--------------------------------------------------------------------- WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP Edisi: Bahasa Indonesia
Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir. --------------------------------------------------------------------- Edisi ini diterbitkan pada: Rabu 16 Januari 2002 14:50 UTC ** AKSI MOGOK TIGA HARI DI ACEH DIMULAI DENGAN KERUSUHAN ** MENLU AS COLIN POWELL MULAI KUNJUNGAN KELILING DI ASIA SELATAN ** TOPIK GEMA WARTA: PEMOGOKAN MASSAL TIGA HARI DI ACEH DIMULAI ** TOPIK GEMA WARTA: PAPUA DAN ACEH TELAH TIBA DI TITIK JENUH ** TOPIK GEMA WARTA: MEGAWATI SUDAH BUKAN LAGI PEMIMPIN KALANGAN BURUH * AKSI MOGOK TIGA HARI DI ACEH DIMULAI DENGAN KERUSUHAN Aksi mogok massal tiga hari di Aceh dimulai dengan berbagai kerusuhan. Sepuluh orang tewas akibat insiden tembak menembak di sebuah kompleks industri di Lhokseumawe dan sejumlah ledakan di ibu kota Banda Aceh. Toko-toko dan sekolah-sekolah tutup, dan di banyak tempat angkutan umum terhenti. Pasukan TNI berpatroli di jalan-jalan Banda Aceh. Gerakan Atjeh Merdeka menyatakan aksi mogok massal tiga hari sejak Rabu ini, untuk mencari perhatian internasional atas kasus Aceh dan memprotes rencana pemerintah Jakarta menghidupkan kembali Kodam Iskandar Muda. * MENLU AS COLIN POWELL MULAI KUNJUNGAN KELILING DIA ASIA SELATAN Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Colin Powell tiba di Pakistan, negara pertama yang disinggahinya sehubungan kunjungan keliling di Asia Selatan. Powell disambut oleh Presiden Pakistan Pervez Musharraf. Kunjungan menlu AS di Islamabad sepenuhnya bertujuan membahas krisis antara Pakistan dengan negara tetangga India. Powell juga akan berkunjung ke India minggu ini. Pemerintah India telah mengirim beberapa ratus ribu tentara ke wilayah perbatasan dengan Pakistan, setelah insiden pembunuhan di gedung parlemen di New Delhi bulan lalu. Sebelum memulai kunjungan Menteri Powell memuji langkah-langkah yang diambil pemerintah Islamabad, untuk memberantas kelompok-kelompok ekstremis-muslim. Pakistan mengumumkan telah menahan sekitar 2000 orang yang dituduh anggota kelompok ekstremis-muslim. Diperkirakan Powell akan meminta India mengambil langkah-langkah positif untuk mengurangi ketegangan antara kedua negara. Akhir pekan ini Menlu Powell akan tiba di Nepal, yang dilanda pertikaian dengan para pemberontak aliran Mao. * PECAH PERTIKAIAN BARU DI JOLO, FILIPINA Lima orang tentara Filipina tewas dalam pertikaian baru di Pulau Jolo. Dua hari terakhir 37 orang tewas akibat kerusuhan terbaru yang dimulai Selasa kemarin, sewaktu demonstrasi mendukung pemimpin separatis Islam Nur Misuari. Misuari ditahan November tahun lalu di Malaysia setelah sebelumnya pecah pemberontakan di Jolo. Setelah diekstradisi ke Filipina Januari lalu, ia dipindahkan ke sebuah kamp tahanan di selatan ibukota Manila. * API KEBAKARAN DI AUSTRALIA SEBAGIAN BESAR TELAH PADAM Kebakaran hutan terbesar di negara bagian New South Wales Australia berhasil dipadamkan. Sebagian besar api padam akibat angin kencang dan hujan deras yang jatuh di wilayah pantai selatan dan di sekitar kota Sydney. Selasa kemarin diberitakan 15 pusat kebakaran baru, yang kemungkinan besar, seperti api kebakaran lainnya, disengaja. Kebakaran hutan terbesar di Australia yang dimulai hari Natal tahun lalu, telah menghanguskan 650.000 hektar tanah dan 150 rumah tinggal. Kerugian yang diderita flora dan fauna dilaporkan luar biasa. * PALESTINA TAHAN PEMIMPIN FRONT PEMBEBASAN RAKYAT Polisi Palestina menahan pemimpin Front Pembebasan Rakyat, Ahmed Saadat di Ramallah. Kelompok radikal ini dituduh bertanggung jawab atas pembunuhan Menteri Pariwisata Israel Rehavam Ze'evi, tiga bulan lalu. Perdana Menteri Israel Ariel Sharon dalam reaksinya mengatakan, penahanan palsu merupakan bagian dari berbagai kebohongan yang diperbuat Pemimpin Palestina Yasser Arafat. Sharon sebelumnya menyatakan, Arafat baru dapat meninggalkan Ramallah apabila ia menahan Saadat dan para pembunuh Ze'evi. Sejak satu bulan lalu pemimpin Palestina ini tidak dapat keluar dari Ramallah, dan tidak diperbolehkan bepergian di wilayah Israel. Sementrara itu di wilayah Tepi Barat dan Jalur Gaza ratusan warga Palestina turun ke jalan menuntut pembebasan Saadat. Demo ini juga dilakukan di depan kantor Arafat di Ramallah. * KEDUA PEMIMPIN SIPRUS MEMULAI PERUNDINGAN PERDAMAIAN Presiden Siprus-Yunani Glafcos Klerides dan Pemimpin Siprus-Turki Rauf Denktash mulai Senin mendatang, akan bertemu tiga kali seminggu untuk mencari jalan keluar bagi konflik antara kedua wilayah Siprus. Demikian disetujui Rabu ini, sewaktu pertemuan di bandara Nicosia yang diawasi oleh PBB. Rabu ini untuk pertama kali dalam 25 tahun, kedua pemimpin memulai pembicaraan resmi mengenai kemungkinan penyatuan kembali kedua wilayah. Baik Glafkos Klerides maupun Rauf Denktash memulai perundingan tanpa penentuan persyaratan atau agenda pembicaraan terlebih dulu. Kesediaan untuk berunding ini juga ada hubungannya dengan keinginan Siprus untuk menjadi anggota Uni Eropa. Apabila perundingan berjalan positif, maka menurut rencana akan ditetapkan kerangka perdamaian bulan Juni mendatang. Tetapi saat ini kedua belah pihak terlebih dulu harus menyelesaikan berbagai perbedaan pendapat. Misalnya Denktash ingin agar bentuk negara baru sebuah federasi dengan dua negara bagian, sementara Siprus Yunani ingin satu negara. * PRESIDEN RUSIA TIBA DI POLANDIA Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di Polandia dalam rangka kunjungan resmi dua hari. Untuk pertama kali setelah delapan tahun, seorang pemimpin Rusia datang di Polandia. Pemerintah progresif Polandia mengharapkan kunjungan tersebut dapat memperbaiki hubungan dengan Rusia. Kedua negara selalu bersitegang sehubungan pembunuhan massal yang dilakukan sebelum dan sewaktu Perang Dunia II, dan masuknya Polandia sebagai anggota Pakta Warsawa. Pemerintah Polandia mempersiapkan kunjungan Putin ini secara terperinci. Penampilan presiden Rusia di muka umum sangat dibatasi untuk mencegah konfrontasi dengan para demonstran. * AMERIKA SERIKAT ANCAM KELUARKAN SANKSI TERHADAP ZIMBABWE Amerika Serikat mengancam akan mengeluarkan sanksi terhadap Zimbabwe apabila Presine Robert Mugabe tidak dapat menjamin pemilu yang akan dilangsungkan Maret mendatang, berjalan dengan jujur. Selain itu harus ada perbaikan ekonomi dan sosial di negara tersebut, yang menurut Washington telah dihancurkan oleh Mugabe. Pemerintah Amerika mengatakan telah berbicara dengan sejumlah negara mengenai jenis sanksi yang akan diberlakukan terhadap Mugabe dan sejumlah pemimpin Zimbabwe lainnya. Misalnya juga akan dikeluarkan larangan untuk bepergian. Selasa kemarin Mugabe menjanjikan pemilu yang jujur, walaupun parlemen negara tersebut menyetujui dua undang-undang yang sangat ditentang minggu lalu. Di dalamnya ditetapkan pemerintah sekarang mempunyai wewenang besar untuk menindak para demonstran dan kritikus pemerintah lainnya. Selain itu ditetapkan untuk menolak semua pengamat selama pemilu, dan lebih dari satu juta warga Zimbabwe yang berada di luar negeri dilarang untuk memberikan suara. * PEJUANG TALIBAN ASAL AMERIKA AKAN DIADILI LEWAT PENGADILAN FEDERAL John Walker-Lindh, pejuang Taliban asal Amerika Serikat akan disidang di depan pengadilan federal dan bukannya pengadilan militer. Karena itu kemungkinan besar ia tidak mendapat hukuman mati. Warga California yang berusia 20 tahun ini dituduh mengkhianati negara karena berniat membunuh sebanyak mungkin warga Amerika di luar negeri. Selain itu ia juga dituduh anggota organisasi teror. Apabila Walker dinyatakan bersalah, maka ia dapat dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Pejuang Taliban tersebut ditahan tentara Amerika sewaktu pertikaian berdarah di kota Mazar-i-Sharif di Afganistan. Saat ini ia masih ditahan di sebuah kapal marinir Amerika yang bertugas di Laut Arab. * PEMOGOKAN MASSAL TIGA HARI DI ACEH DIMULAI Gerakan Aceh Merdeka menyerukan pemogokan massal selama tiga hari mulai hari Rabu ini sebagai protes akan tindak kekerasan TNI di Aceh dan rencana penghidupan kembali Kodam Iskandar Syah. Pada hari pertama ini diberitakan paling kurang 6 orang tewas akibat ledakan dan tembakan. Di Lhokseumawe diberitakan terjadi beberapa ledakan, seperti juga pada pagi hari terdengar sebuah ledakan di Banda Aceh. Kehadiran aparat keamanan di jalan-jalan mencolok. Dengan corong pengeras suara polisi mengajak penduduk melakukan kegiatan mereka sehari-hari. Tapi apakah kehidupan di Aceh berlangsung sebagaimana biasa pada hari pertama pemogokan tiga hari ini. Kami tanyakan pada Iskandar Syah, wartawan harian Waspada di Banda Aceh: Iskandar Syah [IS]: Hari pertama aksi mogok berlangsung tertib, meskipun sejumlah aparat keamanan dikerahkan untuk mengantisipasi kemungkinan hal yang tidak diinginkan. Sementara di kota Banda Atjeh, arus lalu lintas berlangsung normal kecuali sejumlah angkutan umum dalam kota tidak beroperasi. Hanya beberapa saja umumnya sebagai antisipasi aparat keamanan, khususnya dari satuan lalu lintas itu mengerahkan sejumlah armada yang mereka miliki, termasuk Damri dan beberapa truk untuk mengangkut warga yang hendak bepergian. Dan dikemudikan oleh aparat kepolisian sendiri. Radio Nederland [RN]: Apakah sekolah-sekolah buka, toko-toko buka atau tutup semua? IS: Ada sebagian kecil yang buka. Toko-toko di Banda Atjeh khususnya di pusat-pusat perbelanjaan itu umumnya pada tutup, begitu juga dengan sekolah-sekolah. Memang pada pagi hari para guru dan beberapa murid datang ke sekolah, namun akhirnya mereka kembali karena banyak diantara murid yang tidak bersekolah. RN: Demikian juga kantor-kantor? IS: Ya. Di kantor pemerintah sama halnya, hanya sebagian kecil yang masuk kantor pada hari ini. RN: Pemogokan ini direncanakan akan berlangsung selama tiga hari? IS: Tiga hari, dari 16 sampai dengan 18. RN: Hari pertama ini berlangsung tertib menurut perkiraan anda? Apakah akan dipatuhi selama tiga hari? IS: Saya melihat pada hari ini banyak diantara warga yang tutup dan khawatir untuk membukanya. Karena memang ada seruan yang mengatas-namakan Tengku Abdullah Syafe'i untuk melakukan mogok. Kayaknya untuk besok kita belum bisa memastikan, mengingat pada hari inijuga meskipun dikatakan mogok total, tetapi juga banyak kendaraan yang lalu lalang khususnya kendaraan pribadi dan kendaraan roda dua. Itu banyak yang lalu lalang di Banda Atjeh. RN: Anda sebagai wartawan bisa bekerja normal? IS: Ya. Kita bisa beraktivitas sebagaimana biasanya dan malah memantau sampai ke pelosok-pelosok. RN: Tujuan pemogokan ini adalah memprotes tindak kekerasan di Atjeh. Menurut pengamatan anda pemogokan ini senjata yang ampuh? IS: Saya tidak bisa memastikan. Tetapi yang kita dapat informasi terutama dari pihak GAM, mereka memprotes aksi kekerasan yang diduga dilakukan oleh aparat keamanan dengan harapan internasional untuk melihat Atjeh lebih konkrit. RN: Jadi ini tujuannya adalah mendapatkan perhatian dunia internasional? IS: Ya benar. RN: Tapi mengapa saat pemogokan itu dipilih sekarang ini? IS: Ada beberapa sumber di Banda Atjeh menyebutkan bahwa ini berkaitan juga dengan rencana kunjungan Wakil Presiden Hamzah Haz ke Banda Atjeh. Namun sejauh ini, Wakil Presiden sendiri belum ada satu keputusan yang konkrit bahwa akan berkunjung pada hari ini di Banda Atjeh. Tetapi yang jelas, beliau sudah tiba di Atjeh Singkil dan Semelu pada hari ini, untuk membuka seminar internasional mengenai Hamzah Fansuri. RN: Lalu menurut anda bagaimana pemilihan saatnya? IS: Saya tidak tahu barometer apa yang mereka gunakan sampai memilih waktu pada hari ini. Tetapi yang jelas dalam hampir seluruh pemberitaan Tengku Abdullah Syafe'i mengatakan bahwa aksi mogok massal itu berlangsung mulai tanggal 16 hingga 18 Januari. RN: Kalau anda katakan mogok massal, tapi melihat lalu lintas di Banda Atjeh tampaknya kecuali kendaraan umum hampir dikatakan normal, berartu tidak begitu sukses yah pemogokan massal ini? IS: Ya, untuk hari pertama kalau dikatakan tidak begitu sukses. Tapi kenyataannya di lapangan bahwa banyak toko-toko yang tutup dan pusat-pusat perbelanjaan itu yang tutup, kecuali aktivitas transportasi, dan itu pun banyak diantisipasi oleh aparat keamanan. * PAPUA DAN ACEH TELAH TIBA DI TITIK JENUH Kapolda Papua Inspektur Jenderal Made Mangku Pastika, akhirnya sulit pula untuk mengelak bahwa anggota satuan Kopassus besar kemungkinan terlibat dalam pembunuhan pemimpin Papua Theys Hiyo Eluay, November yang lalu. Sementara itu ada pertanda bahwa pemerintah pusat kini harus melangkah mundur, dan mengalah pada tuntutan-tuntutan Papua. Sedangkan di beberapa kabupaten Aceh, ketegangan meningkat berkenaan dengan aksi mogok total yang memprotes keputusan pembentukan Kodam Aceh. Semua itu menunjukkan bahwa kedua daerah konflik itu, Papua dan Aceh, telah mencapai titik jenuh yang menuntut perhatian serius Jakarta. Ulasan redaksi di Hilversum: Kapolda Papua Inspektur Jenderal Made Mangku Pastika, sejak mula, memang tidak pernah menutup kemungkinan keterlibatan Kopassus dalam pembunuhan Theys Eluay. Tetapi setelah polisi setempat dan tim penyelidik Komnas HAM bulan lalu gagal mengusut, pihak aparat di Jakarta terpaksa mendatangkan tim polisi militer Puspom, yang mempunyai wewenang untuk memeriksa anggota TNI. Tetapi tim Puspom ini pun rupanya menemui kealotan dalam upaya pemeriksaan, sehingga harus mendatangkan sejumlah anggota penyidik baru dari korps yang sama. Dengan demikian Kapolda Mangku Pastika pun sulit untuk mengelak bahwa Kopassus terlibat pembunuhan. Pernyataannya, sebagaimana dikutip beberapa harian ibukota, sebenarnya menunjukkan dia nyaris mengakui keterlibatan Kopassus itu, tetapi harus berhati-hati untuk tidak serta merta mencapnya sebagai tersangka. Sejak mula kejadian, Kopassuss memang sudah tersudut. Pihak Kopassuslah yang mengundang Theys Eluay pada jamuan makan malam dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November 2001, kemudian Kopassus pulalah yang menjemput dan menghantar pulang almarhum Theys. Theys sendiri kemudian ditemukan tewas dalam mobil Kijang yang berada di wilayah dekat markas Kopassus Tribuana. Supir Theys, Aristoteles, saksi kunci pembunuhan, akhirnya lari, masuk ke dalam markas Kopassus dan sampai kini belum ditemukan. Baru-baru ini, Ismail Nally, seorang saksi kunci peristiwa raibnya Aristoteles, dipanggil Kopassus untuk diperiksa dan terpaksa meminta perlindungan polisi. Seluruh rangkaian itu mau tak mau menyudutkan Kopassus dan Jakarta pun kini harus mengakui kenyataan ini, dan melakukan penyidikan yang lebih terandal. Pernyataan Mensesneg Bambang Kesowo malah sudah mengesankan sebuah konsesi politik dengan ajakan untuk menyertakan pihak Dewan Presidium Papua ke dalam tim penyidik nasional, dan tidak melibatkan unsur-unsur pemerintah ke dalam penyidikan nasional tersebut. Yang terakhir ini, tentu saja, untuk mengelak desakan sejumlah LSM HAM Papua, Elsham dan LBH, yang menuntut penyidikan internasional. Sejumlah LSM memang beranggapan, seluruh lembaga negara, sampai termasuk Presiden Megawati Soekarnoputri sendiri, adalah pihak yang terlibat dalam kejahatan negara, karena LSM LSM tadi memandang kasus Theys sebagai pelanggaran berat hak-hak asasi manusia. Jakarta, tentu, tidak akan mengabulkan tuntutan ini, akan tetapi dampak peristiwa Theys Eluay, dan kemarahan rakyat Papua telah menunjukkan bahwa pemerintah pusat mengalami kekalahan politik dan mulai mengambil langkah baru. Kekalahan terbesar Jakarta adalah pembatalan kunjungan Kepala Negara pada Hari Natal yang lalu, yang sedianya sekaligus dimaksud untuk menyerahkan paket otonomi khusus kepada propinsi Papua. Sekarang, dengan merayu gerakan pro-kemerdekaan Dewan Presidium Papua agar ikut dalam tim penyidik nasional yang ditolak oleh lembaga lembaga HAM, Jakarta tampaknya justru berupaya menyebar benih perpecahan. Pada minggu yang sama, perkembangan di daerah konflik yang lain, yaitu Aceh, juga menunjukkan bahwa Jakarta mulai mengambil langkah baru karena terdesak, yaitu dengan memutuskan membentuk Kodam tersendiri bagi Aceh. Selain itu sejumlah kabupaten Aceh akan ditata kembali, kawasan Leuser-Antara akan dijadikan propinsi tersendiri dan Jakarta menyiapkan Aceh-Desk, yang diketuai oleh Menteri Agama. Dengan berakhirnya Inpres nomor tujuh Februari yang akan datang, yang merupakan perpanjangan Inpres nomor empat April lalu, pemerintah pusat tampaknya akan menggantikan solusi-ad-hoc semacam Kolakops, dengan memaksakan solusi dari Jakarta yang tuntas dan menyeluruh. Akan tetapi, menjadi tanda tanya besar, baik bagi Aceh maupun Papua, apakah solusi-solusi yang sedang disiapkan Jakarta dapat memacu perdamaian, rekonsiliasi dan memenuhi aspirasi rakyat setempat. Perundingan dengan GAM, Gerakan Atjeh Merdeka, pembentukan otonomi khusus Naggroe Aceh Darussalam dan pemberlakuan Syariah Islam, rupanya, belum merupakan jawaban yang memuaskan. Kalau Jenderal Wiranto dulu, menyusul pecahnya konflik di Maluku tahun 1999, berhasil menggolkan gagasan pembentukan Kodam Pattimura, maka tidak mengherankan Jakarta kini memaksakan Kodam baru bagi Aceh. Menarik bahwa KSAD Jenderal Endriartono mengaku tidak tahu menahu tentang Kodam Aceh. Jadi para petinggi TNIAD sendiri rupanya menyadari konsekuensi Kodam baru yang ditolak rakyat Aceh itu, dan karenanya, menggeser tanggungjawab politiknya kepada Menteri Pertahanan Matori sebagai pihak yang dianggap melaksanakan kodam baru tersebut. Tidak hanya kalangan pengamat, tapi juga kalangan rakyat setempat kini khawatir, kodam baru itu hanya akan menyalakan api konflik dan meningkatkan pelanggaran hak-hak asasi manusia di Aceh. Sebaliknya, di Papua, tim penyidik nasional yang menyertakan Dewan Presidium Papua pun belum tentu akan mampu memuaskan aspirasi setempat. Berbeda dengan Aceh, Papua tidak mempunyai perlawanan bersenjata yang serius, akan tetapi, sejak Konggres Rakyat Papua kedua Juni 2000, apalagi setelah pembunuhan Theys Eluay, boleh jadi, legitimasi dan dukungan rakyat bagi gerakan pro-kemerdekaan di Papua, lebih kuat dan meluas, ketimbang di Aceh. Yang terang, perkembangan pekan belakangan menunjukkan kedua daerah konflik tersebut sudah mencapai titik jenuh terhadap aparat aparat pusat. Tapi, akan mampukah Presiden Megawati yang bekerjasama erat dengan kalangan tentara ini, membuka inistiaf baru untuk mengendalikan aparat-aparatnya? * MEGAWATI SUDAH BUKAN LAGI PEMIMPIN KALANGAN BURUH Intro: Harga-harga kebutuhan pokok yang meningkat paling telak memukul kalangan buruh. Padahal kaum buruh ini dulu sempat merupakan tulang punggung kemenangan PDIP. Bagaimana sebenarnya sikap Megawati terhadap gerakan buruh? Koresponden Syahrir mengirim laporan berikut dari Jakarta: Menginjak permulaan tahun 2002 ini, Pemerintahan Megawati mesti pasang kuda-kuda. Kalangan buruh dan miskin kota mulai protes naiknya harga-harga. Demonstrasi mulai terlihat di jalan-jalan protokol ibukota. Misal yang dilakukan oleh Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) di Jakarta, Lampung dan Medan. Serikat Buruh Sejahtera Indonesia yang tampak akomodatif dengan Menteri Perburuhan Jacob Nuwawea pun mulai melancarkan protes ke Mega. Berarti dukungan politik dari rakyat kecil kepada Megawati Soekarnoputri sudah mulai berkurang. Apalagi sekitar 2 juta rakyat miskin di Jakarta utamanya di Teluk Gong kini mulai digusur oleh pemerintahan Megawati, lewat Gubernur Sutiyoso. Kalangan LSM melihat kegalauan buruh saat ini antara lain disebabkan akumulasi beberapa hal. Di antaranya penundaan upah hingga akhir Desember oleh PTUN. Lalu penggusuran para pekerja informal di Jakarta. Di samping itu kembalinya Liem Soei Liong ke BCA juga menjengkelkan para pemimpin buruh dan LSM radikal. Umumnya para pemimpin buruh sudah mendesak Megawati mengganti kabinetnya yang berbau Orba. Megawati dalam hal ini tidak banyak berbeda dengan Gus Dur yang sejak awal pemerintahannya telah merangkul kelompok Orde Baru. Mega pun akan jatuh karena ketergantungannya pada Orde Baru, kata seorang pemimpin buruh. Dan yang membuat kesal para pemimpin Serikat Buruh seperti Muchtar Pakpahan dan Dita Sari Indah bahwa hinga saat ini Megawati tidak pernah pidato dan membuat pernyataan-pernyataan politik mengenai nasib kaum buruh. Memang berbeda dengan bapaknya, Mega itu lebih senang bergaul dengan para pemilik modal seperti Peter Sondak, Sinivasan, Prayogo, William Suryajaya dan sejenisnya. Orang-orang ini sempat membiayai kampanye Megawati. Ketua Umum PDI-Perjuangan itu oleh karenanya tidak pernah menyebut-nyebut kata buruh selama berkampanye pada Pemilu tahun 1999. Kini para pemimpin serikat buruh kecewa dengan kinerja menteri-menteri Kabinet Presiden Megawati. Karena lamban melakukan antisipasi, dalam waktu empat bulan bekerja, mereka telah menambah sekitar empat juta pengangguran. Menambah hutang. Dan harga bahan-bahan kebutuhan pokok semakin mencekik. Pendek kata, kabinet Megawati dinilai tidak memiliki kepekaan terhadap krisis. Buktinya, dalam situasi yang sedemikian sulit, atas nama pengurangan subsidi, pemerintahan Megawati justru menaikkan harga BBM, Listrik dan Telepon. Dalam hal ini Megawati dinilai sama seperti Gus Dur dan Habibie sangat loyal pada kebijakan IMF yang sudah jelas terbukti gagal di Argentina. Padahal IMF itu ibarat institusi keuangan sperti bank selalu menekankan pada penghematan. Sedang kondisi riil yang dihadapi pemerintah ialah untuk menggerakkan ekonomi perlu diberi penekanan pada spending atau perbesaran pengeluaran. Karena sektor swasta yang diharapkan sudah mati suri. Menurut Muchtar Pakpahan, pendiri Serikat Buruh Sejahtera Indonesia, di satu sisi saat ini memang ada kebebasan-kebebasan. Namun saran yang dipenuhi dalam kebebasan-kebebasan itu tidak menyentuh rakyat kecil. Memang, rakyat kecil bisa bicara tapi tidak didengar untuk menjadi dasar kebijakan. Kalangan lain mengemukakan contoh missal Gubernur DKI Sutiyoso. Mana pernah dia mendengar rakyat kecil. Tukang becak, gubug-gubug, tukang dagang asongan, semua disikat habis. Sementara strategi pemerintah untuk menampung tenaga kerja belum ada, sehingga kebijakannya menambah panjang daftar pengangguran. Padahal mereka merupakan pendukung setia PDI-Perjuang. Tidak mengherankan jika mereka kini mereka ramai-ramai mengembalikan kartu tanda anggota PDI-Perjuangan. Sekarang ini bagi dua juta rakyat miskin Jakarta, Wardah Hafidz merupakan tokoh idola. Wardah sudah sudah mengambil alih symbol kepemimpinan wong cilik mengingat Mega sekarang lebih sibuk mengurus bunga-bunga di Istana di samping acara-acara ritual yang tak ada sangkut pautnya dengan kepentingan rakyat. Tidak mengherankan bila tanda-tanda kemarahan rakyat mulai terlihat. Akankah tanda-tanda ini merupakan isyarat jatuhnya pemerintahan Mega? Muchtar Pakpahan mengatakan, ternyata dia bukan putri Sukarno. Muchtar Pakpahan: Argumentasi saya juga di mana-mana, karena begini: dia kan putri presiden, mestilah lebih hebat dia dari bapaknya. Karena bapaknya sendiri tidak putra presiden bisa hebat. Begitu kan? Itu argumentasi genetika, saya buat dulu. Ternyata setelah dia menjadi presiden, dari sudut praktek kepemerintahan, politik dan bermasyarakat dia tidak putri Soekarno. Visi, strategi, kecintaan kepada rakyat kecil, kebersamaan, solidaritas, dia tidak putrinya Soekarno. --------------------------------------------------------------------- Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum http://www.ranesi.nl/ http://www.rnw.nl/ Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda peroleh melalui [EMAIL PROTECTED] Copyright Radio Nederland Wereldomroep. ---------------------------------------------------------------------