Tak ada kolusi ? Aneh daeng, karena waktu saya menawarkan produk ke salah satu kantor dinas, malah di minta mendekati calon pemenang lelang yg di tunjuk. Padahal lelangnya sendiri baru akan di adakan 6 bulan lagi tapi sudah ada calon pemenang.
Hebat kan kolusinya ! :-D On 12/23/08, Akhan <ak...@angingmammiri.org> wrote: > acoo jiiiiiii towwa > > Pada tanggal 22/12/08, Muhammad Ruslailang > <daengru...@angingmammiri.org> menulis: >> AdaWalikota Kebanggaan Kita di Majalah Tempo: 10 Tokoh Pilihan Tempo 2008 >> Sebagai hadiah akhir tahun, Majalah Tempo Edisi 22-29 Desember 2008 >> menampilkan 10 Bupati/Walikota sebagai Tokoh Pilihan Tempo 2008, yang >> kabarnya merupakan hasil seleksi selama tiga bulan dari 300 penjabat >> kepala >> daerah tingkat II di Indonesia itu. Salah satu diantaranya adalah seorang >> walikota yang sudah kita kenal bersama. Seorang lelaki gagah yang baru >> saja >> oppo' di pilwalkot Makassar Oktober 2008 lalu dengan kemenangan telak 65% >> suara membenamkan enam pasangan lainnya ke jurang kekalahan. Kemenangan >> ini >> kemudian ditandai - tanpa bermaksud dicandai - dengan surat terbuka >> Winarni >> di panyingkul (http://www.panyingkul.com/view.php?id=1012). Kita tahu >> banyak >> pekerjaan rumah beliau, yang sepengetahuan kita adalah juga remah-remah >> yang >> diwariskan dari lima tahun kepemimpinannya. >> >> Kriteria penetapan Tokoh Tempo 2008 disebutkan adalah keberhasilan >> kepemimpinan mereka dalam hal pelayanan publik, transparansi, dan >> keramahan >> pada dunia usaha. Saya kira kita semua menyadari, bahkan mungkin >> merasakan, >> memang banyak kemajuan kota yang terjadi selama kurun waktu alena beliau >> menjabat. Anak-anak kita, juga para ibu-ibu makin riang gembira karena >> begitu banyak pilihan wisata shopping yang telah dibangun, meski mungkin >> mengorbankan ruang publik yang peruntukannya untuk penghijauan kota, atau >> instalasi pendidikan. Pasar-pasar tradisional yang becek, kumuh dan >> rantasa', alhamdulillah sedikit demi sedikit - meski mencicil - sudah >> mulai >> harum dan berbau beton murni hasil garapan para pengembang. Pasar Terong, >> Pasar Daya, Pasar Kalimbu, Pasar Cidu, Pasar Pannampu, sebentar lagi akan >> berganti wajah lebih semarak dan mewah bertabur bintang seumpama kontes >> idol-idolan. Lapangan Karebosi yang dulu banyak bopeng-bopeng karena >> rumput >> yang tidka tertata rapi sekarang sudah mulus bukan main. Bukan itu saja, >> bahkan secara menakjubkan ada pusat belanja di bawah alun-alun kota itu. >> Nanti, selepas kita sembahyang Ied di atasnya, kita bisa langsung meluncur >> turun ke bawah untuk belanja ini itu. Alangkah modernnya kita, dan >> terpuaskan oleh layanan publik hasil karya cipta walikota kebanggaan kita >> itu. >> >> Transparansi? Bukannya semua sudah transparan seterang kaca di etalase >> MTC? >> Tidak ada korupsi, yang ada adalah alokasi dana taktis dan strategis. >> Tidak >> ada kolusi, semua ditetapkan dengan lelang terbuka. Kalau ada yang kecewa, >> itu hanya karena perusahaan itu tidak lolos kualifikasi yang ditetapkan >> panitia. Nepotisme? Ah jangan becanda, hari gene ngomong nepotisme? Semua >> kan digarap profesional. Kalau kebetulan sosodara kita punya keahlian, apa >> harus dilarang kerja? Yah, kita punya walikota yang sangat santun dan >> bijak >> menerapkan azas keterbukaan dalam manajemen pengelolaan kota. Semua tentu >> senang, terutama kawan yang kecipratan - tentu saja. >> >> Keramahan pada dunia usaha? Ah tidak usah dibahas. Semua pelaku usaha di >> Makassar pasti disuguhi kue-kue kanre jawa dan coccoro bayao kalau bertamu >> ke kantor pemerintah. Jangan lupa, semua gigi mesti kelihatan disana, >> karena >> mereka asyik memamerkan senyum yang sangat manis. Shireen Sungkar saja >> bisa >> keok kalau para amtenar itu tersenyum. Jadi, sudah pantas pak walikota >> kebanggaan itu masuk list Tokoh Pilihan Tempo 2008. >> >> Masih ingat Daeng Basse? Ah iya, siapa yang bisa lupa perempuan malang >> itu? >> Itu kan hanya warga Jeneponto yang numpang mati di Makassar. Itu bukan >> domain alena beliau tentu saja. Salah sendiri kenapa bisa kelaparan di >> rumah, terus tidak melapor ke RT/RW atau ke Puskesmas. Salah satu juri >> yang >> memilih 10 Tokoh Pilihan Tempo ini yang juga putra Sulsel, Andi >> Mallarangeng, punya definisi: bupati yang baik harus mampu menggunakan >> kewenangan untuk menciptakan perbaikan pelayanan publik, pemberdayaan >> warga, >> meningkatkan kapasitas daerah. Nah, walikota kita ini sudah menciptakan >> perbaikan pelayanan publik, salah satunya Puskesmas yang harganya >> terjangkau. Kalau ada yang sakit, segera saja ke Puskesmas. Kalau anda >> sakit >> terus mati lantaran tak sempat ke Puskesmas, itu salah anda sendiri karena >> tidak memanfaatkan kemudahan yang ada. Tidak ada biaya transportasi? kan >> bisa jalan kaki. Tidak bisa minum obat karena belum sempat makan dulu? ya >> itu urusan anda, urusan Walikota adalah menyediakan layanan publik. Masak >> harus bikin lagi dapur umum? kayak ada bencana alam saja. Jadi urusan >> Daeng >> Basse bukanlah urusan walikota ganteng kita ini. >> >> PSM? aih, ewamako sendiri deh. Janganmi andalkan anggaran daerah untuk >> pertahankan prestasi - yang juga gak pernah juara dalam kurun sepuluh >> tahun >> terakhir ini. Walikotakita ini malah sudah capek-capek mendesak agar >> pemerintah Sulsel segera mencairkan dana PSM senilai Rp 1, 5 miliar dari >> APBD. Bahkan kalau memang perlu, ia siap mengubah nama PSM menjadi PSS >> (Persatuan Sepakbola Sulsel) supaya dana APBD cair. Tapi hasilnya nihil, >> semua pemain asing siap-siap hengkang mengikuti pelatih asing. Pergi semua >> mako cess, tidak dibutuhkan jeko disini. Biar seribu pemain asing merumput >> di Mattoanging (eh, digantimi namanya ya jadi Stadion Mattalatta?), tidak >> bisa tong mengangkat prestasi PSM, apalagi menularkan mental dan semangat >> juara ke PSSI. >> >> Banjir? ah, itu kan gejala alam. Istilah kerennya, force majeure, keadaan >> kahar karena kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa. Jangankan Makassar, Jakarta >> saja yang metropolitan dibekap banjir tiap tahun. Meski begitu, penduduk >> yang bermukim di Bumi Tamalanrea Permai (BTP), kawasan Perumnas Toddopuli, >> Tamalate, Tidung, Permata Hijau, Minasa Upa, Hartaco, Perumahan Antara, >> Perumahan lestari, dan Panakukan Mas mesti ikut merasakan kehendak Tuhan >> ini >> sepanjang 2008. Bahkan di kawasan pemukiman kumuh di wilayah kecamatan >> Mariso dan Tallo banjir telah membawa serta limbah dan sampah memasuki >> rumah-rumah penduduk di sekitar muara kanal. Klop? yah, siapa suruh >> membuang >> sampah diselokan? Siapa suruh tidak membuat sumur resapan? Siapa suruh >> siapa >> yang disuruh? Sedikit-sedikit banjir, kenapa banjir tidak sedikit-sedikit? >> Pak Walikota sudah melakukan tugas pentingnya kok: meninjau lokasi banjir, >> sekaligus -mudah-mudahan kalau tercapai - menjumpai para konstituennya >> untuk >> pemilihan Walikota nantinya, kan bolehji. Eh jangan lupa, kebakaran dan >> angin puting beliung juga masuk bencana alam lho. >> >> Nah teman, wajar kan kalo walikota yang lebih ganteng dari aktor L Manik >> itu >> pantas masuk jadi 10 Tokoh Pilihan Tempo 2008? Saya yakin, Daeng Besse >> bersama anak tersayangnya, di alam sana ikutan tersenyum. Entah karena >> disana tak perlu merasa lapar lagi dan sudah mendapat KTP resmi dari >> Tuhan, >> atau ikut bahagia atas keterpilihan pak walikota? Entahlah, saya kira itu >> juga termasuk kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa. >> >> >> -- >> drusle' >> http://daengrusle.com >> > > > -- > akhan > > Yang Terbaik : http://anak-bugis.blogspot.com > -- Mappe