--------------------------------------------------------------------- WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP Edisi: Bahasa Indonesia
Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir. --------------------------------------------------------------------- Edisi ini diterbitkan pada: Selasa 19 Maret 2002 15:50 UTC ** SIDANG PENGADILAN AD HOC TIMTIM DIKUNJUNGI OLEH PIMPINAN TNI ** AMERIKA SERIKAT TERUS MENEKAN YASSER ARAFAT ** HASIL PERIKANAN ASIA TENGGARA HARUS JALANI UJICOBA DI UNI EROPA ** BELANDA DAN AMERIKA SETUJU PERPANJANGAN MANDAT PASUKAN ASING DI AFGANISTAN ** TOPIK GEMA WARTA: TNI DITINGGALKAN OLEH PENGACARA SENIOR BUYUNG NASUTION * SIDANG PENGADILAN AD HOC TIMTIM DIKUNJUNGI OLEH PIMPINAN TNI Pengadilan mereka yang didakwa bertanggungjawab terhadap banjir darah di Timor Timur pasca referendum Agustus 1999 hari ini terus berlanjut. Di depan sidang Pengadilan HAM Ad Hoc Timtim di Jakarta tampil empat orang anggota TNI. Mereka adalah mantan bupati Kovalima Kolonel Herman Sedyono, mantan dandim Suai Kolonel Liliek Koeshadiyanto, mantan Kasdim Suai Mayor Achmad Syamsuddin dan mantan Danramil Suai Kapten Sugito; dan seorang anggota Polri yaitu mantan Kapolres Suai Gatot Subiyantoro. Kelima terdakwa ini harus mempertanggungjawabkan pembakaran Gereja Katolik Ave Maria di Suai yang menewaskan 27 orang, termasuk tiga orang pastor yaitu Pastor Tarsisius Dewanto, Pastor Hilario Madeira dan Pastor Fransisco Soares. Kelima orang itu didakwa melakukan kejahatan kemanusiaan dan genosida. Kalau mereka terbukti bersalah bahwa bisa dijatuhi hukuman mati. Menariknya para pimpinan TNI hadir dalam sidang hari ini. Mereka adalah Panglima TNI Laksamana Widodo AS, KSAD Jenderal Endriartono Sutarto, Kapuspen TNI Mayjen Sjafrie Syamsuddin, Pangdam Jaya Mayjen Bibit Waluyo dan sejumlah perwira menengah dan perwira tinggi TNI. Kapuspen TNI menyatakan bahwa kedatangan pimpinan TNI itu tidak bertujuan untuk mempengaruhi jalannya persidangan. Tetapi para pengamat pada tersebut melihat betapa hakim menjadi gamang dan terkejut melihat kehadiran Panglima TNI dan stafnya. Sidang pengadilan HAM Ad Hoc Timtim sudah dimulai pekan lalu. Terdapat 18 orang terdakwa yang diseret ke pengadilan, di antaranya tiga orang jenderal. * AMERIKA SERIKAT TERUS MENEKAN YASSER ARAFAT Amerika Serikat makin meningkatkan tekanan terhadap Presiden Palestina Yasser Arafat. Sekarang Arafat harus berbuat apa saja untuk menghentikan teror Palestina, demikian Wakil Presiden Amerika Serikat Dick Chaney dalam jumpa pers mengakhiri kunjungannya di Israel. Menurut Wapres Cheney, pemimpin Palestina ini sudah menerima tuntutan keamanan yang diajukannya. Baru kalau Arafat memenuhi tuntutan ini maka ia akan mendapat ijin dari Israel untuk menghadiri KTT Arab di Beirut akhir Maret mendatang. Sampai sekarang Yasser Arafat hanya mendapat ijin Israel untuk bergerak di wilayah Palestina. Sementara itu, kalangan Palestina mengabarkan bahwa pasukan Israel akhirnya kembali memasuki Jalur Gaza wilayah Utara. Sebelumnya Israel mengumumkan menarik mundur pasukannya dari wilayah Bethlehem. Penarik mundur ini merupakan kelanjutan kesepakatan antara aparat keamanan Israel dan Palestina di bawah pimpinan Jenderal Anthony Zinni, utusan khusus Amerika untuk Timur Tengah. * HASIL PERIKANAN ASIA TENGGARA HARUS JALANI UJICOBA DI UNI EROPA Uni Eropa tengah mempertimbangkan untuk mengujicoba hasil perikanan asal Asia Tenggara, sebelum boleh diimpor ke pasar Eropa. Alasannya adalah ditemukannya antibiotika terlarang dalam udang asal Asia di Britania. Pekan silam ditemukan antibiotika nitrofuran yang bisa menyebabkan penyakit kanker dalam udang yang diimpor dari Thailand. Awal tahun ini, di Negeri Belanda ditemukan antibiotika khloor-amfenikol dalam impor pelbagai produk binatang laut dari Cina. Setelah rangkaian krisis bahan pangan, pusat Uni Eropa di Brussel meningkatkan pengawasan kualitas bahan pangan yang diimpor dari luar negeri. * BELANDA DAN AMERIKA SETUJU PERPANJANGAN MANDAT PASUKAN ASING DI AFGANISTAN Den Haag dan Washington setuju dengan perpanjangan mandat pasukan internasional untuk Afganistan ISAF. Demikian dikemukakan oleh Menteri Luar Negeri Belanda Jozias van Aartsen menyusul pertemuannya dengan Colin Powell, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat. Pasukan ISAF yang juga beranggotakan 200 orang pasukan Belanda mengawasi keamanan ibukota Kabul dan sekelilingnya. Pemerintahan sementara Afganistan mendesak supaya lapangan kerja pasukan ISAF diperluas, tetapi baik Menlu Powell maupun Menlu Van Aarsten tidak setuju. Menurut Menlu Belanda Jozias van Aartsen harus secepat mungkin diambil keputusan untuk mengenai perpanjangan mandat ISAF dengan enam bulan. Van Aartsen lebih lanjut menyatakan bahwa Colin Powell sudah memastikan bahwa Amerika tidak berencana menyerbu Irak dalam upayanya memerangi terorisme. Kedua menlu sepakat bahwa masalah ini harus dibicarakan dalam Dewan Keamanan PBB. * VONIS PENGADILAN KASASI NIGERIA DITUNDA Pengadilan Syariah tingkat kasasi di Nigeria menunda seminggu vonis hukuman rajam yang sangat kontroversial itu. Oktober tahun lalu, pengadilan yang lebih rendah telah menjatuhkan vonnis hukuman mati dengan cara rajam terhadap seorang perempuan berusia 35 tahun. Ia dinyatakan bersalah karena berzinah. Perempuan janda cerai ini semula menyatakan bahwa ia hamil karena diperkosa. Tetapi pengadilan menyatakan bahwa pernyataan diperkosa itu tidak bisa diterima. Kemudian perempuan terdakwa menyatakan bahwa ayah anak yang dilahirkannya itu adalah bekas suaminya sendiri, dan sekarang mereka berencana untuk kembali menikah. Hukum syariah yang berlaku di negara bagian Sokoto itu menerima alasan ini. Di Nigeria banyak kalangan berpendapat bahwa pekan depan vonis hukuman rajam itu akan dicabut. Vonis hukuman rajam ini juga kontroversial secara internasional. Pada KTTnya pekan lalu di Barcelona, para pemimpin Uni Eropa juga menghimbau supaya vonis hukuman rajam ini dibatalkan. * MASSA ES KUTUB SELATAN MENCAIR Di Antartika, Kutub Selatan, sebuah penggalan es raksasa telah pecah menjadi bukit-bukit es yang lebih kecil. Penggalan es yang terapung ini besarnya kira-kira sama dengan Pulau Siprus. Penggalan es yang pecah ini ditemukan Januari lalu oleh para ilmuwan yang telah mengamati kejadian seperti ini dalam 30 tahun terakhir. Menurut para ilmuwan ini ada hubungan jelas antara meningkatnya suhu bumi dengan keadaan es di Kutub Selatan. Mereka berpendapt bahwa mencairnya massa es di mana-mana tidak akan berpengaruh besar pada tingginya permukaan air laut. Sebaliknya diperkirakan bahwa keseimbangan yang peka antara pembekuan dan pencairan es akan berpengaruh pada daratan di bumi. * AMERIKA SERIKAT MENDAKWA GERILYA FARC Pihak kehakiman Amerika Serikat mendakwa tiga pemimpin Gerilya FARC dari Kolombia dengan menyelundupkan narkoba. Ini adalah untuk pertama kalinya Amerika mendakwa para pemimpin FARC. Menteri Kehakiman Amerika John Ashcroft yang secara pribadi mengumumkan dakwaan ini, menyatakan bahwa dakwaan ini mengena jantung penyelundupan narkoba dan terorisme. Menurut Ashcroft sudah jelas bahwa FARC telah mengubah Kolombia menjadi negara yang menampung para penyelundup narkoba. Washington akan meminta Bogota untuk menangkap dan mengekstradisikan para pemimpin FARC yang sudah didakwa itu. * SUAMI RATU BEATRIX DIRAWAT LEBIH LAMA DI RUMAH SAKIT Suami ratu Belanda Pangeran Claus masih harus dirawat beberapa hari lagi di Academisch Medisch Centrum, Amsterdam. Pangeran Claus sudah membaik; tetapi ia harus lebih lama dirawat di rumah sakit supaya ia lebih kuat lagi. Pangeran Claus yang berusia 75 tahun menderita penyakit paru-paru, beberapa pembuluh darah di paru-parunya mengalami penyumbatan. Penyakit ini berhasil diatasi dengan obat. Seminggu lalu Pangeran Claus diopname di rumah sakit ketika tiba-tiba ia merasa sakit. * TNI DITINGGALKAN OLEH PENGACARA SENIOR BUYUNG NASUTION Untuk mencegah perpecahan di YLBHI, maka Adnan Buyung Nasution memutuskan untuk memberikan waktunya bagi pembinaan di YLBHI agar kembali ke garis awal perjuangannya. Karena itu ia mengundurkan diri sebagai Koordinator Tim Advokasi TNI. Apa jadinya nasib TNI ditinggal pengacara senior ini? Koresponden Syahrir mengirim laporan berikut dari Jakarta: Meski Adnan Buyung Nasution mengaku tidak ada tekanan menyangkut pengunduran dirinya sebagai Koordinator Tim Advokasi TNI/Polri, tapi umumnya para akivis pro-demokrasi di ibukota tidak mempercayai hal itu. "Tidak ada tekanan YLBHI. Advokat tidak bisa ditekan, itu tabu. Rezim Soeharto saja tidak bisa menekan saya," kata Buyung kepada pers. Tetapi para pengamat tahu bahwa Buyung memang mau dikeluarkan dari YLBHI jika ia tetap membela para militer pelanggar HAM. Namun Buyung menolak disebut mundur dari Tim Advokasi TNI/Polri dalam kasus pelanggaran HAM berat itu. "Saya tidak mundur, tetapi saya menyerahkan mandat kepada pimpinan kolektif yaitu Bob Nainggolan, SH, Hotma Sitompul dan M. Assegaf," yang merupakan murid-muridnya. Banyak murid Adnan Buyung yang digembleng di LBH Indonesia pada akhirnya sibuk memperkaya diri dengan membela pentolan-pentolan Orde Baru. Mulai dari Soeharto, Syahril Sabirin sampai para perwira TNI yang di waktu lampau ikut menindas para mahasiswa dan aktivis LSM anti Soeharto. Setiap pengacara, sama seperti para tokoh politik, punya harga. Ada yang seharga Rp. 1 milyar dan ada pula yang pasang harga Rp. 10 milyar. Namun Buyung yang lebih senang disebut "Abang" itu, mengingatkan, LBH atau YLBHI tidak pernah memusuhi institusi TNI ataupun Polri. Yang menjadi lawan LBH dan YLBHI adalah militerisme, rasisme dan segala bentuk penindasan oleh tirani kekuasaan. Meski pun tidak lagi memimpin koordinator tim advokasi TNI/Polri, Adnan menyatakan siap menjadi narasumber untuk dimintai pendapat atau saran mengenai kasus ini. "Saya tetap bebas memberikan ilmu saya sebagai pakar, jika tim advokasi membutauhkan konsultasi," ujar Adnan. Menurut Buyung ia mundur karena ingin berkonsentrasi lebih banyak dalam pembinaan LBH dan YLBHI di seluruh Indonesia. Itu agar lembaga itu kembali ke garis perjuangannya, yaitu memperjuangkan negara hukum yang demokratis dan hak-hak azasi manusia yang berorientasi kerakyatan. Para pengurus sementara YLBHI sangat gembira mengetahui keputusan Buyung itu. Keterlibatan Buyung Nasution sebagai tim advokasi HAM TNI sejak lama sudah menimbulkan konflik di dalam tubuh YLBHI. Soalnya beberapa aktivis YLBHI menjadi anggota Komisi Penyelidik Pelanggaran HAM Timtim. Bergabungnya Nasution dalam tim advokasi HAM TNI selama ini telah menimbulkan reaksi keras dari kalangan aktivis LSM dan HAM. Sejumlah pengurus Lembaga Bantuan Hukum daerah sejak tahun lalu sudah menginginkan agar Buyung diberhentikan. "Dengan pernyataan Abang Buyung itu kita merasa beban kita berkurang," kata seorang pengurus sementara. Tuduhan Buyung bahwa YLBHI sudah melenceng dari cita-cita awal, dan seolah-olah hanya mau membela rakyat dan mempertentangkan LBH dengan pemerintah juga dibantah para pengurus sementara. Menurut Mappinawang apa yang dilakukan oleh YLBHI selama ini, lahir dari kesadaran kantor-kantor LBH daerah yang langsung berhadapan dengan rakyat dalam proses pendampingannya. Dikatakannya juga, "Kami ini anti militerisme sejak awal tahun 1980an. Kita memakai pola bantuan hukum struktural, yang melihat persoalan rakyat tidak semata-mata dari segi hukum. "Maka kita pun seringkali masuk pada areal politik ekonomi, sosial dan lain-lain," ujarnya. Suatu gagasan membentuk Federasi Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, sempat terlontar. Federasi ini akan segera dibentuk kalau Buyung tidak mengundurkan diri dari tim advokasi TNI. Ancaman ini sempat dilontarkan Kepala Divisi Sosial Politik YLBHI Munarman. Itulah sebabnya Buyung buru-buru mengundurkan diri dari tim advokasi. Pengunduran diri Adnan Buyung Nasution sebagai koordinator tim advokasi HAM Perwira TNI jelas mematahkan moril para perwira TNI yang mulai diadili di Pengadilan Ad Hoc Timtim Selasa kemarin. Karena Buyung selain merupakan pengacara paling senior di Indonesia, ia juga cukup dihargai oleh para aktivis HAM. Buyung Nasution: Kita memang memberikan bantuan yang amat diperlukan, pada saat-saat yang amat diperlukan juga, yaitu pada saat para perwira TNI/Polri ini tertindas teraniaya, ditusuk dan dihujat habis-habisan di dalam dan luar negeri, seolah-olah mereka itu tidak ada harganya sebagai manusia, padahal mereka adalah putra-putra bangsa. Apa pun kesalahannya mereka berhak mendapatkan perlindungan hak-hak asasinya mau pun dibuktikan kesalahannya di pengadilan. Dan pihak TNI juga berharap bahwa melalui jalur-jalur HAM di dunia misalnya Amnesty International, Human Rights Watch, Komisi HAM-PBB, kiranya Buyung bisa meyakinkan bahwa pengadilan HAM-Ad hoc ini cukup fair. Secara politis pada acara seminar INDEMO baru-baru ini, Buyung sempat dicalonkan sebagai calon presiden menggantikan Megawati. Dan Buyung jelas menyadari sepenuhnya bahwa tanpa dukungan militer, maka cita-citanya untuk meraih kursi presiden sulit tercapai. Selanjutnya kehadiran sejumlah petinggi TNI berpakaian dinas lengkap di sidang pengadilan cukup meyakinkan. Mereka dipimpin Panglima TNI Laksamana Widodo AS dan KSAD Jenderal TNI Edriartono Sutarto. Ini benar-benar merupakan peristiwa yang belum pernah terjadi dalam sejarah Republik. Tetapi jelas ini merupakan suatu penekanan terhadap para hakim sipil itu. Para jenderal TNI ini nampak sangat antusias untuk memberi dukungan mereka kepada para terdakwa yang di Timor Timur dahulu telah melakukan pembunuhan-pembunuhan demi TNI. Para petinggi TNI itu kemarin termasuk Panglima TNI Laksamana Widodo seolah tidak bergeming melewati halaman Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang tergenang air hujan deras yang turun sejak pagi hari. Berikut penjelasan Panglima TNI Laksamana Widodo: Widodo AS: Kehadiran para pimpinan jajaran TNI di dalam persidangan ini bagi kami merupakan wujud support yang diberikan oleh pimpinan jajaran TNI, sebagai bagian dari pelaksanaan pembinaa personil, yah. --------------------------------------------------------------------- Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum http://www.ranesi.nl/ http://www.rnw.nl/ Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda peroleh melalui [EMAIL PROTECTED] Copyright Radio Nederland Wereldomroep. ---------------------------------------------------------------------