---------------------------------------------------------------------

WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP
Edisi: Bahasa Indonesia

Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh
Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir.

---------------------------------------------------------------------

Edisi ini diterbitkan pada:

Kamis 31 Januari 2002 14:40 UTC



** 600 ORANG TENTARA AMERIKA BANTU FILIPINA MEMERANGI ABU SAYYAF

** PERTEMPURAN ANTAR SUKU DI AFGANISTAN, 300 ORANG TEWAS

** AUSTRALIA SIAPKAN DANA PEMULANGAN PENGUNGSI AFGANISTAN

** TOPIK GEMA WARTA: HAKIM AD HOC HAM UNTUK PELANGGARAN HAM DILANTIK

** TOPIK GEMA WARTA: KEKUASAAN YANG TIDAK PERNAH BELAJAR, MEGAWATI
MENJENGUK KORBAN BANJIR

** TOPIK GEMA WARTA: ADA APA DI BALIK RENCANA JAKARTA UNTUK
REKONSILIASI DI AMBON?

** TOPIK GEMA WARTA: JAKARTA DILANDA BANJIR, TETAPI KENAPA PEJABAT
TIDAK PERDULI RAMALAN BANJIR?



* 600 ORANG TENTARA AMERIKA BANTU FILIPINA MEMERANGI ABU SAYYAF

Tentara Filipina menandatangani kerjasama dengan Amerika Serikat
dalam rangka memerangi pemberontak Abu Sayyaf. Sekitar 600 orang
tentara Amerika akan diterjunkan untuk menghabiskan para pemberontak
Abu Sayaf di Filipina selatan di mana mereka berjuang membentuk
negara islam.
Presiden Filipina Gloria Arroyo menegaskan bahwa tentara Amerika
tidak akan ikut dalam pertempuran tapi hanya melatih dan memberi
nasihat kepada tentara Filipina.
Washington menilai Abu Sayyaf punya hubungan dengan jaringan al-Qaeda
pimpinan Osama bin Laden.


* PERTEMPURAN ANTAR SUKU DI AFGANISTAN, 300 ORANG TEWAS

Puluhan orang tewas dalam suatu pertempuran di Afganistan timur.
Salah seorang saudara dari salah seorang pemimpin lokal menyebut
sekitar 300 orang tewas.
Pertempuran pecah hari Rabu kemarin di Gardez, ibukota propinsi
Paktia antara pendukung Padsja Khan dan saingannya Saif Ullah.
Pemerintahan transisi Afganistan baru-baru ini menunjuk Khan sebagai
gubernur propinsi Paktia, sementara Ullah tetap ingin menguasai
propinsi itu.


* AUSTRALIA SIAPKAN DANA PEMULANGAN PENGUNGSI AFGANISTAN


PM Australia John Howard memberikan dana untuk mengembalikan semua
pencari suaka Afganistan ke Afganistan. Namun Howard tidak merinci
berapa besar dana yang disiapkan untuk keperluan itu.
Pengumuman itu disampaikan sehari setelah 240 orang pencari suaka,
terbanyak dari mereka dari Afganistan, mengakhiri mogok makan.
Para pengungsi itu melakukan mogok makan sebagai protes terhadap
kondisi buruk di kamp pengungsi Woomera. Sekitar 1100 pencari suaka
Afganistan kini berada di kamp pengungsi Australia.


* SHARON MENYESAL ARAFAT TIDAK DIBUNUH 20 TAHUN LALU

Dalam sebuah wawancara dengan harian Israel Maariv, PM Ariel Sharon
menyesal karena pemimpin Palestina Yasser Arafat tidak dibunuh di
Libanon 20 tahun lalu.
Saat itu Sharon sebagai menteri pertahanan ketika Israel menginvasi
Libanon tahun 1982. Arafat sebagai pemimpin Organisasi Pembebasan
Palestina, waktu itu berada di Beirut dan kemudian hengkang ke
Tunisia.
Sementara itu, tentara Israel menembak dua warga Palestina hari ini.
Menurut kalangan militer, kedua orang itu berusaha menghalangi sebuah
truk yang membawa bahan pasukan ke pemukiman Yahudi.


* AMERIKA SERIKAT MENAMBAH BANTUAN DANA UNTUK OPOSISI IRAK

Amerika Serikat menambah sokongan dana bagi oposisi di Irak. Sekitar
925 ribu euro per bulan akan disalurkan ke Dewan Nasional Irak. Dana
itu dimaksudkan untuk mendepak pemimpin besar Irak, Saddam Hussein.
Tahun lalu, Amerika Serikat mengurangi bantuannya hingga 580 ribu
euro per bulan karena kalangan oposisi Irak tidak bisa
mempertanggungjawabkan penggunaan dana itu.
Kesepakatan bantuan dana itu ditegaskan dalam pidato presiden George
W Bush di depan kongres, di mana Bush dengan gamblang menyebut Irak
sebagai negara berbahaya karena terus mendukung gerakan terorisme.
Baghdad menolak tuduhan itu.
Dewan Nasional Irak mengklaim sekitar 40 ribu pasukannya siap
melaksanakan keinginan Amerika Serikat mendepak rejim Saddan Hussein
secepat mungkin.


* PENYANDRA PAKISTAN ANCAM BUNUH WARTAWAN AS DANIEL PEARL

Jaringan televisi CNN menerima e-mail dari para penyandera Pakistan
yang masih menyandera wartawan Amerika Daniel Pearl. Isi e-mail itu
menyebutkan, mereka mengancam akan membunuhnya kalau tuntutan mereka
tidak dikabulkan dalam 24 jam.
Para penyandera yang menyebut diri mereka Gerakan Nasionalis
Kedaulatan Pakistan, menuntut pembebasan para pemberontak Pakistan
yang ditahan di Afganisatan.
Mereka juga menuduh wartawan Barat melakukan tugas mata-mata dan
menuntut semua wartawan asal Amerika keluar dari Pakistan dalam tiga
hari ini.
Pearl disandara di Pakisatan seminggu lalu, dia berada di sana
melakukan tugas peliputan dari harian Wall Street Journal.


* HAKIM AD HOC HAM UNTUK PELANGGARAN HAM DILANTIK

Hari Kamis ini hampir satu lusin hakim Pengadilan Ad-hoc Ham HAM di
dilantik. Siapa mereka dan apakah bisa menjadi tumpuan harapan
pewujudan keadilan. Berikut keterangan Bonar Tigor Naipospos dari
Solidamor.

Bonar Tigor Naipospos [BTN]: Kebanyakan para hakim ad hoc pada
umumnya unknown, dalam arti bahwa banyak masyarakat tidak mengetahui
track reccord mereka sebelumnya, apakah mereka mempunyai pengetahuan
cukup tentang hak asasi manusia, atau mereka juga terlibat dalam
penegakan soal hak asasi manusia. Sebab, memang ada beberapa nama
cukup dikenal misalnya Rudy Rizky, dia adalah dosen Universitas
Pajajaran, dan menjadi staf di Habibie Center. Dan ini sempat
dikritik KONTRAS, karena dia sempat menjadi konsultan dari Muladi,
ketika menangani membela perwira TNI yang terlibat kasus hak asasi
manusia.
Juga dua nama lagi Prof Sudjono Dirdjosiswojo, dia dikenal sebagai
staf hukum di Kodam V Siliwangi, Jawa Barat.  Dari latarbelakang ini,
kita mempertanyakan sejauh mana dia bisa independen dalam kasus yang
melibatkan TNI.

Radio Nederland [RN]: Jadi Anda punya catatan walaupun ada jaminan
bahwa kita akan menghormati standar internasional?

[BTN]: Agak sulit ya, karena bagaimana pun yang kita butuhkan adalah
bukan sekedar intelektual, tapi memiliki kesadaran  dan hati nurani,
dan yang paling penting, keberanian bersikap. Untuk kasus yang
melibatkan perwira TNI ini, saya khawatir mereka ini tidak mampu
mengatasi tekanan-tekanan yang nantinya dengan berbagai cara
dilakukan oleh TNI, dan jangan lupa, oleh para milisi yang sekarang
berada di Jakarta, bisa saja meneror mereka, dan apakah mereka punya
keberanian semacam itu, dan ini akan mempengaruhi putusan pengadilan
yang mereka pimpin.

[RN]: Tapi mereka harus diberikan kesempatan membuktikan apa kualitas
mereka ya, sekarang kasus dari Belanda Sander Thoenes, yang mati
terbunuh di Timtim terangkat lagi, mengapa saat ini diangkat lagi?

[BTN]: Ini ada pengaruh dari pemerintah Belanda, dengan melalui
bantuan LSM-LSM di Timor Barat melakukan penyelidikan, dan
penyelidikan ini sudah diberikan kepada pemerintah Indonesia. Dan
kemarin ketika dubes hak asasi PBB berada di Jakarta, dia kembali
menekankan hal ini kepada pemerintah Indonesia. Tgl 27 kemarin, dua
orang pwerwira tinggi TNI, Let. W. Aritonang dan Letkol Peter Lobo,
telah dimintai keterangan oleh kejaksaan lokal ya. Dianggap kedua
orang ini mengetahui atau bisa memberikan informasi awal mengenai
siapa-siapa yang terlibat dalam peristiwa pembunuhan Sander Thoenes.

[RN]: Bahwa seorang letkol dimintai keterangan, itu sudah
mengesankan?

[BTN]: Kalau dilihat dari selama ini dilakukan kejaksaan, hal itu
sudah cukup baik ya. Dan saya harap bahwa kejaksaan berikan
bukti-bukti lain. Hanya saja  perlu diingat bahwa kasus sekarang ini
sudah diadili di Timor Timur, kemudian dilakukan terhadap pembunuhan
berapa pastor dan pendeta. Dalam pemeriksaan itu terbukti bahwa
seorang perwira KOPASUS Let. Syaiful Anwar terlibat dalam pembunuhan
itu, tapi permintaan ekstradisi supaya Syaiful diadili, tidak pernah
direspons pemerintah Indonesia.

[RN]: Mengenai kejahatan di Timtim, ada 19 tersangka, termasuk tiga
jenderal. Siapa mereka?

[BTN]: Adam Damiri, Timbul Silaen, dan satu lagi, kita lihatlah
sampai sejauh mana keseriusan ini karena inikan masih lama pengadilan
ad hoc akan digelar, sekarang dilantik adalah hakim ad hoc untuk
mengadili kasus hak asasi manusia,  tapi kapan kejaksaan akan
mengajukan berkas tersebut,. kita masih tunggu, karena pihak
kejaksaan masih menunggu pencalonan jaksa ad hoc untuk kasus ini.

[RN]: Apakah mungkin Wiranto juga akan diadili?

[BTN]: Saya ragu untuk ini karena sejak awal kelihatannya ada upaya
memperlihatkan bahwa kesalahan ini berada pada level menengah. Bukan
pada level yang tinggi, jadi, ini hanyalah pada kesalahan prosedur di
lapangan. Ini kelihatannya awal yang akan dilakukan.

Demikian wawancara dengan Bonar Tigor Naipospos dari Solidamor.


* KEKUASAAN YANG TIDAK PERNAH BELAJAR, MEGAWATI MENJENGUK KORBAN
BANJIR

Intro: Sebenarnya tidaklah mengherankan kalau kedatangan Presiden
Megawati Soekarnoputri ke wilayah bencana banjir cuma disambut dengan
protes. Karena sudah terlambat, sang presiden akhirnya didahului oleh
kalangan partai dan aktivis lain yang tidak berkuasa. Koresponden
Syahrir mengirim laporan berikut dari wilayah banjir di Jakarta:

Presiden Megawati Sukarnoputri akhirnya Kamis sore meninjau posko
penampungan korban banjir di Jalan Arus, Cawang dan kawasan Cipinang
Besar, Jakarta Timur. Megawati didampingi lima orang menteri antara
lain Meneg Lingkungan Hidup Nabiel Makarim, dan Menkimpraswil
Soenarno serta Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. Megawati yang datang
terlambat empat hari disambut demo warga yang membentangkan pelbagai
spanduk. Antara lain "Kami tidak perlu kunjungan tetapi butuh makan",
"Kami banjir air, pemerintah banjir uang." Warga menyatakan sampai
saat ini mereka belum dapat bantuan makanan dan obat-obatan.

Warga: ''Dari kemarin warga kami tidak mendapat apa pun, cuma namanya
doang negara ini punya uang, tapi nggak sampai ke sini..''


Megawati berjanji akan memberikan perhatian yang besar kepada para
korban. Mega kalah cepat dengan Amien Rais dan Jenny, putri mantan
presiden Abdurahman Wahid yang juga mengunjungi warga. Tetapi yang
berani terjun langsung ditengah banjir sampai basah, adalah Habib
Husein Alhabsyi dan Iwan Ridwan yang datang membawa bantuan makanan
bersama sejumlah mantan Tahanan Politik. Mereka mengkritik Megawati
yang kurang memperhatikan rakyat kecil karena sibuk mengurus para
konglomerat.

Sehubungan dengan demonstrasi singkat para warga ibukota yang
terendam itu, penjagaan presiden dilakukan secara ketat. Megawati
ternyata tidak belajar dari pengalaman Gubernur Sulawesi Utara yang
tahun lalu dilempari lumpur oleh rakyat yang kebanjiran karena tokoh
Golkar ini baru datang ke lokasi setelah banjir berlangsung beberapa
hari. Karena sudah terlampau lama bergaul dengan elit Golkar Presiden
Megawati nampaknya sudah ketularan penyakit pro-kapitalis sehingga
lupa pada "wong cilik" atau massa rakyat bersandal jepit yang
membesarkannya.

Beberapa warga yang menjadi korban menyatakan kepada para wartawan
bahwa mereka membutuhkan bantuan dana untuk merehabilitasi rumah yang
rusak akibat banjir tersebut. Ada juga seorang ibu yang mengeluh soal
tak tersedianya perahu penyelamat

Menkes Achmad Suyudi kemarin mengatakan pihaknya telah memberikan
bantuan obat dan sudah membentuk Posko terpadu. Tim kesehatan,
sosial, dan SAR. Ada 70 Posko Kesehatan, dan 203 Posko yang bergerak
dari satu penampungan ke penampungan lainnya. Masing-masing Posko
terdiri dari satu dokter dan satu perawat. Posko banjir pun
menyatakan hingga kini sudah ada sekitar 200.000 jiwa  yang
diungsikan.

Menurut seorang pengamat sebenarnya sejak 1966 ketika banjir melanda
Jakarta banyak janji sudah dilontarkan para pejabat, baik di tingkat
pusat maupun di tingkat gubernuran. Tetapi, janji-janji itu ikut
berlalu begitu banjir berlalu. Kini ganti pemerintah ganti pula
janji-janji dan rencana.

Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah Soenarno, misalnya, berjanji
akan merelokasi warga yang tinggal di sepanjang aliran Sungai
Ciliwung. Janji lain datang dari Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, yang
kemarin menyatakan siap lengser "asal sesuai dengan mekanisme" yang
berlaku. Kalau tidak digeser konon ia akan membangun kanal timur.

Pembangunan kanal timur, yang kemudian dijuluki sebagai Banjir Kanal
Nedeco itu sebenarnya sudah terlontar sejak DKI Jakarta dipimpin
Gubernur Ali Sadikin pada tahun-tahun 1970an, tulis seorang pakar.
Tapi sampai sekarang masih tetap berupa gagasan. Meski Jakarta
terbiasa dengan banjir namun dapat dikatakan bahwa banjir tahun ini
tergolong dahsyat dan langsung dirasakan rakyat golongan bawah.

Yang menarik kali ialah kepekaan kelompok-kelompok politik dan agama
yang tidak berkuasa, seperti PKB dan kelompok mantan tanapol. Mereka
sejak dua hari lalu sudah mengunjungi tempat-tempat penderitaan
rakyat jelata. Mereka datang untuk menunjukkan solidaritas mereka
dengan berkunjung ke lokasi-lokasi banjir di Jakarta dan Tanggerang.
Dengan bercelana hitam dan berkerudung hijau, Yenny Zanuba, datang
bersama beberapa fungsionaris DPP PKB, seperti Muhaimin Iskandar dan
Taufikurrachman Saleh. Yenny membawa bahan makanan dan dana sekitar
Rp. 5 juta untuk obat-obatan.

Banjir pun nampaknya masih akan terus mengancam Jakarta dalam
pekan-pekan mendatang ini karena debit air banjir dari Bogor terus
meningkat. Untuk tahun-tahun mendatang pun banjir di ibukota akan
terus berlangsung apakah pemerintahan dipimpin Megawati, Hamzah Haz
ataupun Amien Rais. Saat Amin Rais berkuasa jika ia meremehkan
persoalan-persoalan besar yang dihadapi bangsa Indonesia ia pun akan
dikecam rakyat kecil yang dari tahun ke tahun terus saja bertambah
dan harus menanggung kebijakan-kebijakan salah yang sebelumnya
diambil oleh Soeharto Habibie, Gus Dur dan kini Megawati.

Menghadapi banjir saja pemerintahan Megawati tidak siap. Apalagi
menghadapi kemarau panjang yang diperkirakan akan dihadapi rakyat
Indonesia tahun ini setelah musim penghujan dan banjir-banjir
dilewati. Mega dan partai-partai bisa dikatakan tidak siap untuk
memerintah dan memimpin bangsa ini keluar dari kemelut.


* ADA APA DI BALIK RENCANA JAKARTA UNTUK REKONSILIASI DI AMBON?

Pemerintah di Jakarta bermaksud membuka pembicaraan perdamaian di
Ambon seperti dilakukan di Poso baru baru ini. Padahal, rombongan
para Menko baru baru ini dikritik di Ambon, dan Walikota Ambon
menuduh sengketa aparat bersenjata justru menghambat perdamaian.
Menurut pengamat Maluku sosiolog Ivan al Hadar di Jakarta, sekarang
pemerintahan Megawati maupun pihak TNI mempunyai
kepentingan-kepentingan lebih besar, untuk mensukseskan perdamaian di
Ambon, seperti halnya di Poso.

Ivan al-Hadar [IH]: Sebenarnya masyarakat dengan inisiatif sendiri
sudah ingin damai, sudah ingin tidak lagi saling bantai dan tidak
lagi perang. Dan kenyataan itu memang diketahui oleh banyak orang.
Media massa sudah mengungkapkan sepenuhnya, sehingga mau nggak mau
bagi pemerintah harus menyatakan bahwa keadaan memang sudah kondusif.
Dan di Maluku Utara memang rencananya akan diturunkan status darurat
sipil menjadi tertib sipil. Mesikipun dari indikasi yang ada di
lapangan darurat sipil di Maluku berkaitan dengan kerusuhan yang
terjadi di sana, memang pada akhirnya sangat menguntungkan militer.
Karena mereka dari berbagai aspek terutama ekonomi dan politik,
memperoleh keuntungan yang sangat besar.

Katakanlah di Maluku Utara, misalnya, banyak pertambangan, banyak
perusahaan dan juga dalam hal-hal keseharian, itu selalu memerlukan
pengawalan militer. Kalau melakukan peninjauan ke lapangan pun
peralatan militer, misalnya helikopter dan sebagainya itu disewa
dengan harga yang relatif tinggi. Sehingga kenyamanan yang ini akan
tetap dipertahankan. Tetapi untuk meyakinkan dunia luar bahwa militer
tidak bermaksud apa-apa, saya pikir, militer yang bagian dari
pemerintah itu menginginkan sebuah tindakan, baik bentuk statement
atau dalam bentuk upaya, untuk mengatakan bahwa niat baik mereka
untuk melakukan rekonsiliasi, perdamaian di daerah-daerah konflik itu
nyata ada.

Radio Nederland [RN]: Ya tapi kalau bicara mengenai Maluku, Maluku
Utara memang seperti anda katakan sudah membaik. Tetapi walikota
Ambon baru-baru ini secara terbuka mengkritik bahwa sengketa di dalam
aparat bersenjata itu menghambat perdamaian. Sedikit banyak ini pun
dibenarkan oleh Menko Susilo Bambang Yudoyonho sekembali dari Ambon.
Lalu mengapa mereke cukup optimis untuk membuka perdamaian baru?

IH: Optimisnya itu kan bisa pedang bermata dua. Di satu pihak
pemerintah memang membutuhkan keberhasilan untuk mengantisipiasi
berbagai kemelut yang ada, kegagalan yang beruntun selama ini
dilakukan, selama enam bulan pemerintahan Megawati. Juga
mengantisipasi pemilihan umum bagi berbagai kepentingan partai
politik di Indonesia. Jadi, saya pikir itu salah satu. Mungkin dari
segi ini bisa dilihat ada kesungguhan dari pemerintah untuk melakukan
upaya-upaya rekonsiliasi. Karena seperti pengalaman di Poso, begitu
TNI dan Polri bersikap tegas memang stop kekerasan akan terjadi.

Hal ini sebenarnya yang sudah lama dituntut oleh masyarakat di Ambon,
tetapi kesan mengulur-ngulur dan sengaja membuat kerusuhan atau tidak
bertindak tegas di lapangan itu kan memicu kerusuhan berantai. Yang
terjadi sampai saat ini memang sudah berlangsung tiga sampai empat
tahun dan sangat sulit melakukan rekonsiliasi kembali. Kalau
pemerintah lewat TNI dan Polri dari awal bersikap tegas, itu
sebenarnya masalah di Ambon atau pun Maluku secara keseluruha tidak
separah seperti sekarang. Kalau mereka sekarang pun berniat untu stop
kekerasan, saya pikir akan berhasil.

RN: Apakah ada indikasi untuk itu saat ini?

IH: Saya pikir ya. Indikasinya ada, karena memang pemerintah
menimbang juga perlu hal-hal yang kemudian mengatakan bahwa mereka
berhasil. Karena kegagalan dalam bidang ekonomi, kegagalan dalam
bidang politik, itu sudah terlalu banyak

Demikian Ivan Al Hadar, seorang sosiolog pengamat Maluku.


* JAKARTA DILANDA BANJIR, TETAPI KENAPA PEJABAT TIDAK PERDULI RAMALAN
BANJIR?

Intro: Banjir yang tiba-tiba melanda ibukota Jakarta dan
daerah-daerah lain di Indonesia, sebenarnya sudah diramalkan oleh
dinas meteorologi. Masalahnya kenapa para pejabat pemerintahan
Megawati tidak ambil pusing, dan lagi pula begitu ibukota dilanda
banjir, kenapa Megwati tidak segera turun menjenguk korban?
Koresponden Syahrir mengirim laporan berikut dari wilayah banjir di
ibukota:

Menteri Negara Lingkungan Hidup (Meneg LH) Nabiel Makarim Rabu
kemarin mengimbau masyarakat Jakarta yang daerahnya tidak terkena
banjir untuk tidak meninggalkan rumah masing-masing. Dengan demikian
mereka tidak menambah kemacetan lalu lintas yang terjebak banjir.
Menurut Makarim, masyarakat perlu diimbau demikian karena pada saat
ini Jakarta sudah dikepung banjir, sehingga dengan mengurangi warga
yang tidak terkena banjir bepergian dapat mengurangi kemacetan di
jalan-jalan raya.

Ratusan rumah di Cililitan Kecil, Jakarta Timur, Rabu siang, terendam
banjir sampai hampir-hampir menutupi atap. Menurut warga korban
banjir, biasanya banjir di sana paling tinggi hanya  1,5 meter.
Tetapi sekarang ini sangat mengkhawatirkan karena mobil pun dibawa
hanyut apalagi gerobak-gerobak jualan rakyat kecil. Kemacetan pun
terjadi di mana-mana.

Di jalan arteri Pondok Indah kemacetan terjadi karena Sungai
Pesanggrahan meluap. Akibatnya kawasan Cipulir dan Tanah Kusir
terendam. Air sungai menggenangi badan jalan Cipulir-Cileduk dengan
ketinggian sekitar 50 cm. Kali Krukut juga meluap. Akibatnya empat
kelurahan di  Kecamatan Kebayoran Baru  terendam banjir. Ratusan
warga dievakuasi. Jalan di depan Sekolah Tarakanita terendam air
sampai satu meter. Maka kemacetan lalulintas pun sulit dihindari.
Bahkan Hotel Kebayoran Inn di Blok S ikut terendam air. Sungai
Ciliwung di kawasan Jatinegara Kampung Melayu juga meluap. Akibatnya
beberapa ruas jalan sulit dilalui karena air mencapai 50 cm.

Sejumlah warga di Kalibata terpaksa mengungsi karena rumah mereka
kebanjiran dan air naik setinggi dada orang dewasa. Aliran listrik di
beberapa pemukiman penduduk di Jakarta terpaksa dimatikan. Penduduk
pun keluar rumah memboyong harta milik mereka dalam kegelapan.
Masyarakat berjejer di pinggir jalan dan banyak pula yang mengungsi
di masjid-masjid atau di kantor kelurahan.

Sebagian daaerah di luar pulau Jawa juga dilanda banjir. Banjir yang
melanda wilayah  pedalaman Kalimantan Barat sepekan ini belum ada
tanda-tanda akan menyusut. Kabupaten Landak, arus air makin kuat dan
sedikitnya merobohkan 20 gedung Sekolah Dasar. Permukaan air di
pusat kota Sanggau, mencapai 2 meter.

Sehubungan dengan itu Menteri Negara Lingkungan Hidup Nabiel Makarim
mengatakan tingginya curah hujan yang mengguyur dan membuat banjir
sejumlah kawasan ibukota beberapa hari terakhir, merupakan akibat
kekacauan cuaca regional dalam bentuk siklus lima tahunan. Siklus itu
diperkirakan jatuh pada bulan Desember 2001 lalu. Tapi ternyata
prediksi itu meleset dan baru sekarang terjadi.

Sebenarnya dampak yang terjadi tidak perlu terlalu parah seperti saat
ini, jika perusakan lingkungan menjadi perhatian di masa lalu. Ia
menunjuk pada perusakan lingkungan di daerah-daerah resapan air di
kawasan Puncak dan Bogor. Selain itu, kawasan perumahan elite Pantai
Kapuk di Jakarta yang dikelola mantan konglomerat Ciputra, semula
merupakan daerah rawa dan menjadi pertemuan aliran air sungai dengan
laut. Sekarang sudah menjadi kawasan perumahan, padahal daerah itu
sebelumnya penampung aliran air hujan.

Indro Tjahjono, Koordinator Skephi, Sekretariat Kerjasama Pelestarian
Hutan Indonesia, selain menyalahkan pemerintah juga menuding peran
para pemilik real-estate seperti Ciputra sebagai biang keladi banjir
di ibukota.

Indro Tjahjono: Semua kroni-kroni Soeharto menyumbangkan andil yang
cukup besar terhadap bencana ekologi yang terjadi saat ini. Yang satu
adalah soal bagaimana dia menyogok badan-badan perencana nasional
untuk tujuan-tujuan kepentingan bisnis mereka. Sehingga tata ruang
itu bisa diubah dengan menyogok katakan Bapenas. Kedua adalah dengan
rusaknya tata ruang maka seluruh perencaan yang seharusnya didasarkan
pada kaedah-kaedah atau prinsip lingkungan itu dilanggar.

Misalnya salah satu adalah proporsi mengenai sejauh mana lahan-lahan
itu tetap terbuka. Sekarang sudah menurut drastis. Karena lahan-lahan
itu sekarang sudah ditutup oleh bangunan. Oleh bangunan bertingkat,
oleh perumahan real estate yang meluas. Di dalam hukum daya dukung
lingkungan bisa dihitung itu.  Jadi kalau ada hujan, air yang meresap
itu berapa persen. Lalu yang menjadi air yang tergelincir di permukan
berapa persen dan yang menguap berapa persen. Itu semua ada
hitungannya. Nah kalau itu dilanggar, yang terjadi adalah banjir.
Demikian Indro Tjahjono.

Rabu kemarin beberapa tokoh masyarakat yang peduli dengan satu juta
warga Jakarta yang terkena musibah banjir membangun posko-posko
banjir dan langsung mendatangi warga di beberapa tempat. Di antaranya
ialah kelompok Ratna Sarumpaet, dan kelompok mantan Tapol-Napol di
bawah pimpinan Habib Husein Alhabsyi, Indro Tjahyono, Nuku Suleiman
dan Sunardi SH. Ditemui di wilayah RT14, di belakang sekolah
Tarakanita, Habib Husein Alhabsyi mengatakan

Habib Husein Alhabsyi: Saya membagi-bagi sembako dari mantan tahanan
politik dan narapidana politik. Kita bagi-bagikan semua. Pun kepada
masyarakat. Karena kita lihat justru dalam keadaan seperti ini
Megawati dan suaminya dan juga yang lain-lain tidak turun sama
sekali. Pejabat yang lain juga tidak. Padahal mereka sudah diberi
peringatan oleh meteorologi satu bulan atau dua bulan yang lalu akan
terjadi banjir di Jakarta. Saya tidak tahu kenapa mereka tidak
mempedulikan hal ini.

Radio Nederland: Tapi kabarnya malam ini Taufik Kiemas juga akan
terjun ke kampung-kampung untuk membantu.

Alhabsyi: Mudah-mudahan ikhlas. Mudah-mudah jangan bagi sembako
politik, kita punya nasehat kepada dia.

Demikian Alhabsyi.


---------------------------------------------------------------------
Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
http://www.ranesi.nl/
http://www.rnw.nl/

Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda
peroleh melalui
[EMAIL PROTECTED]

Copyright Radio Nederland Wereldomroep.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke