kubunya Prabowo. TNI AD yang selama ini ingin menunjukkan
dirinya bersikap netral dalam pertentangan pemerintah dengan DPR/MPR
dalam prakteknya nampak lebih condong kepada parlemen karena percaya
pada akhirnya Megawati yang akan menjadi presiden baru. Kehadiran
Agus, Saurip dan Kivlan dimaksudkan untuk mendapat masukan dan untuk
menjaga agar TNI-AD akan tetap bersatu.

Bukan rahasia lagi bahwa ketiga perwira pro Gus Dur tadi saat ini
sangat populer di kalangan perwira menengah Angkatan Darat.
Endriartono tentu tidak mau mengalami nasib yang sama dengan
Bimantoro. Bimantoro yang berasal dari generasi AKABRI 70 tiba-tiba
harus melihat bagaimana generasi AKABRI 71 ke bawah menentangnya.
Wakapolri Chaeruddin Ismail berasal dari generasi 71. Para perwira
menengah menyadari bahwa kinilah momentum yang tepat bagi mereka
untuk naik pangkat. Rencana Gus Dur untuk menaikkan gaji para
prajurit TNI-Polri pada saat dekrit dengan memanfaatkan Dana
Reboisasi yang kini dimasukkan dalam APBN, jelas akan mendongkrak
populeritasnya dikalangan TNI/Polri. Menurut seorang pengamat, jika
TNI-AD tidak mendekatkan diri dengan Chaeruddin Ismail cs maka jelas
poros angkatan bersenjata itu akan pecah. Apalagi TNI-Angkatan Udara
sudah menunjukkan gejala-gejala tidak mau tunduk lagi pada keinginan
Angkatan Darat yang dinilai terlalu setia pada pemikiran-pemikiran
Orde Baru Soeharto.

Dari kalangan perwira angkatan 70 Akabri pun sebenarnya sudah ada
isyarat-isyarat untuk bekerjasama dengan Gus Dur. Menurut seorang
perwira angkatan 70 itu, "ex AKABRI itu selalu taat perintah. Yang
penting jangan korek angkatan 70". Dia menunjuk tiga perwira
angkatannya yang punya integritas, bersih, jujur dan netral. "Mereka
bisa digunakan Gus Dur maupun Megawati," katanya. Masing-masing ialah
Yuyun Mulyana, Engkesman dan Sitorus. Faksi-faksi di  Polri maupun
Angkatan Darat mau-tak-mau harus memilih dan menempatkan diri dalam
pertikaian Presiden/Pemerintah dan Wapres bersama DPR/MPR. Bagi
Chaeruddin Ismail inilah momentum yang tepat untuk naik pangkat,
setelah ditinggalkan teman-temannya yang lain. "Mau susah atau
senang, saya terima dulu penugasan ini," katanya kepada seorang
temannya. Pemikiran seperti ini jelas ada pula di kalangan Angkatan
Darat. "Biarpun cuma sehari saya bersedia menjadi KSAD," kata seorang
letjen. "Dalam karier saya belum pernah saya menolak suatu perintah
dari atasan," ujarnya pula. Pemikiran semacam ini jelas juga beredar
di kalangan jenderal yang belum pensiun dan berharap diangkat menjadi
Panglima TNI. Maka dalam satu minggu ini jika betul-betul berani, Gus
Dur masih bisa memanfaatkan posisinya sebagai Presiden dan Panglima
Tertingi angkatan-angkatan bersenjata untuk membubarkan parlemen.

Yang sekarang dikhawatirkan masyarakat adalah suatu gejala young
turks seperti di Filipina semasa Corazon Aquino. Apa yang disebut
fenomena Turki muda ini terjadi di mana-mana dan yang mungkin lebih
relevan bagi Indonesia adalah di Portugal pada jaman Revolusi Anyer,
April 1974. Waktu itu, sekelompok tentara generasi muda memberontak
terhadap pemerintah pusat karena sudah tidak sudi lagi dijadikan
budak kekuasaan yang mutlak berada di tangan jenderal gaek Caetano.
Para perwira rendah menengah itu menolak dijadikan algojo yang
bertugas membunuhi para pejuang kemerdekaan di jajahan Portugal di
Afrika, yaitu Mozambique, Guinee, dst. Sekarang di Indonesia, menurut
seorang pengamat lain, Soeharto memang sudah tidak berkuasa lagi,
tetapi perpecahan di kalangan tentara ternyata tidak juga bisa
sepenuhnya dihindari, paling sedikit secara teoretis. Sebab utamanya
karena tentara makin terbelah antara, di satu pihak, mereka yang
bertahan tidak mau melepaskan fasilitas yang pernah mereka nikmati di
masa lampau, baik itu fasilitas ekonomi dan terutama fasilitas hukum
yang disebut straffeloosheid yaitu tidak diadili walau pun sudah
membunuhi banyak orang. Dan di lain pihak mereka yang ingin maju,
ingin supaya tentara bersih dari dosa-dosa masa lampau, sehingga
tentara bisa tampil sebagai kekuatan modern profesional seperti di
negara-negara demokratis lainnya.

Memang sulit untuk secara tegas menerapkan pemisahan antara tentara
tua dan tentara muda itu. Ini masalah generasi dan orang, jadi sulit
untuk menggariskan bahwa generasi tua itu termasuk angkatan satu,
sedangkan generasi tua angkatan lainnya. Ada saja seorang yang dari
generasi tua tetapi ternyata cukup progresif dan menghendaki bukan
saja profesionalisme tentara, tetapi juga penghapusan
straffeloosheid, sehingga mereka yang bersalah di masa lampau patut
diadili. Sebaliknya ada pula generasi muda yang mati-matian
mempertahankan pradigma Orde Baru. Yang menarik, tentara tua yang
tetap menginginkan semua fasilitas itu terlihat bergabung dalam PDIP.
Di luar kenyataan bahwa kehadiran mereka memberatkan PDIP, antara
lain karena  PDIP bisa terancam perpecahan, partai politik nampaknya
merupakan ajang yang masih mungkin bagi tentara tua untuk meneruskan
perjuangannya mempertahankan nilai-nilai lama, nilai Orde Baru.


* PEMILHAN GUBERNUR MALUKU UTARA, AJANG AWAL TAMPIL KEMBALINYA GOLKAR


Suasana ribut-ribut protes dan orasi tolak Abdul Gafur.... (fade
under)

Tokoh Orde Baru Abdul Gafur kembali mengukir cerita di tanah
kelahirannya. Kamis pekan lalu,  pemilihan gubernur dan wakil
gubernur Maluku Utara di gedung DPRDTernate berakhir dengan
keributan. Sekitar 10 ribu orang serentak menyerbu gedung wakil
rakyat begitu nama Abdul Gafur disebut sebagai gubernur terpilih.

Sambungan orasi dan protes.... (fade under)

Polisi yang menjaga ketat sidang pemilihan itu terpaksa melepaskan
tembakan peringatan. Sedangkan Abdul Gafur diselamatkan dari amukan
massa dengan helikopter.

Drama keributan itu menjadi awal terungkapnya kasus suap di balik
kemenangan Abdul Gafur. Di tengah tekanan protes warga Maluku Utara,
seorang anggota DPRD dari Partai Golkar Mohamad Sahafin akhirnya
mengaku telah menerima uang sogok langsung dari tangan Gafur.
Tentunya dengan imbalan memilih nama Gafur sebagai gubernur.

Mohamad Sahafin: Menyatakan dengan sebenar-benarnya dan
sejujur-jujurnya bahwa saya telah menerima uang sebesar 66 juta
rupiah dari doktor Abdul Gafur dengan permintaan agar saya memilih
doktor Abdul Gafur dan Yamin Tawary sebagai gubernur dan wakil
gubernur..

Setelah mengeluarkan pengakuannya di atas kertas bermaterai, Sahafin
menegaskan lagi ia tidak ditekan oleh siapa pun. Ia juga siap
menerima segala risiko termasuk dipecat sebagai anggota DPRD. Selain
Sahafin, Muhsin Sudara dari Partai Persatuan Pembangunan juga mengaku
menjual hak suaranya kepada Gafur. Penulis buku Soeharto dan Ibu Tien
ini memberinya imbalan uang, meski tak diketahui berapa persis
besarnya.

Namun salah seorang pendukung Abdul Gafur, aktivis LSM di Ternate
Andi Zougiera menolak semua tuduhan terhadap kubunya. Menurut Andi,
Sahafian telah ditekan dalam memberikan pernyataan.

Andi Zougiera: Dia ditekan itu lho.. itu dia ada bikin statement juga
bahwa tandatangannya dia itu atas penekanan juga. Tapi dia tidak
menjelaskan siapa yang menekan dia. Ada saya statement-nya pernyataan
tertulis, ketik komputer...

Menurut Zougiera pemilihan gubernur telah berlangsung secara
demokratis. Dan pemberitaan media massa bahwa ribuan orang menolak
Gafur tidaklah benar.

Dalam sebuah pernyataan resminya di hadapan wartawan di Jakarta,
Abdul Gafur juga menyatakan isu suap ini hanya rekayasa. Fitnah ini
menurut anggota MPR utusan daerah Aceh itu dilontarkan oleh para
pendukung calon gubernur lainnya yang kalah dalam pemilihan.

Menanggapi kisruh ini DPRD segera membentuk tim penyelidik. Mereka
berkesimpulan kasus ini perlu ditindaklanjuti. Setelah melalui
perdebatan sengit, DPRD akhirnya menyerahkan kasus ini kepada
pemerintah pusat. Asal tahu saja yang mengusulkan penyelesaian ini
adalah fraksi Golkar. Ketua DPRD Maluku Utara Rustam Conoras
mengatakan keputusan akhir diserahkan kepada Menteri Dalam Negeri dan
Otonomi Daerah.

Rustam Conoras: Jadi unsur dugaan money politics sudah memenuhi
syarat-syarat formal. Sesuai dengan ketentuan PP 51 tentang tata
tertib. Hanya saja kita tetap dengan hasil berbagai perbedaan tadi
akan diadakan penandatanganan berita acara tapi kemudian nanti  kita
akan laksanakan lanjut dari hasil itu kepada pemerintah pusat.

Sementara, Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Soerjadi Soedirja
yang menerima limpahan kasus ini menyatakan masih menunggu
bukti-bukti kuat selanjutnya. Baru kemudian  ditentukan
tindaklanjutnya.

Soerjadi Soedirja: Nanti kan masukan-masukan itu bukan hanya
diserahkan begitu saja. Kan sekarang itu pemilihan kepala daerah
sangat ditentukan oleh DPRD. Kalau kemudian diserahkan begitu saja ke
pemerintah pusat tidak tanggung jawab dong. Lalu kita kirim tim
kesana baru kita buktikan. Misalnya diduga ada money politics lalu
kita katakan buktikan dong!

Tindakan DPRD yang melempar masalah ke pusat ini jelas tidak
memuaskan warga Maluku Utara yang menggugat terpilihnya Gafur. Sebab
mereka ingin DPRD membatalkan keputusan ini dan melakukan pemilihan
ulang.

Pengamat masalah otonomi daerah Herman Ibrahim menyatakan daerah
sebenarnya bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Dalam hal ini
Kejaksaan Tinggi Maluku Utara bisa berinisiatif memeriksa kasus ini
dan selanjutnya memproses ke pengadilan. Jika terbukti ada kasus
penyuapan maka pengadilan dapat membatalkan keputusan DPRD. Namun
dengan dilimpahkan ke pusat Herman khawatir kasus ini tidak akan
segera tuntas.

Herman Ibrahim: Itulah negeri kita itu repotnya begitu. Negeri kita
itu yang konon kabarnya sangat menganut supremasi hukum sehingga
prosesnya bertele-tele. Misalnya kasus penyuapan gubernur Bengkulu
yang dilantik dulu, nanti katanya, kata mendagri itu biar dibuktikan
di pengadilan. Sampai sekarang buktinyanya pengadilannya nggak jalan
ya sampai sekarang gubernurnya happy happy aja gitu.

Kekhawatiran lolosnya Abdul Gafur dalam masalah ini memang cukup
beralasan. Mengingat  sisa-sisa pengaruh Gafur di masa lalu terhadap
para pejabat di pusat. Jaman Soeharto berkuasa, Gafur adalah petinggi
Golkar dan pernah menjabat sebagai menteri pemuda dan olahraga. Saat
itu ia biasa disapa Bung Gafur. Belum diketahui pasti bagaimana nasib
si bung ini kelak, jika betul kasus suapnya terbukti. Namun inilah
ironi perjalanan reformasi di Indonesia, yaitu naiknya kembali
tokoh-tokoh Orde Baru di pentas politik.

Tim Liputan 68H Jakarta melaporkan untuk Radio Nederland di
Hilversum.


---------------------------------------------------------------------
Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
http://www.ranesi.nl/
http://www.rnw.nl/

Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda
peroleh melalui
[EMAIL PROTECTED]

Copyright Radio Nederland Wereldomroep.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke