---------------------------------------------------------------------

WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP
Edisi: Bahasa Indonesia

Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh
Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir.

---------------------------------------------------------------------

Edisi ini diterbitkan pada:

Senin 26 November 2001 15:50 UTC



** XANANA GUSMAO IMBAU PARA PENGUNGSI AGAR KEMBALI KE TANAH AIR

** PEMERINTAH INDONESIA AKAN KERAHKAN PASUKAN TAMBAHAN KE DAERAH
KONFLIK

** ALIANSI UTARA MENYATAKAN MENGUASAI KUNDUZ

** TOPIK GEMA WARTA:  DA'I BACHTIAR TERNYATA TIDAK SEPENUHNYA BEBAS
DARI ORDE BARU

** TOPIK GEMA WARTA: PENGIRIMAN TENTARA KE DAERAH KONFLIK MERUPAKAN
LANGKAH MUNDUR



* XANANA GUSMAO IMBAU PARA PENGUNGSI AGAR KEMBALI KE TANAH AIR

Pemimpin Timor Loro Sa'e, Xanana Gusmao mengimbau para pengungsi di
Timor Barat agar kembali ke Timor Loro Sa'e. Ia mengatakan bahwa para
pengungsi akan diterima dengan senang hati. Xanana Gusmao mengatakan
hal tersebut dalam kunjungan ke Timor Barat. Sekitar 250 ribu orang
mengungsikan diri ke Timor Barat untuk menghindar dari perang saudara
antara kelompok pro integrasi dan pejuang kemerdekaan pasca
referendum 1999. Dalam referendum tersebut rakyat Timor Loro Sa'e
memilih memerdekakan diri dari Indonesia. Alih kekuasaan resmi
menurut rencana akan berlangsung pada tanggal 20 Mei 2002. Xanana
Gusmao kemudian diperkirakan akan menjabat presiden pertama Timor
Loro Sa'e.


* PEMERINTAH INDONESIA AKAN KERAHKAN PASUKAN TAMBAHAN KE DAERAH
KONFLIK

Pemerintah Indonesia akan mengerahkan 50 batalyon gabungan (YonGan)
TNI-Polri ke daerah konflik, khususnya Aceh dan Papua. Hal ini
diberitakan harian Media Indonesia yang mengutip pernyataan Menko
Polkam, Susilo Bambang Yudhoyono. Menko Polkam mengatakan rencana
tersebut dalam sebuah acara diskusi di Universitas Brawijaya, Malang,
Ahad kemarin. Ia mengatakan bahwa 50 batalyon tersebut merupakan
jumlah terbesar dalam sejarah kemiliteran Indonesia. Kwantitas itu
praktis menyedot lebih 40 persen dari total personil yang dimiliki
TNI-Polri. Menko Polkam Susilo Bambang Yudhoyono menambahkan bahwa
rencana tersebut ditujukan untuk mempercepat proses penyelesaian
konflik secara damai. Namun para pengamat menilai bahwa bila
dilaksanakan maka pengiriman pasukan tambahan itu berarti Indonesia
kembali menggunakan kekerasan untuk menumpas separatisme. Hal ini
dikhawatirkan justru akan membakar semangat separatisme dan
menimbulkan lebih banyak lagi pertumpahan darah.


* ALIANSI UTARA MENYATAKAN MENGUASAI KUNDUZ


Pasukan Aliansi Utara menyatakan merebut kota Kunduz di Afganistan
Utara. Ratusan pejuang dan para pendukung asing Taliban menyerahkan
diri atau kabur. Menurut seorang jurubicara Aliansi Utara pertempuran
telah reda di kota Kunduz. Komandan Mohamad Daud dari kelompok Tajik,
yang ditunjuk oleh Aliansi Utara sebagai gubernur Kunduz telah tiba
di kota tersebut. Aliansi Utara selanjutnya memastikan bahwa tiga
sampai empat ratus pendukung Taliban tewas dalam pemberontakan
berdarah di sebuah benteng kuno di kota Mazar-i-Sharif. Para
pemberontak adalah pejuang Taliban yang menyerahkan diri setelah
jatuhnya kota Kunduz dan dibawa oleh Aliansi Utara ke benteng kuno
itu. Aliansi Utara menumpas pemberontakan yang terjadi dengan bantuan
gempuran udara pesawat tempur Amerika. Sementara itu sekitar 1000
marinir Amerika diterjunkan di kota Kandahar, sarang Taliban terakhir
di Afganistan Selatan. Pasukan marinir Amerika akan membangun sebuah
pangkalan operasi darat militer. Selanjutnya pesawat pesawat tempur
Amerika juga melancarkan gempuran terhadap sejumlah sasaran di kota
Kandahar. Aliansi Utara menyatakan bahwa Usamah bin Ladin dan
pemimpin Taliban, Mullah Mohamad Umar masih berada di Kandahar.


* ESKALASI KEKERASAN DI NEPAL

Di Nepal, 270 orang tewas dalam serangkaian bentrokan antara
gerilyawan Maois dengan petugas keamanan. Eskalasi kekerasan ini
meletus menyusul perundingan perdamaian gagal antara pemerintah dan
gerilyawan, minggu lalu. Bentrokan sengit terutama terjadi di
propinsi Solukhumbu, di Nepal Timur. Bentrokan antara tentara dan
gerilyawan di sana menewaskan seluruhnya 220 orang. Korban terbesar
jatuh di pihak gerilyawan. Pemerintah Nepal meminta raja untuk
mengumumkan keadaan darurat. Hal ini akan memungkinkan pasukan
kemanan mengambil langkah tegas dalam operasi penumpasan gerilaywan
Maois.


* AKSI BUNUH DIRI SEORANG WARGA PALESTINA DI JALUR GAZA

Dua polisi Israel luka dalam sebuah aksi bunuh diri seorang warga
Palestina di Erez, Jalur Gaza. Pelaku aksi bunuh diri tewas dalam
peristiwa ini. Gerakan Islam radikal Hamas menyatakan bertanggung
jawab atas aksi bunuh diri tersebut. Aksi ini terjadi selang beberapa
jam sebelum kedatangan sebuah misi perdamaian Amerika ke kawasan. Dua
utusan khusus Amerika, William Burns dan Anthony Zinni memulai upaya
penengahan baru antara Israel dan Palestina, Senin ini. Menteri Luar
Negeri Amerika, Colin Powell menugaskan kedua diplomat untuk
mewujudkan gencetan senjata. Perdana Menteri Israel, Ariel Sharon
menyatakan akan mendukung upaya mewujdukan gencentan senjata.
Ketegangan antara Israel dan Palestina memuncak kembali akhir pekan
lalu. Pemicu ketegangan adalah pembunuhan pemimpin Hamas, Mahmud Abu
Hanud, Jumat lalu. Seorang militer Israel dan seorang bocah Palestina
berusia 13 tahun tewas, akibat serangkaian aksi balas dendam,
menyusul pembunuhan pemimpin Hamas.


* PENYELIDIKAN PENYEBAB KECELAKAAN PESAWAT UDARA DI SWISS

Tim ahli Senin pagi ini memulai kembali penyelidikan terhadap
penyebab kecelakaan pesawat udara di Zurich, Swiss. Sebuah pesawat
penumpang milik perusahaan penerbangan Cross Air jatuh Sabtu malam
lalu. 24 dari 33 awak pesawat dan penumpang tewas dalam peristiwa
ini. Dua dari sembilan orang yang selamat berada dalam kondisi
kritis. Pesawat yang naas lepas landas dari Berlin dan jatuh beberapa
saat menjelang pendaratan di bandara Kloten, Zurich. Penyebab
jatuhnya pesawat belum diketahui. Menurut para ahli, pesawat terbang
pada ketinggian yang terlalu rendah. Selain itu kondisi cuaca buruk
juga bisa menjadi salah satu faktor penyebab.


* CALON OPOSISI MENANGKAN PEMILIHAN PRESIDEN HONDURAS

Ricardo Maduro, calon dari kubu oposisi memenangkan pemilihan
presiden Honduras. Menurut penghitungan suara pertama calon dari
Partai Nasional itu mengungguli saingannya Rafael Pineda Ponce dari
Partai Liberal yang memerintah. Presiden baru akan dilantik pada 27
Januari mendatang. Dalam kampanye pemilihan Ricardo Maduro mengatakan
akan berupaya keras mengentaskan kemiskinan dan memberantas kejahatan
di Honduras.


* DAI BACHTIAR TERNYATA TIDAK SEPENUHNYA BEBAS DARI ORDE BARU

Intro: Seperti pada posisi ketua Mahkamah Agung dahulu, kembali tokoh
yang tidak sepenuhnya bebas dari "dosa" Orde Baru akan naik pada
jabatan Kapolri. Tidak mengherankan kalau Golkar segera mendukung
Da'i Bachtiar, sementara PRD yang pernah dimusuhi Orde Baru segera
menenang pencalonan tokoh ini. Lebih lanjut laporan koresponden
Syahrir dari Jakarta:

Tokoh Golkar dan mantan Menteri Kehakiman Muladi mendukung pencalonan
Komjen Polisi Da'i Bachtiar sebagai Kapolri karena Da'i dipandang
sebagai jenderal yang cukup mumpuni. Menurut Muladi, Da'i Bachtiar
sangat profesional dan memiliki jenjang kepangkatan yang sangat
sistematik. Karena tidak ada ketentuan calon Kapolri diputuskan lewat
fit and proper test maka DPR kemarin melakukan dengar pendapat dengan
Da'i meskipun DPR mengakunya sebagai fit and proper test. Ketika ia
ditanya soal pemikiran dan visi ke depannya masyarakat dilarang
meliput acara tersebut. Ini diprotes pihak LSM. Yang dilakukan
kemarin adalah semacam fit and proper test karena tidak formal dan
sudah pasti Da'i tidak akan ditolak.

Antara Golkar, PPP dan PDI-P sudah ada kesepakatan untuk menyetujui
Da'i menjabat sebagai Kapolri baru. Padahal seorang kepala polisi
seharusnya punya integritas, intelektualitas dan moral yang tinggi.
Kapolri Bimantoro misalnya pernah dikritik pers soal istri-istrinya
dan bisnis senjatanya. Sedangkan menyangkut calon Kapolri Da'i
Bachtiar, ada keluhan bahwa ia pernah terlibat kasus BLBI. Anaknya
pun disebut-sebut terlibat narkotika.

Kemarin Andi Arief cs dari PRD pun menentang pengangkatan Da'i
Bachtiar yang disebut Andi sebagai orang Orde Baru yang pernah
membantu para penculik aktivis anti Soeharto. Da'i Bachtiar pernah
berbohong dengan mengakui bahwa pihak polisi yang melakukan
penangkapan para aktivis padahal ia mengetahui bahwa  orang-orang PRD
itu diculik Kopassus. Selain mendukung Orde Baru sampai saat-saat
terakhir kejatuhan Soeharto, Da'i juga disebut melanggar HAM di
Bondowoso Jawa Timur. Da'i memang lebih taat ke Cilangkap ketimbang
pada rakyat sipil. Meskipun begitu kemarin dalam penjelasannya
didepan Komisi  I dan Komisi II ia mengemukakan hal-hal yang umumnya
akan dikatakan seorang calon Kapolri.

Da'I Bachtiar: Polisi tidak pernah lepas dari sejarah masa lalu.
Utamanya di bidang politik dan pemerintahan. Pembangunan pun ke depan
menuju pada polisi sipil. Ini gambarannya antara lain yang ingin kita
tuju, melalui satu pemahaman yaitu sisi yang kami rumuskan bahwa
Polri yang mampu menjadi pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat,
yang selalu dekat dan bersama-sama masyarakat. Ini substansi yang
pertama. Yang berikutnya mampu sebagai penerap hukum yang profesional
dan proporsional yang menjunjung tinggi supremasi hukum dan hak-hak
asasi manusia.

Masyarakat politik di Jakarta pada umumnya yakin DPR akan menyetujui
pengangkatan Da'i yang sudah dipilih Presiden Megawati itu. Rapat
penentuannya akan dilakukan pada hari Kamis nanti. Pihak PPP sudah
mengatakan Komjem Polisi Da'i cukup layak menjadi Kapolri. "Kami
tidak menemukan ada kesalahan dalam karir beliau," ujar Sekjen DPP
PPP Ali Marwan Hanan. PPP pun menganggap telah selesai kasus
bentrokan berdarah di Bondowoso Jawa Timur, November 2000, yang
meminta sejumlah korban tewas. Ketika itu Da'i menjabat Kapolda Jawa
Timur.

Sedangkan Ketua Umum Golkar Akbar Tandjung mengatakan, beberapa
fraksi kelihatannya memberi dukungan kepada Da'i Bachtiar. Dan fraksi
Partai Golkar sendiri, pendapatnya juga demikian, katanya. Hanya
Fraksi Kebangkitan Bangsa dan beberapa aktivis Pro Demokrasi, menolak
Da'i Bachtiar karena pernah melakukan kebohongan public di era
Soeharto dan prestasinya juga tidak terlalu menonjol. Baik ketika
menjabat Kapolda Jatim dan juga Kepala Badan Koordinasi
Penanggulangan Narkoba Nasional.

Maka tidaklah mengherankan jika seorang komentator televisi
mengatakan, DPR kini dianggap masyarakat ibarat seekor kambing yang
tinggal menunggu ketok palu saja. Seorang lain mengatakan, karena DPR
ikut dalam penentuan Kapolri, maka dengan demikian DPR otomatis juga
bertanggungjawab kalau Kapolri terbukti jelek kinerjanya.
Tanggungjawab sekarang tidak saja dibebankan kepada pemerintah tapi
juga kepada DPR. Bahwa Polri perlu ikut melakukan reformasi,
menjunjung tinggi supremasi hukum dan Hak Azasi Manusia adalah soal
lain. Yang penting bagi fraksi-fraksi di DPR RI, Kapolri taat pada
Mega, pemimpin-pemimpin parpol  besar dan tentara.


* PENGIRIMAN TENTARA KE DAERAH KONFLIK MERUPAKAN LANGKAH MUNDUR

Pemerintah pusat akan mengirimkan 50 Batalyon Gabungan ke daerah
daerah konflik, khususnya Aceh dan Papua. Menurut jurubicara TNI
Marsekal Graito Usodo, mereka akan dikirim untuk mengatasi masalah
masalah di lapangan terutama yang menyangkut disintegrasi. Sebaliknya
Menko Polkam Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan pemerintah tetap
bersedia tetap berdialog, termasuk dengan pihak pemberontak. Menurut
Faizal dari Koalisi NGO HAM Banda Aceh, pegiriman tentara ini akan
lebih banyak menelan korban, terutama penduduk sipil. Ini berarti
kemunduran. Dialog adalah jalan terbaik, tegasnya. Berikut
keterangannya kepada Radio Nederland.

Faisal (F): "Kalau kita lihat konsekwensi logis dari pengiriman
tentara tentu mereka membawa kekerasan. Itu memang sudah hal yang
umum bagi mereka dan itu berarti akan jatuh korban yang lebih banyak
lagi di Aceh. Sebab kalau kita lihat sekarang  meskipun tidak tahu
jumlah pastinya berapa, tetapi tentara dan polisi itu sangat banyak
karena sampai sekarang kita masih mendapat informasi mereka punya pos
pos sampai ke pelosok pelosok desa di Aceh. Jadi saya pikir sekarang
saja sudah cukup banyak dan timbul korban yang demikian banyak.
Apalagi kalau mereka nambah lagi tentara".

Radio Nederland (RN): Tapi dari sudut pandang pemerintah atau TNI,
mereka melihat di mana mana GAM masih melakukan serangan serangan.
Kan wajar saja kalau mereka menganggap pendekatan keamanan masih
perlu sekali.

F: "Ini memang kenyataan bahwa ada perlawanan bersenjata di Aceh.
Namun tindakan atau reaksi dari pemerintah dengan tujuan untuk
menumpas pemberontakan bersenjata itu juga menggunakan kekerasan. Nah
persoalannya ekses dari operasi militer itu menimpa masyarakat yang
tidak bersalah. Dan ini merupakan korban yang lebih banyak ketimbang
korban yang memang menjadi sasaran operasi militer. Eksesnya ini yang
demikian mahal harus kita bayar. Nah seharusnya pemerintah mulai
membangun upaya dialog. Dan itu sebenarnya sudah ada tahap yang luar
biasa. Sejak dulu pemerintah tidak pernah mau melakukan dialog dengan
GAM atau dengan katakanlah gerakan gerakan pembebasan lain yang ada
di Tanah Air. Perjanjian damai atau kesepakatan untuk berunding
dengan GAM itu adalah kesepakatan pertama antara pemerintah dengan
pemberontak dalam sejarah Indonesia. Tapi perkembangan terakhir yang
mengatakan bahwa pemerintah akan menambah batalyon ke daerah daerah
konflik, ini nampaknya langkah mundur lagi".

Demikian Faisal dari Koalisi NGO HAM Banda Aceh. Sementara itu Tom
Beanal Wakil Ketua Presidium Dewan Papua mengatakan pengiriman
pasukan itu adalah upaya pembinasaan lebih lanjut warga Papua.

Tom Beanal (TB): "Waktu pidato saya selaku ketua Dewan Presidium
Papua, pada pemakaman Theys Eluay saya minta supaya pemerintah RI
segera menarik mundur seluruh pasukannya dari Tanah Papua, karena di
sini tidak ada perang. Tapi kalai ada suatu rencana pengiriman
pasukan lagi dari Jakarta saya pikir pemerintah Jakarta mau
membinasakan rakyat Papua. Mereka telah memulai itu dari tahun 1963
sampai sekarang, dan terakhir mereka membunuh pak Theys Eluay".

Radio Nederland (RN): Apakah Anda yakin bahwa pengiriman pasukan
tambahan ke daerah daerah konflik adalah suatu cara pemusnahan rakyat
Papua secara sistematis oleh TNI atau pemerintah?

TB: "Saya pikir itu datang dari pemerintah Jakarta. Sebab kalau
pengiriman tentara berarti ada suatu kekacauan di daerah tokh..dan di
Papua sejak kematian sampai penguburan Theys Eluay dan sampai saat
ini aman aman saja kok. Masak mau kirim pasukan lagi. Itu kan aneh".

RN: Apakah pengiriman pasukan tambahan ke Papua akan menambah kacau
keadaan dan mendapat perlawanan dari rakyat Papua?

TB: "Saya pikir kami tidak membuat kacau. Hanya kami meminta
pemerintah supaya jujur dan kalau bijak tarik tentara ini. Sebab
mereka yang bikin soal banyak di sini. Kalau tambah lagi itu kami
tidak tahu mau diapain Tanah Papua ini.

Demikian Tom Beanal, Ketua Presidium Dewan Papua.


---------------------------------------------------------------------
Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
http://www.ranesi.nl/
http://www.rnw.nl/

Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda
peroleh melalui
[EMAIL PROTECTED]

Copyright Radio Nederland Wereldomroep.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke