---------------------------------------------------------------------

WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP
Edisi: Bahasa Indonesia

Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh
Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir.

---------------------------------------------------------------------

Edisi ini diterbitkan pada:

Rabu 10 Oktober 2001 21:10 UTC



** DPR MINTA PENJELASAN PEMERINTAH TENTANG SERANGAN AMERIKA DI
AFGANISTAN

** PEMERINTAH AKAN AKHIRI BANTUAN KEPADA PENGUNGSI TIMTIM

** AL-QA'IDAH LANJUTKAN PERJUANGAN MELAWAN AMERIKA

** TOPIK GEMA WARTA: NEGARA-NEGARA ARAB TERHIMPIT ANTARA AMERIKA DAN
PROTES DALAM NEGERI

** TOPIK GEMA WARTA: PEMERINTAH TIDAK BOLEH CEBURKAN BANGSA DALAM
PERANG

** TOPIK GEMA WARTA: BULAN MADU HAMZAH HAZ-MEGAWATI TAMPAKNYA SUDAH
BERAKHIR



* DPR MINTA PENJELASAN PEMERINTAH TENTANG SERANGAN AMERIKA DI
AFGANISTAN

DPR mengambil sikap yang lebih tegas sehubungan serangan udara
Amerika Serikat di Afganistan dibandingkan pemerintah, karena itu
mereka meminta Menteri Luar Negeri Hassan Wirayuda untuk menjelaskan
sikap pemerintah. Berlainan dengan pemerintah, DPR mengecam serangan
udara tersebut. Demikian Astrid Susanto Wakil Ketua Komisi I DPR
bidang pertahanan dan hubungan luar negeri. Senin lalu Ketua DPR
Akbar Tandjung, mengkritik serangan udara Amerika ini. Pada hari yang
sama pemerintah mengeluarkan enam butir pernyataan, tetapi tidak satu
pun mengecam atau mendukung aksi militer tersebut, hanya meminta
untuk memprioritaskan keselamatan penduduk sipil dan membatasi
serangan pada sasaran militer. Astrid Susanto menyatakan, pendirian
DPR ini merefleksi pendapat rakyat, yang sebagian besar menentang
aksi tersebut.


* PEMERINTAH AKAN AKHIRI BANTUAN KEPADA PENGUNGSI TIMTIM

Pemerintah Indonesia akan menghentikan bantuan kemanusiaan kepada
puluhan ribu pengungsi Timor Timur yang berada di Timor Barat, paling
lambat akhir tahun ini. Johanes Pake Pani, Wakil Gubernur Nusa
Tenggara Timur menyatakan, Jakarta memutuskan untuk menghentikan
bantuan mulai 31 Desember mendatang. Saat ini sekitar 80.000
pengungsi Timor Timur masih berada di kamp-kamp penampungan di NTT.
Sampai sekarang pemerintah masih memberikan bantuan berupa beras dan
sedikit uang. Ditambahkan dana tersebut akan digunakan untuk proses
repatriasi para pengungsi dan menutup berbagai kamp penampungan
secepat mungkin.


* AL-QA'IDAH LANJUTKAN PERJUANGAN MELAWAN AMERIKA

Jaringan kelompok teroris Al Qaeda pimpinan Usamah bin Laden
menyatakan, akan melanjutkan perjuangan melawan Amerika Serikat
hingga Amerika keluar dari negara-negara Islam. Pernyataan ini
dibacakan juru bicara Al Qaeda di depan stasiun televisi Qatar, Al
Jazeera. Al Qaeda menyerukan kepada seluruh ummat muslim untuk
melanjutkan perang suci jihad, sekaligus memperingatkan akan
munculnya aksi-aksi teror baru di Amerika Serikat.

Sementara itu Amerika tetap melancarkan serangan di berbagai tempat
di Afganistan. Menurut Menteri Pertahanan Donald Rumsfeld, kerusakan
yang diderita artileri pertahanan udara Afganistan cukup besar,
sehingga bisa dilakukan serangan siang dan malam. Menurut pihak
Taliban, rudal-rudal Amerika menghancurkan wilayah-wilayah perumahan
di ibukota Kabul dan Kandahar, yang menewaskan puluhan penduduk
sipil. Selanjutnya ditambahkan para pemimpin Taliban mencabut
larangan gerak Usamah bin Laden, sehingga sekarang ia bebas melakukan
perang suci melawan Amerika. Taliban sebelumnya membatasi ruang gerak
Bin Laden, dengan harapan dapat mengurangi rangkaian kritik
masyarakat internasional.


* POLISI ITALIA TAHAN TERTUDUH ANGGOTA AL-QA' IDAH

Polisi Italia dan Jerman dalam sebuah operasi bersama, menahan tiga
orang yang dituduh berhubungan dengan Usamah bin Laden. Polisi Jerman
menahan seorang warga Libya, yang kemungkinan pemimpin sebuah
kelompok terdiri atas lima orang. Pihak kehakiman Jerman menjelaskan,
memiliki rekaman pembicaraan telepon, di mana sang tertuduh sedang
berbicara dengan Usamah bin Laden sehubungan aksi-aksi teror.
Sementara polisi Italia menahan dua warga Tunisia yang menyelundupkan
senjata serta bahan-bahan eksplosif. Tertuduh keempat, yang bertugas
mengatur tempat tinggal dan dokumen-dokumen palsu untuk anggota
jaringan teror Al Qaeda, ditahan di kota Milano. Tetapi tertuduh
kelima, seorang warga Mesir, masih diburon polisi di Prancis.
Rangkaian penahanan ini ada hubungannya dengan penyidikan lima
tertuduh anggota Al Qaeda yang ditahan di Milano, bulan April lalu.


* WARTANA PRANCIS DITUDUH LAKUKAN SPIONASE DI  AFGANISTAN

Wartawan Prancis yang ditahan Selasa kemarin di Afganistan, dituduh
melakukan spionase. Menurut pemerintah Taliban, wartawan ini membawa
sejumlah instrumen, antara lain sebuah telepon satelit, yang
digunakan untuk kegiatan mata-mata. Wartawan yang bekerja untuk
mingguan Paris Match itu, ditahan di dekat kota Jalalabad, di
Afganistan Timur. Ia masuk ke negara itu secara ilegal, dengan
mengenakan burqa, pakaian tradisional perempuan Afganistan. Dua
pemandu asal Pakistan yang menemaninya, juga turut ditahan. Pihak
Taliban sebelumnya juga menahan seorang wartawan Inggris, yang juga
menyamar dengan mengenakan burqa. Tetapi wartawan ini kemudian
dibebaskan dan diserahkan kepada Pakistan.


* KAPAL SELAM KURSK TIBA DI PELABUHAN MURMANSK

Kapal selam nuklir Rusia, Kursk yang tenggelam di Laut Barents, tahun
lalu, kembali ke pelabuhan kota Murmansk. Dengan diiringi ratusan
klakson kapal dan sirene armada utara Rusia, kapal ponton raksasa
Giant-4, masuk ke pelabuhan setelah berhasil melewati Teluk Kola yang
sempit. Operasi penyelamatan ini dilakukan dua perusahaan Belanda
Mammoet dan Smit Internationale. Bangkai kapal selam Kursk masih
digantung di bawah ponton, dan saat ini sedang diselidiki apakah
mengandung radio aktif. Seperti diketahui Kursk dilengkapi dengan dua
reaktor nuklir. Dalam beberapa hari mendatang, akan dibangun dok
kering di bawah Kursk, dan kemudian perlahan-lahan dibawa ke
permukaan. Kapal selam Kursk tenggelam satu tahun lalu di Laut
Barents, dan menewaskan 118 orang awaknya. Kemungkinan besar sebagian
besar mayat korban masih berada di dalam kapal.


* PRESIDEN PRANCIS TIDAK USAH BERSAKSI DI DEPAN PENGADILAN

Presiden Prancis Jacques Chirac tidak usah bersaksi di depan
pengadilan sehubungan skandal finansial yang dilakukan partai
politiknya. Mahkamah Kasasi, badan kehakiman tertinggi yang menangani
kasus naik banding, memutuskan bahwa presiden mempunyai hak imunitas
dan hak ini akan tetap dipertahankan. Menurut mahkamah tersebut hak
kekebalan hukum seorang kepala negara adalah salah satu tonggak
undang-undang dasar Prancis. Keputusan ini sangat penting bagi masa
depan politik Chirac, yang ingin mencoba untuk masa jabatan kedua.
Jacques Chirac dituduh terlibat kasus korupsi sewaktu masih menjabat
sebagai walikota Paris, antara tahun 1977 hingga 1995. Uang pelicin
yang diterimanya ketika itu kemudian diteruskan ke kas partai RPR
pimpinannya.


* PEMERINTAH KOALISI SRI LANGKA TERANCAM BUBAR

Pemerintah koalisi Srilangka terancam bubar, setelah kembali delapan
anggota parlemen dari partai koalisi bergabung dengan pihak oposisi.
Dengan ini pemerintah koalisi pimpinan Presiden Chandrika Kumaratunga
kehilangan dukungan mayoritas di parlemen. Kamis besok parlemen
Srilangka akan mengambil suara sehubungan mosi tidak percaya yang
diajukan pihak oposisi. Kemungkinan besar mosi tersebut akan
diterima. Juli lalu pemerintah Srilangka juga berada dalam situasi
yang sama. Tetapi ketika itu Presiden Kumatunga berhasil
menyelamatkan pemerintahnya dengan cara untuk sementara membubarkan
parlemen. Setelah pemerintah koalisi bulan lalu menandatangi
persetujuan dengan pihak oposisi pimpinan Front Pembebasan, akhirnya
Kumaratunga mencabut pembubaran sementara parlemen. Seorang juru
bicara pemerintah menyatakan, kali ini parlemen tidak akan
dibubarkan, apa pun juga hasil pemungutan suara.


* UTUSAN KHUSUS PBB KE BIRMA

Utusan khusus PBB, Paulo Sergio Pinheiro, saat ini sedang berada di
Birma dan akan bertemu dengan pemimpin oposisi Aung San Suu Kyi.
Untuk kedua kalinya dalam enam bulan utusan PBB asal Brazil ini
berkunjung ke Birma. Bulan April tahun ini Pinheiro juga berbicara
dengan Suu Kyi, yang masih mendapat tahanan rumah. Utusan PBB ini
bertugas sebagai perantara antara pemimpin rejim militer dengan Liga
Demokrasi Nasional pimpinan Suu Kyi. Kali ini Pinheiro juga akan
berbicara dengan anggota pimpinan Liga.


* KORSEL MINTA MAAF KEPADA CINA SEHUBUNGAN TEWASNYA IMIGRAN GELAP

Pemerintah Korea Selatan meminta maaf kepada pemerintah Cina,
sehubungan tewasnya 25 orang imigran gelap Cina. Mereka tewas akibat
kekurangan udara, ketika bersembunyi di kapal nelayan Korea Selatan.
Para awak kapal kemudian melemparkan mayat-mayat imigran Cina ini ke
laut bebas. Menurut penyidikan, ke-25 warga Cian ini bersembunyi di
sebuah tangki cadangan ikan, dan tidak mendapat cukup udara segar.
Ketika itu terdapat 60 orang imigran gelap di kapal tersebut. Ke-35
orang imigran gelap yang berhasil diselamatkan, langsung dikirim
kembali ke Cina. Pemerintah Seoul menyatakan akan melakukan
penyidikan mendalam.


* NEGARA-NEGARA ARAB TERHIMPIT ANTARA AMERIKA DAN PROTES DALAM
NEGERINegara-

Intro: Para menteri luar negeri sebagian besar negara Islam yang
tergabung dalam Konperensi Negara-Negara Islam, Rabu ini mengadakan
konperensi di Dhoha, ibukota Qatar. Ada satu negara yang tidak
diundang, itulah Afganistan yang diperintah oleh Taliban. Agenda
utama pembicaraan tidak lain, koalisi internasional terhadap
terorisme. Pertemuan tersebut dilangsungkan atas permintaan Iran.
Berikut ulasan redaktur Timur Tengah Bertus Hendriks:

Iran sangat mengkhawatirkan serbuan udara Amerika Serikat terhadap
Afganistan, dan kemungkinan bahwa Amerika akan mangkal lebih lama di
sana. Selain itu Iran sangat khawatir akan definisi terorisme. Walau
pun Iran membenci rejim Taliban dan dua tahun lalu hampir saja
berperang melawan Taliban, Teheran tetap khawatir akan definisi
terorisme yang digunakan Amerika. Dalam pengertian teror yang
digunakan Amerika tidak ada lagi beda antara ulah Usamah bin Laden
terhadap orang-orang tidak bersalah sama dengan langkah bunuh diri,
seperti yang sering dikerjakan oleh Hamas dan Hezbollah atau gerakan
Palestina lain.

Iran ingin agar diadakan pembedaan jelas antara terorisme yang
dilakukan Usamah bin Laden, dan tindak kekerasan sebuah gerakan
masyarakat yang tertindas, seperti kalangan Palestina yang ingin
mengusir pendudukan Israel. Pemerintah Iran menganggap kekerasan
gerakan-gerakan rakyat yang tertindas bukan terorisme melainkan
perlawanan. Dan itu harus dibicarakan oleh negara-negara Islam.

Nampaknya upaya Iran ini punya kesempatan untuk membuahkan hasil.
Negara-negara Arab dan Islam lain pun melihat perbedaan antara dua
macam terorisme itu. Menurut mereka terorisme Palestina bisa
dibenarkan. Seluruh dunia mengakui perlawanan terhadap pendudukan
adalah sah. Tetapi negara-negara Islam yang tergabung dalam ICO ini
pada umumnya tidak menyukai rejim Taliban dan terorisme Usamah bin
Laden karena menodai terhadap nama baik islam.

Diperkirakan tanggapan Iran ini tidak disambut hangat oleh Israel dan
sekutunya, Amerika Serikat. Karena itu, negara-negara Arab pada KTT
Qatar, akan berupaya mencari jalan keluar yang juga disepakati
Amerika. Jadi mungkin sekali akan dicari rumus pernyataan akhir yang
tidak terlalu mengesalkan Amerika Serikat. Tapi menurut perkiraan,
ini adalah butir yang akan dibicarakan panjang lebar.

Butir lain yang sangat meresahkan adalah kemungkinan bahwa Amerika
Serikat akan memperluas serangan ke negara-negara lain, dan mungkin
sekali perluasan itu berarti serangan terhadap Irak. Irak adalah
sasaran yang sangat mungkin. Itupun pasti akan dibicarakan hari ini.
Negara-negara Islam, terutama negara-negara Arab akan menegaskan pada
Amerika Serikat agar tidak melakukan hal itu. Sekarang saja mereka
sudah sangat sulit meyakinkan rakyat mereka yang terus berpendapat
bahwa serangan terhadap rejim Taliban merupakan serangan terhadap
sebuah negara Islam. Mereka sudah membisu mengenai hal itu, tapi
kedudukan mereka menjadi lebih sulit lagi bila Irak, juga diserang.

Rakyat Irak sudah menderita lebih dari 10 tahun akibat boikot
internasional dan akibat perang yang berkecamuk di negara itu.
Jadi itu pasti adalah pesan akan disampaikan pada Washington. Bahkan
ada rencana Konperensi Negara-Negara Islam ICO akan mengirim utusaan
penting ke Washington untuk mendesak Amerika Serikat supaya lebih
berhati-hati.

Di lain pihak, Presiden George W. Bush sendiri tidak perlu khawatir
akan hasil konperensi ini. Terutama karena koalisinya memerangi
terorisme  pada dasarnya sudah kuat. Negara-negara yang ikut
bergabung dalam koalisi itu juga tidak punya pilihan lain, karena
mereka adalah sekutu AS. Selain itu mereka membutuhkan dukungan
politik dan militer dari negara adi daya itu untuk mempertahankan
stabilitias di negara mereka. Koalisi itu terdiri dari 57 negara
dengan kepentingan yang berbeda-beda.

Jadi pernyataan bersama yang dikeluarkan akan bersifat sangat umum,
dan tidak perlu ditakuti Washington. Tapi yang cukup mengkhawatirkan
adalah meredakan ketidakpuasan beberapa negara peserta konperensi,
mereka akan mendesak agar dalam komunike akhir juga mencantumkan
solidaritas pada rakyat Afganistan yang jelas tengah menderita.
Tetapi juga akan muncul desakan pada Amerika Serikat, supaya tidak
menyengsarakan rakyat Afganistan.


* PEMERINTAH TIDAK BOLEH CEBURKAN BANGSA DALAM PERANG

DPR RI mengambil sikap lebih tegas ketimbang pemerintah Indonesia
terhadap serangan Amerika di Afganistan. Sementara Ketua DPR, Akbar
Tanjung mengkritik serangan Senin lalu, pemerintah menyatakan tidak
menyalahkan maupun mendukung aksi militer namun cemas akan warganya
dan mengimbau supaya serangan Amerika dibatasi. Lebih lanjut
wawancara Radio Nederland dengan Wakil Ketua Komisi I DPR, Astrid
Susanto.

Astrid Susanto [AS]: Itu penting, harus sama kita punya keputusan.
Karena kita ini di dunia sekarang kan sudah tidak sendiri dan
tetangga kita yang paling dekat ASEAN.

Radio Nederland [RN]: Jadi harus diselaraskan dengan ASEAN begitu
maksudnya?

AS: Yah jelas dong. Tidak ada bangsa sendiri di dunia sekarang.

RN: Tetapi ASEAN kan juga tidak terlalu mengecam seperti yang diminta
oleh DPR?

AS: Yah makanya, kita kan sudah maju satu langkah. Jadi kita kan
harus menyerasikan diri, yang lainnya bagaimana?

RN: Tapi maksudnya lalu seperti apa yang seperti ASEAN itu?

AS: Yah tidak tahu. Setiap negara kan mempunyai pendapat sendiri.
Kita kan harus tahu. Kayak Eropa dulu juga tidak sendiri-sendiri,
bicara sama-sama.

RN: Dengan kata lain sebenarnya DPR mendesak pemerintah supaya
mengadakan konsultasi antara ASEAN dulu, baru datang dengan sikap
bersama. Maksudnya begitu bu?

AS: Begitu juga tidak. Pokoknya apa pun semua usaha harus kita
lakukan untuk tidak menceburkan bangsa kita dalam perang. Itu saja
masalahnya.

RN: Tapi menurut ibu sejauh mana sikap pemerintah bisa membawa
Indonesia ke dalam perang?

AS: Lho, kalau sudah keras-kerasan begitu kan ikut perang. Yang benar
saja, kita kan tidak gila mengorbankan bangsa kita 210 juta begitu.
Wong dalam krisis ekonomi, mau makan batu apa emangnya? Kan itu
masalahnya.

RN: Tapi pemerintah kan sudah menyesalkan walaupun tidak mendukung
total?

AS: Loh kita kan juga tidak menyesalkan. Kita kan juga tidak setuju
dengan terorisme dan seterusnya. Tetapi mengapa kita musti
menceburkan bangsa kita di dalam peperangan? Kan tidak mungkin.

RN: Bagaimana sih bu menceburkan bangsa dalam peperangan itu?

AS: Loh apakah anda tidak melihat bahwa ini menuju satu perang dunia,
kalau tidak hati-hati? Anda yang di negeri Belanda harusnya lebih
lihat dari saya. Anda lebih dekat dengan apinya dari saya.

RN: Tapi menurut ibu bagaimana penalarannya anggota DPR itu?

AS: Pada umumnya kita tidak mau bahwa bangsa kita itu terlibat di
dalam perang dunia. Itu jelas. Kita tegasnya adalah menyelamatkan
penduduk kita.

RN: Jadi dengan kata lain, DPR akan mendesak pemerintah supaya
mempertimbangkan ini juga. Begitu maksudnya?

AS: Jelas. Ini termasuk itu, karena kita kan hanya bilang, emang
anti-teroris sih semuanya. Mengutuk terorisme sekaligus juga
bolehlah, apa pun begitu. Tetapi kan bukan itu yang diminta Amerika.
Amerika kan minta macam-macam. All out, (semua cara dipakai, Red.)
tidak ada all out itu.

RN: Dengan kata lain pemerintah Indonesia supaya tidak membebek saja
kepada Amerika begitu kan?

AS: Ah itu tidak ada. Pikirannya hanya satu. Tidak mau menceburkan
bangsa Indonesia dalam perang. Titik.

RN: Tetapi seberapa jauh itu bisa berdampak pada hubungan
Indonesia-Amerika?

AS: Lah itu urusan berikut. Tapi kita harus melihat dulu seberapa
jauh. Mengapa dahulu Kanada dan Swedia serta Swis bisa netral. Kenapa
kita tidak bisa. Dalam Perang Dunia II itu terjadi dan ketiga negara
itu keluar dari perang dengan selamat. Kenapa kita tidak bisa?

RN: Dengan kata lain Indonesia harus bersikap netral dalam hal ini?

AS: Kecuali terhadap terorisme. Kan kita akan menyerang terorisme
apabila memasuki wilayah kita.

RN: Tetapi ...?

AS: Luar negeri urusan masing-masinglah jangan suruh Indonesia yang
bikin. Kalau teroris masuk Indonesia yah kita hantam. Itu wilayah
Indonesia.

RN: Tetapi menurut ibu apakah Indonesia bisa lepas dari Amerika dalam
hal ini? Mengingat misalnya Amerika berperan penting dalam IMF dan
Bank Dunia?

AS: Lah itu soal berikutlah. Sementaralah langkahnya begini. Kalian
pers selalu berandai-andai, itu justru mau menjerumuskan bangsa kita.

RN: Tapi maksudnya ini kan juga kartu as-nya Amerika, dalam menyeret
bangsa-bangsa lain supaya pro-dia.

AS: Yah namanya masing-masing pakai kartu as. Amerika juga memerlukan
Indonesia, sebagai Indonesia memerlukan Amerika. Sama saja, itu
international relations (hubungan internasional, Red.)

RN: Tetapi sebenarnya begini bu, oke DPR mengharapkan supaya
pemerintah tidak membawa Indonesia dalam perang. Tapi pernyataan
seperti apa yang diinginkan dari menteri luar negeri?

AS: Yah kami minta penjelasan dululah. Bagaimana hasil dari ASEAN.
Kan beliau yang bicara. Nanti kita yang bicara, kita diskusi
sama-sama. Politik mana, langkah mana yang diambil.

RN: Tapi arah yang diharapkan DPR, yaitu bahwa jangan perang begitu
bu?

AS: Yah jelas, semua orang. Jadi kita mau menyerahkan ini pada PBB.

Demikian Astrid Susanto, wakil Ketua Komisi I DPR RI.


* BULAN MADU HAMZAH HAZ-MEGAWATI TAMPAKNYA SUDAH BERAKHIR

Demonstrasi-demonstrasi  anti Amerika terus bergulir. Sedangkan
Presiden Megawati harus memikirkan bagaimana segera keluar dari
kemelut ekonomi saat ini. Selain itu ia juga pun harus mempertahankan
keutuhan kabinetnya yang diantaranya ada yang justru memberi angin
kepada golongan Islam garis keras yang anti hegemoni Amerika. Laporan
rekan Syahrir dari Jakarta:

Penyerangan AS dan sekutunya ke Afghanistan bisa menjadi salah satu
test case, terhadap soliditas pemerintahan koalisi yang dipimpin
Megawati dan Hamzah Haz. Apalagi Megawati nampaknya tidak tahu apa
yang harus diperbuatnya karena sesungguhnya ia membenarkan tindakan
AS untuk membasmi terorisme internasional. Sedangkan Hamzah Haz tahu
persis apa yang harus dilakukan. Yaitu merangkul aspirasi umat Islam
yang menentang hegemoni AS.

Hingga kemarin sore, aksi demontrasi menentang penyerbuan AS dan
sekutunya ke Afganistan masih terus berlanjut di beberapa kota di
Indonesia. Demontrasi terjadi di Medan, Padang, Mataram, Surabaya,
Jember, Yogyakarta, dan Jakarta. Pada umumnya mereka mendesak agar
pemerintah segera memutuskan hubungan diplomatik dengan AS. Rakyat
Indonesia juga dihimbau untuk memboikot produk AS.

Sebagian kelompok demonstran menuntut agar Megawati tidak menjadi
kacung atau kaki tangan AS. Selain itu mereka menuntut negara OKI
untuk melakukan embargo terhadap kepentingan AS. Bahkan saudara
kandung Megawati, yakni Rachmawati yang dianggap sebagai tokoh
nasionalis, mendesak DPR agar segera memanggil Megawati untuk
menjelaskan hasil perjalanannya ke AS. Rahmawati mencurigai adanya
deal antara pemerintah AS dengan Megawati. Deal inilah yang
melemahkan sikap pemerintah RI terhadap AS.

Berbeda dengan tuntutan ormas Islam garis keras, pemerintah lewat
Menko Polkam Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar rakyat Indonesia
tidak terjebak dengan konflik di luar negeri. Masalah Afganistan
mungkin bisa selesai dalam waktu dekat, tetapi kepentingan ekonomi
Indonesia harus jalan terus. Ia menegaskan agar melihat kepentingan
dasar Indonesia. Dengan kata lain, Susilo Bambang Yudhoyono ingin
menunjukkan betapa pentingnya hubungan diplomatik Indonesia-AS.

Penegasan tersebut dilatarbelakangi oleh hasil Sidang Kabinet Kamis,
pekan lalu. Kabinet memutuskan untuk melarang sweeping terhadap warga
AS, membakar lambang-lambang negara sahabat dan sebagainya. Tak heran
jika hari Selasa dan Rabu lalu di Jakarta, polisi secara formal
melakukan penangkapan terhadap mereka yang telah membakar bendera AS.


Bukan hanya Susilo Bambang Yudhoyono yang berusaha melawan opini
masyarakat Islam garis keras. Juga Menko Perekonomian, Dorodjatun
Kuntjoro-Jakti. Pada pers ia mengatakan, kita harus memikirkan untuk
memberikan pekerjaan kepada 40 juta penganggur. Dan untuk itu
dibutuhkan investasi dari para usahawan, utamanya dari AS.  Memang
bagaimana pun juga negara-negara dan lembaga-lembaga donor
internasional seperti IMF dan Bank Dunia, berada dalam kendali AS.
Jadi untuk jangka panjang Indonesia membutuhkan dukungan AS.

Yang juga menarik adalah sikap Hamzah Haz yang nampak ragu-ragu
dibandingkan menteri-menteri kabinet Gotong Royong. Wapres ini setuju
saja aksi massa dilanjutkan sepanjang cara-caranya tidak melanggar
hukum.

Akhir bulan madu pemerintahan baru, biasanya berlangsung setelah tiga
bulan. Tetapi, bulan madu Pemerintahan Megawati dan Hamzah Haz, hanya
berumur dua bulan, kata Mallarangeng kepada pers. Seorang cendekiawan
Islam yang lain Muslim Abdurrahman mengatakan Megawati kini nampak
berada dalam posisi yang cukup dilematis dan sulit untuk menemukan
jalan keluarnya. Dia harus bertahan hidup dari kemelut ekonomi saat
ini, tetapi ia juga harus mampu mengakomodir aspirasi masyarakat muda
Islam yang anti hegemoni AS.

Kebetulan suasana anti hegemoni AS ini bukan hanya milik generasi
muda Islam namun juga menjadi sasaran tembak golongan muda kiri dan
nasionalis di Indonesia. Bagaimana Megawati dapat keluar dari dua
titik ekstrim yang saling bertolak belakang tanpa harus mengorbankan
demokrasi?

Jalan pintas tentunya ia harus mengeluarkan dekrit atau maklumat
dengan dukungan militer. Tapi bukankah ini berarti ia bersikap sama
dengan Gus Dur, bekas kakak politiknya yang pernah ia tentang? Demi
mempertahankan kekuasaan, nampaknya para politisi Indonesia masih
terbiasa dengan jalan progamatis. Akankah Megawati juga memilih
bersikap pragmatis?


---------------------------------------------------------------------
Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
http://www.ranesi.nl/
http://www.rnw.nl/

Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda
peroleh melalui
[EMAIL PROTECTED]

Copyright Radio Nederland Wereldomroep.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke