--------------------------------------------------------------------- WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP Edisi: Bahasa Indonesia
Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir. --------------------------------------------------------------------- Edisi ini diterbitkan pada: Senin 25 Maret 2002 14:30 UTC ** PENGADILAN AKBAR TANDJUNG DIAWALI ** POLISI KOREA SELATAN SERBU KAMPUS UNIVERSITAS ** JURU RUNDING PALESTINA DAN ISRAEL MENCARI KOMPROMI ** TOPIK GEMA WARTA: ELIT JAKARTA PUNYA TIGA TAKTIK HADAPI AKBAR DAN GOLKAR ** TOPIK GEMA WARTA: INDONESIA HARUS KEMBANGKAN LAGI JALUR CINA DAN INDIA * PENGADILAN AKBAR TANDJUNG DIAWALI Proses pengadilan Ketua DPR RI Akbar Tandjung diawali hari ini. Akbar Tandjung dituduh menggelapkan dana nonbujeter Bulog untuk kepentingan partainya Golkar. Dana senilai 40 milyar rupiah itu sebenarnya diperuntukkan bagi program pengentasan kemiskinan pada saat krismon tahun 1999. Tapi dana itu konon digunakan untuk kampanye Golkar. Akbar Tandjung sendiri membantah tuduhan itu. Selain Ketua Parlemen Akbar Tandjung juga pemimpin Golkar, partai yang sempat berkuasa puluhan tahun di zaman pemerintahan Soeharto. * POLISI KOREA SELATAN SERBU KAMPUS UNIVERSITAS Polisi Korea Selatan menyerbu sebuah kampus universitas di ibu kota Seoul, tempat ratusan anggota serikat buruh menggelar aksi protes. Karyawan perusahaan enerji besar sudah mengadakan pemogokan selama sebulan memprotes keputusan pemerintah yang ingin menswastakan perusahaan-perusahaan milik negara. Hampir 400 pemogok ditangkap polisi dalam operasi itu. Ahad kemarin universitas tersebut menjadi ajang kerusuhan sengit, yang juga melibatkan mahasiswa. Sementara itu lima perusahaan enerji besar Korea Selatan telah mengawali prosedur pemecatan terhadap hampir empat ribu karyawan yang ikut mogok karena dianggap membangkang. Pemerintah Korea Selatan tidak bersedia lagi berunding dengan serikat buruh untuk menyelesaikan konflik buruh ini. * JURU RUNDING PALESTINA DAN ISRAEL MENCARI KOMPROMI Para juru runding Israel dan Palestina hari ini membicarakan usulan kompromi bagi gencatan senjata. Usulan ini diajukan utusan khusus Amerika untuk Timur Tengah, Anthony Zinni, yang Ahad kemarin belum berhasil menyatukan pendapat kedua belah pihak. Gencatan senjata adalah syarat mutlak bagi Israel untuk mengizinkan presiden Palestina, Yasser Arafat, bertolak ke Beirut, tempat KTT Arab digelar minggu ini. Selain itu perdana menteri Israel Ariel Sharon menuntut agar Arafat tidak menyulut sentimen anti Israel di Libanon nanti. Kalau tidak pemimpin Palestina itu akan menghadapi kesulitan kalau kembali ke Palestina. Sementara delegasi Israel dan Palestina berbicara, kekerasan tetap terjadi tiap hari. Ahad malam lalu tank-tank Israel menyerbu kamp pengungsi Palestina di dekat Rafah di Jalur Gaza. Akibat baku hantam yang menyusul penyerbuan itu, dipastikan satu orang Palestina terbunuh. * HOLLYWOOD ANUGERAHKAN HADIAH OSCAR Hollywood menggelar acara pemberian Oscar tahunan. Pemenang besar tahun ini adalah film A Beautiful Mind, karya Ron Howard. Film ini menceritakan seorang pemenang hadiah Nobel yang sangat pintar tapi menderita penyakit skizofrenia. Film ini berhasil meraih empat Oscar, antara lain sebagai film terbaik dan penyutradaraan terbaik. Lord of the Rings juga meraih empat Oscar, tapi untuk kategori yang kurang berprestasi seperti efek terbaik, make up terbaik dan musik terbaik. Selain itu gala ke 74 ini untuk pertama kali dalam sejarah memberikan hadiah kepada dua aktor terbaik kulit hitam. Hally Barry merupakan aktris kulit hitam pertama yang berhasil meraih hadiah tertinggi ini berkat peran utamanya di Monster's Ball. Denzel Washington dinobatkan sebagai aktor terbaik berkat perannya sebagai polisi korup di film Training Day. Aktor kulit hitam yang terakhir meraih hadiah Oscar adalah Sidney Poitier pada 1963. Namun tahun ini Poitier dianugerahi Oscar khusus. Oscar khusus juga diberikan kepada Robert Redfort. Film non Amerika terbaik adalah No Man's Land dari Bosnia. * KOREA SELATAN KIRIM UTUSAN KHUSUS KE KOREA UTARA Korea Selatan mengirim utusan khusus ke Korea Utara berupaya memperbaiki hubungan antar kedua negara yang menggalami ketegangan. Pembicaraan itu mungkin akan membuahkan lagi reuni para keluarga yang terpisah akibat perang Korea di masa silam. Setelah kunjungan bersejarah presiden Korea Selatan Kim Dae-jung ke Pyongyang pada 2000, hubungan kedua negara bertetangga itu kembali mengalami kesulitan. Hubungan semakin buruk akibat ucapan presiden Bush awal tahun ini, yang mengatakan bahwa Korea Utara termasuk 'Poros Syetan'. * BUSH PENTINGKAN PERJANJIAN DAGANG BEBAS DI AMERIKA LATIN Presiden Amerika George W Bush dalam kunjungannya di El Salvador menekankan pentingnya perjanjian dagang bebas antara Amerika Serikat dan negara-negara Amerika Tengah. Namun para pemimpin negara-negara Amerika Tengah kecewa, karena Bush tidak menyebutkan kapan perjanjian itu mulai berlaku. Perjanjian dagang bebas itu diharapkan akan menambah lapangan kerja dan investasi bagi negara-negara Amerika Tengah. El Salvador adalah negara terakhir yang dikunjungi Bush dalam rangka lawatan empat hari keliling Amerika Latin. Sebelumnya Bush sudah mengunjungi Peru dan Meksiko. * ELIT JAKARTA PUNYA TIGA TAKTIK HADAPI AKBAR DAN GOLKAR Meski sejumlah toko sempat ditutup karena khawatir bentrokan antara demonstran pro dan anti Akbar Tandjung, namun ternyata situasi di seputar Pengadilan Negeri Jakarta Pusat aman-aman saja. Ramalan intelijen polisi bahwa ribuan pendukung Golkar akan datang tidak terbukti. Golkar tidak biasa bentrok dengan aparat. Lebih lanjut, berikut laporan koresponden Syahrir dari Jakarta: Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin kemarin mulai mengadili Ketua DPR Akbar Tandjung, yang juga menjabat Ketua Umum Partai Golkar. Akbar menjadi terdakwa perkara korupsi dana non-bujeter Bulog sebesar Rp. 40 milyar. Dalam perkara korupsi itu, dua terdakwa lainnya Winfried Simatupang dan Dadang Sukandar juga diadili oleh majelis hakim yang sama. Jaksa Penuntut Umum kemarin mendakwa Akbar dengan antara lain mengatakan. Jaksa Penuntut Umum: "Dengan melibatkan menteri terkait padahal terdakwa I Ir. Akbar Tandjung mengetahui atau sepatutnya mengetahui uang Bulog tidak digunakan selain untuk kepentingan tugas dan fungsi Bulog sebagaimana ditentukan dalam ketentuan dasar akutansi Bulog. Dan selanjutnya terdakwa I Ir. Akbar Tandjung tanpa mengindahkan ketentuan perundang-undangan, ketentuan yang berlaku mengenai tata cara penggunaan uang Bulog atau bertentangan dengan cara-cara penggunaan uang negara dan tanpa berkoordinasi dengan instansi terkait sebagaimana hasil pertemuan terbatas tanggal 10 Februari 1999 tersebut di atas, terdakwa Ir. Akbar Tandjung menerima dan menggunakan uang Bulog sebesar 40 milyar." Sementara itu Menteri Kehakiman dan HAM Yusril Ihza Mahendra kemarin mengatakan, selama proses persidangan, atau dalam proses banding sekali pun, Akbar tidak bisa dipaksa mundur dari jabatan Ketua DPR. Di mata hukum, Akbar harus tetap dianggap tidak bersalah. Menurut Yusril, pada dasarnya pemerintah menyerahkan sepenuhnya kasus Ketua DPR Akbar Tandjung kepada proses hukum di Kejaksaan Agung dan pengadilan untuk menghormati kemandirian peradilan. Alasannya, semua orang sama di depan hukum sesuai UUD, meski pun salah satu yang menjadi tersangka kasus Bulog itu menjabat ketua lembaga tinggi negara. Menurut dia, pengecualiannya hanya dalam tingkat pemeriksaan, yaitu jika pemeriksaan itu dilakukan terhadap seorang anggota DPR, maka hanya bisa dilakukan setelah memperoleh persetujuan Presiden. Menurut Yusril, pihaknya sama sekali tidak melakukan intervensi terhadap proses hukum, termasuk menentukan dan mengontrol majelis hakim. Sementara itu pengadilan Akbar Tandjung bagi kalangan aktivis pro-demokrasi bukanlah sesuatu yang terlalu spektakuler. Bagi perjuangan reformasi, pengadilan Akbar Tandjung ini tidaklah ikut mempercepat terjadinya reformasi total. Kalau pengadilan Akbar mengarah pada keterlibatan Golkar, dengan konsekuensi Golkar bisa dibekukan, barulah ini bisa disebutkan sebagai langkah ke arah reformasi total. Seorang pengamat dari Sumatera Barat menganggap pengadilan ini hanyalah suatu rekayasa untuk membuat Akbar Tandjung bebas dari tuduhan dan mengalihkan sasaran dari Golkar. Perlu diingat bahwa di kalangan bangunan politik yang sudah mapan ada dua garis politik dalam menghadapi Akbar Tandjung dan Golkar. Ada yang membela Golkar dan ada yang ingin mengikuti jalur hukum dalam menghadapi kasus Buloggate II. Yang lainnya lagi ingin mengikuti jalur hukum. Dan ada yang ingin menjalankan kedua-duanya, hukum dan politik. Gus Dur misalnya pekan lalu mendesak jalan politik dijalankan lewat pansus Buloggate II. Bukankah ia sendiri meski hanya termasuk "kategori patut diduga" sudah dijatuhkan lewat Pansus Buloggate I? Bukankah Akbar sekarang sudah jelas-jelas menjadi tersangka? Namun seorang teman Gus Dur dari Forum Demokrasi mengatakan, pembentukan Pansus untuk menghadapi Gus Dur boleh saja karena ia ketika itu menjabat sebagai Presiden sehinggga jalan politik yang harus digunakan. Tetapi dalam masalah Akbar meski ia menjabat Ketua DPR RI sebenarnya cukup saja lewat jalur hukum. Artinya Jaksa Agung sudah cukup untuk menangani Akbar. "Ini berbeda dengan Gus Dur yang harus ditindak lewat Pansus," katanya. Berbicara mengenai perkara Buloggate II Profesor Loebby Luqman, seorang pakar hukum mengatakan: "Ya jadi begini ya. Kalau itu sekarang tugas. Tugasnya itu biasanya, kalau kita lihat, itu luas sekali. Sehingga tugas yang satu itu bisa saja merempet kepada tugas-tugas yang lain. Sehingga mungkin saja hal-hal yang ada dalam transkrip daripada tugas-tugas itu bisa ditafsirkan secara luas, termasuk apa yang telah dilakukan oleh pak Akbar Tandjung." * INDONESIA HARUS KEMBANGKAN LAGI JALUR CINA DAN INDIA Intro: Presiden Megawati seakan mengulangi lagi politik ayahnya Bung Karno ketika mengembangkan jalur Indonesia, Cina dan India. Tapi menurut pengamat masalah Cina, Lie Tek Cheng, penilaian itu tidak seluruhnya benar. Indonesia tidak punya pilihan lain selain mengembangkan identitasnya di Asia dan Afrika. Kalau tidak, Indonesia akan menjadi budak Amerika Serikat. Berikut selengkapnya Lie Tek Cheng kepada Radio Nederland. Lie Tek Cheng (LTC): Saya pikir, kalau berpikir demikian, mungkin agak keliru. Saya pikir lebih tepat untuk mengatakan bahwa sekarang ini Indonesia melihat keuntungan untuk meningkatkan hubungan dengan negara Asia-Afrika yang non blok. Sebab dulu kita kan mau dipaksa seolah-olah masuk blok Barat. Kita kan tetap berpegang pada blok Asia-Afrika. Identitas kita kan dengan negara Asia-Afrika. Dan sekarang ini meningkatkan hubungan dengan RRC dan India itu adalah karena kepentingan ekonomi, untuk membantu kalau bisa pembangunan ekonomi Indonesia, karena, bilang terus terang, Indonesia terlalu kecewa dengan Barat, dengan Amerika terutama ya Eropa lah. Kecewa dengan Amerika karena omong tentang free trade (dagang bebas,red) tapi dalam kenyataan pajak impor baja dinaiikkan 30 persen. Jadi kita juga sudah agak kecewe toh. Mengandalkan dunia maju ya omong bagus, tapi pelaksanaannya itu yang menjadi masalah toh. Jadi kita merasakan bahwa identitas kita dengan negara berkembang, apalagi di Asia-Afrika, apalagi dengan pembangunan ekonomi ini sampai sekarang cukup tinggi kalau dibandingkan dengan Amerika, Eropa dan Jepang yang agak merosot toh. Sedangkan RRC kan di atas 5 persen. Malah sampai 7 persen. Jadi saya pikir, ya, mau dibilang kembali ke seperti Bung Karno, bisa benar. Tapi saya pikir lebih tepa untuk mengatakan bahwa Indonesia sejak dahulu mengidentifikasi diri dengan negara Asia-Afrika yang non blok. Tapi itu yang lebih tepat. Bahwa kebetulan ada yang mirip dengan politik Bung Karno itu bisa dikatakan dia ikuti jejak ayahnya. Saya pikir itu kurang tepat, mengakibatkan kita keliru menilai politik Indonesia. Radio Nederland (RN): Kalau anda melihat saatnya sekarang ini memang strategis untuk mengembangkan jalur itu? LTC: Sebetulnya nggak ada pilihan. Kita jelas tidak merupakan bagian dari negara maju toh. Dan identitas kita sejak proklamasi kemerdekaan dengan negara Asia-Afrika yang baru merdeka. Kita tidak bisa melupakan itu. Dan apalagi dengan Amerika yang sekarang kenyataannya kan bilang anti teroris, tapi banyak orang Islam merasakan itu kan memusuhi negara-negara Arab. Jadi kita tidak bisa menjadi erat dengan Amerika. Kalau tidak hati-hati kan bisa jadi budak. Jadi nggak ada jalan lain. RN: Ini suatu pilihan yang harus, bukan suatu pilihan yang suka rela? LTC: Ndak sukarela. Dalam politik nggak ada yang sukarela. Sebab ini pilihan sulit. Mana yang paling tidak sulit antara pilihan yang cukup sulit semua. RN: Menyangkut gaya diplomasi, mungkin ini tidak penting bagi anda, tapi sebaiknya kita bicarakan di sini ya. Megawati dengan bergaya dansa, diplomasi dengan Cina banyak mendapat sorotan. Kalau dulu kan Soekarno itu dengan gaya lenso ya. Anda kan mengalami dua fase ini: fase Soekarno dan fase Megawati. Anda melihatnya bagaimana? LTC: Kalau saya menganggap itu basa basi diplomatik. Itu nggak perlu kita anggap terlalu signifikan. RN: Kritikan terhadap kunjungan Megawati ke luar negeri ini ya banyak orang mengatakan bahwa masih ada masalah dalam negeri yang lebih pelik dan lebih sulit sebaiknya dia jangan ke luar negeri dsb. Kalau ini dikaitkan dengan kunjungan ke Cina, kemudian nanti ke beberapa negara di Asia, anda melilhat kritikan ini cukup pada waktunya dan tepat sasar? LTC: Saya pikir ada benarnya. Tapi soalnya kita sekarang sadar bahwa kita tidak bisa menyoroti masalah dalam negeri saja, karena dalam negeri itu erat kaitan dengan luar negeri. Jadi kita haru juga memperkuat kedudukan di mana mungkin dengan luar negeri. Demikian Lie Tek Cheng, pengamat masalah-masalah Cina. --------------------------------------------------------------------- Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum http://www.ranesi.nl/ http://www.rnw.nl/ Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda peroleh melalui [EMAIL PROTECTED] Copyright Radio Nederland Wereldomroep. ---------------------------------------------------------------------