--------------------------------------------------------------------- WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP Edisi: Bahasa Indonesia
Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir. --------------------------------------------------------------------- Edisi ini diterbitkan pada: Kamis 22 November 2001 14:20 UTC ** THEYS ELUAY TEWAS KARENA DIBUNUH ** TALIBAN BERSEDIA MELETAKKAN SENJATA ** PAKISTAN TUTUP KEDUBES TALIBAN DI ISLAMABAD ** TOPIK GEMA WARTA: GOLKAR MAKIN TERLIHAT AKAN DILANDA PERPECAHAN ** TOPIK GEMA WARTA: SELAIN GOLKAR, ADAKAH PARTAI-PARTAI JUGA BELEPOTAN KKN * THEYS ELUAY TEWAS KARENA DIBUNUH Polisi Indonesia mengumumkan pemimpin Dewan Presidium Papua, Theys Hiyo Eluay tewas karena dibunuh. Jenazah Eluay, 64 tahun, ditemukan di mobilnya, dua pekan lalu, setelah diculik. Berbagai kota di Papua dilanda kerusuhan usai kejadian tersebut. Sejak itu suasana propinsi berotonomi khusus Papua diwarnai ketegangan. Walau demikian Presiden Megawati Soekarnoputri tetap akan berkunjung ke propinsi Papua. Megawati akan hadir pada tanggal 22 Desember mendatang ketika resmi akan diberlakukan undang-undang otonomi khusus Papua. * TALIBAN BERSEDIA MELETAKKAN SENJATA Di kota terkepung Kunduz, Afganistan Utara, Taliban serta kalangan milisi asal luar negeri yang membantunya bersedia meletakkan senjata. Menurut stasiun televisi Amerika, CNN ini disepakati dalam perundingan dengan Aliansi Utara. Belum jelas apakah dilangsungkan gencatan senjata sementara atau Taliban menyerah. Rincian lebih lanjut masih harus dibicarakan. Sekitar 30 ribu pasukan Taliban serta ekstremis luar negeri berada di kota Kunduz. Rabu kemarin, pemimpin Taliban, Mullah Mohammed Omar menyatakan tidak tahu di mana Osama bin Laden kini berada, dan tidak berhubungan dengannya. Menteri Pertahanan Amerika, Donald Rumsfeld lebih menyukai apabila Osama dibunuh bukannya ditangkap. Konperensi PBB mengenai masa depan Afganistan Senin mendatang di Jerman, tidak akan dilangsungkan di Berlin tapi di Bonn, karena lebih aman. Beberapa puluh pemimpin berbagai kelompok etnis dan fraksi Afgan akan ikut serta dalam konperensi yang dipimpin PBB itu. * PAKISTAN TUTUP KEDUBES TALIBAN DI ISLAMABAD Pemerintah Pakistan akan menutup Kedutaan Besar Taliban di Islamabad. Pakistan tidak memberi alasan mengapa keputusan ini diambilnya. Konon ini berkaitan dengan desakan diplomatik Amerika Serikat terhadap pemerintah Presiden Pervez Musharraf. Pakistan adalah negara terakhir di dunia yang masih menjalin hubungan diplomatik dengan rezim Taliban yang kini sudah ditaklukkan. * NUR MISUARI LARI KE MALAYSIA Pemimpin muslim Filipina, Nur Misuari lari ke Malaysia. Demikian tandas perwira Filipina, Jenderal Diomedia Villanueva. Misuari dicari sejak awal pekan ini, setelah ia memimpin serangan para pemberontak muslim terhadap berbagai pangkalan tentara di Pulau Jolo. 113 orang tewas dalam aksi tersebut. Nur Misuari adalah pendiri Front Pembebasan Nasional Moro yang pernah sampai puluhan tahun memperjuangkan negara muslim Mindanao di Filipina Selatan. Usai persetujuan perdamaian tahun 1996, Misuari terpilih sebagai gubernur kawasan muslim otonom, Mindanao. Presiden Gloria Arroyo memecatnya usai serangan Senin lalu. Konon, dengan aksi kekerasan tersebut, mantan pemimpin gerilya ini ingin mencegah pemilihan gubernur pekan mendatang. * ISRAEL TUTUP BEBERAPA KANTOR PEMERINTAH PALESTINA Tentara Israel menutup beberapa kantor pemerintah Palestina di sekitar Yerusalem. Menurut pemimpin tentara Israel langkah ini diperlukan karena di sana tengah dipersiapkan tindakan teroris. Kantor tersebut adalah kantor dinas keamanan dan intelijen Palestina. Selain itu, tentara Israel menangkap enam orang aktivis gerakan radikal Jihad Islam di Tepi Barat Sungai Yordan. Dipastikan empat murid sekolah Palestina tewas di Jalur Gaza. Mereka tengah dalam perjalanan ke sekolah ketika sebuah tank Israel menembak dari pemukiman Yahudi di sekitarnya. * HARGA RENDAH MINYAK RUGIKAN PROGRAM MINYAK BAGI PANGAN IRAK Harga rendah minyak merugikan program minyak bagi pangan Irak. Demikian menurut laporan Sekretaris Jenderal PBB, Kofi Annan. Program kemanusiaan ini memungkinkan Irak menjual minyak bagi pangan dan obat-obatan. Namun akibat harga rendah minyak, penghasilan ekspor minyak jauh lebih rendah dari diperkirakan sebelumnya. Karena itu impor barang-barang kemanusiaan pun rendah. Program Minyak bagi Pangan dimaksudkan untuk meringankan sanksi PBB terhadap Irak, yang diterapkan usai serangan Irak di Kuwait. Menurut Bagdad terutama warga sipil, termasuk anak-anak adalah korban sanksi. Dewan Keamanan PBB ingin Irak mengijinkan instruktor senjata PBB masuk ke Irak, sebelum mencabut sanksi terhadap negara tersebut. * EKONOMI JERMAN MENCIUT SAMPAI 0,1% Ekonomi Jerman menciut sampai 0,1% dalam triwulan ketiga dibandingkan dengan tiga bulan sebelumnya. Menurut kantor statistik Jerman hal ini terutama berkaitan dengan penanaman modal dan konsumsi yang makin menurun. Ekonomi Jerman merupakan ekonomi terbesar dari 12 negara di zona mata uang tunggal euro. Namun beberapa tahun belakangan ekonomi Jerman sudah menghadapi hambatan. Pertumbuhan ekonomi tahun ini hanya mencapai 0,3% saja. Ini adalah angka paling rendah dalam empat tahun belakangan. * RAJA MALAYSIA DIMAKAMKAN Ribuan warga Malaysia menyampaikan rasa duka atas meninggalnya Sultan Salahuddin Abdul Aziz Shah. Raja Malaysia ini wafat di rumah sakit, Rabu kemarin, dalam usia 75 tahun, karena penyakit jantung. Ia sempat menjalani operasi jantung dua bulan lalu. Sultan Salahuddin yang populer ini diangkat menjadi raja, dua tahun lalu. Posisi raja dipegang secara bergantian oleh sultan dari sembilan negara bagian. Raja baru akan ditunjuk bulan mendatang. * GOLKAR MAKIN TERLIHAT AKAN DILANDA PERPECAHAN Di mana gerangan jutaan dolar, sebagian dari dana non budgeter Bulog? Tulunjuk satu menuding Akbar yang dituding mengaku tidak pernah terima 3,6 juta dolar itu. Ketidajelasan sekitar dana itu terjadi antara Maret dan April tahun 1999, ketika Akbar Tandjung berkuasa di bawah Habibie. Keterangan resminya adalah bahwa Ahmad Ruskandar menyerahkan pada Dadang Sukandar atas nama yayasan Rahul Datul Janah. Apa sebenarnya yang sedang terjadi dalam tubuh Golkar. Berikut penjelasan pengamat politik Arbi Sanit. Arbi Sanit [AS]: Sebenarnya yang tampak sekarang itu, terdiri dari berbagai tuduhan. Pertama diupayakan supaya Golkar yang lepas, bahwa Akbar yang tidak lepas, nanti dia biar berhadapan sendiri dengan hukum. Tapi Akbar sudah siap juga dengan cara-caranya sendiri, yaitu dengan menyediakan orang-orang yang bertanggung jawab itu. Jadi kalau saya melihatnya sekarang, lebih tampak itu penyelamatan diri baik bagi Golkar maupun bagi Akbar. Memang di balik itu ada bayangan bahwa semacam perebutan kekuasaan atau saling menjatuhkan. Sebab kecenderungan itu kelihatan bahwa adanya upaya atau sikap yang terselubung di bagian dari Irama Suka itu, bahwa untuk melempar semua tanggung jawab itu kepada Akbar sehingga dia terpojok dan bisa jadi terlempar keluar. Kalau skenario itu berlangsung maka Golkar bisa diambil alih oleh golongan lain. Jadi Iramasuka bermain lebih luasa di situ. Tapi tampaknya sampai saat ini usaha penyelamatan itu lebih tegas ketimbang upaya menjatuhkan. Nah, bisa jadi kejatuhan melalui proses Bulog ini. Itu akan membuka peluang bagi adanya perubahan kekuasaan. Barangkali itu. Jadi tampaknya tidak bertujuan utama mendapatkan kekuasaan. Radio Nederland [RN]: Ini kan dengan langkah terakhir Habibie untuk mengatakan bahwa dia akan menuju ke Kejaksaan Agung untuk memberikan keterangan itu, itu kan sebenarnya sudah kelihatan bahwa Habibie pun tidak terlalu suka dengan Akbar ini? AS: Jelas, memang, dapat dikatakan tidak terlalu suka, karena kegagalan Akbar dulu memobilisasi anggota DPR untuk menerima pertanggungjawabannya. Saya kira itu masuk akal. Kalau dikatakan Habibie tidak begitu suka dengan Akbar, terutama dari pendukungnya dari Indonesia Timur. Tetapi kalau dilihat yang disiarkan kepada pers tentang apa isi surat Habibie kepada Kejaksaan Agung tampaknya malah Habibie mengakui bahwa uang itu bukan untuk keperluan lain kecuali JPS toh? Dan Akbar sendiri kan pointnya juga JPS. Dan itu membuktikan bahwa penerima itu adalah Dadang. Dan pasti Dadang sekarang sudah siap dengan kuitansi, sehingga secara hukum nanti Akbar akan selamat kalau kuitansi itu diterima hakim. Kecenderungan itu menurut saya ada karena hakim Indonesia matanya hanya mata kuitansi, begitulah. RN: Kalau kita bicara tentang perebutan kekuasaan, ada di satu pihak kubu Habibie, Kubu Iramasuka, lalu di lain pihak kubu Akbar Tandjung. Lalu bagaimana misalnya dengan Ginandjar yang nampaknya juga sudah kebelet aja untuk mengambil alih Golkar ini? AS: Yang jadi masalah sekarang memang kubunya Akbar ini sedang cukup kuat selain dari Iramasuka. Ini kan golongan muda di dalam Golkar dulu yang sekarang dapat berkuasa dengan harapan dulu memang menerima warisan kekuasaan dari Soeharto. Akbar lebih bisa bermain berdasarkan kekuatan ICMI katakanlah. Dengan berdasarkan kekuatan itu Akbar lebih unggul tampaknya sampai sekarang. Agak sulit bagi Iramasuka atau pun golongan Ginandjar untuk mendongkel. Apalagi kalau dia mau mendongkel berdasarkan peristiwa Bulog, itu malah semuanya terancam. Jadi kesulitan mereka itu sekarang adalah kalau konfrontasi langsung dengan Akbar, bisa ramai-ramai jadi hilang, karena Golkar sendiri nanti tidak bisa terselamatkan. Jadi oleh karena itu perkelahian internal itu menjadi ragu-ragu, karena ada ancaman Golkarnya dan juga apa bisa diselamatkan dengan pasti atau bisa dilempar semua dengan Akbar. Dan Akbar begitu cukup pintar, maka tidak bisa dia diberikan tanggung jawab sendiri terhadap persoalan Bulog ini. RN: Menurut anda apakah masa depan Golkar hanya tergantung pada orang-orang ini saja, dalam arti bahwa mereka dulu kan pernah merupakan bagian kekuasaan Orde Baru. Apakah tidak ada kekuatan lain yang lebih bersih? AS: Kalau golongan Rahadi atau Iramasuka atau penggolongan Akbar sendiri itu kan golongan yang bergelimbang dengan permainan-permainan kotor Orde Baru. Mereka juga saling menjatuhkan susah karena sama-sama punya penyakit, begitulah kira-kira kan. Golongan baru terlalu muda, misalnya Komorudin itu, yang dulu tidak bermain permainan-permainan yang di jaman era Soeharto itu, dia tidak bermain. Pada waktu itu dia amat muda sekali. Dan sekarang menjadi orang-orang yang katakanlah brilyan baru di dalam Golkar. Tetapi orang-orang seperti ini tidak banyak karena mereka menyeberang ke macam-macam, misalnya masuk PDI perjuangan. Jadi menurut saya kekuatan permainan dari golongan muda yang dulu tidak langsung terlibat dalam permainan kotor Golkar itu tidak cukup kuat. Demikian, pengamat politik Arbi Sanit. * SELAIN GOLKAR, ADAKAH PARTAI-PARTAI JUGA BELEPOTAN KKN Ketika Akbar Tandjung sekarang semakin terpojok, orang mulai berpaling ke partai-partai lain yang ada di DPR. Mengapa Badan Musyawarah DPR kemarin batal memutuskan perlu tidaknya Pansus Bulog Dua digelar? Adakah di sini partai-partai itu berperan pula? Koresponden Syahrir mengirim laporan berikut dari Jakarta: Kemarin, ketua DPR Akbar Tandjung kembali diperiksa Kejaksaan Agung. Keterangannya ternyata bertentangan dengan keterangan saksi-saksi lain. Menyangkut cek dari Bulog, Akbar berusaha menghindar. Ia lagi-lagi menegaskan bahwa saat menjabat Mensesneg dirinya tidak pernah menerima secara fisik dana sebesar Rp 40 miliar yang berasal dari dana non bujeter Bulog yang disampaikan oleh Deputi Keuangan Bulog Achmad Ruskandar. Menurut Akbar yang menerima adalah yayasan dan tidak ada tanda terima daripadanya. Akbar Tandjung: Saya mengatakan bahwa check itu tidak saya terima. Check itu diletakkan di atas meja. Dan kemudian oleh saya, saya perintahkan untuk mengambilnya. Mungkin bagi saudara Ruskandar dengan check itu sudah diletakkan di meja itu, maka itu berarti beliau berpendapat bahwa saya telah menerima. Jadi saya kira masing-masing orang tentu bisa berpendapat, tetapi yang penting tapi yang jelas secara fisik, saya tidak pernah menerima. Tetapi Achmad Ruskandar, mantan Deputi Keuangan seusai diperiksa Kejaksaan Agung, Selasa lalu sudah menyatakan dirinya menyerahkan dana tersebut langsung kepada Akbar. Kasus Akbar ini hampir-hampir saja terlupakan oleh pers karena tertutup kasus pembunuhan tokoh Papua Theys Eluay. Demikian pula kasus pemboman gereja Petra dan sekolah internasional Australia di Jakarta ikut mengurangi sorotan terhadap kasus Akbar dan Golkar ini. Namun setelah keterangan Ruskandar yang memberatkan Akbar, maka perhatian pers kembali berbalik ke arah Akbar. Aksi-aksi pun mulai marak, antara lain dari Komite Waspada Orde Baru pimpinan Yudil Herry Yustam yng mendatangi kantor Kejaksaan Agung untuk mendesak supaya Akbar ditahan saja. Kemarin pun Badan Eksekutif Mahasiswa atau BEM UI berdemo di Gedung DPR. Mereka mendesak dibentuknya Pansus Buloggate II. Spanduk yang dibawa antara lain berbunyi: "Bulog = Akbar = KKN. Usut dan Adili, Pejabat Korup." Pihak kejaksaan agung pun diberitakan tengah mempertimbangkan untuk mengkonfrontir Akbar Tandjung dengan Achmad Ruskandar. Tetapi pihak Golkar menganggap Kejaksaan Agung tidak adil karena tidak lagi memeriksa Rahadi Ramelan yang menjadi terdakwa. "Padahal Akbar itu hanya merupakan saksi saja," kata mereka. Kejaksaan Agung dalam hubungan ini bermaksud untuk terus mendesak agar mantan Presiden B.J. Habibie datang ke Jakarta untuk diperiksa. Kalangan pendukung Akbar Tandjung sehubungan dengan itu khawatir Habibie akan memberikan keterangan yang memberatkan Akbar Tandjung. Dikhawatirkan Habibie akan melaksanakan "balas dendam politik" karena dahulu Akbar ikut menjatuhkan Habibie. Tetapi jika Akbar terperosok, maka pendukung-pendukungnya di Golkar, akan membongkar aib partai-partai lain. Termasuk di antaranya PDI-Perjuangan, PAN dan PPP. Partai-partai besar itu disebut juga mendapat "jatah" dana pemilu dari Habibie, termasuk pemakaian helikopter dan pesawat terbang. Maka dapatlah dimengerti mengapa Badan Musyawarah DPR kemarin batal memutuskan perlu tidaknya Pansus Bulog Dua digelar. Fraksi-fraksi umumnya takut kedok mereka terbongkar dan diketahui rakyat bahwa pada pemilu yang lalu partai-partai mereka mendapat dana melebihi angka diperbolehkan oleh undang-undang. Golkar sudah berjanji akan membongkar kecurangan-kecurangan partai lain utamanya di daerah-daerah. Bahkan anggota Fraksi PDI-Perjuangan, Aberson Sihaloho sudah mengakui hanya PRD saja yang tidak tersangkut dengan kecurangan-kecurangan di tahun 1999 itu. Sehubungan dengan itu, pihak Fraksi Partai Golkar berharap sebelum perang bubat dimulai, sebaiknya segenap fraksi di DPR menyelesaikan setiap masalah bangsa secara proporsional. Kasus Akbar diselesaikan lewat jalur hukum dan bukan lewat jalur politik,kata mereka. Tetapi akankah masyarakat di luar parpol-parpol itu, utamanya para mahasiswa, menerima suatu kompromi fraksi-fraksi di DPR? Nampaknya tidak. --------------------------------------------------------------------- Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum http://www.ranesi.nl/ http://www.rnw.nl/ Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda peroleh melalui [EMAIL PROTECTED] Copyright Radio Nederland Wereldomroep. ---------------------------------------------------------------------