--------------------------------------------------------------------- WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP Edisi: Bahasa Indonesia Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir. --------------------------------------------------------------------- Edisi ini diterbitkan pada: Senin 23 Juli 2001 14:20 UTC ** MPR COPOT WAHID DAN ANGKAT MEGAWATI ** KAMBODJA AKAN BENTUK TRIBUNAL KHMER MERAH ** BONN HASILKAN PERJANJIAN IKLIM ** TOPIK GEMA WARTA: DENGAN JATUHNYA GUS DUR, PERJUANGAN PAPUA MENGHADAPI HAMBATAN ** TOPIK GEMA WARTA: UNTUK INDONESIA RAYANYA, MEGAWATI SADAR TUGASNYA TIDAK KECIL ** TOPIK GEMA WARTA: MEGAWATI TAMPILKAN PROGRAM 100 HARINYA, TAPI MAMPUKAH DIA? * MPR COPOT WAHID DAN ANGKAT MEGAWATI MPR pada Sidang Istimewa yang dipercepat mencopot Presiden Abdurrahman Wahid dan menggantinya dengan Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri. Wahid tidak hadir pada Sidang Istimewa MPR itu. Lebih dari separo anggota MPR menyetujui pencopotan Wahid dan dengan suara bulat mengangkat Megawati sebagai penggantinya. Ia sesaat kemudian dilantik sebagai presiden. Polisi menyatakan mendukung Megawati sebagai presiden baru. Gus Dur, yang berkuasa selama 21 bulan, sementara ini masih tetap berada di Istana Merdeka. Menjelang berlangsungnya Sidang Istimewa mantan presiden itu menyatakan Sidang Istimewa tidak sah dan menandaskan ia tidak akan mundur. Jakarta sementara ini tenang tapi tegang. Megawati Soekarnoputri, 54 tahun, merupakan presiden Indonesia kelima. PDI-P pimpinannya merupakan partai terbesar di Indonesia sejak pemilu 1999. * KAMBODJA AKAN BENTUK TRIBUNAL KHMER MERAH Majelis Tinggi Kambodja dengan suara bulat memutuskan membentuk tribunal untuk mengadili para mantan pemimpin rejim Khmer Merah. Di bawah pimpinan rejim ini hampir dua juta orang tewas tahun 70-an. Sejauh ini para mantan pemimpin Khmer Merah tidak pernah diadili. Majelis Rendah Kambodja sebelumnya telah memutuskan untuk membentuk tribunal. Kini rancangan undang-undangnya masih harus disetujui Raja Norodom Sihanouk. Pemerintah Kambodja masih harus melakukan perundingan dengan PBB juga. PBB mengatakan hanya mendukung tribunal di Kambodja kalau tribunal itu bekerjasama dengan para hakim dan jaksa penuntut internasional. * BONN HASILKAN PERJANJIAN IKLIM Konferensi iklim internasional di Bonn, Jerman akhirnya membuahkan perjanjian juga, menyusul perundingan yang lama dan alot. Para juru runding negara-negera peserta menyetujui gagasan kompromi ketua konferensi asal Belanda, Jan Pronk, soal pelaksanaan Perjanjian Kyoto. Perjanjian Bonn mengatur cara mengurangi emisi gas rumah kaca seperti CO2. Khususnya Jepang menghalangi tercapainya perjanjian hari-hari belakangan. Negara peserta lainnya akhirnya memenuhi kehendak Tokyo. Semua negara peserta konferensi iklim antara lain menyapakati bahwa sanksi akan diberlakukan terhadap negara-negara yang tidak bisa memenuhi targetnya, tetapi mereka tidak akan dikenai hukuman denda. Sanksi terhadap negara pelanggar berupa tambahan emisi gas rumah kaca. Perjanjian Bonn ini mulai berlaku dua sampai tiga tahun lagi. * PEMBERONTAK MAO DI NEPAL TETAP LAKUKAN AKSI TEROR Pemberontak Mao di Nepal membunuh sedikitnya 20 anggota polisi pada tiga aksi teror terhadap dua kantor polisi dan sebuah patroli. Kekerasan berlangsung Ahad kemarin ketika partai Konggres yang berkuasa melantik Sher Bahadur Deuba sebagai Perdana Menteri baru. Deuba, 55 tahun, menggantikan Girija Prasad Koirala, yang dihujani kecaman karena dinilai gagal menindak pemberontak Mao. Pemberontakan lima tahun terhadap sistim monarki Nepal makin menajam, menyusul pembantaian awal Juni lalu yang menewaskan bagian besar anggota kerajaan. Menurut pemberontak Mao pembantaian itu ulah komplotan dan mereka tidak menerima pernyataan resmi bahwa mendiang Putra Mahkota Dipendra melakukan pembantaian tersebut. * MANTAN BEATLE GEORGE HARRISON HAMPIR TEMUI AJALNYA Mantan anggota kelompok Beatles, George Harrison, dikabarkan di ambang kematian. Harrison, 58 tahun, yang mengidap penyakit kanker otak saat ini dirawat di Swiss. Mantan produser Beatles, George Martin, mengatakan Harrison menerima kenyataan bahwa ia dikalahkan oleh penyakitnya. Kendati demikian Harrison masih berharap ia bisa sembuh. Beberapa bulan lalu Harrison menjalani operasi kanker paru-paru dan empat tahun lalu operasi kanker tenggorokan. * DEMONSTRAN SERBU KEDUTAAN BESAR KANADA DAN ITALIA DI LONDON Sekitar 150 demonstran menyerbu kedutaan besar Kanada dan Italia pada aksi unjuk rasa di London, Inggris. Mereka merusak kaca-kaca jendela dan satu mobil dikabarkan hancur. Polisi melakukan sedikitnya tiga kali penangkapan. Aksi unjuk rasa merupakan tanggapan atas kematian seorang aktivis Italia, Jum'at lalu. Ia ditembakmati pada salah satu aksi terdahsyat yang mewarnai KTT G-8 di Genoa, Italia. Para pemimpin tujuh negara industri plus Rusia itu dalam pernyataan penutup yang diumumkan kemarin menyesalkan demonstrasi penuh kekerasan itu. * 15 ORANG TEWAS DI KASHMIR Dikabarkan 15 orang tewas di India kemungkinan akibat serangan pejuang muslim di Kashmir. Menurut saksi mata para korban diseret keluar rumah masing-masing untuk kemudian ditembakmati. Sabtu lalu sedikitnya 12 orang tewas di Kashmir akibat serangan pejuang muslim. Bulan-bulan belakangan 200 orang meninggal dunia di Kashmir akibat kekerasan separatis. Baik Pakistan maupun India selama puluhan tahun mengklaim Kashmir yang kini terbagi dua. Pada pertemuan puncak India-Pakistan awal bulan ini kedua belah pihak gagal mencapai kesepakatan soal Kashmir. * DENGAN JATUHNYA GUS DUR, PERJUANGAN PAPUA MENGHADAPI HAMBATAN Pencopotan Presiden Abdurrahman Wahid dikhawatirkan akan menghadirkan kembali praktrek praktek penindasan ala Orde Baru, terhadap aspirasi kemerdekaan Papua. Menurut Tom Beanal, ketua Dewan Presidium Papua, MPR juga telah bermain kasar: Tom Beanal [TB]: Saya lihat bahwa MPR terlalu kasar. Permainan kasar betul, kalau saya lihat di televisi. Saya sebenarnya saya punya pikiran itu Gus Dur orang yang betul berbicara dari hati rakyat. Dengan pengambilalihan itu mau serahkan kepada orang-orang di atas untuk mulai lagi menindis. Itu yang saya lihat yang akan terjadi. Jadi suara rakyat hampir tidak akan kedengaran lagi. Radio Nederland [RN]: Jadi menurut anda suara rakyat tidak akan kedengaran lagi. Lalu bagaimana dengan rakyat Papua? TB: Kami tetap akan berusaha untuk melepaskan diri dari NKRI. Kami hanya puji Pak Gus Dur karena mau mendengar aspirasi orang. Orang yang setuju dan orang yang tidak setuju, dia tetap mau adakan pendekatan dan mau dengar orang. Itu yang kami puji Pak Gus Dur. Tapi dengan naiknya Megawati akan terjadi macam itu atau tidak, kami khawatir. Saya sendiri khawatir. Saya takut Megawati tidak bisa berbuat apa-apa. Itu tetap kami, bukan karena Pak Gus Dur atau tidak, dalam Konggres Papua kami sudah bilang kami mau merdeka, mau keluar dari NKRI dengan damai. Hanya pada saat itu kami rasa bahwa Gus Dur mendengar kami itu kami rasa bahwa Gus Dur itu orang hebat. RN: Apakah menurut anda, anda masih akan didengar oleh pengganti Gus Dur berikutnya yaitu Megawati? TB: Saya tidak pusing Megawati dia dengar atau tidak pada kami, tetapi kami ada dapat mandat dari rakyat. Dan mandat ini saya pegang. Dan saya tahu bahwa orang Papua memang pada umumnya tidak mau ada di Indonesia. Mandat itu yang diberikan kepada kami. RN: Apakah jatuhnya Gus Dur ini membawa dampak bagi cita-cita kemerdekaan Papua? TB: Ya, ada dampaknya. Tapi itu suatu resiko yang harus kita tanggung. Di dalam memperjuangkan sesuatu tidak semuanya mesti jalan seperti jalan baik terus, jalan tol terus. Kadang-kadang ada hambatan, kadang-kadang baik semacam itu, tetap akan kita lalui. Salah satu itu dengan jatuhnya ini kita dapat sedikit hambatan. Kami sadari itu. RN: Kira-kira dampaknya seperti apa, Pak Tom? TB: Ya kelihatan bahwa kalau selama ini, saya lihat Megawati tidak ada pikiran sendiri. Dia bersandar kepada tentara. Dan dengan tentara itu saya khawatir kita kembali pada pemerintah Orde Baru. Tentara tentukan segala-gala. Megawati tidak menentukan banyak hal, tapi dia mau dengar orang lain dan orang lain yang terdekat nanti tentara. Dan yang kelihatan jelas itu bahwa Megawati dia memikirkan apa yang bapaknya. Dia tidak jadi seperti bapaknya tapi dia mau cita-citakan dengan mengembalikan cita-cita bapaknya. Ini saya rasa kurang. RN: Jadi nampaknya perjuangan Papua akan menghadapi hambatan ya di bawah Megawati? TB: Betul, betul itu. RN: Kira-kira apa yang akan dilakukan kalau begitu? TB: Ya itu mesti kami dulu berembug lagi dengan anggota Presidium Dewan Papua apa yang akan kita ini. Tapi yang jelas kami mau agar tetap ada dialog. Dialog dalam pelurusan sejarah. Itu kita akan tawarkan kembali kepada pemerintah Megawati. RN: Apakah anda berharap pemerintah Megawati akan mendengar itu atau mereka akan mengatakan 'ndak, anda tetap bagian Indonesia', gitu? TB: Ya pasti dia akan bilang itu tapi kami dari warga Papua tetap menyadari bahwa kami itu bukan orang Indonesia. * UNTUK INDONESIA RAYANYA, MEGAWATI SADAR TUGASNYA TIDAK KECIL Megawati mulai kemarin menjadi Presiden kelima Republik Indonesia. Tidak terjadi kekacauan seperti yang dikhawatirkan sebelumnya. Tetapi dengan adanya presiden baru sudah tentu permasalahan-permasalahan besar yang dihadapi Indonesia tidaklah otomatis hilang. Berikut laporan koresponden Syahrir dari Jakarta: Sementara teror bom marak lagi di Jakarta, lagi-lagi Komite Aksi Rakyat Tertindas (KARAT) hari ini melakukan konvoi keliling Jakarta. Mereka menyerukan agar rakyat tak percaya Sidang Istimewa (SI) MPR dan Dekrit Presiden. KARAT menyatakan baik SI MPR maupun dekrit presiden bukan untuk kepentingan rakyat. KARAT berharap, rakyat tak percaya SI karena acara itu digelar bukan untuk kepentingan rakyat. Sedangkan dekrit presiden, dinyatakan bukan untuk kepentingan seluruh rakyat Indonesia. Inilah antara lain sikap sebagian masyarakat pemuda di Jakarta. Situasi kacau yang tadinya dikuatirkan akan merebak di Jakarta ternyata tidak terjadi. Kyai langitan pun sudah bertemu Wapres Megawati sebelum 591 anggota majelis menyetujui Megawati diangkat sebagai Presiden. Maka Jawa Timur pun tidak jadi bergolak.Ternyata memang tank dan panser TNI yang menentukan arah politik di Indonesia. TNI mendukung Megawati. Maka jatuhlah Gus Dur tanpa TNI perlu menembakkan satu peluru pun. Cukuplah fraksi TNI-Polri di MPR menunjukkan sikapnya dengan mendukung fraksi-fraksi lain yang ingin melihat Gus Dur diberhentikan sebagai Presiden. Segala upaya Gus Dur untuk mengumumkan dekrit pembubaran DPR dan MPR percuma saja tanpa dukungan TNI. Kalau semula ada harapan-harapan dari sejumlah pendukung Gus Dur bahwa sebagian perwira TNI akan mendukungnya tidak terbukti. Semua ancaman Gus Dur kosong belaka. Sesungguhnya jauh-jauh hari ketika pion andalannya di TNI, Letjen Agus Wirahadikusumah diberhentikannya dari jabatan Pangkostrad maka mulai tamatlah peran Gus Dur di eksekutif. Sejak itu sesungguhnya posisi Megawati menjadi kuat karena duduknya Ryamizard di pucuk pimpinan Kostrad. Selain berasal dari daerahnya Taufik Kiemas, Ryamizard berasal dari keluarga Soekarnois. Anehnya selama ini keluarganya Gus Dur sangat yakin bahwa Ryamizard mendukung Gus Dur. Tetapi kenyataannya TNI khususnya Kostrad, pada saat-saat menentukan menunjukkan sikap melindungi Megawati. Dengan mengarahkan moncong-moncong kendaraan lapis bajanya ke Istana kemarin malam menjadi jelaslah bagi rakyat bahwa TNI sudah aktif berpolitik kembali. Jika Megawati sudah menjabat sebagai Presiden bisalah diperkirakan bahwa setelah melalui jenjang KSAD, Ryamizard sebelum pemilu 2004 sudah pasti akan menjabat sebagai Panglima TNI. Dialah yang paling berjasa mengamankan naiknya Megawati ke singgasana meski Gus Dur sempat menawarkan jabatan yang menarik kepadanya. Seorang pejuang '45, Listio, memperkirakan naiknya Megawati sebagai presiden dan lengsernya Gus Dur untuk jangka waktu yang lama, Indonesia tampaknya tidak akan dipimpin seorang presiden Islam. Presiden-presiden berikut adalah dari kalangan nasionalis. Setelah Megawati tadi ditetapkan sebagai Presiden setelah mengucapkan sumpah presiden RI, yang masih menjadi persoalan adalah bagaimana dengan Gus Dur yang dituduh makar. Siapa yang akan menangkapnya? Dan siapa yang akan mengusirnya dari istana? Sementara itu Megawati dalam pidato pengukuhannya mengatakan, tugas yang akan dihadapinya tidaklah ringan. Ia mengakui lunturnya kepercayaan luar negeri kepada Indonesia. Tidak ada satu golongan atau kelompok pun yang bisa mengatasi masalah Indonesia. Dan ia mengajak membangun negeri ini. "Marilah kita bangun Indonesia Raya," katanya. Itulah antara lain isi pidato Megawati. Tidak banyak janji dan tidak ada sesuatu yang istimewa. Megawati memang bukanlah Bung Karno, bapaknya yang kharismatis. Tetapi dari pidatonya jelas bahwa ia menyadari sepenuhnya masalah yang ia hadapi jauh lebih berat ketimbang ketika Gus Dur mulai menjabat sebagai presiden. Utang sudah bertambah lebih dari 200 milyar dolar. Pertikaian di daerah-daerah belum berakhir. Tetapi paling tidak untuk tiga sampai enam bulan ke depan akan ada semacam bulan madu di antara partai-partai. Pertempuran sudah selesai. Tetapi mungkin perang belum usai. Pelbagai permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia baik di bidang ekonomi, sosial, politik dan kebudayaan jika tidak ditanggulangi sekaligus secara tuntas, pasti akan menggerogoti pemerintahan Megawati. Dan pada akhirnya ia pun bisa bernasib sama seperti presiden-presiden sebelumnya. Orang-orang yang dahulu menentangnya namun kemudian mendukungnya karena kecewa dengan Gus Dur, mungkin saja akan menggoyangnya seperti ketika mereka berseteru dengan Gus Dur. Begitu banyak tokoh politik yang mendukungnya pasti dengan harapan akan dimasukkan ke dalam kabinetnya. Tetapi pada saat mereka mengetahui nama mereka tidak dicantumkan dalam kabinet Megawati mungkin mereka akan merencanakan impeachment baru. Tetapi bagaimana pun juga orang harus mengakui dan menghargai presiden perempuan pertama ini yang telah berjuang lebih dari sepuluh tahun dari dapur, ke DPR, dihina dan disingkirkan oleh Soeharto sampai ke kursi kepresidenan. * MEGAWATI TAMPILKAN PROGRAM 100 HARINYA, TAPI MAMPUKAH DIA? Intro: Seperti pemerintah baru di negara-negara mana pun juga di dunia, ternyata Megawati juga tampil dengan program 100 hari. Inilah menariknya. Karena sebenarnya tantangan yang dihadapi Megawati jauh lebih besar daripada tantangan yang dihadapi Gus Dur dua tahun silam. Mampukah Megawati mewujudkan program 100 harinya? Koresonden Syahrir mengirim laporan berikut dari Jakarta: Berbeda dengan Gus Dur yang tidak punya program 100 hari maka Megawati jauh-jauh hari sudah menyusun program 100 harinya. Program ini menitikberatkan percepatan pemulihan ekonomi dan pembangunan stabilitas politik. Program stabilitas politik menitikberatkan upaya pembangunan koalisi nasional yang kuat dengan mengakomodir kepentingan kekuatan-kekuatan politik yang ada. Karena itu pers memperkirakan kabinet Mega akan terdiri dari 40 menteri. Direncanakan juga setelah keadaan sosial dan politik negara stabil, pemerintah tidak akan mencampuri lagi ekonomi, khususnya sektor swasta. Sektor swasta akan dibiarkan berkiprah sendiri. Sementara pers Indonesia menduga Megawati akan menyusun tim ekonomi dengan orang-orang yang kapabel. Tetapi di belakang layar mereka akan didukung tim penasehat ekonomi Megawati yang dipimpin Frans Seda. Mantan menteri keuangannya Soeharto yang pernah menjadi Menteri Perkebunan semasa Bung Karno, dihormati Megawati dan selalu dipanggil Oom Frans. Oom asal Pulau Flores ini yang merupakan tokoh Katolik di PDI Perjuangan, baru-baru ini menyeret beberapa mantan anggota tim ekonomi Orde Baru ke Megawati. Di antaranya adalah Widjojo Nitisastro dan Emil Salim, kedua-duanya merupakan arsitek ekonomi Soeharto yang gagal itu. Kedua orang ini diharapkan bisa merayu IMF untuk kepentingan pemerintahan Megawati. Salah satu anggota PDI Perjuangan yang diperkirakan duduk dalam kabinet Megawati, Laksamana Sukardi kemarin mengatakan, anggota tim ekonomi ini harus mendapat respek dan dukungan luar negeri. Ia juga menegaskan pergantian pemerintah tidak berarti permasalahan ekonomi akan selesai. Apalagi Amerika Serikat dan Jerman sedang menghadapi resesi. "Pemulihan ekonomi tidak mudah untuk diselesaikan," kata Laksamana kepada pers. Kalangan ekonom lain dalam pada itu meragukan kemampuan tim ekonomi semacam Seda, Widjojo, Laksamana, Kwik dan Emil bisa menyelesaikan permasalahan yang dihadapi Indonesia dewasa ini. Paling tidak mereka bisa memperoleh 400 juta dolar yang sudah lama diiming-imingi IMF. Tetapi ini hanya cukup untuk kebutuhan rutin saja tetapi tidak cukup untuk membereskan permasalahan-permasalahan lain. Misalnya konflik di daerah-daerah seperti Aceh dan Maluku. Pemerintah perlu dana untuk operasi-operasi militer. Perlu diingat pula bahwa utang Indonesia ada sekitar 200 milyar dolar lebih. Ini yang harus dikembalikan Megawati. Berarti tim ini harus secara simultan mengatasi pelbagai permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia dewasa ini. Dan yang paling penting adalah masalah keamanan yang erat kaitannya dengan permasalahan-permasalahan besar lainnya. Masalah keamanan tergantung dari anggaran, mengangkat kurs dolar dan lain-lain. Kalau Mega dan timnya tidak mampu mengatasinya maka ia akan jatuh. Bahkan yang pesimis jauh-jauh hari sudah mengatakan Mega tidak akan mampu menyusun tim ekonomi yang baik. Di samping itu kepercayaan diri Megawati pada militer akan membuatnya terlampau terikat pada mereka. Sedangkan belum tentu Amerika Serikat senang dengan keadaan ini. Beberapa ekonom yang kabarnya akan dipakai oleh Megawati yang kini masih bercokol di Bappenas dan di staf wakil presiden umumnya masih sekaliber Dr. Syahrir dan Dr. Dorodjatun Kuntjorojakti. Yang juga penting adalah sikap terpenting IMF. Mereka mementingkan kontraksi dan penghematan. Pemerintah tidak boleh terlalu royal dalam menggunakan dana mereka. Padahal dalam keadaan sekarang ini Indonesia memerlukan budget yang longgar oleh karena keperluannya jauh lebih mendesak daripada biasa. Sampai saat ini Megawati dan tim ekonominya tidak bisa menjamin kredibilitasnya akan lebih baik ketimbang Gus Dur. Ini akan ditentukan oleh tim yang akan menghadap keadaan darurat sekarang ini. Sedangkan potensi dari tim yang dapat dibentuk Mega samasekali tidak terdengar. Baik pribadi maupun watak, kejujuran, dan keberanian tim ini perlu segera diketahui masyarakat. Jadi kalau Megawati akan menggunakan orang-orang semacam Widjojo dan Emil Salim atau murid-murid mereka yang pro IMF, ini akan percuma saja, ujar seorang pengamat ekonomi. Keadaan yang dihadapi Megawati memang jauh lebih gawat ketimbang yang dihadapi Gus Dur pada awal pemerintahan kyai ini. Selain masalah keamanan dan utang negara, kredibilitas pemerintahannya di luar dan dalam negeri akan sangat menentukan. Hubungan luar negeri pun menentukan, utamanya dengan G7. Di luar itu tidaklah penting kecuali kestabilan ASEAN. Maka program seratus hari pertama pemerintahan Megawati akan sangat menentukan untuk meyakinkan masyarakat luar dan dalam negeri bahwa pemerintahan ini dapat mengeluarkan bangsa Indonesia dari kemelut atau bencana ekonomi saat ini. --------------------------------------------------------------------- Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum http://www.ranesi.nl/ http://www.rnw.nl/ Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda peroleh melalui [EMAIL PROTECTED] Copyright Radio Nederland Wereldomroep. ---------------------------------------------------------------------