Kalo mau dibuat menarik ...

 

Dalam hal ini, kapasitas saya sebagai sinatria putra sunda ya .........
Walaupun masih ada hubungan kekerabatan sama SYL .... 

 

Menurut saya, 
Baru kali ini ada putra asli Makassar yang berhasil menjadi Gubernur,
biasanya selalu orang bugis.
Jadi buat orang makassar yang ignorance, menjegal SYL menurut mereka adalah
penghinaan (Yang curang teriak curang). 
walaupun kenyataannya pilkadal-nya sendiri memang penuh dengan kecurangan.
Kasarnya menghalalkan segala cara untuk menang.
Untuk hal ini saudara2 saya di Sulsel harus sepenuhnya mencontoh orang2 di
Jawa Barat.
Di Jawa Barat nggak pernah ada pilkadal yang ricuh. 
Mengapa ??? Karena Orang Jawa Barat lebih cinta damai. Tidak tahu dan tidak
mau tahu soal politik yang suckss.
Lebih senang dandan buat perempuan2 dan senang menghangatkan badan/main api
unggun (siduru) buat laki2nya.
Fact-nya dari seluruh Anggota DPRD di Jawa Barat, orang sundanya Cuma 10
persen. Sisanya non sunda.

 

With no Offense.

 

regards,

indrajati chairuddin

dba ms-team

[EMAIL PROTECTED]

http://indrajati.blogspot.com

+62811223561, +622192644026

 

  _____  

From: blogger_makassar@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Irwin Day
Sent: Sunday, January 20, 2008 12:09 PM
To: blogger_makassar@yahoogroups.com
Subject: Re: [blogger_makassar] Pilkada Sulsel

 

Pada tanggal 20/01/08, Kamaruddin Azis <daeng.nuntung@
<mailto:daeng.nuntung%40gmail.com> gmail.com> menulis:
>
>
>
>
>
>
>
> daeng IwinG, cocokmi itu kesaing....
>
> tapi juara liga champion pun bisa diembat lewat adu penalti....kesiang
>
> antekamma?
>
>
>

Itu mi Dg, sa skarang bingung sebenarnya di negara ta ini keputusan
tertinggi itu siapa? Mustina kalo memang kita anggap MA itu tertinggi,
apapun keputusannya kita patuhi. Itu juga salah satu ciri demokrasi,
mematuhi keputusan. Sayang, demokrasi yang kita anut adalah
memprotes semua keputusan :P

-- 
Salam,
ID
http://warnetpedia. <http://warnetpedia.web.id> web.id

 

Reply via email to