--------------------------------------------------------------------- WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP Edisi: Bahasa Indonesia
Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir. --------------------------------------------------------------------- Edisi ini diterbitkan pada: Kamis 07 Maret 2002 14:50 UTC ** AKBAR TANDJUNG MASUK RUMAH TAHANAN ** TOMMY SOEHARTO DITUDUH TERLIBAT PEMBUNUHAN SYAFIUDDIN ** CINA TANGKAP TUJUH WARGA ASING PENGANUT FALUN GONG ** MILISIA AFGANISTAN BANTU AS PERANGI AL QAEDA DAN TALIBAN ** TOPIK GEMA WARTA: PENAHANAN AKBAR TANDJUNG: TARUHAN POLITIK MACAM APA LAGI YANG DIMAINKAN MEGAWATI? ** TOPIK GEMA WARTA: MILISIA PRO-INTEGRASI MERASA HABIS MANIS SEPAH DIBUANG * AKBAR TANDJUNG MASUK RUMAH TAHANAN Tersangka Akbar Tandjung akhirnya ditahan di rumah tahanan Selemba Jakarta Demikian diumumkan juru bicara Kejaksaan Agung. Sebelumnya tersangka kasus penyalahgunaan dana nonbujeter Bulog sebesar Rp. 40 milyar itu, diperiksa tim Kejaksaan Agung. Kamis sore gedung Kejaksaan Agung ramai dipenuhi massa. Ribuan pendukung Golkar dan Akbar Tandjung menghendaki agar tertuduh mendapat kesempatan berorasi. * TOMMY SOEHARTO DITUDUH TERLIBAT PEMBUNUHAN SYAFIUDDIN Tommy Soeharto, putera mantan Presiden Soeharto dituduh terlibat pembunuhan Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita, Juli tahun lalu. Di samping itu Tommy Soeharto juga dituduh memiliki senjata api ilegal dan mengelak hukuman penjara. Sebelumnya Tommy dijatuhi hukuman satu setengah tahun penjara karena korupsi ruilslag Bulog-Goro, namun ia sempat buron selama setahun tanpa di penjara. November tahun lalu akhirnya ia berhasil bekuk. * CINA TANGKAP TUJUH WARGA ASING PENGANUT FALUN GONG Polisi Cina menangkap tujuh warga asing penganut aliran Falun Gong. Tujuh orang yang diduga berasal dari Australia tersebut ditangkap ketika sedang menggelar aksi unjuk rasa di lapangan Tian An Men di Beijing. Tidak jauh dari lokasi tersebut berlangsung upacara gladi-resik mempersiapkan rapat tahunan parlemen Cina. Belakangan ini banyak warga asing yang melancarkan aksi demonstrasi memprotes pemerintah Cina yang melarang kegiatan Falun Gong. Bulan silam sekitar 60 warga barat ditangkap dan dideportasi. * MILISIA AFGANISTAN BANTU AS PERANGI AL QAEDA DAN TALIBAN Para pemimpin milisia Afganistan mengirim serdadu ke Afganistan Timur untuk membantu operasi Amerika Serikat memerangi Al Qaeda dan Taliban. Sebelumnya pemerintah sementara Afganistan meminta para pemimpin milisia agar membantu Amerika Serikat yang sudah sepekan ini melancarkan operasi militer besar-besaran. Amerika sendiri juga mengirimkan pasukan tambahan ke kawasan pegunungan Gardez. Pemboman Amerika, Kamis dini hari tadi, kembali menewaskan 100 orang pejuang Al Qaeda dan Taliban. Operasi militer besar-besaran sejak awal pekan ini telah menewaskan sedikitnya 500 orang Al Qaeda dan Taliban. Pegunungan Gardez ini dipandang sebagai basis pertahanan terakhir Taliban dan Al Qaeda di Afganistan. * AS DAN SEKJEN PBB KECAM ISRAEL DAN PALESTINA Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Colin Powell dan Sekretaris jendral PBB, Kofi Annan mengkritik tajam Israel dan Palestina. Menlu Powell menilai bahwa Presiden Palestina, Yasser Arafat harus bersikap lebih keras terhadap kelompok ekstrimis islam. Kepada Israel, Powell mengatakan bahwa ratusan korban Palestina tidak akan memecahkan masalah. Sementara itu Sekjen PBB, Kofi Annan menyatakan baik PM Israel Ariel Sharon maupun Yasser Arafat sama-sama bertanggungjawab atas pertumpahan darah di Timur Tengah. Kamis dini hari pesawat tempur Israel, jenis F-16 menembaki sejumlah sasaran Palestian di Jalur Gaza. Termasuk kantor pusat pemerintahan Arafat di Bethlehem. Israel selanjutnya mengirim helikopter dan kendaraan lapis baja ke Tepi Barat Sungai Yordan. Aksi militer di Tulkarem dan Sirris menewaskan sedikitnya dua korban Palestina dan melukai tiga lain. * AS DESAK SUDAN HENTIKAN PEMBOMAN WARGA SIPIL Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Colin Powell mendesak pemerintah Sudan agar mengakhiri pemboman terhadap warga sipil. Apabila pemerintah di Khartum tidak menghentikan aksi tersebut maka Washington bisa mengakhiri hubungan bilateral, demikian Powell. Hubungan Amerika Serikat dengan Sudan mulai beku sejak bulan silam. Ketika itu pasukan pemerintah melancarkan pemboman udara, di kawasan pembangkang, yang menewaskan 17 warga sipil. Setelah pemerintah Sudan menjanjikan perbaikan, Amerika Serikat mengumumkan akan mediator ke Sudan untuk menengahi perang saudara. Sejak serangan 11 September di New York, hubungan Sudan-Amerika mulai membaik. Sudan menyatakan bersedia bekerjasama dengan pemerintah Amerika dalam memerangi teroris internasional. * SEKJEN ANNAN UMUMKAN REORGANISASI PBB Sekretaris jendral PBB, Kofi Annan mengumumkan peluncuran kampanye guna memperbaiki kinerja perserikatan bangsa bangsa. Sejak manjabat tahun 1997, Sekjen Annan sudah banyak mereorganisasi PBB. Meskipun demikian Annan beranggapan bahwa belum semuanya terlaksana. Bulan-bulan mendatang akan dilakukan peninjauan kembali jumlah karyawan staf, penterjemah serta administrasi PBB. Sekjen Annan menekankan bahwa langkah ini bukan berarti perampingan jumlah karyawan. Ia mengatakan, hanya ingin menciptakan iklim kerja baru yang menekankan kerjasama yang lebih baik. Karyawan PBB di seluruh dunia berjumlah 52 ribu orang. Anggaran PBB untuk dua tahun mendatang sebesar 2,6 milyar dolar. * PENAHANAN AKBAR TANDJUNG: TARUHAN POLITIK MACAM APA LAGI YANG DIMAINKAN MEGAWATI? Intro: Langkah berani Megawati untuk menahan Akbar Tandjung memang di satu pihak patut diacungi jempol, apalagi karena langkah ini sangat populer. Tetapi di lain pihak sempat pula timbul kekhawatiran di kalangan politisi sipil, karena jangan-jangan tentara akan merasa tergoda untuk memanfaatkan situasi dalam upaya mengembalikan posisi mereka seperti di jaman Orde Baru dulu. Sudahkah Megawati memperhitungkan kemungkinan tentara turun tangan? Koresponden Syahrir mengirim laporan berikut dari Jakarta: Hari Kamis kemarin bisa dikatakan merupakan suatu hari kemenangan bagi PDI-Perjuangan, partai yang sedang berkuasa. Para pemirsa televisi di Indonesia pun bisa melihat bagaimana Presiden Megawati tertawa ceria ketika memimpin sidang kabinetnya kemarin. Kabinet Megawati tidak jadi memperpanjang utang para konglomerat sampai 10 tahun. Mereka harus membayar utang-utang mereka dalam waktu tiga bulan. Ini bisa dikatakan merupakan kemenangan bagi kelompok pro-reformasi yang dipimpin Kwik Kian Gie di kabinet Megawati. Padahal Kwik yang menentang perpanjangan utang para konglomerat itu sedang sakit dan dirawat di suatu rumah sakit di Singapura. Sehubungan dengan keputusan Sidang Kabinet tadi, maka dalam rangka memperoleh kembali Rp. 130,6 trilyun dari 33 debitor Menko Polkam Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar para debitor itu membayar utang-utangnya dalam waktu tiga bulan. "Kalau tidak," kata Susilo mereka akan ditangkap. Megawati nampaknya menyadari bahwa ia sudah mulai tidak disenangi rakyat lagi. Bahkan sejumlah partai-partai kecil dan kelompok-kelompok mahasiswa, diketahui sudah mengusulkan agar Amien Rais dan Kwik Kian Gie mengambil alih kepemimpinan dari Megawati, sebelum kalangan sipil digeser oleh tentara yang kini mulai nampak ingin cepat-cepat terjun sebagai juruselamat. Langkah populer lain yang ditunjukkan Megawati adalah dengan menahan Akbar Tandjung, Ketua DPR RI yang dianggap korup. Yang menarik, Fraksi PDI-Perjuangan meski menyetujui pembentukan Pansus Bulog Gate kedua namun akhirnya bisa menekan parlemen untuk menunda keputusan pembentukan pansus ini selama 10 hari. Dwi Ria Latifa :" Maka bersama ini fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengusulkan supaya dewan terlebih dahulu menugaskan Komisi II DPR RI untuk memonitor dan meminta laporan akhir dari Jaksa Agung terhadap keseluruhan proses yang telah berjalan. Tujuannya adalah untuk mempertegas landasan pembentukan Pansus yang kami yakinan urgensinya itu." Kalangan Golkar pun kecewa. Dalam pelbagai keterangan para anggota Fraksi Golkar itu menunjukkan kekecewaan mereka. Bahkan ada yang mengatakan bahwa mereka di gantung pelan-pelan oleh PDI-Perjuangan. Mestinya langsung divoting saja tanpa menunda lagi, kata mereka. Mereka juga mengatakan tidak akan mendukung PDI-Perjuangan lagi jika sampai partaimnya Megawati itu meminta dukungan mereka di kemudian hari. Sebaliknya kalangan PDI-P mengingatkan orang-orang Golkar itu bagaimana Akbar beberapa kali mengkhianati Megawati. Golkar selama ini ahli dalam melakukan lobby-lobby di legislatif. Di daerah-daerah meski jumlah kursi PDI-Perjuangan lebih banyak, kenyatannya mereka bisa meraup kursi-kursi bupati dan Gubernur. PDI-Perjuangan pun sering dikecewakan di DPR mau pun MPR. Tetapi PDI-Perjuangan nampaknya mulai pintar. Sebenarnya sejak Megawati membentuk kabinet, Golkar sudah dikecewakan dengan langkah-langkahnya. Antara lain dengan pemberian kursi-kursi menteri yang kurang menentukan. Kini Ketua Umum mereka, Akbar Tandjung yang oleh mantan Presiden Abdurrahman Wahid pernah dianggap sebagai orang yang paling lihay dan bisa disamakan dengan belut yang dilumuri olie secara mengejutkan ditahan. Maka 120 anggota DPR dari Fraksi Golkar pun kemarin malam datang ke kejaksaan agung untuk menjamin bahwa Akbar tidak akan lari. Penjara Salemba memang ketika itu sudah bersiap-siap untuk menampung Ketua Umum Golkar ini. Selain mengerahkan anggota-anggota Fraksi Partai Golkar, partai beringin ini juga sudah mengerahkan ratusan massanya ke Kejaksaan Agung. Tapi Golkar memang tidak terbiasa dengan aksi-aksi massa. Tidak ada yang berani merangsek masuk ke gedung Kejaksaan Agung seperti para mahasiswa dahulu. Tetapi mereka yang pesimis tetap menagnggap perkembangan saat ini hanya sebagai permainan cantik Megawati dan Hamzah Haz. Akbar ditahan 20 hari sedangkan Rapat Paripurna untuk menentukan Pansus Buloggate itu akan dilangsungkan 10 hari mendatang. Karena Akbar sudah ditahan, maka pembentukan Pansus dibatalkan. Namun sesudah itu Akbar dibebaskan. Yang jelas, biarpun Akbar cuma ditahan sehari, trendnya sudah dimulai. Bahwa jaksa, polisi, hakim-hakim tidak perlu takut untuk menahan para pejabat dan mantan pejabat tinggi. Setelah Bob Hasan, kini ada Rahadi Ramelan, Bustanil Arifin, dan Akbar Tandjung. Putera mantan Presiden pun sudah ditahan, bahkan Tommy pun sudah resmi didakwa membunuh hakim Syafiudin. Dan perkembangan terakhir menunjukkan bahwa Mahkamah Agung akan menyetujui Ginanjar Kartasasmita pun masuk terungku dalam waktu yang cukup lama. Sehubungan dengan itu seorang pengusaha besar yang jujur mengatakan, meski ia sendiri keturunan Tionghoa tetapi tidaklah fair jika dari kalangan pengusaha non-pri tidak ada yang ditahan. "Bukankah mereka itu harus ikut bertanggungjawab atas kemelut saat ini?" tanyanya. Cukup adil kalau perimbangannya fifty-fifty, katanya. Lima pribumi penjahat politik Orde Baru dan lima penjahat ekonomi Orde Baru yang keturunan Tionghoa dan selama ini mendukung Golkar, ujar pengusaha itu. Bukankah dari 33 obligor atau konglomerat yang berutang kepada negara itu merupakan pengusaha non-pribumi. * MILISIA PRO-INTEGRASI MERASA HABIS MANIS SEPAH DIBUANG Intro: Terdakwa kasus pembunuhan tentara PBB di Timor Timur, Jacobus Berre dijatuhi hukuman 6 tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Dalam sidang yang dihadiri mantan Panglima Milisi Pro-Integrasi Eurico Guterres ini, majelis hakim memvonis terdakwa dengan 6 tahun penjara. Vonis ini lebih ringan daripada tuntutan jaksa yang menuntutnya 12 tahun penjara. Berikut tanggapan Jubir UNTAS, Mario Vieira dari Kupang, Nusa Tenggara Timur: Mario Vieira [MV] : Saya juga bicara dengan pengacaranya bahwa ia sebenarnya bukan pelakunya. Ini yang menjadi persoalan-persoalan yang saya tidak persis tahu apakah layak untuk enam tahun begitu. Radio Nederland [RN] : Bukan hanya dia sebenarnya pelakunya. Masih ada orang-orang lain yang boleh dikatakan kelas kakap, yang merupakan pelakunya tapi tidak diadili? MV : Iya ini yang menjadi persoalan penting ya. Karena dari segi orang-orang kita yang di sini kita masih meragukan apakah benar-benar dia pelaku atau dia hanya sebagai tameng atau jadi korban. Karena kita dengar bahwa cukup sulit untuk menemukan orang-orang yang benar-benar melintasi perbatasan dan mengadakan pembunuhan itu. Ini yang menjadi pembicaraan-pembicaraan masyarakat sini itu. RN : Sebetulnya siapa yang berani melintasi perbatasan dan melakukan pembunuhan itu terhadap tentara PBB? MV : Nah ini yang menjadi tanda tanya besar sama sekali, sama sekali sangat misteri. Kok dari awalnya itu apakah orang yang membunuh tentara PBB itu kok hebat sekali, gitu lo. Yang katanya melintasi perbatasan itu jangankan manusia tikus saja bisa terdeteksi. Apalagi dianya yang seorang milisi yang tentunya mendapat training yang tidak begitu mendalam tentang strategi militer dan sebagainya, dengan senjata yang apabila itu ada pun adalah sangat konvensional, kok bisa melakukan pembunuhan terhadap tentara PBB. Ini yang menjadi pertanyaan di kalangan masyarakat sini. RN : Akhir-akhir ini kita mendapat berita bahwa warga Timor-Timur yang sekarang berada di Timor Barat itu dituduh oleh Pangdam Udayana sebagai orang-orang yang memberikan ancaman terhadap warga-warga Timor Timur lain. Bagaimana dengan hal ini? MV : Yang terjadai adalah bahwa pengungsi yang tidak mau pulang ke Timtim itu mendapat ancaman dari oknum-oknum TNI yang hanya mencari target bahwa semakin banyak orang pulang dan apabila itu pulangnya sekitar 80 sampai 90%. Tentunya itu akan menjadi sesuatu kredit poin buat TNI di Timor Barat di bawah pimpinan Pangdam Da Costa bahwa dia telah mencapai target memulangkan 80% untuk itu tentunya dia akan dipercayakan kembali mendapat promosi dan sebagainya. Dan itu telah dilakukan dan ada ancaman-ancaman terhadap tokoh-tokoh pengungsi yang mengkritisi dia di koran karena pendekatan yang sangat represif. Dan terjadi juga pada saya tanggal 23 Januari yang lalu dia mendatangi saya dan mengatakan bahwa "Kamu tidak boleh lagi mengkritisi segala macam policy saya terhadap pengungsi. Entah itu represif pun, anda tidak usah komentari dan kalau anda komentari saya, saya akan membunuh kamu, menghabisi kamu. Dan saya akan mempertanggungjawabkan itu di Pengadilan Militer ". Lagi pula itu juga diancamkan pada Cancio Carvalho beberapa waktu lalu. Yang dia hanya sekedar mengkritisi tentang penggunaan dana daripada TNI untuk repatriasi itu. Kemudian Pangdam Da Costa merasa itu adalah pencemaran nama baik, akhirnya dia mendatangi Cancio dan mengancam bahwa "Andai kata saya membunuh kamu pun tidak ada artinya karena kamu milisi dan Amerika dan PBB berpihak pada Pangdam. Dan tidak akan ada tuntutan hukum apapun karena kamu milisi, ditembakpun tidak ada masalah." Lagipula ada beberapa pengungsi yang mengkritisi tentang pendekatan dia sangat represif dan ngomong di koran dan juga dibawa diancem segalam macem bahwa mereka tidak pantas ngomong begitu dan mereka bukan orang Indonesia asli dan mereka siap ditembak apapun semaunya dia. Ini yang menjadi ancaman-ancaman di kalangan pengungsi dan orang sangat sakit hati. RN : Jadi sebetulnya yang terjadi itu bahwa kalian diancam oleh Pangdam Udayana Da Costa karena katakanlah mengkritik program-program TNI yang memaksa pulang para pengungsi ke Timor Timur. Seberapa besar dan kuat ancaman ini, yang anda rasakan? MV : Ancaman-ancaman itu melalui koran-koran lokal dengan bahasa-bahasa yang sangat mendalam "tembak di tempat", "buang ke laut", "akan dihilangkan", "tidak berhak menjadi warga negara Indonesia" dan juga ancaman secara verbal, didatangi dan sebagainya. Ini kan hal-hal yang kalau memang terbukti seharusnya dalam paradigma baru ini ya semua melalui proses hukum dan polisilah yang sebenarnya melibatkan diri, bukan lagi TNI. Yang saya lihat sekarang yang dilakukan TNI sekarang terhadap pengungsi Timtim yang tidak mau pulang ini sama dengan 23 tahun yang lalu waktu di Timtim. Bahwa mereka yang pro-kemerdekaan terancam, sekarang malah pro-integrasi, yang dulu membantu mereka malah terancam. Demikian jubir UNTAS, Mario Vieira dari Kupang. --------------------------------------------------------------------- Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum http://www.ranesi.nl/ http://www.rnw.nl/ Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda peroleh melalui [EMAIL PROTECTED] Copyright Radio Nederland Wereldomroep. ---------------------------------------------------------------------