Saya teringat komentar dosen saya sewaktu masih kuliah dulu, bahwasanya 
MATEMATIKA itu adalah TOOL untuk menyederhanakan FENOMENA ALAM yang 
"dipahami" oleh manusia dengan segala kekurangannya. Misal : Einstein dengan 
hukum energinya ( E = mc2 ) atau Hukum Archimedes yang dirumuskan begitu dia 
keluar dari kamar mandi sembari bersorak gembira karena mendapatkan jawaban 
bagaimana cara menimbang emas saat itu.

Namun, sebenarnya rumusan tersebut adalah sekedar penyederhanaan ekspresi 
pemasalahan aja. sekali lagi : penyederhanaannya saja. Artinya : ada 
parameter lain yang diabaikan. Dalam rumusan umum ( Y = mX + c1 + c2 + c3 + 
... ), parameter ini sering disebut sebagai suatu konstanta ==> [ premis_1 ]


[ premis_2 ] Dalam matemeatika. sering dikenal istilah Semesta Pembicaraan 
atau Domain. Nah, di sini ada perbedaan jelas antara Domain Tuhan yang 
Unlimited Dimension dan Domain Manusia yang Limited Dimension. Satu 
pertanyaan : bagaimanakah kita bisa merumuskan dengan bahasa matematika 
bahwasanya Allah menjamin rejeki / kehidupan burung2 atau makhluk lainnya ? 
Atau konstanta apa yang "terabaikan" sehingga Penghasilan 1 juta bisa 
mencukupi 3 orang ? Atau rumusan apa yang dipakai sehingga Allah mampu 
membentangkan langit tanpa tiang ? Wallaahu 'alam.

Dua premis trsebut saya rasa cukup bagi kita untuk menyadari bahwa panca 
indera dan segala kepintaran kita belumlah dan tidak akan mungkin 
"menangkap" fenomena yang DIA ciptakan. Seandainya seluruh lautan dijadikan 
tinta dan ranting2 dijadikan pena, pastilah tidak mampu untuk menuliskan 
semua ilmu_NYA. Matematika hanyalah sebagian kecil cabang ilmu yang dikenal 
manusia. Perbandingan dengan ilmu_NYA adalah 1 : ~ ( baca : tak terhingga ).


-----Original Message-----

From: "Dodyfaizal" <[EMAIL PROTECTED]>

To: <bicara@yahoogroups.com>

Date: Tue, 8 Apr 2008 07:21:44 +0700

Subject: Re: [Bicara] Tuhan Tidak Pintar Matematika







perlu kita pahami bahwa matematika yang ada 
sekarang adalah ciptaan manusia, tentunya jika disamakan dengan matematika 
Tuhan 
maka jauh berbeda, nah....pola pikir kita seharusnya bukan berdasarkan pola 
pikir matematis ala manusia, tetapi menggunakan dasar yang sudah tertulis 
dalam 
kitab suci. jadi semua yang terjadi di dunia ini sangatlah mungkin bagi 
Tuhan, 
tidak ada yang tidak mungkin bagi Tuhan "Kun faya kun". selama kita mau 
memberi 
dalam bentuk apapun (tidak hanya materi) dengan tulus ikhlas, maka balasanya 

akan berlipat2 dan tentunya balasan itu terserah kehendak Tuhan, terkadang 
apa 
yang kita mohonkan pada Tuhan tidak dijawab dengan dikabulkannya permohonan 
tersebut, tetapi dalam bentuk lain, karena manusia boleh berkehendak tetapi 
Tuhanlah yang menentukan, dan kita tidak pernah tau apa rencana Tuhan 
terhadap 
manusia.



salam,

dody f

----- Original Message -----
  
From: 
  Dadan 
  Ramdani [mailto:[EMAIL PROTECTED]
  
To: bicara@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]
  
Sent: Friday, April 04, 2008 11:17 
  PM
  
Subject: Re: [Bicara] Tuhan Tidak Pintar 
  Matematika
  

  
Sebenarnya Tuhan pintar matematika, tapi saking sayangnya pada manusia, dan 
  ke Maha Kayanya Dia, Dia tak pernah memberlakukan hukum matematika ketika 
  memberi. Dengan skenarioNya selalu tiba-tiba muncul angka yang tidak kita 
  sangka-sangka asalnya dari mana tiba-tiba datang dan memenuhi kebutuhan 
  kita.

percaya cakep <[EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]> 
  wrote:
ya, , betul sekali,, sebenarnya hal ini bisa dijelaskan dengan 
    logika,,
jadi misalnya apabila kita punya 5buah dan kemudian dibagikan 
    pada  5 orang masing2 satu buah maka sisa buah kita menjadi = 0 + 
    (10*5) = 50. begitulah perhitungannya,, mengapa tidak menjadi 0 atau 
    habis itu tergantung keikhlasan memberi.. dan itu semua ada faktor x 
    nya..
seperti dalam ilmu matematika lanjutan apabila kita melakukan 
    penelitian tentunya harus ada faktor koreksi,,,

dalam kehidupan nyata 
    faktor koreksi itu adalah faktor x yang mana dalam hal cerita anda,,, 
uang 
    anda tidak habis padahal menurut logika manusia seharusnya habis... 
itulah 
    yg disebut berkah...

sebenarnya dalam islam hal ini dijelaskan lebih 
    dalam,, namun saya sedang terburu2 jadi tidak bisa menjelaskan secara 
    detail...

terimakasih,,,

Arif Rahman Hakim 
    <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
    
Pak Made,
      
dalam Agama saya Islam, hal ini sudah disebutkan sejak dahulu kala 
      oleh Nabi Muhammad saw dan di dalam Kitab Suci Al Qur'an.
      
sayangnya sebagian besar umat islam sendiri enggan memahaminya dan 
      meyakininya.
      
saya berharap bisa mengirim pada bapak beberapa artikel soal Rezeki 
      yang merupakan hak prerogatif Tuhan tersebut, namun tidak bisa hari 
      ini.
      

      
Salam kenal buat bapak sekeluarga.
      

      
Arif Rahman Hakim
      
Yogyakarta

Made Teddy Artiana 
      <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
      
Tuhan Tidak Pintar Matematika 
[http://groups.yahoo.com/group/femina-friends/message/37389;_ylc=X3oDMTJzZjJpZzJsBF9TAzk3MzU5NzE1BGdycElkAzE5Nzc0OTk5BGdycHNwSWQDMTcwNTAxNTQ5MwRtc2dJZAMzNzM4OQRzZWMDZG1zZwRzbGsDdm1zZwRzdGltZQMxMjA3MjE5MDg2]
        Posted by: "Nh1nY Taulangi" [EMAIL PROTECTED] 
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
        Thu Apr 3, 2008 3:31 am (PDT)
        
TUHAN TIDAK PINTAR MATEMATIKA

Dari pengamatan saya 
        terhadap keseharian yang saya temui, saya dapat menyimpulkan satu 
        hal:
Tuhan memang serba bisa, tapi Dia tidak pintar matematika. 
        
Kesimpulan ini bukan tanpa dasar lho.
Banyak bukti empiris yang 
        mendukung kesimpulan saya ini.
Sebagai seorang "fresh graduate", saya 
        tak mungkin mengharapkan penghasilan tinggi dalam waktu 
        sekejap.
Terlebih karena saya memegang prinsip bahwa hal yang 
        terpenting dalam bekerja adalah kepuasan hati.
Saya lebih memilih 
        pekerjaan yang mungkin tak segemerlap pekerjaan yang dipilih 
teman-teman 
        seangkatan saya, tapi mampu "memuaskan" idealisme saya.

Saya 
        memang sangat mencintai dan menikmati pekerjaan saya saat ini. Tapi 
saat 
        saya berbincang dengan seorang teman yang bekerja di ibukota, ia 
mulai 
        membandingkan penghasilan kami (dari sisi finansial tentunya). Jelas 

        saja saya kalah telak darinya.

Saya sempat jengkel 
        sebentar.
Bagaimana tidak.
Selama bermahasiswa, sepertinya 
        prestasi kami sejajar, bahkan saya lebih dahulu lulus ketimbang 
        dia.
Tapi kenapa Tuhan tidak menitipkan rejeki yang sama besarnya 
        dengan yang dititipkan pada teman saya ini?

Tapi, begitu saya 
        merenungkan kembali segala kebaikan Tuhan saya menemukan satu hal 
yang 
        luar biasa.
Ternyata penghasilan saya yang tak seberapa itu cukup 
        untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saya, bahkan untuk mengirim 
adik ke 
        bangku kuliah.
Padahal logikanya pengeluaran saya per bulannya bisa 
        sampai dua kali lipat penghasilan saya.
Lalu darimana sisa uang yang 
        saya dapat untuk menutupi kesemuanya itu?
wah, ya dari berbagai 
        sumber.
Tapi saya percaya tanpa campur tangan-Nya, itu semua tidak 
        mungkin.
Nah, ini salah satu alasan mengapa Tuhan tidak pintar 
        matematika.
Lha wong seharusnya neraca saya sudah njomplang kok masih 
        bisa terus hidup.

Bukti kedua adalah kesaksian seorang 
        teman.
Ia mengaku kalau semenjak lajang, penghasilannya tidak jauh 
        berbeda dengan sekarang.
Anehnya, pada saat ia masih membujang, 
        penghasilannya selalu pas. 
Maksudnya, pas akhir bulan pas uangnya 
        habis.
Anehnya, begitu ia berkeluarga dan memiliki anak, dengan 
        penghasilan yang relatif sama, ia masih bisa menyisihkan uang untuk 
        menabung.

Aneh bukan?
Berarti kalau bagi manusia 1 juta dibagi 
        satu sama dengan 1 juta dan 1 juta dibagi dua sama dengan 500 ribu, 
        tidak demikian bagi Tuhan.
Dari kesaksian teman saya, satu juta 
        dibagi 3 sama dengan satu juta dan masih sisa.
Betul kan bahwa Tuhan 
        itu tidak pintar matematika?

Ah, saya cuma bercanda kok.
Buat 
        saya, kalau dilihat dari logika manusia
Dia memang tidak pintar 
        matematika.
Mungkin murid saya yang kelas 2 SD lebih pintar dari 
        Dia.
Tapi satu hal yang harus digarisbawahi:
MATEMATIKA TUHAN BEDA 
        DENGAN MATEMATIKA MANUSIA.
Saya tidak tahu dan mungkin tidak akan 
        pernah sanggup mengetahui persamaan apa yang digunakan Tuhan.
Tapi 
        kalau boleh saya menggambarkan, ya kira-kira demikian:

X= 
        Y
dimana
X = pemberian Tuhan
Y = kebutuhan

Ya, Tuhan 
        selalu mencukupkan apapun kebutuhan kita.
Tanpa kita minta pun, Dia 
        sudah "menghitung" kebutuhan kita dan menyediakan semua lewat 
        jalan-jalan- Nya yang terkadang begitu ajaib dan tak 
        terduga.

Menyadari hal itu, saya bisa menanggapi cerita 
        teman-teman yang "sukses" dengan penghasilan tinggi di luar kota 
dengan 
        senyum manis. Soal penghasilan Tuhan yang mengatur.
Untuk apa saya 
        memusingkan diri dengan berbagai kekhawatiran sementara Dia telah 
        menghidangkan rejeki di hadapan
saya.
Yang perlu saya lakukan 
        hanyalah melakukan bagian saya yang tak seberapa ini sebaik mungkin, 
dan 
        Ia yang akan mencukupkan segala kebutuhan saya.


***
        
om santi..santi..santi
        
MTA
IT & fotografer & grafik desainer
www.orang-bali.com [http://www.orang-bali.com/]
        
http://prewedding.multiply.com [http://prewedding.multiply.com/]
http://outdoorprewedding.multiply.com 
[http://outdoorprewedding.multiply.com/]
http://candidwedding.multiply.com [http://candidwedding.multiply.com/]

      

      
      You rock. That's why Blockbuster's offering you one 
      month of Blockbuster Total Access 
[http://us.rd.yahoo.com/evt=47523/*http://tc.deals.yahoo.com/tc/blockbuster/text5.com],
 
No Cost.

    
Send instant messages to your online friends 
    http://uk.messenger.yahoo.com

  

  You rock. That's why Blockbuster's offering you one 
  month of Blockbuster Total Access 
[http://us.rd.yahoo.com/evt=47523/*http://tc.deals.yahoo.com/tc/blockbuster/text5.com],
 
No Cost.  

    
    

Kirim email ke