--- In i-...@yahoogroups.com, "Ikhwan Sopa" <ikhwan.s...@...> wrote:
"The Map Is Not The Territory" dan Efektifitas Dakwah Saya pikir, menghormati "map orang lain" sama sekali berbeda dari menghormati "keyakinan orang lain". Map adalah bentuk-bentuk representasi dari fenomena syaraf, tubuh, dan bahasa, sementara keyakinan agama adalah bentuk yang lebih tinggi yang lebih dari sekedar "map". Tentang keyakinan dan akidah, penghormatan kita sebagai muslim kepada yang beragama lain, cukup kita kembalikan kepada Surah Al-Kaafiruun yang mempertegas komitmen seorang muslim dulu, kini, dan sampai akhir hayatnya. Terlebih lagi, jika keyakinan selain Islam itu di-propose- kan kepada kita dalam berbagai bentuk, mulai dari yang memaksa, negosiasi, atau dengan kemasan yang menarik dan terlihat indah. Bahkan jika proposal itu berbentuk paksaan secara fisik, maka itu berarti perang. Jika tidak, namanya ghawazul fikri. Penghormatan kita terhadap map orang lain yang berbeda keyakinan agama, terbatas pada penghormatan kepada berbagai representasi syaraf, tubuh, dan bahasa, yang mencerminkan kesempurnaan Allah SWT yang telah menciptakan manusia dengan "sebaik-baik bentuk" (fisik, akal, rasa, qalbu). Penghormatan kita terhadap map mereka, adalah bagian dari keimanan kita kepada Allah SWT, terkait dengan cara pandang bahwa sebagai sesama manusia, kita adalah sama-sama ciptaan Allah SWT. Di dalam kesamaan itu, Allah SWT telah menganugerahkan sistem syaraf, tubuh, dan bahasa, yang saling bekerjasama dengan sangat baik. Bahwasanya kerjasama yang sangat baik itu terkait dengan keimanan, itu adalah muara dari pilihan untuk fujur atau taqwa. Sebaik-baik bentuk: Sumber daya yang dibutuhkan untuk terciptanya "desired state" telah ada di dalam diri sendiri. Pilihlah muaranya menuju fujur atau taqwa. Bagi kita sendiri sebagai muslim, mestilah mengarahkan kesempurnaan bentuk, kesempurnaan sistem, dan kesempurnaan kerjasama semua elemen itu, kepada pemantapan akidah Islam. Maka menurut saya, berhati-hatilah kita dalam menghormati map orang lain yang bukan beragama Islam. Itu tidak sama dengan mengakomodir keyakinan yang dianutnya. Contoh: Saya kurang sepakat dengan pendekatan terapi (terapis muslim membantu klien bukan muslim) yang dalam meng-utilisasi "neurological level" tertinggi (spiritual), atau mengupayakan terciptanya "rapport", justru mengakomodir keyakinan selain Islam dengan pendekatan yang membuat mereka malah "makin yakin" dengan keyakinan yang bukan Islam itu. Dalam dakwah, ini tentu saja kontra produktif. Saya yakin, jika lebih kreatif, maka kita akan tetap bisa membantu sesama manusia, dengan batasan yang lebih netral di tataran "map", sekalipun mereka tidak berakidah Islam. Sebaliknya, jika kita memang mau berdakwah untuk menyampaikan akidah Islam kepada yang bukan muslim, tidak sepantasnya pula kita secara langsung memanfaatkan kondisi mereka yang sedang susah atau dalam kesulitan. Jika tidak berhati-hati, pengkondisian dengan pola ini justru berpeluang menjadi "anchor" yang buruk. Manakala mereka kembali mengalami berbagai kesulitan, dan karena sesuatu hal kita tidak dapat membantu mereka, maka "anchor" itu bisa terpicu dan mendorong mereka kembali meninggalkan akidah Islam. Menurut saya, jikapun kita mau berdakwah dengan pola semacam itu, tidak lebih dan tidak kurang tujuannya adalah menciptakan "learning state", dan bukan menciptakan "negative anchor" atau sekadar "rapport" sebagaimana yang saya maksud di atas. "Learning state" bersifat lebih netral. Dan Islam, adalah agama yang padat dengan "learning". Wallahua'lam. Mohon koreksi jika ada kesalahan. Ikhwan Sopa http://islamic-nlp.blogspot.com --- In i-...@yahoogroups.com, Heksayadi i <heksayad_i@> wrote: > > Setiap org py map sendiri2.Map is not teritory.Dan stiap perilaku py maksud positif. > > dari situ kita hrs menghargai&toleransi.Bahkan klo ingin hebat dlm rapport&bisa tune in hrs menyamakan map. > > yang ingin saya tanyakn apakh presuposisi ini tidak mengarah ke liberalisme? > > dan sbg muslim bila ketemu teman yg py aqidah yg musyrik saya gak ekologis klo hrs menyetujui map nya? > > apakah dgn begini NLP malah menyuburkan kesesatan krn py aqidah map is not teritory? > > > Sikap Peduli Lingkungan? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers. http://id.answers.yahoo.com > --- End forwarded message ---