On 10/26/07, Mohammad Mustamar Natsir <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>
> saya sebenarnya bingung juga kenapa karebosi harus direvitalisasi (divitalkan 
> kembali).
> walaupun saya ndak sepenuhnya menolak revitalisasi ini, saya berfikir hal ini 
> bukan sesuatu yang mendesak untuk dilaksanakan. Masih banyak hal-hal lain 
> dalam tata kota kita ini yang lebih mendesak untuk diperhatikan dan 
> diperbaiki. Jalur-jalur pedestrian misalnya, atau ruas-ruas jalannya, 
> kemacetan, dll.
> (kapan sih pemerintah ini perhatikan jalan untuk pejalan kaki???????!!!)
>

ehm.. sorry mus, tapi saya percaya bahwa semua ada waktunya, jadi ini
memang waktunya utk karebosi :)
lagipula ingat juga, bahwa yang lakukan tidak 100% pemkot, makanya gak
akan makan resource pemkot sampai bagemana-bagemana.. justru pemkot
bisa cukup leluasa utk urusin masalah seperti yang prof bilang itu :-)
soalnya yg urus kan si tosan, dia yg bayar, dia yg gali, dia yg urus
lah pokoknya,.. memang sih dia juga yang dapat jatah utk pake nanti :D

>
> -----------------------------------------------
>
> tentang revitalisasi ini sendiri, walau ndak sepenuhnya setuju, ya saya pikir 
> ndak ada ji juga masalah selama tetap ji difungsikan bagi rakyat banyak.
> Dari artikel-artikel tentang karebosi yang saya baca, karebosi sudah banyak 
> sekali mengalami perubahan fungsi. Mulai dari awalnya sebagai persawahan 
> (benarkah?), tempat upacara, dan sekarang siangnya jadi lapangan bola, dan 
> malamnya jadi tempat cari jodoh semalam. Dari perubahan-perubahan fungsi yang 
> sudah terjadi itu satu hal yang tetap dipegang karebosi : difungsikan untuk 
> rakyat banyak.
> Jadi, kalau karebosi mau diubah total, yang penting fungsi dan kegunaannya 
> kembali diperuntukkan bagi masyarakat umum. semoga kita kalau masuk karebosi 
> tetap ndak bayar.
> ----------------------
>

io di' kalo dipikir ada baiknya juga direvitalisasi, saya baru sadar
dengan fungsi karebosi kalo malam... ganas! :P untung beberapa waktu
lalu ada area maen2 anak2 (tapi nda terlalu ku suka idenya, buang2
duit ji itu kurasa)
saya setuju dan setubuh, harus kembali utk rakyat banyak!

>
> OOT sedikit.
> saya selalu percaya bahwa kota yang baik dan tidak macet serta tidak polusi, 
> adalah kota yang memperhatikan dan mengutamakan (sekali lagi : MEMPERHATIKAN 
> DAN MENGUTAMAKAN) jalur pejalan kaki dan jalur kendaraan tidak bermotor, 
> serta transportasi massal jarak jauh dan menengah.
>
> jalur pejalan kaki dan jalur kendaraan tidak bermotor seharusnya betul-betul 
> diutamakan, khususnya untuk jarak dekat dan hampir menengah, misalnya dari 
> kantor ke kantor tetangga, atau dari kantor ke mall yang mungkin jaraknya 
> tidak terlalu jauh.
>
> jalur angkutan massal jarak menengah, misalnya bus patas atau pete-pete, 
> untuk menjangkau daerah yang lumayan capek kalau ditempuh pake sepeda.
>
> jalur angkutan jarak menengah dan jauh seperti patas (atau mungkin 
> monorail/hahahaha)
>
> Karena, jika jalur-jalur itu yang sangat diutamakan, orang-orang akan beralih 
> pemikirannya tentang transportasi.
> Orang-orang akan berfikir dua tiga atau empat kali untuk membeli mobil, 
> karena kendaraan itu tidak lagi efektif menerobos waktu *halah*.
> Dengan demikian, laju pertambahan jumlah kendaraan bermotor dapat ditekan.
> Kalau sudah dapat ditekan seperti itu, minimal ada 4 hal dapat kita dapat :
> 1. polusi dapat ditekan, karena kendaraan yang melintas pada jarak yang 
> relatif tidak begitu jauh adalah kendaraan tidak bermotor.
> 2. jalan tidak lagi sesak, karena orang akan berfikir akan lebih efektif dan 
> efisien dengan angkutan umum yang dapat memuat banyak orang dalam sekali 
> jalan.
> 3. efek pemanasan global dapat ditekan
> 4. pendapatan orang kecil, seperti supir pete2, supir bus, atau supir becak, 
> makin mungkin bertambah.
>
> ------
> hmmm...
>

OOTnya bagus, good point. Sayangnya sekarang sepeda jadi barang mewah,
udah gitu rada canggung juga keringat2an ke kantor.. tapi saya pikir
itu masalah kebiasaan saja.. dulu juga sering kok pulang jalan kaki
dari smansa ke somba opu.. nikmat juga .. nambah lapar ia pastinya :-)


john
-- 
http://john.chendra.net

Kirim email ke