---------------------------------------------------------------------

WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP
Edisi: Bahasa Indonesia

Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh
Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir.

---------------------------------------------------------------------

Edisi ini diterbitkan pada:

Rabu 22 Agustus 2001 14:40 UTC



** NATO KIRIM PASUKAN KE MAKEDONIA

** PRESIDEN MEGAWATI KUNJUNGI VIETNAM

** PAKISTAN TANGKAP MUSLIM MILITAN

** TOPIK GEMA WARTA: ACEH DIWARNAI PEMBERSIHAN ETNIS DAN KEHADIRAN
MILISIA

** TOPIK GEMA WARTA: BENARKAH UU NANGGROE ACEH DARUSSALAM PENUHI
HARAPAN ORANG ACEH?



* NATO KIRIM PASUKAN KE MAKEDONIA


Ke-19 negara anggota NATO menyetujui pengiriman pasukan ke Makedonia.
Hal ini diumumkan di Brussel, Belgia. NATO menyatakan cukup
mempercayai gencatan senjata yang disepakati pemerintah Makedonia
dengan pemberontak etnik Albania. Diperkirakan kelompok pertama dari
ke-3500 tentara akan berangkat ke Makedonia siang ini waktu setempat.
Pasukan NATO berada di sana selama 30 hari guna memantau perlucutan
senjata pemberontak etnik Albania. Pihak pemberontak menyetujui
penyerahan senjata dengan imbalan pemerintah di Skopje akan
memperbaiki posisi kelompok etnik Albania. Untuk ketiga kalinya NATO
melakukan misi di kawasan Balkan. Majelis Rendah Belanda menyetujui
gagasan kabinet menyediakan 250 tentara bagi satuan NATO. Partai
sosialis SP, satu-satunya partai yang menentangnya. Partai-partai
Belanda lainnya masih akan mengajukan sejumlah pertanyaan soal andil
Belanda, tetapi pada umumnya mereka menyetujuinya guna mencegah
pecahnya perang saudara di Makedonia.


* PRESIDEN MEGAWATI KUNJUNGI VIETNAM


Presiden Megawati berada di Vietnam dalam rangka kunjungan resmi.
Vietnam merupakan negara kedua dalam jadwal kunjungan keliling 9
negara Asia Tenggara. Selasa kemarin Megawati mengunjungi Filipina.
Diperkirakan Indonesia dan Vietnam akan menandatangani perjanjian
soal pengimporan beras Vietnam. Hari-hari mendatang Megawati akan
melakukan kunjungan kilat ke negara-negara anggota ASEAN lainnya.
Kunjungan keliling terutama dimaksudkan menenangkan negara-negara
ASEAN soal keadaan dalam negeri Indonesia.


* PAKISTAN TANGKAP MUSLIM MILITAN


200an muslim militan ditangkap di propinsi Sindh, Pakistan, ketika
mengumpulkan dana untuk perang jihad melawan India. Mereka melanggar
larangan mengumpulkan dana yang dikeluarkan Selasa kemarin. Ke- 200
orang Pakistan itu adalah anggota berbagai kelompok yang melancarkan
kampanye keras menentang penguasaan India di daerah sengketa Kashmir.
Polisi menutup kantor-kantor kelompok aksi dan menyita dana yang
dikumpulkan. Di Kashmir pemberontak muslim berperang guna menempatkan
wilayah itu di bawah pemerintahan Pakistan. Pemberontakan itu
menewaskan sedikitnya 35.000 orang tahun-tahun belakangan.


* BIS TABRAK RANJAU DI SRI LANKA TIMUR

15 orang dikabarkan luka-luka ketika bis yang mereka tumpangi
menabrak ranjau di Sri Lanka Timurlaut. Empat di antaranya luka-luka
berat. Otorita Sri Lanka menduga ranjau itu ditempatkan oleh
pemberontak Macan Tamil. Serangan itu terjadi sehari setelah
pemberontak Tamil menyerbu sebuah pos polisi di Sri Lanka Timur.
Pertempuran itu menewaskan 23 dan mencederai 25 orang. Pemberontak
Macan Tamil bertahun-tahun memperjuangkan negara sendiri di Sri Lanka
Utara dan Timur.


* KEKUATAN BADAI TOPAN PABUK MENINGKAT

Kekuatan badai topan Pabuk yang diperkirakan akan melanda Tokyo hari
ini, meningkat terus. Badai Pabuk menewaskan enam orang di Jepang
Barat dan menimbulkan kerusakan materiil. Ribuan penduduk desa-desa
di dekat pantai diungsikan. Sebagian kereta api dan pesawat udara
dilarang beroperasi.


* EMPAT ORANG PALESTINA DITEMBAKMATI DI NABLUS

Dipastikan empat orang Palestina meninggal akibat pertempuran dengan
tentara Israel di kota Nablus. Menurut Israel warga Palestina itu
tengah mempersiapkan serangan bom. Namun pihak Palestina mengatakan
para korban itu ditembakmati ketika berupaya menyelamatkan seseorang
yang cedera. Berkaitan dengan kekerasan yang tak kunjung habis ini
Menteri Luar Negeri Israel Shimon Peres dan pemimpin Palestina Yasser
Arafat akan mengadakan pertemuan dalam waktu dekat, kemungkinan di
Berlin, Jerman.


* PROPINSI VOJVODINA KEMBALI MENDAPAT OTONOMI LUAS

Pemerintah Serbia akan memperluas otonomi propinsi Vojvodina, Serbia
Utara, yang kebanyakan penduduknya tergolong etnik Hungaria. Di bawah
pemerintahan mantan presiden Jozef Tito Vojvodina mendapat otonomi
luas seperti halnya Kosovo ketika itu. Otonomi luas Vojvodina dan
Kosovo dicabut oleh Slobodan Milosevic tahun 1989 dan 1990 ketika ia
menjabat presiden Serbia. Menurut perdana menteri republik bagian
Yugoslavia, Zoran Djindjic otonomi Vojvodina harus diperluas secara
bertahap. Pemerintah Serbia pekan depan akan mulai menyerahkan
sebagian dari wewenangnya.


* IMF BERIKAN BANTUAN DARURAT KEPADA ARGENTINA

Argentina dan Dana Moneter Internasional, IMF, menyepakati pengucuran
dana bantuan darurat senilai 8 milyar dolar. Dengan demikian
Argentina akan tetap bisa mengembalikan hutang luar negeri sebesar
128 milyar dolar. Sebagai imbalan bantuan keuangan itu Argentina
berjanji akan melakukan penghematan ketat guna mengurangi defisit
anggaran negara. Argentina sebelumnya pernah mendapat kredit IMF
senilai 13,7 milyar dolar.


* AS HARUS BAYAR SEBAGIAN TUNGGAKAN KONTRIBUSI PBB SEBELUM SEPTEMBER

Hutang Amerika Serikat kepada PBB kini sebesar 2,33 milyar dolar.
Sebagian besar tunggakan kontribusi senilai 1,8 dolar itu dimaksudkan
membiayai misi-misi perdamaian tahun-tahun belakangan. Tunggakan ini
sangatlah menjengkelkan PBB. Senat Amerika beberapa bulan lalu
berjanji akan membayar hampir 600 juta dolar. Tetapi DPR-nya Amerika
menghalang-halangi pelaksanaannya. Sekjen PBB Kofi Annan mengatakan
efektivitas PBB dirongrong kalau dana yang dijanjikan Amerika itu
tidak dikucurkan sebelum sidang umum PBB September mendatang.


* ACEH DIWARNAI PEMBERSIHAN ETNIS DAN KEHADIRAN MILISIA

Menko Polkam Susilo Bambang Yudhoyono, yang bersama sejumlah menteri
lain hari ini berada di Aceh, menghimbau prajurit TNI supaya
meningkatkan profesionalisme dan menjaga diri dalam menghadapi
tantangan yang meningkat. Selain itu, anggota kabinet berkunjung ke
Aceh dalam rangka, demikian Menko Polkam, menyadarkan saudara-saudara
yang ingin memisahkan diri agar bergabung kembali. Pihak GAM yang
jelas merupakan sasaran ucapan Menko Polkam, menyatakan kunjungan
para menteri sebagai perjalanan wisata. Tetapi, setelah permintaan
maaf Presiden Megawati Soekarnoputri antara lain kepada rakyat Aceh,
niat Jakarta untuk menyesaikan masalah di Daerah Istimewa ini jelas
serius, seperti berikut disampaikan oleh Sidney Jones, Direktur Asia,
Lembaga Hak-Hak Asasi Manusia Human Rights Watch di New York, ketika
mengadakan jumpa pers di Jakarta Ahad lalu:

Sidney Jones [SJ]: Memang banyak orang khawatir di bawah Mega keadaan
bisa tambah buruk. Tapi saya kira juga ada harapan melalui Deplu
bahwa proses dialog bisa diteruskan. Soalnya sampai sekarang tidak
ada kecocokan apa yang disetujui dalam dialog dan apa yang terjadi di
lapangan. Kecuali persetujuan itu bisa diterapkan secara murni oleh
kedua belah pihak, saya kira tidak ada harapan bahwa dialog itu bisa
berhasil.

Radio Nederland[RN]: Anda kedengarannya pesimis, ya?

SJ: Saya kira memang fraksi keras perlu dikuatirkan dan saya kira
semua orang yang betul-betul meneliti keadaan di Aceh sudah yakin
bahwa dengan militer saja nggak bisa diselesaikan. Dan kalau ada
pasukan lebih banyak yang dikirim ke Aceh, saya kira akibatnya tambah
gawat keadaan di situ. Karena yang dikirim ke sana sebagian besar,
nggak tahu apakah tidak ada latihan atau apa, tapi mereka sama sekali
nggak mengerti hak-hak masyarakat sipil.

Yang saya dengar dari orang-orang Lhokseumawe adalah bahwa yang
dikirim ke sana dari Siliwangi, justru tindakan lebih baik daripada
TNI setempat, apalagi Brimob. Brimob memang dari semua sumber
dianggap yang paling keras dan yang paling kejam.

RN:  Ini kasus pengungsi Aceh ini ada dua macam seperti anda ketahui:
di DALAM Aceh maupun yang KELUAR dari Aceh. Sekarang yang keluar dari
Aceh ini sejak April, artinya sejak Inpres nr. 4, meningkat. Dan
kebanyakan adalah migran. Migran Jawa, petani perkebunan yang cukup
kaya, petani coklat, karet dan sebagainya dan juga orang Minang dan
orang Batak Kristen. Seberapa jauh ini semua dapat disimpulkan ada
semacam pembersihan etnik?

SJ: Saya kira sudah jelas bahwa panglima GAM di wilayah macam-macam
ingin sebetulnya supaya orang Jawa dikeluarkan dari Aceh. Dan sudah
jelas bahwa ada ancaman, ada usaha untuk mengusir mereka dari Aceh.
Saya kira kalau kita lihat pembantaian yang terjadi di Aceh Tengah,
itu bukan satu pihak saja yang bertanggungjawab, tapi juga ada
pembantaian terhadap orang Jawa oleh pihak GAM karena mereka mau
menghabisi orang yang diduga milisi.

Jadi saya kira, tindakan terhadap orang Jawa itu satu contoh
pelanggaran HAM dari pihak GAM yang mesti dipersoalkan. Yang saya
dengar dari LBH Medan adalah bahwa pengungsi-pengungsi dari Jawa yang
ada di Sumatera Utara yang sekarang jumlahnya lebih dari 36.000.
Terdiri juga dari orang-orang yang mengungsikan diri dua tahun yang
lalu, jadi memang meningkat baru-baru ini. Apalagi dengan apa yang
terjad di Aceh Tengah. Tetapi saya kira kalau usaha membersihkan Aceh
dari etnis Jawa walaupun dibantah oleh GAM, sebetulnya ada.

RN: Ada, ya?

SJ: Ada.

RN: Tapi di lain pihak masih banyak kelompok transmigran, artinya
petani Jawa yang miskin, petani sawah dan kelompok Tionghoa, kelompok
Cina masih banyak di Aceh. Itu kan dijadikan bukti oleh GAM bahwa
bukan pembersihan etnik.

SJ: Yang mereka kuatirkan adalah petani-petani yang bisa jadi anggota
milisi. Tetapi kalau sudah sampai ke tingkat di mana semua orang Jawa
diduga milisi, itu saya kira sudah kebijakan diskriminatif yang
sangat kuat.

Saya kira sudah jelas TNI membentuk milisi Jawa di Aceh. Yang sudah
diakui oleh aparat adalah milisi di Aceh Tengah, di mana persis
seperti di TimTim dulu aparat bilang bahwa mereka dikumpulkan untuk
usaha bela diri dan mereka dipersenjatai dan dilatih untuk membela
diri terhadap ancaman GAM. Padahal kita tahu dari TimTim bahwa bukan
begitu. Dan saya kira juga di daerah Aceh Tengah mungkin lebih buruk
niat dari TNI dan polisi pada daerah itu.

Saya juga dengar ada milisi di beberapa daerah lain, tapi tidak ada
bukti yang kuat. Dan juga setahu saya sampai sekarang milisi di Aceh
tidak terorganisir seperti di TimTim. Jadi kalau di TimTim kita sudah
tahu siapa pemimpinnya dan sudah jelas bahwa di satu wilayah ada satu
milisi dengan nama dan lain sebagainya, dan anggota yang jelas. Kalau
di Aceh sangat lebih informal.

Demikian Sidney Jones, Direktur Asia, Lembaga Hak-Hak Asasi Manusia
Human Rights Watch, di New York.


* BENARKAH UU NANGGROE ACEH DARUSSALAM PENUHI HARAPAN ORANG ACEH?

Intro: Dalam kunjungan di Aceh, Menko Polkam Susilo Bambang Yudhoyono
mengakui bahwa Undang-Undang Nanggroe Aceh Darussalam bukanlah
satu-satunya cara untuk menyelesaikan kasus Aceh. Tetapi paling
sedikit itulah titik awal dalam babak menyelesaikan masalah Aceh.
Benarkah rakyat Aceh mendukung otonomi dan melupakan niat mereka
untuk keluar dari NKRI? Koresponden Syahrir melaporkan dari Jakarta:

Hari Rabu kemarin menteri- menteri dari ibukota telah memulai
langkah-langkah persiapan kunjungan Presiden Megawati ke Aceh. Di
Jakarta sementara itu Partai Bulan Bintang melalui tokohnya Achmad
Sumargono mengatakan untuk menyelesaikan kasus Aceh perlu tindakan
militer. Dan ucapan ini langsung mengingatkan orang pada cara-cara
Soeharto dan ABRInya. Sedangkan mantan Meneg HAM Hasballah M. Saad
yang juga tokoh Aceh, justru mengatakan untuk memberantas GAM
pemerintah tidak perlu melakukan tindakan militer, karena tindakan
tersebut dapat dinilai bahwa pemerintah telah frustasi. Menurutnya
kekuatan militer merupakan cara paling akhir setelah dialog tidak
mampu dilakukan lagi untuk menghasilkan kesepakatan.

Hasballah juga mengatakan kepada pers, cara militer memang bisa
menyelesaikan dan membersihkan GAM dari Aceh dalam jangka setahun.
Namun hasilnya cuma akan efektif untuk sementara, karena efek baru
akan muncul kembali lima atau enam tahun lagi, dan lebih dahsyat dari
yang sekarang. Jika itu yang terjadi, maka orang-orang pengikut GAM
atau keturunan GAM akan melakukan balas dendam. Hasballah mengakui
seringkali terjadi kejanggalan dalam pelaksanaan antara pemerintah
pusat dan apa yang dilakukan di lapangan. Dicontohkan Hasballah,
pemerintah pusat mengatakan jangan menggunakan kekerasan, tetapi
kenyataan di lapangan masih ada yang melakukan tindakan kekerasan.

Sementara itu konfigurasi kekuatan di Aceh saat ini bertambah
"semarak" dengan munculnya kekuatan milisi. Milisi dengan nama "JAGO"
(Jawa Gayo) atau Pembela Merah Putih, terkonsentrasi di Aceh Tengah,
yakni di kota kecil Timbang Gajah dan pinggiran kota Timbang Gajah,
tak jauh dari Takengon. Anggota-anggota milisi yang berkekuatan lebih
dari 100 orang itu adalah orang-orang Aceh dan preman-preman yang
dibawa dari Medan dan Jakarta secara bertahap. Pemerintah pusat ingin
menunjukkan bahwa rakyat Aceh menentang GAM dan secara mandiri
menyusun kekuatan bersenjata sendiri. Sesuai rencana pasukan milisi
ini akan dikembangkan menjadi satu batalyon penuh.

Thamrin Ananda dari Front Demokratik Perlawanan Rakyat Aceh, ketika
dimintai komentarnya sehubungan dengan kedatangan sejumlah menteri
dari Jakarta, menjelaskan bahwa, kedatangan tersebut tidak ada
gunanya. Konflik Aceh yang semakin menajam itu tak akan dapat
diselesaikan bila pemerintah RI tetap bersikukuh menggunakan pola
militer yang represif. Ada beberapa peristiwa yang membuktikan hal
tersebut. Dari perstiwa DI/TII, DOM, Operasi SIWA, Operasi Wibawa dan
lain-lain, semua tidak mampu mendinginkan suasana konflik.

Demikian pula halnya UU Nanggroe Aceh Darussalam. Pada umumnya
tokoh-tokoh muda di Aceh menganggap orang-orang semacam Hasballah
tidak konsisten berbicara, ini bisa dilihat dari dulu Hasballah untuk
menyelesaikan kasus Aceh khusus dalam persoalan HAM dia menawarkan
pengadilan koneksitas. Bahkan ia yang sangat gencar memperjuangkan
koneksitas terhadap pengadilan Tengku Bantaqiah. Padahal sampai
sekarang pelanggaran HAM masih terjadi. Dan pengadilan koneksitas
tidak dapat menjawab pengadilan pelanggaran hak asasi manusia yang
bisa dilakukan oleh pengadilan HAM tingkat internasional.

Sehubungan dengan kedatangan para menteri kabinet Gotong Royong ke
Aceh dalam mensosialisasikan UU NAD, seorang mahasiswa Universitas
Syah Kuala, mengatakan, rakyat Aceh yang sudah memiliki kesadaran
cukup tinggi menolak semua itu. Mereka tidak tahu dari siapa dan
untuk siapa UU tersebut. Yang memperjuangkan adalah DPRD setempat.
Sementara DPRD Aceh itu dinilai cacat karena hanya diikuti oleh 30%
dari jumlah pemilih di Aceh. Sehingga UU NAD di mata rakyat Aceh saat
ini hanya untuk kepentingan elit politik Aceh, baik yang ada di Aceh
maupun yang ada di Jakarta.

Seorang mahasiswa lain berpendapat untuk menyelesaikan persoalan Aceh
yang pertama harus dilakukan ialah penarikan pasukan dari Aceh.
Berarti INPRES no. 4 harus dicabut. Yang kedua, memberi kebebasan
berpolitik pada rakyat Aceh. Yang pro otonomi diberi kebebasan untuk
berkampanye dan yang pro kemerdekaan diberi kebebasan untuk melakukan
hal yang sama. Dan juga untuk membuktikan pemerintah Indonesia
memiliki itikad baik terhadap rakyat Aceh, maka tapol/napol Aceh
harus benar-benar dibebaskan, tanpa syarat.

Khususnya ke-enam juru runding GAM yang walaupun pembebasannya sudah
diinstruksikan oleh Megawati, tetapi ternyata dikenai syarat tidak
boleh berpolitik, syarat yang juga sering dipakai oleh Orde Baru. 370
tapol lain seperti Kautsar aktivis Komite Sentral Oraganisasi Front
Perlawanan Demokratik Rakyat Aceh dan Muhamad Najar SAG pun dituntut
untuk dibebaskan tanpa syarat. Sama seperti pendapat sebelumnya,
mahasiswa ini juga berharap ketika pemerintah transisi dibentuk,
otomatis DPRD yang tidak dipilih oleh rakyat harus dibubarkan.
Konsekuensinya gubernur yang sekarang harus diberhentikan.

Ada yang mengatakan, sesungguhnya saat ini rakyat pada umumnya
keinginannya baru sampai pada menentukan nasib sendiri. Namun bila
pola represi terus dilakukan oleh pemerintah pusat, maka keinginan
untuk menentukan nasib sendiri akan berubah menjadi keinginan untuk
merdeka.


---------------------------------------------------------------------
Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
http://www.ranesi.nl/
http://www.rnw.nl/

Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda
peroleh melalui
[EMAIL PROTECTED]

Copyright Radio Nederland Wereldomroep.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke